©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Review Heaven Official's Blessing (2020) 天官赐福 Kisah Cinta Pangeran dan Raja Iblis (When an Evil Spirit Falls in Love with an Exiled Prince)
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Fantasi—Drama
Romantis [Boys’ Love ボーイズ ラブ/Yaoi やおい]—Xianxia 仙侠 [Donghua/Animasi China]
Rilis : 31 Oktober 2020-14 Februari
2021
Durasi : 23-32 menit
Sutradara : Li Haoling (李豪凌)
Pemeran : Jiang Guangtao, Huang Ying, Wen Sen, Hu
Liangwei
Episode : 11 + 1 Episode Spesial/Epilog
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Xie
Lian adalah seorang Pangeran yang mempelajari ilmu Taoisme dan berhasil
berkultivasi (xiu-xing) untuk diangkat ke Kayangan dan memiliki “jabatan”
sebagai Dewa Pertempuran (Martial God) yang disegani dan dicintai semua orang.
Namun, Xie Lian melakukan banyak kesalahan dengan terlalu sering ikut campur
urusan manusia sehingga dibuang ke bumi dan harus berusaha kembali ke Kayangan.
800 tahun setelah “dibuang”, ia kembali lagi ke Kayangan untuk yang ke tiga
kalinya dan menyebabkan kekacauan besar. Ia tidak disukai oleh pegawai Kayangan
lainnya karena dinilai ceroboh dan tidak becus dalam menjalankan tugasnya. Xie
Lian berada di urutan paling bawah dalam daftar kinerja pegawai dan memiliki
hutang senilai 8.8 juta poin (merit credit) yang harus dilunasi. Sebagai
permulaan, ia menerima 100 poin sebagai imbalan atas posisinya sebagai juara
dalam daftar Dewa yang Paling Tidak Diharapkan untuk Kembali ke Kayangan. Salah
satu cara agar Xie Lian bisa membayar kesalahannya adalah dengan menyelesaikan
tugas yang dilimpahkan padanya di muka bumi. Namun, kali ini ia harus turun ke
bumi bukan lagi sebagai Martial God atau sang Crown Prince melainkan sebatas
Dewa Barang Bekas (Scrap Immortal atau Scrap-Collecting God) yang harus memulai
kariernya dari awal agar manusia mau mengakui keberadaannya dan mulai rutin
memberikan persembahan dan memanjatkan do’a kepadanya. Tugas pertama yang
diberikan pada Xie Lian adalah untuk menyelidiki keributan di gunung Yujun.
Tampaknya, sesosok Hantu Pengantin telah meneror warga sekitar dengan menculik
semua pengantin wanita yang melintasi gunung Yujun. Karena Xie Lian sudah tiga
kali kembali ke Kayangan setelah diasingkan, dirinya tidak lagi memiliki tenaga
gaib Mana yang cukup kuat. Maka, ia didampingi oleh dua pegawai junior dari
Kayangan yakni Fu Yao dan Nan Feng.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Setibanya
di gunung Yujun, ketiga pegawai Kayangan itu lantas menyusun rencana untuk
menjebak Hantu Pengantin. Dengan bantuan seorang gadis setempat, Xie Lian
berdandan menjadi pengantin wanita dan dibawa pergi melewati hutan gunung
Yujun. Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh sekawanan serigala dan
sepasukan mayat hidup. Menurut salah seorang prajurit yang disewa oleh Xie
Lian, seharusnya tidak ada serigala di gunung Yujun. Para serigala dan mayat
hidup lantas menyerang iring-iringan Xie Lian, namun Xie Lian berusaha untuk
tidak keluar dari dalam tandu dan tetap menyamar sementara Fu Yao, Nan Feng,
dan para prajurit bayaran menghalau serangan musuh. Ketika musuh dihalau
menjauh, Xie Lian yang tingal seorang diri di dalam tandu dihampiri oleh sosok
misterius yang muncul bersamaan dengan kupu-kupu perak bercahaya. Sosok yang
tampak seperti pemuda tegap berpakaian merah itu menggandeng tangan Xie Lian
dan menuntunnya perlahan menuju sebuah kuil—seperti sepasang kekasih yang
berjalan berdua menuju pernikahan. Xie Lian memanfaatkan waktu untuk mengamati
situasi dan menyimpulkan bahwa pria yang menggandeng tangannya bukanlah hantu
Pengantin yang menculik gadis-gadis desa calon pengantin. Setelah menuntun Xie
Lian menuju kuil, sosok misterius itu menghilang. Di dalam kuil yang
