Review Film Twilight (2008) Ketika Vampir Haus Darah Jatuh Cinta Pada Mangsanya


©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

Review Twilight (2008) Ketika Vampir Haus Darah Jatuh Cinta Pada Mangsanya

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre              : Drama Romantis—Fantasi [Gothic]

Rilis                : 17 November 2008

Durasi             : 121 Menit

Episode           : -

Review Twilight [2008]

Review New Moon [2009]

Review Eclipse [2010]

Review Breaking Dawn Part I [2011]

Review Breaking Dawn Part II [2012]

Sinopsis

Isabella Swan memutuskan untuk pindah ke rumah ayahnya di Forks sementara ibunya bisa ikut tur baseball bersama suaminya yang seorang pemain baseball. Dari Phoenix yang senantiasa diterpa sinar mentari, Bella tiba di Forks yang senantiasa diliputi awan mendung dan rintik hujan. Ayah Bella, Charlie, adalah kepala polisi Forks yang masih belum begitu akrab dengan Bella. Charlie berteman baik dengan Billy Black, seorang chief suku Quileute yang juga ayah dari Jacob Black, teman Bella sejak kecil. Ayah Bella membeli truk lama Billy untuk digunakannya berangkat ke sekolah. Di sekolah, Bella berteman baik dengan Jessica dan Angela yang menceritakan kepada Bella tentang keluarga Cullen yang misterius. Di SMU, ada 5 anak angkat dokter Carlisle Cullen dan istrinya Esme Cullen yakni Alice, Jasper, Emmet, Rosalie, dan Edward Cullen. Mereka semua baru saja pindah dari Alaska. Kelima anggota keluarga Cullen ini adalah anak-anak paling rupawan sekaligus misterius. Mereka tidak pernah bergaul dengan siswa lain dan selalu bolos saat cuaca cerah. Perhatian Bella terpusat pada Edward, anggota keluarga Cullen yang dipandang paling rupawan dan satu-satunya yang belum punya pasangan.


©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

Di kelas pelajaran biologi, Bella duduk di sebelah Edward dan mereka otomatis menjadi rekan kerja kelompok. Namun, Edward sama sekali tidak bicara dan senantiasa menunjukkan sikap aneh. Pemuda itu seperti tersiksa menahan aroma yang tidak sedap sampai-sampai Bella berkali-kali mencium rambut dan pakaiannya sendiri untuk memastikan apakah Edward terganggu karena aroma tidak sedap dari pakaiannya. Begitu kelas selesai, Edward dengan cepat pergi meninggalkan kelas dan bolos sekolah selama satu minggu. Di pertemuan ke dua Edward dan Bella, Edward akhirnya memulai pembicaraan dan berkenalan dengan Bella. Sepulang sekolah, Bella bersandar di truknya dan melihat Edward berdiri di kejauhan. Sebuah mobil kehilangan kendali dan meluncur ke arah Bella. Tiba-tiba saja, Edward sudah ada di depan Bella dan menahan hantaman mobil itu sampai pintu mobil ringsek. Sebelum orang-orang berkerumun, Edward cepat-cepat pergi.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

Dokter Carlisle yang juga kenal baik dengan Charlie menjelaskan bahwa Bella tidak mengalami luka. Menurutnya, Bella beruntung ada Edward di dekat sana untuk menolongnya—namun ia tidak memberikan tanggapan lebih lanjut. Bella lantas menuntut penjelasan dari Edward: bagaimana ia bisa tiba secepat kilat dan kuat menahan sebuah mobil. Namun, Edward tampak kesal dan tidak mau menjelaskan bagaimana bisa dirinya bertindak layaknya pahlawan super. Kejadian itu membuat Edward dan Bella semakin dekat dan Edward semakin terobsesi untuk melindungi Bella dari bahaya. Pemuda itu bahkan membuntuti Bella hanya untuk memastikan keselamatannya. Tidak perlu waktu lama bagi Bella untuk mengamati berbagai keanehan dalam diri Edward dan menyelidiki untuk membongkar sebuah rahasia bahwa Edward Cullen, lelaki yang dicintainya, sebenarnya adalah sesosok vampir yang sewaktu-waktu bisa menyerang dan menghisap kering darah Bella. Gadis itu kemudian menyadari bahwa dirinya berada dalam sebuah hubungan asmara yang sangat berbahaya karena yang dipertaruhkan adalah nyawanya.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

