©2012/Summit Entertainment/Breaking Dawn Part II/All Rights
Reserved. |
Review The Twilight Saga Breaking Dawn Part II (2012) Perang Besar Antar Klan Vampir
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama
Romatis—Fantasi—Aksi
Rilis : 16 November 2012
Durasi : 115 menit
Episode : -
Review Breaking Dawn Part I [2011]
Review Breaking Dawn Part II [2012]
Sinopsis
Racun
vampir Edward mulai bereaksi terhadap tubuh Bella. Perlahan-lahan, racun itu
menyebar ke seluruh tubuh Bella dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
disebabkan oleh persalinan Renesmee yang nyaris merenggut nyawa Bella. Wanita
itu terbangun dalam keadaan segar dan telah “resmi” menjadi vampir. Menurut
anggota keluarga Cullen, vampir yang masih baru adalah vampir yang sangat kuat,
haus darah manusia, dan tidak bisa ditebak. Namun, mereka mengakui bahwa Bella
adalah sebuah pengecualian karena dia sangat tenang dan bisa mengendalikan diri
dengan baik. Ia juga sudah mampu berburu binatang liar dengan gesit dan tepat
sasaran. Akhirnya, Bella dipertemukan kembali dengan puterinya yang baru lahir.
Ia terkejut karena bayi yang dilahirkannya semalam sudah tumbuh seolah-olah
telah berusia beberapa bulan. Bella juga terkejut Jacob justru bercengkerama
hangat dengan anggota keluarga Cullen terutama Rosalie, padahal Bella tahu
benar kalau Jacob membenci vampir dan sudah siap membunuh Edward jika Bella
sudah berubah menjadi vampir. Namun hal itu tidak dilakukan Jacob karena ia
melakukan imprint kepada Renesmee.
Maka, Jacob dengan pasrah terus berada di samping Renesmee untuk melindunginya.
Perasaan cinta Jacob kepada Renesmee yang masih bayi membuat Bella marah besar.
Ia pun menggunakan kekerasan untuk mengusir Jacob. Namun, Bella akhirnya sadar
bahwa keberadaan Jacob sebenarnya bagus untuk perlindungan ekstra bagi
Renesmee—keluarga Volturi telah mengetahui keberadaan Renesmee dan berencana
menghancurkan seluruh keluarga Cullen karena dianggap melanggar peraturan.
|
Salah
satu peraturan kaum vampir adalah mereka dilarang menggigit anak kecil untuk
dijadikan vampir. Itu karena vampir anak-anak akan menjadi kanak-kanak
selamanya sehingga tidak akan pernah bisa berpikir dewasa. Sifat mereka yang
labil dan “kekanak-kanakan” sangat berbahaya karena mereka tidak paham dan
tidak peduli aturan. Sehingga, anak vampir yang marah bisa menghabisi seisi
desa tanpa peduli mengancam keberadaan kaum vampir. Keluarga Volturi, atas
dasar kesaksian Irina dari klan Denali, yakin bahwa Renesmee adalah vampir
anak-anak yang lahir karena digigit oleh salah satu anggota keluarga Cullen.
Namun, Renesmee sebetulnya sama sekali bukan vampir anak-anak seperti yang
ditakutkan oleh Volturi. Renesmee senantiasa bertumbuh besar dan bisa
mengkonsumsi baik darah maupun makanan manusia. Ia adalah keturunan berdarah
campuran [hybrid] manusia dengan vampir. Permasalahan keluarga Cullen yang
semakin rumit membuat mereka memutuskan untuk memutus hubungan Bella dengan
keluarga manusianya dengan cara memberi tahu Charlie bahwa Bella sudah
meninggal dunia. Setelah itu, mereka akan pergi sejauh mungkin dari Forks.
