Apa Film yang Paling Underrated?—What is the most underrated film ever?

 

[c]WarnerBros./Friends/all rights reserved.

Apa Film yang Paling Underrated?—What is the most underrated film ever?

Oleh Rangga Adhyatama

Apa film underrated terbaik menurutmu?

Tentunya kita tidak jarang menemukan tulisan atau komentar seseorang yang mengatakan bahwa sebuah film itu “Underrated”. Kita pun jadi bertanya-tanya, apa yang membuat film itu “Underrated”. Istilah "underrated" dan "overrated" sekarang sudah digunakan terlalu sering sampai-sampai maknanya sendiri sudah hilang. Film-film yang "underrated" seharusnya adalah film-film yang pada dasarnya memiliki kualitas yang bagus, tapi karena satu dan lain hal film tersebut mendapatkan apresiasi yang kurang. Begitu juga sebaliknya, film-film yang kualitasnya tidak bagus tetapi mendapat pujian karena satu dan lain hal [di luar kualitas filmnya] disebut sebagai film yang overrated. Dua istilah ini tidak saya sukai karena di zaman sekarang sekadar dijadikan senjata oleh seorang penggemar untuk memuji film yang dia suka meskipun kualitasnya memang tidak bagus, dan untuk menjatuhkan film yang tidak disuka meskipun kualitasnya bagus.

Saya sendiri sebagai penggemar berat Disney sudah muak dengan penggemar yang menyatakan "The Black Cauldron/The Hunchback of Notre Dame/Treasure Planet is Underrated"—padahal film-film itu memang secara objektif kurang bagus kualitasnya, sementara Frozen dinyatakan sebagai "Overrated" hanya karena filmnya populer—Padahal "Populer" tidak sama dengan "Overrated". Saya pernah menjumpai orang-orang yang tidak suka dengan sebuah film karena film itu populer—tidak alasan lain lagi yang dia sebutkan yang masuk akal. Misalnya, saya pernah bergabung di dalam kelompok Kolektor DVD dan salah seorang anggota menyatakan bahwa dia tidak menyukai Titanic dan menganggap film itu Overrated. Namun ia tidak bisa memberikan alasan yang masuk akal kenapa Titanic bisa dikatakan overrated. Alasan terbaik yang ia miliki adalah, “Kapal di filmnya terlalu mewah.” Tentu saja ini argumen yang sangat lemah karena replika kapal itu dibuat berdasarkan desain aslinya. Ada pula seorang YouTuber yang menyatakan bahwa ia tidak suka Avatar karena film itu populer. Ia bahkan terang-terangan mengatakan “it’s fun to hate something popular—membenci sesuatu yang populer itu menyenangkan.”

Avatar is often considered as Overrated [c]20th Century Fox/all rights reserved.

Orang-orang seperti itu sering sekali menggunakan istilah overrated dan underrated demi opini pribadi mereka. Sebenarnya, tidak masalah jika seseorang memiliki opini, tetapi seringkali mereka bertindak seolah-olah mereka adalah ahli/pakar dan merasa opini mereka adalah kenyataan yang harus diamini semua orang. Padahal, menjadi kritikus yang sesungguhnya bukanlah hal yang mudah dan sesederhana “aku tidak suka berarti jelek”. Saya adalah penggemar berat Disney dan harus mengakui jika ada film Disney yang saya sukai tetapi sebenarnya kualitasnya tidak baik—begitu pun sebaliknya.

Dengan pemahaman seperti itu, maka untuk menjawab pertanyaan film underrated yang terbaik, saya akan memilih sebuah film yang benar-benar Underrated—secara kualitas [internal] sudah bagus, tapi karena faktor-faktor eksternal menjadi kurang diapresiasi. Film itu adalah:

The Shawshank Redemption [1994]

[c]1994/WarnerBros./all rights reserved.

Ketika dirilis pada taahun 1994, The Shawshank Redemption yang dibuat dengan dana sebesar $25 juta, hanya berhasil menjual tiket sebesar $16 juta dan dinyatakan sebagai sebuah box office bomb [ledakan box-office, atau film-film besar yang mengalami kerugian]. Padahal, film ini diangkat dari novel karya penulis terkenal Stephen King [penulis The Shining dan It] dan dibintangi oleh artis papan atas seperti Morgan Freeman, Tim Robbins, dan William Sadler.

