Review Film The Twilight Saga Breaking Dawn Part I (2011) Perkawinan Vampir dan Manusia yang Mengancam Nyawa
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
Review The Twilight Saga Breaking Dawn Part I (2011) Perkawinan Vampir dan Manusia yang Mengancam Nyawa
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama
Romantis—Fantasi
Rilis : 18 November 2011
Durasi : 117 menit
Episode : -
Review Breaking Dawn Part I [2011]
Review Breaking Dawn Part II [2012]
Sinopsis
Bella
dan Edward akhirnya menyebarkan undangan pesta pernikahan mereka. Jacob yang
baru saja menerima undangan itu tidak kuasa menahan emosinya dan pergi
meninggalkan rumah. Namun apapun yang terjadi, tidak ada yang bisa menggoyahkan
keputusan Bella untuk menikahi Edward karena Edward tidak akan mengubah Bella
menjadi vampir sebelum mereka resmi menikah. Acara pernikahan Bella dan Edward
berlangsung meriah di rumah keluarga Cullen. Kedua orangtua dan teman-teman
Bella hadir di pesta. Billy Black, ayah Jacob, juga hadir ditemani oleh Seth
Clearwater, anggota termuda kelompok serigala. Tidak hanya pihak keluarga Bella
yang hadir, “kerabat” keluarga Cullen juga hadir yakni keluarga Denali yang
terdiri dari Tanya, Irina, Kate, Carmen, dan Eleazar. Meski begitu, muncul
ketegangan antara Irina dengan keluarga Cullen karena telah mengundang klan
serigala yang ikut membunuh Laurent, kekasihnya yang dulu mencoba membunuh
Bella. Permasalahan lain muncul setelah Jacob mengetahui bahwa Bella dan Edward
akan berbulan madu sebelum Bella menjadi vampir. Jacob marah besar karena jika
Bella berhubungan dengan Edward, kekuatan fisik Edward berpotensi besar
menyakiti bahkan membunuh Bella. Namun Bella berteguh hati untuk tetap
melangsungkan bulan madu senormal mungkin layaknya manusia yang baru menikah
pada umumnya. Jacob mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nyawa Bella kepada
anggota kelompok serigala, namun Sam sang alfa menolak untuk menyerang keluarga
Cullen karena itu semua adalah pilihan Bella sendiri.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
Edward
memboyong Bella ke Pulau Esme, sebuah pulau pribadi yang dibeli Carlisle untuk
Esme dan menghabiskan malam pertama di sana. Benar saja, Edward terlalu kuat
sampai-sampai menghancurkan perabotan di dalam kamar dan membuat tubuh Bella
terluka. Edward sangat menyesali perbuatannya dan tidak akan melakukan hubungan
lagi dengan Bella selagi ia belum menjadi vampir. Namun, Bella berhasil
meyakinkan Edward bahwa dirinya baik-baik saja dan tanpa diduga, Bella ternyata
hamil. Kehamilah itu membuat Bella takjub, tetapi membuat Edward ketakutan dan
Carlisle kebingungan karena vampir seharusnya tidak bisa punya keturunan
biologis. Apa yang terjadi pada Bella adalah sesuatu yang baru dan kemungkinan
besar akan merenggut nyawa Bella. Edward benar-benar ingin menyingkirkan bayi
yang ada di dalam kandungan Bella sementara Bella ingin menyelamatkan bayi itu.
Maka, Bella meminta bantuan satu-satunya anggota Cullen yang akan membantunya
karena sejak dulu bermimpi untuk memiliki keluarga dan seorang anak namun tidak
bisa karena terlanjur menjadi vampir—Rosalie. Bella yang tak kunjung pulang
membuat ayahnya cemas dan menceritakan kekhawatirannya pada Billy dan Jacob.
Jacob lantas menyambangi rumah keluarga Cullen dan mendapati bahwa sebenarnya
Bella sudah pulang dan kondisinya mengenaskan karena hamil besar. Bayi yang
dikandung Bella tumbuh terlalu cepat dan menghisap seluruh kekuatan Bella.
