Review Film Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002) Hogwarts Diteror Monster Peliharaan Slytherin Haus Darah [When Slytherin’s Monster Purges Hogwarts’ Mudbloods]
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Review Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
Hogwarts Diteror Monster Peliharaan Slytherin Haus Darah [When Slytherin’s
Mosnter Purges Hogwarts’ Mudbloods]
Oleh Skywalker HunterNabil Bakri
“In the past few hours you have broken perhaps a dozen school rules. There is sufficient evidence to have you both expelled. Therefore, it is only fitting that you both receive... special Awards for Services to the School.”— Albus Dumbledore
KLIK/TAP |
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Fantasi
Rilis :
International Releases: |
November 15th, 2002 (Wide) (United Kingdom) |
April 11th, 2003 by Warner Home Video |
|
MPAA Rating: |
PG for
scary moments, some creature violence and mild language |
Durasi : 161 menit
Sutradara : Chris Columbus
Pemeran : Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Kenneth Branagh, John Cleese, Robbie Coltrane, Warwick Davis, Richard Griffiths, Richard Harris, Jason Isaacs, Alan
Rickman, Fiona Shaw, Maggie
Smith, Julie Walters
Episode : -
Read the complete
over-70-pages-long Reviews divided into 8 parts:
Harry
Potter and the Sorcerer’s Stone [2001]
Harry
Potter and the Chamber of Secrets [2002]
Harry
Potter and the Prisoner of Azkaban [2004]
Harry
Potter and the Goblet of Fire [2005]
Harry
Potter and the Order of the Phoenix [2007]
Harry
Potter and the Half-Blood Prince [2009]
Harry
Potter and the Deathly Hallows Part 1 [2010]
Harry
Potter and the Deathly Hallows Part 2 [2011]
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Vernon
Dudley menanti kedatangan tamu undangan penting di rumahnya. Ia dengan tegas
meminta Harry Potter untuk berdiam di dalam kamarnya seolah-olah dia tidak ada.
Di dalam kamar, Harry berjumpa dengan sesosok Elf yang bernama Dobby. Ia adalah
Peri Rumah yang umum dijadikan budak atau pembatu bagi para penyihir. Dobby
datang untuk memperingatkan Harry akan adanya bahaya besar yang mengancam
dirinya di Hogwarts. Maka, Dobby meminta Harry untuk tidak kembali melanjutkan
sekolah di Hogwarts. Karena Harry menolak untuk tetap tinggal di rumah, Dobby mengganggu
tamu penting Vernon Dudley dengan menjatuhkan kue perayaan ke atas kepala tamu
undangan. Akibatnya, Harry dihukum tidak boleh lagi bersekolah di Hogwarts.
Vernon memasang jeruji besi di jendela kamar Harry dan memasang gembok di pintu
Harry agar ia tidak bisa pergi. Suatu malam sebuah mobil Ford Anglia tua
terbang melayang untuk menjemput Harry. Ternyata, mobil itu adalah milik
keluarga Weasley. Ron dan dua kakak kembarnya bekerja sama membebaskan Harry
dari rumahnya. Ia pun kini bisa kembali
lagi ke Hogwarts. Sebelum kembali ke sekolah, Harry harus mampir di rumah
keluarga Weasley dan pergi ke area perbelanjaan Diagon Alley untuk membeli
perlengkapan sekolah.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Sesampainya
di Diagon Alley, Harry bertemu dengan Hermione Granger di sebuah toko buku. Toko
itu ramai didatangi pengunjung yang ingin berjumpa dengan Gilderoy Lockhart,
seorang penulis buku yang sangat terkenal di dunia sihir. Menurut cerita dalam
buku-bukunya, Lockhart sudah mengalami berbagai petualangan menegangkan dan
berhasil selamat sebagai pahlawan. Mulai tahun ini, Gilderoy Lockhart resmi
menjadi guru Pertahanan Shir Jahat (Defence Against the Dark Arts) di sekolah
Hogwarts. Lockhart merasa senang bertemu dengan Harry Potter dan memberikan
satu paket koleksi bukunya secara gratis. Baginya, kehadiran Harry dapat
membantu penjualan bukunya menjadi semakin laris. Kepopuleran Harry Potter
membuat Draco Malfoy semakin kesal. Malfoy dan ayahnya, Lucius Malfoy, juga
tengah berada di toko buku dan sempat berbincang dengan keluarga Weasley. Lucius
yang sombong beberapa kali merendahkan keluarga Weasley dan Hermione. Sebelum
pergi, Lucius menyelipkan sebuah buku ke dalam kuali Ginny Weasley, adik
