Review Animasi Snow White and the Seven Dwarfs (1937) Sang Puteri Legendaris Disney [The One that Started It All]

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Review Snow White and the Seven Dwarfs (1937) Sang Puteri Legendaris Disney [The One that Started It All]

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

Edisi Review Singkat+PLUS

Queen: Slave in the magic mirror, come from the farthest space, through wind and darkness I summon thee. Speak! Let me see thy face.

Magic Mirror: What wouldst thou know, my Queen?

Queen: Magic mirror on the wall, who is the fairest one of all?

Magic Mirror: Famed is thy beauty, Majesty. But hold, a lovely maid I see. Rags cannot hide her gentle grace. Alas, she is more fair than thee.

Queen: Alas for her! Reveal her name.

Magic Mirror: Lips red as the rose, hair black as ebony, skin white as snow.

Queen: [looking offended] Snow White!”—First dialogue

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Drama Fantasi—Musikal (Animasi 2D/hand-drawn animation)

Rilis                 :

Domestic Releases:

December 21st, 1937 (Wide) by Walt Disney
February 22nd, 1944 (Wide) by 
Walt Disney
February 13th, 1952 (Wide) by 
Walt Disney
April, 1958 (Wide) by 
Walt Disney
June 11th, 1967 (Wide) by 
Walt Disney
December 20th, 1975 (Wide) by 
Walt Disney
July 15th, 1983 (Wide) by 
Walt Disney
July 17th, 1987 (Wide) by 
Walt Disney
July 2nd, 1993 (Wide) by 
Walt Disney

Video Release:

October 9th, 2001 by Walt Disney Home Entertainment

MPAA Rating:

G

Durasi             : 83 menit

Sutradara       :

Supervising Director   :David Hand

Sequence Directors     : William Cottrell, Wilfred Jackson, Larry Morey, Perce Pearce, Ben Sharpsteen

Pemeran         : Adriana Caselotti, Lucille La Verne, Harry Stockwell, Roy Atwell, Pinto Colvig, Otis Harlan, Scotty Mattraw, Billy Gilbert, Eddie Collins, Moroni Olsen, Stuart Buchanan

Episode           : -

Lebih lanjut: Pelajari tentang di balik layar pembuatan Snow White and the Seven Dwarfs

