Review John Wick (2014) Balas Dendam Seorang Pembunuh Bayaran
(Revenge of a Notoriously Cold-Blooded Vigilante)
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Images©2014/Summit Entertainment, Thunder
Road Pictures/John Wick/All Rights Reserved.
Genre : Aksi—Thriller
Rilis : 24 Oktober 2014
Durasi : 101 menit
Sutradara : Chad Stahelski[a]
Pemeran : Keanu
Reeves, Michael Nyqvist, Alfie Allen, Adrianne Palicki, Bridget Moynahan, Dean Winters, Ian McShane, John Leguizamo, Willem Dafoe
Episode : -
Sinopsis
John
Wick baru saja kehilangan istrinya yang sangat ia cintai, Helen. Sang istri
mengetahui jika John Wick akan sangat terpukul atas kepergiannya. Maka, sebelum
meninggal Helen memberikan kenang-kenangan terakhir berupa seekor anak anjing
jenis beagle untuk dirawat
oleh John. Helen berharap anjing itu dapat membantu John menemukan tujuan hidup
yang baru dan menemaninya. Anjing itu diberi nama Daisy dan menjadi makhluk
pertama yang paling penting dalam hidup John, bahkan lebih penting dari mobil Ford Mustang Mach 1
lansiran tahun 1969 yang sangat ia sayangi. Ketika sedang mengisi bensin, John
dihampiri oleh seorang pemuda arogan yang ingin membeli mobil kesayangannya tetapi
John menolak. Ternyata, pemuda itu adalah Iosev Tarasof, putera tunggal Viggo
Tarasof yang merupakan bos besar kelompok mafia. Karena terbiasa dimanja dan
mendapatkan semua keinginannya, penolakan John Wick membuat Iosef geram dan
menyusup ke dalam rumah John Wick untuk menghajarnya habis-habisan dan mencuri
mobil Mustang yang ia inginkan. Karena kebetulan anjing milik John berada di
lokasi, ia juga menjadi sasaran kejahatan Iosef beserta anak buahnya yang
memukul anjing itu hingga mati. Setelah menghajar John hingga babak belur dan
membunuh anjingnya, Iosef pergi menemui rekan kerja ayahnya, Aurelio, yang ahli
menyelundupkan kendaraan. Ia memaksa Aurelio untuk mengganti nomor kendaraan
milik John Wick. Namun, Aurelio menolaknya dan menghajar Iosef. Pemuda itu
mengancam Aurelio karena ayahnya adalah pemimpin mafia yang ditakuti. Viggo pun
menghubungi Aurelio dan menuntut penjelasan mengapa dirinya menghajar putera
satu-satunya. Begitu Aurelio memberi tahu bahwa Iosef mencuri mobil milik John
Wick, Viggo terkejut dan segera menemui puteranya. Pemimpin mafia itu sangat
kesal atas perbuatan puteranya dan menjelaskan bahwa John Wick adalah mantan
pembunuh bayaran yang paling handal dan ditakuti. Ia pernah membunuh tiga orang
anggota mafia hanya dengan menggunakan sebuah pensil.
Viggo
tahu betul sifat John Wick karena mereka dulu pernah bekerja sama. John Wick
adalah orang yang fokus dan punya pendirian kuat. Dengan mengambil dua hal yang
paling berharga dalam hidupnya, Viggo tahu bahwa John akan mengincar puteranya.
Ia lantas menghubungi John Wick dan meminta John untuk menyelesaikan masalah
dengan baik-baik. Namun, John sudah mengetahui identitas pelaku pembunuh
anjingnya dan pencuri mobil kesayangannya—dan ia rela kembali memasuki
kehidupan gelap mafia yang telah lama ia tinggalkan demi membalaskan dendamnya.