perempuan Ron. Harry merasa ada yang aneh dari gerak-gerik Lucius Malfoy,
tetapi ia tidak tahu perbuatan apa yang akan dilakukan oleh Lucius.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Setelah
mendapatkan semua keperluan sekolah, Harry dan anak-anak keluarga Weasley
berangkat menuju Peron 93/4 untuk menaiki Hogwarts Express. Karena
tahun ini adalah tahun pertama Ginny bersekolah di Hogwarts, kedua orangtuanya
ikut lebih dulu menembus dinding menuju dunia sihir. Harry dan Ron adalah dua
orang terakhir yang belum memasuki dunia sihir. Anehnya, mereka berdua tidak
bisa masuk ke dunia sihir karena dinding Peron tiba-tiba menjadi padat tak
tertembus. Karena mereka khawatir terlambat, Ron nekat mengemudikan mobil
terbang milik ayahnya untuk mengejar kereta Hogwarts Express. Sayang sekali,
mobil tersebut tersangkut di pohon penghancur—The Whomping Willow—yang
membuatnya ringsek. Pada akhirnya, mobil itu menjadi hidup sendiri dan pergi
menghilang ke dalam hutan. Harry dan Ron dipanggil untuk menghadap Profesor
Snape yang langsung memarahi mereka berdua. Beruntung kepala asrama Gryffindor
yakni Profesor McGonaggal tidak akan mengeluarkan keduanya dari sekolah, tetapi
mereka berdua harus menerima hukuman. Harry dihukum untuk membantu Gilderoy
Lockhart menjawab surat-surat penggemarnya. Setelah selesai, Harry mendengar
suara-suara aneh seperti bisikan seseorang yang ingin melakukan pembunuhan. Ia
pun mengikuti sumber suara tersebut sebelum bertemu dengan Ron dan Herimone
yang mengaku sama sekali tidak mendengar adanya suara aneh. Sumber suara itu
berasal dari sebuah lorong di mana Harry dan kedua temannya menemukan kucing
peliharaan Mr. Filch telah menjadi batu. Di sebelahnya, terdapat sebuah pesan
yang ditulis dengan darah berbunyi
"The Chamber of Secrets has been opened, enemies of the heir...
beware—Kamar Rahasia telah dibuka, waspadalah wahai musuh sang pewaris.".
Karena kejadian itu, Harry dicurigai sebagai pelakunya.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Menurut
penjelasan Profesor McGonagal, Hogwarts didirikan oleh empat penyihir hebat
bernama Godrick Gryffindor, Rowena Ravenclaw, Helga Hufflepuf, dan Salazar
Slytherin. Salazar mengingikan Hogwarts menjadi sekolah asrama yang khusus
menerima murid-murid berdarah murni—bukan keturunan Muggle. Maka, ia menciptaan
sebuah kamar rahasia tempat tinggal seekor monster mengerikan yang akan
membunuh siapa saja yang tidak berdarah murni. Pihak sekolah telah mencarinya
selama bertahun-tahun, namun kamar tersebut tidak ditemukan. Untuk
mempersiapkan para siswa, Profesor Lockhart diminta mengadakan pelajaran
praktik pertahanan dari serangan musuh. Di tengah pelajaran, Harry berbicara
dengan seekor ular. Bagi Harry, ia sedang berbicara menggunakan bahasa manusia,
tetapi bagi semua orang, Harry berbicara bahasa ular—Parseltongue. Seluruh
penghuni asrama semakin meyakini bahwa Harry adalah keturunan murni Salazar
Slytherin dan dialah yang telah membuka kamar rahasia. Korban-korban membatu
semakin bertambah, tetapi pelakunya belum juga ditemukan. Harry menemukan
sebuah buku harian milik seseorang bernama Tom Riddle. Buku itu bersedia
menunjukkan kepada Harry apa yang pernah terjadi lima puluh tahun yang lalu
saat kamar rahasia dibuka dan seorang siswi meninggal dunia. Siapakah keturunan
Slytherin yang sebenarnya membuka kamar rahasia tersebut? Harry dan Ron harus
berpacu dengan waktu untuk memecahkan misteri kamar rahasia karena Hogwarts
terancam ditutup dan Hermione telah menjadi korban dari misteri itu.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Konsep
cerita dalam The Chamber of Secrets sudah logis sesuai dengan genrenya. Logika
cerita dalam film ini tidak hanya logis secara garis besar, tetapi juga logis
karena sesuai dengan logika cerita yang sudah dibangun (establihed logic) di film pertamanya. Namun, terdapat permasalahan
logika yang ada pada detil cerita film ini. Sebagai contoh, ketika Hogwarts
diserang oleh monster misterius yang diduga berasal dari Chamber of Secrets,
pihak sekolah kurang tanggap dan seperti kurang serius dalam menyikapi keadaan.