terbengkalai itu, Xie Lian menemukan para calon pengantin yang diculik. Mereka
semua telah meninggal dai dibariskan berdiri membentuk gerbang penyambutan
untuk Hantu Pengantin. Xie Lian yang masih menyamar menggunakan gaun pengantin
lantas berdiri di dalam barisan jasad pengantin untuk bersembunyi dan menyergap
sosok Hantu Pengantin. Namun, sang Hantu Pengantin muncul sebagai sebuah
kepulan asap hitam yang tidak bisa ditangkap oleh Xie Lian. Permasalahan baru
muncul ketika orang-orang desa yang ingin mendapat imbalan mengalahkan Hantu
Pengantin datang dan mengambil jasad para pengantin. Ketika kerudung yang
menutupi wajah para pengantin itu dilepas, mereka langsung berubah menjadi
mayat hidup yang ganas. Xie Lian dibantu oleh Fu Yao dan Nan Feng bekerja sama
untuk menghentikan para mayat pengantin menghabisi nyawa penduduk desa. Mereka
juga harus berhadapan dengan Hantu Pengantin yang semakin meledak-ledak
amarahnya. Kasus yang ditangani oleh Xie Lian ini akan mengubah hidupnya untuk
selamanya karena membuka pintu kenangan masa lalu dan membentuk takdir di masa
depan. Kemunculannya kembali di muka bumi telah memikat hati sesosok pengelana
berbaju merah yang misterius, San Lang yang dikenal sebagai Teror Kayangan.
Perjalanan keduanya perlahan membuat percikan asmara timbul antara sang
Pangeran Kayangan dan Penguasa para Iblis.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Narasi
dalam Heaven Official’s Blessing tidak logis sesuai genrenya. Pertama, seri ini
adalah sebuah seri Fantasi yang dikaitkan dengan Xianxia. Xianxia sendiri
adalah cerita-cerita China yang konsepnya mengambil inspirasi dari ajaran
Taoisme, Buddha, dan cerita-cerita rakyat atau legenda China. Heaven Official’s
Blessing memang telah menunjukkan dengan tegas bahwa seri ini bertajuk Fantasi
yang berkolaborasi dengan Xianxia, namun sebagian besar sebatas bergantung
kepada visual animasinya dan belum mengeksplorasi dunia Fantasi ini dari segi
narasi yang kuat. Dalam sebuah cerita Fantasi, haruslah terdapat aturan jelas
yang membedakan atara kehidupan manusia biasa dengan kehidupan dunia Fantasi.
Drama The Legend of
White Snake (2019) yang juga bertajuk Fantasi—Xianxia menjelaskan bagaimana
dunia Fantasi di dalamnya bekerja. Telah dijelaskan posisi Bai Suzhen dalam
tataran dunia Fantasi dan bagaimana ia bisa menjadi Dewa. Aturan-aturan Fantasi
dalam drama tersebut (walau juga kurang kuat) telah dijelaskan dan diikuti dengan
baik. Dalam Heaven Official’s Blessing, visual animasinya telah menunjukkan
lokasi sebuah istana Langit (Kayangan) namun aturan yang mengikat dunia
tersebut masih sangat ambigu. Tidak jelas apa posisi para Dewa di istana
tersebut dan apakah istana tersebut adalah sebuah istana atau area perkantoran.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Dalam
cerita yang mengandung banyak komedi seperti The Monkey King (serial televisi-nya) sekalipun, jelas sekali
posisi masing-masing Dewa seperti apa kekuatan, posisi, dan batasan Dewa
Erlang, Dewi Kuan Yin (Guanyin), Dewa Naga, dan lain sebagainya. Para Dewa juga
berperilaku dan memiliki kekuatan yang pantas atau sesuai dengan gelar atau
posisi mereka masing-masing. Bahkan dalam drama Korea bertajuk serupa yang
membuat karakter Dewa hidup modern, Tale of the Nine
Tailed, perilaku dan kekuatan mereka
tetaplah sesuai dengan jabatan mereka di Kayangan. Aturan-aturan semacam inilah
yang membuat sebuah cerita Fantasi menjadi logis karena pada dasarnya cerita
Fantasi itu tidak logis sehingga terserah penulisnya untuk membuat aturan baru
supaya dunia Fantasinya menjadi logis. Aturan-aturan ini penting agar tidak
terjadi konflik narasi. Misalnya, tanpa aturan “tongkat sihir harus memilih
