©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Review dan Sinopsis Cinderella (1950) Sepatu Ajaib Pembawa
Berkah [The Movie that Saved Disney Company]
Oleh Skywalker HunterNabil Bakri
“A
dream is a wish your heart makes
When
you're fast asleep
In
dreams you will lose your heartaches
Whatever
you wish for, you keep
Have
faith in your dreams and someday
Your
rainbow will come smiling through
No
matter how your heart is grieving
If
you keep on believing
The dream that you wish will come true”—Cinderella
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama
Fantasi—Musikal [Animasi Tradisional/hand-drawn animation]
Rilis : 15 Februari 1950
Durasi : 74 menit
Sutradara : Clyde Geronimi, Hamilton Luske, Wilfred Jackson
Pemeran : Ilene
Woods, Eleanor Audley, Verna Felton, Rhoda Williams, James
MacDonald, Luis van Rooten, Don Barclay, Mike Douglas, William Phipps, Lucille Bliss
Episode : -
Lebih lanjut: Pelajari tentang di balik layar pembuatan Cinderella
Lebih lanjut: Daftar animasi Disney klasik
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Cinderella
adalah anak gadis seorang saudagar yang kaya raya. Ayahnya sangat menyayangi
Cinderella dan senantiasa memberikan apa saja yang diinginkan oleh Cinderella.
Setelah ibu Cinderella meninggal, sang ayah menikah dengan seorang janda yang
memiliki dua orang anak perempuan: Drizella dan Anastasia. Tak lama kemudian,
ayah Cinderella meninggal dunia dan ibu serta saudari tirinya mulai menunjukkan
sifat asli mereka. Lady Tremaine [ibu tiri Cinderella] serta Drizella dan
Anastasia sangat membenci Cinderella dan iri pada kecantikannya. Mereka memaksa
Cinderella menjadi pembantu di rumahnya sendiri dan memaksanya untuk tinggal di
loteng. Setiap hari, Cinderella harus bangun lebih awal untuk mulai mengerjakan
tugas-tugasnya. Karena Cinderella memiliki hati yang sangat baik, ia bisa
berteman dekat dengan binatang-binatang di sekitar rumah yang membantunya
menyelesaikan tugas-tugasnya. Burung-burung serta para tikus membangunkan
Cinderella dan menyiapkan perlengkapan mandi beserta baju ganti sehingga
Cinderella bisa dengan cepat bersiap-siap.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Seekor
tikus yang merupakan sahabat Cinderella, Jaq, melapor kepada Cinderella bahwa
ada seekor tikus asing yang baru sajat terperangkap di jebakan tikus. Bukannya
membuang tikus itu, Cinderella justru memberinya pakaian dan memberinya nama
Octavius alias Gus. Karena hari itu adalah hari pertama Gus tinggal bersama
Cinderella, Jaq memperkenalkan kondisi rumah dan kegiatan sehari-hari
Cinderella. Sebelum ibu dan saudari tirinya bangun, Cinderella sudah harus
menyiapkan sarapan untuk Lucifer, kucing peliharaan Lady Tremaine. Kucing gemuk
ini memiliki sifat yang sama jahatnya dengan majikannya. Ia senantiasa
berambisi untuk memakan teman-teman tikus Cinderella dan sering mengganggu
Bruno, anjing peliharaan Cinderella. Ketika para tikus sedang mencari makan,
Gus diincar oleh Lucifer. Tikus itu kemudian bersembunyi di balik sebuah
cangkir kosong di dalam nampan teh yang akan disajikan kepada ibu dan saudari
tiri Cinderella. Lucifer tidak tahu di bawah cangkir mana Gus bersembunyi.
