Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
Review Film Poseidon (2006) Kapal Pesiar Terguling Dihajar Tsunami
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Bencana—Survival
Rilis : 6 Mei 2006
Episode : -
Sinopsis
Kapal pesiar mewah Poseidon berlayar di tahun baru dipenuhi dengan keceriaan dan kemeriahan pesta. Seorang mantan Wali Kota New York bernama Robert Ramsey ikut dalam perjalanan bersama putrinya Jennifer Ramsey dan kekasih Jennifer bernama Christian. Hubungan antara Robert dan putrinya menjadi renggang karena Jennifer merasa terlalu dikekang oleh rasa protektif ayahnya yang masih menganggap Jennifer sebagai seorang gadis kecil. Di waktu pesta perayaan tahun baru, Jennifer dan Christian bergabung dengan klub satu lantai di bawah aula dansa dan menghabiskan waktu berpesta di sana bersama anak-anak muda. Robert tetap tinggal di aula dansa dan bermain kartu bersama kenalannya termasuk Dylan yang merupakan pemain poker profesional. Di tengah kemeriahan pesta, sebuah ombak raksasa—tsunami menerjang kapal pesiar itu. Poseidon dihantam ombak hingga terbalik. Korban di aula dansa berjatuhan, namun korban di klub lebih banyak lagi karena kerusakan listrik menyengat orang-orang. Di sisi lain kapal, terjadi berbagai macam kerusakan yang mengakibatkan ledakan dan membunuh penumpang lain di luar aula dansa dan area klub.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
Kapten
Poseidon meminta semua orang tetap tinggal di ruang dansa karena pintu kedap
air akan ditutup dan tim penyelamat akan segera datang. Namun seorang arsitek
bernama Richard menjelaskan kepada Dylan dan Robert bahwa kapal Poseidon tidak
dirancang untuk mengapung terbalik. Ia memastikan jika kapal itu akan tenggelam
sebelum tim penyelamat datang. Dylan merencanakan untuk keluar melalui lubang
di dekat baling-baling kapal. Karena Robert juga ingin menyelamatkan puterinya,
ia sekalian ikut bergabung dengan Dylan. Maggie James dan puteranya, Connor,
juga bergabung dalam misi menyelamatkan diri. Mereka semua menuju ke area klub
dengan bantuan seorang pegawai kapal bernama Valentin.
Area
klub jauh lebih kacau daripada area aula dansa. Christian terjepit sebauh besi
yang ambruk dan memaksa Jennifer untuk meminta bantuan kepada Elena dan Lucky
Larry. Mereka pun bertemu dengan Robert dan tim-nya. Para penyintas ini
kemudian harus berlomba melawan waktu untuk sampai ke area baling-baling
sebelum air laut membanjiri seluruh bagian kapal dan menenggelamkan mereka
semua. Dalam perjuangan bertahan hidup itu, mereka semua harus menghadapi
tantangan berat yang tidak hanya melawan alam, tetapi juga melawan satu sama
lain demi keselamatan diri.
The Great Wave off Kanagawa |
01 Story Logic
Dari
segi logika, narasi film ini sudah sesuai dengan genre Bencana—Survival yang
mengedepankan usaha atau perjuangan hidup karakternya di tengah musibah besar.
Di alam, sering sekali terjadi bencana yang tidak terduga. Poseidon mengambil
salah satu bencana yang tidak terduga yakni Rogue Wave yang bahkan di zaman
dahulu diasosiasikan dengan kejadian yang hanya mitos di dalam
kebudayaan—seperti dalam lukisan The
Great Wave off Kanagawa karya seniman Jepang Katsushika Hokusai pada abad
ke-19. Meskipun sering disebut sebagai tsunami, Rogue Wave sebetulnya bukanlah
tsunami karena bukan ditimbulkan oleh pergeseran lempeng atau gempa. Maka,
fenomena ini memang tidak dapat diprediksi secara akurat. Pengaruh Rogue Wave
yang menyebabkan kapal terbalik juga di luar dugaan karena bertahan hidup di
kapal yang tenggelam dan kapal yang “terbalik sekaligus tenggelam” tentu
berbeda karena tantangannya bisa lebih berat. Tentu saja kisah bencana yang
murni fiksi seperti Poseidon berbeda dengan Titanic
yang merupakan historical, sehingga poin-poin ceritanya yang berkaitan dengan
teknis bisa jadi tidak masuk akal. Namun dalam koridor film bencana yang murni
fiksi, Poseidon sudah berjalan di koridor logika yang sesuai dengan genrenya.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini sudah konsisten, meskipun tidak memilih satu karakter utama.
