Review dan Sinopsis Home Alone (1990) Ketika Anak Kecil Menjadi Sistim Keamanan [When A Kid Home Alone Becomes a Home Security System]

Oleh Skywalker Hunter^{Nabil Bakri}

“THIS HOUSE IS SO FULL OF PEOPLE, IT MAKES ME SICK! WHEN I GROW AND GET MARRIED, I'M LIVING ALONE!”—Kevin

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

⸎Sangat mungkin mengandung Spoiler, Anda diharap bijak menyikapinya.

Genre : Komedi—Keluarga

Rilis :

Domestic Releases:	November 16th, 1990 (Wide) by 20th Century Fox
Video Release:	October 5th, 1999 by Fox Home Entertainment
MPAA Rating:	PG

Durasi : 103 menit

Sutradara : Chris Columbus

Pemeran : Macaulay Culkin, Joe Pesci, Daniel Stern, John Heard, and Catherine O'Hara

Episode : -

Sinopsis

Rumah keluarga Peter dan Kate McAllister adalah rumah paling mewah di seluruh kompleks perumahan. Menjelang hari Natal, rumah itu ramai karena dikunjungi oleh keluarga Paman Frank, kakak Peter. Mereka semua berencana untuk menghabiskan liburan Natal di Perancis. Peter sendiri punya lima orang anak dan Kevin McAllister adalah anak paling kecil yang juga paling sering membuat masalah. Karena rumah itu dipenuhi oleh anak-anak keluarga McAllister dan keluarga Frank, seorang polisi dan pengantar pizza merasa kebingnungan di dalam rumah karena semua penghuni rumah kelihatannya adalah anak-anak. Ada 11 anak di rumah itu dan Paman Frank tidak mau berurusan dengan polisi dan pengantar pizza karena itu bukan rumahnya. Buzz, kakak Kevin, menggoda Kevin hingga anak itu marah besar dan mengakibatkan kekacauan di ruang makan. Ketika Kevin menolak untuk meminta maaf, ibunya menghukum Kevin dengan menyuruhnya tidur di loteng. Sebelum ke loteng, ibu Kevin sempat berbicara dengan polisi dan membayar pizza kepada pengantar pizza. Polisi itu menjelaskan bahwa ia hanya melakukan pengawasan untuk memastikan apa saja sistim keamanan yang sudah dipasang di rumah keluarga McAllister karena hari Natal rawan dengan pencurian. Setelah berbicara dengan polisi, Kate membawa Kevin ke loteng dan meminta puteranya untuk merenungkan perbuatannya. Kevin sama sekali tidak menyesal dan mengatakan kalau ia membenci keluarganya dan berharap ia tidak punya keluarga. Malam itu, sebatang pohon patah dan memadamkan listrik serta jaringan telepon. Seluruh alarm di rumah itu pun tidak berfungsi.

Keesokan harinya, seluruh keluarga McAllister bangun kesiangan. Pihak bandara sudah mengirimkan dua mobil jemputan, tetapi mereka semua belum siap. Alhasil, keluarga McAllister berangkat dengan tergesa-gesa. Mereka semua tidak sadar bahwa Kevin masih tertinggal di loteng. Setelah bangun, Kevin merasa heran karena rumahnya menjadi sangat sepi. Ia mencari-cari ke seisi rumah tetapi tidak bisa menemukan siapa pun. Untuk memastikan apakah keluarganya sudah berangkat ke bandara, Kevin melihat ke garasi. Namun, mobil keluarganya masih diparkir di garasi sehingga Kevin mengira keluarganya tidak mungkin berangkat ke bandara. Ia pun menyimpulkan bahwa harapannya semalam telah dikabulkan: keluarganya menghilang secara ajaib. Kevin kini bisa melakukan apa saja sepuasnya; menonton film kekerasan, makan es krim sebanyak-banyaknya, meluncur dari tangga, hingga mengobrak-abrik barang milik Buzz. Bahaya besar mengancam Kevin: polisi yang semalam mendatangi rumahnya ternyata adalah Harry, seorang pencuri yang sedang menyamar. Ia dan temannya, Marv, sedang melancarkan aksi merampok seluruh rumah yang ditinggal liburan di kompleks itu. Menurut Harry, rumah keluarga McAllister adalah sasaran utama mereka karena rumah itu adalah yang paling mewah. Namun mereka berdua terkejut ketika mengetahui bahwa rumah keluarga McAllister belum ditinggalkan. Entah bagaimana, rumah itu masih menunjukkan adanya aktivitas penghuninya. Mereka pun memutuskan untuk menunda pencurian di hari berikutnya. Setelah pulang berbelanja, Kevin tidak sengaja bertemu dengan Harry dan Marv. Mobil mereka nyaris menabrak Kevin. Anak itu merasakan ada yang mencurigakan dari Harry dan Marv. Akhirnya, Kevin mengenali Harry karena ia menggunakan gigi emas yang sama dengan gigi emas milik polisi yang sebelumnya mendatangi rumahnya.

