Review Animasi Spirit: Stallion of the Cimarron (2002)

 

Review Film Spirit: Stallion of the Cimarron (2002)

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

Genre             : [Fabel] Animasi [Hand-drawn]—Petualangan

Rilis                 : 24 Mei 2002

Episode           : -

Sinopsis

Di salah satu bentang alam Amerika abad 19, seekor kuda mustang jantan lahir. Ia adalah kuda yang penuh semangat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia kemudian tumbuh dewasa menjadi mustang pemimpin kawanannya. Kuda itu senantiasa mengawasi dan melindungi kawanannya, termasuk menjaga mereka dari terkaman singa gunung. Ia juga gemar berlomba lari dengan seekor burung elang yang telah menjadi sahabatnya dan membuatnya berharap bisa terbang bebas seperti elang. Namun sifatnya yang bebas dan penuh rasa ingin tahu itu justru menimbulkan masalah ketika ia melihat setitik cahaya dan asap di kejauhan. Meskipun induknya melarangnya untuk mendatangi sumber cahaya itu, si kuda mustang tetap nekat mendatanginya.

Ternyata, cahaya itu berasal dari api unggun milik sekelompok penjinak kuda [horse wrangler] yang berkemah. Mereka pun melihat si mustang dan berniat menangkapnya. Kuda itu kemudian melarikan diri namun berhasil ditangkap. Para manusia mengikutinya sampai ke lembah tempat tinggalnya dan demi melindungi lembah itu, si kuda mustang memancing para manusia menjauh. Tapi tentu saja, dampaknya ia berhasil ditangkap. Para penjinak kuda membawanya ke markas tentara Amerika yang sedang berseteru dengan suku Indian. Mereka menangkap seorang suku Indian bernama Little Creek dan mengikatnya di  bawah terik mata hari. Little Creek menyebut kuda mustang itu sebagai Spirit.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

Karena berada di markas tentara, Spirit harus dicukur, dipakaikan pelana kuda, dan dijinakkan. Banyak anggota tentara yang mencoba menunggangi Spirit, namun kuda liar itu selalu berjingkrak liar menghalangi siapa pun untuk menungganginya. Untuk melemahkan tenaga dan semangat kuda itu, Kolonel memerintahkan untuk mengikat Spirit di bawah terik matahari tanpa makan dan minum. Pada hari ke tiga, sang Kolonel sendiri yang mencoba menunggangi Spirit. Karena sudah kelelahan, Spirit akhirnya menyerah. Namun itu hanya sesaat karena Spirit menemukan kembali semangatnya yang sempat goyah dan berjingkrak melemparkan sang Kolonel jatuh dari atas punggungnya. Hal itu membuat sang Kolonel marah bsar dan mengacungkan senapan untuk membunuh Spirit. Untungnya, Little Creek berhasil melepaskan ikatannya dan berhasil membawa Spirit kabur dari area markas menuju ke desa suku Indian.

Di desa itu, Spirit bertemu dengan kuda betina bernama Rain dan langsung jatuh hati. Untuk pertama kalinya dalam hidup Spirit, ia merasa hatinya terbelah dua antara kecintaan terhadap rumah serta kebebasan, dan kecintaannya kepada Rain. Perasaan itu membuat Spirit ragu. Namun ketika Kolonel dan pasukannya menyerang desa, Spirit dipaksa untuk memilih antara bergegas kembali menyongsong kebebasan atau menyelamatkan Rain. Keputusannya di keadaan genting itu akan berpengaruh besar bagi dirinya dan kelompoknya karena pemerintah Amerika memutuskan untuk membangun jalur rel kereta api melintasi wilayah-wilayah asri di daerah itu.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.
01 Story Logic

Konsep film ini sebetulnya sangat sederhana. Tidak ada konflik yang terlalu rumit antar tokohnya. Spirit hanya menginginkan kebebasan untuknya dan yang terpenting, untuk kawanannya. Konsep yang sederhana tidak menjamin proses penceritaan yang logis, jadi bukan berarti semakin sederhana konsepnya semakin mudah pembuatan narasinya. Spirit adalah sebuah fabel petualangan yang artinya fokus cerita haruslah ada pada binatang dan unsur petualangannya haruslah ditekankan. Meskipun dalam fabel ini Spirit tidak bisa berbicara dan hanya berkata melalui suara hatinya, film ini memiliki logika cerita yang tetap sesuai dengan genrenya. Malah, keputusan untuk membuat Spirit menjadi seekor kuda biasa [tidak bisa bicara dengan manusia] justru meningkatkan kesan logis dalam narasinya. Dengan demikian, narasi yang dibangun menjadi semakin serius dan cenderung lebih dewasa. Maka, film ini lebih bisa menjangkau kalangan usia yang lebih luas layaknya kisah populer Black Beauty karya Anna Sewell. Meskipun berupa animasi Hand-drawn [gambar tangan/2D] dan menceritakan tentang hewan, kesan keseriusan film ini menguatkan logika ceritanya dan, seperti yang sudah disebutkan, lebih mampu menyentuh kalangan usia yang lebih luas cakupannya karena tidak serta-merta dicap sebagai film anak-anak sebab binatangnya bisa bicara dengan manusia.