Jacob menjadi semakin berapi-api dan ingin segera membunuh Edward. Namun,
Edward menjelaskan bahwa dia juga tidak ingin bayi itu melukai Bella dan ingin
bayi itu segera dikeluarkan. Ia meminta Jacob untuk membantunya meyakinkan
Bella untuk melakukan aborsi. Jika sampai Bella tewas akibat bayi itu, Edward
akan membiarkan Jacob membunuhnya.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
Kehamilan
Bella diketahui oleh para serigala. Menurut mereka, bayi yang ada dalam
kandungan Bella terlalu berbahaya jika dibiarkan hidup. Bayi vampir tidak akan
bisa dikendalikan dan akan membunuh banyak manusia. Sam sang alfa tidak melihat
jalan lain selain membunuh Bella beserta bayinya. Keputusan Sam ditolak oleh
Jacob. Karena tidak mencapai kata sepakat, Jacob akhirnya memutuskan untuk
mengklaim haknya sebagai alfa yang sejati karena ialah cucu Ephriam Black,
kepala suku yang sebenarnya. Keputusan Jacob membelah dua kubu serigala yang anti
vampir dan pro vampir yang terdiri dari Jacob, Seth, dan Leah. Mereka bertiga
membantu keluarga Cullen menjaga Bella dari serangan para serigala pimpinan
Sam. Kian hari, Bella tampak semakin lemah dan hanya bisa bertahan dengan
meminum darah manusia karena bayi dalam kandungannya senantiasa haus darah.
Begitu kondisi Bella berangsur membaik dan Carlisle sedang berburu untuk
memulihkan tenaganya, Bella justru mengalami kontaksi hebat—bukan sembarang
kontraksi melahrikan karena bayi dalam kandungan Bella sangat kuat dan liar
sampai mematahkan tulang-tulang Bella. Mereka yang berada di rumah harus
berusaha melakukan persalinan tanpa Carlisle. Mereka harus bergerak cepat dan
penuh kehati-hatian karenya nyawa Bella benar-benar terancam.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
01 Story Logic
Cerita
dalam Breaking Dawn Part I secara umum tidak masuk akal. Bahkan, Breaking Dawn
adalah entri Twilight dengan cerita
yang paling tidak masuk akal bahkan dibandingkan dengan New Moon sekalipun [meskipun Breaking Dawn mampu dieksekusi dengan
jauh lebih baik]. Pertama, bagian Drama Romantis dalam film ini. Kisah hidup
dan percintaan Edward dengan Bella tidak masuk akal untuk sebuah Drama Romantis
yang serius. Film ini bukan sebuah Drama Komedi atau Drama PuBer. Jadi, keputusan
yang diambil dan konsekuensi yang diterima oleh para karakter dalam film ini
tidak bisa terlalu enteng [trivial]. Bella menikah dengan Edward di usianya
yang ke-18 sesaat setelah lulus SMU. Edward bukanlah sosok lelaki yang
“disukai” oleh ayah Bella dan belum cukup eksplorasi mengenai pendapat ibu Bella
soal Edward. Selain itu, pernikahan Bella akan berpengaruh pada suku Quileute
karena ayah Bella sudah seperti “keluarga” bagi mereka dan anggota suku tidak
bisa menyalahkan Charlie atas keputusan puterinya—apalagi permasalahan Bella
menyangkut hal yang mereka rahasiakan. Maka, perlu jembatan yang kokoh
menunjukkan bagaimana akhirnya Charlie, ayah Bella, memberikan persetujuannya.
Apa-apa saja yang penting diceritakan sebelum undangan pernikahan disebar sama
sekali tidak dieksplorasi dalam film ini. Dengan demikian, muncul banyak sekali
pertanyaan yang menyangkut logika ceritanya. Salah satunya adalah mustahilnya
Bella dan Edward “mendapat restu” dalam waktu yang sangat singkat tanpa lebih
dulu dijelaskan bagaimana caranya mereka mendapat restu. Tentu dengan
menghilangakan penjelasan ini akan membuat alur ceritanya lebih konsisten
langsung ke bagian bulan madu dan permasalahan utama. Namun, Breaking Dawn
memliki sebuah keunggulan yakni filmnya dibagi menjadi dua bagian sehingga
seharusnya poin penting pengikat logika semacam ini bisa dieksplorasi. Dari
klan vampir pun ada klan baru yang diperkenalkan dan akan berperan penting
nantinya. Namun lagi-lagi kehidupan mereka tidak dijelaskan. Memang mungkin
kesannya akan tidak konsisten, namun selain bisa menguatkan logika ceritanya,
eksplorasi dunia para vampir akan mendukung logika Fantasi dalam film ini
karena memperkuat penceritaan mitologinya.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
Poin
Fantasi dalam film ini juga tidak masuk akal. Ada banyak keanehan yang baru
dimunculkan dalam Breaking Dawn yang belum atau tidak disebutkan dalam entri Twilight sebelumnya padahal sifatnya
sangat penting. Pertama, apa sebenarnya yang bisa membuat para pemuda Quileute
berubah menjadi serigala—apakah karena amarah, karena terdesak, atau mereka
bisa berubah sesuka hati? Apakah mereka ini manusia serigala seperti profesor
Lupin, atau Animagus seperti Srius Black dalam Harry Potter? Apa yang akan terjadi kalau ancaman vampir hilang?
