Review Film Zathura: A Space Adventure (2005) Ketika Hutan Jumanji Pindah Ke Luar Angkasa [Jumanji, but in the Outer Space]

 

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

Review Zathura: A Space Adventure (2005) Ketika Hutan Jumanji Pindah Ke Luar Angkasa [Jumanji, but in the Outer Space]

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

“Attention space-adventurers, Zathura awaits. Do you have what it takes to navigate the galaxy? It's not for the faint of heart, for once you embark upon your journey there's no turning back until Zathura's reached. Pieces reset at the end of each game. Play again and again for different adventures.”—Walter

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Fiksi Ilmiah—Petualangan [Anak-Anak/Keluarga]

Rilis                 :

Domestic Releases:

November 11th, 2005 (Wide) by Sony Pictures

Video Release:

February 14th, 2006 by Sony Pictures Home Entertainment

MPAA Rating:

PG for fantasy action and peril, and some language

Durasi             : 101 menit

Sutradara       :  Jon Favreau

Pemeran         : Josh Hutcherson, Jonah Bobo, Dax Shepard, Kristen Stewart, Tim Robbins

Episode           : -

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

Sinopsis

Danny dan Walter adalah kakak beradik yang senantiasa bermusuhan. Walter, sang kakak, selalu berhasil mengerjakan apa saja yang ia kerjakan sementara Danny selalu gagal. Ketika ayah mereka mengajak Walter bermain lempar football, Walter selalu berhasil menangkap bola tersebut. Ketika tiba giliran Danny, ia selalu saja gagal menangkapnya hingga Walter merasa gemas dan dia bergegas menangkap bola itu. Tindakan Walter membuat Danny semakin marah karena merasa cemburu pada kakaknya yang selalu berhasil dan mendapatkan pujian dari ayahnya. Ketika menunggu jemputan ibu mereka, Danny mendesak Walter untuk bermain dengannya menggunakan walkie talkie. Walter sebenarnya enggan bermain dengan Danny karena adiknya itu selalu berbuat curang dan merebut mainan miliknya. Namun, Walter akhirnya setuju untuk bermain walkie talkie. Baru sebentar bermain, mereka sudah kembali ribut karena Danny merusak walkie talkie milik Walter. Perkelahian mereka pun terus berlangsung hingga Danny tanpa sengaja menumpahkan minuman ke atas sketsa desain mobil buatan ayahnya. Akibatnya, mereka berdua harus berdiam di rumah sembari menunggu jemputan ibu mereka dan ayah mereka harus pergi ke kantor untuk membuat salinan sketsa yang baru. Ayah mereka membangunkan Lisa, kakak perempuan Danny dan Walter, untuk menjaga kedua adiknya.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

Danny sama sekali tidak bisa diam. Dia senantiasa mengganggu Walter hingga akhirnya Walter mengejarnya. Danny kemudian bersembunyi di dalam lift makanan, tetapi Walter berhasil menemukannya dan menurunkan lift itu sampai ke ruang bawah tanah. Di ruang bawah tanah tersebut, Danny menemukan sebuah papan permainan yang bernama Zathura. Ia mengajak Walter untuk memainkan papan tersebut, tetapi Walter menolak karena mainan tersebut terlalu kekanak-kanakan dan dia curiga Danny hanya akan berbuat curang—seperti biasanya. Akhirnya, Danny memainkan papan itu seorang diri. Ia memutar kunci papan dan menunggu roket yang menempel di atas papan untuk bergerak sesuai angka yang muncul. Setelah roket itu berhenti, sebuah kartu muncul dari dalam papan. Danny tidak tahu cara membaca kartu itu dan meminta Walter untuk membacanya. Kartu itu bertuliskan peringatan akan adanya hujan meteor sehingga mereka harus segera berlindung. Karena itu hanya kartu mainan, Walter tidak terlalu memusingkannya. Namun, mereka berdua terkejut ketika sebongkah kecil meteor berukuran batu kerikil jatuh menembus kartu di tangan Walter. Sesat kemudian, terjadilah hujan meteor di dalam rumah mereka.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