Nonton Film Black Beauty [Bahasa Indonesia] DI SINI [KLIK]

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

02 Story Consistency

Tidak hanya konsisten dalam mempertontonkan adegan sesuai genrenya, alur cerita film ini juga konsisten dari awal hingga akhir. Film ini mengeksplorasi secara ringkas masa kecil Spirit sehingga setiap keputusan yang diambil oleh kuda itu ketika dewasa menjadi logis dan sejalan dengan karakter atau kepribadian Spirit itu sendiri. Film ini juga memperlihatkan bagaimana Spirit lebih memilih dirinya yang ditangkap oleh manusia ketimbang anggota kawanannya di bagian awal film, sehingga menyambung dengan apik dan masuk akal keputusan Spirit “membangkang” di bagian akhir dengan [secara tidak langsung] menghancurkan lokomotif yang akan dipasang oleh pemerintah Amerika untuk melintasi bentang alamnya. Proses bagaimana Spirit yang “tidak akan pernah bisa ditunggangi” akhirnya bersedia ditunggangi juga dijabarkan dengan dinamis/seamless sehingga masuk akal dan konsisten—perubahan sikap Spirit dijelaskan secara runtut dan konsisten sehingga perubahannya sangat bisa dimaklumi.

03 Casting Choice and Acting

Tidak ada keluhan dalam pemilihan pengisi suara. Tentu saja salah satu alasannya adalah karena tidak banyak dialog di film ini, sehingga tidak banyak pengisi suara yang terlibat. Matt Damon mengisi suara Spirit dan James Cromwell mengisi suara Kolonel dengan baik dan sesuai dengan karakter yang diperankan. Citra Matt Damon yang kala itu masih bersinar terang-terangnya setelah sukses lewat Good Will Hunting, Saving Private Ryan, dan Oceans 11 sebagai sosok muda penuh semangat, semakin menguatkan karakter Spirit yang juga muda dan penuh semangat [cenderung memberontak].

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

04 Music Match

Musik dan lagu dalam film ini perlu diberi apresiasi. Musik diciptakan oleh Hans Zimmer yang mampu menghidupkan keindahan animasi dan lagu dinyanyikan oleh Bryan Adams dengan suaranya yang khas dan menghasilkan lagu-lagu yang menjadi hits. Album soundtrack film ini mendapat respon yang sangat positif hingga situs musik internasional Melodic memberikan nilai 5/5 untuk album film Spirit.

05 Cinematography Match

Spirit diluncurkan pada masa transisi perfilman animasi Hand-drawn ke CGI. Pada masa-masa ini, seringkali studio memaksimalkan potensi CGI untuk membuat animasinya lebih megah dan spektakuler. Implementasi penggabungan teknologi ini justru membuat sinematografi dalam Spirit semakin spektakuler dan sangat indah. Film ini dibuka dengan sorotan langit biru yang mengekor terbangnya burung elang menyusuri Grand Canyon lalu menuju kawanan kuda liar yang berderap melintasi sungai. Meskipun film ini adalah animasi, namun kesan sinematografi yang ditampilkan mengikuti kesan film live-action yang proses pengambilan gambarnya dilakukan dengan koreografi yang terukur di atas helikopter [ingat, ini sebelum era-nya drone]. Ini semua dapat dilakukan dengan spektakuler berkat penggabungan teknik Hand-drawn dan CGI.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

06 Costume Design [Character Design for Animation]

Dengan bentang alam yang dibuat mengikuti gaya realis, desain karakter baik hewan maupun manusia pun dibuat untuk mengedepankan realisme. Maka, desain Spirit sangat mirip dengan kuda aslinya, berbeda dengan desain kuda-kuda populer di animasi Disney seperti Samson di Sleeping Beauty dan Buck di Home on the Range. Desain karakter yang mengikuti anatomi aslinya membuat film ini tidak memiliki kesan humor kekanak-kanakan dan terlihat sekali film ini dibuat mengedepankan skala visual yang memukau penontonnya. Dengan desain karakter yang demikian, tokohnya menyatu dengan latar belakang [background] dengan baik dan merepresentasikan alur ceritanya dengan baik.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Desain latar belakang film ini berhasil menyatu dengan desain karakter dan teknik sinematografi.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. [Tinjau kembali poin 05, 06, dan 07]

09 Audience Approval

Film ini mendapat respons positif dari penonton terutama kalangan anak-anak yang terpukau dengan sajian visual yang pada masa itu termasuk luar biasa. Film ini pun berhasil masuk nominasi Oscar sebagai Animasi Terbaik.