Maka, ia menunggu apabila salah satu dari majikannya berteriak setelah melihat
tikus di balik cangkirnya. Benar saja, Anastasia menjerit karena melihat Gus di
balik cangkirnya. Ia kemudian mengadu kepada Lady Tremaine dan menuduh
Cinderella sengaja meletakkan tikus untuk mengganggunya. Cinderella pun dihukum
dengan tugas tambahan dan harus mengulangi tugas yang sudah ia selesaikan.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Di
dalam istana, Raja sedang menceritakan keluh kesahnya kepada Grand Duke
[Adipati]. Ia cemas karena puteranya, sang Pangeran, belum juga menikah dan
memberinya cucu. Sang Raja kemudian memerintahkan Grand Duke untuk
menyelenggarakan pesta penyambutan Pangeran malam itu juga dan semua wanita di
negeri diminta untuk datang. Surat undangan akhirnya sampai di rumah Cinderella
dan ia memberikan surat itu kepada ibu tirinya. Cinderella memohon agar
diizinkan untuk ikut menghadiri pesta dansa. Lady Tremaine mengizinkannya
asalkan Cinderella berhasil menyelesaikan semua tugasnya dan memiliki gaun yang
layak untuk datang ke istana. Cinderella berencana memperindah gaun tua milik
ibunya agar layak tampil di istana. Namun, ibu dan saudari tirinya sengaja
membuat Cinderella bekerja tanpa henti sehingga ia tidak sempat memperindah
gaunnya. Melihat hal itu, para binatang memutuskan untuk membantu memperindah
gaun Cinderella sehingga gadis itu bisa ikut hadir di pesta dansa. Sebelum
berangkat menuju istana, kedua saudari Cinderella menuduhnya mencuri selendang
dan kalung milik mereka untuk menghiasi gaunnya. Alhasil, mereka berdua
mencabik-cabik gaun Cinderella hingga tampak compang-camping dan tidak layak
dipakai menuju istana.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Kejadian
itu membuat Cinderella sangat sedih dan putus asa. Cinderella yang selama ini
selalu bersikap positif dan percaya pada impian di tengah penindasan, kini
yakin kalau hidupnya hanya akan selalu sengsara. Beruntung, sesosok Ibu Peri
muncul untuk membantu Cinderella. Menurut Ibu Peri, Cinderella adalah seorang
gadis yang baik hati dan tidak pernah patah semangat. Agar Cinderella dapat
menghadiri pesta dansa, Ibu Peri mengubah sebuah labu menjadi kereta kencana,
empat ekor tikus menjadi kuda, Bruno menjadi pengawal, dan Major si kuda tua
menjadi kusir. Dengan mantra sihi Bibbedi Bobbedi Boo, Ibu Peri mengubah
pakaian rusak Cinderella menjadi sebuah gaun yang sangat indah lengkap dengan
sepatu yang terbuat dari kaca seperti kristal. Cinderella pun kini bisa hadir
di pesta. Namun, Ibu Peri memperingatkan Cinderella bahwa mantra sihirnya hanya
dapat bertahan sampai jam 12 malam. Setelah itu, semua akan kembali seperti
semula. Sesampainya di istana, Cinderella bertemu dengan seorang pemuda tampan
yang mengajaknya berdansa hingga tengah malam. Cinderella sama sekali tidak
tahu kalau pemuda yang berdansa dengannya adalah sang Pangeran. Ia pun
buru-buru pergi meninggalkan istana sementara pengawal kerajaan mengejarnya.
Salah satu sepatu kaca Cinderella tertinggal dan ia tidak sempat mengambilnya.
Cinderella akhirnya kembali ke rumah dengan keadaan semula. Ajaibnya, sepatu
kaca yang ia kenakan tidak ikut menghilang bersama dengan sihir lainnya. Sepatu
kaca yang tertinggal di istana membuat Raja menerbitkan pengumuman resmi:
Barangsiapa gadis lajang yang kakinya muat memakai sepatu kaca tersebut, akan
dinikahkan dengan Pangeran.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Cinderella
merupakan sebuah Drama Fantasi yang disajikan dalam bentuk Animasi Musikal.
Film ini telah memperlihatkan dinamika kehidupan seorang gadis yang ditindas
sesuai dengan logika genre Drama. Keberadaan binatang yang bisa berbicara dan
kemunculan Ibu Peri tentunya tidak logis dalam genre Drama, tetapi sudah
dinaungi oleh genre Fantasi. Film ini memperlihatkan bahwa hanya Cinderella
yang dapat berinteraksi dengan para binatang [termasuk memahami maksud perilaku
mereka] dan bahwa Ibu Peri muncul karena Cinderella adalah gadis yang baik hati
dan tidak pernah menyerah untuk bermimpi. Karena Cinderella diangkat dari
sebuah Dongeng, maka kita tidak bisa mengharapkan narasinya untuk menyajikan
aturan dunia Fantasi yang sedetil The Lord of the
Rings atau Harry Potter yang diangkat dari novel dengan keleluasaan yang lebih dalam
mengeksplorasi dunia Fantasi-nya. Apabila proses kemunculan Ibu Peri dikaitkan
dengan fakta bahwa tidak ada orang lain yang bisa memahami para binatang selain
Cinderella, maka logis jika penonton berasumsi bahwa Cinderella mampu
berkomunikasi dengan binatang karena kebaikan hatinya memunculkan kekuatan
ajaib.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Sebuah
Dongeng yang pada dasarnya hanya terdiri dari beberapa paragraf, tidak akan
menjelaskan bagaimana dunia Fantasi-nya bekerja secara mendalam—bahkan umumnya
tidak dijelaskan sama sekali. Yang terpenting adalah dunia Fantasi tersebut
konsisten. Satu-satunya aturan Fantasi yang “tampak” tidak konsisten adalah
sepatu kaca yang tidak menghilang bersama mantra lainnya. Apabila kita
perhatikan lagi, kemunculan Ibu Peri bertujuan untuk mengubah nasib Cinderella.