01 Story Logic

Konsep Twilight secara umum sudah sejalan dengan logika Drama Romantis yang dipadukan dengan Fantasi dan disajikan dengan nuansa Gothic. Kisah percintaan terlarang Bella dan Edward beserta seluruh rintangan yang harus mereka lalui sudah berada dalam koridor Drama Romantis. Penjelasan mitologi Twilight bahwa Edward adalah vampir sudah dinaungi oleh genre Fantasi. Twilight mengambil langkah berani dan menulis ulang karakteristik vampir supaya mendukung alur ceritanya. Meskipun karakteristik vampir sebenarnya sudah established misalnya terbakar di bawah matahari, tidak kelihatan di cermin, dan tinggal di kastil tua atau tempat-tempat suram, namun bukan berarti Twilight tidak bisa membuat aturan sendiri. Karena cerita ini termasuk Fantasi, maka Twilight diperbolehkan menciptakan aturan di dalam Universe-nya sendiri asalkan konsisten sehingga mengalir dengan logis. Pengubahan karakteristik vampir dalam cerita ini membantu jalannya cerita dengan baik, misalnya vampir tidak tewas di bawah matahari tetapi tubuhnya memantulkan cahaya seperti berlian dan mereka bisa hidup berbaur dengan manusia meskipun tetap menjaga jarak. Kemampuan vampir dalam Twilight juga lebih terbatas karena tidak mengedepankan unsur supranatural. Meskipun konsep Fantasi dan Drama Romantis overall cerita ini sudah masuk akal sesuai genrenya, ada banyak detil yang tidak masuk akal dan berimbas langsung ke kualitas dialog yang juga berimbas langsung kepada performa aktornya. Saya telah membaca sumber cerita film ini yakni novelnya, dan saya dapat menyimpulkan bahwa kurang masuk akalnya berbagai detil cerita [terutama dialog interaksi tokohnya] dalam film ini adalah karena cerita di novelnya memang seperti itu. Meski demikian, seharusnya proses menerjemahkan teks tertulis ke dalam teks visual membuka lebar kesempatan untuk memperbaiki kekurangan di dalam novelnya: Alasan Bella jatuh cinta kepada Edward begitu cepatnya, alasan Edward berkali-kali mengatakan pada Bella bahwa mereka tidak seharusnya berteman padahal Bella tidak pernah bertanya atau mempermasalahkannya. Kecanggungan Edward justru semakin membuat Bella curiga. Sekali lagi, secara konsep film ini sudah baik sesuai genrenya, namun memiliki kekurangan pembangunan logika yang kuat dalam detil interaksi karakternya.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini sudah konsisten. Di dalam novelnya, mitologi mengenai vampir dan suku Quileute dibahas lebih rinci, namun tidak di dalam film. Tentu saja, sebuah buku memiliki keleluasaan mengeksplorasi berbagai mitologi atau back-story yang bisa mendukung laju cerita. Namun, film sangat terbatas oleh durasi dan harus menyajikan cerita yang utuh dalam waktu singkat—memadatkan ratusan halaman novel ke dalam rentetan gambar selama dua jam saja. Film ini telah berhasil mengambil poin-poin cerita penting dari dalam novel dan menyajikan rajutan cerita yang konsisten yang benar-benar mendukung secara langsung proses percintaan Edward dengan Bella dan masalah apa yang mereka hadapi sebagai pasangan. Twilight menceritakan tentang seorang gadis dan seorang pria yang tidak menduga bahwa mereka akan jatuh cinta dan harus menghadapi sebuah bahaya. Poin utama ini sudah disampaikan dengan baik karena disampaikan dengan konsisten.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

03 Casting Choice and Acting

Cukup sulit menilai pemilihan aktor dalam film ini karena akting tokoh kuncinya tergolong kurang baik. Namun seperti yang sudah dibahas, kekurangan ini besar kemungkinan diakibatkan oleh naskah yang memang kurang baik. Jika dilihat dari segi keseluruhan cerita termasuk pandangan penulis novelnya, pemilihan aktor dalam film ini sudah baik dan mampu menghidupkan deskripsi fisik karakter mereka. Robert Pattinson yang memang diakui memiliki fisik yang rupawan sejak berperan sebagai Cedric Diggory dalam film Harry potter and the Goblet of Fire, dinilai sudah cocok memerankan karakter Edward. Kristen Stewart, meskipun bukan aktris yang dipuji terutama karena kecantikan fisiknya, sebelumnya bermain baik dalam film Panic Room dan Zathura yang menunjukkan bahwa ia cocok memerankan karakter Bella dalam film yang digambarkan cukup canggung dan lebih suka menyendiri meskipun tidak menutup diri dari teman-temannya. Kondisi keluarganya juga semakin membuat Bella bertingkah canggung, apalagi ia harus pindah ke lokasi “baru” dan merasa semakin canggung karena orang-orang di Forks sudah mengenalnya. Kristen Stewart memerankan karakter ini dengan baik. Jika disudutkan untuk membicarakan fisik Kristen Stewart [di tahun 2008] [apakah sudah merepresentasikan sosok maha-cantik yang digambarkan dalam Graphic Novelnya], penonton akan memiliki opini yang beragam terutama dari kalangan penonton wanita. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa Stewart pernah masuk daftar 99 Perempuan Paling Top di situs AskMen dan tidak main-main, ia berada di posisi 7. Aktor lain dalam film ini juga sudah mampu menghidupkan karakter mereka masing-masing, secara overall, dengan baik.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik. Iringan musik dan lagu dalam Twilight bisa menyatu dengan baik dengan keseluruhan nuansa film.