sendiri penyihirnya” dalam Harry Potter,
siapa saja bisa seenaknya memakai tongkat sihir orang lain.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Apabila
diamati, ternyata memang ada banyak poin cerita yang bertolak belakang dalam
Heaven Official’s Blessing yang berkaitan dengan genre Fantasi—Xianxia di
dalamnya. Misalnya, dijelaskan bahwa Xie Lian kehabisan Mana karena sudah tiga
kali kembali ke Kayangan. Saking lemahnya, ia bahkan tidak bisa lagi
menghubungi Kayangan menggunakan tenaga gaib Mana. Namun dalam banyak adegan,
terlihat sekali kalau Xie Lian tiba-tiba memiliki kekuatan Mna yang besar. Akan
lebih masuk akal apabila sejak awal dibuat aturan Fantasi bahwa Mana Dewa yang
sudah beberapa kali diasingkan hanya akan berfungsi dalam batas waktu tertentu
atau dengan konsekuensi tertentu sehingga tidak bisa sering digunakan. Dalam
cerita Fantasi Eragon, penggunaan
sihir akan mengurangi tenaga sang penyihir, sehingga sihir harus dipakai
seperlunya. Dengan demikian, ceritanya menjadi logis kenapa Xie Lian tidak bisa
senantiasa menggunakan Mana dan membutuhkan bantuan dari Fu Yao dan Nan Feng.
Ketidakjelasan konsep Fantasi ini membuat kejelasan waktu dan konflik menjadi
ambigu. Meski demikian, bagian Xianxia adalah genre yang paling berhasil
disajikan secara logis dalam seri ini.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Selain
merupakan sebuah Fantasi, seri ini adalah sebuah Drama Romantis yang secara
spesifik berlindung di bawah naungan Boys’ Love/Yaoi. Sebuah Drama Romantis
akan membahas adegan percintaan antara dua karakter kunci di dalam filmnya.
Namun, sebuah Drama Romantis yang terang-terangan mengklaim dirinya sebagai
Boys’ Love (untuk pasangan dua orang lelaki) atau Girls’ Love (ガールズラブ)alias Yuri (百合)(untuk pasangan dua orang perempuan) haruslah
menggarisbawahi kompleksitas hubungan sesama jenis antar tokoh kuncinya.
Perhatikan kata kunci “kompleksitas” dalam kalimat sebelumnya. Kisah percintaan
sesama jenis dalam kebudayaan Asia sangat berbeda dengan kebudayaan Barat yang
umumnya mengarah pada menyamaratakan hubungan suami-istri lawan jenis untuk
sesama jenis, sementara kisah asmara sesama jenis dalam budaya Asia seringkali
lebih kompleks. Misalnya, kisah dalam genre Yuri/Girls’ Love memang umumnya
diasosiasikan dengan Lesbian, namun sifat dasarnya adalah Homoerotis yang
cakupannya lebih luas. Artinya, “cinta” sesama jenis dalam kisah-kisah Asia
seringkali tidak berfokus pada hubungan seksual tetapi juga bisa pada hubungan
spiritual atau adanya koneksi atau perasaan cinta antara dua tokoh sesama jenis
tanpa adanya kontak seksual. Contoh sederhana semacam ini dapat diamati dalam
kedekatan Bai Suzhen sang Siluman Ular Putih dengan Xiaoqing sang Ular Hijau
dalam The Legend of
White Snake.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Kisah-kisah
Asia menyajikan kompleksitas seksual karakternya dengan memperluas spektrum
Homoerotis di dalamnya (perhatikan bahwa Homo-Erotis berbeda dengan Homo-Seksual).
Salah satu alasannya adalah karena banyak orang Asia meyakini adanya
reinkarnasi yang membuat seseorang tidak lagi terikat dengan jenis kelaminnya
karena dapat berganti-ganti di kehidupan yang berikutnya. Bagaimana dengan
kisah Srikandi (dalam Kitab Mahabharata) yang kelaminnya berubah dari perempuan
menjadi laki-laki? Adalah pengaruh budaya Barat yang apa-apa dikaitkan dengan
seks dan Homoerotis langsung disamakan dengan Homoseksual. Sebagai contoh karya yang
menjadi korban pola pikir Barat adalah novella berjudul Death in Venice yang dalam adaptasi filmnya dijadikan sebuah film bertajuk
Homoseksual bahkan cenderung Pedofil. Padahal, dalam karya asli cerita tersebut
memiliki pesan filosofis yang lebih dalam dari sekadar perilaku Homoseksual.
