[image art created by Greco Westernmann from ArtStation] |
Review Film Deep Rising (1998) Teror Monster Laut di Kapal
Pesiar [When Titanic meets Die Hard and Jaws]
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
“Do
you know how many uncharted islands there are in this ocean?”—Finnegan
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
images©1998/Hollywood Pictures/Deep Rising/All Rights
Reserved.
Genre : Thriller—Horror
[Film Monster]
Rilis :
Domestic Releases: |
January 30th, 1998 (Wide) by Walt Disney |
August 21st, 2018 by Kino Lorber |
|
MPAA Rating: |
R for sci-fi violence
and gore |
Durasi : 106 menit
Sutradara : Stephen Sommers
Pemeran : Treat Williams, Famke Janssen, Anthony Heald, Kevin J. O'Connor, Wes Studi, Derrick O'Connor, Jason Flemyng, Djimon Hounsou
Episode : -
Sinopsis
John
Finnegan adalah seorang kapten kapal oportunis yang siap menerima pekerjaan
dari siapa saja selama mendapatkan bayaran yang tinggi. Ia tidak akan
mempertanyakan apa saja urusan kliennya; selama ia dibayar, ia tidak akan ikut
campur urusan kliennya. Karena itulah ia mendapatkan pekerjaan dari tentara
bayaran yang dipimpin oleh Hanover. Anak buah Hanover terdiri dari Mason,
Mulligan, T-Ray, Billy, Vivo dan Mamooli. Mereka meminta Finnegan untuk
mengantarkan mereka beserta “paket rahasia” mereka ke sebuah lokasi yang
dirahasiakan. Mekanik kapal, Joey "Tooch" Pantucci, merasa penasaran
dengan kargo milik para tentara bayaran. Ia pun menyelinap untuk memeriksa isi
kargo dan terkejut karena ternyata kargo itu berisi torpedo yang sangat
berbahaya. Belum sempat ia memberi tahu Finnegan, Joey dipergoki oleh Vivo yang
langsung menyeret Joey ke hadapan teman-temannya yang segera menghajar Joey.
Kekasih Joey yang juga awak kapal tersebut, Leila, meminta Finnegan untuk
menyelamatkan Joey. Akhirnya, Finnegan membantu Joey terbebas dari masalah yang
ditimbulkan oleh rasa ingin tahunya sendiri. Meskipun Finnegan dan para tentara
bayaran menjadi tidak akur, perjalanan mereka tetap dilanjutkan.
Para
tentara bayaran ternyata bekerja sama dengan seseorang yang berada di atas
kapal pesiar mewah Argonautica. Orang tersebut menghancurkan CD pengatur sistem
kapal sehingga Argonautica berhenti dan sistem komunikasinya tidak berfungsi.
Kapal tersebut sebenarnya telah diincar oleh sesosok monster laut penghuni Laut
China Selatan. Dengan matinya mesin kapal, Argonautica tidak bisa melaju untuk
menghindari serangan monster tersebut. Sang monster menjebol bagian bawah kapal
hingga Argonautica bergetar dan sebuah sekoci terhempas ke lautan. Seorang
pencuri wanita, Trillian St. james, telah ditahan di gudang makanan kapal dan
pingsan ketika kapal itu diserang oleh monster laut. Seluruh awak kapal
Argonautica menjadi panik dan berlarian kian kemari. Namun, mereka semua tidak
bisa kabur dari serangan monster laut Octalus yang menjalar di seluruh bagian
kapal seperti ular. Monster ini sangatlah kuat dan mampu menghisap penumpang
masuk ke dalam pipa-pipa udara dan saluran pembuangan. Tidak jauh dari
Argonautica, kapal Finnegan menghantam sekoci yang terhempas dari kapal pesiar.
Para tentara bayaran menyadari bahwa mereka sudah dekat dengan Argonautica dan
mengambil alih kapal milik Finnegan. Para tentara bayaran sudah menyusun
rencana untuk menyerang dan menenggelamkan kapal pesiar Argonautica. “Rekan
kerja” mereka yang berada di atas kapal bertugas mematikan semua sistem kemudi
agar para tentara bayaran dapat menyerang Argonautica dengan mudah.