|
Keputusan itu ditentang oleh Jacob. Menurutnya, Charlie sudah sangat menderita dan tidak sepantasnya Bella makin menyiksa ayahnya sendiri dengan kabar duka. Jacob juga tidak mau keluarga Cullen pergi karena ia akan berpisah dengan Renesmee. Maka, Jacob nekat memberi tahu Charlie bahwa Bella masih hidup. Namun, ia mewanti-wanti Charlie bahwa kehidupan Bella yang sekarang penuh dengan hal-hal yang di luar nalar manusia. Jacob menjelaskan maksudnya secara langsung dengan berubah menjadi serigala di hadapan Charlie. Akhirnya, Charlie bertemu kembali dengan Bella dan bisa melihat cucunya. Charlie melihat keanehan pada anak dan cucunya, namun Bella meyakinkan Charlie untuk tida khawatir. Sementara itu, kedatangan keluarga Volturi semakin dekat. Carlisle mulai menghubungi teman-temannya untuk dijadikan saksi. Ia meminta mereka datang ke Forks untuk mengamati sendiri Renesmee dan bersaksi di hadapan Volturi bahwa Renesmee bukanlah vampir anak-anak, melainkan vampir campuran yang akan tumbuh dewasa dan tidak berbahaya. Di tengah kepanikan, Alice dan Jasper justru pergi meninggalkan keluarga Cullen tanpa menjelaskan apapun kepada keluarga Cullen. Walau demikian, Bella menemukan pesan rahasia Alice dan meyakini bahwa Alice sedang menyusun rencana mengatasi masalah besar yang menanti. Alice melihat bahwa perang besar tidak terhindarkan akan segera terjadi. Mereka harus berusaha supaya tidak terjadi pembantaian. Dengan ancaman yang semakin mendekat, makin banyak pemuda suku Quileute yang berubah menjadi serigala dan bergabung dengan Jacob. Kelompok serigala Sam juga merasakan ancaman yang sama dan Sam memutuskan untuk berdamai dengan Jacob dan bekerja sama. Aliansi kumpulan klan vampir dan serigala yang dibangun akan ditandingkan dengan pasukan keluarga Volturi yang sangat kuat.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
01 Story Logic
Secara
keseluruhan, Breaking Dawn Part II memiliki konsep dan detil cerita yang tidak
logis. Pertama-tama, film ini seharunya merupakan sebuah Drama Romantis yang
memiliki karakteristik tersendiri berbeda dari Fantasi, Aksi, dan genre
lainnya. Namun, bagian Drama Romantis dalam film ini nyaris tidak ada atau
porsinya terlalu sedikit sehingga ditutupi oleh porsi Fantasi dan Aksi
[proporsi ketiga genre yang menaungi tidak seimbang]. Apalagi, porsi genre Aksi
di dalam film ini pun pada akhirnya di-negasi oleh adegan pertarungan terakhir
yang kontroversial karena berbeda dari novelnya. Namun demikian, sepeti biasa,
porsi masalah logika terbesar ada pada detil ceritanya: Perubahan Bella menjadi
vampir yang langsung beraksi terjadi terlalu cepat. Baik Bella maupun penonton
tidak diberi waktu untuk berhenti sejenak dan mengagumi perubahan Bella. Sudah
sejak film pertama Bella ingin menjadi vampir dan kini ia akhirnya berubah
menjadi vampir. Mencapai keinginan semacam itu akan logis jika membuat Bella
tertegun secara spiritual sehingga ia sejenak merasa tidak percaya bahwa apa
yang diimpi-impikannya menjadi nyata—“wow, aku benar-benar menjadi vampir
sekarang!”—tetapi Bella langsung melesat seperti sudah menjadi vampir selama
beberapa hari.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
Cara
keluarga Cullen mengatasi kecurigaan Charlie juga tidak masuk akal: keluarga
Cullen yang cerdas dan mempunyai banyak uang untuk memanipulasi nyaris segala
sesuatu, memutuskan untuk memberi tahu Charlie bahwa Bella telah meninggal
dunia. Padahal, mereka bisa dengan mudah berbohong misalnya mengatakan bahwa
Bella terkena sebuah penyakit menular dan sedang dalam proses terapi atau Bella
sudah sehat dan sedang bepergian untuk mengadopsi anak. Kondisi fisik Bella
sebagai vampir masih sama dengan fisiknya saat menjadi manusia, jadi ia tidak
perlu menghilang sepenuhnya dari kehidupan Charlie—setidaknya tidak untuk waktu
beberapa tahun ke depan. Keluarga Cullen adalah keluarga kaya raya. Bella bisa