Kembali kepada seri Heaven Official’s Blessing, poin Yaoi dalam seri ini juga
tidak logis karena selain hubungan asmara antara Xie Lian dan San Lang tidak
sungguh-sungguh dieksplorasi (it’s just
love, no need to add “Boys” before
“Love”), proses mereka jatuh cinta juga tidak dieksplorasi secara jelas.
Terlepas dari penjelasan di dalam novelnya, sebuah adaptasi tidak bisa lagi
melulu dikait-kaitkan dengan novelnya karena sudah berpindah medium. Asalkan
sebuah film atau seri itu bagus, tidak masalah apakah sesuai dengan novelnya
atau tidak (contohnya kasus How to train
Your Dragon yang berbeda nyaris 90% dari novelnya tetapi penonton umumnya
tidak peduli karena toh filmnya bagus). Akan lebih logis apabila proses Xie
Lian dan San Lang jatuh cinta benar-benar dibangun dengan narasi yang kuat
sehingga cinta mereka terbentuk dengan natural (Ada kewajaran mengapa mereka saling jatuh cinta).
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita seri ini tidak konsisten. Sudah sering sekali disampaikan bahwa cerita
yang tidak logis sesuai genrenya akan lebih besar kemungkinan tidak konsisten
alur ceritanya. Heaven Official’s Blessing memiliki masalah fokus cerita apakah
mau mengkesplorasi sisi Fantasi dan fokus menceritakan petualangan Xie Lian
dalam menumpas kejahatan agar namanya kembali harum, masalah-masalah internal
para pegawai Kayangan, atau hubungan asmara Xie Lian dengan San Lang. Apabila
mengacu pada genre dan konsep dasar seri ini, semestinya ketiga poin fokus
tersebut dipadukan untuk membentuk sebuah cerita yang utuh: Permasalahan
internal Kayangan membuat masalah di bumi tidak diurus sehingga Xie Lian harus
turun ke bumi untuk membantu menyelesaikan tugas dan di setiap tugas itu ia
didampingi oleh San Lang dan perlahan-lahan api asmara muncul di antara
keduanya. Seri ini juga bisa mengambil fokus perjuangan San Lang untuk memikat
hati Xie Lian karena hubungan mereka di masa lalu atau karena dirinya adalah
sosok jahat yang seharusnya dimusuhi oleh Xie Lian. Sayang sekali, seri ini
menceritakan beberapa fokus yang berbeda dengan begitu saja tanpa keterkaitan
yang bergulir dinamis dan saling memengaruhi. Selain itu, seluruh 11 (plus 1)
episode dalam seri ini dihabiskan hanya untuk menyelesaikan dua kasus yang
tidak dieksplorasi keterkaitannya dan seharusnya dapat diselesaikan dalam tiga
sampai empat episode saja—mengingat hubungan asmara Xie Lian dan San Lang
terjadi begitu saja terlalu cepat sehingga tidak membutuhkan proses episode
yang lebih banyak.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Seri
ini memiliki potensi menyajikan sebuah cerita Fantasi yang spektakuler untuk
menyasar para penggemar Fantasi namun nuansa Fantasi dalam seri ini terkesan
“setengah-setengah” karena terdapat terlalu banyak dialog yang menyeret-nyeret
alur cerita menjadi lebih panjang dari yang seharusnya. Adegan-adegan Fantasi
yang menegangkan pun seringkali dijungkirbalikkan dengan kemunculan
kilasan-kilasan masa lalu dengan visual yang indah tanpa korelasi yang
benar-benar jelas dengan adegan menegangkan yang sedang terjadi. Seri ini juga
berpotensi menyasar penggemar Drama Romantis Yaoi namun adegan romantis di
dalamnya pun sangat minim dan tidak menunjukkan apa signifikansinya kenyataan
bahwa dua orang yang jatuh cinta itu sama-sama laki-laki (what is the significance of the two lovers being both males that is important to the overall story?).