Hanover
dan anak buahnya, beserta Finnegan dan Joey, menyusup ke dalam Argonautica
untuk melaksanakan misi kriminal mereka. Para tentara sudah siap mengacungkan
senjata ke arah para penumpang. Namun, mereka semua terkejut ketika mengetahui
bahwa Argonautica telah kosong: tidak ada seorang pun di dalam kapal tersebut.
Para tentara menemukan jejak darah tetapi tidak menemukan satu mayat pun.
Setelah diperiksa, sekoci Argonautica masih utuh dan satu-satunya sekoci yang
hilang adalah yang sebelumnya dihantam oleh kapal Finnegan. Hanover membagi
prajuritnya untuk menyisir kapal. Ia memerintahkan Mamooli dan T-Ray untuk
mendampingi Finnegan dan Joey mencari onderdil untuk memperbaiki kapal mereka.
Bagian bawah kapal Argonautica sudah digenangi air. Di balik gelapnya air,
makhluk-makhluk ganas mengintai dan akhirnya menghabisi nyawa T-Ray dan
Mamooli. Finnegan dan Joey berhasil melarikan diri. Di lokasi yang berbeda,
Hanover bertemu dengan Trillian yang baru saja tersadar setelah pingsan. Karena
ia tidak sadarkan diri sewaktu Octalus menyerang, ia tidak tahu apa yang
terjadi dengan para penumpang kapal. Trilian menggunakan kartu awak kapal yang
ia curi untuk membuka sebuah pintu. Tanpa diduga, ada beberapa orang yang bersembunyi
di balik pintu itu dan salah seorang dari mereka secara refleks menghunuskan
sebuah kapak yang menewaskan Vivo. Orang-orang yang selamat dari serangan
Octalus itu adalah kapten Argonautica, Kapten Atherton, dan pemilik
Argonautica, Simon Canton. Mereka berdua berusaha menjelaskan bahwa Argonautica
diserang oleh sekelompok binatang bertentakel, tetapi pernyataan mereka tidak
bisa dipercaya oleh para tentara bayaran.
Finnegan
dan Joey akhirnya berkumpul kembali dengan Hanover dan sisa anak buahnya.
Hanover menduga Finnegan telah membunuh anak buahnya, tetapi Finnegan juga
menceritakan tentang serangan misterius. Karena kapal Finnegan berhenti tepat
di samping Argonautica, monster Octalus yang berburu di dalam kapal Argonautica
mengetahui bahwa masih ada dua orang yang tetap tinggal di kapal Finnegan yakni
Leila dan Billy. Monster itu pun menghabisi nyawa keduanya. Octalus menyedot
Billy hingga masuk ke dalam Argonautica. Ketika para tentara bayaran melihat
tentakel yang bergelantungan, mereka menyerang tentakel tersebut dengan
tembakan hingga tentakel itu memuntahkan mangsanya: Billy yang sudah separuh
dicerna oleh Octalus dimuntahkan kembali. Setelah itu, barulah para tentara
bayaran menyadari bahaya apa yang sebenarnya mengancam nyawa mereka. Di tengah
keributan antar korban selamat, Finnegan menyadari bahwa sebenarnya pemilik
Argonautica, Simon Canton, adalah pelaku yang mematikan sistem kapal. Akhirnya
terungkap bahwa Simon sengaja menyewa Hanover dan para tentara bayaran untuk
menenggelamkan Argonautica supaya Simon menerima kompensasi dari asuransi.
Namun, ia sama sekali tidak menduga kalau kapalnya akan diserang oleh monster
Octalus. Pada mulanya, Simon hanya berencana menakut-nakuti para penumpang dan
memaksa mereka semua menaiki sekoci sebelum Argonautica ditenggelamkan.
Sanggupkah mereka semua keluar dari Argonautica hidup-hidup? Di mana monster
Octalus sebenarnya bersembunyi dan ke mana sisa-sisa jasad para penumpang
kapal?