Lebih lanjut: Daftar animasi Disney klasik

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Sinopsis

Snow White adalah seorang puteri yang sangat cantik. Ibu tirinya, Sang Ratu [Queen Grimhilde], adalah seorang wanita yang terobsesi pada kecantikan. Merasa cemburu pada kecantikan Snow White, Sang Ratu memaksa gadis itu memakai pakaian kotor dan harus hidup layaknya pembantu. Sang Ratu memiliki sebuah cermin ajaib yang bisa memberitahunya siapa prempuan yang paling cantik di seluruh kerajaannya. Pada suatu hari, cermin ajaib mengatakan kepada Ratu bahwa Snow White telah menjadi perempuan yang paling cantik di seluruh kerajaan. Hal tersebut membuat Ratu marah besar. Ia mengawasi gerak-gerik Snow White dan mengetahui bahwa Snow White sedang didekati oleh seorang Pangeran Tampan. Agar bisa kembali menjadi wanita yang paling cantik, Queen Grimhilde memerintahkan Humbert si pemburu setianya untuk membunuh Snow White. Humbert harus mengantarkan Snow White berjalan-jalan ke hutan yang terpencil untuk mencari bunga dan di sana dia harus membunuh Snow White. Sebagai bukti bahwa Snow White telah mati, Humbert harus membawa pulang jantung Snow White. Namun setelah Humbert dan Snow White tiba di pinggir hutan, Humbert merasa tidak tega dan memberi tahu Snow White bahwa sang Ratu merasa cemburu kepadanya dan akan berusaha membunuhnya. Ia meminta Snow White untuk melarikan diri sejauh-jauhnya agar aman dari ancaman sang Ratu. Untuk mengelabuhi Ratu Grimhilde, Humbert membawakan jantung seekor babi sebagai bukti kematian Snow White.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Di tengah hutan, Snow White bertemu dengan binatang-binatang penghuni hutan yang menuntunnya ke sebuah pondok tua. Di dalam pondok tersebut terdapat tujuh kursi kecil. Snow White menduga bahwa pondok itu ditinggali oleh tujuh orang anak kecil. Dilihat dari keadaan rumah yang berantakan dan kotor, Snow White menduga kalau ketujuh anak kecil tersebut sudah tidak memiliki orangtua lagi. Maka, Snow White memutuskan untuk membersihkan rumah itu dengan harapan akan diizinkan untuk tinggal. Snow White dibantu ole para binatang hutan membersihkan pondok yang kumuh itu; mulai dari menyapu lantai, mencuci piring dan pakaian, hingga membersihkan langit-langit dari sarang laba-laba. Setelah pondok itu bersih, Snow White memasak sup sekuali penuh. Karena butuh waktu lama bagi sup itu untuk matang dan Snow White sudah kelelahan, ia memutuskan untuk beristirahat sebentar. Di lantai atas, Snow White menemukan tujuh kasur kecil yang kemudian ia gunakan untuk tidur. Para binatang hutan yang sama-sama kelelahan pun ikut serta tidur di dalam kamar “anak-anak” tersebut.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Sebenarnya, pondok itu bukan tempat tinggal anak-anak melainkan rumah tujuh kurcaci penggali berlian. Jauh di dalam hutan, ketujuh kurcaci sedang bekerja keras menambang berlian. Mereka adalah Doc sang pemimpin, Happy si ceria, Sneezy si tukang bersin, Sleepy si pengantuk, Grumpy si pemarah, Bashful si pemalu, dan Dopey yang kurang pintar. Ketika hari sudah sore, mereka semua berbaris pulang menuju rumah. Malam harinya setelah sampai di depan rumah mereka, ketujuh kurcaci terkejut melihat pintu rumah yang terbuka dan lampu rumah yang menyala. Para kurcaci kemudian memeriksa keadaan dalam rumah dan semakin terkejut ketika menyadari bahwa rumah mereka sudah menjadi sangat bersih dan ada sup yang sedang dimasak. Grumpy mengingatkan teman-temannya bahwa pondok mereka mungkin telah didatangi oleh penyihir jahat yang sedang memasak racun di kuali. Setelah mendengar suara aneh dari lantai atas, para kurcaci memaksa Dopey untuk memeriksa kamar mereka. Dengan ketakutan Dopey memeriksa kamar dan berlari ketakutan saat melihat selimut mereka bergerak. Dopey lantas bercerita [dengan isyarat gerakan karena ia tidak bisa bicara] bahwa kamar mereka ditempati oleh sesosok monster yang sedang tertidur pulas. Doc menyarankan agar mereka segera membunuh monster itu selagi ia masih tertidur pulas.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Sesampainya di lantasi atas, ketujuh kurcaci akhirnya mengetahui bahwa “tamu” mereka adalah Snow White. Mereka pun mengetahui bahwa Snow White adalah puteri kerajaan di negeri mereka. Setelah berkenalan, Snow White menceritakan bahwa ia butuh tempat tinggal karena sedang diburu oleh sang Ratu. Grumpy menolak mengizinkan Snow White tinggal karena ia tahu bahwa Queen Grimhilde adalah Ratu jahat yang menguasai berbagai mantra ilmu hitam [Black Magic]. Namun pada akhirnya kurcaci yang lain setuju mengizinkan Snow White untuk tinggal—apalagi Snow White bersedia membuatkan masakan yang lezat setiap hari. Pada waktu yang bersamaan, Queen Grimhilde merasa puas telah menerima jantung Snow White dari tangan pemburunya. Kali ini ia yakin kalau Snow White sudah tewas dan dirinya akan kembali menjadi perempuan tercantik di seluruh negeri. Betapa marahnya sang Ratu setelah mendengar penjelasan cermin ajaib bahwa Snow White masih hidup dan masih merupakan perempuan yang paling cantik di seluruh negeri. Sang Ratu pun memutuskan untuk membunuh Snow White sendiri. Ia mengubah penampilannya menjadi seorang wanita tua penjual apel. Untuk membunuh Snow White, Ratu telah menyiapkan sebuah apel yang sangat beracun dan dapat menyebabkan Snow White mati suri. Akankah sang Ratu berhasil membunuh Snow White?

