Review Film Evil Dead II: Dead by Dawn (1987)

 

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Review dan Sinopsis Evil Dead II: Dead by Dawn (1987) Bangkitnya Arwah Penunggu Buku Iblis [Dawn of the Attack of the Deadites]

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Edisi Review Singkat+PLUS

“There's something out there. That... that witch in the cellar is only part of it. It lives... out in those woods, in the dark... something... something that's come back from the dead.”—Ash

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Horror [Supranatural]—Komedi

Rilis                 :

Domestic Releases:

March 13th, 1987 (Wide) by Rosebud Releasing

Video Release:

November 15th, 2011 by Lionsgate Home Entertainment

Durasi             : 84 menit

Sutradara       : Sam Raimi

Pemeran         : Bruce Campbell, Sarah Berry, Dan Hicks, Kassie Wesley, Richard Domeier

Episode           : -

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Sinopsis

Legend has it that it was written by the dark ones. Necronomicon Exmortus. Roughly translated: Book of the Dead. The book served as a passageway to the evil worlds beyond. It was written long ago, when the seas ran red with blood. It was this blood that was used to ink the book. In the year 1300 AD, the book disappeared.”—Narrator

Menurut legenda, terdapat sebuah buku gaib bernama Necronomicon Exmortus yang artinya Buku Kematian. Buku itu dibuat dengan sampul kulit manusia dan tinta dari lautan darah. Karena bersumber dari kejahatan, Necronomicon Exmortus memiliki kekuatan jahat untuk membuka portal pemisah antara dunia gaib dengan dunia manusia. Pada tahun 1300 Masehi, buku itu menghilang. Dalam misi arekeologi, profesor Raymond Knowby berhasil menemukan Necronomicon Exmortus dan membawanya ke sebuah pondok terpencil untuk diteliti bersama istrinya. Tak berselang lama, Ash dan kekasihnya, Linda, menyusup ke dalam pondok itu untuk menghabiskan waktu berdua. Menurut keterangan Ash, pondok itu sedang dalam keadaan kosong. Ketika bersiap untuk minum anggur, Ash menemukan rekaman profesor Knowby yang ditinggalkan di atas meja. Ia pun memutar rekaman tersebut. Profesor Knowby menceritakan tentang misi arkeologinya dan membacakan sebuah mantra dari dalam Necronomicon Exmortus. Mantra yang ia baca telah membangkitkan para iblis yang menyerangnya, dan kini menyerang Ash dan Linda. Iblis menculik Linda dan mengubahnya menjadi Deadite yang menyerang Ash. Lelaki itu pun terpaksa membunuh kekasihnya sendiri yang telah berubah menjadi seperti zombie. Para iblis bisa merasuki manusia dan telah mencoba merasuki Ash, tetapi beruntung matahari terbit sehingga para iblis menjadi lemah. Ash mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri, tetapi satu-satunya jembatan penghubung antara jalan raya dengan pondok itu telah dihancurkan oleh para iblis. Ash tidak punya pilihan selain kembali ke pondok.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Sekembalinya Ash ke pondok, ia diserang oleh jasad Linda yang telah putus kepalanya. Kepala Linda menggigit tangan Ash dan ia pun akhirnya harus memutilasi tubuh dan kepala Linda supaya jasad itu tidak bisa menyerangnya lagi. Setelah serangan itu, pergelangan tangan kanannya dirasuki iblis dan mencoba membunuhnya. Ash kemudian terpaksa memotong pergelangan tangannya sendiri. Sementara itu, puteri profesor Knowby yang bernama Annie dan rekannya Ed Getley sedang berusaha menuju ke pondok profesor Knowby untuk melanjutkan penelitian bersama. Ed menceritakan bahwa ia kehilangan kontak dengan profesor Knowby. Ketika mereka berdua sampai di depan jembatan, mereka dihentikan oleh Jake dan kekasihnya, Bobby Joe yang memberi tahu mereka bahwa jembatan itu ditutup karena rusak parah. Jake kemudian menawarkan bantuan untuk menuntun mereka menuju pondok melalui sebuah rute pejalan kaki, asalkan Annie memberinya $100. Mereka pun sepakat dan bersama-sama pergi menuju pondok profesor Knowby. Sesampainya di pondok, mereka diserang oleh Ash yang mengira bahwa mereka adalah iblis jahat. Jake lantas memenjarakan Ash di dalam ruang bawah tanah. Mereka tidak mempercayai peringatan Ash bahwa para iblis telah bangkit. Annie memutar rekaman ayahnya dan mendengarkan penjelasan profesor Knowby mengenai kekuatan iblis dari dalam buku gaib. Ia juga menceritakan bahwa istrinya telah meninggal dan ia kuburkan di dalam ruang bawah tanah. Benar saja, istri profesor Knowby bangkit kembali dan berusaha menyerang Ash. Mereka semua akhirnya diserang oleh para iblis jahat dan harus menemukan cara agar dapat mengalahkan para iblis. 

