Review Film The Avengers (2012) Ketika Pahlawan Marvel Bersatu

 

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

Review The Avengers (2012) Ketika Pahlawan Marvel Bersatu

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Aksi—Superhero

Rilis                 : 4 Mei 2012

Durasi             : 143 menit

Sutradara       : Joss Whedon

Pemeran         : Robert Downey Jr., Chris Evans, Mark Ruffalo, Chris Hemsworth, Scarlett Johansson, Jeremy Renner, Tom Hiddleston, Clark Gregg, Cobie Smulders, Stellan Skarsgård, Samuel L. Jackson

Episode           : -

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.
Sinopsis

Tesseract yang disimpan oleh S.H.I.E.L.D. menjadi tidak stabil dan membuka sebuah portal. Tesseract yang tidak stabil berpotensi menghancurkan seluruh markas besar S.H.I.E.L.D. sehingga seluruh anggota organisasi tersebut harus segera mengungsi. Nick Fury, direktur S.H.I.E.L.D., datang langsung ke lokasi Tesseract disimpan dan menerima laporan dari Dr. Selvig bahwa Tesseract menjadi aktif dan tidak stabil. Portal yang terbuka memungkikan Loki, adik Thor sang dewa petir Asgard, untuk datang ke bumi. Loki akan memastikan terbukanya portal agar pasukan Chitauri dapat menyerang bumi. Dengan menggunakan tongkatnya, Loki mengendalikan pikiran Agen Barton alias Hawkeye dan Dr. Selvig untuk berpihak kepadanya. Mereka lantas menyerang Nick Fury dan mencuri Tesseract dari S.H.I.E.L.D.. Portal yang tidak stabil kemudian menghancurkan markas S.H.I.E.L.D.. Kekacauan itu membuat Nick Fury tidak punya pilihan lain kecuali menyatakan keadaan perang dan mengaktifkan proyek Avengers—yakni sebuah kelompok pahlawan super yang diharapkan mampu melindungi bumi dari mara bahaya. Agen Phil Coulson menghubungi Tony Stark alias Iron Man, Natasha Romanoff alias Black Widow harus pergi ke India untuk menghubungi Dr. Banner alias Hulk, dan Nick Fury menghubungi Kapten Rogers alias Captain America yang baru saja “dibangunkan” dari tidur panjangnya setelah membeku selama 70 tahun. Menurut Captain America, pemerintah seharusnya tidak mengambil Tesseract dari dasar laut.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

Tesseract memancarkan radiasi gamma yang sangat lemah. Karenanya, S.H.I.E.L.D. mengalami kesulitan melacak keberadaannya dan membutuhkan pertolongan Dr. Banner. Namun, Banner menduga bahwa Nick Fury sebetulnya membutuhkan sang Hulk yang ada di dalam dirinya. Bahkan, Fury telah menyiapkan sebuah “penjara” khusus yang dibuat untuk menahan Banner jika berubah menjadi Hulk. Para agen S.H.I.E.L.D. mengudara dengan sebuah kapal induk yang bisa terbang alias Helicarrier. Fury telah menyiapkan laboratorium di dalam kapal itu supaya dapat digunakan oleh Dr. Banner melacak keberadaan Tesseract. Di tengah misi, S.H.I.E.L.D. berhasil melacak keberadaan Loki di Jerman. Nick Fury lantas memerintahkan agennya untuk segera menangkap Loki. Loki dan para pengikutnya tengah mencuri iridium yang akan digunakan untuk menstabilkan energi Tesseract. Sementara Hawkeye mencuri iridium, Loki membuat keributan untuk mengalihkan perhatian. Captain America dan Iron Man berhasil membuat Loki menyerah dan menangkapnya.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

