Review Animasi Rise of the Guardians (2012) Ketika Santa Clause Membentuk Tim Superhero [When Santa Assembles Mythical Avengers]
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Review dan Sinopsis Rise of the Guardians (2012) Ketika Santa Clause Membentuk Tim Superhero [When Santa Assembles Mythical Avengers]
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
“My
fellow Guardians, it is our job to watch over the children of the world, and
keep them safe. To bring wonder, hope, and dreams, and so I have called us all
here for one reason and one reason only. The children are in danger. An enemy
we have kept at bay for centuries has finally decided to strike back. We alone
can stop him.”— Nicholas St. North
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Fantasi
[Full CGI Animation]
Rilis :
Domestic Releases: |
November 21st, 2012 (Wide) by Paramount Pictures |
International Releases: |
November 20th, 2012 (Wide) (Ukraine) |
March 12th, 2013 by Paramount Home Video |
|
MPAA Rating: |
PG for
thematic elements and some mildly scary action. |
Durasi : 97 menit
Sutradara : Peter
Ramsey
Pemeran : Chris Pine, Alec
Baldwin, Hugh Jackman, Isla Fisher, Jude Law
Episode : -
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Sinopsis
The
Man in the Moon mengubah seorang remaja menjadi Jack Frost sang Jiwa Musim
Dingin [Spirit of Winter], sosok gaib dengan kekuatan sihir untuk mengendalikan
angin dan salju. Tidak ada seorang pun yang bisa melihat Jack Frost, tetapi
selama 300 tahun belakangan ia senantiasa berkelana untuk bermain-main dengan
cuaca. Jack akan membuat seseorang tergelincir, kertas-kertas berhamburan, dan
lidah menempel di es. Jauh di Kutub Utara, Nicholas St. North alias Santa
Clause sedang sibuk mempersiapkan Natal meskipun ia punya waktu yang cukup
banyak sebelum Natal tiba. North dikejutkan oleh kemunculan sosok jahat bernama
Pitch Black yang mengancam akan menakut-nakuti anak-anak dan membuat semua
Guardian dilupakan. Tanpa menunggu lama, North memangil Guardians lainnya yaitu
Easter Bunny (Kelinci Paskah), Tooth Faiy (Peri Gigi), dan Sand Man (Manusia
Mimpi). North menjelaskan bahwa Pitch Black telah kembali dan mengancam untuk
mengalahkan mereka semua. Kemunculan Pitch Black sang Boogeyman membuat Manusia
Bulan mengisyaratkan para Guardian untuk mengangkat Guardian baru yakni Jack
Frost. Easter Bunny menganggap keputusan Manusia Bulan tidak tepat karena Jack
Frost adalah sosok yang urakan dan tidak punya rasa tanggung jawab. Benar saja,
sementara para Guardians sibuk membahas tentang ancaman Pitch Black, Jack Frost
tengah bersenang-senang dengan membuat Jamie Bennett dan teman-temannya bermain
salju penuh keceriaan. Sikap Jack yang gegabah ditunjukkan dari caranya
bersenang-senang yang ekstrem dan membahayakan Jamie—sampai-sampai gigi Jamie
patah. Meski demikian, Jamie merasa gembira dan akan meletakkan giginya di
bawah bantal supaya mendapatkan uang dari Tooth Fairy. Jack Frost merasa kecewa
karena tidak ada yang bisa melihatnya sehingga tidak ada seorang pun yang percaya
akan adanya Jack Frost. Bukannya berterima kasih kepada Jack atas keceriaan
yang didapatkan, anak-anak justru dengan riang membicarakan tentang Tooth Fairy
karena mereka percaya bahwa Tooth Fairy itu nyata.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Easter
Bunny dan anak buah Noth “menculik” Jack Frost dan membawanya ke Kutub Utara.
