Review Animasi Cinderella (1950) Sepatu Ajaib Pembawa Berkah [The Movie that Saved Disney Company]

 

©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Review dan Sinopsis Cinderella (1950) Sepatu Ajaib Pembawa Berkah [The Movie that Saved Disney Company]

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

A dream is a wish your heart makes

When you're fast asleep

In dreams you will lose your heartaches

Whatever you wish for, you keep

Have faith in your dreams and someday

Your rainbow will come smiling through

No matter how your heart is grieving

If you keep on believing

The dream that you wish will come true”—Cinderella

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Drama Fantasi—Musikal [Animasi Tradisional/hand-drawn animation]

Rilis                 : 15 Februari 1950

Durasi             : 74 menit

Sutradara       : Clyde Geronimi, Hamilton Luske, Wilfred Jackson

Pemeran         : Ilene Woods, Eleanor Audley, Verna Felton, Rhoda Williams, James MacDonald, Luis van Rooten, Don Barclay, Mike Douglas, William Phipps, Lucille Bliss

Episode           : -

Lebih lanjut: Pelajari tentang di balik layar pembuatan Cinderella

Lebih lanjut: Daftar animasi Disney klasik


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Sinopsis

Cinderella adalah anak gadis seorang saudagar yang kaya raya. Ayahnya sangat menyayangi Cinderella dan senantiasa memberikan apa saja yang diinginkan oleh Cinderella. Setelah ibu Cinderella meninggal, sang ayah menikah dengan seorang janda yang memiliki dua orang anak perempuan: Drizella dan Anastasia. Tak lama kemudian, ayah Cinderella meninggal dunia dan ibu serta saudari tirinya mulai menunjukkan sifat asli mereka. Lady Tremaine [ibu tiri Cinderella] serta Drizella dan Anastasia sangat membenci Cinderella dan iri pada kecantikannya. Mereka memaksa Cinderella menjadi pembantu di rumahnya sendiri dan memaksanya untuk tinggal di loteng. Setiap hari, Cinderella harus bangun lebih awal untuk mulai mengerjakan tugas-tugasnya. Karena Cinderella memiliki hati yang sangat baik, ia bisa berteman dekat dengan binatang-binatang di sekitar rumah yang membantunya menyelesaikan tugas-tugasnya. Burung-burung serta para tikus membangunkan Cinderella dan menyiapkan perlengkapan mandi beserta baju ganti sehingga Cinderella bisa dengan cepat bersiap-siap.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Seekor tikus yang merupakan sahabat Cinderella, Jaq, melapor kepada Cinderella bahwa ada seekor tikus asing yang baru sajat terperangkap di jebakan tikus. Bukannya membuang tikus itu, Cinderella justru memberinya pakaian dan memberinya nama Octavius alias Gus. Karena hari itu adalah hari pertama Gus tinggal bersama Cinderella, Jaq memperkenalkan kondisi rumah dan kegiatan sehari-hari Cinderella. Sebelum ibu dan saudari tirinya bangun, Cinderella sudah harus menyiapkan sarapan untuk Lucifer, kucing peliharaan Lady Tremaine. Kucing gemuk ini memiliki sifat yang sama jahatnya dengan majikannya. Ia senantiasa berambisi untuk memakan teman-teman tikus Cinderella dan sering mengganggu Bruno, anjing peliharaan Cinderella. Ketika para tikus sedang mencari makan, Gus diincar oleh Lucifer. Tikus itu kemudian bersembunyi di balik sebuah cangkir kosong di dalam nampan teh yang akan disajikan kepada ibu dan saudari tiri Cinderella. Lucifer tidak tahu di bawah cangkir mana Gus bersembunyi. Maka, ia menunggu apabila salah satu dari majikannya berteriak setelah melihat tikus di balik cangkirnya. Benar saja, Anastasia menjerit karena melihat Gus di balik cangkirnya. Ia kemudian mengadu kepada Lady Tremaine dan menuduh Cinderella sengaja meletakkan tikus untuk mengganggunya. Cinderella pun dihukum dengan tugas tambahan dan harus mengulangi tugas yang sudah ia selesaikan.