Review Film Open Season (2006) Beruang Manja yang Tersesat di Hutan
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
“Don't
trust him. Pets are double agents. The moment you turn your back, he'll shiv
ya.”—Shaw
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
images©2006/Sony Pictures Animation&Columbia/Open Season/All
Rights Reserved.
Genre : Komedi—Petualangan
[Fabel] [Animasi Full CGI]
Rilis :
Domestic Releases: |
September 29th, 2006 (Wide) by Sony Pictures |
January 30th, 2007 by Sony Pictures Home Entertainment |
|
MPAA Rating: |
PG for
some rude humor, mild action and brief language |
Durasi : 86 menit
Sutradara : Roger Allers, Jill Culton
Pemeran : Martin Lawrence, Ashton Kutcher, Gary Sinise, Debra Messing, Billy Connolly
Jon Favreau, Georgia Engel, Jane Krakowski, Gordon Tootoosis, Patrick Warburton
Episode : -
Sinopsis
Boog
adalah seekor beruang grizzly jinak yang diasuh oleh seorang penjaga hutan
bernama Beth di kota Timberline. Beruang yang sama sekali tidak bisa menangkap
ikan dan tidak memiliki naluri binatang ini dengan senang hati melakukan
atraksi pertunjukan yang dipandu oleh Beth. Hidup sebagai beruang pertunjukan
sangatlah menyenangkan bagi Boog. Apalagi, ia bisa tinggal di dalam garasi Beth
dan selalu diberi makan yang berlimpah dan didampingi sampai ia tertidur di
malam hari. Pada suatu hari, 3 hari sebelum musim berburu [open season]
dimulai, pemburu kejam yang bernama Shaw datang ke Timberline dengan seekor
rusa buruan yang diikat di atas kap truk miliknya. Mengetahui adanya aktivitas
perburuan sebelum waktunya, Beth menegur Shaw dengan tegas. Namun berdasarkan
keterangan Shaw, ia tidak memburu rusa itu karena ia tanpa sengaja menabrak
rusa itu ketika binatang tersebut tiba-tiba menyeberang jalan. Boog yang
menunggu Beth di dalam Jeep melihat seekor rusa bernama Elliot yang terikat di
atas kap. Ia terkejut ketika mengetahui bahwa Elliot sebenarnya masih hidup dan
memohon kepada Bog untuk membebeaskannya. Walau enggan, Boog akhirnya memotong
tali yang mengikat Elliot. Hal tersebut dilihat oleh Shaw dan membuatnya marah
besar. Akibat perbuatan Boog, rusa "buruannya" berhasil melarikan
diri. Ia pun berasumsi bahwa beruang grizzly itu bersekongkol dengan rusa
buruannya. Shaw berusaha menembak Elliot, tetapi Gordy, sherif kota Timberline
sekaligus teman Beth, menghalangi Shaw karena masyarakat dilarang menggunakan
senjata di kota. Apalagi, saat itu belum waktunya musim perburuan.
Sesampainya
di rumah, Beth menemani Boog hingga tertidur seperti biasanya. Beth sudah
menjadi seperti ibu asuh bagi Boog. Tidak lama kemudian, Elliot datang ke
garasi Beth dan meminta Boog untuk mengizinkannya tinggal bersama di dalam
garasi. Ketika Boog menolak, Elliot memanggilnya sebagai seekor hewan
peliharaan. Tuduhan itu disanggah oleh Boog. Menurutnya, ia bukan hewan
peliharaan dan bebas melakukan apa saja yang ia mau. Maka, Elliot menantangnya
untuk keluar dari garasi dan berkeliling kota. Pada mulanya Boog menolak ajakan
Elliot, tetapi ia mencium aroma permen cokelat Woo Hoo yang dibawa oleh Elliot.
Setelah mencicipi permen cokelat itu, Boog memutuskan untuk keluar dan pergi
mencari lebih banyak Woo Hoo. Di kota, mereka melihat sebuah toko yang menjual
banyak sekali Woo Hoo. Karena toko sudah tutup, Boog memutuskan untuk pulang
dan kembali lagi besok. Namun Elliot sudah terlanjur memecahkan kaca dan
menyusup ke dalam toko. Tidak bisa menahan godaan kelezatan cokelat Woo Hoo,
Boog akhirnya ikut masuk ke dalam toko dan makan manisan sepuasnya. Kedua
binatang itu memporakporandakan seisi toko dan Boog makan manisan sampai ia
mabuk gula. Sherif Gordy akhirnya tiba dan mengantar Boog pulang ke rumah Beth.