Di sana, North menjelaskan kepada Jack bahwa dirinya dipilih oleh Manusia Bulan
untuk menjadi Guardian. Ia juga menjelaskan bahwa Pitch Black datang dan
mengancam untuk menghapuskan keceriaan dari muka bumi. Jack tidak mau bergabung
menjadi Guardian karena ia tidak suka bekerja dalam kelompok dan merasa dirinya
tidak cocok menjadi Guardia/Pelindung anak-anak di seluruh dunia. Ia juga
merasa kecewa karena selama ratusan tahun setelah Manusia Bulan mengubahnya
menjadi Jack Frost, tidak pernah sekalipun ia tahu alasannya. Berkali-kali Jack
menanyakan kepada Manusia Bulan tentang alasannya memilih Jack untuk menjadi
Jiwa Musim Disngin, tetapi tidak pernah sekalipun mendapatkan jawaban dari
Manusia Bulan. Menurut North, pasti ada alasan mengapa Jack dipilih untuk
menjadi Guardian. Ia menjelaskan bahwa setiap Guardian memiliki center, sebuah inti yang merupakan sifat
paling mendasar dari Guardian dan menjadi alasan keberadaannya di dunia (the
reason for being/existence). North mencontohkan center yang ia miliki yakni
kemampuan untuk berimajinasi dan menciptakan berbagai hal untuk membuat
anak-anak bahagia. Seiring berjalannya waktu, Jack akan menemukan center
miliknya dan memahami mengapa ia menjadi Guardian. Jack sebenarnya tetap
menolak untuk dijadikan Guardian, tetapi mereka harus segera pergi ke istana
Tooth Fairy karena Pitch Black menyerang istana tersebut.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Sesampainya
di istana Tooth Fairy, para Guardian menyaksikan debu-debu berbentuk kuda hitam
yang menangkap seluruh Baby Tooth, anak buah Tooth Fairy yang bertugas
mengambil gigi dari bawah bantal anak-anak di seluruh dunia. Selain menculik
semua Baby Tooth, Pitch Black juga mencuri seluruh gigi anak-anak. Menurut
Tooth Fairy, gigi anak-anak sangatlah penting karena menyimpan kenangan mereka
yang berharga. Bahkan, kenangan masa lalu Jack Frost juga masih tersimpan dalam
gigi miliknya. Hal itu membuat Jack terkejut dan bertekad untuk mendapatkan
kembali giginya supaya ia bisa melihat kenangan masa lalunya saat masih menjadi
manusia. Ia ingin tahu bagaimana caranya ia bisa menjadi Jack Frost dan apa
alasannya Manusia Bulan memilihnya menjadi Jiwa Musim Dingin dan kini menjadi
Guardian. Pitch Black mendatangi istana Tooth Fairy dan mengancam akan membuat
anak-anak di seluruh dunia tidak lagi percaya kepada para Guardian dan hanya
akan percaya pada Pitch Black yang merupakan perwjudan dari rasa takut. Pitch
kemudian menjelaskan bahwa kini dirinya semakin kuat dan memiliki anak buah
berupa Nightmares (Mimpi Buruk) yang sejatinya merupakan mimpi Sandman yang
telah diubah menjadi mimpi buruk olehnya. Pitch akan menghantui anak-anak dalam
tidur mereka dan akan menghalangi pekerjaan para Guardian sehingga anak-anak
hanya akan percaya akan Pitch Black, tetapi tidak lagi percaya Guardian. Tanpa
adanya Baby Tooth, tidak akan ada yang mengambil gigi anak-anak sehingga mereka
akan terbangun dan tidak lagi percaya kepada Tooth Fairy karena gigi mereka
tidak diambil.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Para
Guardians pun bekerja sama untuk mengumpulkan gigi anak-anak di seluruh dunia
dan menukarnya dengan uang atau hadiah-hadiah lainnya. Berkat kerja sama
Guardians, anak-anak di seluruh dunia masih percaya kepada mereka. Hal tersebut
membuat Pitch Black marah besar dan menyerang anggota Guardians. Sebelum semua
anggota Guardians siap, Jack lebih dulu mengajak Sandman untuk melawan Pitch
Black. Meskipun memberikan perlawanan yang sengit, Sandman akhirnya berhasil
dikalahkan oleh Pitch yang mengubahnya menjadi Nightmare. Dengan lenyapnya
Sandman, lenyap pula seluruh mimpi anak-anak dan dapat dengan mudah dikuasai
oleh Pitch dengan mempi-mimpi buruk. Pitch yang menjadi semakin kuat bukan
tandingan untuk North, Easter Bunny, dan Tooth Fairy. Hanya Jack Frost dengan
tongkat sakti miliknya yang bisa mengimbangi kekuatan Pitch Black. Menyadari
hal itu, Pitch menyusun rencana untuk memisahkan Jack dari kelompok Guardians
sambil terus membuat anak-anak tidak percaya pada Guardians. Ia akan memastikan
bahwa tidak ada lagi yang percaya pada Tooth Fairy dan setelah hari Paskah esok
hari, tidak akan ada lagi anak yang percaya pada Easter Bunny. Sanggupkah
mereka mencegah Pitch Black menguasai dunia dengan teror ketakutan? Akankah
Jack berhasil mengungkapkan misteri masa lalunya?
