Review Film Apocalypto (2006) Pembantaian Sadis Suku Maya Demi Persembahan Dewa

 

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

Review Film Apocalypto (2006) Pembantaian Sadis Suku Maya Demi Persembahan Dewa

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Epic—Historical Thriller

Rilis                 : 8 Desember 2006

Episode           : -

Sinopsis

Pada 1502 di Yucatan, Mexico, Jaguar Paw tinggal bersama keluarga dan sukunya dengan damai. Dalam suatu perburuan, Jaguar Paw dan saudara-saudaranya berjumpa dengan suku tetangga yang melintas dengan ketakutan. Jaguar Paw menanyakan apa yang membuat mereka ketakutan sampai meninggalkan rumah mereka. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa rumah mereka telah dirusak dan nyawa mereka terancam. Ayah Jaguar Paw, Flint Sky, menasihati puteranya supaya tidak menunjukkan rasa takut karena akan menimbulkan ketakutan pula kepada masyarakat di sukunya. Flint Sky merencanakan pertemuan dengan para tetua esok harinya untuk membahas kejadian hari itu. Namun belum sempat mereka mengadakan pertemuan, segerombolan pemburu dari Suku Maya pimpinan Zero Wolf memporakporandakan seisi desa. Mereka membunuh laki-laki yang melawan, memperkosa dan menangkap perempuan, serta menangkap laki-laki yang dianggap cocok menjadi budak atau menjadi tumbal persembahan. Dalam huru-hara tersebut, Jaguar Paw menyembunyikan istri dan puteranya di sebuah lubang yang dalam. Selain kehilangan banyak orang, Flint Sky juga kehilangan nyawanya di tangan Middle Eye yang geram karena nyaris dikalahkan oleh Jaguar Paw—dari situlah Middle Eye menamai Jaguar Paw sebagai Almost alias Si Nyaris.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

Setelah selesai membantai dan menangkapi warga suku pedalaman, para pemburu dari Suku Maya bergerak pulang ke wilayah mereka. Karena medan perjalanannya sangat ekstrem, para pemburu meninggalkan anak-anak begitu saja yang tidak bisa mengikuti langkah para orang dewasa karena harus menyeberang sungai besar. Selama perjalanan, Middle Eye yang masih penuh emosi senantiasa menggoda Jaguar Paw alias Almost. Para tawanan dipaksa terus berjalan dengan leher dan tangan terikat hingga hutan tempat tinggal mereka tak lagi nampak. Hijau dan eloknya hutan hujan perlahan-lahan sirna digantikan dengan lahan gersang, kotor, dan penuh penyakit. Jaguar Paw melihat orang-orang Maya yang kelaparan, mengkonsumsi air limbah dan daging busuk, dan orang-orang yang terjangkit penyakit menular. Seorang gadis kecil yang tertular penyakit memperingatkan para pemburu bahwa malapetaka akan menimpa mereka.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

Sesampainya di pusat kota, Zero Wolf menjual tawanan wanita sebagai budak dan membawa para pria ke pusat pengorbanan tumbal. Tubuh para pria dicat biru dan satu per satu dicabut jantungnya sebelum kepalanya dipenggal dan digelindingkan dengan kejam menuruni kuil Suku Maya yang tinggi. Mereka percaya bahwa para Dewa menuntut persembahan karena masyarakat Maya mengalami krisis pangan, kesehatan, dan ekonomi yang teramat dahsyat. Satu per satu anggota suku Jaguar Paw diseret dan dibantai. Namun pada giliran Jaguar Paw, terjadi gerhana matahari. Tetua suku Maya meyakini bahwa do’a mereka telah didengar dan tidak perlu melanjutkan kurban manusia lagi. Meski demikian, para pria tangkapan yang selamat dari upacara tumbal akan tetap dihabisi sebagai ajang hiburan berburu Zero Wolf dan kawan-kawannya. Mengetahui hal itu, Jaguar Paw bertekad untuk melarikan diri karena ia harus menyelamatkan istri dan anaknya yang terjebak di dalam lubang. Ia semakin kehabisan waktu karena hujan akan turun dan berpotensi menenggelamkan istri dan anaknya. Akhirnya Jaguar Paw berhasil menghindari perburuan dengan membunuh si penjaga jalur keluar. Namun, penjaga itu adalah Cut Rock yang merupakan putera kesayangan Zero Wolf. Kematian Cut Rock membuat Zero Wolf murka dan terus mengejar Jaguar Paw tanpa kenal ampun, bahkan setelah ia dinasihati untuk tidak mengejar Jaguar Paw karena ada pertanda buruk. Meski satu per satu anak buahnya tewas dalam misi pengejaran, Zero Wolf tetap berapi-api mengincar Jaguar Paw. Ia bersumpah untuk menguliti Jaguar Paw hidup-hidup dan menggunakan kulitnya sebagai jaket.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