Melihat kejadian itu, Gordy menyarankan Beth untuk segera membebaskan Boog ke
alam liar. Namun Beth menolak dan meminta sherif untuk menunggu satu musim
panas lagi. Beth tidak yakin bisa melepaskan Boog karena beruang itu sama
sekali tidak tahu caranya hidup di alam liar.
Keesokan
harinya, Boog dijadwalkan melakukan pertunjukan seperti biasanya. Sebelum
pertunjukan dimulai, Elliot kembli datang dan menuntut Boog untuk
mengizinkannya tiggal bersama. Menurut Elliot, hidupnya kini menjadi tanggung
jawab Boog. Beruang itu menjadi semakin kesal dan menyeret Elliot untuk
mengusirnya. Namun, perilaku Boog disaksikan oleh para penonton yang ketakutan
karena mereka mengira beruang grizzly itu mengamuk dan membunuh seekor rusa.
Akibatnya, aksi petunjukan beruang menjadi kacau dan Beth terpaksa menembak
Boog dan Elliot denga obat bius sebelum Shaw menembak mereka berdua dengan
senjata sunguhan. Sekali lagi sherif Gordy mendesak Beth untuk melepaskan Boog
di alam liar. Kali ini, Beth tidak punya pilihan lain. Agar tidak menjadi
incaran para pemburu, Beth melepaskan Boog jauh di dalam hutan, di luar wilayah
perburuan. Boog sangat terkejut ketika ia terbangun di tengah hutan bersama
Elliot. Ia pun menyalahkan Elliot atas semua kejadian buruk yang menimpanya dan
berusaha keras untuk kembali ke Timberline. Elliot menawarkan diri untuk
membantu menunjukkan jalan, tetapi Boog menolaknya. Beruang itu kemudian
menyusuri hutan untuk kembali ke Timberline. Karena Boog sama sekali tidak tahu
arah, ia hanya berjalan berputar-putar dan selalu kembali lagi ke titik awal
dan bertemu lagi dengan Elliot. Akhirnya, Boog menerima tawaran Elliot. Rusa
itu memberikan syarat bahwa Boog harus menjadi rekannya jika ingin Elliot
membantunya kembali ke Timberline.
Elliot
dan Boog bersama-sama menyusuri hutan untuk kembali ke kota. Selama perjalanan,
mereka bertemu dengan berbagai binatang penghuni hutan yang jelas sekali tidak
menyukai mereka berdua. Boog mencoba menangkap ikan, tetapi ia gagal. Boog juga
tidak menyukai makanan yang ada di hutan dan tidak bisa buang air tanpa adanya
toilet. Di tengah perjalanan, Elliot bertemu dengan Giselle, rusa betina yang
ia sukai, dan berusaha mendekatinya. Namun ia dihadang oleh rusa alfa yang
telah mengusirnya dari kawanan, Ian. Sang alfa kemudian menindasnya dan kembali
menegaskan agar Elliot jangan pernah kembali ke dalam kawanan. Menyaksikan hal
itu, Boog mulai bersimpati kepada Elliot. Ia pun akhirnya mulai menerima Elliot
sebagai temannya dan berjanji akan memberikan tempat di dalam garasinya jika
mereka berhasil kembali ke Timberline. Namun, mereka berdua harus bergegas
karena musim berburu akan segera dimulai. Apalagi, Shaw yang penuh ambisi sudah
masuk ke dalam hutan dan mencari keberadaan Boog beserta Elliot. Pemburu itu
masih menyimpan dendam pada Boog karena membebaskan binatang buruannya dan
tidak akan berhenti sampai kepala Elliot terpasang di dalam kabin miliknya.
Sanggupkah Boog dan Elliot kembali ke Timberline sebelum Shaw menangkap mereka?