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Rise
of the Guardians merupakan sebuah film animasi Full CGI dengan genre Fantasi.
Karena posisinya sebagai sebuah Animasi, logika perilaku karakter film ini
berbeda dengan logika perilaku karakter dalam film live action. Dalam film The Lord of the
Rings, misalnya, Hobbit akan terluka
jika jatuh menghantam trotoar dan kemudian dihantam sebuah kursi besar. Namun,
Jamie justru tertawa saat jatuh menghantam trotoar dan tertawa gembira saat
sebuah sofa menghantam dirinya. Jamie tidak berdarah-darah dan hanya patah
gigi. Tentu saja kekonyolan semacam ini masih bisa dimaklumi untuk sebuah
animasi. Permasalahan logika tidaklah muncul dari detil semacam itu, tetapi
justru dari hal yang sangat penting dan mendasar yakni konsep cerita di dalam
genre Fantasi. Meskipun Rise of the Guardians memposisikan dirinya sebagai
sebuah Fantasi, film ini justru tidak benar-benar mengeksplorasi sisi
Fantasinya dan lebih sering mengeksplorasi Drama di dalam ceritanya—porsi Drama
dalam Fantasi ini terlalu besar sampai mendominasi. Fantasi dalam Rise of the
Guardians seharusnya lebih mendominasi karena film ini bukanlah sebuah
Drama—Fantasi Musikal seperti Cinderella yang, meskipun terdapat unsur sihir dan ibu Peri, tetaplah
memiliki konsep dasar berupa Drama. Rise of the Guardians membicarakan mengenai
karakter-karakter Fantasi dan dunia Fantasi mereka, tetapi tidak dieksplorasi
dan justru mengalihkan genre filmnya menjadi sebuah Drama. Maka bukannya
menghadirkan cerita penuh unsur keajaiban spektakuler dengan petualangan
(seperti yang dijanjikan dalam Trailer-nya), film ini justru lebih menyerupai
Drama seperti Finding Neverland, Saving Mr. Banks, atau Neverwas. Dengan demikian, Rise of the
Guardians bisa saja diinterpretasikan sebagai sebuah Drama Psikologis yang
menjelaskan bahwa semua keajaiban Fantasi yang ditampilkan hanyalah imajinasi
Jamie Bennett dan semuanya tidak nyata. Hal ini dikarenakan kadar Drama yang
terlalu berat sehingga unsur Fantasi di dalamnya tidak mampu menegaskan
seberapa nyata tokoh-tokoh Fantasi di dalamnya. Ketika penonton menyaksikan The Lord of the Rings atau Harry Potter, misalnya, jelas sekali bahwa Frodo, Aragorn, Sauron, Harry,
Dumbledore, Buckbeak, dan lain sebagainya adalah tokoh nyata yang berinteraksi
sungguhan dalam dunia mereka. Tidak ada alasan kuat yang menyatakan bahwa Jack
Frost, North, Easter Bunny, Tooth Fairy, dan Sandman adalah tokoh nyata dan
bukan sebatas imajinasi Jamie Bennett karena memang porsi Drama film ini yang
sangat besar dan menyinggung tentang sisi psikologis seorang anak kecil—seperti
bagaimana Riley bermain-main dengan Bing Bong dalam film Inside Out: apakah Bing Bong itu nyata? Jawabannya lebih kompleks
karena sifatnya psikologis.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Problematic Decision| [Spoiler]
Dalam film ini, dikisahkan bahwa Sandman merupakan sosok yang sebenarnya
diincar untuk dihabisi oleh Pitch Black. Hal itu karena Sandman adalah anggota
Guardians terkuat dengan kekuatan untuk menciptakan mimpi yang ingin dicuri
oleh Pitch Black untuk diubah menjadi Nightmares (Mimpi Buruk). Melihat desain
dan deskripsi karakter Sandman dalam film ini, yang diperlakukan seperti
karakter Dopey dalam Snow White and the
Seven Dwarfs, membuat logika
ceritanya semakin bermasalah. Keputusan menjadikan Sandman sebagai anggota
terkuat dengan deskripsi karakter yang tampak lucu, lugu, dan tidak bisa
bicara, menimbulkan sebuah pertanyaan: tepatkan karakter terkuat didesain
demikian? Dalam seri Star Wars,
terdapat karakter yang secara fisik tampak lemah yakni Yoda. Meski demikian,
Yoda memiliki sikap dan cara berbicara yang bijaksana dan berwibawa (terutama
dalam Episode I-III)—dengan demikian
deskripsi Yoda sebagai Jedi yang maha kuat menjadi believable (dapat dipercaya/dimaklumi).