01 Story Logic

Logika narasi film ini sudah logis sesuai genrenya. Meskipun film ini menggunakan latar dan tokoh yang disesuaikan dengan sejarah, namun film ini bukanlah film sejarah murni yang didasari pada kisah nyata. Maka, ketidakcocokan sejarah dalam film ini bukanlah hal yang terlalu dipermasalahkan. Lagipula, meskipun detil ceritanya kurang sesuai dengan penuturan sejarah, secara umum Apocalypto sudah mengikuti deskripsi sejarah suku-suku benua Amerika sebelum kedatangan penjelajah Spanyol untuk pertama kali. Meskipun ada banyak suku di wilayah Amerika, antar suku bisa benar-benar terisolasi dan memiliki kebudayaan serta bahasa yang berbeda. Maka tidak heran jika suku pedalaman Jaguar Paw merasa asing melihat peradaban suku Maya yang mendirikan kuil dari batu sementara mereka sebatas memanfaatkan ranting di hutan. Narasi Apocalypto keseluruhan sudah logis sejalan dengan logika fiksi sejarah yang digabung dengan unsur thriller. Adegan-adegan yang menampilkan kekerasan termasuk pertumpahan darah juga tidak berlebihan karena sebenarnya didasari pada kekejaman suku Aztec [bukan Maya].

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini sudah konsisten. Bagaimana para tokoh bereaksi terhadap situasi juga konsisten. Jaguar Paw yang handal berburu menjadi tidak berdaya di tengah peradaban “kota” Suku Maya. Akan tetapi ketika ia berhasil lolos ke dalam hutan, ia memanfaatkan pengetahuan dan keahliannya berburu di pedalaman untuk mengalahkan musuh yang lebih terbiasa di kota atau di lahan terbuka. Hal ini tentu saja logis dan konsisten karena sifat dasar serta keahlian Jaguar Paw tidak serta-merta berubah-ubah mengikuti lokasi keberadaannya. Alur cerita Apocalypto sudah membentuk sebuah narasi yang utuh dan jelas dari awal sampai akhir—perjalanan Jaguar Paw yang dimulai di awal film telah diakhiri dengan baik di akhir film. Ia pun mengambil keputusan-keputusan yang masuk akal dan konsisten dengan narasi yang dibangun sebelumnya di awal cerita.

03 Casting Choice and Acting

Para aktor dalam film ini telah dipilih dengan baik dan mampu memerankan karakter mereka dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa penghargaan aktor terbaik yang dimenangkan oleh film ini. Totalitas para pemain dapat dilihat jelas dalam film ini.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik. Soundtrack film ini digarap oleh komposer kondang James Horner yang sebelumnya telah sukses menciptakan musik untuk film Braveheart dan Titanic.

05 Cinematography Match

Poin sinematografi dalam film ini adalah poin yang sangat dipuji-puji, dibuktikan dengan banyaknya nominasi dan penghargaan untuk sinematografi dalam film ini. Sudut pengambilan gambar yang dipakai telah mampu menunjukkan seberapa luasnya hamparan hutan hujan Amerika dan mampu menampilkan kontras antara kerimbunan alam dan pengerusakan alam yang dilakukan oleh Suku Maya.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Poin ini berkaitan erat dengan poin sinematografi yang mendapat berbagai pujian. Keunggulan film ini terletak pada lokasi pengambilan gambar yang dipilih yakni benar-benar direkam di set hutan asli, bukan sebatas menggunakan CGI di dalam studio. Bahkan, perilisan film ini sempat diundur karena proses produksi tertunda oleh cuaca buruk.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Karena pada dasarnya film ini menggunakan set asli, kemunculan efek animasi hanya sebagai pendukung saja. Binatang yang dipakai adalah binatang asli, dan adegan binatang yang dibunuh menggunakan efek animatronik [robot] yang nyata seperti dalam Jurassic Park. Tentu saja keunggulan efek praktis seperti ini mampu membuat visualnya lebih nyata karena memang nyata, bukan tampak seperti kartun layaknya umum dijumpai pada film produksi 2010 ke atas.