05 Cinematography Match

Salah satu keunggulan Twilight yang dipuji adalah sinematografinya yang baik. Film ini menampilkan berbagai pemandangan kota Forks yang “suram” sekaligus indah. Namun keunggulan sinematografi film ini bukan karena menampilkan visual yang indah, tetapi karena tampilan visual itu mendukung jalannya cerita. Forks digambarkan sebagai kota yang senantiasa mendung dan sangat lembab. Itulah mengapa keluarga Cullen memilih untuk tinggal di sana. Tanpa perlu menjelaskan secara panjang lebar, sinematografi film ini sudah menunjukkan alasan masuk akal keluarga Cullen memilih untuk tinggal di Forks. Berbagai rekaman hutan yang ditampilkan juga menguatkan kesan terisolasi yang kian mendukung logika narasi film ini. Selain sinematografi pemandangan yang baik, film ini juga memiliki sinematografi dan koreografi adegan aksi yang baik karena benar-benar mengikuti standar film aksi pada umumnya. Inilah salah satu keunggulan film ini yang mampu menampilkan berbagai genre film dengan baik dalam satu film—nuansa horror, thriller, dan aksi dalam film ini digarap dengan baik yang juga didukung dengan sinematografinya.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.

07 Background/Set Match

Karena saya berani menyebut diri saya sendiri sebagai kritikus film, saya diwajibkan untuk tidak hanya menonton film tetapi juga “menonton” di balik layar pembuatan film tersebut supaya saya punya pemahaman yang lebih baik tentang filmnya dan bisa memberikan penilaian yang lebih akurat. Khusus untuk pemilihan latar tempat dan set dalam Twilight, saya secara khusus menonton dokumenter Twilight in Forks yang menelusuri kota Forks yang menjadi lokasi nyata cerita Twilight. Meski demikian, sebenarnya film ini tidak direkam di Forks melainkan di Portland, Negara Bagian Oregon. Kota Forks sama sekali tidak digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar. Jika kita mengamati deskripsi kota Forks dan bagaimana keadaan kota itu sesuai dokumenter Twilight in Forks, maka kita telah mengetahui bahwa kota tersebut bukanlah sebuah lokasi padat yang sesak akan hiruk-pikuk. Namun, Portland adalah kota paling padat di Oregon. Keunggulan film ini adalah bagaimana pengambilan gambar yang dilakukan di luar Forks bisa benar-benar menggambarkan kota Forks sesuai deskripsi di dalam novelnya. Selain pemilihan lokasi yang baik, properti yang digunakan dalam film juga sudah baik. Rumah “mewah” Edward digunakan bukan semata-mata karena bentuknya bagus dan elegan, tetapi karena rumah itu mendukung bergulirnya cerita tanpa terlalu banyak penjelasan yakni kontras antara keyakinan masyarakat dengan kenyataan hidup keluarga vampir. Rumah keluarga Cullen jelas-jelas berbanding terbalik dengan rumah para vampir di cerita populer pada umumnya. Karena film memiliki waktu narasi yang terbatas, setiap pemilihan gambar yang ditampilkan haruslah se-efektif mungkin sehingga semua yang dipilih haruslah mendukung jalannya cerita. Dengan demikian, itu berarti pemilihan set lokasi dan properti dalam film ini sudah baik.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Hasil akhir/presentasi/format film ini sudah baik. Pencahayaan yang diatur dalam proses editing sudah mampu menguatkan nuansa Gothic yang sejalan dengan genre filmnya. Meskipun Twilight menampilkan aksi di malam hari yang minim sumber penerangan, namun berbagai aksi masih terlihat dengan jelas sehingga semakin menguatkan kesan spektakuler ala film aksi.

