Review Animasi Bambi (1942) Kisah Hidup Si Rusa Kecil [Disney’s Most Realistic Animation]

 

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Review Film Bambi (1942) Kisah Hidup Si Rusa Kecil [Disney’s Most Realistic Animation]

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

Edisi Review Singkat+PLUS

“Eating greens is a special treat, it makes long ears and great big feet. But it sure is awful stuff to eat”. I made that last part up myself.”—Thumper

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Fabel [Animasi tradisional/Hand-drawn animation]

Rilis                 :

Domestic Releases:

August 13th, 1942 (Wide) by RKO Radio Pictures
June 4th, 1982 (Wide) by 
Walt Disney
July 15th, 1988 (Wide) by 
Walt Disney

International Releases:

December 11th, 1943 (Limited) (Australia)

Video Release:

March 1st, 2005 by Walt Disney Home Entertainment

MPAA Rating:

G

Durasi             : 70 menit

Sutradara       :

Supervising director

David Hand

Sequence directors

James Algar, Samuel Armstrong, Graham Heid, Bill Roberts, Paul Satterfield, Norman Wright

Pemeran         : Bobby Stewart as Baby Bambi, Donnie Dunagan as Young Bambi, Hardie Albright as Adolescent Bambi, Peter Behn as Young Thumper, Tim Davis as Adolescent Thumper, Sam Edwards as Young Adult Thumper, Paula Winslowe as Bambi's Mother and the Pheasant, Stan Alexander as Young Flower, Tim Davis as Adolescent Flower, Sterling Holloway

Episode           : -

Lebih lanjut: Pelajari tentang di balik layar pembuatan Bambi

Lebih lanjut: Daftar animasi Disney klasik

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Sinopsis

Bambi adalah seekor anak rusa yang baru saja dilahirkan. Karena ia adalah pangeran hutan, para penghuni hutan datang berkunjung ke sarangnya untuk melihat Bambi dan mengucapkan selamat. Dari kejauhan, tampak ayah Bambi berdiri diam mengawasi. Tidak lama kemudian, Bambi mulai bisa berdiri dan berjalan menelusuri pedalaman hutan bersama ibunya. Di tengah perjalanan, Bambi bertemu dengan seekor kelinci yang selalu riang gembira bernama Thumper. Kelinci itu memiliki adik-adik perempuan yang bersama-sama mengajari Bambi mengenal seisi hutan. Thumper mengajari Bambi untuk menyebut nama “Burung” yang berterbangan dan “Kupu-Kupu” yang hinggap di ekornya. Setelah kupu-kupu itu pergi, Bambi menghampiri setangkai bunga yang menyerupai kupu-kupu dan mengira bahwa bunga itu adalah kupu-kupu. Thumper menjelaskan kepada Bambi kalau yang ia lihat itu bukan kupu-kupu, melainkan bunga. Kata Thumper, bunga itu bentuknya indah dan harum aromanya. Bambi pun mencoba mencium aroma bunga itu dan tanpa sengaja mencium seekor sigung kecil. Karena sigung itu muncul dari balik rimbunnya bunga, Bambi mengira kalau sigung itu adalah bunga dan memanggilnya “Flower”. Melihat hal itu, Thumper tertawa terbahak-bahak. Sigung bukanlah bunga, dan yang lebih parah lagi, sigung bisa mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Namun, sigung kecil itu berkata kepada Bambi bahwa dia tidak keberatan dipanggil dengan nama Flower.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Petualangan Bambi dan Thumper terpaksa diakhiri karena turun hujan yang sangat lebat. Itu adalah kali pertama Bambi melihat hujan. Dentuman guntur awalnya membuat Bambi sangat ketakutan sebelum Bambi terbiasa dengan datangnya hujan. Setelah Bambi cukup besar untuk bepergian keluar hutan, ibunya mengajak Bambi pergi ke padang rumput. Karena Bambi belum pernah menginjakkan kaki di padang rumput, rusa kecil itu buru-buru ingin berlarian di padang rumput. Namun, ibunya bergegas mencegah Bambi. Ia menjelaskan bahwa padang rumput adalah tempat yang sangat berbahaya karena tidak ada pepohonan yang melindungi mereka dari bahaya yang senantiasa mengintai. Setelah ibunya memastikan padang rumput itu aman, Bambi akhirnya bisa dengan leluasa bermain di padang rumput. Di sana, ia bertemu dengan Thumper dan keluarganya yang sedang makan siang. Thumper bercerita kepada Bambi kalau bunga rasanya lebih lezat daripada rumput hijau.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Setelah bertemu dengan Thumper, Bambi bertemu dengan rusa kecil lainnya yang bernama Faline. Pada mulanya, Bambi merasa malu untuk berkenalan dengan Faline karena ia belum pernah bertemu rusa lain sebelumnya, apalagi rusa betina. Namun akhirnya mereka berkenalan dan bermain bersama. Bambi dan Faline bermain kejar-kejaran sampai keseruan mereka dihentikan oleh datangnya sekawanan rusa jantan muda yang berbaris dan berlarian mengitari padang rumput. Bambi yang melihat ketangguhan para rusa jantan muda merasa ingin menjadi seperti mereka. Ia pun mengikuti gerakan rusa-rusa muda itu. Namun, semua rusa menghentikan langkah mereka ketika seekor rusa jantan besar datang memantau kondisi padang rumput. Rusa jantan yang gagah itu berhenti sejenak menatap Bambi sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya ke dalam hutan. Dia adalah ayah Bambi, The Great Prince of the Forest [Pangeran Hutan yang Agung].