Viggo yang menghkawatirkan keselamatan puteranya lantas mengirimkan sebuah
pasukan khusus untuk menyergap John Wick di rumahnya. Ia juga mengadakan
sayembara senilai 2 juta bagi siapa saja yang bisa membunuh John Wick. Namun,
John Wick adalah sosok yang sesuai dengan reputasinya. Ia berhasil mengalahkan
seluruh pasukan khusus Viggo dan memiliki banyak koneksi yang dapat membantunya
mencapai tujuannya. Viggo tidak kehabisan akal dan meminta teman dekat John Wick
yang bernama Marcus untuk membunuh John. Namun, seluruh orang suruhan Viggo
selalu berhasil dikalahkan oleh John. Anak buah Iosef telah berhasil dibunuh
oleh John dan ia sudah hampir berhasil membunuh Iosef. Namun karena Viggo terus
terlibat, kemarahan John Wick kini juga diarahkan kepada Viggo. Karena tidak
mau membiarkan John membalaskan dendamnya, ia memberikan peringatan keras
kepada Viggo agar tidak ikut campur dan merelakan pembalasan dendam John kepada
Iosef. John membakar timbunan harta kekayaan Viggo yang ia simpan dalam sebuah
gereja tua. Perbuatan John justru semakin menyulut kemarahan Viggo yang juga
semakin keras berusaha untuk membunuh John. Ia bahkan rela membayar dua kali
lipat kepada siapa saja yang berani melanggar aturan kelompok mafia demi
membunuh John Wick.
01 Story Logic
Narasi
dalam film ini sudah logis sesuai dengan genrenya. John Wick adalah sebuah film
Aksi yang memiliki unsur Thriller yang sangat kental dikarenakan banyaknya
adegan menegangkan penuh dengan kekerasan yang ditampilkan (murni kekerasan,
bukan kekerasan yang bersifat fantastis seperti dalam film Petualangan Indiana Jones atau The Mummy, atau bahkan dalam film Aksi The Expendables yang banyak adegan kekerasannya bernuansa “keren
(cool—awesome)” ketimbang menegangkan atau menakutkan). Karena film ini berada
di bawah naungan genre Aksi, maka wajar saja berbagai adegan aksi yang
ditampilkan tidak akan masuk akal sesuai realita kehidupan sehari-hari.
Beberapa pihak mengkritik adegan kekerasan sebuah film dan komplain bahwa
adegan tersebut tidak realistis dan karakternya sudah pasti meninggal di dunia
nyata—misalnya Batman atau superhero lain yang berhenti mendadak saat bergelantungan
menggunakan tali atau kawat. Dalam film, Batman berhasil berhenti dari jatuhnya
nyaris sebelum menghantam tanah. Dalam dunia nyata, Batman kemungkinan besar
akan tewas karena tangannya akan patah saat berhenti mendadak menggunakan tali.
Terdapat juga komplain mengenai kekerasan dalam film Home Alone yang terlalu berlebihan dan mengada-ada karena mustahil
kedua penjahat yang menyerang Kevin itu bisa selamat hidup-hidup melawan
jebakan Kevin. Namun, keluhan semacam ini salah kaprah karena film-film
tersebut berada di dalam genre mereka masing-masing. Logis jika Batman berhasil
bermanuver menghindai baling-baling sebuah kapal saat tenggelam, tetapi dalam
film Titanic terdapat seorang korban yang jatuh menghantam baling-baling
dan langsung tewas. Apabila korban tersebut berhasil melakukan manuver dan
terjun selamat seperti Batman, mana adegan tersebut menjadi tidak logis karena Titanic adalah Drama yang Realistis,
bukan sebuah film Aksi—Superhero.
Walau
bisa menampilkan berbagai adegan perkelahian yang dilebih-lebihkan, genre Aksi
juga memiliki batasan sehingga sebuah adegan Aksi tidak bisa menyajikan seorang
karakter maha kuat karena hal tersebut merupakan wilayah kekuasaan genre
Fantasi, Fiksi Ilmiah, atau Supranatural. Dalam film ini, John Wick memang ahli
berkelahi melebihi kemampuan manusia di dunia nyata pada umumnya. Namun,
kemampuan John Wick masih dalam batas kewajaran genre Aksi karena John Wick
adalah manusia biasa yang tetap bisa terluka. Apabila ditembak, ia akan
berdarah dan apabila terluka parah, ia akan butuh perawatan dokter dan
istirahat. Dengan demikian, masih ada perbedaan yang tegas antara John Wick
dengan robot The Terminator: John
Wick bukan robot. Walau digambarkan sebagai karakter yang pandai berkelahi,
“kekalahan” John Wick di adegan awal (sumber permasalahan) sudah logis karena
dirinya masih dalam masa berkabung dan sama sekali tidak menduga akan diserang
karena sudah lima tahun berhenti menjadi pembunuh bayaran. Terlebih lagi,
dijelaskan bahwa sekuat-kuatnya John Wick, ia bisa menjadi “rapuh (vulnerable)”
ketika mendapatkan masalah yang menyangkut perasaan. Poin Thriller dalam film
ini juga sudah logis karena adegan kekerasan yang ditampilkan bukan untuk
menonjolkan kesan spektakuler, melainkan ketegangan yang murni. Maka, tidak ada
kekonyolan yang dibuat-buat dalam film ini seperti kekonyolan dalam film The Mummy ketika Rick O’Connel masih
sempat bercanda ketika berhadapan dengan pasukan Mummy.