01 Story Logic
Deep
Rising merupakan sebuah film Thriller—Horror yang bertajuk Monster. Dengan kata
lain, berbagai ketegangan [thrill] dan teror dari ketidaktahuan [horror—fear of the unknown] bermuara pada
kemunculan sosok monster. Berbagai adegan Aksi di dalam film ini termasuk lebih
mencekam dibandingkan dengan adegan Aksi pada umumnya sehingga aksen Thriller
dalam film ini lebih kuat dibandingkan aksen Aksi [kekerasan dan kengerian
kondisi mayat dieksploitasi]. Dari segi konsep, Deep Rising sudah logis sesuai
dengan genrenya. Penonton tidak dapat terlalu mengharapkan penjelasan yang
selogis mungkin untuk menjelaskan kemunculan monster Octalus karena film ini
bukanlah sebuah Fiksi Ilmiah. Walau demikian, film ini memiliki kekurangan
logika dalam detil ceritanya; menyangkut motivasi para karakternya dan
bagaimana mereka bereaksi terhadap kejadian yang menimpa mereka. Alasan Simon
ingin menenggelamkan Argonautica masih kurang kuat dan berpotensi memperumit
alur ceritanya. Kisah Deep Rising akan lebih logis jika memang ada sekelompok
villain yang ingin meneror atau menjarah Argonautica, tidak perlu membicarakan
tentang masalah operasional kapal dan kecurangan asuransi. Jika terdapat
villain yang ingin menjarah kapal, motivasi villain tersebut tidak perlu
dieksplorasi agar menjadi logis karena motivasinya sudah sangat jelas. Namun
jika pemilik kapal itu sendiri ingin menenggelamkannya, film ini harus
menanggung beban menjelaskan secara logis mengapa pemilik ingin
menenggelamkannya. Apalagi, pelayaran Argonautica diperlihatkan sangat sukses
dan bahkan kapten Argonautica sendiri yakin kalau bisnis pesiar Argonautica
akan sangat menguntungkan. Apabila bisnis itu sangat buruk, seharusnya kapten
Argonautica setidaknya tahu sau atau dua hal tentangnya.
Aksi
dan reaksi karakter-karakter dalam film ini juga sering mengalami masalah
logika. Sebagai contoh, Finnegan dan kru-nya seharusnya sudah paham bahwa
mereka dibayar mahal untuk menjalankan misi tanpa mengajukan pertanyaan apapun.
Finnegan bahkan memiliki sebuah slogan “jika dibayar, bodo amat—if the pay is
there, we do not care”. Maka seharusnya Joey tidak peduli dengan kargo milik
para tentara bayaran. Ia seharusnya sudah paham dengan slogan Finnegan dan
fokus mengerjakan tugasnya memelihara mesin kapal. Reaksi Hanover ketika mereka
menemukan Argonautica juga tampak kurang logis: untuk apa dirinya “mengambil
alih” kapal Finnegan dan mengancamnya? Apabila sudah ada kesepakatan,
seharusnya Hanover tidak perlu mengambil alih kapal Finnegan. Cara tim tentara
bayaran merespons serangan Octalus juga seringkali kurang logis karena reaksi
mereka terkesan seperti reaksi manusia yang tidak profesional. Terdapat berbagai permasalahan logika lainnya
di sepanjang film ini, tetapi tidak memengaruhi kesesuaian logika konsepnya
dengan genrenya.