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Tak berselang lama setelah The Great Prince masuk ke dalam hutan, ia mengamati sekitar dan mengetahui bahwa ada pemburu yang sedang mengintai para binatang. The Great Prince kemudian bergegas kembali ke padang rumput untuk memberikan isyarat agar semua binatang meninggalkan padang tumput. Seluruh binatang di padang rumput pun berlarian dan Bambi terpisah dari ibunya. Beruntung, The Great Prince menemukan Bambi dan memandunya bersama ibunya untuk pergi meninggalkan padang rumput dengan selamat. Sesampainya di sarang, ibu Bambi menjelaskan tentang manusia yang sering berburu di hutan. Satu lagi pelajaran kehidupan yang diketahui oleh Bambi dan musim pun berganti. Daun pepohonan yang lebat setelah diguyur hujan mulai berguguran. Musim gugur diikuti oleh musim dingin yang membuat Bambi bingung karena seluruh hutan dipenuhi dengan salju. Thumper menunjukkan kepada Bambi kalau musim dingin bisa jadi menyenangkan karena mereka bisa berselanjar di atas sungai yang membeku.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Benar saja, Bambi dan Thumper bersenang-senang berselancar di es. Namun keceriaan Bambi segera berakhir setelah musim dingin menjadi semakin berat dan semakin sulit mendapatkan makanan. Ia pun mengeluh kepada ibunya mengapa musim dingin tidak segera berakhir. Sang ibu menjelaskan bahwa musim dingin tidak akan berlangsung selamanya dan mengajak Bambi ke padang rumput untuk menyantap rumput hijau yang baru saja tumbuh, tanda musim semi akan segera tiba. Sayangnya, mereka berdua telah diintai oleh pemburu. Menyadari hal itu, ibu Bambi segera memerintahkan anaknya untuk bersembunyi ke rimbunnya hutan. Namun mereka terlambat. Ibu Bambi tewas ditembak oleh pemburu. Rusa kecil itu kini menjadi sebatang kara. Apakah yang akan Bambi lakukan? Akankah ayahnya mengasuh Bambi?