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Di dalam istana, Raja sedang menceritakan keluh kesahnya kepada Grand Duke [Adipati]. Ia cemas karena puteranya, sang Pangeran, belum juga menikah dan memberinya cucu. Sang Raja kemudian memerintahkan Grand Duke untuk menyelenggarakan pesta penyambutan Pangeran malam itu juga dan semua wanita di negeri diminta untuk datang. Surat undangan akhirnya sampai di rumah Cinderella dan ia memberikan surat itu kepada ibu tirinya. Cinderella memohon agar diizinkan untuk ikut menghadiri pesta dansa. Lady Tremaine mengizinkannya asalkan Cinderella berhasil menyelesaikan semua tugasnya dan memiliki gaun yang layak untuk datang ke istana. Cinderella berencana memperindah gaun tua milik ibunya agar layak tampil di istana. Namun, ibu dan saudari tirinya sengaja membuat Cinderella bekerja tanpa henti sehingga ia tidak sempat memperindah gaunnya. Melihat hal itu, para binatang memutuskan untuk membantu memperindah gaun Cinderella sehingga gadis itu bisa ikut hadir di pesta dansa. Sebelum berangkat menuju istana, kedua saudari Cinderella menuduhnya mencuri selendang dan kalung milik mereka untuk menghiasi gaunnya. Alhasil, mereka berdua mencabik-cabik gaun Cinderella hingga tampak compang-camping dan tidak layak dipakai menuju istana.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Kejadian itu membuat Cinderella sangat sedih dan putus asa. Cinderella yang selama ini selalu bersikap positif dan percaya pada impian di tengah penindasan, kini yakin kalau hidupnya hanya akan selalu sengsara. Beruntung, sesosok Ibu Peri muncul untuk membantu Cinderella. Menurut Ibu Peri, Cinderella adalah seorang gadis yang baik hati dan tidak pernah patah semangat. Agar Cinderella dapat menghadiri pesta dansa, Ibu Peri mengubah sebuah labu menjadi kereta kencana, empat ekor tikus menjadi kuda, Bruno menjadi pengawal, dan Major si kuda tua menjadi kusir. Dengan mantra sihi Bibbedi Bobbedi Boo, Ibu Peri mengubah pakaian rusak Cinderella menjadi sebuah gaun yang sangat indah lengkap dengan sepatu yang terbuat dari kaca seperti kristal. Cinderella pun kini bisa hadir di pesta. Namun, Ibu Peri memperingatkan Cinderella bahwa mantra sihirnya hanya dapat bertahan sampai jam 12 malam. Setelah itu, semua akan kembali seperti semula. Sesampainya di istana, Cinderella bertemu dengan seorang pemuda tampan yang mengajaknya berdansa hingga tengah malam. Cinderella sama sekali tidak tahu kalau pemuda yang berdansa dengannya adalah sang Pangeran. Ia pun buru-buru pergi meninggalkan istana sementara pengawal kerajaan mengejarnya. Salah satu sepatu kaca Cinderella tertinggal dan ia tidak sempat mengambilnya. Cinderella akhirnya kembali ke rumah dengan keadaan semula. Ajaibnya, sepatu kaca yang ia kenakan tidak ikut menghilang bersama dengan sihir lainnya. Sepatu kaca yang tertinggal di istana membuat Raja menerbitkan pengumuman resmi: Barangsiapa gadis lajang yang kakinya muat memakai sepatu kaca tersebut, akan dinikahkan dengan Pangeran.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Cinderella merupakan sebuah Drama Fantasi yang disajikan dalam bentuk Animasi Musikal. Film ini telah memperlihatkan dinamika kehidupan seorang gadis yang ditindas sesuai dengan logika genre Drama. Keberadaan binatang yang bisa berbicara dan kemunculan Ibu Peri tentunya tidak logis dalam genre Drama, tetapi sudah dinaungi oleh genre Fantasi. Film ini memperlihatkan bahwa hanya Cinderella yang dapat berinteraksi dengan para binatang [termasuk memahami maksud perilaku mereka] dan bahwa Ibu Peri muncul karena Cinderella adalah gadis yang baik hati dan tidak pernah menyerah untuk bermimpi. Karena Cinderella diangkat dari sebuah Dongeng, maka kita tidak bisa mengharapkan narasinya untuk menyajikan aturan dunia Fantasi yang sedetil The Lord of the Rings atau Harry Potter yang diangkat dari novel dengan keleluasaan yang lebih dalam mengeksplorasi dunia Fantasi-nya. Apabila proses kemunculan Ibu Peri dikaitkan dengan fakta bahwa tidak ada orang lain yang bisa memahami para binatang selain Cinderella, maka logis jika penonton berasumsi bahwa Cinderella mampu berkomunikasi dengan binatang karena kebaikan hatinya memunculkan kekuatan ajaib.