Ternyata, papan permainan Zathura telah menerbangkan rumah mereka ke luar angkasa. Selain itu, setiap keterangan yang ada di dalam kartu akan menjadi kenyataan. Mereka kemudian membangunkan Lisa untuk meyakinkannya bahwa mereka terjebak dalam sebuah permainan bernama Zathura. Namun, Lisa tidak mau mempercayai mereka dan melihat gugusan bintang di jendela hanya menandakan bahwa hari sudah malam. Lisa meminta Danny dan Walter untuk membuktikan bahwa permainan mereka sungguh-sungguh menjadi nyata, tetapi kartu yang keluar kebetulan hanyalah kartu biasa. Begitu Lisa masuk ke kamar mandi, barulah muncul kartu yang menyatakan bahwa Lisa akan membeku selama lima kali putaran permainan papan. Sejak saat itu, bermacam-macam keanehan dan petualangan menegangkan terjadi secara bertubi-tubi; mulai dari kemunculan robot canggih yang menakutkan, astronot yang terdampar, hingga alien kadal yang haus darah. Danny dan Walter yang senantiasa berkelahi harus bekerja sama agar mereka bisa menyelesaikan permainan Zathura jika mereka ingin semuanya kembali seperti semula.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Zathura memiliki konsep cerita yang sudah logis sesuai dengan genrenya. Film ini merupakan sekuel dari Jumanji yang mengalami pergeseran genre dari Fantasi ke Fiksi Ilmiah, tetapi sama-sama berada dalam genre Petualangan yang khusus dibuat untuk anak-anak atau untuk tontonan keluarga. Sebuah film yang dengan sengaja dibuat untuk kalangan anak-anak atau untuk dinikmati oleh keluarga tentu saja memiliki kadar keseriusan genre yang lebih ringan. Maka apabila Fiksi Ilmiah dalam Zathura dibandingkan dengan Fiksi Ilmiah di dalam Prometheus, Zathura akan tampak lebih tidak logis dan lebih mendekati sebuah film Fantasi karena kurangnya penjelasan ilmiah tentang perjalanan luar angkasa yang dialami oleh tokoh utamanya. Untuk menjelaskan perjalanan luar angkasanya, Zathura menggunakan sebuah papan permainan yang lebih praktis ketimbang Jumanji. Apabila dalam Jumanji papan permainan tersebut secara mistis muncul dengan membunyikan suara tabuhan genderang dan sarat akan unsur-unsur Fantasi, papan permainan Zathura diciptakan oleh perusahaan Fairview [seperti nama sutradaranya, Favreau] dan bukan berkekutan mistis melainkan berkemampuan mengendalikan lubang hitam. Di dalam kisah-kisah Fiksi Ilmiah, feomena lubang hitam sudah sering sekali dikait-kaitkan dengan penjelajahan waktu—sehingga dapat menjelaskan proses kembalinya Danny dan Josh ke rumah mereka dan semua kembali seperti semula. Selain sudah logis sesuai dengen genre Fiksi Ilmiah, film ini juga sudah logis sesuai dengan genre Petualangan karena papan Zathura sendiri membawa para pemainnya bertualang di luar angkasa—rumah mereka berpindah tempat karena terus bergerak menjelajah antariksa, tidak diam saja di satu titik. Seperti disebutkan sebelumnya, karena film ini dibuat untuk anak-anak atau sebagai tontonan keluarga [dan memiliki turunan dari sebuah film Fantasi: Jumanji], maka hal-hal yang kurang masuk akal seperti bagaimana anak-anak berhasil melarikan diri dari robot super canggih yang membawa gergaji mesin, masih dapat dimaklumi. Berbagai kemiripan dengan Jumanji pun sangat wajar karena Zathura, pada dasarnya, hanyalah Jumanji yang diubah lokasinya di luar angkasa atau menggeser genre Fantasi dalam Jumanji menjadi Fiksi Ilmiah.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini sudah konsisten. Zathura mengeksplorasi bagaimana dua orang kakak beradik yang tidak akur menghadapi sebuah petualangan akibat permainan misterius. Sejak awal, film ini sudah menegaskan seberapa sering Danny dan Walter bertengkar. Melalui petualangan yang mereka alami bersama, sikap mereka perlahan-lahan berubah karena permainan Zathura memaksa mereka untuk bekerja sama. Berbeda dengan bukunya yang melanjutkan Jumanji, Zathura tidak memberikan sedikit pun indikasi bahwa film ini melanjutkan Jumanji—seperti Welcome to the Jungle—tetapi pada akhirnya film ini hanyalah sebuah versi Fiksi Ilmiah dari Jumanji karena apa saja yang terjadi dalam Jumanji juga terjadi dalam Zathura meskipun tidak sama persis. Hubungan yang erat antara Jumanji dan Zathura bukan hanya terletak pada konsep papan permainannya, tetapi juga pengaruh dari permainan itu: Zathura dan Jumanji sama-sama mengubah hidup karakter-karakternya yang tidak akrab. Apabila Jumanji berhasil mengubah hubungan Alan Parrish dengan ayahnya menjadi lebih dekat, Zathura berhasil mengubah hubungan persaudaraan Danny dan Walter yang keruh menjadi lebih dekat—bahkan mengubah sifat kakak perempuan mereka yang cuek, Lisa. Latar belakang keluarga Danny dan Walter yang bermasalah (kedua orang tua mereka bercerai) serta dari mana munculnya berbagai objek dan petualangan dari dalam Zathura tidak dieksplorasi agar ceritanya benar-benar terpusat pada bagaimana kakak beradik yang senantiasa bertengkar mengatasi permasalahan besar yang sama-sama harus mereka hadapi.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan aktor dalam film ini sudah baik. Josh Hutcherson, yang sebelumnya bermain sebagai anak kecil yang patah hati dalam Little Manhattan, berhasil memerankan sosok kakak yang merasa dirinya sudah dewasa (kelas 4 dan sudah punya pacar—seperti karakternya dalam Little Manhattan) dan cuek seperti kakak perempuannya, Lisa, tetapi sebenarnya juga masih memiliki sifat kekanak-kanakan. Jonah Bobo juga berhasil memerankan karakter Danny yang senantiasa mencari perhatian, berbuat onar, tetapi sebenarnya berhati baik, dengan baik. Performa yang sudah baik juga datang dari Kristen Stewart sebagai Lisa dan Dax Shepard sebagai Astronot yang Terdampar (Stranded Astronaut).