09 Audience Approval

Film ini mendapatkan tanggapan yang posistif dari penonton.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

10 Intentional Match

Sutradara Mel Gibson menyatakan bahwa film ini dimaksudkan untuk melihat kontras antara peradaban yang berbeda. Selain itu, perbedaan ini akan digunakan untuk melihat dampak pertumbuhan peradaban terhadap manusia dan lingkungan. Latar belakang waktu masa 1500-an hanyalah sebatas latar belakang yang digunakan untuk menunjukkan poin cerita yang lebih universal: kemanusiaan dan pertikaian antar budaya. Maksud penceritaan ini bisa dilihat jelas dari kontras penggambaran budaya dan perilaku suku Jaguar Paw dan orang-orang Maya. Apocalypto dimaksudkan untuk melihat dinamika sosial masa kini dari cerita peradaban masa lalu yang senantiasa terulang: ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang, kegagalan warga negara maju memahami budaya yang berbeda [budaya lain dianggap lebih rendah], dan pengerusakan lingkungan. Semua ini ditampilkan dengan jelas dan dengan apik dalam film Apocalypto. Maksud pencipta film ini berhasil diwujudkan oleh hasil akhir filmnya.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Apocalypto adalah salah satu film terbaik yang pernah saya tonton. Apalagi, bagi saya film ini memiliki nilai “rewatchability” alias “layak ditonton ulang” yang tinggi. Alur cerita yang sederhana dengan pesan mengena yang dipadukan dengan akting yang mumpuni, sinematografi yang elok, dan penggunaan efek praktis yang luar biasa, membuat film ini sangat menarik dan engaging untuk ditonton. Totalitas film ini juga bisa dilihat dari penggunaan bahasa suku asli tanpa bahasa Inggris. Bandingkan saja dengan film 10,000 BC yang menggunakan bahasa Inggris, maka kesan atau aura keseriusan dan nyata-nya akan lebih terasa di Apocalypto. Saya mengapresiasi bagaimana film ini konsisten mempertontonkan pertikaian antar budaya yang benar-benar fokus pada unsur budayanya, bukan pada unsur mistis atau supranatural. Setelah membaca buku Sapiens karya Yuval Noah Harari, saya justru semakin mengapresiasi film ini karena penggunaan agama di sini benar-benar untuk mengekspos kebudayaan yang berbeda, bukan untuk mengkekspos agama mana yang benar dan mana yang salah.

(C)2006/Touchstone Pictures/Alcon/all rights reserved.

02 Awards

Film ini meraih berbagai penghargaan dan nominasi bergengsi. Sinematografi dan pemilihan aktor menjadi dua poin yang paling dipuji dari film ini.

03 Financial

Dari dana sebesar $40 juta, film ini berhasil menghasilkan $120 juta. Jika melihat pada tahun perilisannya, film ini tayang pada masa gencarnya studio film merilis film dalam format Blu-ray. Maka jika hasil penjualan DVD dan Blu-ray film ini ikut dihitung, jumlah pendapatan film ini akan semakin besar.

04 Critics

Mayoritas kritikus memberikan respons positif untuk film ini. Bahkan sutradara kondang Martin Scorsese memuji film ini dan mengaku mengagumi film ini.

05 Longevity

Meskipun merupakan film yang bagus dari segala aspek, entah kenapa popularitas film ini setelah 10 tahun tidak cemerlang. Film ini perlahan-lahan telah dilupakan. Dalam pembahasan soal sutradara Mel Gibson, mayoritas akan membicarakan Braveheart atau malah Pocahontas ketimbang Apocalypto. Bahkan, popularitas film ini tidak secemerlang film 10,000 BC yang kualitasnya jauh di bawah Apocalypto namun masih sering diperbincangkan [namun diperbincangkan karena kekurangannya, bukan karena kelebihannya].

Final Score

Skor Asli                     : 10/10

Skor Tambahan           : -1

Skor Akhir                  : 9/10

Spesifikasi DVD


Judul               : Apocalypto

Rilis                 : 2007

Format             : Blu-ray Disc [Dolby 5.1]

Kode Warna    : A/NTSC

Fitur                : Audio Commentary, The Making of Apocalypto, Deleted Scenes.

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.