Kevin mencoba beberapa cara untuk meyakinkan para pencuri bahwa keluarganya masih ada di dalam rumah. Namun, Harry dan Marv akhirnya tahu bahwa Kevin hanya tinggal seorang diri di rumah itu. Di tengah perjalanan menuju Perancis, ibu Kevin akhirnya sadar kalau Kevin masih tertinggal di rumah. Ia pun berusaha keras mencari cara untuk pulang. Sayangnya, usaha untuk pulang sangatlah sulit karena seluruh tiket pesawat sudah terjual habis di hari Natal. Keluarga Kevin tidak akan berhasil sampai di rumah sebelum para pencuri memasukinya. Sementara itu, Kevin menyesal telah mengecewakan keluarganya dan akhirnya mengatasi rasa takutnya dan bertekad untuk mempertahankan rumahnya. Ia pun memasang berbagai macam jebakan untuk melawan Harry dan Marv. Apakah jebakan Kevin mampu menahan kedua penjahat itu? Apakah keluarganya akan sampai di rumah pada waktu yang tepat?

“Bless this highly nutritious microwavable macaroni and cheese dinner and the people who sold it on sale. Amen.” – Kevin

01 Story Logic

Pada pertengahan dekade 2010-an, semakin banyak orang yang menyerang Home Alone dengan keluhan yang sama: film ini tidak logis. Berbagai kekerasan “lucu” yang ditampilkan sebenarnya terlalu sadis dan benar-benar tidak masuk akal. Bahkan, konsep film ini pun sebenarnya tidak masuk akal. Pandangan yang semacam ini adalah pandangan yang salah kaprah karena cerita Home Alone memang tidak logis by design [disengaja] sesuai dengan genrenya. Home Alone bukanlah sebuah film aksi seperti Die Hard yang adegan kekerasannya dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa “serius”nya situasi yang dialami oleh John McClane, tetapi untuk menunjukkan seberapa konyol dan cartoonish [seperti film kartun] kekerasan yang dialami oleh Harry dan Marv. Komedi Keluarga semacam ini pada dasarnya memang tidak logis dan telah membentuk aturan genrenya sendiri yang bisa dilihat dari pola film-film serupa. Dalam film Baby’s Day Out, tentu saja cerita seorang bayi yang merangkak keluar rumah dan menyeberang jalan sampai masuk ke kandang gorila adalah hal yang tidak logis. Cerita-cerita semacam ini adalah lelucon yang umum ditemukan dalam serial kartun seperti Tom and Jerry atau Looney Tunes; dan film-film Komedi Keluarga seperti Home Alone, Baby’s Day Out, Richie Rich, dan yang sejenisnya mencoba untuk mereplikasi nuansa kartun tersebut ke dalam live-action. Karena live-action adalah hal yang “nyata” dan penonton dapat membandingkan kejadian yang dialami oleh karakter jika mereka alami di kehidupan nyata, maka film-film semacam ini sejak awal harus memberi tahu penonton bahwa film ini memang tidak logis dan sepantasnya diperlakukan seperti sebuah Komedi Keluarga yang ringan dan tidak perlu ditanggapi terlalu serius atau dicari-cari padanannya dengan realita. Maka, membanding-bandingkan luka fisik yang dialami oleh Harry dan Marv dengan luka fisik di dunia nyata sama saja dengan membandingkan Sylvester yang menelan bom TNT di sebuah episode Looney Tunes dengan kucing sungguhan yang menelan bom.