Film ini memang ingin menampilkan “sekelompok” orang yang berjuang bertahan
hidup bersama, sekali lagi berbeda dari Titanic
yang fokus kepada Jack dan Rose—meskipun kedua film ini tidak tepat untuk
dibandingkan karena genrenya saja berbeda. Latar belakang kehidupan tokoh-tokoh
film ini tidak penting karena yang penting adalah “apa saja yang mereka
lakukan” atau bagaimana cara mereka menghadapi bencana. Karena memang tidak
berfokus pada karakter tetapi pada reaksi karakter, film ini telah
mempertontonkan rangkaian reaksi bertahan hidup yang konsisten—dari awal
kekacauan terjadi sampai akhir mereka berhasil menyelamatkan diri. Dengan
demikian, alur cerita Poseidon dapat dikatakan sudah konsisten sesuai koridor
genrenya.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
aktor untuk film ini masih kurang tepat dan proporsinya juga kurang ideal.
Misalnya, kehadiran anak kecil bernama Connor menimbulkan pertanyaan besar:
kenapa hanya ada satu anak kecil di dalam kapal pesiar sebesar Poseidon? Hal
ini menunjukkan kekurangan dalam hal komposisi aktor latar belakang seperti
jumlah koki, jumlah petugas, dan jumlah pelayan. Dalam skala yang besar,
mestinya komposisi “penghuni” Poseidon dibuat lebih seimbang dan lebih “hidup”
layaknya benar-benar berada dalam pelayaran mewah di hari pergantian tahun.
Mungkin komposisi penumpang akan berbeda di hari biasa, namun karena kisahnya
terjadi di tahun baru, maka semestinya komposisi penumpang Poseidon disesuaikan
dengan kondisi hari tersebut. Berkali-kali saya sampaikan bahwa jeleknya akting
seorang aktor seringkali dipengaruhi oleh dialog yang memang kurang baik. Dalam
hal ini, aktor cilik pemeran Connor terjebak dalam kritik yang juga dialami
oleh Jake Lloyd pemeran Anakin Skywalker cilik yang dianggap kurang luwes dalam
berakting—bagaimana ekspresi ketakutan seorang anak kecil di tengah bencana
melihat mayat bergelimpangan tidak dapat ditunjukkan oleh aktor cilik Jimmy
Bennett. Pemilihan aktor senior Richard Dreyfuss sebagai tokoh yang menjadi
“beban” juga seolah menjadi kesia-siaan karena sepak terjang aktor tersebut
dalam film-film yang berkaitan dengan survival [meskipun bukan film survival]
seperti Jaws dan Close Encounters of the Third Kind.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik.
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Jika dilihat setelah lebih dari
sepuluh tahun, tentu saja efek komputer dalam film ini akan terlihat kurang
maksimal. Namun di masanya, efek komputer film ini dipuji oleh berbagai
kalangan, bahkan masuk nominasi Oscar sebagai Best Visual Effects. Film ini
juga berhasil masuk dalam Guinness World Record pada masanya sebagai film yang
menamplkan model kapal komputer paling mendetil yang pernah dibuat.
09 Audience Approval
Penikmat
film bergenre bencana pada umumnya memberikan respons yang positif untuk film ini.