 If you can't say something nice, don't say nothing at all.”—Thumper

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Bambi sudah logis sesuai dengan genrenya. Film ini adalah sebuah Fabel yang realistis, dengan konsep memperlihatkan siklus kehidupan tokoh utama yang merupakan seekor rusa. Tentu saja realisme dalam film ini tidak disajikan serealistis live action karena film ini bukanlah sebuah live action, dan tidak serealistis dokumenter karena memang Bambi adalah sebuah Fabel, bukan dokumenter. Film ini harus menyajikan sebuah narasi yang mampu mengemas konsep pemaparan siklus hidup rusa dengan baik. Film ini telah memberikan nama dan kepribadian pada masing-masing karakter serta memberikan hubungan yang menjelaskan interaksi antar binatang di dalamnya. Dengan demikian, film ini sudah memenuhi kriteria sebuah Fabel, berbeda dengan segmen Rite of Spring dalam Fantasia, misalnya, yang hanya memaparkan siklus hidup dinosaurus tanpa adanya narasi yang mengikat [tidak ada karakter yang menjadi fokus cerita]. Bambi memiliki konsep dan struktur cerita seperti seri dokumenter Disney Nature [The Crimson Wing, African Cats, Chimpanzee, Bears, dan yang lainnya] yang memilih satu objek dokumenter untuk didokumentasikan dan dibungkus dengan narasi berdasarkan pengalaman apa saja yang dilalui oleh objek tersebut.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Meski demikian, dokumenter Disney Nature tetap tidak bisa dikategorikan sebagai Fabel karena tidak menyajikan dinamika hidup manusia di dalam diri seekor binatang. Sebuah dokumenter bisa saja menampilkan sekawanan rusa di padang rumput, tetapi sebuah Fabel harus menawakan sebuah alternatif yang lebih dramatis. Dalam Bambi, adegan berkumpulnya rusa di padang rumput diperlihatkan seperti kerumunan masyarakat London yang menyambut datangnya Raja dengan khidmat, atau sebuah batalion tentara yang menyambut kedatangan jenderal tertinggi untuk inspeksi. Ekspresi-ekspresi karakter dalam Bambi juga sudah dilebih-lebihkan, sebuah Signature dari film Animasi yang tidak dapat direplikasi oleh live-action terlebih oleh film dokumenter. Bambi adalah sebuah film yang menceritakan siklus hidup seekor binatang dengan struktur narasi menyerupai sebuah dokumenter, tetapi telah melebih-lebihkan realita agar lebih menghibur [amplifies reality unachievable in live action to be entertaining] sehingga telah memenuhi kodrat [the nature] Animasi dan sesuai dengan pola genre Fabel.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Meskipun film ini udah logis sesuai dengan genrenya, Bambi masih kurang konsisten. Film ini sudah mengeksplorasi dinamika hubungan antara Bambi dengan ibunya dan dengan teman-temannya yang penting untuk separuh awal film ini, tetapi belum mengeksplorasi dinamika hubungan dengan The Great Prince dan rusa lainnya yang penting dalam separuh adegan terakhir film ini. Bambi harus berkelahi dengan seekor rusa jantan muda, tetapi tidak ada penjelasan tentang siapa “musuh” itu dan mengapa ia secara spesifik menyerang Bambi. Terdapat juga adegan The Great Prince [Spoiler] melarikan diri dari kobaran api bersama Bambi. Hubungan Bambi dan The Great Prince terksan sangat canggung karena hubungan antara ayah dan anak ini sama sekali tidak dieksplorasi. Terdapat sebuah masalah teknis dalam proses pembuatan Bambi, yakni studio Disney sedang mengalami kesultan finansial akibat meletusnya Perang Dunia II dan gagalnya Pinocchio serta Fantasia untuk menghasilkan keuntungan. Akibatnya, ada sekitar 12 menit adegan dalam film Bambi yang harus dipotong agar mengurangi biaya produksi yang sangat mahal. Adegan-adegan ini mungkin saja mampu memberikan eksplorasi yang lebih mengenai hubungan antar karakter kuncinya sehingga film ini bisa jadi lebih kosisten. Bambi benar-benar terlihat seperti dua film yang disatukan yakni saat Bambi masih kecil dan secara tiba-tiba Bambi sudah dewasa. Secara keseluruhan, terkesan ada bagian yang hilang dalam film ini. Bagian yang hilang ini adalah bagian yang seharusnya menjembatani antara ketika Bambi masih kecil dengan Bambi yang sudah dewasa. Bagian ini kemudian baru dieksplorasi dalam film Bambi 2 yang dirilis pada tahun 2006 dan merupakan sebuah Midquel atau “Babak Pertengahan”. Idealnya, dalam menonton film Bambi, penonton menghentikan Bambi setelah ia ditinggal oleh ibunya dan menyaksikan Bambi 2. Barulah setelah selesai menonton Bambi 2, filmnya dilanjutkan kembali dimulai dari adegan Bambi yang sudah dewasa.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan pengisi suara dalam film ini sudah baik karena berhasil menghidupkan karakter masing-masing. Bukannya memilih anak-anak untuk berakting sesuai karakter mereka, animator Disney memilih anak-anak yang sifat dan karakter suaranya memang serupa dengan karakter mereka. Karakter Thumper, misalnya, disuarakan oleh Peter Behn yang awalnya tidak disukai oleh Casting Director karena ia terlalu bersemangat dan sulit diatur. Namun justru kualitas sifatnya yang inosen inilah yang diinginkan oleh animator karena benar-benar sesuai dengan karakter Thumper. Secara umum, proses pengisian suara alam film ini sudah baik—lagipula, film ini tidak memiliki banyak dialog dan lebih menekankan pada ekspresi gerakan karakternya daripada suara mereka.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