saja menjelaskan bahwa dirinya melakukan berbagai terapi dan operasi plastik
mahal untuk terlihat awet muda. Baru setelah lima tahunan kemudian [atau bahkan
lebih], mereka bisa mengatakan pada Charlie bahwa Bella akhirnya meninggal
sekeluarga bersama Edward dan Renesmee. Toh Renesmee akan terus bertumbuh besar
sehingga orang tidak percaya mereka adalah keluarga vampir. Proses bagaimana
Charlie tahu soal kebenaran juga tidak masuk akal. Respons Charlie terlalu
tenang saat melihat Jacob berubah menjadi manusia serigala dan melihat Bella
sudah melahirkan anak walau belum hamil selama 9 bulan dan bayi itu sudah
seperti berusia beberapa bulan padahal baru lahir selama beberapa hari.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
Selain
poin tidak masuk akal pada detil Drama dan Romantis pada Drama Romantis ini,
unsur Fantasi di dalamnya juga semakin mengada-ada dengan menampilkan berbagai
karakter yang memiliki kekuatan super seolah-olah mereka adalah superhero dari
Marvel. Pengungkapan ini bertolak belakang dengan film Twilight pertama yang lehih “subtle”
dalam memberikan kekuatan super pada karakternya—pun kekuatan mereka sangat “subtle” sehingga sama sekali tidak dapat
diasosiasikan dengan superhero Marvel karena kekuatan mereka di luar batas
“spektakuler”, tergolong “flawed”, tidak
berlebihan atau “stands-out”, dan
jarang dimiliki kaum vampir. Bahkan, kemampuan super dalam Twilight pertama sama sekali tidak ditampilkan sebagai kekuatan
super, tapi lebih ditekankan sebagai “bakat”. Dengan demikian, vampir yang
berbakat dalam Twilight benar-benar
jarang sehingga benar-benar istimewa. Namun dalam Breaking Dawn Part II,
terlihat mudah sekali menjumpai vampir yang memiliki kekuatan super sehingga
keberadaan mereka tidak lagi istimewa karena sudah “pasaran”—Bahkan Bella pun
punya kekuatan super! Padahal dalam film
New Moon digambarkan bahwa bakat di klan
vampir sangat jarang sampai-sampai keluarga Volturi [terutama Aro] sangat
menghargai bakat dan mencoba merekrut mereka yang berbakat sebisa mungkin. Jika
Carlisle bisa dengan mudah menemukan vampir lain dengan kekuatan super, tidak
masuk akal jika keluarga Volturi gagal menemukan para vampir itu sebelum
Carlisle mengingat Aro sangat berambisi mengumpulkan para vampir super dan
mereka bisa memanfaatkan “kekuatan politik” mereka untuk memburu para superhero
satu per satu. Secara umum cerita dalam film ini tidak masuk akal.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini kurang konsisten karena membawa beban terlalu banyak poin
cerita yang harus dieksplorasi: kelanjutan drama cinta Edward dengan Bella,
hubungan keluarga Cullen dengan para serigala, perseteruan Cullen dengan
Volturi, dan mengembangkan (expanding) universe
Twilight dengan menceritakan kehidupan dan kekuatan super vampir-vampir
baru. Poin paling utama keseluruhan saga
Twilight, yakni kisah asmara Edward dan Bella, justru kurang dieksplorasi
dalam Breaking Dawn Part II. Kemunculan J. Jenks dalam film ini juga jadi
“mubadzir” atau sia-sia karena memang keberadaannya sama sekali tidak
signifikan. Kemunculan J. Jenks bisa saja dilewati dengan cara mengarahkan
Bella ke sebuah biro atau jasa penyimpanan di mana Alice dan Jasper sudah
menyimpan dokumen penting untuk mengelabuhi Volturi di kemudian hari [karena
dokumen itu sejatinya hanya dijadikan sebagai motivasi supaya masa depan yang
terjadi bisa sesuai dengan ramalan Alice dan membuat Aro percaya pada ramalan
itu]. Memang, film ini hanya mengikuti alur yang ada di bukunya, namun
lagi-lagi perlu diingat bahwa buku [atau serial televisi sekalipun] memiliki
keleluasaan [privilege] untuk
mengeksplorasi lebih banyak cabang cerita karena tidak dibatasi oleh “kuantitas
sekali duduk” atau daya tahan seseorang mengkonsumsi informasi dalam sekali
duduk sehingga ceritanya masih bisa dilanjutkan di bab berikutnya [atau episode
dan season berikutnya untuk serial televisi].