09 Audience Approval

Ketika novel Twilight dirilis, meskipun berhasil menjadi salah satu Best-Seller, namun pembacanya benar-benar terbelah dua. Bukan hanya novel ini punya basis penggemar yang kuat, tetapi juga basis pembenci yang tidak kalah kuatnya. Hal ini berlanjut ke filmnya. Penonton terpecah antara yang menyukainya dan yang membencinya. Bahkan, aktor utama film ini [Pattinson] pun membenci filmnya. Bagi mereka yang membenci, seperti ada rasa “jijik” terhadap Twilight yang sulit dijelaskan dengan kata-kata lebih dari ungkapan bahwa ceritanya tidak logis dan mempromosikan toxic relationship yang sebetulnya lebih mengarah ke persoalan genre ketimbang bagaimana cerita atau filmnya. Mereka yang tidak suka umumnya memang bukan penggemar genre yang serumpun dengan Twilight. Telenovela, misalnya, banyak yang membencinya karena itu adalah telenovela. Padahal, telenovela sudah menjadi genre sendiri dan ya memang mau tidak mau punya karakteristik seperti itu. Inilah yang terjadi pada Makjang Korea seperti The Penthouse. Sinetron itu memang bukan untuk semua orang. Mayoritas akan merasa kesal menontonnya dan menganggap sinetron itu jelek dan tidak masuk akal, tapi kalau dilihat berdasarkan genrenya, The Penthouse adalah sebuah sinetron yang baik memenuhi kriteria genrenya.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

10 Intentional Match

Film ini telah berhasil memenuhi semua ekspektasi dan visi sutradaranya. Twilight telah berhasil menerjemahkan novelnya dengan baik ke layar lebar dengan menampilkan cerita yang konsisten dan jajaran pemeran yang bisa menghidupkan karakter mereka. Film ini telah berhasil membuka gerbang bagi film-film penerusnya untuk dibuat. Musik, sinematografi, latar, dan presentasi film ini sudah menguatkan nuansa gothic yang diinginkan oleh sutradaranya dan berhasil menyatu dengan konsep ceritanya secara memuaskan. Nuansa ini kemudian menjadi signature atau ciri khas saga ini yang image-nya masih bertahan sampai saga ini selesai [meskipun kualitasnya tidak sama/sekaliber].

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

01 Skywalker’s Schemata

Saya ingat betul saat film ini pertama kali dirilis. Twilight menyedot perhatian banyak orang. Tak mau ketinggalan, saya juga ingin cepat-cepat menonton filmnya. Sebelum filmnya dirilis, saya mendengar dan membaca berbagai prediksi dan tanggapan kritikus yang menyangsikan kualitas Twilight. Namun setelah filmnya dirilis, Twilight berhasil membuktikan bahwa semua prediksi itu salah. Bahkan dalam majalah Cinemags edisi 2010, diungkapkan bahwa meskipun Twilight sempat diprediksi akan gagal dan banyak kalangan yang tidak menyukainya, namun film itu berhasil membuat kritikus dan pihak yang membenci Twilight, dikutip, “…agak menelan ludah, ketika film ini tak hanya sukses besar secara komersil, namun juga membuat sebagian kalangan kritikus (meski mungkin dengan enggan) mau angkat topi dan mengakui bahwa film ini memang layak masuk ke jajaran film yang sayang dilewatkan, tahun lalu.”

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

Twilight berhasil membuat pembaca yang terbagi dua antara yang membenci dan menggemari novelnya secara umum sepakat bahwa film ini memiliki kualitas yang baik. Bagi saya, Twilight adalah sebuah pengalaman baru yang unik dan penuh sensasi. Saya ikut terseret ke dalam euforia film ini sampai sakhirnya saya membaca novelnya. Ketika meletakkan novel Twilight di atas meja kasir untuk dibayar pun, petugas kasir sedang membicarakan tentang Twilight—nyaris mustahil untuk lepas dari hingar-bingar Twilight di kala itu. Twilight adalah sebuah film yang bagus karena tidak hanya film ini berhasil menerjemahkan kata-kata di novelnya ke layar lebar dengan sangat baik, namun juga memiliki jajaran pemain, musik, sinematografi, kostum, dan set yang memukau. Film ini berhasil menyajikan sebuah tontonan bernuansa Gothic yang konsisten dan menggabungkan berbagai unsur genre yang berbeda dari novelnya dengan baik—misalnya, koreografi adegan aksi film ini tergolong baik meskipun Twilight bukanlah sebuah film Aksi.

02 Awards

Twilight mendapatkan berbagai penghargaan dan nominasi di antaranya: Grammy Awards, Saturn Awards, dan Young Artist Awards.