Apakah kekuatan mereka juga akan hilang seperti Billy Black yang tidak punya
kekuatan berubah menjadi serigala? Alasan Bella dan Edward menghabiskan bulan
madu ketika Bella masih menjadi manusia juga tidak masuk akal karena
jelas-jelas hal itu bisa mencelakai Bella. Namun mereka tetap nekat. Hal ini
berseberangan dengan pendirian Edward yang senantiasa ingin melindungi Bella.
Aturan Fantasi mengenai imprint juga
kurang kuat, cenderung menakutkan dan tidak konsisten: sebab-musabab imprint sama sekali tidak dijelaskan,
menakutkan karena imprint bisa
terjadi antara orang dewasa dan anak-anak yang tentu saja mengundang
kontroversi, dan tidak konsisten karena ternyata selama ini Jacob tidak
melakukan imprint terhadap Bella
namun bertindak seolah-olah telah melakukan imprint.
Namun jika tanpa imprint saja cinta
seseorang bisa sekuat itu, lantas apa gunanya imprint? Jika dilihat, imprint
justru akan menyakiti pihak-pihak yang terkait karena ada potensi cinta tidak
terbalaskan yang besar. Leah adalah contohnya: ia telah melakukan imprint pada Sam, namun Sam melakukan imprint pada wanita lain. Padahal, imprint adalah sebuah hal yang
disakralkan oleh suku Quileute. Ini adalah bentuk keanehan lain, yaitu
kenyataan bahwa imprint bukan hanya dianggap
sebagai hal yang sakral, tetapi yang “paling” sakral sebagaimana Edward
menegaskan pikiran Jacob, “…most absolute law” yang pada akhirnya juga bertolak
belakang dengan aturan-aturan keramat lainnya. Misalnya, seseorang yang sudah
di-imprint oleh serigala tidak boleh
disakiti—meskipun dia adalah vampir musuh besar klan serigala. Hal itu tentu
menegasi aturan serigala yang dibangun atas dasar nalar yang bagus yaitu
melawan vampir jahat yang mengancam nyawa manusia.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
02 Story Consistency
Cerita
Breking Dawn, baik dalam novel maupun filmnya, pada dasarnya tidak masuk akal
bahkan di dalam naungan genrenya. Tetapi, alur ceritanya sudah konsisten.
Sebelumnya sudah disinggung bahwa keseluruhan konsep dan cerita New Moon bahkan lebih logis ketimbang
Breaking Dawn. Tetapi dari segi konsistensi, Breaking Dawn jauh lebih unggul
dan konsistensi cerita ini berhasil menggerakkan laju narasi yang tidak logis
menjadi tetap enak diikuti karena ceritanya jelas dan terfokus pada masalah
inti. Breaking Dawn Part I menyediakan landasan cerita untuk Breaking Dawn Part
II yang mana dalam Part I, diungkapkan pokok permasalahan yang akan menjadi sumber
kericuhan di Part II.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan aktor. Franchise Twilight memiliki keunggulan yakni jajaran pemain utamanya tetap
utuh dalam dua entri terakhir [hanya tidak utuh dalam Eclipse karena aktor Victoria terpaksa diganti]. Permasalahan
klasik Twilight Saga dalam hal akting
yang pada dasarnya terjadi di semua entri Twilight
adalah karena dialog yang disediakan memang kurang baik dikarenakan logika
ceritanya memang kurang kuat. Namun secara umum, melihat materi apa yang
disajikan oleh novel dan naskah filmnya, pemilihan aktor dalam film ini sudah
baik.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
04 Music Match
Musik
dalam Breaking Dawn Part I sudah baik. Lagu-lagu yang dipilih sudah sesuai
dengan nuansa cerita yang disajikan. Apalagi, film ini mengembalikan musik dari
film pertamanya yang begitu fenomenal sehingga mengembalikan seri ini ke dalam
koridornya yang semula—menguatkan pesan bahwa Breaking Dawn adalah kelanjutan
dari Twilight meskipun nuansa filmnya
secara keseluruhan berbeda. Pemilihan musik dalam film ini mendapat pujian dari
kritikus film dan kritikus musik. Album soundtrack film ini mendapat respons
positif dari AllMusic, People Magazine, dan posisi tinggi dalam
daftar Billboard.
|
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Meski demikian, makeup serta kostum
pengantin Bella dinilai masih kurang “sempurna” mengingat pesta pernikahan itu
diatur oleh Alice Cullen yang tidak pandang harga dan mengutamakan totalitas.