Home Alone sudah menegaskan posisinya sejak awal bahwa film ini adalah sebuah Komedi Keluarga yang ringan. Dengan demikian, konsep Kevin yang tertinggal seorang diri, Harry dan Marv yang masih kuat mencuri setelah diserang dengan perabotan rumah, orang dewasa yang gagal menangkap seorang anak kecil yang membawa kabur sebuah sikat gigi, dan lain sebagainya sudah dapat dikatakan logis sesuai dengan genrenya. Keberadaan Harry dan Marv sebagai The Wet Bandit sendiri sejak awal sudah tidak logis dan hanya ditampilkan untuk menguatkan nuansa Komedi filmnya; mustahil dua orang penjahat yang ceroboh bisa mengelabuhi polisi selama bertahun-tahun. Mereka berdua seperti perwujudan Horace dan Jasper dari film animasi 101 Dalmatians. Bagaimana Harry dan Marv ditampilkan sebenarnya sama dengan bagaimana Disney mengadaptasi Jasper dan Horace ke dalam film live-action tanpa mengubah karakteristik kekonyolan mereka dari sumber animasinya. Dari segi konsep, Home Alone sudah logis sesuai dengan genrenya. Detil ceritanya pun, secara umum, sudah logis. Kevin yang berhasil membuat jebakan dan mengalahkan dua pencuri dewasa adalah cerita yang tidak logis [dari genre yang berbeda], tetapi keputusan Kevin untuk membuat jebakan sudah logis karena ia tidak bisa tinggal diam saja mengetahui rumahnya akan dirampok. Alat-alat yang ia pakai untuk menjebak Harry dan Marv pun umumnya peralatan yang bisa ditemukan di rumah—apalagi keluarga McCallister adalah keluarga kaya yang dapat diasumsikan memiliki peralatan [tools] yang lengkap.

“Hey, I’m gonna give you to the count of ten, to get your ugly, yella, no-good keister off my property, before I pump your guts full of lead! 1, 2, 10!” – Gangster Johnny

02 Story Consistency

Alur cerita Home Alone sudah konsisten. Permasalahan yang ditampilkan di awal telah dieksplorasi dan diselesaikan. Film ini pada dasarnya membahas bagaimana hubungan Kevin dengan keluarganya. Di awal film, diperlihatkan bahwa Kevin adalah satu-satunya anggota keluarga McCallister yang selalu dianggap sebagai beban dan pembawa masalah. Ia pun berharap keluarganya menghilang untuk selama-lamanya. Kemunculan para bandit dan seorang pria tua bernama Mr. Marley yang diyakini sebagai seorang kakek pembunuh bukan hanya “selingan”, tetapi turut mengeksplorasi kepribadian Kevin dan perlahan-lahan mengubahnya sampai pada akhir film. Melalui perkenalannya dengan Mr. Marley dan perjuangannya melawan Harry dan Marv, Kevin akhirnya menyadari pentingnya arti keluarga dan betapa ia menyayangi keluarganya—terlepas dari apa yang sebelumnya ia harapkan. Hal yang sebaliknya berlaku bagi keluarga Kevin terutama ibunya. Tertinggalnya Kevin membuat Kate panik dan menunjukkan bahwa betapapun ia kesal kepada Kevin, sebenarnya ia sangat manyayangi Kevin. Film ini tidak mengeksplorasi percabangan cerita yang tidak penting untuk mendukung jalannya cerita. Eksplorasi tentang keluarga Mr. Marley, misalnya, penting karena mendukung Kevin dalam mengambil keputusan dan mengubah perspektifnya terhadap arti sebuah keluarga, menjadi dewasa, dan apa artinya bersikap berani.

“You can be too old for a lot of things, but you’re never too old to be afraid.” – Marley

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan aktor dalam film ini sudah baik. Masing-masing aktor telah berhasil memerankan karakter mereka sesuai dengan deskripsinya. Aktris Catherine O’Hara yang sebelumnya memerankan ibu nyonya rumah Delia Deetz dalam film Beetlejuice memerankan karakter Kate McCallister. Peran O’Hara sebagai sosok ibu kemudian diulang berkali-kali lewat perannya sebagai ibu antara lain dalam The Last of the High Kings (1996), Chicken Little (2005), Over the Hedge (2006), Monster House (2006), Penelope (2006), dan Frankenweenie (2012). Aktor Macaulay Culkin berhasil memerankan sosok Kevin yang dideskripsikan sebagai sosok yang imut namun kerap bersikap menyebalkan dan sangat cerdas. Menyebut seseorang “imut” dapat mengundang kontroversi tersendiri karena definisi “imut” bisa berbeda-beda. Namun, ada pola yang terus berulang dalam deskripsi seorang anak yang imut. Maka, Macaulay dipilih untuk memerankan karakter yang tidak terduga dalam film The Good Son (1993) secara spesifik untuk memperlihatkan bahwa seseorang berwajah imut bisa jadi memiliki kepribadian yang buruk [untuk menampilkan kontras antara sikap dan penampilan].