Berbagai keputusan fatal justru diambil oleh pihak sekolah. Misalnya, Gilderoy
Lockhart yang tidak becus justru dijadikan guru Ilmu Pertahanan. Dalam The Sorcerer’s
Stone, Dumbledore langsung meminta semua
siswa kembali ke asrama masing-masing ketika Troll lepas dari penjara. Ini
menunjukkan sikap cepat tanggap dari pihak sekolah. Dalam Chamber of Secrets,
keputusan tanggap seperti ini tidak dieksekusi dengan cepat karena sekolah
menunggu adanya korban lain sebelum memberlakukan aturan baru yang lebih ketat.
Melihat besarnya ancaman yang ada, bahkan lebih logis jika sekolah segera
menutup Hogwarts dan memulangkan semua siswa setidaknya untuk sementara waktu.
Permasalahan detil lainnya datang dari Ron Weasley dan tongkatnya yang patah.
Dikisahkan bahwa tongkat Ron patah ketika berusaha mengucapkan mantra agar
selamat dari Whomping Willow—artinya terjadi di bagian awal film. Ron kemudian
menggunakan lakban (duct tape) untuk
menyatukan tongkatnya. Profesor McGonagal melihat sendiri bagaimana tongkat Ron
gagal melaksanakan sihir dan hanya “menyarankan” Ron untuk segera mengganti
tongkatnya. Hal ini tidak logis karena tongkat sihir adalah benda yang paling
penting dalam sekolah sihir. Jika tongkat itu rusak sejak hari pertama, maka
Ron seharusnya mengganti tongkat itu sesegera mungkin. Para guru seharusnya
tahu bahwa tongkat Ron yang rusak berpotensi mencelakai tidak hanya Ron tetapi
juga orang lain. Akan lebih logis jika tongkat itu rusak mendekati akhir
cerita. Dengan begitu, [SPOILER] akan lebih masuk akal ketika Gilderoy Lockhart
merebut tongkat sihir Ron mendekat akhir film karena dirinya tidak tahun bahwa
tongkat itu rusak.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Dalam
film ini, penonton diperkenalkan dengan karakter baru yakni Dobby yang secara
tiba-tiba memutuskan untuk membantu Harry Potter tanpa setidaknya diberikan
sedikit alasan mengapa Dobby bersedia melakukannya. Itu artinya, keterlibatan
Dobby dalam film ini kurang dieksplorasi. Hal yang sama terjadi pada Ginny
[SPOILER]: mengapa Ginny dipilih sebagai alat untuk membebaskan Lord Voldemort?