01 Story Logic
Open
Season merupakan sebuah Fabel Komedi—Petualangan. Sistem penilaian Skywalker
mengartikan istilah Fabel sebagai sebuah kisah di mana fakta bahwa
karakter-karakternya adalah binatang sangat ditekankan, dan kontras perilaku
antara manusia dengan binatang diperlihatkan sejelas-jelasnya yang kemudian
memengaruhi jalannya cerita. Maka acuan kisah Fabel dalam sistem Skywalker
bukanlah The Lion King atau Finding Nemo,
tetapi Animal Farm dan Charlotte’s Web. Open Season telah
memperlihatkan sebuah pola kisah Fabel dengan jelas sehingga konsep cerita film
ini sudah logis sesuai dengan koridor kisah Fabel. Selain itu, film ini juga
merupakan sebuah kisah Komedi—berbagai lelucon telah ditampilkan dan
karakter-karakter di dalamnya memiliki ekspresi yang lebih ekspresif lagi
dibandingkan dengan film-film animasi non-Komedi seperti Sleeping Beauty dan Rise of the
Guardians. Maka, film ini sudah
logis sesuai dengan genre Komedi. Petualangan yang disajikan dalam Open Season
juga sudah logis karena karakter utamanya telah diuji dalam sebuah Petualangan
besar yang pada akhirnya akan mengubah kepribadiannya; membentuk bagaimana
bagian akhir dari film ini. Berbagai aspek tidak logis dalam film ini umumnya
dinaungi oleh genre Komedi dan bentuk Open Season sebagai sebuah animasi yang
memang lebih fleksibel dalam memelintir logika dibandingkan dengan live-action.
Maka kejadian-kejadian tidak logis seperti binatang yang berperang layaknya
prajurit film Braveheart, bebek yang
ditembak jatuh seperti pasukan pesawat tempur selama Perang Dunia II, hingga
rusa yang bisa berjalan sambil menyeruput kopi itu semuanya tetap dianggap
logis sesuai dengan genrenya. Tindakan-tindakan karakter dalam merespon
permasalahan yang mereka alami pun secara umum sudah logis.
“You know, I've been thinkin', we should have
a secret handshake, and, like, nicknames and stuff. Like, I can call you
"Boogster," and you can call me "The Incredible Mr. E." You
like that? I just made it up. You know, this is gonna be awesome. It's just you
and me. Hey, who's the lady in the shorts?”—Elliot
02 Story Consistency
Secara
umum, alur cerita film ini sudah jelas: seekor beruang jinak yang dilepaskan ke
hutan bersama seekor rusa pembuat masalah di tengah-tengah musim berburu.
Permasalahan-permasalahan yang disajikan di awal film sudah dieksplorasi dan
diselesaikan dengan jelas. Namun terdapat beberapa poin cerita yang seharusnya
dieksplorasi agar mengikat ceritanya dengan lebih rapih dan tidak terkesan
terburu-buru lurus-lurus saja. Hubungan antara Boog dengan Beth sebagai
pemilik, misalnya, masih kurang dieksplorasi. Hal ini penting karena akan
memperlihatkan seberapa dekat keduanya dan seberapa ketergantungan Boog kepada
Beth: bagaimana Beth bertemu dengan Boog, mengapa Boog tidak bisa dibebaskan ke
alam liar sampai-sampai harus terjadi masalah besar [Boog merusak toko] barulah
Beth terpaksa melepaskannya. Eksplorasi semacam ini penting untuk menguatkan
poin cerita tentang seberapa besar bagian hidupnya yang harus ditinggalkan oleh
Boog sehingga ketika ia dilepas ke hutan, hal tersebut benar-benar menjadi poin
cerita yang sangat serius [bukan berarti filmnya menjadi serius karena Open
Season adalah Komedi, tetapi dilepaskannya Boog ke hutan adalah sebuah risiko
yang besar].
Apabila
ikatan batin yang sangat kuat antara Boog dan Beth benar-benar dieksplorasi,
hal tersebut berpotensi membuat [Spoiler] perpisahan Boog dengan Beth di akhir
film menjadi lebih bermakna—berkaitan dengan proses letting go [merelakan].
