Review Film The Mummy (1999) Balas Dendam Pendeta Kafir Sang Fir’aun (Revenge of the Pharaoh’s Evil Priest)

 

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Review The Mummy (1999) Balas Dendam Pendeta Kafir Sang Fir’aun (Revenge of the Pharaoh’s Evil Priest)

Oleh Skywalker Hunter

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Horror (Supranatural)—Petualangan

Rilis                 : 7 Mei 1999

Durasi             : 125 menit

Sutradara       : Stephen Sommers

Pemeran         : Brendan Fraser, Rachel Weisz, John Hannah, Arnold Vosloo, Jonathan Hyde, Kevin J. O'Connor

Episode           : -

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Sinopsis

Pada tahun 1290 SM di Mesir, Imhotep yang merupakan seorang Pendeta kepercayaan sang Fir’aun Pharaoh Seti I, menjalin hubungan asmara dengan Anck-su-namun yang merupakan wanita simpanan Seti I. Tidak seorang pun diperbolehkan menyentuh Anck-su-namun selain Seti seorang. Sekujur tubuh Anck-su-namun dipenuhi dengan lukisan yang akan luntur apabila disentuh. Saat mengunjungi Anck-su-namun, Seti I melihat lukisan di pundak wanita simpanannya itu telah pudar yang menandakan bahwa seseorang telah berani mengkhianati perintahnya dan menjalin asmara dengan wanita simpanannya. Ternyata, pengkhianat itu adalah Imhotep, Pendeta kepercayaannya sendiri. Imhotep dan Anck-su-namun lantas menghabisi nyawa Seti I. Kejahatan mereka diketahui oleh para pengawal Seti. Anck-su-namun meminta Imhotep untuk segera melarikan diri sementara dirinya akan mengulur waktu dengan cara bunuh diri di hadapan para pengawal. Wanita itu yakin Imhotep akan melakukan ritual untuk membangkitkan dirinya dan mereka berdua dapat hidup bersama.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Benar saja, Imhotep yang merupakan seorang Pendeta mengetahui cara membangkitkan jasad Anck-su-namun dengan membacakan mantra dari The Book of Death (Buku Kematian) di Hamunaptra. Namun sebelum ritual kebangkitan selesai, para pengawal Seti menghentikan Imhotep dan menjatuhi hukuman paling berat untuknya. Atas kejahatannya, Imhotep harus menjalani hukuman Hom-dai yang merupakan hukuman paling mengerikan yang dapat dijatuhkan kepada seseorang. Lidah Imhotep dipotong, dan ia dijadikan mumi hidup-hidup di dalam sarkofagus yang dipenuhi kumbang pemakan daging. Hukuman itu belum pernah dilaksanakan sebelumnya karena jika mumi itu dibangkitkan, maka ia akan memiliki kekuatan yang dahsyat dan membawa kegelapan di muka bumi. Dengan demikian, diharapkan tidak ada orang yang berani menghidupkan kembali Imhotep. Untuk memastikan Imhotep tidak bangkit, orang-orang Medjai yang merupakan pengawal Seti dan keturunan mereka bersumpah untuk menjaga kerahasiaan Hamunaptra.