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
aktor dalam film ini sudah baik. Sama halnya dengan permasalahan akting dalam franchise ini secara keseluruhan
[dimulai dari Twilight hingga Breaking Dawn], naskah yang diberikan
kepada para aktor memang kurang kuat sehingga para aktor pun cukup kesulitan
untuk memberikan performa terbaik mereka. Nyatanya, Robert Pattinson dipuji
dalam Cosmopolis dan The Lighthouse, Kristen Stewart dipuji
dalam Panic Room dan Adventureland, dan Taylor Lautner bermain
baik dalam Abduction [sayangnya
sebagian besar kritikus sudah terlanjur tidak menyukai aktor ini karena
keterlibatannya dalam Twilight dan
gagal “menghilangkan” aura Jacob/Twilight
setelah saga itu berakhir, tidak seperti Robert dan Kristen yang berhasil
“menunjukkan sisi lain kemampuan akting mereka di luar persona Edward dan
Bella—salah satunya dengan memilih film dengan genre dan peran yang berbeda
jauh dari Twilight sekaligus mendapat
pujian kritikus [tidak perlu pujian penonton] seperti film-film festival untuk
menunjukkan rentang (range) kemampuan
aktingnya]. Aktor-aktor “baru” dalam Breaking Dawn Part II juga mayoritas bukan
aktor sembarangan. Ada Rami Malek yang kemudian dipuji dalam Bohemian Rhapsody dan ada pula Lee Pace
yang kemudian dipuji dalam The Hobbit dan
Guardians of the Galaxy.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Breaking Dawn Part II membawa kembali sedikit
nuansa musik Twilight pertama [dengan
Renesmee’s Lullaby yang merupakan
musik dari Edward untuk Renesmee setelah Edward membuat Bella’s Lullaby dalam Twilight]
dan menyuguhkan A Thousand Years
versi-2 yang menuai pujian berbagai kalangan termasuk kalangan pengamat musik.
Lagu-lagu dalam film ini dinilai mampu menjadi tanda “perpisahan” atau penutup
yang baik bagi Twilight Saga dan
tidak mengecewakan.
Penilaian Profesional dalam Musik |
|
Hasil Penilaian |
|
Pemberi Nilai |
Nilai |
|
|
|
|
|
|
(B) |
|
(B-) |
|
|
|
(B) |
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
08 Special and/or Practical Effects
Secara
keseluruhan, efek visual film ini memang sudah bagus. Namun, bagusnya efek
visual dalam Breaking Dawn Part II adalah “bawaan” sejak film pertama yang
memang sudah menyajikan efek visual dengan baik—termasuk dalam hal teknis
presentasi ukuran layar dan pewarnaan adegan. Maka, tidak ada yang istimewa
dari efek visual pertarungan vampir melawan serigala dalam film ini karena
memang sudah pernah ditampilkan dalam film sebelumnya dan sudah baik hasilnya.
Satu-satunya penggunaan efek visual yang baru dilakukan dalam Breaking Dawn adalah efek visual bayi
komputer/CGI Renesmee yang tidak ada dalam Twilight,
New Moon, dan Eclipse. Dengan demikian, jika ingin menilai pencapaian efek visual
yang sebenarnya dalam Breaking Dawn
adalah dengan melihat efek komputer Renesmee. Sayang sekali, efek komputer
Renesmee terlihat sangat kasar seperti hasil animasi komputer yang dibuat pada
akhir 1990-an. Dalam Breaking Dawn Part I,
kekurangan ini masih bisa ditoleransi karena porsinya sangat kecil sehingga
penonton hanya melihat Renesmee sekilas/sebentar. Namun dalam Breaking Dawn
Part II, Renesmee lebih sering muncul dan setiap kali ia muncul dalam bentuk
CGI, efek visualnya sangat kurang karena memang masih terlihat kasar seperti
belum sepenuhnya selesai atau masih ada sentuhan-sentuhan akhir yang belum dilaksanakan.
Karena porsi kemunculan Renesmee “palsu” sangat besar, maka efek visual pada
karakter ini menjadi garda terdepan alias “cover”
yang mewakili efek-efek lain di keseluruhan film. Jika memang demikian, maka
dapat dikatakan bahwa efek komputer dalam film ini yang dikembangkan secara khusus
untuk film ini, masih sangat kurang.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan respons positif untuk film ini, namun hanya sampai sebelum
adegan puncak. Hal ini karena adegan puncak dalam film ini berbeda sama sekali
dengan adegan yang ada di buku yakni bukan lagi sebuah adegan puncak. Dengan
demikian, penonton terbagi dua antara yang menyukai perubahan tersebut, dan
yang kecewa atau menyayangkan perubahannya.