Sebelum tiba di kapal induk S.H.I.E.L.D., Thor muncul dan membawa Loki pergi. Thor mendapatkan perlawanan dari Iron Man dan Captain America karena telah membawa tawanan mereka pergi. Pada akhirnya, Thor setuju untuk membawa Loki ke kapal S.H.I.E.L.D. [Helicarrier] dan menahannya di penjara khusus S.H.I.E.L.D.. Tony Stark mencurigai rencana S.H.I.E.L.D. yang ingin mendapatkan Tesseract dan memasang alat sadap informasi rahasia. Perilakunya membuat Captain America kesal, namun akhirnya Captain America menyelidiki sendiri rencana S.H.I.E.L.D. dan mengetahui bahwa pemerintah berniat menggunakan Tesseract untuk membuat senjata. Rahasia yang terbogkar akhirnya membuat anggota Avengers terpecah belah. Ketika masing-masing anggota Avengers beradu argumen, Hawkeye datang untuk membebaskan Loki dan menghancurkan Helicarrier. Dengan terpecahbelahnya Avengers dan morat-maritnya pertahanan S.H.I.E.L.D., Loki dapat dengan mudah menjalankan rencananya. Ia membuka portal yang memungkinkan pasukan Chitauri memasuki bumi dan meluluhlantakkan kota. Pasukan Chitauri dapat dengan mudahnya memasuki bumi. Mereka membuat S.H.I.E.L.D. dan Avengers kewalahan. Anggota Avengers akhirnya menyadari bahwa mereka harus bekerja sama untuk bisa mengalahkan pasukan Chitauri dan Loki.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Narasi dalam The Avengers sudah logis sesuai genrenya. Film ini merupakan sebuah film Aksi—Superhero yang tidak hanya logis sesuai standar genre Superhero, tetapi ikut membentuk standar baru genre Superhero itu sendiri. Kesuksesan The Avengers merupakan titik awal [the dawn] naiknya popularitas film superhero Marvel. Dengan demikian, The Avengers telah menjadi sebuah fenomena besar karena menjadi sebuah standar yang baru. Kekuatan dan kelemahan masing-masing karakter dalam film ini telah diperlihatkan dengan masuk akal. Captain America merupakan superhero yang kuat, namun ia tidak seperti Superman sehingga tetap memiliki banyak keterbatasan. Apabila ia tertembak, ia tetap akan berdarah. Nick Fury dan para agen rahasia di bawah kepemimpinannya adalah orang-orang yang cerdas dan berbahaya. Namun demikian, mereka bukanlah orang yang kuat secara fisik jika diharuskan bertarung melawan musuh yang sangat kuat. Sosok Iron Man pun sudah ditampilkan dengan logis yakni Tony Stark adalah manusia biasa tanpa pakaian besinya, dan pakaian besi itu adalah hasil penelitian manusia sehingga jika dihantam sangat kuat masih tetap bisa ringsek. The Avengers menentukan standar baru genre superhero yang mengharuskan sebuah film superhero membagi porsi narasinya dengan seimbang untuk mengeksplorasi sisi Fiksi Ilmiah, Aksi, Drama, dan Universe yang ada di dalamnya. Dengan demikian, sebuah film superhero dapat benar-benar mengikuti nuansa cerita yang dibangun dalam sebuah seri komik.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita The Avengers sudah konsisten. Permasalahan besar yang dieksplorasi di awal film telah diselesaikan di akhir. Meskipun film ini membicarakan tentang Tesseract dan musuh besar yang belum diungkapkan [Thanos], tetapi fokus dalam film ini adalah kemunculan Loki yang mengakibatkan para pahlawan Marvel untuk berkumpul sebagai sebuah tim untuk pertama kalinya. Dengan demikian, film ini tidak harus menyelesaikan isu Tesseract dan Thanos dalam satu film karena isu tersebut akan membentuk cerita sendiri di lain kesempatan [biasanya disebut dengan istilah “it’s another story for another time”]. Konsistensi dalam film ini tidak hanya ada pada keutuhan ceritanya saja, tetapi juga pada sifat tiap-tiap karakternya. Tidak ada perubahan sifat karakter yang terlalu ekstrem tanpa proses narasi yang logis dan masuk akal sebelumnya. Sebagai contoh, masing-masing anggota The Avengers [termasuk Nick Fury] memiliki alasan tersendiri mengapa mereka berkeinginan untuk mengalahkan Loki—meski musuh besar mereka nantinya adalah pasukan Chitauri dan dalang di balik semua kekacauan yang ditimbulkan oleh Loki, tetapi kali ini semua aggota S.H.I.E.L.D. mengunci perhatian mereka kepada Loki. [Spoiler] Loki membunuh Agen Coulson yang membuat Tony Stark akhirnya mau bergabung dalam Avengers sebagai sebuah tim—meskipun ia sebelumnya menganggap ide sebuah kelompok pahlawan super adalah hal yang konyol. Black Widow memiliki masa lalu yang kompleks bersama Hawkeye dan tidak terima Loki mengubah Hawkeye menjadi jahat. Thor merasa sangat kesal dengan perilaku adiknya dan ada penyesalan dalam dirinya karena ia adalah yang pertama kali “mengekspos” keberadaan planet bumi.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Para aktor yang dipilih dalam film ini sudah mampu menghidupkan karakter mereka dengan baik. Dalam film Fantastic 4, Chris Evans berperan sebagai The Human Torch, pemuda idaman wanita yang egois dan sombong—bertolak belakang dengan karakter Reed Richards alias Mr. Fantastic yang kalem dan rendah hati. Secara fisik, Chris sangat sesuai memerankan The Human Torch. Dalam The Avengers, Chris Evans yang memiliki fisik The Human Torch harus mampu berakting menjadi seperti Reed Richards—dan berhasil. Ia mampu menghilangkan kesan “playboy berandalan” dan menjadi pemimpin tim Avengers. Aktor Robert Downey, Jr., di sisi lain, memang sudah sesuai memerankan sosok Iron Man yang egois dan sombong karena sang aktor memang dikenal memerankan karakter yang serupa [seperti Johny Depp dengan karakternya Jack Sparrow]. Aktor lain, secara umum, dipilih dengan baik dan berhasil menghidupkan karakter mereka masing-masing.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