Tidak ada alasan yang jelas mengapa Lucius menjadikan Ginny sebagai pion untuk
menjalankan rencananya. Jika Voldemort sebegitu kuatnya dan situasi sebegitu
seriusnya, seharusnya rencana kebangkitannya disusun sematang mungkin. Apalagi,
Ginny baru saja bersekolah di Hogwarts. Akan lebih logis jika murid seangkatan
Harry atau yang lebih senior dipilih karena ia sudah lebih familiar dengan
seluk beluk kastil Hogwarts. Apabila memang harus Ginny yang dipilih, maka
perlu ditegaskan kembali alasannya. [Spoiler mulai di sini, lewati sampai
bagian Konsistensi Cerita] Kenangan Voldemort yang tersimpan dalam buku harian
Tom Riddle pada akhirnya ditampilkan berwujud manusia yakni Tom Riddle sendiri
yang sebenarnya adalah Voldemort. Kemunculan kenangan Voldemort di sini menjadi
kurang logis karena tidak dijelaskan aturan atau batasan-batasan kekuatan kenangan
itu. Apakah kenangan Voldemort bisa bergerak aktif dan menggunakan sihir
seperti penyihir biasa? Apabila bisa, kenapa dia diam saja melihat ular
Basilisk diserang oleh Fawkes dan Harry? Apabila tidak, kenapa ia mengambil
tongkat Harry dan bisa menggunakannya? Aturan-aturan batasan yang tampaknya
“sepele” ini sebenanya sangat penting dalam cerita Fantasi karena mengikat
logika ceritanya menjadi masuk akal. Dalam The Sorcerer’s
Stone, jelas sekali bahwa Voldemort
tidak bisa apa-apa karena ia bergantung pada Profesor Quirrell. Setelah Quirell
dikalahkan, Voldemort tidak bisa berbuat apa-apa. Dijelaskan juga bahwa sihir
pelindung dari ibu Harry masih melindunginya sehingga Voldemort tidak bisa
menyentuhnya. Ketika Harry sibuk melawan Basilisk, buku harian Tom Riddle yang
menyimpan sebagian nyawa Voldemort tergeletak begitu saja di dekat Ginny
Weasley yang tidak sadarkan diri. Jika buku itu sangat penting, seharusnya Tom
segera mengambil dan menyimpan buku itu. Pada akhirnya, karena kecerobohan Tom
sendiri, Harry berhasil membunuhnya. Detil kecil lainnya muncul di bagian akhir
film ketika Lucius Malfoy bersiap mengucap mantra Avada Kedavra yang merupakan
mantra terkutuk. Bodoh sekali jika Lucius benar-benar mengucapkan mantra itu di
tempat umum untuk membunuh seorang anak kecil. Tidak logis jika Lucius tidak
menyadari konsekuensi penggunaan sihir tersebut. Akan lebih logis jika ia
mengucapkan mantra yang lebih umum seperti Expeliarmus atau mantra lainnya
selain Avada Kedavra. Terdapat banyak sekali permasalahan detil semacam ini
dalam The Chamber of Secrets. Meski demikian, hal itu tidak sampai merusak
logika ceritanya secara umum.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Secara
umum, alur cerita film ini sudah konsisten karena permasalahan yang diajukan di
awal sudah dicari jalan keluarnya dan sudah diselesaikan di akhir film. Namun,
terjadi masalah dalam detil konsistensi penyelesaian masalah. Dalam keseluruhan
film, Harry dan kawan-kawannya harus mencari berbagai petunjuk untuk bisa
mengalahkan Voldemort. Maka, ada banyak percabangan cerita yang memang
diperlukan untuk mengarahkan Harry kepada cara penyelesaian masalah yang tepat.
Namun dari sekian banyaknya cabang yang dieksplorasi, semua rahasia
diungkapkan—atau lebih tepatnya dimuntahkan—oleh Tom Riddle di akhir cerita,
bukannya diungkapkan satu per satu di sepanjang cerita. Hal ini menjadikan
usaha-usaha Harry untuk memecahkan misteri menjadi kurang bermakna karena pada
akhirnya Harry tidak mengetahui kebenarannya dan harus menunggu Tom Riddle
menjelaskan semuanya. Hal ini menjadikan porsi narasinya tidak seimbang dan
terlalu membebani bagian puncak film ini. Dalam film Star Wars Episode V: The Empire Strikes Back, [Spoiler] Darth Vader
mengungkapkan kepada Luke bahwa dia adalah Anakin Skywalker, ayah kandung Luke.