Namun, mayoritas penonton memberikan tanggapan yang bercampur antara positif
dan negatif. Terbukti dari kegagalan box office, film ini tidak mampu menarik
minant penonton umum. Terlebih lagi, golongan pecinta dan pengamat film
membanding-bandingkannya dengan film The
Poseidon Adventure, film versi pertamanya yang dianggap jauh lebih unggul
dari segi kualitas.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
10 Intentional Match
Meskipun
tidak benar-benar atau terang-terangan me-remake film pertamanya yang berjudul The Poseidon Adventure,
perilisan film yang diangkat dari material yang sudah pernah dipublikasikan
sebelumnya berniat untuk memperkenalkan kembali penonton masa kini dengan
kisahnya. Ini bisa berarti adanya maksud untuk menginterpretasikan naskah lawas
dengan pola pikir modern, seperti kasus “remake” film Ben-Hur 2016 yang
“menolak” untuk disebut sebagai “remake” Ben-Hur
1959. Dilihat dari sepak terjangnya,
film ini tidak berhasil menarik minat penonton generasi baru. Jika dibandingkan
dari segi box-office saja, Poseidon sudah gagal mengikuti atau meniru
kesuksesan The Poseidon Adventure
yang dari dana $4.7 juta berhasil meraih $125 juta, bandingkan dengan Poseidon
yang menghabiskan dana $160 juta dan hanya menghasilkan $181 juta. Film ini
gagal mempopulerkan kisah Poseidon yang baru kepada generasi baru, dan malah
menguatkan posisi film pertamanya The
Poseidon Adventure di kalangan penonton.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Saya
memang menyukai film bencana seperti The
Day After Tomorrow, 2012, 10.5, bahkan yang kaitannya dengan
keteledoran manusia seperti The Tower.
Maka, Poseidon mampu menghibur saya dari awal hingga akhir. Adegan hantaman Rogue
Wave yang menyebabkan Poseidon terbalik mampu memukau saya. Saya melihat tidak
ada permasalahan yang serius dalam keseluruhan film ini. Poseidon menceritakan
cerita bencana yang ringan dan cepat—aksi yang terus terjadi, tanpa terlalu
banyak jeda tokoh yang berdialog membosankan. Karena film ini adalah salah satu
film bencana favorit saya, maka saya akan menggunakan hak suara saya untuk
menambahkan skor film ini dua poin.
02 Awards
Film
ini memang dinominasikan dalam ajang Oscar sebagai Best Visual Effects. Namun
selain gagal menang, film ini juga masuk kategori remake/tiruan paling jelek
dalam Golden Raspberry Award.
03 Financial
Jika
dilihat dari angka perolehan bioskop vs total biaya, film ini memang
mendapatkan keuntungan sekitar $20 juta. Namun lagi-lagi harus saya utarakan
bahwa hitungan tersebut merupakan hitungan kotor beban biaya produksi yang
biasanya masih belum ditambah beban biaya promosi dan distribusi. Jika beban
distribusi dihitung, maka film ini justru merugi dan “hanya” mendapat sedikit tambahan
keuntungan dari penjualan DVD sebesar $27 juta. Pihak studio mencatat bahwa
bahkan dengan hitungan “keuntungan” itu, film ini tetap merugi sebesar sekitar
$69 juta.
Poseidon [the movie]/Warner Brothers Entertainment/2006/all rights reserved. |
04 Critics
Mayoritas
kritikus memberikan respons bercampur yang cenderung negatif.
05 Longevity
Film
ini telah dilupakan oleh waktu dan popularitasnya tenggelam di bawah
popularitas film pertamanya yakni The
Poseidon Adventure yang dirilis tahun 1972. Hal ini sering terjadi pada
film remake, yang mana versi awalnya telah menjadi film klasik sementara
remake-nya berdebu karena dilupakan.
Final Score
Skor
Asli : 7/10
Skor
Tambahan : +2, -3
Skor
Akhir : 6/10
Spesifikasi DVD
Judul : Poseidon
Rilis : 22 September 2006
Format : VCD
Kode
Warna : PAL
Fitur : -
Support :
Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box
360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS
5].
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.