Ketika Cinderella meninggalkan istana, nasibnya sama sekali belum berubah.
Maka, logis jika sepatu kaca Cinderella tertinggal karena nantinya sepatu itu
akan melanjutkan upaya Ibu Peri untuk mengubah nasib Cinderella. Terlebih lagi,
sepatu kaca yang tertinggal lebih logis dibandingkan dengan gelang, cincin,
atau selendang yang tertinggal karena sepatu kaca tersebut unik dan tidak bisa
dimanipulasi bentuknya. Film Drama Fantasi memang sifatnya tidak logis dari
perspektif Drama serius, tetapi genre ini secara umum tetap serius sehingga
karakter dalam Drama Fantasi tidak bisa tiba-tiba bernyanyi karena akan menjadi
terlalu konyol. Namun, Cinderella juga termasuk sebuah film Musikal sehingga
karakternya boleh bernyanyi tanpa membuat narasinya menjadi tidak logis.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Meskipun
konsep cerita film ini sudah logis dan permasalahan yang disajikan di awal
sudah diselesaikan, alur cerita film ini masih kurang konsisten. Terdapat dua
fokus cerita yang sama-sama kuat dalam film ini yakni dinamika kehidupan
Cinderella dan dinamika kehidupan para tikus—bahkan seringkali eksplorasi
kehidupan para tikus terlihat lebih dominan daripada eksplorasi kehidupan
Cinderella. Ketika Cinderella dipaksa mengerjakan lebih banyak tugas agar ia
tidak bisa ikut ke pesta dansa, penonton sama sekali tidak melihat bagaimana
Cinderella berusaha menangani semua pekerjaan di rumah, tetapi justru bagaimana
para tikus mempercantik gaun Cinderella dan bagaimana mereka berjuang melawan
Lucifer yang menghalangi rencana mereka. Film ini seperti memiliki dua fokus
cerita yang disatukan seperti permainan Cyclops
Island dalam DVD Sinbad. Permainan ini adalah permainan interaktif memilih fokus
cerita. Dalam film pendek Cyclops Island,
terdapat sebuah narasi utama yakni Sinbad dan awak kapalnya menjelajahi sebuah
pulau Cyclops. Namun di tengah perjalanan, penonton dipersilakan untuk memilih
siapa fokus ceritanya: apakah akan memilih untuk mengikuti Sinbad atau kru yang
lainnya. Meskipun kejadian dalam film pendek ini ada dalam satu waktu, tetapi
penonton dibri kebebasan untuk memilih perspektif yang berbeda. Jika penonton
memilih untuk mengikuti Sinbad, maka penonton tidak bisa melihat petualangan
kru yang lain di waktu yang sama. Hal ini terjadi pada Cinderella ketika ada
banyak aspek kehidupan Cinderella yang seharusnya dieksplorasi [agar penonton
lebih memahami Cinderella] justru tidak diperlihatkan karena fokus ceritanya
beralih kepada para binatang.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
pengisi suara dalam film ini sudah baik. Karakter Cinderella disuarakan oleh
Ilene Woods yang memiliki suara lembut. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana
Ilene menyuarakan Cinderella dengan suara yang seolah berbisik, tetapi tetap
terdengar dengan jelas. Dengan kata lain, kualitas suara ini sudah sesuai
dengan karakter Cinderella yang lemah lembut dan tidak suka
membentak-bentak—berbanding terbalik dengan kedua saudari tirinya. Lady
Tremaine disuarakan oleh Eleanor Audley yang nantinya akan menyuarakan karakter
Maleficent dalam film Sleeping Beauty. Selama proses pembuatan film ini, aktris Eleanor Audley
memerankan Lady Tremaine secara live-action untuk dijadikan acuan bagi para
animator. Karena aktingnya sesuai dengan deskripsi Lady Tremaine, maka desain
karakternya pun mengikuti fisik Eleanor Audley. Verna Felton yang sebelumnya
menjadi pengisi suara Elephant Matriach dalam Dumbo kembali mengisi
suara karakter yang serupa secara fisik yakni Ibu Peri [sama-sama merupakan
karakter bertubuh gemuk] tetapi memiliki sifat yang sangat berbeda. Pengisi
suara lainnya, secara umum, sudah dipilih dengan baik dan berhasil menghidupkan
karakter mereka sehingga dialog yang disampaikan terdengar natural [tidak
terdengar kaku atau tidak sesuai dengan deskripsi karakternya].
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
04 Music Match
Lagu-lagu
dalam Cinderella meraih kesuksesan sebagai album musik yang terpisah dan
menerima pujian yang luar biasa dari kalangan penonton dan kritikus film. Walau
demikian, bukan kualitas kesuksesan semacam ini yang dinilai oleh sisitim
penilaian Skywalker Hunter. Sisitim ini menilai apakah musik dan lagu yang
disajikan sudah sesuai dengan nuansa adegannya. Sebagai sebuah film Musikal,
Cinderella tidak bisa hanya menampilkan lagu sebagai pengiring—lagu itu harus
menjadi bagian dari cerita dan ikut menggerakkan jalannya cerita. Lagu-lagu
dalam film ini sudah baik karena sudah sesuai dengan nuansa ceritanya dan
berfungsi sebagai alat untuk melanjutkan cerita.
05 Cinematography Match
Sinematografi dalam film ini sudah baik.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
06 Character Design
Terdapat
permasalahan desain karakter dalam film ini karena desain binatang berbeda
dengan desain mausia. Dalam film ini, desain karakter manusia digambar
menggunakan gaya yang realistis. Namun, ada karakter-karakter manusia yang
digambar dengan gaya yang lebih comical
dan lebih sesuai dengan desain karakter binatang yang juga sama-sama tidak
realistis. Lucifer dan Cinderella, misalnya, tidak terlihat berasal dari sebuah
Universe yang sama. Karakter Drizella dan Anastasia pun memiliki bahasa desain
yang berbeda dari Cinderella dan dari ibu mereka sendiri, Lady Tremaine.
Karakter-karakter yang dibuat dengan desain comical memang bertujuan untuk
membentuk kontras dengan karakter lainnya dan menyampaikan berbagai adegan
humor dalam film ini—karena desain yang lebih loose atau comical memiliki potensi untuk bergerak dengan lebih
ekspresif. Namun demikian, karakter-karakter dalam film ini sudah tampil serasi
dengan desain latar belakangnya.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Desain
latar belakang film ini sudah baik karena berhasil menyatukan desain karakter
yang berbeda-beda.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
animasi film ini sudah baik. Cinderella, sama halnya dengan lima film pertama Disney, diciptakan dengan dengan mengimplementasikan teknologi yang
sebaik-baiknya. Gerakan karakter dalam film ini sudah halus sehingga setiap
karakter benar-benar terlihat hidup [tidak kaku].