Hal-hal semacam itulah yang diperlihatkan dalam film-film lain yang serupa
seperti The Fox and the Hound dan Rio. Meski hanya ditampilkan dengan singkat, The Fox and the Hound dan Rio berhasil memperlihatkan hubungan
yang sangat erat antara manusia dan peliharaannya dengan memperlihatkan
bagaimana mereka awalnya dipertemukan. Proses semacam ini bahkan bisa menjadi
fokus cerita tersendiri yang memerlukan waktu satu film utuh untuk disampaikan
misalnya dalam film How to Train Your
Dragon. Namun sekali lagi, secara umum
alur cerita film ini sudah jelas dan tidak ada eksplorasi yang terlalu
mengganggu fokus ceritanya. Eksplorasi sampingan seperti adanya suami-isteri
pencari Bigfoot ditampilkan sebagai selingan yang tidak mengganggu fokus
ceritanya dan sudah sesuai dengan genre Komedi.
“Ahhh... a loser! But check this out. Behold,
the Mighty Grizzly! I look like a bear, I talk like a bear. But I can't fish, I
can't climb a tree, I can't even go in the woods!”—Boog
03 Casting Choice and Acting
Secara
umum, para aktor dalam film ini berhasil menyuarakan karakter mereka dengan
baik. Namun aktor Martin Lawrence yang merupakan aktor film-film Komedi
terdengar kurang maksimal dalam menyumbangkan suaranya. Dari beberapa rekaman
proses produksi pun, Martin Lawrence terlihat tidak seantusias aktor-aktor
lainnya dalam mengekspresikan karakter mereka. Suara bernuansa Komedi milik
Martin Lawrence yang berkali-kali diperdengarkan dalam film-film Komedi seperti
College Roadtrip dan Wild Hogs justru tidak diperdengarkan
dalam Open Season karena suaranya terdengar cenderung datar dan justru
menyerupai suara aktor lain, Ice Cube, yang lebih serius dan “cool”. Suara
Komedian yang kurang maksimal dalam berekspresi bisa bekerja untuk karakter
Shrek mengingat sifat karakternya yang memang lebih “suram”—berbeda dengan Boog
yang hidup penuh dengan keceriaan.
Sebenarnya
hanya satu permasalahan pengisi suara yang paling kentara sehingga biasanya
permasalahan ini tidak akan ditampilkan sebagai sebuah masalah dalam penilaian
Skywalker. Masalahnya, permasalahan ini muncul dari karakter utamanya yang nama
pengisi suaranya dicetak tebal-tebal di poster dan sampul DVD-nya. Apabila film
ini mengiklankan penggunaan suara Martin Lawrence, maka seharusnya Boog
memiliki suara yang bercirikan khas Martin Lawrence, bukan Ice Cube; seperti
Donkey yang suaranya seperti Eddie Murphy karena memang disuarakan oleh Eddie
Murphy yang menjadi salah satu nilai jual atau pemasaran filmnya. Hal ini
mungkin tidak akan bermasalah di era awal animasi [untuk Disney sendiri sebelum
The Lion King] ketika “siapa” pengisi
suaranya belum dijadikan faktor penting seseorang pergi menonton film. Namun
setelahnya, “siapa” pengisi suaranya menjadi penting karena memang nama besar
para aktor itu yang sengaja dijadikan nilai jual tersendiri.
04 Music Match
Secara
umum, musik dalam Open Season sudah baik karena masing-masing adegan didampingi
dengan musik-musik yang sesuai dengan nuansanya.
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik.
06 Character Design
Open
Season memiliki desain karakter yang sudah serasi antar satu karakter dengan
karakter lainnya. Dengan demikian, karakter-karakter dalam film ini sudah
terlihat seperti berasal dari satu universe yang sama. Desain karakter dalam
film ini memadukan kontras antara bentuk objek yang membulat [round] dengan
bentuk objek yang memiliki garis-garis tegas [sharp edges] yang dimiliki oleh
setiap karakternya. Boog, misalnya, memiliki bentuk tubuh yang secara garis
besar membulat tetapi memiliki moncong dengan hidung yang mengkotak dengan
tegas.