Apabila tidak ada, mengapa disebut sebagai Yaoi hanya karena tokoh utamanya
menyukai sesama jenis? Dalam film Pain
and Glory (2019), aktor Antonio Banderas berperan sebagai tokoh utama yang
merupakan seorang Gay—namun fakta tersebut tidak lantas menjadikan filmnya
sebagai Drama LGBTQ yang sekelas
dengan Call Me by Your Name karena
memang sisi tersebut hanyalah sebuah atribut penting dari karakter utama namun
bukan sebuah hal yang menjadi fokus utama keseluruhan ceritanya. Dengan
demikian, berbagai strategi marketing seri ini dapat dikatakan “menipu”
penonton karena memang ilustrasi mengenai seri ini benar-benar menampilkan
visual yang eksklusif membahas hubungan asmara dua orang lelaki dengan latar
dunia Fantasi, namun pada kenyataannya tidak demikian.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan pegisi suara dalam seri ini. Pengisi suara Xie Lian
dan San Lang telah mampu memberikan kontras yang nyata yakni dengan suara Xie
Lian yang lebih lembut dan feminin sedangkan San Lang lebih
maskulin—mengindikasikan peran dalam kehidupan mereka jika keduanya benar-benar
hidup sebagai pasangan.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Apabila diamati, genre Fantasi umumnya
menyajikan alunan musik yang lebih lembut dibandingkan dengan film Aksi,
Thriller, dan Horror, meskipun ketiga unsur genre tersebut bisa juga dipakai
dalam genre Fantasi. Alunan biola Sound
of the Shire dalam The Lord of the
Rings atau ketukan piano dalam musik Harry
Potter misalnya, berbeda dengan alunan biola film Insidious yang membabibuta dan ketukan piano seri film Halloween
yang lebih cepat seperti diburu oleh sesuatu. Terlebih lagi, Heaven Official’s
Blessing juga merupakan sebuah Drama Romantis yang berarti alunan musik dalam
film ini harus megikuti nuansa Romantis adegan-adegannya.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik.
06 Character Design
Secara
umum, desain karakter dalam film ini sudah baik dan sesuai dengan desain latar
belakangnya. Namun, desain karakter dalam film ini kurang mampu menegaskan
perbedaan fisik antar karakternya. Terdapat banyak karakter laki-laki yang
apabila pengisi suaranya diganti dengan perempuan, maka akan benar-benar
terlihat seperti karakter perempuan. Meskipun karakter lelaki dalam genre Boys’
Love digambarkan sangat cantik dan feminin, tetapi tetap ada batasan-batasan
yang mempertegas bahwa mereka adalah laki-laki karena mereka bukan Transgender.
Standar keindahan rupa seorang laki-laki yang dijadikan acuan atau inspirasi Bishonen (karakter lelaki rupawan—cantik
dalam Manga Jepang) yang juga dalam perkembangannya memengaruhi genre Yaoi dan
Yaoi Donghua adalah aktor Bjorn Andersen dalam film Death in Venice sebagai Tadzio. Meskipun memiliki wajah yang rupawan dan
memiliki keindahan yang umumnya dimiliki oleh wanita, namun jelas sekali bahwa
Tadzio adalah seorang laki-laki. Paradigma dan kondisi sosial di muka bumi ini
sensntiasa berubah. Apa yang dulu dianggap tabu kini menjadi wajar dan
sebaliknya bisa terjadi. Apabila terdapat pergeseran paradigma peradaban
manusia yang kembali mendesak cerita-cerita LGBTQ ke arena Underground
(meskipun sulit sekali mengatakan bahwa seri ini adalah sebuah seri LGBTQ),
maka jika pihak studio atau distributor memutuskan untuk mengganti/edit pengisi
suara Xie Lian sebagai seorang perempuan, maka hilang sudah bagian kunci Yaoi
dalam cerita ini karena satu-satunya kejelasan bahwa Xie Lian adalah laki-laki
adalah dari suaranya.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Gaya
lukisan latar belakang seri ini sudah sesuai dengan desain karakternya.
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Meski demikian, penggabungan antara
animasi gaya 2 dimensi (hand-drawn) dan 3 dimensi (CGI) dalam seri ini masih
terlihat kurang serasi seperti film-film animasi tahun 1980-an sampai awal
2000-an sehingga terlihat sekali karakter mana yang bergaya 2 dimensi dan mana
yang 3 dimensi.