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Terjadi pergeseran genre yang signifikan dalam Evil Dead II dari film pertamanya, dari sebuah Horror Supranatural menjadi Horror—Komedi. Terdapat beberapa kekonyolan dalam Evil Dead pertama, tetapi kekonyolan tersebut bukan berbetuk Komedi sehingga nuansa Horror yang mencekam masih tetap kuat. Konsep cerita Evil Dead II tidak logis ditinjau dari genre Horror Supranatural, tetapi tentu saja konsepnya masih logis ditinjau dari genre Horror—Komedi karena dinaungi oleh Komedi. Meski demikian, review Skywalker yang pada dasarnya mengamati pola, tidak bisa melepaskan begitu saja aspek perbandingan antara Evil Dead dengan Evil Dead II—apalagi judul film ini terang-terangan menyatakan diri sebagai sekuel dari Evil Dead. Dibandingkan dengan Evil Dead, narasi dalam Dead by Dawn jauh lebih tidak masuk akal dan bertolak belakang dengan dunia yang sudah dibangun [established universe/world/reality] dalam Evil Dead. Ketidaksesuaian dengan film pertamanya ini tidak hanya membuat filmnya tidak logis, tetapi juga tidak konsisten dengan established reality-nya. Kalaupun film ini secara konsep sudah logis berdasarkan genrenya, serta ketidakcocokan dengan film pertama dimaafkan karena genrenya memang berbeda, detil ceritanya sendiri memiliki banyak poin tidak logis yang disajikan. Dalam Evil Dead, pondok tua di hutan yang dikunjungi adalah pondok kosong yang sengaja dituju untuk liburan dengan izin dari pemiliknya. Dalam Dead by Dawn, Ash dan Linda menerobos masuk ke pondok tua secara ilegal alias menyusup dengan alasan pondok tersebut telah ditinggalkan. Bagaimana caranya Ash tahu bahwa pondok tersebut sudah ditinggalkan jika nyatanya pondok masih dalam keadaan rapih dan tidak terbengkalai? Keadaan pondok ini juga memengaruhi logika ceritanya: [Spoiler] jika ahli arkeologi dan istrinya diserang oleh iblis yang mengubah sang istri menjadi Deadite, maka seharsnya terlihat bukti kerusakan yang cukup parah di dalam rumah tersebut. Akan lebih masuk akal jika pondok itu memang benar-benar terbengkalai karena ahli arkeologi dan istrinya tewas mengenaskan akibat serangan iblis sehingga keadaan pondok menjadi porak poranda dan tidak diurus.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Dalam Evil Dead, rekaman arkeolog profesor Knowby tersebunyi di ruang bawah tanah, sehingga Ash dan teman-temannya tidak langsung menemukan rekaman tersebut. Hal itu masuk akal karena pondok yang mereka tempati sudah pernah dimasuki orang lain setelah profesor Knowby menghilang dan mereka bisa keluar hidup-hidup karena tidak menyentuh rekaman profesor Knowby yang letaknya “tersembunyi” di bawah tanah. Dalam Dead by Dawn, rekaman tersebut sama sekali tidak tersembunyi dan tergeletak begitu saja di atas meja. Sebelum sampai di pondok, Ash meyakinkan kepada Linda untuk bermalam di pondok seolah-olah Ash sudah tahu keadaan pondok itu dan sudah pernah mengunjunginya. Jika demikian, maka ceritanya tidak logis karena Ash atau orang lain yang memasuki pondok itu akan langsung menemukan rekaman profesor Knowby dan kemungkinan akan memutar rekaman tersebut. Kekonyolan-kekonyolan seperti mayat yang menari-nari, tangan siluman yang mengacungi jari tengah [fuck you], perabotan yang tertawa terpingkal-pingkal, kesemuanya adalah hal-hal tidak masuk akal yang disengaja dan dapat dimaklumi berkat posisi genre Komedi yang menaungi film ini. Namun, detil cerita dalam film ini seharusnya dapat dibuat lebih logis supaya narasinya benar-benar menjadi lebih kuat; misalnya para iblis dan tangan siluman berusaha merebut teks kuno yang bisa mengalahkan mereka, konsistensi para iblis yang mengubah manusia menjadi deadite atau hanya membunuh saja, [Spoiler] tubuh Annie juga seharusnya terseret ke vortex bersama Ash [Ash terseret meskipun ia berpegangan erat, sementara Annie hanya tergeletak dan sama sekali tidak terhempas oleh angin yang menarik segala sesuatu ke dalam vortex], dan lain sebagainya.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini tidak konsisten. Dead by Dawn dimulai dengan reka adegan dari film The Evil Dead secara menyeluruh. Apabila kita melihat The Evil Dead, maka kita dapat memahami bahwa keseluruhan cerita tersebut memerlukan sebuah film yang berdiri sendiri untuk diselesaikan. Adegan awal Dead by Dawn juga tidak konsisten dengan The Evil Dead karena film ini dengan sengaja ingin mengubah lajur atau pakem cerita [the lore] The Evil Dead menjadi sebuah cerita yang sama sekali berbeda—tetapi tetap mempertahankan judul Evil Dead II dan memposisikan diri sebagai sekuel The Evil Dead. Dalam film Back to the Future II, narasinya dibuka dengan reka adegan dari film sebelumnya. Namun, reka adegan tersebut hanya mengabil bagian terakhir dari filmnya saja untuk melanjutkan kembali dari titik cerita yang terakhir [pick up where the first ends]. Apabila kita menyejajarkan Back to the Future II dengan Dead by Dawn, maka kita dapat membayangkan jika Back to the Future II dibuka dengan reka adegan seluruh narasi dari film pertamanya. Hal tersebut tidak hanya akan membuat proses narasi menjadi tidak efektif, tetapi juga membuat inti cerita di film keduanya menjadi tidak konsisten karena adegan yang ada dalam reka adegan tersebut sebenarnya memerlukan satu film utuh yang berdiri sendiri—film pertama dan ke dua memiliki cerita yang berbeda [the original and its sequels tell different stories that supposed to be reserved and told at different times].

