Cinderella

poster asli

oleh NABIL BAKRI
referensi utama: Cinderella(film), dokumenter di balik layar pembuatan Cinderella(Home Video Diamond Edition), Wikipedia, dan laman resmi Disney
SEMUA GAMBAR ADALAH MILIK DISNEY/ALL PICTURES BELONG TO DISNEY

Cinderella
(1950)

Cinderella merupuakan animasi layar lebar yang dirilis pada tahun 1950. Animasi ini diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios dan dirilis oleh RKO Radio Pictures. Cinderella merupakan animasi musikal sekaligus fantasi yang diangkat dari dongeng Charles Perrault yang berjudul Cendrillon. Cinderella berada di urutan ke-12 dalam jajaran Seri Disney Klasik. Film ini dirilis tepatnya pada 15 Februari 1950. Film ini disutradarai oleh Clyde Geronimi, Hamilton Luske, dan Wilfred Jackson. Lagu-lagunya ditulis oleh Al Hoffman, Mack David, dan Jerry Livingston.

Walt Disney Productions kala itu sedang mengalami kesulitan karena kehilangan pasar film Eropa (akibat Perang Dunia II), mengalami kegagalan box office dari film-film sebelumnya (Pinocchio, Fantasia, Bambi), serta berkurangnya kreativitas menakjubkan yang dulu pernah dimiliki. Studio Disney sedang mengalami masalah serius dan berada di ambang kebangkrutan. Studio bisa benar-benar bangkrut jika terjadi sekali saja kegagalan lagi. Walt Disney dan para animatornya kemudian melanjutkan proyek animasi layar lebar pada 1948 dengan sebuah gagasan untuk mengadaptasi dongeng Cendrillon. Setelah produksi yang berjalan selama dua tahun dengan perencanaan yang matang, kolaborasi yang apik, kerjasama yang baik, serta keseriusan yang sungguh-sungguh, Cinderella akhirnya dirilis pada 1950 dan langsung menjadi animasi paling mengguncang dan disambut sejak mereka merilis Snow White and the Seven Dwarfs. Film ini memberikan profit pada studio dan menjelma menjadi salah satu animasi yang paling disukai dalam jajaran animasi Disney dan menjadi salah satu animasi Amerika terbaik yang pernah dibuat (dipilih oleh AFI). Cinderella mendapat tiga nominasi di ajang Academy Awards.

Ringkasan Cerita

Cinderella dipaksa menjadi pembantu

Cinderella tinggal bersama ayahnya, seorang duda yang kaya raya. Ia sanggup memberikan apapun untuk putri kesayangannya itu. Namun, ia masih merasa kurang dan memutuskan untuk menikah lagi agar Cinderella memiliki seorang ibu. Ibu baru ini memiliki dua orang putri sebaya dengan Cinderella. Namanya adalah Anastasia dan Drizella. Namun, sang ayah meninggal tak lama setelahnya dan sifat asli ibu tiri Cinderella mulai terlihat.

Lady Tremaine, ibi tiri Cinderella, memaksa Cinderella pindah ke loteng. Ia dipaksa melakukan semua pekerjaan rumah. Kedua saudari tirinya memperlakukannya semena-mena. Namun, Cinderella tidak menyimpan dendam dan tetap menjalani hari-harinya dengan keceriaan dan penuh harapan. Ia memiliki banyak teman binatang. Teman-temannya adalah para tikus, burung-burung, Bruno anjing kesayangannya, serta seekor kuda tua yang setia padanya.

Tikus yang paling dekat dengannya, Jaq, suatu hari menemukan seekor tikus gemuk yang terkurung dalam perangkap tikus. Lantas, Cinderella segera menyelamatkan tikus malang itu dan segera memberinya pakaian dan alas kaki. Walau demikian, tikus yang ia namai Gus ini ternyata langsung saja mendapat masalah dengan Lucifer, kucing kesayangan Lady Tremaine. Masalah ini bahkan membuat Cinderella mendapat hukuman yang sangat berat dari ibu tirinya.

Jaq dan Gus, dua tikus sahabat Cinderella

Ketika tengah mengepel lantai, Lucifer mengganggu Cinderella. Namun, Cinderella teralihkan oleh tibanya surat dari kerajaan yang berisi undangan ke pesta dansa yang ditujukan pada semua wanita yang pantas. Cinderella, walau hanya sebagai pembantu di rumah, namun ia juga masih keluarga orang terpandang dan meminta ibunya untuk mengizinkannya ikut ke pesta dansa. Lady Tremaine mengiyakan dengan memberikan syarat-syarat khusus pada Cinderella.

Ketika kereta kuda telah siap membawa keluarga itu menuju istana, Cinderella mengurungkan niatnya ikut ke pesta karena ia tidak memiliki gaun yang sesuai. Ia sudah berencana untuk memodifikasi gaun yang sudah agak ‘kuno’ itu untuk turut serta ke pesta dansa. Namun banyaknya tugas membuat ia tidak memiliki waktu untuk merealisasikan keinginannya tersebut. Namun tanpa disangka, gaunnya sudah tampil menawan karena telah dipercantik oleh teman-teman binatangnya. Jaq dan Gus memunguti benda-benda tak terpakai milik Drizella dan Anastasia untuk kemudian ditambahkan pada gaun Cinderella.

Ketika Cinderella akhirnya siap dan meminta ibu serta saudari tirinya untuk menunggu dirinya, Drizella dan Anastasia menyobek-nyobek gaun Cinderella karena mereka mengaggap Cinderella telah mencuri barang-barang mereka untuk kemudian ditambahkan pada gaunnya, padahal mereka awalnya sudah membuang barang-barang tersebut.

dengan mantra Bibbedi Bobedi Boo, Cinderella siap pergi ke pesta dansa

Dalam tangis, Cinderella berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia takkan mempercayai keajaiban lagi. Saat itulah ibu peri baik hati muncul dan membantu Cinderella untuk pergi ke pesta dansa. Dengan mantra bibbidi bobbidi boo, ia memberi Cinderella kereta kencana yang indah, kuda-kuda yang anggun, serta gaun yang sangat menawan lengkap dengan sepasang sepatu kaca. Walau demikian, ibu peri mengingatkan Cinderella bahwa kekuatan sihir itu akan lenyap setelah pukul 12 malam.

Di pesta dansa, Cinderella berdansa dengan seorang pria tampan. Ia sebenarnya adalah sang pangeran, tapi Cinderella tidak tahu bahwa ia sedang berdansa dengan pangeran hingga lupa waktu. Ketika malam semakin larut, Cinderella teringat bahwa sihir akan segera sirna dan ia pun pergi secepat-cepatnya sebelum sang pangeran mengetahui siapa namanya. Begitu tergesa-gesanya Cinderella, sampai-sampai ia tidak mengambil kembali sepatu kacanya yang terlepas. Semua keindahan kembali seperti semula, sihir telah sirna, tapi sepasang sepatu kaca itu tidak sirna.

Sepatu kaca inilah yang kemudian digunakan untuk mencari siapa sebenarnya gadis yang berdansa dengan pangeran semalam. Apabila ada gadis yang kakinya muat dalam sepatu kaca itu, maka akan dinikahi oleh sang pangeran. Cinderella lantas bersiap-siap untuk menunggu gilirannya mencoba sepatu kaca itu. Namun, Lady Tremaine mengetahui yang sebenarnya dan ia pun berusaha menghalangi Cinderella mencoba sepatu itu. Namun pada akhirnya Cinderella berhasil membuktikan bahwa ialah gadis yang berdansa dengan pangeran.

Pengisi Suara

1.      Ilene Woods sebagai Cinderella: Seorang gadis yang baik hati. Ia memiliki sifat yang lembut dan arif. Ia pun memiliki paras yang cantik. Cinderella sejatinya adalah putri seorang pria kaya raya dan baik hati, namun setelah ayahnya meninggal, ia diperlakukan semena-mena oleh ibu tiri dan kedua saudari tirinya. Namun, Cinderella tidak pernah menyimpan dendam atau berniat buruk pada mereka. Cinderella akhirnya menjadi seorang putri.

Lady Tremaine

2.      Eleanor Audley sebagai Lady Tremaine: Ibu tiri Cinderella. Pada awalnya ia menunjukkan sikap yang baik (sebelum suaminya meninggal), namun kemudian, ia mengambil alih seluruh harta kekayaan suaminya dan menghambur-hamburkannya untuk dirinya dan kedua putri kandungnya. Ia tidak menyukai Cinderella dan memaksanya menjadi pembantu.
3.      Lucille Bliss sebagai Anastasia Tremaine: Putri kandung Lady Tremaine sekaligus saudari dari Drizella Tremaine. Ia memiliki sifat manja dan sok cantik. Ia pun tidak menyukai Cinderella dan sangat ingin menjadi putri.

(dari barisan belakang: Anastasia, Drizella, dan Lady Tremaine)

4.      Rhonda Williams sebagai Drizella Tremaine: Saudari dari Anastasia. Sifatnya hampir sama dengan Anastasia, namun ia memiliki sifat yang lebih keras ketimbang Anastasia (terlihat dalam Cinderella II dan III).
5.      Verna Felton sebagai Fairy Godmother: Ibu Peri Cinderella yang sangat ramah. Tubuhnya yang gempal membuatnya semakin dikenang, dan sebagaimana ciri khas karakter Felton sebelum dan selanjutnya seringkali mengisi suara karakter dengan tubuh gempal. Sebut saja Elephant Matriach dalam Dumbo serta Ratu Hati dalam Alice in Wonderland.
6.      Luis Van Rooten sebagai Grand Duke (Adipati Agung) serta Sang Raja: Grand Duke merupakan sosok yang setia dan terkadang pesimis, sementara raja bersifat mudah marah, mudah tersinggung, dan suka memaksakan kehendak. Namun, ia juga sangat lembut dan sangat mendambakan cucu.
7.      William Phipps sebagai Pangeran Tampan: Pangeran yang sangat tampan ini menjadi pujaan para wanita, namun ia sangat selektif dalam mencari pasangan. Ia seketika jatuh hati pada Cinderella karena sosok Cinderella yang ‘berbeda’ dan terlihat dari gerak-geriknya yang tidak seperti gadis-gadis lain. Untuk adegan di mana pangeran bernyanyi, dinyanyikan oleh Mike Douglas.
8.      Jimmy MacDonald sebagai Jaq, Gus, dan Bruno: Jaq merupakan seekor tikus heroik sahabat Cinderella yang sudah berteman sejak sebelum film dimulai, sementara Gus merupakan tikus ‘paling baru’ di antara tikus-tikus sahabat Cinderella. Bruno merupakan anjing kesayangan Cinderella.
9.      Betty Lou Gerson sebagai Narator: Narator memulai cerita di awal film, membacakan sebuah buku, berbeda dengan Disney Princess sebelumnya, Snow White, yang mana buku dibuka tanpa diiringi narator.

Produksi


Semenjak kegagalan bertubi-tubi Disney melalui Pinocchio, Fantasia, dan Bambi (sedikit terbantu dengan adanya Dumbo), studio terpaksa membuat animasi ‘paket’ (animasi bioskop dengan lebih dari satu judul di setiap penayangannya/memiliki banyak segmen) seperti Fun and Fancy Free, The Three Caballeros, dan Make Mine Music, yang merupakan film-film dengan dana rendah selama sisa tahun 1940-an.

Helena Stanley (model untuk referensi gerak Cinderella) dan Ilene Woods (pengisi suara Cinderella) memberikan pengaruh terhadap karakter Cinderella itu sendiri. Helena juga menjadi referensi gerak untuk Anastasia dan nantinya juga melakukan hal serupa untuk Aurora (Sleeping Beauty) dan Anita (101 Dalmatians). Para animator menggunakan aktor Jeffrey Stone sebagai model untuk Pangeran Tampan.

Sebenarnya dalam rancangan awal, sang Pangeran Tampan memiliki peran yang lebih banyak ketimbang yang ada dalam filmnya saat ini. Dalam sebuah pembukaan yang sedianya tidak dipakai, ditampilkan Pangeran sedang berburu seekor rusa, namun ternyata rusa itu adalah sahabatnya dan mereka hanya melakukan sebuah permainan. Ada pula sebuah akhir cerita yang tidak digunakan, yakni ditampilkannya Cinderella yang dibawa ke istana setelah sepatu kaca yang terkenal itu cocok untuk kakinya. Di istana ia kemudian dipertemukan kembali dengan sang Pangeran Tampan. Pangeran terkejut mengetahui bahwa sebenarnya Cinderella adalah seorang pembantu, bukannya seorang putri sebagaimana yang ia harapkan, namun perasaan cinta Pangeran amatlah besar hingga ia mengabaikan hal itu dan menyambut Cinderella dengan hangat. Kemudian Ibu Peri muncul kembali dan mengubah pakaian Cinderella menjadi gaun indah yang ia kenakan di pesta dansa. Namun adegan ini dipotong karena terlalu panjang. Lagipula sang pangeran tidak seharusnya tekejut dan menyangka bahwa Cinderella merupakan seorang pembantu karen pada dasarnya Cinderella merupakan anggota keluarga terpandang.

salah satu konsep hasil karya Mary Blair yang nantinya populer lewat karyanya mendesain background Alice in Wonderland

Ada pula lagu yang tidak jadi dipakai dalam film, yakni sebuah lagu berjudul Cinderella Work Song. Lagu ini seharusnya terjadi setelah Lady Tremaine mengizinkan Cinderella ikut ke pesta dansa jika semua pekerjaannya sudah selesai. Ada pula adegan di mana saudari dan ibu tiri Cinderella sibuk membicarakan gadis misterius di pesta dansa. Hal ini membuat Cinderella senang karena mereka sedang membicarakan dirinya tanpa mereka sadari. Adegan ini tidak disertakan dalam film.

Cinderella menjadi film Disney pertama yang lagu-lagunya dipublikasikan dan dipatenkan oleh Walt Disney Music Company, yang baru saja diciptakan. Lagu Bibbidi Bobbidi Boo menjadi single yang sangat populer.

Dalam paket DVD Cinderella Platinum Edition, turut disertakan bonus sebuah animasi pendek mengenai Cinderella yang sebenarnya sudah dibuat oleh Walt sejak hampir 30 tahun sebelum animasi layar lebar Cinderella dirilis. Animasi pendek tersebut merupakan yang terakhir dari seri Laugh-O-Gram, sebagai versi Roaring 20’s.
Rilis


Cinderella dirilis pertama kali di bioskop pada 15 Februari 1950, diikuti oleh beberapa kali rilis ulang yakni pada 1957, 1965, 1973, 1981, dan 1987.

Film ini kemudian dirilis dalam format VHS dan laserdisc pada 1988 sebagai bagian dari Koleksi Disney Klasik. Pada 1995, film ini kembali dihadirkan dalam edisi Koleksi Mahakarya Walt Disney. Cinderella kemudian direstorasi untuk diluncurkan dalam edisi Platinum (berada di urutan ke-6 jajaran Disney Platinum Edition DVD). Menurut Studio Briefing, Disney telah menjual 3.2 juta kopi di minggu pertama perilisan DVD edisi Platinum dan mendapatkan lebih dari $64 juta dalam penjualannya. Untuk merayakan Pernikahan Kerajaan (Royal Wedding) Pangeran William dan Kate di Inggris, DVD Cinderella Royal Edition dirilis di Inggris dan Irlandia. Disney kemudian merilis versi Diamond (Diamond Edition) Cinderella dalam kemunculannya yang pertama kali dalam format Blu-Ray. Film ini dirilis dengan banyak fitur tambahan dalam Blu-Ray yang diluncurkan dengan beragam jenis, serta turut diluncurkan dalam format DVD, VCD, serta tersedianya unduh versi legal.

Tanggapan

tanggapan positif dari LIFE MAGAZINE

Cinderella mendapat tanggapan yang kebanyakan positif. Di Rotten Tomatoes, rating-nya mencapai 97%, menyebutkan, “Kaya akan warna, lagu-lagu indah, tikus-tikus yang menawan, serta kisah hebat Cinderella, telah membuat film ini sebuah nostalgia yang sungguh menawan.” Keuntungan dari Cinderella, ditambah dengan keuntungan dari publikasi musiknya serta pernak-pernik Cinderella, memberi keuntungan yang besar bagi Disney sehingga dapat melanjutkan memproduksi film-film selanjutnya, mendirikan perusahaan distribusi film miliknya sendiri, memasuki dunia televisi, serta mendirikan Disneyland dalam dekade tersebut.

Disney belum pernah memperoleh sebuah ketenaran menguntungkan seperti ini semenjak Snow White dirilis. Pembuatan Cinderella pada dasarnya merupakan sebuah ‘pertaruhan’. Dengan biaya pembuatan yang mencapai hampir $3 juta, Disney mengatakan bahwa apabila Cinderella gagal, Studio Disney sudah pasti akan ditutup karena krisis finansial serius yang dialami oleh studio selama ini. Cinderella sukses besar memasuki box office dan membuat studio Disney dapat terus menghasilkan karya melalui dekade 1950-an. Cinderella merupakan film paling populer nomor 5 dalam jajaran box office Inggris di tahun 1951.

Film ini mendapat tiga nominasi dalam ajang Academy Awards yakni Best Sound, Original Music Score, serta Best Song. Cinderella memenangkan penghargaan Golden Bear (Music Film) dan Big Bronze Plate dalam ajang Berlin International Film Festival yang pertama.

***