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini tidak konsisten karena ada terlalu banyak poin cerita, konflik,
dan karakter yang dieksplorasi. Rise of the Guardians bercerita tentang
sekelompok karakter yang bersatu untuk merespon dan menyelesaikan sebuah
permasalahan. Seharusnya, film ini fokus pada proses kelompok ini menyelesaikan
masalah, bukan mengeksplorasi permasalahan pribadi masing-masing karakter.
Memang, fokus pada satu cerita yang utuh sangat sulit dilakukan untuk film yang
memiliki banyak sekali karakter yang kesemuanya nyaris sama-sama kuat atau
penting dalam jalannya cerita. Namun, konsistensi fokus cerita untuk film
semacam ini tidaklah mustahil karena sudah pernah dilakukan dengan baik—contohnya
dalam film The Avengers yang juga dirilis pada tahun 2012. Apabila diperhatikan,
tentunya akan sulit membuat sebuah cerita yang konsisten dan seimbang ketika
semua karakter yang ditampilkan adalah karakter yang sama-sama populer dan
sama-sama pentingnya dari katalog komik Marvel. Akan tetapi The Avengers berhasil menyajikan sebuah
cerita yang konsisten sehingga tidak ada alasan bagi Rise of the Guardians
untuk tidak konsisten hanya karena ada terlalu banyak
karakter penting di dalamnya. The
Avengers benar-benar memiliki deretan karakter yang sama-sama kuat (dalam
hal popularitasnya di universe Marvel, bukan dalam hal superpower)—terbukti
dengan kenyataan bahwa kisah hidup karakter-karakter ini perlu dieksplorasi
dalam film-film mereka sendiri. The
Avengers mengambil jalan tengah dengan tidak mengkesplorasi kisah hidup
karakter-karakternya, tetapi fokus pada masalah yang timbul dan bagaimana tim
Avengers merespon dan menyelesaikan masalah tersebut. Apabila The Avengers memaksakan untuk
mengeksplorasi kehidupan pribadi karakter-karakternya, hal itu tidak hanya akan
membuat narasinya menjadi tidak konsisten tetapi juga hasil eksplorasi tidak
akan memuaskan karena akan setengah-setengah akibat keterbatasan waktu.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
Eksplorasi
Drama yang terlalu besar dalam Rise of the Guardians justru membuat unsur
Fantasi-nya kurang kentara dan kurang dieksplorasi sehingga alur ceritanya
menjadi kurang jelas: apakah ingin mengeksplorasi sisi Fantasi awal mula
terbentuknya Guardians, awal mula Jack Frost, perseteruan antara Guardians
dengan Pitch Black, kehidupan pribadi masing-masing karakter, atau kehidupan
Jimmy Bennett? Karena sebuah cerita Fantasi pada dasarnya tidak logis, kisah
itu harus memberikan aturan-aturan yang konsisten agar cerita yang tidak logis
dapat dibuat “seolah-olah” logis (logical illusion). Maka, sebenarnya perlu
sekali eksplorasi mengenai dunia Fantasi yang menggabungkan Santa Clause, Tooth
Fairy, Easter Bunny, Sandman, Jack Frost, dan Pitch Black. Apabila dalam The Avengers jelas sekali bahwa SHIELD
merekrut anggota Avengers, tidak ada kejelasan mengenai The Man in the Moon dan
mekanisme keajaiban dalam universe Rise of the Guardians—bagaimana Pitch Black
terbentuk dan mengapa hidupnya tidak adil; bukankah ia hanya ingin
“dipercayai”? Apakah Pitch Black memiliki kisah seperti Joker yakni orang biasa
yang tersakiti, atau T-1000 yang sebatas menerima perintah untuk membunuh, atau
Agen Smith yang ditugasi mengawasi Matrix dan akhirnya merasa muak, atau
Maleficent yang memang jahat karena merupakan Ratu Kejahatan? Proses seleksi
Guardians dan deskripsi (mencakup batasan-batasan) kekuatan mereka juga tidak
dieksplorasi: [Spoiler] mengapa para Guardians kehilangan kekuatan secara
bersamaan padahal hari raya/jam kerja mereka berbeda-beda, bagaimana Pitch
Black bisa memanipulasi kekuatan Sandman bahkan tanpa sepengetahuan Sandman
sendiri, bagaimana Jack bisa menyatukan kembali tongkat sakti miliknya (?), dan
bagaimana-bagaimana yang lain yang seharusnya dijelaskan agar mengikat konsep
Fantasi film ini menjadi logis dan konsisten.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Para
pengisi suara dalam film ini telah berhasil menghidupkan karakter mereka dengan
baik.