10 Intentional Match

Melihat skala film ini dan tahun perilisannya, jelas sekali film ini ingin mengingatkan kembali masyarakat tentang keindahan animasi hasil gambar tangan yang bisa dipadukan dengan teknik animasi komputer—sehingga sebuah animasi yang spektakuler dari segi visual tidak harus berupa animasi full CGI seperti Shrek, Ice Age, Monsters Inc., dan Toy Story. Film ini mendorong batasan potensi seni animasi 2D ke tingkat yang lebih tinggi. Namun sayang, minat masyarakat benar-benar telah dipecah oleh kemunculan animasi 3D/full CGI. Di era ini, popularitas animasi 3D yang kian melejit dan 2D yang kian merosot membuat studio semakin enggan merilis animasi 2D. Spirit adalah salah satu buktinya, sebuah produk yang dibuat sedemikian rupa yang kemungkinan akan sukses besar di tahun 1992, tidak mampu menyedot perhatian masyarakat luas di tahun 2002. DreamWorks sekali lagi “mencoba” mempertahankan seni animasi ini lewat Sinbad di tahun berikutnya, namun juga gagal. Kegagalan serupa dialami juga oleh Disney sejak pergantian Millenium yang mana film-film 2D seperti Treasure Planet, Atlantis, dan Brother Bear yang dipuji kritikus justru gagal di pasaran sedangkan Chicken Little [3D] yang mendapat kritik cenderung negatif justru sukses besar. Akhirnya Disney pun menghentikan fokus animasi 2D setelah Home on the Range gagal di tahun 2004.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya sangat menyukai animasi 2D sejak dahulu, dan sangat menyukai animasi Disney. Saya lebih menyukai Disney karena gaya lukisan animasi klasiknya lebih realistis dan saya sangat menyukai lukisan animasi yang realitstis ketimbang yang lebih konyol atau abstrak seperti produksi Nickelodeon atau Cartoon Network. Kemunculan Spirit membuat saya terpukau karena animasi film ini sangatlah indah dan kuat sekali nuansa klasiknya. Selain itu, musik film ini sangat serasi dan mampu menggetarkan perasaan ketika disandingkan dengan adegan-adegan di filmnya. Spirit adalah animasi yang memiliki tempat istimewa di hati saya. Meskipun film ini kehilangan poin Intentinal Match, dilihat dari poin lainnya yang positif, saya memutuskan untuk memberikan satu poin tambahan sehingga film ini memiliki poin sempurna karena memang film ini telah memberikan potensi terbaiknya—hanya saja dirilis di waktu/era yang tidak tepat.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

02 Awards

Spirit: Stallion of the Cimarron mendapat berbagai penghargaan. Salah satunya adalah nominasi di ajang Academy Awards sebagai Animasi Terbaik 2002, bersanding dengan Treasure Planet, Lilo and Stitch, Ice Age, dan Spirited Away.

03 Financial

Pendapatan box office flm ini tergolong mengecewakan. Dari dana sebesar $80 juta, film ini menghasilkan $122 juta, tidak sampai dua kali lipatnya. Jika masih harus dihitung laba bersihnya, kemungkinan keuntungan film ini terbilang “sangat mepet”. Bagi studio DreamWorks, ini adalah kegagalan besar dan tanda awal kematian animasi 2D dilihat dari rekor film Shrek yang dengan dana $60 juta “saja”, mampu menghasilkan $485 juta.

DreamWorks/Paramount/Universal/2002/2010/all rights reserved.

04 Critics

Mayoritas kritikus memberikan respons positif berkat visualnya yang memukau dan pemilihan musik yang sangat pas.

05 Longevity

Meskipun film ini “dilanjutkan” lewat serial Netflix, film ini termasuk dalam “Forgotten Masterpiece” atau karya besar yang terlupakan. Posisi animasi 2D di era ini memang 90% terlupakan dan ingatan masyarakat didominasi oleh kepopuleran animasi 3D seangkatan: Shrek, Ice Age, Mosnters, Inc., dan Finding Nemo.

Final Score

Skor Asli                     : 9/10

Skor Tambahan           : +1

Skor Akhir                  : 10/10


Spesifikasi DVD

Judul               : Spirit: Stallion of the Cimarron

Rilis                 : 2002 dan 2010

Format             : DVD [Dual Layer]

Kode Warna    : NTSC

Fitur                :

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].


Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.