04 Music Match

Bambi bukanlah sebuah film musikal. Maka, lagu-lagu dalam film ini boleh hanya sebatas mengiringi nuansa filmnya tanpa harus menjadi bagian dari dialog. Musik dalam Bambi sudah disajikan sesuai dengan nuansa tiap-tiap adegan, dan lagu yang diperdengarkan sudah mendeskripsikan adegan yang sedang terjadi dengan baik. Sehingga, meskipun bukan sebuah Musikal, penggunaan lagu dalam film ini sudah seefektif film-film Musikal.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam Bambi sudah baik. Film ini menggunakan teknologi kamera Multiplane yang berhasil menampilkan “kedalaman” hutan dengan baik karena kamera bergerak seperti “masuk lebih dalam” ke dalam hutan. Selain implementasi teknologi yang baik dan benar-benar membuat sinematografi film ini mendukung jalannya cerita, desain latar belakang film ini juga mendukung sinematografinya. Bambi menggunakan latar belakang yang mendetil di dekat karakter, tetapi semakin tidak detil atau loose semakin jauh dari karakter. Dengan demikian, kamera dapat benar-benar fokus pada karakter sementara latar belakang hanya memberikan nuansa hutan saja tanpa merebut perhatian penonton. Dalam film Sleeping Beauty, latar belakangnya sangatlah mendetil dan meskipun sinematografi dalam film itu juga sudah baik, detil latar belakangnya berpotensi mengalihkan perhatian dari karakternya.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

06 Character Design

Bambi didesain dengan gaya realis. Para animator Disney harus lebih dulu mempelajari anatomi binatang sebelum menggambar karakter-karakter dalam film ini. Karakter binatang dalam Bambi terlihat proporsional dan lebih realistis dibandingkan dengan karakter binatang dalam film-film sebelumnya yakni Snow White, Pinocchio, Fantasia, dan Dumbo. Tidak hanya proporsi tubuh yang disesuaikan sedekat mungin dengan aslinya, gerakan tubuh rusa dalam film ini pun digambar mengikuti gerakan yang paling mendekati gerakan rusa sungguhan. Dengan kata lain, karakter dalam film ini jauh lebih bukan-bernuansa-kartun [not cartoony] dibandingkan dengan animasi atau kartun pada umumnya. Walau bentuk binatang dalam Bambi sangatlah realistis, tetapi tetap tidak digambar dengan detil dan tetap dimodifikasi agar karakternya mampu memberikan ekspresi manusia. Desain karakter yang realistis ini sudah serasi antar satu karakter dengan karakter lainnya dan, uniknya, serasi dengan latar belakangnya. Berbeda dengan karakter yang realistis, desain latar belakang film ini justru terlihat lebih abstrak. Namun desain latar belakang ini menyatu dengan baik dengan karakternya karena memusatkan fokus pada karakter—penonton pun dapat benar-benar lebih mengapresiasi realisme karakternya. Bambi adalah sebuah contoh langka di mana perbedaan gaya latar belakang dan karakter justru mendukung jalannya cerita dan serasi.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