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Salah satu cara menyiasati perbedaan fokus certa semacam ini adalah dengan menceritakan kembali secara singkat baik dengan cerita kilas balik [flash back] atau narasi dengan ilustrasi seperti ketika Hermione menceritakan kisah Deathly Hallows dan professor Broom menceritakan kisah The Golden Army dalam Hellboy II. Kisah Horror Supranatural dalam film ini pun perlahan-lahan beralih menjadi sebuah kisah Fantasi kemuculan monster-monster mengerikan di dunia King Arthur of Camelot—Camelot sendiri merupakan salah satu kerajaan dunia Fantasi paling populer. Perpaduan antara sejarah—arkeologi—supranatural sebenarnya tetap bisa dijalin tanpa mengubah genre cerita menjadi Fantasi, seperti yang berhasil dipresentasikan oleh The Mummy dan The Mummy Returns, yakni dengan menampilkan karakter-karakter mistis yang tidak asing bagi umat manusia; mumi, anubis, siluman kalajengking, dan lain sebagainya. Pergeseran konsep Horror dalam Dead by Dawn membuat film ini bergeser dari The Mummy, misalnya, menjadi Pirates of the Caribbean. Dead by Dawn memiliki beban keberagaman cerita yang terlalu besar dengan pembagian porsi yang tidak sesuai: kisah penelitian Profesor Raymond Knowby yang berakhir tragis, kisah liburan remaja yang berakhir tragis, kisah sekelompok peneliti yang mencari keberadaan Profesor Knowby yang juga berakhir tragis, dan kisah sejarah perselisihan antara manusia dengan iblis Deadites. Dari keberagaman cerita tersebut, sudah tampak 4 film potensial yang dapat menceritakan masing-masing kisahnya dengan detil. Setelah The Evil Dead dirilis, film ke dua bisa saja berupa prequel yang mengeksplorasi kisah pencarian Profesor Knowby atau dirajut dengan proses Annie Knowby, puteri profesor, mencari tahu keberadaan ayahnya. Konsepya bisa saja seperti The Thing tahun 1982 dan The Thing tahun 2011. Pergeseran genre dalam film ini, tentu saja, membuat posisi Dead by Dawn tidak konsisten dengan The Evil Dead—terlepas bagaimana proses pembuatan dan visi dari penciptanya: Planes dibuat berdasarkan universe film Cars, tetapi visinya berbeda sehingga tidak menggunakan judul Cars dan dibuat oleh studio yang berbeda. Dead by Dawn sengaja dibuat berbeda agar menjadi sebuah Komedi yang menganggap enteng semua permasalahan yang disajikan dan membuat lelucon tentang The Evil Dead. Namun jika memang demikian, film ini bisa saja dibuat dan diposisikan bukan sebagai sekuel, tetapi Spin-Off yang berdiri sendiri tanpa mengusik posisi film pertama atau the original.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Film The Lion King 11/2, misalnya, tampak jelas merupakan sebuah lelucon yang “menertawakan” The Lion King. Memang akan lebih baik jika film itu berjudul lain tanpa menggunakan judul The Lion King [Seperti film Planes tidak meminjam judul film Cars], tetapi setidaknya angka 11/2 dan kenyataan bahwa film tersebut bukan dibuat oleh tim yang membuat The Lion King, memberikan jarak pemisah antara film itu dengan The Lion