07 Background/Set Match
Latar
belakang dalam film ini sudah baik karena membentuk sebuah gaya yang serasi dan
berhasil mengakomodasi karakter-karakternya dengan baik. Meskipun latar
belakang film ini pada mulanya diciptakan dari objek 2 dimensi, latar belakang
tersebut berhasil diterjemahkan dalam program komputer sehingga menyatu baik
dengan karakter-karakternya yang sejak awal sudah didesain 3 dimensi. Berbeda
dengan lukisan-lukisan bangunan, lukisan hutan belantara tidak selalu
memerlukan nuansa 3 dimensi untuk memperlihatkan detil hutan dan deretan
pohonnya yang rindang. Hal ini dibuktikan oleh lukisan-lukisan latar belakang
Eyvind Earle, yang juga menjadi alah satu inspirasi Open Season, dalam film
Disney Sleeping Beauty yang berhasil
menguatkan nuansa kedalaman objek [depth] dengan menguatkan detil objeknya
seperti guratan-guratan di batang pohon dan helai demi helai daun di atas
pohon.
08 Special and/or Practical Effects
Menyambung
pembahasan dalam poin Background, efek visual dalam Open Season sudah baik.
Film ini berhasil memanfaatkan teknologi komputer untuk membuat desain objek
latar belakang 2 dimensi menyatu sempurna dengan desain karakter 3 dimensi.
Detil objek dalam film ini, juga gerakan karakter-karakternya, sudah baik untuk
standar sebuah animasi 3 dimensi [full CGI] tahun 2006. Apabila kita
menggunakan standar animasi CGI 2010 ke atas, film ini akan terlihat kurang
“halus”—bahkan sekuel film ini yang menerima tanggapan lebih negatif pun sudah
menampilkan animasi yang lebih halus. Namun kita tentu saja tidak bisa menilai
Open Season dengan standar tahun 2010 ke atas. Apalagi, Open Season adalah
animasi pertama dari studio Sony Pictures Animation. Efek visual film ini, pada
akhrirnya, dapat disimpulkan sebagai sebuah pencapaian yang baik.
09 Audience Approval
Sebagian
besar penonton memberikan tanggapan yang beragam—cenderung positif untuk film
ini. Meskipun mendapatkan tanggapan yang lebih negatif dari kalangan kritikus,
film ini terbukti tetap sukses tayang di bioskop. Open Season menjual tiket
sekitar $191 juta dari dana $85 juta sementara animasi satu angkatan Flushed Away dari DreamWorks menjual
tiket sebesar $178 juta dari dana $149 juta. Animasi “raksasa” yang lebih
sukses pada masanya yakni Cars dari
Pixar dan Happy Feet dari Warner Bros
diproduksi dengan biaya $100 juta ke atas. Film animasi lain dengan dana yang
lebih rendah tetapi lebih sukses adalah Over
the Hedge yang diproduksi dengan biaya $80 juta dan menjual tiket sebesar
$340 juta. Namun sebagai sebuah film perdana, pencapaian Open Season tergolong
sudah baik.
Platform |
Score |
IMDb |
6.1/10 |
Rotten Tomatoes |
48% |
Metacritic |
49/100 |
Google User |
81% |
CinemaScore |
A- |
10 Intentional
Match
Open
Season telah berhasil memenuhi ekspektasi atau visi dari para penciptanya baik
dari segi artistik maupun dari segi finansial. Film ini dimaksudkan untuk
memperlihatkan kontras antara manusia dengan binatang dan membangun sebuah
lelucon atas kegiatan berburu manusia yang sering dijadikan bahan karikatur
oleh kartunis sekaligus produser eksekutif Steve Moore dalam komik In The Bleachers yang
ia ciptakan. Open Season telah berhasil menjadi sebuah Fabel Komedi—Petualangan
yang baik dengan dukungan aspek artistik non-narasi [latar belakang, musik, dan
lainnya] yang baik. Film ini pun berhasil menjadi sebuah landasan yang kuat
bagi studio “baru” Sony Pictures Animation. Berkat kesuksesan Open Season,
studio ini bisa merilis film-film animasi berikutnya.