04 Music Match

Musik di dalam film Home Alone sudah baik, bahkan seiring berjalannya waktu menjadi iconic. Musik-musik dalam film ini dibuat dengan nuansa Natal sehingga serasi dengan latar waktu kejadian di dalam filmnya. Musik dalam Home Alone mendapat pujian yang positif dan dinominasikan dalam Academy Awards untuk kategori Best Original Score dan Best Original Score. Apabila kita melihat siapa pencipta musiknya, maka tidak heran jika musik dalam film ini sudah baik karena diciptakan oleh penata musik film Star Wars, Superman, Indiana Jones, dan Jurassic Park, yakni John Williams.

“I don’t care if I have to get out on your runway and hitchhike! If it costs me everything I own, if I have to sell my soul to the devil himself, I am going to get home to my son.” – Kate

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Karena Home Alone dirilis pada tahun 1990, pakaian yang dikenakan oleh para aktor adalah pakaian yang umum dipakai oleh masyarakat Amerika di akhir 1980-an.

07 Background/Set Match

Background dan perlengkapan yang digunakan dalam film ini sudah baik. Rumah keluarga McCallister adalah rumah yang diincar oleh pencuri karena merupakan rumah yang paling mewah di seluruh kompleks. Bangunan yang digunakan sebagai rumah Kevin sudah berhasil menunjukkan kemewahan era 1980-an.

08 Special and/or Practical Effects

Secara umum, efek visual film ini sudah baik. Meski demikian, terdapat beberapa kekurangan minor yang terlihat jelas namun ambigu—bisa jadi merupakan kesalahan yang tidak disengaja, tetapi bisa jadi disengaja agar ceritanya lebih lucu. Misalnya, kursi yang menghimpit sepupu Kevin terlihat sekali hanya terbuat dari bahan yang lunak sehingga kursi itu melengkung ketika menghantam sepupu Kevin. Selain itu, ada beberapa adegan yang diedit secara kurang rapih karena kurang halus [terdapat kesan frame yang melompat] dalam adegan ketika Kevin berlarian sambil berteriak.

09 Audience Approval

Sebagian besar masyarakat, baik kalangan anak-anak maupun dewasa, secara umum memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

10 Intentional Match

Home Alone ditulis berdasarkan lelucon produser John Hughes ketika membuat daftar barang yang tidak boleh tertinggal saat liburan. Ia berpikir apa jadinya jika anaknya tertinggal sendirian di rumah. Ia pun menuliskan memo sebanyak 8 halaman tentang seorang anak yang tertinggal di rumah. Apabila seorang anak tertinggal seorang diri, kemungkinan ia akan takut jika ada penyusup atau pencuri yang masuk ke rumah. Maka, jadilah ide cerita Home Alone. Ide yang konyol ini telah berhasil difilmkan dengan baik. Home Alone adalah sebuah film Natal yang ringan, tetapi tetap memiliki makna yang penting tentang keluarga. Untuk mengimbangi kekonyolan dalam film ini, John Hughes menambahkan karakter Mr. Marley yang membuat Kevin menjadi lebih pemberani. Dari segi artistik dan finansial, Home Alone telah berhasil memenuhi visi produser dan sutradaranya.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Setiap kali menonton Hole Alone, pikiran saya akan berlarian ke masa kecil di awal 2000-an. Pada waktu itu, menonton film Home Alone secara berulang-ulang tidaklah membosankan dan ceritanya tetap saja membuat tertawa karena orang tidak bisa memilih film seleluasa era 2010 ke atas. Home Alone memang sering ditayangkan ulang, tetapi hanya dalam momen-momen tertentu terutama momen liburan Natal dan tahun baru. Jadi, saya dan banyak anak lainnya harus pintar-pintar mengatur jadwal agar tidak ketinggalan menonton Home Alone. Rintangan-rintangan yang harus dilalui demi menonton sebuah film di masa lalu memberikan modulasi [modulation] dalam perilaku secara otomatis sehingga film yang ditonton benar-benar berkesan—tidak seperti era 2010 ke atas ketika film rasanya semakin tidak ada artinya dan kurang berkesan karena nyaris tidak ada modulasi. Berdasarkan apa yang sudah saya tuliskan, jelas sekali kalau saya tidak bisa menilai Home Alone dengan negatif. Film ini adalah salah satu bagian penting dalam hidup saya dan milyaran orang lainnya; melintasi generasi. Saya dapat memahami posisi film ini sebagai sebuah film Komedi yang semata-mata bertujuan menghibur penonton sehingga logika ceritanya tidak perlu terlalu dipusingkan. Film ini berhasil menangkap nuansa film-film kartun Komedi ke dalam sebuah film live action. Home Alone is more than just a movie; it is part of our culture, a tradition that demolishes the barriers of differences and unites us as it calls the children in all of us.