King. Kasus yang berbeda dialami oleh Cars 2 yang fokus ceritanya bergeser dari Lightning McQueen menjadi Mater—film itu sendiri sebenarnya secara struktur tidak buruk, tetapi seharusnya berupa Spin-Off dengan judul yang berbeda seperti Penguins of Madagascar yang merupakan pecahan dari seri Madagascar, tetapi tidak berada dalam satu ruang yang sama. The Evil Dead sendiri sebenarnya merupakan “versi panjang” dari film pendek Within the Woods, tetapi tidak dapat dikatakan berada dalam satu ruangan; urutan filmnya bukan Within the Woods diikuti oleh The Evil Dead, tetapi The Evil Dead berdiri sendiri. The Evil Dead membuat ulang Within the Woods [bahkan dengan aktor utama yang sama], tetapi sama sekali tidak menyebutkan Within the Woods. Dead by Dawn dapat saja diperlakukan demikian dengan menghilangkan keterangan posisinya sebagai lanjutan dari The Evil Dead—atau justru melanjutkan Within the Woods karena bagian pembukaannya lebih konsisten dengan Within the Woods ketimbang dengan The Evil Dead.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Akting dalam film ini tidak bagus. Di dalam sebuah film kelas B, akting yang kurang baik sebenarnya dapat dikatakan wajar. Namun, Dead by Dawn menunjukkan kualitas akting yang lebih buruk dibandingkan dengan The Evil Dead yang dibuat dengan dana lebih rendah dan oleh tim yang lebih sedikit pengalamannya. Padahal, tokoh utama film ini diperankan oleh aktor yang sama dengan The Evil Dead, Bruce Campbell. Melihat pada aktingnya dalam The Evil Dead yang sudah baik dan adanya penurunan kualitas akting dalam Dead by Dawn, kekurangan akting dalam film ini kemungkinan besar bukan dikarenakan para aktor yang kurang baik, tetapi cerita dan dialog yang masih bermasalah. Dialog yang terdengar tidak natural atau terlalu dibuat-buat dan tidak penting membuat film ini lebih menebarkan aura film Kelas B dibandingkan dengan film sebelumnya. Apabila tidak ada The Evil Dead sebagai pembanding, akting dalam Dead by Dawn mungkin dapat dimaklumi. Namun, dengan adanya The Evil Dead sebagai perbandingan, akting dalam film ini jelas sekali mengalami penurunan. Poin Story Logic dan Story Consistency dalam penilaian ini memberikan penjelasan potensial mengapa akting dalam Dead by Dawn tidak sebaik The Evil Dead—logika dan konsistensi ceritanya tidak sekuat The Evil Dead.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi. Berbeda dengan sinematografi dalam The Evil Dead yang menekankan nuansa Horror, sinematografi dalam Dead by Dawn lebih menekankan nuansa Komedi dan Surealisme.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Latar waktu kejadian dalam cerita ini adalah era 1980-an kontemporer, sehingga kostum yang dikenakan adalah pakaian yang umum dikenakan pada era tersebut. Kostum kasual tahun 1980-an juga penting untuk menunjukkan kontras antara timeline masa kini [present] dengan masa lalu di abad pertengahan di mana karakternya mengenakan kostum berupa baju zirah.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.