02 Story Consistency
Secara
umum, permasalahan utama dalam film ini sudah dieksplorasi dan diselesaikan di
akhir. Bahkan, kemunculan Octalus yang mengintai Argonautica sudah
diperlihatkan sejak kredit awal film dimulai. Namun, film ini memperlihatkan
terlalu banyak karakter dari asal yang berbeda dan memiliki tujuan yang
beragam. Dengan demikian, tidak begitu jelas aspek kompleksitas kehidupan
karakter mana yang harus dieksplorasi: apakah kompleksitas hidup Finnegan
sebagai kapten kapal, kompleksitas hubungan antar tim tentara bayaran [seperti
dalam film Predator], rencana licik untuk menenggelamkan kapal yang berujung
bencana, atau kisah seorang pencuri wanita yang terjebak di sebuah kapal pesiar
berisi monster? Dalam film Poseidon, terdapat banyak penumpang yang selamat dan mereka memiliki
latar belakang masing-masing. Namun, mereka semua memiliki kesamaan yang jelas:
mereka semua adalah penumpang Poseidon yang berusaha menyelamatkan
diri—terlepas apa alasan mereka ingin bertahan hidup. Dalam film Deep Blue Sea, memang terdapat banyak karakter dengan latar belakang yang
berbeda-beda. Namun, mereka semua sejak awal sama-sama terjebak di dalam
laboratorium Aquatica dan film tersebut pada dasarnya fokus pada upaya para
karakter bertahan hidup dari serangan hiu. Adapun eksplorasi latar belakang
karakter Susan tetaplah berkaitan erat dengan ceritanya karena latar belakang
Susan menjelaskan mengapa para hiu percobaan menjadi sangat pintar. Misi yang
terfokus semacam ini kurang ditampakkan dalam Deep Rising.
03 Casting Choice and Acting
Secara
umum, pemilihan aktor dalam film ini sudah baik. Secara fisik, para aktor yang
memerankan tentara bayaran sudah dipilih dengan baik. Adapun permasalahan
akting dalam film ini lebih dikarenakan logika dan konsistensi cerita yang
kurang kuat.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik.
05 Cinematography Match
Sinematografi dalam Deep Rising sudah baik.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.
07 Background/Set Match
Latar
belakang dan properti yang digunakan dalam film ini secara umum sudah baik.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
nyata [practical effects] dalam Deep Rising sudah baik. Apabila kita menilai
efek komputer film ini dengan standar 2005 ke atas [setelah film King Kong dirilis—meningkatkan standar baru realisme sosok monster],
maka efek komputer dalam Deep Rising terlihat masih sangat kasar. Jelas sekali
bahwa tentakel monster Octalus hanyalah rekayasa komputer dengan grafik yang
tidak sehalus film-film berdana besar di atas tahun 2005. Namun tidak adil jika
kita menilai efek komputer film ini dengan standar 2005 ke atas. Agar adil,
kita harus membandingkan efek komputer monster Octalus dengan efek komputer
monster dalam film-film satu angkatan seperti Anaconda, The Relic, dan Godzilla 1998. Jika dinilai berdasarkan
tahun pembuatannya, efek komputer Deep Rising secara umum dapat dikatakan sudah
baik. Hasil presentasi film ini [rendering, warna, cahaya] juga sudah baik
untuk standar sebuah film dengan dana $45 juta yang dirilis tahun 1998, saat
Windows 98 baru diluncurkan.
09 Audience Approval
Deep
Rising mendapatkan tanggapan yang beragam dari kalangan penonton.
10 Intentional Match
Deep
Rising gagal memenuhi ekspektasi penciptanya dari segi finansial. Namun, film
ini secara umum sudah sesuai dengan visi penciptanya dari segi artistik.
Apabila Deep Rising dimaksudkan untuk menjadi sebuah film Monster yang
bernuansa 1990-an, maka Deep Rising telah berhasil mencapainya. Dari segi
struktur berdasarkan pola genrenya, Deep Rising berada dalam satu kelas dengan Anaconda dan Deep Blue Sea.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Saya
menyukai Deep Rising. Saya ingat betul masa-masa harus menunggu Bioskop Trans
TV [salah satu stasiun televisi di Indonesia] dimulai pukul 21:00 untuk
menyaksikan film-film unggulan. Salah satu film unggulan yang saya
tunggu-tunggu adalah Deep Rising. Kisah yang mencekam, efek visual yang pada
waktu itu sudah baik, dan monster yang mengerikan, berhasil memberikan sebuah
pengalaman menonton yang seru dan menyenangkan. Deep Rising benar-benar
memiliki vibes atau aura dari film Titanic yang dipadukan dengan Die
Hard dan Jaws. This movie is pure fun, it’s thrilling and
scary, it’s Titanic meets Die
Hard—and it works!