Wikimedia Commons/Twilight director, Catherine, signing the DVDs/2009

03 Financial

Film ini dibuat dengan dana sebesar $37 juta dan memperoleh $407 juta. Twilight mendapatkan lebih banyak uang dari penjualan lebih dari 11 juta keping DVD senilai $201 juta yang merupakan angka fantastis apalagi film ini dirilis di awal geliat krisis global 2008. Kesuksesan film ini menjamin sekuelnya untuk dibuat.

04 Critics

Sebelum Twilight dirilis, kalangan kritikus yang memang sudah tahu novelnya dan tidak menyukai novelnya sudah memberikan prediksi yang negatif. Namun ternyata, Twilight sukses besar dan dari berbagai penilaian aspek sebuah film sesuai genrenya, Twilight telah memberikan yang terbaik. Namun, film ini adalah satu dari banyak film populer yang membuat kritkus enggan mengakui kesalah mereka dan mengakui bahwa ternyata film yang mereka prediksi akan gagal dan rendah kualitasnya ternyata sukses besar dan mendapat respons yang positif. Terlepas dari segala keunggulan Twilight dalam aspek teknik perfilman, kritikus tetap berhasil mencari-cari kesalahan dan menekankan bahwa cerita dan dialog film ini tidak bagus sehingga keunggulan lain dalam film ini menjadi tidak begitu berarti. Twilight adalah salah satu film yang benar-benar memecah dua kelompok masyarakat yang membencinya dan yang menyukainya. Hal itu berlaku juga untuk para kritikus film. Majalah Cinemags sendiri mengakui bahwa prediksi kritikus itu ternyata salah dan Twilight mampu membuat mereka setidaknya menelan ludah dan mengangkat topi karena Twilight memiliki kualitas jauh di atas ekspektasi. Namun tidak sedikit yang berpegang teguh pada pendirian dan tetap menganggap filmnya jelek.

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.

05 Longevity

Tidak bisa dipungkiri bahwa Twilight telah menciptakan 2 kubu yang berseberangan. Namun justru karena itu, film ini masih sering dibahas dalam berbagai diskusi. Salah satunya adalah diskusi mengenai prediksi kritikus yang sering sekali salah. Twilight juga merupakan salah satu adaptasi novel yang berhasil mengangkat nuansa novelnya ke tataran visual dengan baik. Selain itu, meskipun film ini dirilis tahun 2008, saga ini baru selesai tahun 2012. Pada tahun 2018, Twilight dirilis ulang dalam format Blu-ray 4K—salah satu indikasi bahwa film itu masih populer karena jika filmnya sudah terlupakan, maka tipis sekali kemungkinan filmnya dirilis ulang dalam 4K karena prosesnya memerlukan kerja ekstra membuat master 4K dari filmnya. Proses mastering 4K tidak hanya soal resolusi, tetapi soal presentasi filmnya secara keseluruhan yang mencakup warna dan sistim presentasi apakah menggunakan HDR atau Dolby Vision. Jika Twilight sudah dilupakan waktu, seharusnya studio enggan bekerja ekstra untuk merilis ulang filmnya.

Final Score

Skor Asli                      : 9.5

Skor Tambahan            : -1/2

Skor Akhir                   : 9/10

Spesifikasi DVD


Judul                : Twilight

Rilis                  : 4 Maret 2009

Format             : DVD

Kode Warna    : NTSC

Fitur                 : Behind the Scenes, Music Videos

Support            : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Spesifikasi Buku


Judul                : Twilight

Penulis              : Stephenie Meyer

Terbit               : 2005 [cover asli], 2008 [cover film]

Halaman           : 518 [2008]

Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama

Spesifikasi Suplemen [Film]


Judul                : Twilight in Forks: The Saga of the Real Town

Rilis                  : 15 Maret 2010

Format             : VCD

Kode Warna    : PAL

Fitur                 : -

Support            : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Spesifikasi Suplemen [Buku]


Judul                : The Twilight Saga: The Official Illustrated Guide

Penulis              : Stephenie Meyer

Terbit               : 2011

Halaman           : 544

Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama

Spesifikasi Suplemen [Buku—2]

Judul                : Twilight: Novel Grafis [Volume 1]

Penulis              : Stephenie Meyer, Young Kim

Terbit               : 2010

Halaman           : 224

Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama

Review Twilight [2008]

Review New Moon [2009]

Review Eclipse [2010]

Review Breaking Dawn Part I [2011]

Review Breaking Dawn Part II [2012]

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

©2008/Summit Entertainment/LionsGate/all rights reserved.