08 Special and/or Practical Effects

Melihat dari genre dan posisi film ini sebagai film Kelas B, sebenarnya efek yang disajikan sudah baik. Namun sekali lagi, film ini dengan jelas menyatakan dirinya sebagai Evil Dead II sehingga tidak bisa tidak dibandingkan dengan The Evil Dead. Efek visual yang ditampilkan dalam The Evil Dead tampak lebih nyata dan meyakinkan dibandingkan dengan efek visual dalam Dead by Dawn. Sutradara Quentin Tarantino menyatakan bahwa orang yang menilai bahwa Dead by Dawn berkualitas buruk hanya dengan melihat efek visualnya yang terlihat palsu; adalah orang yang tidak mengerti maksud atau tujuan artistik dari Dead by Dawn. Sistim penilaian Skywalker sejalan dengan pemikiran tersebut; bahwa sebuah film tidak dapat dinyatakan buruk semata-mata karena efek visualnya buruk. Namun, kata kunci yang perlu diperhatikan dalam poin ini adalah kenyataan bahwa efek visual dalam Dead by Dawn memang tampak lebih palsu dibandingkan dengan The Evil Dead. Hal ini tidak lantas menjadikan Dead by Dawn sebagai film yang buruk karena toh sajian efek visual tersebut tetap mampu mendukung jalannya cerita dengan baik. Meski demikian, sebaik-bainya narasi atau gaya artistik sebuah film, tetapi jika efek visualnya memang memiliki kekurangan atau kemunduran dibandingkan film sebelumnya yang dibuat dengan dana lebih rendah serta pengalaman pencipta yang lebih sedikit, maka kita terikat secara objektif untuk mengakui kenyataan bahwa efek visual film tersebut memang kurang baik—atau setidaknya dapat lebih ditingkatkan lagi. Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid (2004) merupakan sebuah “sekuel” dari Anaconda (1997) yang mendapat respons positif dari penonton. Meski secara umum sekuel tersebut sudah baik, tetapi dalam hal efek komputer untuk sosok anaconda itu sendiri masih terlihat kasar dan tidak mampu mereplikasi apalagi meningkatkan efek visual ular anaconda dari film pertamanya—padahal film Anaconda dirilis pada tahun 1997 sedangkan sekuelnya pada tahun 2004.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

09 Audience Approval

Dead by Dawn mendapatkan tanggapan yang positif dari kalangan penonton. Berkat pergeseran genre dalam film ini dari Horror Supranatural menjadi Horror Komedi, rentang usia penontonnya pun semakin luas. Keseriusan adegan kekerasan serta pemerkosaan dalam The Evil Dead menjadikan film tersebut menduduki posisi rentang usia penonton dewasa yang umumnya memang menyukai dan/atau mampu menahan menyasikan adegan-adegan kekerasan. Kekonyolan serta dikuranginya kadar kekerasan dalam Dead by Dawn membuat film ini masih dapat disaksikan oleh kalangan remaja dan orang-orang yang bukan penggemar film kekerasan [gore]—di dunia perfilman Horror non Supranatural, posisi unik Dead by Dawn diduduki oleh Scream yang dirilis pada tahun 1996. Meskipun menceritakan tentang pembunuhan yang menegangkan, tetapi kadar kekerasan dalam Scream yang dikemas dengan lelucon menjadi lebih ringan dibandingkan dengan Halloween, misalnya.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

10 Intentional Match

Dead by Dawn sejak awal dimaksudkan untuk memiliki nuansa yang berbeda dari The Evil Dead. Sutradara Sam Raimi awalnya ingin fokus pada cerita Ash yang terhisap ke masa lalu dan harus melawan para Deadites—seperti yang ditampilkan dalam film ke-3 Army of Darkness—tetapi investor meminta Raimi untuk membuat sekuel yang menyerupai film pertamanya. Dead by Dawn dinyatakan sebagai sekuel dari The Evil Dead dengan judul resmi Evil Dead II. Karena alur ceritanya ingin diubah sedemikian rupa, maka Dead by Dawn menceritakan kembali kejadian dalam The Evil Dead, tetapi mengubah ceritanya secara signifikan. Dead by Dawn gagal menjadi sebuah sekuel yang baik dalam artian film ini gagal melanjutkan narasi yang dibangun oleh film pertamanya. Namun, terlihat sekali bahwa sutradara film ini memang ingin mengubah jalur ceritanya dan menjadikan Dead by Dawn sebuah Horror—Komedi yang lebih menitikberatkan sisi Komedi dengan nuansa film Kelas B yang kental. Apabila tujuan film ini adalah menjadi sebuah sekuel yang melanjutkan cerita film pertamanya, maka film ini telah gagal. Namun apabila memang tujuannya adalah membelokkan arah ceritanya, maka film ini telah berhasil—hal ini dibuktikan dengan adanya sekuel Army of Darkness yang fokus pada petualangan Ash di masa lalu dan dirilisnya seri Komedi Ash vs Evil Dead yang sama-sama melanjutkan cerita dan nuansa Dead by Dawn tetapi tidak The Evil Dead.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