04 Music Match
Pilihan
musik dalam film ini bermasalah karena tidak berhasil menyesuaikan dan
mendukung nuansa ceritanya. Sebagai contoh, [Spoiler] terjadi sebuah
duel yang spektakuler antara Jack
Frost dengan Pitch Black—spektakuler
adalah sebuah istilah yang sangat subjektif, sesuatu yang sebisa mungkin
dihindari oleh review Skywalker. Namun, istilah spektakuler berani disebutkan di sini karena melihat komposisi
adegan tersebut yang berskala besar. Kebesaran skala tentunya bisa diamati dari
seberapa besar gabungan pekerjaan para animator dalam satu adegan—semakin
banyak departemen yang harus bekerja sama membuat sebuah adegan, berarti
semakin besar skala adegannya. Dalam adegan duel yang spektakuler tersebut, sinematografi dan efevk visual yang disajikan
sudah baik, tetapi tidak diikuti oleh musik yang mendukung—cenderung kurang
bersemangat atau lebih kalem—sehingga bertolak belakang dengan adegan yang
ditampilkan. Musik-musik yang diperdengarkan pun umumnya seperti asal ditambahkan karena tidak ada perbedaan adegan yang
tegas untuk masing-masing musik yang diperdengarkan (musik khas nuansa
tertentu, misalnya musik yang khusus diperdengarkan saat Santa muncul, saat
Jack Frost muncul, atau hanya saat adegan sedih—karena satu musik di film ini
dapat dimunculkan di adegan mana saja).
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Sinematografi dalam film ini sudah baik. Di dalam poin Music Match telah disinggung mengenai adegan yang spektakuler. Dengan berbekal pengertian spektakuler yang sudah dibahas, dapat dikatakan bahwa ada banyak adegan spektakuler dalam film ini yang menyajikan sinematografi yang baik karena berhasil mendukung kebesaran skala filmnya dan menjadikan adegan-adegan tersebut tampak spektakuler.
06 Charcter Design
Desain
karakter dalam film ini sudah baik karena sudah membentuk satu gaya yang sama
dan menyatu dengan latar belakang.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
visual Rise of the Guardians sudah baik—bahkan dapat dikatakan spektakuler.
Sudah umum diketahui bahwa (sejak Shrek
dirilis) animasi DreamWorks memiliki kualitas penyajian efek visual yang tidak
kalah dari PIXAR. Detil objek dan gerakan karakter dalam film ini sudah baik
apalagi mengingat film ini dirilis pada tahun 2012 dan kualitas teknologi animasinya
sejajar dengan Brave dan Wreck-It Ralph yakni film PIXAR dan
Disney yang sama-sama dirilis tahun 2012.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
09 Audience Approval
Rise
of the Guardians gagal menjadi sebuah film yang populer. Karena film Fantasi
ini gagal merealisasikan janjinya sebagai sebuah Fantasi, banyak penonton yang
enggan menyaksikannya di bioskop dan merasa kecewa.