09 Audience Approval
Meskipun
memiliki kekurangan dalam hal Logika dan Konsistensi, seri ini mendapatkan
tanggapan yang positif dari kalangan penonton yang umumnya memang merupakan
penggemar Yaoi dan sebagian besar, berdasarkan keterangan akun media sosial
masing-masing penonton (yang tentu saja bisa benar dan bisa tidak), adalah
penonton di negara Barat. Mayoritas memuji adanya representasi LGBTQ dalam
sebuah animasi China—meski entah dari segi apa asmara tokoh utama seri ini
dipandang sebagai representasi.
Penulis telah
membahas mengenai fenomena obsesi kalangan tertentu soal representasi di SINI.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
10 Intentional Match
Seri
ini seharusnya menampilkan kisah asmara Xie Lian dan sesosok Penguasa Iblis
yang ditakuti oleh Kayangan. Kisah asmara ini disampaikan dengan latar belakang
Fantasi kehidupan para Dewa dan takdir semua makhluk hidup. Meskipun merupakan
sebuah Yaoi, kisah Heaven Official’s Blessing diangkat dari inspirasi yang
sarat akan nuansa Fantasi dan Xianxia sehingga seharusnya kisah-kisah Fantasi
dalam seri ini membantu proses asmara Xie Lian dengan San Lang alias Hua Cheng.
Dengan demikian, permasalahan besar yang timbul bukan semata-mata karena mereka
adalah sesama jenis tetapi juga karena mereka adalah dua entitas yang berbeda
yakni seorang petugas Kayangan yang diasosiasikan dengan Kebaikan dan sesosok
Iblis Neraka yang diasosiasikan dengan Kejahatan. Perlu diingat bahwa
kisah-kisah Asia terutama China, berdasarkan buku berjudul Selfie: How the West Became Self Obsessed, umumnya memiliki jalinan yang lebih kompleks ketimbang
cerita-cerita Barat. Namun pada akhirnya, kompleksitas narasi dalam seri ini
disederhanakan a la Barat sehingga
kehancuran batin (devastation)
mengenai asmara dua dunia yang berbeda menjadi tidak berhasil ditampilkan.
Heaven Official’s Blessing pada akhirnya sebatas menjadi sebuah seri animasi
Homoerotis yang menampilkan visual indah, tidak lebih.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Setelah
menonton Heaven Official’s Blessing, saya menyimpulkan bahwa saya tidak
menyukai seri ini dan cenderung kecewa seperti sakit hati karena potensi besar
yang disia-siakan. Tetapi memberikan kritik negatif terhadap sebuah karya yang
dianggap sebagai “representasi
LGBTQ” adalah sebuah langkah yang membuat saya ragu karena tanggapan
negatif terhadap karya semacam ini bisa dipelintir dan dianggap sebagai kritik
terhadap LGBTQ itu sendiri. Saya beberapa kali disebut sebagai anti LGBTQ dan
tidak memiliki rasa empati karena saya memberikan kritik kepada para pendukung
LGBTQ—seperti sikap saya mengutuk Paduan Suara Gay yang menyanyikan lagu “We
are Coming for Your Children” yang mengkhawatirkan
karena menyasar anak-anak. Namun sebenarnya, saya berada pada posisi netral “cenderung mendukung sesuai konteks situasinya”—saya sangat
anti dengan agenda kelompok LGBTQ yang berambisi menyebarkan ajaran sesat
“Manusia LGBTQ adalah bawaan dari lahir”. Dalam review Death
in Venice, saya tegaskan bahwa sekuat apapun ilmuwan dan kelompok LGBTQ
mencari gen Gay (Gay Gene) yang membuat seseorang terlahir sebagai Gay, gen itu
tidak akan pernah ditemukan karena memang tidak ada dan mencarinya tidak ada
gunanya. Namun, saya dengan tegas juga menyatakan bahwa anatomi tubuh manusia
memang memungkinkan semua orang untuk
menjadi Gay—bahwa seksualitas itu bisa menjadi flexibel [sexuality is fluid]. Namun untuk menuju ke sana, dipengaruhi oleh
lingkungan dan pengalaman—bukan DNA [seperti dalam Skala Kinsey yang
menunjukkan posisi seksualitas seseorang dalam satu masa tertentu dalam
hidupnya dan bisa berubah mengikuti keadaan karena hidup manusia adalah sebuah “proses”,
bukan keadaan tetap [fixed state of being]].
