Apa Tema Film The Twilight Saga dan Apa Nilai Moral yang Bisa Diambil Dari The Twilight Saga? [What Are The Themes of Twilight Saga and What Positive Messeges You Could Get from The Saga?]
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved. |
Apa Tema Film The Twilight Saga dan Apa Nilai Moral yang Bisa
Diambil Dari The Twilight Saga? [What Are The Themes of Twilight Saga and What
Positive Messeges You Could Get from The Saga?]
Oleh Rangga Adhyatama
Kurator di YouTube (2019-sekarang)
Review Breaking Dawn Part I [KLIK]
Review Breaking Dawn Part II [KLIK]
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
Apa Tema Film The Twilight Saga?
OVERVIEW
| Pada dasarnya, The Twiligh Saga
merupakan sebuah Drama Romantis perjuangan cinta Bella dan Edward. Cinta ini
perlu perjuangan karena terdapat unsur Fantasi di genre ceritanya yakni
keduanya berasal dari dua dunia yang berbeda: manusia dan vampir. Unsur fantasi
ini diperluas lagi dengan adanya serigala jadi-jadian yang seharusnya menjadi
musuh vampir, tetapi karena vampir ini berteman dengan manusia, maka para
serigala terpaksa bekerja sama dengan vampir. Perluasan genre Fantasi ini membuka
pintu bagi genre Aksi untuk masuk. Adegan-adegan aksi mulai banyak dijumpai di
film ke-3 [Eclipse].
DETIL
| SPOILER | Cerita Drama Romantis—Fantasi dalam Twilight mengambil beberapa tema besar antara lain:
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
1| Pilihan Hidup. Terjadi
cinta segitiga antara manusia-vampir-serigala. Dikisahkan bahwa Bella yang
merupakan seorang manusia, mencintai Edward yang seorang Vampir dan Jacob yang
seorang manusia serigala. Cinta kedua pria itu sifatnya berbeda dan akan
memberikan hasil yang berbeda karena ada kelebihan dan kekurangannya. Film
pertama mengkesplorasi kekaguman Bella pada Edward, sedangkan film ke dua
mengkeksplorasi alternatif yang diberikan oleh Jacob. Namun pada akhirnya,
Bella harus memilih secara mutlak di film ke tiga. Pilihan semacam ini
seringkali tidak rasional, apalagi jika dikaitkan dengan cinta.
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
2| Keluarga. Keluarga,
klan, dan persaudaraan, adalah tema yang sangat kuat dalam film ini. Para
vampir membentuk keluarga yang hubungannya sangat erat sampai-sampai mereka
akan rela berkorban demi anggota keluarganya. Bahkan, Bella yang belum menjadi
vampir akan dilindungi mati-matian oleh keluarga Cullen. Keluarga juga penting
bagi para serigala—selain serigala akan membentuk kelompok [pack], mereka juga dari klan/suku yang
sama yakni Quileute. Mereka akan menjaga tradisi dan anggota keluarga mereka
apapun caranya. Bahkan, mereka akhirnya rela bekerja sama dengan vampir yang
merupakan musuh mereka, demi menyelamatkan Bella dan ayahnya, yang sudah
dianggap keluarga sendiri oleh masyarakat suku Quileute.
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
3| Pengorbanan. Setiap
individu memiliki idealisme dan harapan sendiri. Namun dalam Twilight, mereka
dipaksa untuk berkorban. Pengorbanan seringkali tidak masuk akal dan akan
dianggap konyol oleh orang yang tidak mengalaminya sendiri. Namun justru itulah
yang menggulirkan cerita di film ini dan membuat alur ceritanya menarik. Edward
tidak rela Bella berdekatan dengan Jacob, tapi dia harus berpikiran dewasa saat
Bella terancam mati kedinginan di tengah badai salju dan meminta bantuan Jacob
karena tubuh manusia serigala memancarkan kehangatan sementara tubuh vampir
sedingin es. Para serigala tidak mau harga diri mereka dinodai dengan minta
bantuan para vampir. Namun ketika mereka menghadapi musuh yang sama, mereka
harus mengesampingkan ego untuk bekerja sama dengan vampir.
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
4| Keyakinan. Tema
ini berkaitan erat dengan tema pilihan hidup, keluarga, dan pengorbanan. Untuk hidup
dengan menjalankan ketiga tema besar itu tidak mudah—bahkan bisa dihujat oleh
penonton karena pilihannya dianggap tidak rasional—maka perlu keyakinan yang
besar sebelum sebuah keputusan diambil. Pilihan Bella akan dijalaninya
selama-lamanya. Jadi ia harus benar-benar yakin. Apalagi, kehidupan vampir
tidak selalu bertabur keindahan sebagaimana yang sudah diceritakan oleh
masing-masing keluarga Cullen.
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
5| Kekuasaan. Keluarga
vampir Volturi sangat menjunjung tinggi kekuasaan. Mereka sama sekali tidak
ingin kekuasaan mereka ditandingi oleh keluarga vampir lain. Dengan segala
upaya, bahkan dengan upaya licik, akan mereka lakukan untuk mempertahankan
posisi mereka di puncak. Selain itu, diceritakan pula kontras antara kekuasaan
dalam kaum vampir yang mengutamakan penindasan, dan kekuasaan dalam kaum
manusia serigala dalam menentukan serigala alfa yang walau bisa diwarnai
kekerasan, namun lebih bersifat kekeluargaan.
Apa nilai moral yang
bisa kamu ambil dari film The Twilight Saga?
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved.
Saga
ini adalah sebuah hiburan ringan tidak masuk akal yang sepantasnya diperlakukan
sebatas sebagai hiburan. Namun, di baliknya tetap ada beberap hal yang bisa
dijadikan pelajaran:
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved. |
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved. |
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved. |
Film
Twilight Saga adalah film yang saya tonton untuk terhibur dan melupakan
realita, sehingga saya tidak aktif mencari nilai moral dari film ini karena
memang saya tidak berharap ada nilai-nilai moral yang sangat dalam dari
Twilight. C'mon, Twilight kan dari segi genre saja sudah berbeda
dari The Shawshank Redemption, Gone with the Wind, Life
of Pi, bahkan The Lord of the Rings—yang mana judul-judul ini
memang memiliki pesan moral yang jauh lebih dalam. Mau film ini cringe, tidak logis, cheesy, berlebihan/terlalu dramatis,
film ini menjadi bagian penting perjalanan dunia sinema dan hidup saya beserta
banyak orang lainnya. It was fun, that's
all and I rest my case. Tidak adil rasanya menghakimi keceriaan menonton Twilight di tahun 2008 dengan perspektif
2021 dan menghakimi sebuah film fantasi romantis remaja dengan standar realisme
tinggi seperti karya-karya George Orwell, Charles Dickens, atau Margaret
Mitchell dan Harper Lee. "Buat apa Bella menikahi vampir?" ya buat
ceritanya bisa berjalan dengan menarik sebagai sebuah cerita fantasi.
Setidaknya masih lebih baik ketimbang Ganteng Ganteng Serigala. [kenapa
anak-anak muda di film horor sudah dilarang ke hutan kutukan kok malah sengaja
masuk ke dalam hutan dan menantang setan penunggunya? ya supaya alur ceritanya
bergulir dengan menarik sesuai aturan genre cerita horror].
***
Review Breaking Dawn Part I [KLIK]
Review Breaking Dawn Part II [KLIK]
(C)2008-2012/Summit Entertainment/The Twilight Saga/all rights reserved. |
***
Quora
Raw answers from Rangga
AdhyatamaNabil Bakri