02 Story Consistency
Alur
cerita dalam film ini sudah konsisten. Permasalahan yang disajikan telah
diselesaikan pada bagian akhir film. Penyebab masalah dan motivasi perbuatan
para karakternya juga telah dijelaskan dengan konsisten dan cukup—tidak
berlebihan sehingga tidak membentuk banyak cabang cerita. Fokus utama film ini
adalah karakter John Wick dan bagaimana ia berekasi terhadap situasi yang
sekarang menimpa dirinya, sehingga kehidupan karakter lain atau hubungan John
Wick dengan mereka di masa lalu tidak dieksplorasi secara berlebihan. Narasi
dalam film John Wick terjadi dalam waktu singkat, artinya tidak sampai
berminggu-minggu. Dalam waktu sesingkat itu, sewajarnya sifat para karakter
tidak berubah secara drastis. Iosef adalah seorang karakter yang arogan dan
semaunya sendiri karena merasa memiliki perlindungan yang kuat berkat posisi
ayahnya. Sifat semacam ini tidak dibentuk dalam sehari melainkan tahunan. Maka
ketika Iosef tahu John Wick mengejarnya, ia sama sekali tidak berubah sifat dan
perilakunya, masih tetap kekanak-kanakan. Karakter-karakter lain juga
ditampilkan secara konsisten sehingga narasi dalam film ini terbentuk dengan
kuat (solid) dan baik.
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
aktor dalam film ini sudah baik. Sejak awal kariernya, aktor Keanu Reeves memang
tidak baik dalam berdialog dan berganti ekspresi. Ia berperan dengan buruk
dalam film My Own Private Idaho, Johnny Mnemonic, dan Bram Stoker’s Dracula karena ia banyak
berdialog dalam film-film tersebut. Kelemahan semacam ini serupa dengan
kelemahan aktor laga Arnold Schwarzenegger. Namun, Keanu memiliki keunggulan
ketika memerankan sosok yang kaku, dingin, penyendiri, atau jarang bicara.
Maka, Keanu umumnya bermain dengan baik dalam film-film yang mengharuskannya
melakukan adegan aksi. Ia berperan baik dalam The Matrix, Man of Tai Chi,
dan dalam John Wick yang mana kesemuanya lebih mengutamakan adegan aksi
ketimbang dialog. Dalam The Matrix
pun, dialog karakter Neo cenderung lebih sedikit ketimbang karakter lain dan
lebih bersifat reaktif ketimbang deskriptif. Apabila kita melihat pada contoh
Arnold Schwarzenegger, ia pun sangat cocok memerankan karakter dalam film aksi
yang tidak banyak menjelaskan dalam dialog seperti karakter robot yang kaku
dalam seri Terminator dan Dutch dalam
Predator. Aktor lain dalam film John Wick juga telah bermain dengan
baik karena mampu memerankan karakter mereka sesuai dengan deskripsi sifat dan
karakteristik masing-masing karakter.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Meskipun film ini menceritakan tentang seorang
pembunuh bayaran yang tak kenal ampun dalam menghabisi nyawa musuhnya, tetapi
tokoh utamanya adalah seorang vigilante
(seseorang yang menggila dan main hakim sendiri dengan cara kekerasan yang
membai buta) yang merupakan protagonis. Maka, tokoh vigilante ini adalah Hero
[atau anti-Hero] dalam film ini—yang berbeda dengan karakter pembunuh Michael
Myers dari seri Halloween atau Freddy
Krueger dalam seri Nightmare on Elmstreet
sehingga alunan musik dalam John Wick lebih memberikan semangat bukannya menakutkan.
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik, adegan-adegan perkelahian ditampilkan secara utuh
sehingga tidak ada adegan yang out of frame.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek komputer.
09 Audience Approval
John
Wick mendapatkan tanggapan yang positif dari penonton.