07 Background/Set Match

Latar belakang dalam Bambi sudah menyatu dengan karakternya, meskipun dilukis dengan gaya yang berbeda. Karena karakter Bambi diciptakan dengan gaya realistis, tentunya animator Disney pada mulanya juga membuat desain latar belakang yang sama-sama realistis berdasarkan pengamatan dan foto hutan. Namun desain karakter yang realistis dan latar belakang yang realistis sudah disatukan dan justru terlihat tidak sesuai karena hutan sangatlah “ramai” sehingga detil semak-semak dan pepohonan justru berpotensi “menutupi” karakternya. Desain latar belakang film ini haruslah mampu membuat penonton fokus pada karakternya. Maka bukannya mereplikasi sebuah hutan, latar belakang film ini mereplikasi “nuansa” sebuah hutan. Persamaan latar belakang dan karakter dalam film ini adalah keduanya sama-sama menyederhanakan detil dari objek aslinya. Seperti yang sudah dibicarakan dalam poin Desain Karakter, meskipun anatomi dan gerakan karakter di film ini mengikuti objek aslinya, tetapi karakternya tetap digambar dengan sederhana. Sama halnya dengan latar belakangnya, semakin jauh karakternya, semakin sederhana bentuknya. Keserasian ini dapat disaksikan dalam adegan barisan kawanan rusa jantan muda yang menampilkan kontras antara rusa realistis yang terlihat dari dekat dan rusa yang hanya menampilkan siluet seekor rusa di kejauhan. Rumput dan batang pohon akan dilukis dengan detil yang cukup di dekat karakter, tetapi hanya dilukis sebagai guratan-guratan pola yang “menyerupai” objek aslinya saja di kejauhan. Dengan demikian, latar belakang film ini benar-benar memberikan panggung kepada karakternya—the background envelops the character as the focus of the film; it is the letter that’s important; instead of engulfs the entire stage as if the envelope is more important than the letter; though both are important.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual dalam film ini sudah baik. Kamera Multiplane diimplementasikan dengan baik dan gerakan karakternya sudah halus.

09 Audience Approval

Poin Audience Approval dalam sistim Skywalker mengacu pada tanggapan penonton ketika filmnya dirilis, bukan beberapa tahun setelah filmnya dirilis [itu nanti dibahas pada poin Longevity]. Meskipun setelah tahun 1950 Bambi mendapatkan tanggapan yang semakin positif, pada mulanya Bambi mendapatkan tanggapan yang beragam dan cenderung negatif. Perlu diingat bahwa film ini dirilis pada tahun 1942 ketika Perang Dunia II sedang berlangsung dan Amerika sudah resmi ikut berperang setelah serangan Pearl Harbor pada Desember 1941. Sebagian besar masyarakat menginginkan hiburan yang mampu membuat mereka melupakan suasana perang yang mencekam. Bambi memiliki nuansa yang lebih serius dan lebih gelap dibandingkan Snow White, Pinocchio, dan seri Silly Symphonies. Film ini, pada masanya, bukannya berpotensi menghibur tetapi berpotensi membuat penonton semakin tertekan. Maka tidak heran jika Dumbo yang jauh lebih sederhana, lebih ringan, dan lebih berwarna justru menuai kesuksesan dan disukai oleh penonton.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