02 Awards
Tidak
ada penghargaan yang penting untuk disebutkan.
03 Financial
Film
ini dibuat dengan dana sebesar $45 juta dan hanya menyediakan laporan hasil
penjualan tiket sebesar $11 juta. Angka tersebut adalah angka penjuaan tiket di
Amerika Serikat saja. Secara umum, Deep Rising tidak berhasil dari segi
finansial. Bahkan, penjualan Blu-ray film ini tidak mencapai angka $1 juta.
Untuk menyiasati kerugian produksi Deep Rising, sutradara Stephen Sommers
menduga Disney bahkan memperjualbelikan hak pakai cuplikan dari film ini untuk
film-film lain karena Sommers menyatakan rekaman kapal Argonautica telah
digunakan di film-film lain. Terdapat fakta menarik yang mungkin menjelaskan
kerugian dari film ini: Deep Rising dirilis dalam Dump Month yakni bulan
Januari. Bulan-bulan Dump Months adalah bulan yang dianggap tidak baik untuk
merilis film karena hampir dipastikan akan sepi penonton. Mayoritas masyarakat
akan menghabiskan waktu dan uang untuk menonton film-film besar di hari libur
Natal dan tahun baru sehingga bulan Januari adalah bulan sunyi [slowing down].
Film-film yang dianggap tidak akan sukses sering sekali dirilis pada Dump
Month. Karena image Dump Month sudah terlanjur buruk, banyak penonton yang
lebih dulu menduga bahwa film-film yang dirilis pada bulan ini akan memiliki
kualitas yang buruk sehingga mereka akan sengaja tidak menontonnya [they won’t
bother to check the movies out].
Deep Rising (1998) Theatrical Performance |
||
Domestic
Box Office |
$11,203,026 |
|
Home Market Performance |
||
Est.
Domestic Blu-ray Sales |
$273,867 |
|
Total
Est. Domestic Video Sales |
$273,867 |
|
04 Critics
Deep
Rising mendapatkan tanggapan yang secara umum negatif dari kalangan kritikus
film. Sebagian kritikus memuji aspek teknis film ini, tetapi menilai ceritanya
secara negatif. Bahkan salah satu kritikus yang paling dikenal, Roger Ebert,
menyatakan bahwa Deep Rising adalah salah satu film terburuk yang pernah ia
saksikan.
05 Longevity
Sejak
pertama kali dirilis, popularitas Deep Rising memang tidak terlalu bersinar.
Film ini kemudian dilupakan sampai perlahan-lahan menjadi sebuah film dengan
Cult following. Deep Rising mendapatkan lebih banyak sorotan bertahun-tahun
setelah filmnya dirilis. Dalam artikelnya di situs Collider, penulis Drew
Taylor menyatakan:
Over the years, Deep Rising’s stature has, well, risen. It is
now frequently cited for what it is – an unfairly overlooked romp and a potential
future cult classic (if it isn’t one already). Williams and Janssen’s
performances are witty and knowing, ditto O’Connor and Anthony Heald as the
weaselly owner of the cruise ship. And Sommers’ direction is outstanding as he
toggles between various genres seamlessly. Like the characters in the movie,
you never know what is coming around the corner and what to expect next. You’ll
still jump, even if you’ve seen it before. It speaks volumes to the
craftsmanship and artistry of Deep Rising that it’s still so effective. [24
November 2020]
Deep
Rising mulai dipahami sebagai sebuah film Monter khas 1990-an yang ideal dan
diperlakukan tidak adil oleh masyarakat dan kritikus ketika pertama kali
dirilis [dinilai underrated atau kurang diapresiasi]. Meski demikian,
popularitas film ini tetap tidak bisa bersinar secemerlang fulm Cult seangkatan
yakni Anaconda dan Deep Blue Sea.
Final Score
Skor
Asli : 8.5
Skor
Tambahan : -1
Skor
Akhir : 7.5
***
STREAMING
Amazon VOD: |
|
iTunes: |
|
YouTube |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©1998/Hollywood Pictures/Deep Rising/All Rights Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.