86% liked this film Google users |
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
10 Intentional Match
Rise
of the Guardians seharusnya menjadi sebuah film Fantasi yang spektakuler
sebagaimana telah dijanjikan dalam Trailer resmi yang dengan sengaja dikemas
oleh DreamWorks dan Paramount dalam DVD animasi mereka. Film ini telah
mengumpulkan berbagai unsur atau bumbu-bumbu yang penting dalam sebuah kisah
Fantasi seperti karakter-karakter penuh keajaiban dan adegan-adegan dengan efek
visual serta sinematografi yang spektakuler untuk menguatkan kesan fantastis—namun
bumbu-bumbu tersebut gagal diracik menjadi hidangan Fantasi yang proper dan
justru menjadi sebuah hidangan Drama yang setengah matang. Pembuat film membeli
bumbu-bumbu ini dengan sebuah niatan untuk memasak sebuah film tertentu, dan
pada akhirnya hasil masakan tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal
bumbu-bumbu itu dibeli. Perumpamaan dunia kuliner akan sering kita jumpai di
review Skywalker karena akan memudahkan kita dalam memahami proses pembuatan
film.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Ketika
jadwal rilis film ini diumumkan bersamaan dengan trailernya, saya merasa tidak
sabar untuk menontonnya. Trailer film ini terlihat amat sangat menjanjikan dan
lebih menarik daripada Brave atau Wreck-It Ralph. Saya benar-benar
merasakan semangat yang besar hanya dari menonton trailer-nya saja karena saya
tidak berhenti berkomentar, “Wow, that’s cool! That’s gonna be epic!”—saya
bahkan menggotong laptop saya ke hadapan teman saya untuk menceritakan bahwa
saya pikir film Rise of the Guardians ini akan menjadi sebuah film Fantasi yang
seru. Melihat trailer tersebut, taman saya setuju. Namun alangkah kecewanya
saya saat menonton film ini dan mendapati bahwa nuansa Fantasi yang dijanjikan
oleh trailernya hanyalah isapan jempol. Saya ingin menonton sebuah film Fantasi
yang spektakuler, tetapi malah disuguhi sebuah Drama Natal. This movie is a huge miss-opportunity—it’s
such a shame they did not use all that spectacular CGI for an equally
spectacular story.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
02 Awards
IMDb
melaporkan bahwa film ini mendapatkan 32 nominasi dan memenangkan 14 penghargaan—namun tidak ada satu pun yang diterima dari lembaga besar
yang dikenal secara Internasional (seperti Academy Awards) dan umumnya
penghargaan diberikan pada efek visual film ini, bukan pada narasi atau film
ini secara keseluruhan.
03 Financial
Rise
of the Guardians “gagal” dalam tangga Box Office. Dari dana sebesar $145 juta,
film ini hanya mampu menjual tiket sebesar $306 juta—tentunya film buatan
DreamWorks sekelas ini diharapkan menghasilkan lebih banyak uang. Apabila film
ini benar-benar sukses, dapat dipastikan bahwa studio akan membuat sekuelnya.
Pencipta film ini tidak bisa menggunakan angka box office untuk menjustifikasi
kesediaan DreamWorks mengucurkan dana agar sekuel film ini dapat segera dibuat,
karena pada kenyataannya film ini terbilang tidak sukses. Maka, penciptanya
mengharapkan pihak DreamWorks mempertimbangkan respons kritikus yang positif
agar sekuelnya dibuat. Pembicaraan tentang sekuel sudah muncul sejak 2013,
tetapi sampai artikel ini dipublikasikan belum ada sekuel yang
dirilis—menandakan bahwa DreamWorks tidak melihat potensi keuangan yang
meyakinkan dari film ini. Hasil penjualan DVD film ini bahkan dianggap lebih
menguntungkan ketimbang hasil penjualan tiketnya.
Rise of the Guardians (2012) Theatrical
Performance |
||
Domestic
Box Office |
$103,412,758 |
|
International
Box Office |
$203,488,144 |
|
Worldwide
Box Office |
$306,900,902 |
|
Home Market Performance |
||
Est.
Domestic DVD Sales |
$42,083,545 |
|
Est.
Domestic Blu-ray Sales |
$27,936,873 |
|
Total
Est. Domestic Video Sales |
$70,020,418 |
|
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
04 Critics
Film
ini mendapatkan tanggapan yang positif dari kalangan kritikus film.
05 Longevity
Popularitas
film ini tidak dapat bersinar cemerlang dan meredup seiring berjalannya waktu.
Final Score
Skor
Asli : 5.5
Skor
Tambahan : +1/2
Skor
Akhir : 6/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Rise of the Guardians
Rilis : 14 Februari 2013
Format : VCD [|||] DVD [|||] Blu-ray Disc [||]
Kode
Warna : 3/NTSC
Fitur : Cast and crew behind the
scenes, audio commentary, World of DreamWorks Animation, DVD-ROM
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
STREAMING
Amazon VOD: |
|
iTunes: |
|
Google Play: |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2012/DreamWorks/Rise
of the Guardians/All Rights Reserved.
©2012/DreamWorks/Rise of the Guardians/All Rights Reserved. |
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.