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

04 Music Match

Musik dalam film ini sudah baik karena telah menyesuaikan dengan pergantian genre pada Zathura. Berbeda dengan Jumanji yang memiliki aura mistis dengan iringan musik bernuansa tradisional dengan tabuhan genderang dan seruling, Zathura harus menggunkan musik yang berbeda karena genre film ini pun berbeda dengan Jumanji. Penggunaan musik yang bernuansa militer yang penuh semangat [musik khas Fiksi Ilmiah—Petualangan/Aksi seperti Transformers dan The Avengers] dalam Zathura telah berhasil mendukung nuansa cerita dalam adegan-adegan yang berlangsung dan menegaskan perbedaan genre antara Zathura dengan Jumanji.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik karena berhasil mendukung jalannya cerita. Adegan-adegan yang tampak “keren” atau “menakjubkan” seperti rumah yang melayang di antariksa diperlihatkan tidak hanya untuk terlihat “keren” tetapi juga menjelaskan seberapa nyata permainan Zathura dan seberapa terisolasinya Danny dan Walter.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Karena film ini bercerita tentang tiga orang yang tidak siap untuk diterbangkan ke luar angkasa, maka kostum mereka adalah pakaian kasual atau pakaian sehari-hari—bukan kostum astronot.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang dan properti yang digunakan.

08 Special and/or Practical Effects

Efek komputer dan efek nyata dalam film ini sudah baik karena, untuk ukuran tahun 2005, sudah tampak nyata dan menyatu dengan haluas atau seamless. Kombinasi antara CGI dan efek nyata ini sekali lagi mengingatkan proses pembuatan Jumanji yang juga menggabungkan teknik CGI dengan efek nyata sehingga apabila diamati, Zathura lebih mirip dengan Jumanji dan tampak berada dalam Universe yang sama dibandingkan dengan Jumanji Welcome to the Jungle dan sekuelnya.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

09 Audience Approval

Film ini mengalami kegagalan total dalam hal finansial karena tidak banyak orang yang menontonnya di bioskop. Namun, film ini sebenarnya mendapatkan tanggapan yang positif dari kalangan penonton pada umumnya. Menurut penulis bukunya, kemungkinan besar film ini gagal di bioskop karena strategi pemasaran yang kurang baik sehingga tidak banyak penonton yang pergi menontonnya ke bioskop—karena toh tanggpan penonton dan kritikus sudah positif, serta aktor yang ditampilkan adalah aktor-aktor yang populer pada tahun 2005.