Namun, tidak terjadi adegan pencurahan hati dan pikiran Darth Vader setelahnya
karena Luke harus segera mencari cara untuk meloloskan diri. Darth Vader tidak
lantas menceritakan proses kemenangannya kepada Luke karena poin cerita semacam
ini berpotensi mengurangi aura ketegangan dalam puncak sebuah film. Narasi The
Chamber of Secrets akan lebih konsisten apabila rahasia-rahasia Tom Riddle satu
per satu dipecahkan oleh Harry ketimbang semuanya diceritakan oleh Tom Riddle
seperti sedang mencurahkan perasaan. Dalam sebuah novel, pengalihan narasi
seperti ini mungkin dapat dimaklumi. Namun dalam film, adegan puncak haruslah
tetap menjaga nuansa ketegangan sampai klimaks berakhir. Tindakan Tom yang
“ngobrol (chatting)” dengan Harry dan
menjelaskan semuanya juga sebetulnya kurang logis karena buang-buang waktu:
buat apa menjelaskan semuanya secara rinci kepada musuh yang diyakini akan
segera meninggal.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
aktor dalam film ini sudah baik.
04 Music Match
Musik
yang diperdengarkan dalam The Sorcerer’s
Stone telah berubah menjadi musik iconic
yang tidak terpisahkan dari kisah Harry Potter. Maka, wajar sekali jika musik
yang sama kembali diperdengarkan dalam The Chamber of Secrets.
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik. Adegan pertarungan antara Harry dengan Basilisk
telah diperlihatkan dengan baik sehingga penonton dapat melihat adegan aksi
tersebut secara utuh dan jelas karena pencahayaan dan sudut pengambilan gambar
yang baik.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Dalam film ini, kostum yang dipakai
masih konsisten dengan film pertamanya.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek visual.
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
92% liked this film Google
users |
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
10 Intentional Match
The
Chamber of Secrets dimaksudkan untuk melanjutkan narasi dari The Sorcerer’s
Stone. Pada akhirnya, film ini sudah
berhasil menyajikan cerita yang melanjutkan film pertamanya, tetapi dengan
tetap mempertahankan teknik-teknik artistik yang sama sehingga berhasil
membentuk sebuah franchise yang konsisten.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Ketika
saya pertama kali menonton film ini, terus terang saya lebih menyukai The
Chamber of Secrets ketimbang The Sorcerer’s
Stone. Film ini benar-benar memperluas
universe Harry Potter dengan menambahkan lebih banyak makhluk mistis yang
semakin memperkaya mitos film ini dan menguatkan nuansa Fantasinya. Namun
setelah mengamatinya lagi, saya menyimpulkan bahwa The Sorcerer’s Stone masih tetap lebih baik dari segi struktur. Ada
lebih banyak detil tidak logis dalam The Chamber of Secrets yang bertolak
belakang dengan pola pikir manusia pada umumnya. Misalnya, ketika Dobby
mengancam akan menjatuhkan kue ke atas tamu penting Vernon Dudley kalau Harry
tidak mau berjanji tidak akan kembali ke Hogwarts, Harry bisa saja berbohong
dengan mengatakan bahwa dia berjanji tidak akan kembali lagi ke Hogwarts.
Namun, Harry justru bersikeras untuk kembali ke Hogwarts dan malah mendapat
masalah. Keberadaan mobil terbang juga menjadi permasalahan tersendiri karena
mobil merupakan mesin hasil industri yang pada dasarnya bertolak belakang
dengan dunia Fantasi dan sulit dijelaskan teknis kerjanya: mana perseneling
untuk membuat mobil turun atau naik sekian derajat, bagaimana bisa kemudi yang
memutar roda juga memutar arah mobil, dan lain sebagainya. Meski demikian, saya
tetap menyukai The Chamber of Secrets. Saya pikir film ini merupakan sebuah
sekuel yang benar-benar berhasil menyajikan cerita Harry Potter dengan nuansa
yang sama dengan film sebelumnya. Salah satu keunggulan film Fantasi The Lord of the
Rings adalah karena dari ketiga filmnya,
terdapat kesamaan nuansa yang mengikat ketiganya sebagai sebuah seri yang utuh.