09 Audience Approval
Cinderella
mendapatkan tanggapan yang positif dari penonton. Film ini meraih kesuksesn
besar yang sebelumnya hanya berhasil dicapai oleh Snow White and the
Seven Dwarfs.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
10 Intentional Match
Cinderella dimaksudkan menjadi penerus Snow White and the Seven Dwarfs. Film ini akan menceritakan tentang seorang wanita yang tertimpa musibah dan bagaimana ia akhirnya berhasil meraih kebahagiaan—Cinderella mengulang formula yang sama dengan Snow White. Film ini tidak boleh terlalu serius seperti Bambi dan tidak boleh juga terlalu comical seperti Dumbo—racikan animasi yang sebelumnya hanya diimplementasikan untuk Snow White dan Pinocchio. Pada akhirnya, Cinderella berhasil memenuhi visi penciptanya dari segi artistik. Selain itu, film ini dirilis pada masa kesulitan finansial studio Disney dan pembuatan Cinderella merupakan pertaruhan besar: jika sukses maka bisnis animasi akan aman, jika tidak animasi akan berakhir dan Disney harus beralih ke profesi lainnya. Cinderella adalah animasi Disney pertama yang memberikan keuntungan finansial setelah Snow White atau setelah Perang Dunia II. Banyak kalangan pengamat film yang menyatakan bahwa Cinderella adalah “penyelamat” perusahaan Disney karena kesuksesan film ini berhasil mengentaskan perusahaan dari masalah finansial dan memungkinkan Disney untuk mengembangkan proyek Disneyland. Maka pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa Cinderella berhasil memenuhi visi artistik dan finansial dari penciptanya.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif
Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Cinderella
adalah sebuah animasi Disney yang sangat menawan. Saya sangat menyukai desain
karakter realistis dalam film ini, saya menyukai lagu-lagu dalam film ini, dan
saya menyukai kesederhanaan cerita film ini. Saya memang tidak begitu menyukai
unsur humor dalam film ini karena saya lebih tertarik pada eksplorasi kehidupan
Cinderella daripada kehidupan para tikus—tetapi saya tetap bisa menikmati
aksi-aksi lucu para binatang dalam film ini. Desain karakter dalam film ini
terlihat sekali memiliki perbedaan gaya lukis, tetapi saya tetap dapat
menikmatinya dan tidak mempermasalahkannya. Film ini benar-benar dibuat untuk
menghibur, bukan lagi untuk “eksperimen” seperti Bambi dan Fantasia. Film ini menyajikan cerita yang ringan seperti Dumbo, tetapi disertai oleh craftmenship
animasi yang menyerupai Snow White
dan Bambi. Cinderella is a Fairy Godmother-Movie that will Bibbedi Bobbedi you to
a fun and magical feast for 74 minutes.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
02 Awards
Akan
lebih sulit bagi sebuah film animasi, apalagi di masa 2000 ke bawah, untuk
meraih penghargaan dibandingkan dengan film live action. Maka, nominasi Oscar
untuk film ini dapat dikatakan sangat penting pada masanya. Cinderella meraih
tiga nominasi Oscar untuk Best Music: Original Song, Best Music: Scoring of a
Musical Picture, dan Best Sound, Recording.
03 Financial
Dari
dana sebesar $2.2 juta, film ini berhasil menjual tiket sebesar $4 juta dalam
rilis perdananya. Film ini pun sukses dirilis ulang secara rutin sehingga
menghasilkan uang sebesar $182 juta. Penjualan home video film ini pun sukses
besar. Ketika dirilis dalam format kaset VHS pada tahun 1988, film ini berhasil
menjual 7 juta kopi VHS senilai $108 juta. Pada tahun 1995, Disney kembali merilis
VHS film ini dan 8 juta kopi habis terjual dalam bulan pertama saja. Ketika
edisi Platinum Edition film ini dirilis dalam format DVD pada tahun 2005, 3.2
juta kopi DVD berhasil terjual hanya dalam minggu pertama yang setara dengan
$64 juta. Angka ini belum termasuk LaserDisc, VCD, dan Blu-ray di berbagai
negara selain Amerika Serikat.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
04 Critics
Ketika
film ini dirilis, mayoritas kritikus film memberikan tanggapan yang positif.
Setelah merilis Pinocchio, Disney
banyak dikritik negatif karena kehilangan “pesona” animasi Disney yang populer
dalam Snow White dan Pinocchio. Untuk pertama kalinya sejak Pinocchio, Disney mendapatkan tanggapan
positif yang sangat kuat dari kalangan kritikus yang merasa bahwa nuansa
keajaiban Disney yang sebelumnya ada pada Snow
White dan telah hilang selama Perang Dunia kini telah kembali dalam film
Cinderella.
05 Longevity
Cinderella
masih tetap relevan walau telah berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan penonton
di abad 21 secara umum masih tetap positif. Cinderella juga merupakan satu dari
sekitar 13 besar film Disney yang rutin dirilis ulang dalam berbagai edisi dan
platform; tidak semua film animasi Disney memiliki “posisi” yang dinilai
“penting” ini.
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
Final Score
Skor
Asli : 9
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 9/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Cinderella [Diamond Edition]
Rilis : 4 September 2012
Format : DVD [|||]
Kode
Warna : 3/NTSC
Fitur : Introduction, Tangled Ever
After, behind the magic of Disney Princess Fantasyland
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
STREAMING
YouTube [free/selama tersedia]
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved. |