10 Intentional Match
Film
ini dimaksudkan untuk menjadi penutup dari salah satu seri film paling besar di
Hollywood. Sebelum Breaking Dawn
dirilis, banyak pihak yang menyatakan bahwa akan sulit menutup seri ini dengan
baik, apalagi setelah Eclipse mampu
memperbaiki kesalahan dalam New Moon
dengan sangat baik. Terlebih lagi, sumber cerita dari film ini—yakni novelnya
sendiri—sudah dipenuhi masalah logika, konsistensi, dan tanggapan masyarakat
yang tidak sehangat entri sebelumnya. Dilihat dari sumber materinya, Breaking Dawn merupakan entri yang
paling sulit [selain Twilight pertama
karena harus memulai segala sesuatu dari awal dan menentukan standar (the course of the franchise)] untuk
diangkat ke layar lebar. Dari masalah teknis yakni jumlah halaman dan
pergeseran sudut pandang pencerita saja sudah menjadi tantang tersendiri untuk
film ini. Namun, Breaking Dawn Part II berhasil menyelesaikan seri ini dengan
baik karena dibagi secara proporsional dengan Breaking Dawn Part I dan mengemukakan kembali nuansa-nuansa yang
sudah disajikan dalam seri Twilight
sebelumnya untuk dijadikan penutup. Dilihat dari jumlah penjualan tiket
bioskop, film ini juga telah memenuhi harapan pihak studio.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Ketika
film ini dirilis, saya masih merasa kecewa dengan Harry Potter and the Deathly Hallows Part II karena gagal
memberikan penutup yang memuaskan. Saya merasa perjalanan selama 10 tahun mengikuti
Harry dan dunia sihirnya gagal ditutup dengan baik—gagal memberikan nuansa
“kenyang” kepada saya. Selain nuansanya memang berbeda jauh dari film-film Harry Potter dengan rating tinggi [1, 2,
dan 3] Harry Potter and the Deathly
Hallows Part II pun memiliki nuansa yang berbeda dari Part I. Berbekal kekecewaan itu, saya menonton Breaking Dawn Part
II. Memang, adegan puncaknya cukup mengecewakan, namun secara keseluruhan, Breaking
Dawn Part II berhasil membuat saya “kenyang” dan bisa melepas kepergian Twilight dengan tenang. Breaking Dawn
Part II berhasil mengikat keseluruhan cerita dalam seri Twilight dengan baik lewat caranya mengingatkan kembali nuansa
film-film sebelumnya dan memberikan lagu penutup yang menuai pujian pengamat
musik dan berhasil menjadi lagu penutup yang sesuai dengan tema besar The Twilight Saga. Tidak diduga bahwa
bagian kredit akhir sebuah film mampu menjadi sebuah ucapan selamat tinggal
yang ampuh dan memberi kesan “kenyang” tadi kepada penonton [completed the circle]. Well done.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
02 Awards
Meskipun
tidak mendapatkan penghargaan dari ajang penghargaan yang serius di mata
nternasional, Breaking Dawn Part II mendapatkan banyak sekali penghargaan di
antaranya: 7 kemenangan dalam Teen Choice Award 2013, 5 kemenangan dalam Empire
Cinemas Alternative Movie Awards 2013, dan berbagai penghargaan yang diberikan
oleh People’s Choice Awards, Young Artist Awards, serta Nickelodeo Kid’s Choice
Awards.
03 Financial
Dari
dana sebesar $120 juta, Breaking Dawn Part II berhasil menjual tiket sebanyak
$829 juta. Sampai tahun 2014, Breaking Dawn Part II sudah terjual sebanyak 5
juta keping DVD dan 1 juta keping Blu-ray Disc dengan total keuntungan mencapai
$99 juta. Di pasar Asia, film ini juga dijual dalam format VCD dan di tahun
2018 dipasarkan dalam format Blu-ray 4K. Tentu saja hal ini semakin menambah angka
pendapatan dari Breaking Dawn Part II.
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |
04 Critics
Kritikus
memberikan tanggapan yang beragam untuk film ini. Sebagian besar tidak mengubah
pandangan mereka terhadap seri Twilight—yakni
mereka tidak menyukainya [sudah menjadi rahasia umum bahwa The Twilight Saga adalah salah satu seri sukses yang dibenci para
kritikus]—namun kebanyakan dari mereka menyatakan bahwa Breaking Dawn Part II
lebih baik dari film-film sebelumnya dan berhasil memberikan penutup yang
“layak” untuk sebuah seri yang memiliki skala besar seperti itu.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor
Asli : 7.5
Skor
Tambahan : -1/2
Skor
Akhir : 7/10
Spesifikasi DVD
Judul : The Twilight Saga: Breaking
Dawn Part II
Rilis : 2 Maret 2013
Format : VCD, DVD, Blu-ray
Kode
Warna : PAL [VCD], NTSC [DVD], Full HD
60-24p [Blu-ray]
Fitur : Behind the scenes, Audio
commentary
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Review Breaking Dawn Part I [2011]
Review Breaking Dawn Part II [2012]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
©2012/Summit Entertainment/all rights reserved. |