Hal ini hanya ditemukan dalam dua film pertama Harry Potter. Film-film
lanjutannya, meskipun sukses, sebenarnya telah menghancurkan tatanan
artistik dunia yang sudah dibangun oleh The
Sorcerer’s Stone dan The Chamber of Secrets.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
02 Awards
Harry
Potter and the Chamber of Secrets menerima berbagai nominasi dan penghargaan
yang penting. [Buka daftar lengkapnya]
03 Financial
Film
ini dibuat dengan dana sebesar $100 juta dan berhasil menjual tiket sebesar
$876 juta. Hal ini menunjukkan bahwa film ini sukses besar secara finansial.
Hasil penjualan VCD, DVD, dan Blu-ray film ini pun sangat memuaskan.
Harry Potter and the Chamber of
Secrets (2002)
Theatrical Performance |
||
Domestic
Box Office |
$262,233,381 |
|
International
Box Office |
$614,275,424 |
|
Worldwide
Box Office |
$876,508,805 |
|
Weekly US DVD Sales
Date |
Rank |
Units |
% Change |
Total |
Spending |
Total |
Weeks |
21 |
110,289 |
|
110,289 |
$1,098,666 |
$1,098,666 |
153 |
|
30 |
53,357 |
-52% |
163,646 |
$654,413 |
$1,753,079 |
154 |
|
21 |
420,160 |
|
803,522 |
$0 |
$4,666,755 |
190 |
|
4 |
170,485 |
|
1,640,617 |
$1,617,903 |
$13,342,418 |
225 |
|
4 |
275,261 |
+61% |
1,915,878 |
$2,612,227 |
$15,954,645 |
226 |
|
10 |
163,346 |
-41% |
2,079,224 |
$2,040,192 |
$17,994,837 |
227 |
|
24 |
42,594 |
-74% |
2,121,818 |
$531,999 |
$18,526,836 |
228 |
|
27 |
27,151 |
|
2,584,920 |
$264,660 |
$24,169,999 |
419 |
|
29 |
23,371 |
|
2,617,289 |
$215,378 |
$24,493,718 |
432 |
|
22 |
24,450 |
|
2,646,715 |
$238,884 |
$24,781,601 |
434 |
|
17 |
58,924 |
|
2,728,609 |
$411,879 |
$25,449,828 |
449 |
Weekly US Blu-ray Sales
Date |
Rank |
Units |
% Change |
Total |
Spending |
Total |
Weeks |
11 |
26,314 |
|
26,314 |
$280,104 |
$280,104 |
419 |
|
19 |
10,743 |
|
50,038 |
$189,655 |
$615,785 |
432 |
|
6 |
23,783 |
|
75,819 |
$337,770 |
$975,652 |
434 |
|
12 |
22,781 |
|
105,943 |
$705,990 |
$1,909,197 |
449 |
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
04 Critics
Mayoritas
kritikus film memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
05 Longevity
Harry
Potter and the Chamber of Secrets masih tetap populer bahkan setelah berusia
lebih dari 10 tahun. Kalangan penonton dan kritikus generasi baru masih tetap
memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
Final Score
Skor
Asli : 9
Skor
Tambahan : +1/2
Skor
Akhir : 9.5/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Harry Potter and the Chamber of
Secrets
Rilis : 30 Desember 2002 [VCD], 2007
[Blu-ray]
Format : VCD 2.0 [|||], Blu-ray
Disc [||]
Kode
Warna : PAL [VCD], A/FHD [Blu-ray Disc]
Fitur : VCD Deleted scenes, Blu-ray Deleted scenes, Hogwarts Professors, Trailers,
Behind the Scenes
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
***
Spesifikasi Buku
Keterangan lebih lanjut dapat ditemukan Di SINI
Read the complete
over-70-pages-long Reviews divided into 8 parts:
Harry
Potter and the Sorcerer’s Stone [2001]
Harry
Potter and the Chamber of Secrets [2002]
Harry
Potter and the Prisoner of Azkaban [2004]
Harry
Potter and the Goblet of Fire [2005]
Harry
Potter and the Order of the Phoenix [2007]
Harry
Potter and the Half-Blood Prince [2009]
Harry
Potter and the Deathly Hallows Part 1 [2010]
Harry
Potter and the Deathly Hallows Part 2 [2011]
***
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the
Chamber of Secrets/All Rights Reserved.
©2002/Warner Bos./Harry Potter and the Chamber of Secrets/All Rights Reserved. |