10 Intentional Match
John
Wick diracik dengan bumbu-bumbu adegan aksi yang dilakukan oleh mantan pembunuh
bayaran untuk menguatkan aura seorang anti-Hero yang tetap dapat memikat
penonton sebagai seorang Hero. Film ini dimaksudkan untuk menampilkan bagaimana
orang yang paling berbahaya dan penuh kesalahan menemukan sebuah pencerahan,
kemudian mengeksplorasi apa yang mungkin terjadi apabila cahaya pencerahan
tersebut direnggut darinya. John Wick telah berhasil menyatukan berbagai bumbu
genre Aksi dan Thriller dengan baik sehingga konsep ceritanya dapat disajikan
dengan logis, konsisten, dan John Wick sendiri pada akhirnya menjadi salah satu
icon anti-Hero yang menjadi Hero bagi para penonton.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh
poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10
poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah
atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker,
meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
John
Wick adalah sebuah film yang saya sukai karena benar-benar menyajikan sebuah
tontonan yang sesuai dengan genrenya. Ketika saya menonton sebuah film Aksi,
saya akan berharap mendapatkan suguhan berupa adegan-adegan Aksi tanpa henti
dengan berbagai koreografi perkelahian yang keren bahkan kalau perlu ditambah
ledakan-ledakan yang spektakuler. Logika dunia nyata tidak akan saya
pedulikan—selama masih dalam batas kewajaran koridor genre Aksi seperti yang
sudah dibahas pada bagian Story Logic. John Wick tidak hanya memberikan sebuah
tontonan penuh Aksi, tetapi film ini juga memberikan sebuah narasi dengan
Logika yang kuat dan konsistensi yang konsisten.
Salah satu hal yang saya benci di dunia ini atau di dunia film adalah ketika
orang yang tidak tahu apa-apa ikut menjadi korban permasalahan pihak lain.
Dalam kisah perang, saya tidak mempermasalahkan rudal yang dijatuhkan di atas
kota, tapi jika kelompok pemenang sudah menduduki wilayah musuh dan mereka masih
sengaja menembaki warga—saya benci sekali hal semacam ini. Dalam film Halloween, hal serupa terjadi:
orang-orang yang tidak tahu apa-apa ikut menjadi korban kekejaman Michael
Myers, bahkan orang yang sama sekali tidak menghalangi obsesinya untuk memburu
adik perempuannya. Maka, saya mengapresiasi narasi John Wick yang membuat dunia
kelam John Wick sebagai dunia Underground yang terpisah dari kehidupan
masyarakat sehari-hari. John Wick tidak akan menyerang orang sembarangan tanpa
alasan yang kuat dan jelas serta jika tidak memiliki masalah apapun dengan John
Wick. Bahkan, John sebenarnya sudah sangat “lunak” karena senantiasa memberi
peringatan untuk tidak ikut campur sebelum membalaskan dendamnya. It’s a cool
movie.
02 Awards
Tidak
ada penghargaan yang penting untuk disebutkan.
03 Financial
Dari
dana sebesar $30 juta, John Wick berhasil menjual tiket bioskop sebesar $86
juta [angka penghitungan Box Office Mojo,
10 juta lebih tinggi daripada penghitungan The
Numbers—tabel disediakan di bawah]. Dari penjualan DVD dan Blu-ray di
Amerika Serikat saja, film ini mendapatkan keuntungan tambahan sebesar $44
juta. Apabila hasil penjualan DVD dari negara lain juga dihitung, maka
dipastikan keuntungannya akan lebih besar lagi.
John Wick (2014) Theatrical Performance |
||
Domestic
Box Office |
$43,037,835 |
|
International
Box Office |
$32,972,675 |
|
Worldwide
Box Office |
$76,010,510 |
|
Home Market
Performance |
||
Est.
Domestic DVD Sales |
$21,175,066 |
|
Est.
Domestic Blu-ray Sales |
$23,029,619 |
|
Total
Est. Domestic Video Sales |
$44,204,685 |
|
04 Critics
Film
ini mendapatkan tanggapan yang positif dari mayoritas kalangan kritikus
profesional.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor
Asli : 10
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 10/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : John Wick
Rilis : 28 Januari 2015
Format : DVD-5 (Single-Layered)
Kode
Warna : 0/NTSC [support upscaling
hingga 1080/60hz]
Fitur : -
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2014/Summit Entertainment, Thunder Road
Pictures/John Wick/All Rights Reserved.