6.2/10  IMDb

76%    Rotten Tomatoes

67%    Metacritic

79%    liked this film Google users

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

10 Intentional Match

Dalam cover DVD-nya, Zathura menyatakan bahwa dirinya adalah “A New Adventure from The World of Jumanji—Sebuah Petualangan Baru dari Dunia Jumanji”. Sebagaimana telah dibahas dalam 9 poin penilaian Skywalker, film ini benar-benar berhasil menjadi lanjutan kisah Jumanji—meskipun berbeda tetapi berada dalam Universe yang sama. Bahkan, buku cerita Zathura sendiri jelas-jelas menunjukkan koneksi dengan Jumanji karena pada awalnya Danny menemukan papan Jumanji yang berubah bentuk menjadi papan Zathura. Pada akhirnya, Zathura telah berhasil menjadi kisah pelebaran Universe (Extended Universe) dari Jumanji dan berhasil menjadi “Jumanji in Space”. Hanya satu masalahnya yang membuat film ini gagal memenuhi kriteria Intentional Match—sutradara Jon Favreu “tidak menyukai” Jumanji dan sama sekali tidak ingin Zathura diasosiasikan dengan Jumanji apalagi dianggap sebagai sekuel.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

Pada akhirnya, film ini justru menjadi sekuel paling kuat dan mendekati dari Jumanji serta membuka pintu dalam hal penjelasan cerita untuk Jumanji: Welcome to the Jungle: bahwa papan permainan Jumanji bisa berubah-ubah sesuai dengan zaman dan siapa yang memainkannya. Papan tersebut berubah menjadi papan petualangan luar angkasa dalam Zathura setelah Walter menolak memainkan papan hutan pedalaman yang menurutnya membosankan. Papan tersebut berubah kembali ketika dimainkan dalam Welcome to the Jungle yang kini berbentuk game console. Menurut Chris Van Allsburg, penulis bukunya, upaya memisahkan Jumanji dengan Zahura justru membuat strategi pemasaran film ini menjadi rancu—besar kemungkinan penonton menjadi bingung dengan posisi Zathura dan hubungannya dengan Jumanji karena beberapa pihak menyatakan Zathura sebagai film yang tidak ada sangkut pautnya dengan Jumanji, sementara pihak lain menyatakan Zathura sebagai sekuel Jumanji. Hal ini menjadikan Zathura terombang-ambing dalam limbo yang mana tidak ada yang mau mengakuinya sebagai bagian dari sebuah franchise—meskipun akhirnya aktor Jack Black yang berperan dalam Welcome to the Jungle menyatakan bahwa Zathura adalah film ke-2 franchise Jumanji.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

01 Skywalker’s Schemata

Menurut pandangan saya, Zathura adalah sebuah film yang bagus. Film ini mendapatkan kritik negatif dari kalangan yang menyepelekannya sebagai “Ini hanyalah Jumanji tapi di Luar Angkasa!—it’s just Jumanji…in Space!”, tetapi saya katakan, “Exactly!—justru itu!” Terlepas dari keinginan Jon Favreau untuk memisahkan Zathura dari Jumanji atau paling tidak sebatas memposisikan Zathura dalam Universe Jumanji tetapi bukan sebagai sekuel (mungkin seperti Spin-Off [?])—Zathura tetaplah kelanjutan Jumanji yang memang tidak menyajikan hal baru dalam hal tatanan alur cerita, tetapi memperluas Universe Jumanji dengan memberikan versi lain papan permainan Jumanji yang menunjukkan kemampuan dari papan permainan tersebut. Cerita dalam film ini tidak dimaksudkan untuk memberikan sebuah konsep cerita yang baru, tetapi sisi lain dari papan permainan Jumanji—bahwa papan tersebut tidak hanya bisa membawa pemainnya bertualang dalam hutan, tetapi juga ke luar angkasa: apa jadinya jika Jumanji terjadi di luar angkasa. Zathura telah berhasil memodifikasi genre Fantasi dari Jumanji menjadi sebuah Fiksi Ilmiah dengan tetap mempertahankan unsur Petualangan yang kental lengkap dengan adegan-adegan aksi berkesinambungan yang tidak membosankan sehingga berhasil menghibur kalangan anak-anak. Meski dibuat dari cerita anak-anak, film ini tetap mampu menghibur penonton dewasa karena selain berpotensi mengingatkan kembali pada cerita Jumanji yang mungkin ditonton semasa kanak-kanak, akting dan sajian efek visual film ini tergolong spektakuler dan dibuat dengan serius, tidak kanak-kanak. Film ini bahkan memiliki nuansa cerita yang lebih dewasa ketimbang Sky High, film serumpun yang juga dirilis pada 2005 oleh Disney dan ketimbang Jumanji. Zathura is Jumanji in Space, and it is an amazing Space Adventure with non-stop action, a movie with Marvel comics ingredients created before the Superhero movie craze of the 2010s.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