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Lebih dari tiga ribu tahun kemudian, pasukan Rick O’Connell berhasil menemukan Hamunaptra namun diserang oleh orang-orang Medjai. Pemimpin pasukan itu telah melarikan diri dan Rick naik pangkat menjadi pemimpin pasukan. “Temannya” yang bernama Beni segera melarikan diri setelah menyadari bahwa pasukan mereka tidak akan menang melawan orang-oran Medjai. Benar saja, pasukan Rick kalah telak. Ia adalah satu-satunya prajurit yang selamat dan melarikan diri lewat padang pasir. Orang-orang Medjai tidak membunuhnya karena yakin Rick akan segera tewas di tengah padang pasir. Untuk kali ini, orang-orang Medjai berhasil menghalau orang untuk pergi dari Hamunaptra dan mumi Imhotep tetap tersembunyi. Rick O’Connell berhasil selamat dari gurun pasir, tetapi dijebloskan ke dalam penjara. Rick akan segera dihukum gantung, tetapi seorang wanita bernama Evelyn meyakinkan Hassan, sang penjaga penjara, untuk mengampuni nyawa Rick. Menurut Evelyn, Rick tahu keberadaan kota Hamunaptra yang legendaris dan penuh dengan harta karun. Ia berjanji membagi harta tersebut dengan Hassan apabila ia membebaskan Rick. Ia lantas dibebaskan dan menjadi pemandu bagi Evelyn, Jonathan kakak Evelyn, dan Hassan untuk mencapai lokasi Hamunaptra.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Di tengah perjalanan, Rick bertemu dengan “teman” lamanya yang berkhianat, Beni, yang juga sedang memandu sekelompok pemburu harta karun dari Amerika. Perjalanan mereka diganggu oleh orang-orang Medjai yang mengetahui bahwa Evelyn memiliki peta Hamunaptra dan kunci untuk membuka peti mati Imhotep. Namun, mereka berhasil menyelamatkan diri dan melanjutkan perjalanan dengan menunggangi unta. Setibanya di Hamunaptra, kelompok Rick dan kelompok Beni masing-masing menyusuri reruntuhan kota untuk mencari artefak kuno. Mereka berpencar untuk menghindari perselisihan di antara kedua kelompok. Tanpa sengaja, Jonathan menemukan peti makam Imhotep sementara kelompok Beni yang dipimpin oleh Dr. Allen Chamberlain menemukan The Book of the Dead yang bisa membangkitkan orang mati. Evelyn membuka peti mati itu dengan kunci yang ditemukan oleh Rick. Menimbang keadaan mumi tersebut beserta keterangan yang diukir di peti mati, Evelyn menyimpulkan bahwa mumi di dalamnya telah dijatuhi hukuman Hom-dai yang sangat mengerikan.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Sekembalinya mereka ke perkemahan, orang-orang Medjai menyerbu mereka dan memperingatkan para pencari harta untuk segera pergi meninggalkan Hamunaptra. Namun, peringatan itu tidak dipedulikan oleh kelompok Rick maupun kelompok Beni. Evelyn mengetahui bahwa Dr. Allen Chamberlain gagal membuka The Book of the Dead karena buku itu dikunci dan hanya bisa dibka menggunakan kunci yang dimiliki olehnya. Maka, Evelyn diam-diam “meminjam” buku itu, membukanya, dan membaca naskah di dalamnya. Akhirnya Dr. Allen Chamberlain mengetahui perbuatan Evelyn dan memintanya untuk tidak membaca isi buku itu. Namun, peringatannya sudah terlambat karena Evelyn tanpa sengaja telah membangkitkan Imhotep. Mumi itu bangkit dengan penuh amarah dan hasrat untuk membangkitkan Anck-su-namun. Kini, Imhotep memiliki kekuatan sihir yang luar biasa dan mendatangkan wabah mengerikan ke seluruh penjuru Mesir. Rick, Evelyn, dan Jonathan dibantu oleh pemimpin orang-orang Medjai, Ardeth Bay, harus berjuang bersama untuk mengalahkan Imhotep sebelum ia menguasai dunia dan membunuh mereka semua.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

01 Story Logic

The Mummy sudah logis sesuai dengan genrenya. Film ini adalah sebuah film Horror—Supranatural yang berarti unsur-unsur menakutkan di dalamnya haruslah ditimbulkan dari kemunculan sosok-sosok supranatural atau mistis. Bagian Horror dalam film ini diwakilkan oleh kemunculan Imhotep sebagai Mummy gentayangan yang meneror siapa saja yang “mengganggu” makamnya dan menghalangi usahanya membangkitkan cintanya Anck-su-namun. Dalam banyak cerita Horror, seringkali para hantu muncul secara tidak masuk akal dan tanpa adanya penjelasan mengenai batasan-batasan yang mengikat hantu tersebut. Dalam cerita The Grudge, misalnya, hantu di dalam rumah angker akan membunuh siapa saja yang menginjakkan kakinya di dalam rumah tersebut—bahkan sekadar petugas kebersihan atau tukang antar barang. Akan lebih masuk akal jika hantu rumah angker ini membunuh siapa saja yang “mengusik” rumah tersebut misalnya mengambil barang-barang atau merusak perabotan. Dalam The Mummy, Imhotep tidak muncul begitu saja. Bahkan, ia tidak langsung bangkit setelah Evelyn membuka peti matinya. Jasad Imhotep bisa saja dibawa pergi ke alun-alun atau museum untuk dipelajari atau dijadikan tontonan. Selama tidak ada yang membaca mantra dari The Book of the Dead, Imhotep tidak akan bangkit.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Setelah bangkit, Imhotep bisa memiliki wujud manusianya setelah menghisap jiwa manusia. Namun sekali lagi, terdapat aturan masuk akal di dalam film ini yakni Imhotep tidak sembarangan membunuh orang, melainkan hanya mereka yang “mengganggu” kuburannya dengan membongkar kotak sakral yang menyimpan The Book of the Dead. Apabila ada seorang wanita penjual burger di pinggir jalan yang bertemu dengan Imhotep, maka Imhotep tidak akan membunuh wanita itu dan pergi meninggalkannya karena memang wanita ini tidak punya urusan dengannya. Dengan adanya aturan dan batasan-batasan dalam film ini, unsur Horror—Supranatural di dalamnya dapat dikatakan logis. Unsur petualangan dalam film ini juga sudah logis sesuai genrenya, meskipun dibumbui dengan berbagai adegan komedi. Nilai Skywalker menggunakan seri Indiana Jones [1-3] sebagai standar genre Petualangan. Apabila melihat kembali ke dalam seri tersebut, terdapat pula berbagai adegan bernuansa Komedi namun tidak bisa dikatakan sebagai film Komedi karena unsur komedi di dalamnya sebatas untuk melengkapi unsur Petualangan, bukan membentuk genre sendiri.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini sudah konsisten. The Mummy bercerita tentang sekelompok orang yang “tidak sengaja” membangkitkan Mummy paling berbahaya di dunia dan mereka berusaha menghentikannya. Untuk mencapai terbentuknya narasi yang konsisten, film ini terlebih dulu menjelaskan siapa Mummy tersebut dan mengapa dirinya menjadi Mummy yang paling berbahaya. Setelah itu, film ini menjelaskan bagaimana Mummy tersebut bisa ditemukan dan dibangkitkan. The Mummy fokus menceritakan rangkaian aksi dan reaksi dari kejadian yang “sedang terjadi” (present) dan tidak membentuk cabang cerita (detour) mengeksplorasi kehidupan pribadi masing-masing karakternya. Dengan demikian, The Mummy secara keseluruhan telah membentuk satu cerita yang utuh dan konsisten sehingga alur ceritanya ringan dan mudah dipahami.

03 Casting Choice and Acting

Para aktor dalam film ini telah mampu menghidupkan karakter mereka dengan baik.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik karena sudah mendukung jalannya cerita. Sebagai contoh, diperlihatkan bentang padang pasir yang luas untuk menunjukkan betapa terpencilnya beberapa lokasi dalam film ini. Dengan demikian, gambar yang ditampilkan bukan hanya untuk menunjukkan lokasi yang bagus untuk ditampilkan, tetapi juga meaningful dalam proses penceritaan.

06 Costume Design

Kostum dalam film ini sudah baik. The Mummy, meskipun mengambil latar waktu Mesir Kuno, namun bukanlah sebuah Drama Era Lalu yang fokus pada kesesuaian sejarah. Maka, kostum era Mesir Kuno dalam film ini tidak harus sesuai dengan catatan sejarah. Film ini juga mengambil latar waktu 1920-an namun juga bukan sebuah Drama Era lalu yang mengharuskan segala kostum otentik dengan apa yang dikenakan orang pada masa tersebut. Namun tentu saja, kostum yang dikenakan harus mampu merepresentasikan gaya busana yang umum pada masanya. Secara umum, kostum dalam film ini sudah merepresentasikan busana 1920-an dan busana yang dipakai masing-masing karakter telah sesuai dengan fungsinya (misalnya, busana yang dikenakan di kota berbeda dengan busana untuk bertualang di padang pasir).

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

07 Background/Set Match

Latar belakang dan set dalam film ini sudah baik. The Mummy difilmkan pada era sebelum CGI digunakan secara besar-besaran seperti era 2010 ke atas. Sebagian besar adegan dalam film ini direkam di lokasi asli mulai dari kota Marrakech di Maroko hingga di gurun Sahara dekat kota Erfound. Keunggulan film-film yang menggunakan latar asli adalah realisme yang disajikan dapat benar-benar terlihat karena memang menggunakan set sungguhan (coba Anda bandingkan set kapal asli dalam film Titanic 1997 dan kapal komputer dalam Poseidon 2006).

08 Special and/or Practical Effects

Efek komputer dalam film ini sudah baik. Perlu diingat kembali bahwa The Mummy dirilis pada tahun 1999. Maka, kita tidak bisa menggunakan standar teknologi komputer 2010 ke atas untuk menilai efek komputer film ini. Jika dibandingkan dengan film-film lain yang dirilis pada masa yang sama dengannya, efek komputer The Mummy tergolong sudah baik. Dari dana pembuatan film sebesar $80 juta, $15 juta dihabiskan hanya untuk menyelesaikan efek visual dalam film ini.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

10 Intentional Match

The Mummy dimaksudkan untuk menghidupkan kembali film-film Horror klasik yang disesuaikan untuk penonton generasi baru. Maka, tidak heran jika ada banyak hal yang diubah dari The Mummy 1932. Pada akhirnya, The Mummy 1999 telah berhasil menghidupkan kembali minat penonton terhadap cerita-cerita Horror klasik dari Universal tanpa senantiasa “dibanding-bandingkan” dengan film aslinya. Hal semacam ini cukup jarang dialami oleh sebuah remake karena biasanya, remake akan dibanding-bandingkan dengan film aslinya dan akan mendapat tanggpan yang negatif. Keberhasilan semacam ini juga diraih oleh film King Kong 2005 buatan Peter Jackson yang berhasil “meperbaharui” King Kong 1933 dengan baik. The Mummy 1999 berhasil “melepaskan diri” dari bayang-bayang The Mummy 1932 dan bahkan menjadi sebuah entitas tersendiri yang saking besarnya, justru membuat penonton membanding-bandingkan The Mummy 2017 dengan The Mummy 1999 yang dinilai jauh lebih unggul.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya sering merasa bimbang jika sebuah film ternyata mendapat nilai 10/10 dari kesepuluh penilaian utama Skywalker. Saya sering tidak yakin apakah film tersebut benar-benar berhasil memenuhi standar kesepuluh penilaian dengan baik. “Apakah tidak terlalu tinggi nilainya?” tanya saya pada diri saya sendiri. Namun, saya ulang hingga berkali-kali, tetap saja tidak ada kekurangan yang sebegitu besarnya sampai harus mengurangi nilai film yang mendapat angka 10/10. The Mummy adalah salah satu film itu. Walaupun pada akhirnya film ini tidak mendapat nilai 10/10 karena terganjal satu masalah pada 5 poin tambahan, namun skor asli film ini tetaplah 10/10. Setelah saya amati lagi dan tonton ulang, saya yakin bahwa nilai tersebut tidak salah diberikan kepada film ini jika saya benar-benar berkomitmen menilai sebuah film sesuai dengan genrenya. Tentu saja jika saya menggunakan standar film-film kompleks dari genre Drama Serius atau Fiksi Ilmiah seperti Babel dan Interstellar, The Mummy akan tampak sangat lemah dalam poin logika, konsistensi, akting, hingga efek komputer. Tetapi jika film ini dinilai apa adanya, tidak ada alasan untuk memberikan nilai rendah untuk The Mummy. Ketika menonton ulang film ini, saya masih bisa merasakan keseruan yang saya rasakan ketika menonton film ini dahulu semasa SD. Film ini benar-benar mengikuti standar Indiana Jones dengan sangat ta’at dengan pengecualian adanya penambahan unsur Supranatural. Well done.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

02 Awards

Walaupun film ini sukses dan mendapat respons positif dari penonton, namun film ini mendapat tanggapan yang kurang baik dari kalangan kritikus sehingga tidak ada penghargaan yang penting untuk disebutkan.

03 Financial

Dari dana sebesar $80 juta, The Mummy berhasil menjual tiket sebesar $416 juta yang berarti film ini sukses besar. Walaupun tidak begitu disukai oleh kalangan kritikus, namun terbukti kalangan penonton umum menyukai film ini sehingga filmnya pun sukses besar.

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

04 Critics

Ketika The Mummy pertama kali dirilis, film ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari kritikus. Sebagian besar kritikus memiliki standar narasi yang sangat tinggi dan dipukul rata untuk semua film. Maka, The Mummy gagal memukau para kritikus dari segi narasi—meskipun kritikus mengakui bahwa efek visual dan akting dalam film ini sudah baik. Seiring berjalannya waktu, tanggapan kritikus terhadap film ini menjadi lebih lunak atau mengarah pada ulasan yang lebih positif (berkaitan dengan poin Longevity)

05 Longevity

The Mummy mampu bertahan melawan perubahan zaman sehingga tetap relevan bahkan setelah filmnya berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan-tanggapan negatif yang ditujukan pada film ini ketika baru dirilis berangsur-angsur menjadi positif. Terlebih lagi setelah The Mummy 2017 dirilis, penonton semakin mampu mengapresiasi keunggulan The Mummy 1999 yang memang menyajikan sebuah tontonan yang lebih proporsional dari segala segi. Laman Wikipedia untuk film ini menyimpulkan tanggapan yang lebih baru untuk film ini sebagai berikut:

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.

Reviewers in Thrillist and Den of Geek called it a "perfect movie."[41][44] The editors of Rotten Tomatoes referred to The Mummy as the "Indiana Jones for a new generation."[45] Junkee declared it the "pivotal blockbuster of the nineties."[46] Commentators from Collider and Syfy Wire praised Brendan Fraser specifically for setting the mold that other action hero characters have followed in the decades since.[43][42] A contributor for Looper noted that The Mummy had "proven to be a truly timeless classic that can be watched over and over again" and that it "helped to change the game for many action movies that would come after" the film's release. [TERJEMAHANKritikus dalam Thrillist dan Den of Geek menyebut The Mummy sebagai “sebuah film yang sempurna”. Para editor dari Rotten Tomatoes menyebut The Mummy sebagai “Indiana Jones untuk generasi baru.” Junkee menyatakan bahwa The Mummy adalah “sebuah pencapaian film blockbuster yang penting dari era 90-an.” Komentator dari Collider dan Syfy memuji akting Brendan Fraser (Rick O’Connell) khususnya karena telah membentuk sebuah standar yang diikuti oleh karakter-karakter dalam film aksi pada masa-masa setelahnya. Seorang penulis untuk Looper berpendapat bahwa The Mummy “telah terbukti menjadi sebuah film klasik tak lekang oleh zaman yang dapat ditonton hingga berulang-ulang,” dan bahwa “film tersebut turut membentuk standar untuk banyak film aksi yang dirilis setelahnya.” Diterjemahkan oleh Nabil Bakri]

Sebetulnya, ada banyak sekali film yang ketika rilis mendapat tanggapan yang kurang hangat namun terbukti tetap relevan sehingga mendapat tanggapan yang lebih hangat jauh setelah filmnya dirilis. Dalam skor Skywalker, Longevity atau seberapa kuat sebuah film bertahan melawan gerusan zaman adalah bagian penilaian yang sangat penting karena sebuah karya seni yang berkualitas baik secara objektif pasti mampu tetap relevan walau zaman berganti. Hal yang sebaliknya pun sering sekali terjadi, yakni film yang dipuji besar-besaran ketika dirilis bisa jadi ditanggapi negatif oleh generasi penonton baru di atas sepuluh tahun setelah filmnya dirilis. Umumnya, film yang hanya “mengikuti trend” hanya akan ditanggapi positif selama trend tersebut masih disukai, namun akan dilupakan segera setelah trend tersebut pudar. Dilihat dari tanggapan para kritikus dan penonton, terbukti bahwa The Mummy memiliki Longevity yang baik.

Final Score

Skor Asli                     : 10

Skor Tambahan           : -1

Skor Akhir                  : 9/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : The Mummy (DeLuxe Edition)

Rilis                 : 3 Januari 2010

Format             : Blu-ray Disc

Kode Warna    : A/Full High Definition 1080p/60 dan 24hz

Fitur                : Behind the scenes, deleted scenes

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

Watch Instantly with Prime Video

Rent

Buy

 

The Mummy (1999)

$3.99

$13.99

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1999/Universal Pictures/The Mummy/All Rights Reserved.