Rasanya mayoritas penikmat film masa kini mengetahui kualitas The Shawshank Redemption. Film ini mendapatkan penilaian yang tinggi dari kalangan kritikus dan di berbagai website angka/rating film. The Shawshank Redemption, di atas tahun 2000, menjadi populer sampai berkali-kali diparodikan [bahkan film keluarga The Muppets Most Wanted (2014) memparodikan adegan melarikan diri dari film ini]. Narasi dalam film ini dan akting para pemainnya mendapatkan pujian dari penonton. Itu artinya film ini sebenarnya sudah bagus dari segi kualitas. Lalu, kenapa bisa film ini sampai gagal total? Inilah yang menurut saya "sah" disebut sebagai film yang "Underrated". Barulah setelah dievaluasi ulang, penikmat film menyadari betapa baiknya kualitas film ini dan "terlambat" memberikan apresiasi. The Shawshank Redemption dirilis pada momen yang salah [berhadapan dengan Pulp Fiction dan Forrest Gump] serta menurut aktor Morgan Freeman, strategi pemasarannya kuang baik. Penonton pun tidak punya gambaran ketika membaca judul "The Shawshank Redemption", yang menurut Freeman membingungkan penonton dalam mengeja judulnya saja "Apa sih, The ShawahakaThe Swakahakawhatever!"

Freeman blamed the title, saying it was unmemorable,[9] while Robbins recalled fans asking: "What was that Shinkshonk Reduction thing?"[22] Several alternative titles had been posited before the release due to concerns that it was not a marketable title.[48] The low box office was also blamed on a lack of female characters to broaden the audience demographics, the general unpopularity of prison films, and the bleak tone used in its marketing.[22][41]

[Mengenai kegagalan The Shawshank Redemption] Freeman menyalahkan penggunaan judulnya yang tidak “memorable”. Sementara itu, Robbins ingat mendapat pertanyaan dari penggemarnya: “Apa sih Shinkshonk Reduction itu?” Beberapa judul alternatif sempat dipertimbangkan karena khawatir judulnya tidak menarik di pasaran. Kegagalan film ini juga dikaitkan dengan kurangnya karakter perempuan untuk memperluas kalangan penontonnya, adanya kenyataan bahwa film tentang penjara itu umumnya tidak populer, dan buruknya strategi pemasaran film ini.

[c]1994/WarnerBros./all rights reserved.

The Shawshank Redemption memberikan contoh sempurna sebuah film yang underrated. Film ini memiliki kualitas yang bagus secara objektif [secara struktur dan sesuai genrenya] tetapi gagal diterima oleh masyarakat dan mendapatkan apresiasi yang kurang. Istilah underrated sendiri terdiri dari dua kata yakni “Under” yang berarti “di bawah” dan “Rated” yang berarti “Nilai atau Apresiasi”—artinya sesuatu yang seharusnya mendapatkan apresiasi yang lebih dari yang sudah didapatkan. Karena kualitasnya yang benar-benar bagus, The Shawshank Redemption layak mendapatkan apresiasi yang lebih dari yang awalnya didapatkan. Kasus serupa juga dialami oleh banyak film lainnya yang sudah baik secara kualitas, tetapi harus menghadapi berbagai tantangan eksternal sehingga kurang diapresiasi. Film Zathura, misalnya, dirilis di saat yang tidak tepat bersamaan dengan Harry Potter and the Goblet of Fire, The Chronicles of Narnia, dan King Kong. Zathura gagal meraih penghargaan di bidang Efek Visual karena dirilis pada tahun 2005. Apakah efek visual Zathura buruk? Justru sebaliknya, efek visual dalam film ini sudah baik. Namun, film-film saingannya juga memiliki efek visual yang baik dan sudah terlanjur lebih populer daripada Zathura. Apalagi, sutradara Zathura enggan menghubungkan Zathura dengan Jumanji sehingga banyak penonton yang tidak tahu “harus berharap apa” ketika menonton Zathura.

[c]2005/Sony, Columbia/all rights reserved.

Kasus kekacauan marketing juga terjadi ketika Fox merilis film animasi Titan A.E. Film yang menyuguhkan cerita petualangan luar angkasa yang lebih “dewasa” ini mengalami kegagalan yang sangat luar biasa. Bagaimana bisa film ini mendapatkan keuntungan jika pemasarannya kacau balau? Pihak studio bahkan menghentikan distribusi film tersebut dari bioskop sebelum waktunya dan menutup divisi Fox Animation Studio. Kekacauan semacam ini terbukti berhasil membuat Titan A.E. semakin terpuruk.