04 Music Match

Musik dalam film ini sudah baik. Musik tema The Avengers telah mampu melekat dengan baik pada keseluruhan cerita The Avengers—bahkan menjadi sebuah signature layaknya musik tema Star Wars, Indiana Jones, dan Jurassic Park.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik. Tiap-tiap adegan aksi ditampilkan dengan sudut pengambilan gambar yang memungkinkan adegan-adegan tersebut dapat diamati secara total oleh penonton, sehingga tidak ada kesan adegan yang “kurang maksimal”.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

06 Costume Design

Kostum dalam film ini sudah baik dan terlihat adanya peningkatan dibandingkan dengan kostum di film-film sebelumnya.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual dalam film ini sudah baik. The Avengers dipresentasikan dalam Full Screen sehingga adegan-adegan aksi terlihat lebih jelas. Selain itu, film ini ditampilkan dengan kecerahan yang baik sehingga tiap adegan aksi dapat terlihat dengan jelas bahkan saat malam hari. Untuk sebuah film yang menjual Aksi, tentu saja hal ini adalah sebuah langkah yang tepat.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

10 Intentional Match

Film ini telah berhasil menyatukan beberapa film yang berdiri sendiri [Iron Man, Thor, The Incredible Hulk] dan mengikatnya sebagai sebuah narasi yang utuh. Bahkan, penonton tidak diharuskan menonton seluruh film Marvel sebelum The Avengers untuk dapat mengikuti alur cerita The Avengers. Film ini juga berhasil menjadi sebuah landasan yang kuat bagi seri Marvel’s The Avengers yang puncaknya ada pada Endgame. The Avengers telah memenuhi segala ekspektasi dari penciptanya.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Pengalaman menonton The Avengers adalah pengalaman bioskop terbaik yang pernah saya alami hingga artikel ini dipublikasikan. Saya menonton The Avengers di jadwal reguler yang artinya di luar jadwal khusus untuk penggemar Marvel. Saya berada di gedung bioskop bersama teman saya dan orang-orang yang merupakan penikmat umum, bukan penggemar Marvel secara spesifik. Yang membuat berkesan adalah ketika film ini selesai, semua penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah. Hal semacam ini wajar sekali jika seseorang menonton dalam jadwal khusus bersama para penggemar Marvel atau jika terjadi saat film Infinity War atau Endgame karena Marvel sudah sangat terkenal. Namun saya kagum betapa The Avengers bisa menyentuh semua kalangan penikmat film, padahal baru ada beberapa entry Marvel seperti Iron Man, Captain America, dan Thor yang meskipun sukses tetapi tidak bisa memberikan dampak sebesar The Avengers. Hal semacam ini belum pernah saya alami sebelumnya dan belum pernah lagi setelahnya—salah satu alasannya adalah karena saya semakin jarang pergi ke bioskop. Sampai sekarang, saya masih menyimpan tiket bioskop The Avengers yang bertanda 7 Mei 2012 ketika harga tiket masih Rp. 25.000. Dengan demikian, jelas sekali bahwa The Avengers memiliki tempat istimewa di hati saya.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

Terlepas dari penilaian subjektif, saya tidak bisa memungkiri bahwa film ini dibangun dengan logika narasi yang kuat dan konsistensi yang baik. Kemampuan The Avengers menyampaikan sebuah cerita yang utuh tanpa mengharuskan penonton menyaksikan film-film sebelumnya [atau bahkan setelahnya] adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Apabila adegan-adegan yang menghubungkan Loki dengan Chitauri dan Thanos dipangkas, The Avengers sudah mampu menjadi sebuah film yang berdiri sendiri [standalone]. Koreografi dan sinematografi dalam film ini dipadukan dengan kostum dan efek visual yang memukau sehingga membuat setiap adegan aksi tampak sangat spektakuler. Musik yang mengiringi pun terdengar sangat pas dan menjadi ciri khas tersendiri dari franchise The Avengers. Saya begitu menyukai “keutuhan” cerita yang disuguhkan oleh The Avengers—mungkin itulah yang membuat saya kecewa dengan film-film Marvel setelahnya yang tidak bisa lagi berdiri sendiri dan pada akhirnya “hanya” menjadi “iklan” untuk film berikutnya.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

02 Awards

The Avengers mendapatkan berbagai penghargaan. Berdasarkan laporan IMDb, film ini menerima 38 penghargaan dan 80 nominasi.

03 Financial

Dari dana sebesar $220 juta, film ini menjual tiket sebesar $1.515 miliar. Maka, The Avengers merupakan sebuah kesuksesan besar dan langsung menduduki posisi ke-3 film terlaris sepanjang masa pada tahun 2012. Penjualan DVD film ini juga sukses dan menambahkan keuntungan sebesar $250 juta.

The Avengers (2012) Theatrical Performance

Domestic Box Office

$623,357,910

International Box Office

$891,742,301

Worldwide Box Office

$1,515,100,211

Home Market Performance

Est. Domestic DVD Sales

$119,472,069

Est. Domestic Blu-ray Sales

$131,376,073

Total Est. Domestic Video Sales

$250,848,142



©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

04 Critics

Mayoritas kritikus film memberikan respons yang positif untuk film ini.

05 Longevity

The Avengers masih tetap populer dan relevan setelah berusia 10 tahun. Tanggapan penonton generasi baru masih tetap positif seperti tanggapan penonton ketika film ini pertama kali tayang di bioskop.

Final Score

Skor Asli                     : 10

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 10/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Marvel’s The Avengers

Rilis                 : 30 Juli 2012

Format             : DVD-9 [Double-Layered]

Kode Warna    : 3/NTSC [support upscaling hingga 1080/60 dan 24hz]

Fitur                : A visual journey

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

Watch Now On [disediakan oleh The Numbers]

Amazon VOD:

Amazon

iTunes:

iTunes

Disney+:

Disney+

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.
***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

©2012/Marvel and Disney/The Avengers/All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.