Semua orang dilahirkan menyukai lawan jenis karena harus bereproduksi. Tetapi
ada hal tertentu yang memungkinkan kodrat itu tidak bisa atau tidak ingin
dipenuhi.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Jadi,
apakah saya tidak menyukai seri ini karena saya anti LGBTQ? Tentu saja tidak.
Saya bahkan harus mengamati beberapa produk Yaoi yang lebih vulgar untuk bisa
melihat pola dari genre ini: “Apa sih keunikan yang dijual genre ini, yang
berbeda dari genre Romantis pada umumnya?” Kenapa sebuah Yaoi harus berbeda
dari sebuah Drama Romantis? Tentu saja karena sejak awal keduanya diputuskan
berada pada jalur yang berbeda. Yaoi adalah cabang Drama Romantis, tetapi pasti
ada karakteristik tersendiri yang menjadikan Yaoi ini berbeda dari Drama
Romantis yang umum. Sayang sekali, kekhasan sebuah Yaoi yang membedakannya dari
Drama Romantis tidak bisa saya temukan di Heaven Official’s Blessing atau
paling tidak masih kurang dieksplorasi. Maka menurut saya, anggapan bahwa seri
ini adalah sebuah representasi merupakan sebuah omong kosong. Lagipula,
berkali-kali saya sampaikan bahwa representasi di sebuah karya adalah omong
kosong yang harus segera dibasmi. Sebuah cerita yang bagus menjadi bagus bukan
karena ada representasi di dalamnya. Tidak adil jika sebuah karya yang jelek
secara objektif dianggap sebagai karya yang bagus hanya karena terdapat
representasi di dalamnya. Dalam film Cinderella
2015, terdapat representasi orang kulit hitam yang menjadi bangsawan.
Representasi semacam ini (dalam narasi non-Komedi atau satir) adalah racun
karena bertolak belakang dengan catatan sejarah dan sebuah niat yang berupaya
untuk menghilangkan rasisme justru merepresentasikan sebuah sejarah yang menyatakan
bahwa rasisme dan perbudakan tidak pernah terjadi sama sekali.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Terlepas
dari pandangan saya yang berseberangan dengan golongan liberal yang mengaku
progresif, saya tidak akan menilai seri ini hanya karena saya tidak menyetujui
sikap para penggemarnya yang menurut saya berlebihan. Apabila seri ini adalah
sebuah Yaoi, maka saya tidak akan mempermasalahkan hubungan dua orang karakter
lelaki di dalamnya, tetapi saya akan mempermasalahkan bagaimana hubungan sesama
jenis itu ditampilkan dan diimplementasikan dalam sebuah narasi yang mengalun
dengan ketukan nada yang pas: if it is
Yaoi, let it be Yaoi, I do not care—but is it a good Yaoi, that’s what all I
care about. Melihat seri ini, saya merasa ada potensi yang sangat besar
dari segi genre Fantasi-nya. Dunia dalam seri ini bisa memiliki narasi yang
kaya namun sayang sekali tidak benar-benar dieksplorasi. Selain itu, proses
asmara Xie Lian dan San Lang juga tidak dirajut dengan baik. Padahal, bisa saja
narasi seri ini menjadi lebih menarik dengan menampilkan Xie Lian dan San Lang
yang senantiasa bertualang bersama hingga perlahan-lahan tumbuh benih asmara.
Atau, bisa jadi salah satu dari mereka merasa jatuh cinta pada pandangan
pertama dan berusaha membuat idamannya jatuh hati. Dengan demikian, konflik batin
yang terjadi akan semakin rumit: “what is this feeling?—perasaan apa ini”,
“does he love me—apakah dia mencintaiku?”, “is it even possible?—apakah
mungkin?”, “will he disappear if I to speak honestly about my deepest
feelings?—apakah dia akan menjauh kalau aku berkata jujur?” dan lain
sebagainya. Namun, asmara dalam seri ini seperti terjadi begitu saja tanpa ada
penjelasan proses yang masuk akal (jatuh cinta itu tidak masuk akal, tetapi
runtutan kejadian yang mengarahkan seseorang untuk jatuh cinta bisa dijelaskan—bahkan
sebenarnya cinta sejati itu umumnya tidak “jatuh”, melainkan “dibangun”).