[EN]“If
it’s a message that kids can get out off this, I think it’s the value of
friendship. How important friends are. It’s through this friendship that Boog
makes an enormous leap into maturity, and it’s through this friendship that
Ellot finds acceptance. And those are pretty profound gifts that friends can
give each other.”—Roger Allers, director, in Behind the Trees: Making of ‘Open Season’
[ID]“Pesan
yang bisa diambil oleh anak-anak dari film ini, menurut saya, adalah nilai
persahabatan. Betapa pentingnya memiliki sahabat. Melalui persahabatan-lah Boog
bisa mencapai kedewasaan, dan melalui persahabatan-lah Elliot bisa merasa
diterima. Dan itu semua adalah berkah yang sangat berharga yang dapat diberikan
antar sahabat.”—Roger Allers, sutrarada Open Season, dalam Behind the Trees: Making of ‘Open Season’
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Bagi
saya, Open Season merupakan sebuah animasi Komedi yang sangat menyenangkan
untuk ditonton. Film ini memiliki narasi yang sangat ringan, ringkas, dan tidak
bertele-tele. Berbagai lelucon yang disajikan pun umumnya humor “receh” yang
sangat mudah dipahami. Film ini termasuk dalam jajaran film yang ditonton untuk
bersantai, bukan untuk berpikir. Konsep cerita Open Season sebenarnya mirip
dengan Shrek dan seperti
menggabungkan antara Shrek dengan The Fox and the Hound. Namun, film ini
tetap mampu menyajikan visual yang unik dan menarik untuk disaksikan. Terus
terang saya sempat merasa bahwa nilai [asli] 9 untuk film ini sepertinya
terlalu tinggi. Namun mau bagaimana lagi, film ini berhasil memenuhi
kriteria-kriteria panilaian Skywalker dengan baik dan sistem ini mengharuskan
saya untuk menilai film secara apa adanya. Jika kita menggunakan standar atau
ekspektasi film-film serius atau animasi yang lebih serius, Open Season bisa
jadi memiliki nilai yang sangat jelek. Namun karena Open Season memang
merupakan sebuah Komedi, maka narasi tidak masuk akal film ini dapat dikatakan
sudah logis sesuai dengan genrenya. Open
Season is a fast, funny, and exciting animated feature for the whole family and
through generations. Tentunya saya sudah mengamati bagaimana reaksi
anak-anak generasi baru ketika menyaksikan film ini dan umumnya mereka
memberikan tanggapan yang positif.
02 Awards
IMDb melaporkan bahwa Open Season memenangkan 1
penghargaan dan 10 nominasi. Film ini tidak
memenangkan penghargaan yang teramat penting untuk disebutkan.
03 Financial
Dari
dana sebesar $85 juta, Open Season berhasil menjual tiket sebesar $191 juta
[sumber lain, Box Office Mojo melaporkan angka penjualan tiket sebesar $200
juta]. Hal ini menunjukkan bahwa Open Season cukup sukses secara finansial,
apalagi menimbang posisinya sebagai film pertama dari studio Sony Pictures
Animation. Penjualan DVD film ini pun tergolong tinggi, dengan total penjualan
lebih dari $98 juta.
Open
Season
(2006) Theatrical Performance |
||||||||||||||
Domestic
Box Office |
$85,105,259 |
|||||||||||||
International
Box Office |
$106,826,899 |
|||||||||||||
Worldwide
Box Office |
$191,932,158 |
|||||||||||||
Home Market
Performance |
||||||||||||||
Est.
Domestic DVD Sales |
$98,407,212 |
|||||||||||||
Total
Est. Domestic Video Sales |
$98,407,212 |
|||||||||||||
|
04 Critics
Open
Season mendapatkan tanggapan yang beragam—cenderung negatif dari kalangan
kritikus film. Open Season dinilai tidak menawarkan konsep yang baru dan hasil
animasinya dianggap biasa-biasa saja. Mayoritas kritikus yang menanggapi film
ini secara positif memberikan kesimpulan bahwa Open Season adalah film yang
“OK” tetapi tidak memberikan pujian atau menyebut bahwa Open Season merupakan
sebuah animasi yang luar biasa.
05 Longevity
Setelah
berusia lebih dari 10 tahun, Open Season masih tergolong populer dan relevan
karena tanggapan penonton generasi baru umumnya masih tetap positif. Bahkan,
popularitas film ini memungkinkan dirilisnya dua sekuel yakni Open Season 2 dan 3.
Final Score
Skor
Asli : 9
Skor
Tambahan : -1/2
Skor
Akhir : 8.5/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Open Season
Rilis : 3 Januari 2007
Format : DVD [|||]
Kode Warna : 3/PAL
Upscaling : Support Player-HDMI Upscaling [YES||NO]
[1080/60/50/24p]
Fitur : -
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
STREAMING
iTunes: |
|
Netflix: |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
images©2006/Sony Pictures Animation&Columbia/Open Season/All
Rights Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.