Now, a formula to transform my beauty into ugliness. Change my queenly raiment to a peddler's cloak. Mummy dust, to make me old. To shroud my clothes, the black of night. To age my voice, an old hag's cackle. To whiten my hair, a scream of fright. A blast of wind to fan my hate. A thunderbolt to mix it well. Now, begin thy magic spell.”—Queen

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Snow White and the Seven Dwarfs merupakan sebuah Drama Fantasi yang diangkat dari cerita rakyat atau dongeng. Maka, meskipun standar genre Fantasi adalah menciptakan aturan dunianya sendiri secara komprehensif, Snow White tidak akan memiliki kompleksitas yang setara dengan The Lord of the Rings atau Harry Potter. Sama halnya dengan banyak dongeng lainnya, teks sumber Snow White hanya berjumlah beberapa paragraf saja. Maka, kurangnya eksplorasi dunia Fantasi dalam kisah-kisah yang diangkat dari dongeng masih dapat dimaklumi. Lagipula, sisi Fantasi dalam film ini sebatas menyajikan latar bekalang untuk kisah Drama di dalamnya. Pada tataran yang paling mendasar, Snow White sebenarnya merupakan Drama Romantis yang memperlihatkan perjuangan Snow White dan pangeran tampan agar akhirnya bisa bersatu. Konsep Fantasi digunakan untuk menjelaskan adanya sihir dan kurcaci [perlu diingat bahwa kurcaci bukanlah manusia kerdil, mereka adalah makhluk Fantasi]. Film ini telah memperlihatkan apa saja kemampuan Ratu Grimhilde dan batasan-batasannya. Ia memang digambarkan memiliki kemampuan sihir yang luar biasa, tetapi ia memerlukan bantuan dari buku-buku mantra yang disimpan di ruang bawah tanah istana sehingga wajar jika ia panik ketika para kurcaci mengejarnya di tengah hutan. Apabila kita memposisikan film ini apa adanya, sebuah animasi tradisional yang diangkat dari cerita rakyat sepanjang lima paragraf, secara umum narasi dalam film ini sudah logis.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kurangnya eksplorasi kehidupan tokoh dalam film ini masih dapat dimaklumi karena memang cerita rakyat tidak menyediakan detil yang terlalu mendalam; it is what it is—ya memang begitu. Kenapa Ratu sangat cemburu kepada Snow White? It is what it is—ya memang begitu. Kenapa bisa Snow White langsung jatuh cinta pada pangeran? It is what it is—ya memang begitu. Detil-detil semacam ini tidak perlu dipertanyakan, akan menyusahkan diri sendiri. Selain merupakan sebuah Drama Fantasi, Snow White juga merupakan sebuah film Musikal. Itu artinya, para tokoh akan tiba-tiba bernyanyi untuk menyampaikan dialog mereka. Dalam sebuah Drama Fantasi, tidak masuk akal jika karakternya secara tiba-tiba bernyanyi seperti di teater Broadway. Namun jika film itu merupakan sebuah Musikal, maka wajar jika karakternya tiba-tiba bernyanyi—karena memang lagu adalah bagian yang penting dari proses penyampaian cerita.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Meskipun konsep film ini sudah logis dengan genrenya, Snow White and the Seven Dwarfs memiliki alur cerita yang kurang konsisten. Permasalahan yang disajikan di awal memang pada akhirnya diselesaikan, tetapi tidak benar-benar dieksplorasi dan justru mengeksplorasi kegiatan karakter lainnya yang sebenarnya tidak berpengaruh penting pada jalannya cerita. Bukannya mengeksplorasi dinamika hubungan antara Snow White dengan ibu tirinya, film ini justru memperlihatkan bagaimana para kurcaci menambang berlian. Bukannya mengeksplorasi kisah asmara antara Snow White dengan Pangeran, film ini malah fokus pada bagaimana para kurcaci mencuci tangan sebelum makan. Fokus film ini pun menjadi kurang logis: apakah sebuah Drama Romantis yang menceritakan tentang Snow White, atau sebuah Komedi Fantasi yang menceritakan tentang kehidupan para kurcaci? Ketika para kurcaci mengetahui nama Snow White, Grumpy langsung mengetahui tentang Ratu Grimhilde dan kemampuannya menggunakan sihir jahat. Hal tersebut menandakan bahwa kekejaman sang Ratu sudah dikenal luas di seluruh negeri—tetapi bagaimana Ratu menindas masyarakatnya tidak juga dieksplorasi. Perjuangan sang Pangeran dalam mencari Snow White pun tidak dieksplorasi dan dirinya seketika diperlihatkan sudah menemukan Snow White yang tergeletak mati suri. Permasalahan ini tampaknya juga sudah disadari oleh Walt Disney sang pendiri perusahaan. Maka, dua adegan lain yang masih saja membahas tentang kegiatan para kurcaci dihapus dari film ini [juga untuk menghemat biaya produksi].