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Setelah
seri ini selesai, saya merasa Heaven Official’s Blessing lebih baik tidak usah
menggunakan genre Yaoi lagi dan fokus pada Drama Romantis—Fantasi yang
kebetulan pasangan kekasihnya sama-sama laki-laki, sehingga tidak perlu dibuat
terlalu spesifik menjadi Yaoi. Dengan demikian, beban narasinya bisa dikurangi
lagi (tidak perlu memikirkan bagaimana Romansa ceritanya dijadikan sebuah Yaoi)
dan daya yang masih tersedia bisa digunakan untuk menguatkan unsur Fantasinya.
Masalah yang saya temukan tidak hanya ada pada Logika dan Konsistensi cerita,
tetapi juga pada desain karakternya. Dalam berbagai Yaoi, saya masih bisa
melihat bahwa kedua karakter adalah laki-laki dari tampilan fisiknya—walau
salah satu tampil lebih feminin. Justru di sinilah letak kekhasan Yaoi karena
harus tegas bahwa ada dua orang laki-laki yang jatuh cinta, bukan perempuan,
bahkan bukan juga Transgender. Namun karakter Xie Lian dalam seri ini
benar-benar tampak seperti perempuan—bahkan mengenakan pakaian berwarna putih
seperti Bai Suzhen sang Siluman Ular Putih atau Dewi Guanyin. Padahal, bisa
saja ia mengenakan pakaian berwarna gelap atau pakaian ksatria untuk menegaskan
bahwa dirinya adalah seorang laki-laki—kecuali ingin menegaskan bahwa pakaian
putih Xie Lian adalah perwujudan kebaikan, tetapi toh San Lang berbaju merah,
bukan hitam, dan kontras Baik vs Jahat
juga tidak dieksplorasi, jadi apa gunanya?
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
Sedari
tadi saya memberikan tanggapan yang sangat negatif. Apakah seri ini seburuk
itu? Tidak juga. Saya amat sangat mengapresiasi visual animasi dalam seri ini.
Penggunaan teknik animasi 2D dengan warna warni yang kaya membuat animasi ini
tampak indah—gorgeous. Saya kagum
dengan gaya animasi seri ini, saking kagumnya sampai sakit hati karena potensi
yang luar biasa seperti ini tidak dibarengi dengan kualitas narasi yang sama
mengagumkannya. If you are in for a
wonderful storytelling, you will probably not be satisfied. But if you are in
for gorgeous animation style, you will find yourself engulfed by an animated
visual feast.
NOTE: LOL dalam proses membuat review ini, saya bahkan ikut mencoba permainan quiz karakter Heaven Official's blessing. Setelah menjawab semua pertanyaan, saya dinyatakan sebagai Hua Cheng alias San Lang. Hmmm... mungkin karena saya tertarik dengan konsep Apocalypse atau kekacauan dunia.
02 Awards
Sampai
artikel ini dipublikasikan, tidak ada penghargaan yang penting untuk
disebutkan.
03 Financial
Karena
merupakan sebuah seri, maka data konkret yang dapat dipertanggungjawabkan
mengenai besaran biaya vs pendapatan tidak dapat diketahui secara pasti.
Terlebih lagi, Heaven Official’s Blessing juga merupakan sebuah seri streaming
yang tidak ditampilkan di stasiun televisi dan disebar ke beberapa platform
streaming yang berbeda sehingga data pastinya sulit dilacak dan tidak tersedia
secara bebas.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |
04 Critics
Mayoritas
kritikus memberikan respons yang positif terutama untuk gaya animasinya yang
dinilai penuh dengan keindahan bergaya animasi klasik.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor
Asli : 6.5
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 6.5/10
***
Seri in tersedia di
Netflix Heaven Official’s Blessing [Season 1]—KLIK [selama masih tersedia]
Dailymotion KLIK [selama masih
tersedia]
Betaseries
KLIK [selama masih
tersedia]
***
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Karena review berikut melebihi standar panjang Review Singkat
Skywalker namun dengan tetap mengikuti pakem/standar penilaian Skywalker, maka
review berikut dikategorikan sebagai Review
Singkat+PLUS
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s
Blessing 天官赐福/All Rights Reserved.
©2020/Bilibili, Funimation/Heaven Official’s Blessing 天官赐福/All Rights Reserved. |