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Sebuah Dongeng yang pada dasarnya hanya terdiri dari beberapa paragraf, tidak akan menjelaskan bagaimana dunia Fantasi-nya bekerja secara mendalam—bahkan umumnya tidak dijelaskan sama sekali. Yang terpenting adalah dunia Fantasi tersebut konsisten. Satu-satunya aturan Fantasi yang “tampak” tidak konsisten adalah sepatu kaca yang tidak menghilang bersama mantra lainnya. Apabila kita perhatikan lagi, kemunculan Ibu Peri bertujuan untuk mengubah nasib Cinderella. Ketika Cinderella meninggalkan istana, nasibnya sama sekali belum berubah. Maka, logis jika sepatu kaca Cinderella tertinggal karena nantinya sepatu itu akan melanjutkan upaya Ibu Peri untuk mengubah nasib Cinderella. Terlebih lagi, sepatu kaca yang tertinggal lebih logis dibandingkan dengan gelang, cincin, atau selendang yang tertinggal karena sepatu kaca tersebut unik dan tidak bisa dimanipulasi bentuknya. Film Drama Fantasi memang sifatnya tidak logis dari perspektif Drama serius, tetapi genre ini secara umum tetap serius sehingga karakter dalam Drama Fantasi tidak bisa tiba-tiba bernyanyi karena akan menjadi terlalu konyol. Namun, Cinderella juga termasuk sebuah film Musikal sehingga karakternya boleh bernyanyi tanpa membuat narasinya menjadi tidak logis.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Meskipun konsep cerita film ini sudah logis dan permasalahan yang disajikan di awal sudah diselesaikan, alur cerita film ini masih kurang konsisten. Terdapat dua fokus cerita yang sama-sama kuat dalam film ini yakni dinamika kehidupan Cinderella dan dinamika kehidupan para tikus—bahkan seringkali eksplorasi kehidupan para tikus terlihat lebih dominan daripada eksplorasi kehidupan Cinderella. Ketika Cinderella dipaksa mengerjakan lebih banyak tugas agar ia tidak bisa ikut ke pesta dansa, penonton sama sekali tidak melihat bagaimana Cinderella berusaha menangani semua pekerjaan di rumah, tetapi justru bagaimana para tikus mempercantik gaun Cinderella dan bagaimana mereka berjuang melawan Lucifer yang menghalangi rencana mereka. Film ini seperti memiliki dua fokus cerita yang disatukan seperti permainan Cyclops Island dalam DVD Sinbad. Permainan ini adalah permainan interaktif memilih fokus cerita. Dalam film pendek Cyclops Island, terdapat sebuah narasi utama yakni Sinbad dan awak kapalnya menjelajahi sebuah pulau Cyclops. Namun di tengah perjalanan, penonton dipersilakan untuk memilih siapa fokus ceritanya: apakah akan memilih untuk mengikuti Sinbad atau kru yang lainnya. Meskipun kejadian dalam film pendek ini ada dalam satu waktu, tetapi penonton dibri kebebasan untuk memilih perspektif yang berbeda. Jika penonton memilih untuk mengikuti Sinbad, maka penonton tidak bisa melihat petualangan kru yang lain di waktu yang sama. Hal ini terjadi pada Cinderella ketika ada banyak aspek kehidupan Cinderella yang seharusnya dieksplorasi [agar penonton lebih memahami Cinderella] justru tidak diperlihatkan karena fokus ceritanya beralih kepada para binatang.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan pengisi suara dalam film ini sudah baik. Karakter Cinderella disuarakan oleh Ilene Woods yang memiliki suara lembut. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana Ilene menyuarakan Cinderella dengan suara yang seolah berbisik, tetapi tetap terdengar dengan jelas. Dengan kata lain, kualitas suara ini sudah sesuai dengan karakter Cinderella yang lemah lembut dan tidak suka membentak-bentak—berbanding terbalik dengan kedua saudari tirinya. Lady Tremaine disuarakan oleh Eleanor Audley yang nantinya akan menyuarakan karakter Maleficent dalam film Sleeping Beauty. Selama proses pembuatan film ini, aktris Eleanor Audley memerankan Lady Tremaine secara live-action untuk dijadikan acuan bagi para animator. Karena aktingnya sesuai dengan deskripsi Lady Tremaine, maka desain karakternya pun mengikuti fisik Eleanor Audley. Verna Felton yang sebelumnya menjadi pengisi suara Elephant Matriach dalam Dumbo kembali mengisi suara karakter yang serupa secara fisik yakni Ibu Peri [sama-sama merupakan karakter bertubuh gemuk] tetapi memiliki sifat yang sangat berbeda. Pengisi suara lainnya, secara umum, sudah dipilih dengan baik dan berhasil menghidupkan karakter mereka sehingga dialog yang disampaikan terdengar natural [tidak terdengar kaku atau tidak sesuai dengan deskripsi karakternya].


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

04 Music Match

Lagu-lagu dalam Cinderella meraih kesuksesan sebagai album musik yang terpisah dan menerima pujian yang luar biasa dari kalangan penonton dan kritikus film. Walau demikian, bukan kualitas kesuksesan semacam ini yang dinilai oleh sisitim penilaian Skywalker Hunter. Sisitim ini menilai apakah musik dan lagu yang disajikan sudah sesuai dengan nuansa adegannya. Sebagai sebuah film Musikal, Cinderella tidak bisa hanya menampilkan lagu sebagai pengiring—lagu itu harus menjadi bagian dari cerita dan ikut menggerakkan jalannya cerita. Lagu-lagu dalam film ini sudah baik karena sudah sesuai dengan nuansa ceritanya dan berfungsi sebagai alat untuk melanjutkan cerita.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

06 Character Design

Terdapat permasalahan desain karakter dalam film ini karena desain binatang berbeda dengan desain mausia. Dalam film ini, desain karakter manusia digambar menggunakan gaya yang realistis. Namun, ada karakter-karakter manusia yang digambar dengan gaya yang lebih comical dan lebih sesuai dengan desain karakter binatang yang juga sama-sama tidak realistis. Lucifer dan Cinderella, misalnya, tidak terlihat berasal dari sebuah Universe yang sama. Karakter Drizella dan Anastasia pun memiliki bahasa desain yang berbeda dari Cinderella dan dari ibu mereka sendiri, Lady Tremaine. Karakter-karakter yang dibuat dengan desain comical memang bertujuan untuk membentuk kontras dengan karakter lainnya dan menyampaikan berbagai adegan humor dalam film ini—karena desain yang lebih loose atau comical memiliki potensi untuk bergerak dengan lebih ekspresif. Namun demikian, karakter-karakter dalam film ini sudah tampil serasi dengan desain latar belakangnya.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

07 Background/Set Match

Desain latar belakang film ini sudah baik karena berhasil menyatukan desain karakter yang berbeda-beda.

08 Special and/or Practical Effects

Efek animasi film ini sudah baik. Cinderella, sama halnya dengan lima film pertama Disney, diciptakan dengan dengan mengimplementasikan teknologi yang sebaik-baiknya. Gerakan karakter dalam film ini sudah halus sehingga setiap karakter benar-benar terlihat hidup [tidak kaku].

09 Audience Approval

Cinderella mendapatkan tanggapan yang positif dari penonton. Film ini meraih kesuksesn besar yang sebelumnya hanya berhasil dicapai oleh Snow White and the Seven Dwarfs.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

10 Intentional Match

Cinderella dimaksudkan menjadi penerus Snow White and the Seven Dwarfs. Film ini akan menceritakan tentang seorang wanita yang tertimpa musibah dan bagaimana ia akhirnya berhasil meraih kebahagiaan—Cinderella mengulang formula yang sama dengan Snow White. Film ini tidak boleh terlalu serius seperti Bambi dan tidak boleh juga terlalu comical seperti Dumbo—racikan animasi yang sebelumnya hanya diimplementasikan untuk Snow White dan Pinocchio. Pada akhirnya, Cinderella berhasil memenuhi visi penciptanya dari segi artistik. Selain itu, film ini dirilis pada masa kesulitan finansial studio Disney dan pembuatan Cinderella merupakan pertaruhan besar: jika sukses maka bisnis animasi akan aman, jika tidak animasi akan berakhir dan Disney harus beralih ke profesi lainnya. Cinderella adalah animasi Disney pertama yang memberikan keuntungan finansial setelah Snow White atau setelah Perang Dunia II. Banyak kalangan pengamat film yang menyatakan bahwa Cinderella adalah “penyelamat” perusahaan Disney karena kesuksesan film ini berhasil mengentaskan perusahaan dari masalah finansial dan memungkinkan Disney untuk mengembangkan proyek Disneyland. Maka pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa Cinderella berhasil memenuhi visi artistik dan finansial dari penciptanya.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

01 Skywalker’s Schemata

Cinderella adalah sebuah animasi Disney yang sangat menawan. Saya sangat menyukai desain karakter realistis dalam film ini, saya menyukai lagu-lagu dalam film ini, dan saya menyukai kesederhanaan cerita film ini. Saya memang tidak begitu menyukai unsur humor dalam film ini karena saya lebih tertarik pada eksplorasi kehidupan Cinderella daripada kehidupan para tikus—tetapi saya tetap bisa menikmati aksi-aksi lucu para binatang dalam film ini. Desain karakter dalam film ini terlihat sekali memiliki perbedaan gaya lukis, tetapi saya tetap dapat menikmatinya dan tidak mempermasalahkannya. Film ini benar-benar dibuat untuk menghibur, bukan lagi untuk “eksperimen” seperti Bambi dan Fantasia. Film ini menyajikan cerita yang ringan seperti Dumbo, tetapi disertai oleh craftmenship animasi yang menyerupai Snow White dan Bambi. Cinderella is a Fairy Godmother-Movie that will Bibbedi Bobbedi you to a fun and magical feast for 74 minutes.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

02 Awards

Akan lebih sulit bagi sebuah film animasi, apalagi di masa 2000 ke bawah, untuk meraih penghargaan dibandingkan dengan film live action. Maka, nominasi Oscar untuk film ini dapat dikatakan sangat penting pada masanya. Cinderella meraih tiga nominasi Oscar untuk Best Music: Original Song, Best Music: Scoring of a Musical Picture, dan Best Sound, Recording.

03 Financial

Dari dana sebesar $2.2 juta, film ini berhasil menjual tiket sebesar $4 juta dalam rilis perdananya. Film ini pun sukses dirilis ulang secara rutin sehingga menghasilkan uang sebesar $182 juta. Penjualan home video film ini pun sukses besar. Ketika dirilis dalam format kaset VHS pada tahun 1988, film ini berhasil menjual 7 juta kopi VHS senilai $108 juta. Pada tahun 1995, Disney kembali merilis VHS film ini dan 8 juta kopi habis terjual dalam bulan pertama saja. Ketika edisi Platinum Edition film ini dirilis dalam format DVD pada tahun 2005, 3.2 juta kopi DVD berhasil terjual hanya dalam minggu pertama yang setara dengan $64 juta. Angka ini belum termasuk LaserDisc, VCD, dan Blu-ray di berbagai negara selain Amerika Serikat.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

04 Critics

Ketika film ini dirilis, mayoritas kritikus film memberikan tanggapan yang positif. Setelah merilis Pinocchio, Disney banyak dikritik negatif karena kehilangan “pesona” animasi Disney yang populer dalam Snow White dan Pinocchio. Untuk pertama kalinya sejak Pinocchio, Disney mendapatkan tanggapan positif yang sangat kuat dari kalangan kritikus yang merasa bahwa nuansa keajaiban Disney yang sebelumnya ada pada Snow White dan telah hilang selama Perang Dunia kini telah kembali dalam film Cinderella.

05 Longevity

Cinderella masih tetap relevan walau telah berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan penonton di abad 21 secara umum masih tetap positif. Cinderella juga merupakan satu dari sekitar 13 besar film Disney yang rutin dirilis ulang dalam berbagai edisi dan platform; tidak semua film animasi Disney memiliki “posisi” yang dinilai “penting” ini.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

Final Score

Skor Asli                     : 9

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 9/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Cinderella [Diamond Edition]

Rilis                 : 4 September 2012

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 3/NTSC

Fitur                : Introduction, Tangled Ever After, behind the magic of Disney Princess Fantasyland

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

YouTube [free/selama tersedia]


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.


©1950/Disney/Cinderella/All Rights Reserved.