01 Skywalker’s Schemata

Evil Dead II merupakan film yang mengganggu pikiran saya selama bertahun-tahun karena membuat saya bertanya-tanya, “Apakah film tersebut ada betulan atau tidak—nyata atau hanya mimpi saat demam [fever dream]?” Hal ini dikarenakan saya menonton Evil Dead II sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar [grade school] dan Evil Dead II ditayangkan di televisi sekitar pukul 5 sore. Bagi saya, waktu itu, film ini begitu aneh [absurd], mengerikan, sekaligus seru. Saya ingat betul rasa emosi ketika Ash terdampar di masa lalu—just when I thought it’s over, it’s not! Sampai bertahun-tahun kemudian, saya ingat cuplikan-cuplikan film ini, tetapi saya tidak tahu judulnya dan tidak benar-benar ingin mencari tahu. Ketika saya akhirnya menyelidiki, saya justru menemukan The Evil Dead [1981] dan menganggap bahwa film itulah yang dulu saya saksikan. Namun ada yang aneh karena terdapat adegan-adegan yang melibatkan monster dalam film yang dulu saya tonton dan seorang perempuan yang diseret oleh sebuah pohon. Dalam The Evil Dead, tidak ada monster dan pohon yang kerasukan bukannya menyeret dan membunuh seorang perempuan, justru memperkosa perempuan itu. The Evil Dead akhirnya menjadi salah satu film Horror yang saya sukai.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Setelah menonton Evil Dead II: Dead by Dawn, saya akhirnya yakin bahwa film yang dahulu saya tonton adalah Evil Dead II, bukan The Evil Dead. Saya pun akhirnya mengerti kenapa saya sempat mengaggap bahwa The Evil Dead adalah Evil Dead II: karena Evil Dead II mereka ulang kejadian dalam The Evil Dead. Akhirnya saya bisa melihat kembali monster-monster menakutkan yang dulu menakuti saya, dan seorang perempuan yang ditarik oleh pohon dan kemungkinan dibunuh karena selangkangannya dihantamkan ke batang pohon. Namun karena saya menonton dua film ini saat sudah dewasa, pandangan saya tentu sudah berbeda. Karena saya sangat menyukai The Evil Dead, saya sangat berharap Evil Dead II akan melanjutkan ceritanya dan memecahkan berbagai misterinya dengan nuansa yang sama persis dengan The Evil Dead yang sangat suram. Sayang sekali, saya kecewa besar setelah menonton Evil Dead II karena ceritanya benar-benar menulis ulang The Evil Dead—bahkan seperti ingin menghapusnya dan mulai dari awal alias reboot. Saya bahkan lebih bisa menerima jika film ini memang sebuah reboot, sutradara bebas menceritakan kembali sesuai keinginannya. Namun pada akhirnya, judul film ini adalah Evil Dead II dan merupakan sebuah sekuel. Kekecewaan saya terhadap film ini nyaris seperti kekecewaan saya terhadap Anaconda 3 dan 4, Lake Placid 2 dan 3, serta Deep Blue Sea 2 dan 3. Kesemuanya adalah film-film yang sangat berbeda dari film pertamanya yang menyajikan tontonan dengan kualitas bagus, tetapi diubah secara total oleh sekuelnya yang berkualitas lebih rendah. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa saya tetap merasa terhibur oleh Evil Dead II dan saya tidak bisa memungkiri dampak kultural film ini, saya juga tidak bisa memungkiri bahwa saya tidak begitu menyukai film ini karena membuat saya kecewa atas ceritanya yang mengubah total cerita dalam The Evil Dead. If only it was a reboot or a remake of The Evil Dead—just as The Evil Dead is a remake of Within the Woods, it would be nice for me as it is an entertaining Comedy. Sadly, it is not a reboot, it is a “direct sequel” to The Evil Dead and no matter how cool the movie is, it is still not a good sequel.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

02 Awards

Tidak ada penghargaan yang penting untuk disebutkan.

03 Financial

Evil Dead II: Dead by Dawn merupakan sebuah film yang sukses secara finansial. Dana pembuatan film ini adalah sebesar $3,5 juta dan hasil penjualan tiketnya adalah sebesar $10,9 juta.

04 Critics

Sekuel dari The Evil Dead ini menerima tanggapan yang positif dari kalangan kritikus. Saya sendiri merasa bahwa film ini tidak sebaik pandangan kritikus dan hasil dari penilaian 10 poin awal film ini seharusnya menjadi nilai final. Namun, tanggapan dari kritikus dan kalangan profesional benar-benar positif sampai-sampai melebihi tanggapan yang diberikan kepada The Evil Dead. Sutradara Quentin Tarantino dan Guillermo Del Toro secara terang-terangan memberikan pujian yang sangat positif untuk Evil Dead II. Karena tanggapan kalangan profesional yang sangat kuat, sistim penilaian Skywalker memutuskan untuk memberikan tambahan satu poin kepada film ini.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

05 Longevity

Evil Dead II masih tetap populer bahkan setelah berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan penonton pun masih konsisten dan relatif positif. Evil Dead II, sama halnya dengan The Evil Dead, telah menjadi film dengan basis penggemarnya sendiri—bahkan popularitas Evil Dead II mengungguli popularitas The Evil Dead.

Final Score

Skor Asli                     : 6

Skor Tambahan           : +1

Skor Akhir                  : 7/10

***

STREAMING

Amazon VOD:Amazon

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.
©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1987/Renaissance Pictures/Evil Dead II Dead by Dawn/All Rights Reserved.