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Para pengisi suara yang dipilih dalam film ini berhasil menghidupkan karakter mereka masing-masing dengan baik. Proses pembuatan animasi Snow White tidaklah sesederhana pengisi suara harus menyesuaikan dengan lukisan karakternya, tetapi merupakan sebuah proses berkesinambungan yang mana para animator dapat mengamati ciri khas masing-masing pengsi suara dan menampilkan ciri khas tersebut dalam karakter animasinya. Pengisi suara Doc, misalnya, adalah Roy Atwell yang dikenal mudah tergagap saat berbicara. Karakternya, Doc, juga merupakan karkter yang mudah tergagap ketika berbicara. Adriana Caselotti berhasil menghidupkan karakter Snow White yang masih sangat muda dan memiliki aura inosen dalam suaranya—bahkan sedikit seperti seorang gadis kecil yang benar-benar polos. Aktris Lucille La Verne berhasil memberikan nyawa kepada Queen Grimhilde dan wanita tua penjual apel. Sebagai Queen Grimhilde, ia memberikan suara yang memiliki nada sombong sekaligus penuh otoritas. Sebagai nenek tua, ia melepas gigi palsunya dan bersuara seperti seorang nenek tua sungguhan yang sebenarnya menakutkan tetapi tetap mampu menarik simpati dari Snow White.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

04 Music Match

Pemilihan musik dan lagu dalam Snow White and the Seven Dwarfs sudah baik. Musik dan lagu tersebut sudah disajikan menyesuaikan nuansa adegannya masing-masing. Selain itu, lagu dalam film ini sudah memenuhi tuntutan tugasnya sebagai bagian dari sebuah film Musikal: tidak hanya menjadi pengiring cerita, tetapi menjadi bagian penting dari cerita itu sendiri yang sekaligus menjadi alat untuk menggerakkan ceritanya. Lagu I’m Wishing tidak hanya mengiringi Snow White menjalankan tugas kerajaan sebagai pembantu dan bermimpi untuk hidup bahagia, tetapi merupakan cara Snow White mengungkapkan keluh kesah serta harapannya yang nantinya akan didengar oleh sang Pangeran. Lagu itu kemudian dibalas dengan lagu One Song oleh sang Pangeran; yang tidak hanya mengiringi sebuah adegan romantis, tetapi sekaligus menjadi bagian narasi yang menceritakan bagaimana Pangeran dan Snow White jatuh cinta. Lebih lanjut lagi, lagu itu kemudian mengarah ke poin narasi yang berikutnya karena sang Ratu mendengarkannya dan melihat interaksi antara Snow White dan Pangeran yang membuatnya merasa semakin murka. Lagu Someday My Prince Will Come tidak digunakan untuk mengiringi interaksi antara Snow White dengan tujuh kurcaci, tetapi sebagai bagian dari dialog: Snow White bercerita tentang pasangan yang romantis kepada para kurcaci. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa musik dan lagu dalam film ini sudah baik karena sesuai dengan kodrat musik di dalam sebuah Musikal dan sudah menyesuaikan dengan nuansa tiap-tiap adegannya.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi. Film ini menggunakan teknologi Multiplane Camera dengan baik sehingga kesan 3 dimensi [depths] pada latar belakangnya terlihat dengan jelas dan kontras dengan latar belakang yang tidak  mengimplementasikan Multiplane Camera.

06 Character Design

Desain karakter dalam Snow White sudah membentuk sebuah gaya artistik yang seragam sehingga karakternya sudah terlihat berasal dari universe yang sama. Karakter manusia dalam film ini dibuat realistis, sangat berbeda dengan desain manusia dalam serial Silly Symphoniy pada umumnya, sementara desain kurcaci lebih “cartoonish”—yang masih dapat dimaklumi mengingat posisi Snow White and the Seven Dwarfs sebagai sebuah Fantasi, sekaligus menegaskan bahwa para kurcaci bukanlah manusia kerdil, melainkan makhluk dunia Fantasi. Apabila ketujuh kurcaci digambar dengan realistis seperti karakter manusia, maka mereka akan menjadi manusia kerdil, bukan makhluk Fantasi. Kontras perbedaan makhluk ini tetap berhasil dinaungi dalam satu kesamaan yakni kehalusan gerakan karakternya yang memang mengikuti kehalusan gerakan tubuh manusia. Baik karakter manusia maupun kurcaci dalam film ini, gerakannya didasari pada gerakan manusia sungguhan sehingga tampak lebih believable dibandingkan dengan film-film animasi yang dirilis sebelumnya. Selain sudah memiliki bahasa desain untuk karakter yang serasi, desain karakter dalam film ini juga sudah sesuai dengan desain latar belakangnya.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

07 Background/Set Match

Gaya animasi dalam Snow White and the Seven Dwarfs mengalami perkembangan yang sangat jelas. Pada mulanya, film ini terlihat seperti sebuah episode seri Silly Symphony yang karakternya sangat cartoonish—atau menyerupai karikatur, sederhana, dan masih kaku gerakannya. Selama proses pembuatan Snow White, para animator Disney harus “sekolah kembali” mempelajari anatomi dan gerakan manusia. Karakter-karakter dalam film ini pun didasari pada aktor sungguhan yang direkam sebagai referensi gerakan. Maka, bahasa desain yang cartoonish dan umum berubah menjadi realistis. Desain Snow White yang mulanya menyerupai Betty Boop berevolusi menjadi lebih menyerupai wanita sungguhan [dibandingkan dengan karakter-karakter manusia sebelumnya atau pada zamannya]. Tentu saja karakter yang realistis memerlukan latar belakang yang mampu mengakomodasi ekspresi gerakan karakter dan membuat karakter itu terihat menyatu dengan latar belakangnya. Desain latar belakang dalam film-film kartun pendek yang dirilis untuk keperluan humor tidak akan cocok dengan karakter Snow White. Maka, animator Disney menggunakan European Storybook Style yang terisnpirasi dari lukisan-lukisan buku cerita Eropa yang menampilkan detil yang lebih realistis dan warna-warna khas seniman Eropa seperti dalam karya-karya Arthur Racham yang populer di era Golden Age of British book illustration [Era Keemasan Ilustrasi Buku Inggirs] dan seniman Swedia John Bauer. Agar memastikan keseluruhan visual dalam film ini benar-benar memiliki satu gaya yang seragam atau sesuai, semua konsep harus disetujui oleh satu orang Seniman Konsep, Albert Hurter, sebelum sebuah desain bisa memasuki tahap produksi.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual dalam Snow White and the Seven Dwarfs sudah baik. Pertama, gerakan karakter dalam animasi ini sudah halus sehingga gambar-gambar 2 dimensi dapat terlihat lifelike. Ke dua, penggunaan kamera Multiplane berhasil menciptakan efek “depth/kedalaman” atau kesan 3 dimensi pada sebuah karya yang pada dasarnya 2 dimensi. Efek lainnya berupa warna, pencahayaan, dan suara, secara umum sudah baik dan memang yang terbaik yang pernah dicapai sampai pada titik tersebut [belum pernah dicapai oleh animasi manapun sebelumnya]. Maka tidak mengherankan jika visual film ini dinyatakan “Groundbreaking” untuk ukuran animasi tahun 1937.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini. Ketika pertama kali dirilis, Snow White and the Seven Dwarfs berhasil menjadi sebuah sensasi yang menghebohkan minat publik.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

10 Intentional Match

Film ini telah berhasil memenuhi visi dari penciptanya. Snow White and the Seven Dwarfs dimaksudkan untuk menjadi pembuktian dunia sinema bahwa film animasi mampu bersaing dengan film live action dari segi kualitas artistik. Film animasi yang mulanya hanya berdurasi beberapa menit, kini terbukti dapat ditampilkan hingga lebih dari satu jam tanpa membuat penonton bosan menunggu lelucon, karena animasi layar lebar ini menjual sesuatu yang lebih besar dari sekadar lelucon yakni sebuah cerita yang utuh. Snow White and the Seven Dwarfs berhasil memaksa penonton untuk peduli kepada karakter kartun sebagaimana mereka peduli kepada karakter live-action. Film ini juga berhasil mendorong batasan-batasa dunia animasi lebih jauh lagi. Dalam dokumenter The Making of Snow White and the Seven Dwarfs yang dirilis oleh Disney, seorang ahli sejarah sinema membadingkan episode Silly Symphony yang dirilis 3 tahun sebelum Snow White dan salah satu adegan dalam film Snow White. Melihat perbandingan dua adegan yang berbeda tersebut, ahli sejarah sinema menyatakan bahwa jarak 3 tahun antara Silly Symphony dengan Snow White terlihat seperti jarak di atas 5 tahun karena Snow White benar-benar menyempurnakan teknik animasi melebihi apapun yang sudah tersedia pada masanya. Disney berhasil mewujudkan sebuah animasi dengan sebuah cerita yang utuh, bukan hanya sekumpulan lelucon dengan segmen yang berbeda-beda. Pada akhirnya, Snow White and the Seven Dwarfs tidak hanya sukses memenuhi visi penciptanya dari segi artistik, tetapi juga dari segi finansial. Kesuksesan Snow White memungkinkan Disney untuk mengembangkan perusahaannya menjadi lebih besar lagi.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Sebenarnya, saya tidak begitu menyukai film ini. Saya benar-benar berharap Snow White lebih sering memperlitkan karakter-karakter manusianya dibandingkan dengan karakter kurcaci. Saya ingat terobsesi dengan dialog Queen Grimhilde dan berkali-kali mencoba menirukannya. Di masa WarNet [internet café] masih umum dijumpai pada pertengahan 2000-an, saya akan menghabiskan waktu menonton YouTube adegan-adegan film yang saya sukai dan saya akan mencari teks dialognya. Salah satu karakter yang senang saya tirukan adalah Queen Grimhilde karena memang saya terpesona dengan tokoh-tokoh jahat yang bagi saya terlihat lebih menarik kisah hidupnya. Selain itu, dialog yang berisi perkataan “Magic mirror on the wall…” merupakan salah satu kutipan film paling terkenal dan akhirnya digunakan juga oleh Lord Varquaad dalam film Shrek ketika ia memilih puteri mana yang akan dinikahi. Saya menyukai otoritas yang dimiliki oleh banyak karakter jahat, salah satunya Queen Grimhilde. Lagu-lagu dalam Snow White juga saya sukai terutama lagu One Song, lagu ungkapan cinta Pangeran kepada Snow White.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Seiring berjalannya waktu dan setelah saya memperkaya pemahaman saya tentang sejarah Disney, saya semakin mengapresiasi film ini dan mampu memposisikan diri saya kembali ke tahun 1937 ketika Snow White pertama kali dirilis. Meskipun film ini sudah terlihat “ketinggalan zaman” di era hidup saya, saya bisa memahami mengapa masyarakat di era 1930-an begitu terpesona dengan Snow White and the Seven Dwarfs. Film ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Snow White bukan hanya sebuah film yang berpengaruh dalam sejarah “animasi”, tetapi film ini berpengaruh dalam sejarah “perfilman” secara umum—terlepas apa formatnya. Dengan tersedianya versi restorasi, Snow White benar-benar tidak terlihat seperti film tahun 1937 dan terlihat seperti film yang lebih baru, misalnya 1980-an. Hal itu karena gerakan karakternya benar-benar halus dan pewarnaannya, setelah mengalami restorasi, benar-benar terlihat sangat jelas dan “vibrant”. Jika tidak melihatnya sendiri, mungkin sulit untuk mempercayai bahwa Snow White and the Seven Dwarfs dibuat menggunakan tangan—sama sekali tanpa bantuan teknologi komputer. Garis demi garis, frame demi frame, lengkung demi lengkung, semua digoreskan di atas kertas dan sel transparan menggunakan pensil, pena, dan tinta yang diusapkan dengan teliti oleh tangan-tangan manusia. Tidak kurang dari 1 juta helai gambar dibuat untuk menganimasikan Snow White and the Seven Dwarfs. Disney’s Snow White is indeed a crowning achievement, an important part of cinema history—extraordinary!

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

02 Awards

Snow White dirilis pada masa ketika masyarkat belum memandang animasi secara serius. Maka, belum banyak pernghargaan yang disediakan untuk film-film animasi. Animasi pertama yang dinominasikan Oscar adalah Beauty and the Beast yang dirilis pada tahun 1991 dan kategori Animasi Terbaik Oscar baru ditambahkan di tahun 2002: waktu yang sangat lama bagi masyarakat sejak kemunculan Snow White untuk akhirnya bisa mengapresiasi animasi layaknya live-action. Meski demikian, Snow White memenangkan Academy Honorary Award di ajang Academy Awards ke 11 untuk menghargai pencapaian tinggi oleh Walt Disney dan para animatornya. Film ini mendapatkan sebuah piala Oscar dan tujuh piala kecil sebagai simbol tujuh kurcaci. Lagu Someday My Prince Will Come juga mendapatkan apresiasi dengan menerima nominasi untuk Best Musical Score.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

03 Financial

Dari dana sebesar $1.5 juta, Snow White berhasil menjual tiket sebesar $4.2 juta di Amerika Serikat dan Kanada saja. Secara total, film ini berhasil menjual tiket sebesar sekitar $8 juta ketika pertama kali dirilis dan menjadi film terlaris sepanjang masa sebelum rekornya digantikan oleh Gone with the Wind pada tahun 1939. Dalam sebuah wawancara, Disney mengaku bahwa produksi Snow White telah menghabiskan seluruh kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadinya; tetapi setelah sukses, film ini berhasil menutup semua hutang perusahaan dan masih menyisakan banyak uang bagi Disney untuk mengembangkan perusahaannya. Setelah beberapa kali dirilis ulang, tercatat Snow White berhasil menjual tiket sebesar $418 juta. Ketika market untuk Home Video mulai populer, Disney merilis Snow White dalam format analog VHS dan LaserDisc pada tahun 1994 dan berhasil menjual lebih dari 24 juta kopi yang setara dengan $430 juta—melebihi pendapatan bioskopnya. Ketika konsumen mulai merambah dunia digital, Snow White akhirnya dirilis dalam format DVD untuk pertama kalinya pada tahun 2001 yang menampilkan film Snow White yang sudah direstorasi dan direplikasi secara digital. Hanya dalam waktu satu hari, 1 juta kopi DVD Snow White telah laku terjual. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Snow White and the Seven Dwarfs merupakan film yang sukses secara finansial.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

04 Critics

Mayoritas kritikus memberikan tanggapan yang positif untuk film ini. Ketika film ini dirilis perdana, banyak kalangan artis dan kritikus yang memberikan standing ovation kepada Snow White.

05 Longevity

Snow White and the Seven Dwarfs masih tetap populer dan relevan bahkan setelah berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan penonton generasi baru secara konsisten tetap positif; dibuktikan dengan tetap suksesnya perilisan ulang film ini. Posisi Snow White sebagai animasi layar lebar Disney yang pertama dan pencetak rekor di dunia animasi, menjadikan film ini signifikan dalam sejarah perfilman. Maka, film ini akan terus diperbincangkan dan dipelajari.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Final Score

Skor Asli                     : 9.5

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 9.5/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Snow White and the Seven Dwarfs [Diamond Edition]

Rilis                 : 9 Oktober 2009

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 3/NTSC

Fitur                : Music videos, audio commentary, behind the scenes, sneak peeks, deleted scenes, Disney Through the Decades, games

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

YouTube/Free/Selama Tersedia

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.
©1937/Disney/Snow White and the Seven Dwarfs/All Rights Reserved.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.