02 Awards

Zathura menerima beberapa nominasi, tetapi tidak ada yang benar-benar penting untuk disebutkan dan/atau dimenangkan. Sebagai sebuah film yang menyajikan efek visual yang memukau untuk ukuran tahun 2005, film ini justru tidak mendapatkan penghargaan penting untuk efek visualnya. Sekali lagi, kita semua diingatkan bahwa film ini tayang di masa yang salah karena tahun 2005 dipenuhi oleh pesaing yang sangat kuat di antaranya The Chonicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe, King Kong, dan tentu saja Harry Potter and the Goblet of Fire—yang kesemuanya menampilkan efek visual memukau.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

03 Financial

Zathura mengalami kegagalan besar dalam mendaki tangga box office. Dari dana sebesar $65 juta, film ini hanya mampu menjual tiket sebesar $58 juta—tidak menutupi besaran biaya pembuatannya. Versi laporan keunangan yang lebih positif memberikan hitungan yang berbeda dengan hasil penjualan tiket sebesar $65,1 juta—yang juga tetap menunjukkan kegagalan. Zathura menjadi sebuah kasus yang unik karena film ini mendapat respons yang positif tetapi gagal dalam box office. Apabila dilihat dari strategi pemasaran dan jadwal tayang film ini, maka kegagalan Zathura dapat dipahami. Selain kisruh posisi film ini dalam franchise Jumanji yang membuat penonton bingung, Zathura dirilis di saat yang bersamaan dengan Harry Potter and the Goblet of Fire dan animasi Disney Chicken Little. Harry Potter merupakan franchise raksasa yang sudah diantisipasi selama bertahun-tahun, sedangkan Chicken Little adalah animasi full CGI Disney yang pertama—pertama kalinya Disney mengikuti PIXAR dan meninggalkan animasi tradisional yang tentunya cukup mengejutkan penonton. Dalam sejarah Hollywood, pemilihan tanggal rilis bioskop adalah langkah yang sangat penting. Sebagai contoh, Rise of the Guardians dari DreamWorks sengaja dirilis berjauhan dengan Monsters University karena persaingannya dipastikan terlalu ketat. Banyak sekali film Hollywood yang jadwal tayangnya diubah atau ditunda karena persaingan bioskop yang terlalu berat. Dapat dikatakan bahwa Zathura diperkenalkan dengan cara yang buruk pada momen yang buruk pula.

Zathura (2005) Theatrical Performance

Domestic Box Office

$28,045,540

Details

International Box Office

$30,500,000

Details

Worldwide Box Office

$58,545,540

Home Market Performance

Est. Domestic DVD Sales

$22,184,176

Details

Total Est. Domestic Video Sales

$22,184,176

Further financial details...

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

04 Critics

Zathura mendapatkan tanggapan yang positif dari mayoritas kalangan kritikus.

05 Longevity

Tanggapan penonton untuk film ini tetap positif [cenderung semakin positif] setelah filmnya berusia lebih dari 10 tahun. Popularitas Jumanji yang tetap kuat bahkan setelah filmnya berusia lebih dari 20 tahun hingga membuahkan sekuel baru pada 2017 tentunya menguatkan kembali posisi Jumanji di dalam budaya populer. Karena berada dalam Universe Jumanji, Zathura juga kembali disorot. Namun karena posisi Zathura yang tidak menjelaskan koneksinya dengan Jumanji sekali lagi membuat penonton cukup kebingungan dan tidak tahu harus memposisikan Zathura di mana. Popularitas Zathura, setelah berusia lebih dari 10 tahun, masih sama tanggung-nya [equally uncertain] dengan popularitas film ini pada tahun 2005.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

Final Score

Skor Asli                     : 9

Skor Tambahan           : -1

Skor Akhir                  : 8/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Zathura

Rilis                 : 6 Maret 2006

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 3/PAL

Fitur                : Race to the Black Planet: A Visual Effects Documentary, The World of Chris Van Allsburg, Trailers

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

iTunes:

iTunes

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.

©2005/Columbia Pictures, Sony/Zathura/All Rights Reserved.