Bahkan Edward pun hanya bisa menurut dengan pilihan Alice. Maka, makeup dan
gaun pengantin Bella seharusnya bisa lebih elegan dan lebih “sempurna”.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
08 Special and/or Practical Effects
Secara
umum, tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Meski demikian,
keunggulan efek komputer serigala jadi-jadian dan koreografi aksi yang baik
dalam film ini bukanlah hal yang baru dan merupakan rintisan dari film-film
sebelumnya. Sehingga, Breaking Dawn Part I tidak bisa mengklaim keunggulan
sepenuhnya. Efek komputer yang benar-benar baru dalam seri ini adalah bayi
hasil rekayasa komputer (CGI) dan proyeksi wajah masa depan aktris Mackenzie
Foy yang memerankan Renesmee, anak dari Edward dan Bella. Hasil CGI kedua poin
itu terlihat masih sangat kasar dan tidak mencerminkan teknologi yang tersedia
pada tahun 2011. Perlu diingat bahwa The
Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring dan Harry Potter and the Sorcerer’s Stone sudah sama-sama dirilis pada
tahun 2001 dan puncak pencapaian dunia CGI pada masa itu baru saja terjadi
yaitu Avatar dirilis pada tahun 2009.
Efek komputer serigala sudah bagus dan dapat dimaklumi karena pada tahun 2005
saja Disney sudah mampu merilis The
Chronicles of Narnia: The Lion, The Witch and the Wardrobe yang menampilkan
CGI binatang-binatang mitologi dengan realistis untuk standar masa itu.
Sebetulnya dalam menggambarkan karakter “di masa depan” tidak harus menggunakan
aktor yang sama. Kesalahan besar dilakukan oleh Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 yang memaksakan menggunakan
Daniel, Rupert, dan Emma sebagai Harry, Ron, dan Hermionie di masa depan yang
hasilnya tidak maksimal karena mereka terlihat “kurang tua”. Karakter Mackenzie
Foy (Renesmee) dalam Breaking Dawn masih berusia anak-anak, sehingga proyeksi
masa depannya bisa saja menggunakan aktris lain yang memang sudah dewasa
ketimbang memaksakan wajah Mackenzie yang “dituakan” menggunakan komputer—jika
memang daya komputernya belum sanggup mencapai titik realistis yang mumpuni.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton film ini adalah penggemar franchise Twilight. Sebagian besar dari mereka memberikan tanggapan yang
positif untuk film ini.
10 Intentional Match
Breaking
Dawn Part I telah memenuhi tujuan pembuatan filmnya: film ini mampu melanjutkan
estafet cerita Twilight Saga dengan
sangat baik dan mampu menjadi landasan cerita untuk Breaking Dawn Part II [yang
memang direkam sebagai satu film namun kemudian dibagi dua]. Itu berarti, film
Part I ini telah dipotong pada bagian yang pas sehingga proporsinya tidak
timpang dengan Part II. Novel Breaking Dawn adalah yang paling berbeda di
antara seri Twilight. Breaking Dawn
mengalami perubahan sudut pandang narator dari Bella ke Jacob lalu kembali lagi
kepada Bella. Hal ini tidak hanya menguatkan seberapa penting posisi Jacob dalam
hidup Bella dan dalam Saga ini secara keseluruhan, tetapi juga seberapa besar
tantangan pembuat film untuk menerjemahkan novelnya ke layar lebar. Setelah
membaca novelnya dan menimbang kadar creative
license yang diambil oleh film ini, maka dapat saya simpulkan bahwa film
ini menerjemahkan novelnya dengan cukup baik.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Saya
pribadi menyukai film ini. Breaking Dawn Part I saya nilai berhasil memfilmkan
adegan-adegan yang ada di dalam novel dengan baik. Tentu kita tidak bisa
mengharapkan sebuah film untuk sama persis dengan novelnya karena kedua media
ini memiliki karakteristik dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun
dilihat dari alur cerita filmnya secara keseluruhan, nuansa di dalam novel yang
memang paling berbeda dari novel sebelumnya sudah mampu diangkat. Berbeda
dengan Twilight yang Gothic nan unik,
New Moon yang membuka pintu perluasan