10 Intentional Match

Bambi tidak berhasil memenuhi ekspektasi Walt Disney dari segi finansial. Namun kegagalan finansial yang dialami Bambi pada dasarnya dikarenakan market global yang berkurang karena distribusi film terhalang Perang Dunia II. Eropa adalah market yang besar bagi Disney dan meletusnya Perang Dunia II menyulitkan Disney untuk mendistribusikan filmnya di Eropa. Meskipun Bambi tidak menguntungkan, film ini sebenarnya sudah sesuai dengan visi penciptanya dari segi artistik. Terbukti di kemudian hari, setelah perang usai, film ini mulai ditayangkan di berbagai negara dan perlahan-lahan menghasilkan keuntungan. Tanggapan penonton dan kritikus pun perlahan berubah lebih positif. Bambi dimaksudkan menjadi sebuah animasi yang benar-benar berbeda dari animasi sebelumnya dalam hal realisme. Disney sudah pernah menganimasikan binatang sebelumnya, tetapi Bambi dimaksudkan untuk mendorong realisme animasi sampai pada batasnya. Latar belakang film ini pun pada akhirnya berhasil menguatkan kontras realisme karakter dalam film Bambi dengan film-film Disney sebelum maupun sesudahnya. Film-film Disney yang fokus pada binatang setelah Bambi seperti Lady and the Tramp, The Aristocars, The Lion King, hingga Home on the Range, tidak didesain serealistis mungkin. Animasi lain yang desain karakternya juga realistis dan cukup populer adalah Spirit: Stallion of the Cimarron yang dirilis pada tahun 2002—film itu bukanlah produksi Disney, melainkan produksi DreamWorks.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Di antara 5 animasi pertama Disney [Snow White, Pinocchio, Fantasia, Dumbo, dan Bambi] sebelum dirilisnya animasi-animasi “murah” seperti Saludos Amigos, Make Mine Music, dan Melody Time, Bambi adalah yang paling saya sukai. Film ini mengingatkan masa kecil saya yang hanya dapat melihat Bambi dari gambar-gambar di buku Album Donald Bebek dan buku cerita Disney serta cuplikan-cuplikannya dalam seri Magic English. Saya bahkan lebih dulu menonton Bambi 2 dibandingkan dengan Bambi karena pada waktu itu Bambi 2 baru saja dirilis dan Bambi adalah film lawas yang lebih sulit dicari—perlu diingat bahwa di tahun 2006 belum mudah menemukan sebuah film seperti streaming di 2010 ke atas. Film Bambi 2 saja sudah sangat saya sukai dan masih menjadi film yang memiliki posisi istimewa di hati saya sampai sekarang. Tidak lama setelah saya menonton Bambi 2, akhirnya saya membeli VCD Bambi dan menonton filmnya di komputer Samsung yang masih menggunakan OS Windows Millenium Edition [atau sudah ganti XP, saya lupa]. Ketika menonton Bambi untuk pertama kalinya, saya terpukau. Saya benar-benar jatuh cinta pada realisme film ini. Ternyata saya memang orang yang lebih menyukai seni yang realis, benar saja kalau Spirit: Stallion of the Cimarron juga salah satu film yang paling saya sukai.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Bambi menyajikan sebuah cerita yang ringan, tetapi inti dari film ini adalah sajian gaya animasi yang memukau. Tidak banyak dialog dalam film ini, tetapi mengamati perilaku setiap karakternya sudah sangat menarik. Karakter yang paling saya sukai dalam film ini adalah The Great Prince—bukan dari perilakunya, tetapi dari desain karakternya. Saya sampai berkali-kali belajar membuat sketsa rusa agar menyerupai The Great Prince. Selain itu, saya juga menyukai desain latar belakang karya Tyrus Wong yang sangat sederhanan tetapi di saat bersamaan juga sangat kompleks. Singkatnya, Bambi adalah animasi yang benar-benar memengaruhi gaya menggambar saya hingga sekarang. Bambi is beautiful and heartwarming, it is also charming and entertaining. It is thus, simply put, amazing.

02 Awards

Bambi tidak menerima penghargaan yang penting untuk disebutkan. Film ini mendapat nominasi Best Sound—Recording, Best Music—Original Song, dan Best Music—Scoring of a Dramatic or Comedy Picture dari Academy Awards, tetapi tidak memenangkan penghargaan. Bambi mendapatkan beberapa penghargaan bertahun-tahun seelah dirilis—penghargaan itu pun sifatnya sebagai penghormatan terhadap nilai bersejarah Bambi.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

03 Financial

Film ini dibuat dengan dana sebesar $858 ribu. Sampai artikel ini dirilis, Bambi telah menjual tiket sebesar $267 juta. Laporan ini tentunya menunjukkan bahwa Bambi sukses besar di pasaran. Namun, kesuksesan ini baru diraih bertahun-tahun setelah perilisan perdananya, setelah Bambi berkali-kali dirilis ulang. Informasi yang dapat diverifikasi mengenai besaran biaya pembuatan dan hasil penjualan tiket film ini tidak tersedia secara terbuka sehingga terdapat berbagai versi yang berbeda. Menurut Wikpedia, film ini dibuat dengan dana sebesar $858 ribu sementara IMDb menyebutkan bahwa Bambi dibuat dengan dana $1.7 juta. Satu hal yang pasti adalah kenyataan bahwa Bambi tidak menghasilkan keuntungan bagi studio Disney ketika pertama kali dirilis. Fakta ini disampaikan dalam dokumenter The Making of Bambi: A Prince is Born yang dirilis oleh Disney, tetapi angka pastinya tetap tidak disebutkan. Pernyataan IMDb berikut ini lebih sejalan dengan fakta yang disampaikan di dalam dokumenter: “Bambi lost money at the box office for its first release; out of its $1.7 million budget, it only grossed back $1.64 million [ID“Bambi mengalami kerugian ketika pertama kali dirilis; dari dana sebesar $1.7 juta, film ini hanya menghasilkan uang sebesar $1.64 juta].

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

04 Critics

Ketika pertama kali dirilis, Bambi mendapatkan tanggapan yang beragam dan cenderung negatif dari kalangan kritikus. Realisme dalam Bambi membuat kritikus mempertanyakan ke mana hilangnya nuansa keajaiban khas Disney yang dipuji-puji dalam Snow White dan Pinocchio. Seiring berjalannya waktu, tanggapan kritikus menjadi semakin positif.

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

05 Longevity

Bambi yang pada mulanya tidak disukai penonton dan kritikus selama Perang Dunia, menjadi semakin populer setelah Perang berakhir. Lebih dari 50 tahun setelah Bambi dirilis, film ini menjadi semakin populer dan mendapatkan tanggapan yang secara konsisten positif. Film ini bahkan menjadi salah satu dari 13 besar animasi Disney yang secara rutin dirilis dalam berbagai paket ekslusif seperti Platinum Edition, Diamond Edition, dan Signature Collection. Film ini semakin menguatkan teori Hume yang diguakan sebagai salah satu acuan sistim penilaian Skywalker bahwa karya yang baik secara objektif akan mampu bertahan melawan pergantian zaman. Bambi membuktikan bahwa kualitas film tersebut sebenarnya sudah baik, hanya saja dirilis pada masa yang tidak tepat. Film yang realistis dan gelap ini salah waktu karena dirilis di masa suram Perang Dunia II. Setelah perang usai dan hidup masyarakat umumnya semakin baik, penonton akhirnya bisa mengapresiasi kualitas film ini dengan sebenar-benarnya.

Final Score

Skor Asli                     : 9

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 9/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Bambi [Diamond Edition]

Rilis                 : 11 Januari 2011

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 3/NTSC

Fitur                : DisneyPedia, Inside Walt’s Story Meeting

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

iTunes:

iTunes

Google Play:

Google PlayGoogle Play

Vudu:

Vudu

***

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1942&2011/Disney/Bambi/All Rights Reserved.