02 Awards

Home Alone menerima nominasi Best Original Song dan Best Original Score dalam ajang penghargaan Academy Awards. Film ini memenangkan penghargaan Funniest Actor in a Motion Picture dalam American Comedy Awards, BMI Film Music Award dalam BMI Film & TV Awards, Best Comedy Film dalam British Comedy Awards dan beberapa penghargaan lainnya.

03 Financial

Dari dana sebesar $18 juta, Home Alone berhasil menjual tiket sebesar $476 juta. Kesuksesan ini menjadikan Home Alone sebagai film Komedi terlaris sepanjang masa sampai dikalahkan oleh The Hangover Part II di tahun 2011 dan film Natal terlaris sepanjang masa sampai dikalahkan oleh Dr. Seuss' The Grinch pada tahun 2018. Selain itu, film ini sempat menjadi film terlaris ke-3 sepanjang masa di bawah Star Wars: A New Hope dan E.T. Penjualan DVD film ini pun laris manis dan senantasa dirilis ulang sebagai kado Natal sebelum era streaming di 2010 ke atas.

Home Alone (1990) Theatrical Performance
Domestic Box Office	$285,761,243	Details
International Box Office	$190,923,432	Details
Worldwide Box Office	$476,684,675
Further financial details...

04 Critics

Meskipun sukses secara finansial dan mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari penonton, Home Alone mendapatkan kritik negatif dari kalangan kritikus film. Seiring berjalannya waktu, film ini menjadi tradisi Natal meskipun tren untuk mengkritik kekerasan dalam film ini semakin kuat sejak 2010 [berhubungan dengan poin Logika Cerita].

05 Longevity

Film yang pada mulanya tidak disukai oleh kritikus ini perlahan-lahan berubah menjadi sebuah tradisi Natal—yaitu salah satu film yang menjadi tontonan wajib keluarga dalam momen perayaan Natal di seluruh dunia. Secara umum, tanggapan penonton untuk film ini masih tetap positif bahkan setelah filmnya berusia lebih dari 10 tahun. Setelah media sosial menjadi semakin besar dan semakin banyak pengguna yang vokal dalam menyuarakan pendapat soal film, semakin banyak pengguna yang mengkritik film ini dan menyatakan bahwa Home Alone sebenarnya tidak bagus dan sangat sadis. Meski begitu, popularitas film ini masih tetap kuat dan secara umum masih ditanggapi secara positif. Bahkan, film ini turut dirilis dalam format Blu-ray 4K pada 15 September 2020 untuk memperingati 30 tahun usia Home Alone.

Final Score

Skor Asli : 10

Skor Tambahan : -1

Skor Akhir : 9/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul : Home Alone [Family Fun Edition]

Rilis : 2013

Format : DVD [|||]

Kode Warna : 3/NTSC

Fitur : Trailers, audio commentary, the making of Home Alone, deleted scenes

Support : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

Amazon VOD:	Amazon VOD, Amazon 4K UHD VOD
iTunes:	iTunes
Google Play:	Google Play, Google Play, Google Play
Vudu:	Vudu, Vudu

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat^+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat^+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

Down the Nostalgia Lane

Home Alone Movie Galleries

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.

Cari Blog Ini

Review Film Home Alone (1990) Ketika Anak Kecil Menjadi Sistim Keamanan [When A Kid Home Alone Becomes a Home Security System]

STREAMING