Universe Twilight, dan Eclipse yang menyelesaikan permasalahan
besar film pertama dan ke dua, Breaking Dawn berjalan lebih lambat dan lebih
intim. Jika ketiga novel sebelumnya adalah Maserati Granturismo yang melesat
cepat, maka Breaking Dawn adalah Rolls Royce Phantom yang bongsor dan umumnya melaju
lebih lambat—dan desain fisiknya yang “ketinggalan jaman” hanya benar-benar
disukai oleh sebagian orang yang memang menyukai desain klasik-retro yang
demikian. Saya bukan kritikus buku profesional, jadi saya tidak bisa memberikan
penilaian yang baik mengenai novel film ini. Hanya saja, yang saya ingat saat
membaca novelnya di tahun 2011 [sebelum menonton filmnya], saya cukup menikmati
novel tersebut karena alurnya berjalan pelan dan tidak menuntut untuk segera
diselesaikan.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
Keunggulan
lain dari film ini, menurut saya, adalah lagu-lagu yang dipilih. Selain
menghadirkan lagu baru, film ini juga memperdengarkan kembali lagu-lagu dari
film pertamanya. Bella’s Lullaby, Flightless Bird, ditutup dengan It Will Rain dari Bruno Mars yang
mendayu-dayu secara berlebihan sesuai dengan
tema narasi Saga Twilight mulai dari New Moon hingga Breaking Dawn.
Sinematografi dalam film ini juga sudah baik. Keunggulan sinematografi dalam
film ini adalah salah satu keunggulan franchise Twilight yang konsisten sejak film pertamanya dirilis. Bahkan untuk
adegan aksi di malam hari, gerak-gerik koreografi aksi para tokohnya tetap bisa
dilihat dengan jelas.
02 Awards
Film
ini dinominasikan untuk 8 Razzie Award di antaranya untuk Film Terburuk, Sutradara Terburuk, Aktor
Terburuk, dan Aktris Terburuk. Namun, beruntung itu semua hanya sebatas
nominasi. Meski demikian, tidak ada penghargaan diraih yang penting untuk
disebutkan.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
03 Financial
Breaking
Dawn Part I sukses besar secara finansial. Dari dana sebesar $110 juta, film
ini mampu menjual tiket mencapai $712 juta. Untuk penjualan DVD di Amerika
saja, Breaking Dawn Part I telah terjual sebanyak lebih dari 5 juta keping dan
menambah penghasilan film ini sebesar $95 juta. Jumlah penjualan DVD tersebut
belum ditambah dengan penjualan DVD di wilayah lainnya. Di Indonesia sendiri,
penjualan DVD dan Blu-ray Breaking Dawn Part I kala itu masih didampingi oleh
perilisan format VCD yang merupakan format film paling laris di Asia Tenggara.
Kemudian pada tahun 2018, film ini kembali dirilis dalam format Blu-ray 4K.
04 Critics
Mayoritas
kritikus film memberikan respons negatif untuk film ini. Melihat catatan
perjalanan saga ini, tanggapan ang demikian memang sudah dapat diprediksi dan
tidak mengherankan.
©2011 Summit Entertainment/Breaking Dawn Part 1/All rights reserved. |
05 Longevity
Setelah
berusia 10 tahun, film ini masih cukup popluer dan masih sering
diperbincangkan. Meskipun memiliki penonton yang terpecah antara pro dan kontra
Twilight, namun tidak dapat dipungkiri
bahwa fenomena Twilight telah
menyusup ke dalam budaya populer sehingga perbincangan mengenai saga ini masih
tetap hangat bahkan setelah filmnya berusia 10 tahun.
Final Score
Skor
Asli : 8.5
Skor
Tambahan : +1.5, -2
Skor
Akhir : 8/10
Spesifikasi DVD
Judul : The Twilight Saga: Breaking
Dawn Part I
Rilis : 11 Februari 2012
Format : VCD, DVD5 & 9, Blu-ray,
Blu-ray 4K
Kode
Warna : PAL [VCD], NTSC [DVD], FHD
60-24p [Blu-ray], HDR [Blu-ray 4K]
Fitur : [kecuali VCD dan DVD-5]
Behind the scenes, Audio Commentary
Support :
Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box
360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS
5].
Spesifikasi
Buku
Judul : The
Twilight Saga: Breaking Dawn
Penulis : Stephenie
Meyer
Terbit : Januari
2009
Halaman : 864
halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Review Breaking Dawn Part I [2011]
Review Breaking Dawn Part II [2012]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri