©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Review dan Sinopsis Mulan (1998) Kisah Pahlawan Wanita dari
China [The Ultimate Chinese Heroine]
Oleh Skywalker HunterNabil Bakri
Edisi Review Singkat+PLUS
“My,
my, what beautiful blossoms we have this year. But look! This one's late. But
I'll bet that when it blooms, it will be the most beautiful of all.”—Fa Zhou
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Petualangan—Aksi—Musikal
[Animasi tradisional/hand-drawn animation]
Rilis : 19 Juni 1998
Durasi : 87 menit
Sutradara : Barry Cook, Tony Bancroft
Pemeran : Ming-Na Wen, Eddie Murphy, BD Wong, Miguel
Ferrer, June Foray, James Hong, Pat Morita, George Takei
Episode : -
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Bangsa
Hun yang dipimpin oleh Shan Yu telah melewati Tembok Besar China dengan tujuan
utama menyerang istana kekaisaran China. Seorang prajurit penjaga Tembok berhasil
mengirimkan sinyal bahaya menggunakan obor, tetapi tindakan itu justru disambut
baik oleh Shan Yu. Pemimpin bangsa Hun itu tampak menikmati aksi serangannya.
Setibanya di istana, Jenderal Li melapor kepada kaisar bahwa Shan Yu berhasil
memimpin pasukannya melewati Tembok Besar China. Sang jenderal kemudian
menyarankan agar kaisar memposisikan seluruh prajurit untuk melindungi istana.
Namun, kaisar memerintahkan Jenderal Li untuk memimpin pasukan melindung rakyat
China. Untuk itu, kaisar memerintahkan penasihatnya, Chi Fu, untuk merekrut
prajurit. Setiap keluarga harus mengirimkan seorang lelaki untuk dilatih
berperang melawan Bangsa Hun. Di sebuah desa, tinggallah seorang gadis bernama
Fa Mulan dengan keluarganya. Mulan adalah anak satu-satunya keluarga Fa Zhou.
Ketika gadis-gadis lain seumurannya dijodohkan melalui jasa Mak Comblan
[matchmaker], Mulan justru membuat masalah dan membuat Mak Comblang murka.
Menurutnya, Mulan tidak akan pernah mengharumkan nama keluarga Fa dan hanya
akan menjadi aib. Di tengah kesedihannya, ayah Mulan mencoba menghiburnya
dengan menjelaskan tentang sekuntum bunga yang terlambat mekar. Ketika bunga-bunga
lainnya sudah layu, bunga yang terlambat mekar akan menjadi bunga yang paling
indah. Perbincangan Mulan dengan ayahnya dihentikan oleh kedatangan Chi Fu dan
prajurit dari istana.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Chi Fu
datang membawa perintah agar masing-masing keluarga mengirimkan seorang lelaki
untuk ikut berperang melawan Bangsa Hun. Karena Fa Zhou tidak punya anak
laki-laki, ia harus ikut serta mendaftarkan diri. Melihat ayahnya yang sudah
tua dan sakit-sakitan diwajibkan berperang, Mulan mencoba memohon pengertian
dari Chi Fu. Namun, perbuatan Mulan justru dinilai sebagai perbuatan yang
kurang ajar dan menjadi aib bagi keluarga Fa—seorang perempuan tidak
diperkenankan sembarang bicara kepada lelaki. Pada malam harinya, Mulan mencoba
meminta ayahnya untuk tidak bergabung dengan pasukan kaisar, tetapi ayahnya
menolak dan meminta Mulan untuk bersikap sesuai perannya di dalam masyarakat
dan keluarga. Mulan tidak tega melihat ayahnya yang sudah tua gagal berlatih
menggunakan pedang. Gadis itu pun memantapkan hati untuk pergi ke medan perang
menggantikan ayahnya. Malam itu juga, Mulan memotong rambutnya, mencuri baju
zirah ayahnya, dan mengambil surat perintah kaisar lalu membawanya menyelinap
pergi ke pasukan kekaisaran. Ibu Mulan meminta Fa Zhou untuk menyusul Mulan dan
membawanya pulang karena khawatir Mulan akan tewas di medan perang, tetapi Fa
Zhou menjelaskan bahwa jika ia menjemput Mulan dan penyamaran puterinya
terbongkar, Mulan justru akan dihukum mati. Mulai saat itu, keluarga Mulan
hanya bisa berdo’a. Do’a Mulan dan keluarganya didengar oleh para leluhur.
Leluhur meminta naga kecil Mushu untuk membangunkan Great Stone Dragon untuk
menjaga Mulan, tapi Mushu tidak berhasil dan ialah yang pergi untuk membantu
Mulan. Ia ditemani oleh Cri-Kee, seekor jangktik keberuntungan. Mushu berhasil
menyusul Mulan dan memperkenalkan diri sebagai Guardian keluarga Fa yang akan
memandu Mulan. Mereka pun pergi menuju markas para prajurit amatir yang akan
segera menjalani latihan dari Kapten Li Shang.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Kapten
Li Shang terkejut mengetahui betapa buruknya kemampuan perang
prajurit-prjuritnya. Ia pun melatih mereka dari latihan bela diri yang paling
dasar. Kapten Li Shang memerintahkan semua prajurit untuk mengambil sebuah anak
panah yang menancap di pucuk sebuah tiang. Untuk mengambilnya, semua prajurit
harus memanjat dengan membawa dua ikat besi yang sangat berat. Alhasil, tak
satu pun prajurit yang berhasil mengambil anak panah tersebut. Di dalam markas,
Mulan langsung dimusuhi oleh tiga sekawan Yao, Ling, dan Chien Po. Mulan juga
merupakan prajurit dengan performa yang paling buruk dari seluruh prajurit.
Akhirnya, Kapten Shang memerintahkan Mulan untuk pulang dan tidak perlu ikut
berperang. Namun, tekad Mulan sudah bulat. Ia pun membuktikan dirinya dengan
menggunakan ketangkasan untuk mengambil anak panah di pucuk tiang. Alih-alih
memanjat dengan membawa dua ikat besi, Mulan mengikatkan kedua besi itu dan
menggunakannya sebagai tali untuk membantunya memanjat tiang. Keberhasilan
Mulan membuat Li Shang dan seluruh prajurit terkesan. Perlahan-lahan, para
prajurit berhasil melalui pelatihan Li Shang dan siap untuk terjun ke medan
perang melawan Bangsa Hun.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
"I've heard a great deal about you, Fa Mulan. You stole
your father's armor, ran away from home, impersonated a soldier, deceived your
commanding officer, dishonored the Chinese Army, destroyed my palace … and you
have saved us all."—Emperor
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Mulan
diangkat dari balada Hua Mulan [The Ballad of
Mulan] yang menceritakan tentang seorang ksatria perempuan legendaris di China
sekitar abad ke-4. Ia menggantikan ayahnya yang sudah tua terjun ke medan
perang melawan serangan orang-orang nomaden. Meskipun Mulan diangkat dari
sebuah legenda, film ini tentunya memiliki banyak perbedaan cerita sehingga
tidak sepenuhnya sama dengan sumber ceritanya. Perbedaan artistik dalam film
yang mengubah sumber cerita sebenarnya diperbolehkan, seperti film Red Cliff yang sengaja mengubah fakta-fakta sejarah demi mendramatisir
filmnya. Bahkan film-film animasi yang didasari pada kisah nyata seperti Balto [1995] dan Anastasia [1997] tetap banyak mengubah catatan sejarah. Yang
terpenting adalah film-film tersebut sama sekali tidak pernah mengklaim atau
mengindikasikan bahwa cerita yang disajikan adalah cerita yang akurat. Mulan
ada di dalam genre Petualangan—Aksi; sebenarnya genre Petualangan sendiri sudah
mengandung banyak unsur Aksi, tetapi karena Mulan terjun ke medan perang maka
unsur Aksi-nya menjadi lebih besar ketimbang jika filmnya hanya berada dalam
genre Petualangan. Film ini telah menampilkan perjalanan tokoh utama dalam
menjalankan sebuah misi yang mengharuskannya terlibat dalam berbagai aksi.
Dengan demikian, Mulan sudah memiliki narasi yang logis sesuai genre
Petualangan—Aksi. Berbagai adegan tidak logis seperti kemunculan naga kecil
Mushu, keributan dengan Mak Comblang yang pantatnya terbakar, dan nenek Mulan
yang berani menyeberang jalan dengan menutup mata, memang akan membuat film
Mulan menjadi tidak logis jika Mulan adalah sebuah film live
action. Namun karena Mulan merupakan sebuah animasi, adegan-adegan tersebut
dapat dimaklumi dan dianggap logis—apalagi Mulan juga merupakan sebuah Musikal.
Tindakan-tindakan karakter dalam film ini secara umum sudah logis sesuai
genrenya karena memiliki alasan-alasan yang kuat [misalnya alasan Mulan ikut
berperang sudah dijelaskan dengan baik] serta lagu-lagu yang disajikan sudah
menjadi bagian dari cerita dan dialog—bukan sekadar pengiring.
"A single grain of rice can tip the scale. One man may
be the difference between victory and defeat."—Emperor
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita Mulan sudah konsisten. Tidak ada percabangan cerita yang membelokkan
fokus cerita film ini. Animasi ini fokus pada karakter Mulan dan bagaimana ia menyikapi
berbagai masalah yang menimpanya. Film ini tidak mengeksplorasi sejarah
kekaisaran China dan permusuhannya dengan orang-orang Nomaden, kisah masa lalu
Kapten Shang dan para prajurit, serta kisah masa lalu keluarga Mulan [mengapa
ayahnya dikenal sebagai orang terpandang—bahkan Chi Fu mengenali Fa Zhou dengan
menyebutnya “The Fa Zhou—Fa Zhou yang itu”. Film ini memperlihatkan
sebuah masalah besar yang mengancam China—termasuk Mulan—lalu memperkenalkan
sosok Mulan kepada penonton: bagaimana kepribadian Mulan yang membuat penonton
dapat memaklumi keputusannya menggantikan ayahnya. Jika sosok Mulan digambakan
lemah lembut dan sangat feminin, maka tidak masuk akal jika dirinya pergi
berperang. Setelah memperkenalkan karaker Mulan, film ini fokus menampilkan
masalah-msalah yang secara langsung memengaruhi Mulan dan bagaimana gadis itu
menghadapi permasalahannya. Dengan demikian, Mulan telah membentuk sebuah
cerita yang utuh; permasalahan yang dikemukakan di awal telah diselesaikan
dengan baik.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
pengisi suara dalam film ini sudah baik. Masing-masing aktor telah berhasil
menghidupkan karakter mereka. Pengisi suara dalam film ini dibagi menjadi
pengisi dialog dan pengisi lagu—maka umumnya satu karakter memiliki dua pengisi
suara dan keduanya telah dipilih dengan baik. Mulan disuarakan oleh aktris Ming
Na-Wen dengan Lea Salonga sebagai pengisi lagu-nya. Suara Ming Na sudah lekat
dengan karakter Mulan dan ia berkali-kali menjadi Host dalam acara-acara Disney
hingga akhirnya, berkat suaranya yang iconic sebagai Mulan, ia dianugerahi
penghargaan Disney Legend pada tahun 2019. Ia juga kembali mengisi suara Mulan
dalam sekuel Mulan II [2004] dan Ralph Breaks the Internet [2018]. Lea
sendiri sudah pernah mengisi suara nyanyian sebagai Princess Jasmine dalam film
Aladdin [1992]. Kapten Li Shang
dperankan oleh BD Wong yang sebelumnya memerankan Dr. Wu yang menjelaskan
tentang penciptaan dinosaurus dalam Jurassic Park [1993]. Pengisi suara yang mendapatkan apresiasi besar
selain Lea Salonga adalah aktor sekaligus penyanyi Donny Osmond yang mengisi
suara nyanyian Li Shang. Ia tidak hanya menyanyikan lagu-lagu Li Shang dengan
baik, tetapi suaranya terdengar serasi dengan suara BD Wong. Osmond sendiri
merupakan idola dari penyanyi Susan Boyle dan beberapa kali terlibat project
dengan Disney dalam film College Road
Trip [2008] dan sebagai Gaston dalam pementasan teater Beauty and the Beast. Karakter Mushu disuarakan dengan sangat baik
oleh aktor Eddie Murphy yang populer dengan komedi-nya [ia kemudian mengisi
suara Donkey dalam film Shrek [2001]
yang sifat karakternya mirip dengan Mushu]. Pengisi suara lainnya pun secara
umum telah berhasil menghidupkan karakter mereka karena masing-masing karakter
sudah terdengar natural serta tidak kaku dalam menyampaikan dialog.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
04 Music Match
Musik
dan lagu dalam film Mulan sudah baik. Karena Mulan merupakan sebuah Musikal,
lagu yang ditampilkan tidak bisa semata-mata mengiringi sebuah adegan, tetapi
harus menjadi bagian dari dialog atau adegan tersebut. Lagu-lagu dalam Mulan
sudah diintegrasikan ke dalam dialog sehingga lagu-lagu itu tidak hanya menjadi
pengiring, tetapi menjadi alat cerita [story device] untuk menggerakkan
ceritanya. Di dalam lagu I’ll Make a Man
ot of You, misalnya, lagu itu tidak hanya mengiringi proses para prajurit
berlatih, tetapi juga mendeskripsikan bagaimana para prajurit berlatih dan
mengandung dialog yang mengutarakan pikiran-pikiran karakternya. Ketika lagu
ini usai, adegan latihan pun usai [menandakan penggunaan lagu yang efektif dan
efisien—bukan sebatas pengiring yang mengharuskan dua adegan terpisah yakni
adegan latihan beserta dialognya dan adegan latihan yang diiringi lagu].
Lagu-lagu dalam film Mulan tidak hanya sesuai dengan narasi dan genrenya
sebagai sebuah Musikal, tetapi telah menjadi lagu-lagu yang iconic dan
dikategorikan sebagai salah satu masterpiece Disney Renaissance yang dikenal
memiliki lagu-lagu pop unggulan diawali oleh Beauty and the Beast [1991] dan diakhiri oleh lagu You’ll be in My Heart dari film Tarzan [1999]. Tak heran lagu-lagu dalam
film Mulan sering dirilis ulang dalam berbagai album kompilasi soundtrack
Disney.
"Hey, come on. You went to save your father's life. Who
knew you'd end up shaming him and disgracing your ancestors and losing all your
friends. You know, you just gotta ... You gotta learn to let these things
go."—Mushu
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik. Mulan menggunakan teknik sinematografi komputer yang
sebelumnya diterapkan dalam adegan wildebeest di The Lion King dan membuat skalanya menjadi lebih besar. Di dalam adegan
serangan Bangsa Hun di pegunungan bersalju, kamera diarahkan agar serbuan
pasukan dapat disaksikan seluruhnya seperti direkam menggunakan helikopter atau
crane yang dimodifikasi sehingga
adegan animasi tersebut berhasil terlihat seperti adegan sebuah film epik
kolosal. Adegan yang spektakuler itu tidak hanya ditampilkan agar terlihat
spektakuler, tetapi juga untuk mendukung jalannya cerita. Dengan memperlihatkan
kebesaran kekuatan Shan Yu dan Bangsa Hun, penonton dapat mencerna keseriusan
situasi dan seberapa besar bahayanya bagi Mulan. Pada adegan pembukaan film,
diperlihatkan Tembok Besar China yang direkam dengan teknik ala Multiplane Camera yang memberikan
kesan 3 dimensi pada gambar 2 dimensi. Teknik ini membuat Tembok China tampak
menonjol dan mendukung jalannya cerita ketika Chi Fu meragukan keberhasilan
Shan Yu melewati Tembok China—karena memang sulit mempercayai bahwa tembok yang
diperlihatkan begitu kuat berhasil dilewati oleh musuh yang tak terduga.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
06 Character Design
Film
Mulan memiliki bahasa desain yang disebut Poetic Simplicity. Apabila kita
amati istilah Poetic Simplicity dan pahami makna istilahnya per kata, maka Poetic
berarti Puisi atau Seperti Puisi, sedangkan Simplicity
berarti Kesederhanaan. Poetic Simplicity berarti desain karakter dan
latar belakang film ini haruslah minimalis tetapi sarat makna seperti sebuh
puisi. Dalam dunia sastra, puisi sangat berbeda dengan prosa. Puisi memiliki
jumlah kata yang jauh lebih sedikit dari sebuah novel, tetapi bisa menyampaikan
narasi yang sama panjangnya karena satu kata atau satu bait dalam puisi dapat
mengandung makna yang sangat luas. Maka Poetic Simplicity berarti memiliki
kesederhanaan seperti Puisi yang sekaligus memiliki kompleksitas yang tinggi. Karakter-karakter
dalam Mulan harus tampil minimalis tetapi mampu menunjukkan ekspresi yang
setara dengan karakter-karakter yang lebih medetil misalnya seperti dalam The Lion King. Karakter-karakter dalam
Mulan telah dibuat mengikuti persetujuan bersama bahasa desain Poetic
Simplicity dengan menyederhanakan karakter-karakternya menjadi beberapa bentuk
dasar. Sebagai contoh, tiga sekawan Yao, Ling, dan Chien Po digambar
berdasarkan tiga bentuk dasar segi empat [Yao], persegi panjang [Ling], dan
lingkaran [Chien Po]. Desain karakter dalam film ini sudah serasi dengan desain
latar belakangnya.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Latar
belakang untuk Mulan sudah baik karena telah dibuat dengan bahasa desain yang
sama dengan karakternya, yakni Poetic Simplicity. Untuk memformulasikan konsep
karakter dan latar belakang [yang mencakup pewarnaan], tim animator dan tim
kreatif Mulan mengunjungi China selama 3 minggu dan mengamati berbagai aspek
kebudayaan China. Mereka mengamati peninggalan-peninggalan bersejarah serta
lukisan-lukisan di dinding gua. Melalui hasil pengamatan mereka, akhirnya
sebuah konsep yang menjadi bahasa desain Mulan ditentukan—film ini harus tampil
minimalis, berbanding terbalik dengan film-film Disney yang dirilis sebelumnya
seperti The Lion King, Pocahontas, dan The Hunshback of Notre Dame. Menurut pengamatan mereka,
ilustrasi-ilustrasi dari China banyak yang menampilkan kesederhanaan tetapi
sarat akan makna. Hal ini berbanding terbalik dengan ilustrasi-ilustrasi Eropa
abad pertengahan yang menjadi acuan bahasa desain Sleeping Beauty karena kedetilan yang luar biasa. Karakter dan latar
balakang dalam Mulan harus serasi, harus minimalis, tetapi juga harus bernuansa
China. Pada akhirnya, Mulan telah berhasil menyajikan latar belakang yang
serasi dengan karakter-karakternya dengan terlihat jelasnya implementasi bahasa
desain Poetic Simplicity pada setiap lukisan latar belakang yang berbeda.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
08 Special and/or Practical Effects
Efek
visual dalam Mulan sudah baik. Untuk menampilkan kesan 3 dimensi tanpa
menghilangkan jati diri filmnya sebagai animasi 2 dimensi, Mulan kembali
menggunakan konsep teknik Multiplane Camera yang dimodifikasi menggunakan
komputer. Penggunaan teknik tersebut mendukung sinematografi film ini; seperti
berhasil menampilkan Tembok Besar China yang tampak berdiri kokoh berkat efek
serupa 3 dimensi meskipun sebenarnya 2 dimensi. Efek visual lain yang berhasil
dieksekusi oleh film ini adalah penempatan karakter CGI dalam adegan perang
besar melawan pasukan Bangsa Hun. Mulan menggunakan teknologi komputer yang
sebelumnya berhasil digunakan dalam The
Lion King dan sekali lagi penggunaan efek komputer ini tidak hanya
mendukung gaya animasi film ini, tetapi juga sinematografinya. Hasil akhir
presentasi film ini pun sudah baik, terlihat dari gerakan karakternya yang
sudah halus [smooth].
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
09 Audience Approval
Ketika
Mulan dirilis pada tahun 1998, mayoritas penonton memberikan tanggapan yang
positif.
10 Intentional Match
Tujuan
narasi dari Mulan 1998 adalah tujuan yang benar-benar gagal direplikasi oleh Mulan 2020 yang benar-benar salah kaprah
dalam menangkap esensi cerita Mulan. Dalam proses saya mencari tahu apakah
Mulan sudah sesuai dengan visi penciptanya atau belum, saya menonton berbagai
dokumenter yang tersedia. Di dalam paket DVD Special Edition yang pertama
kali dirilis pada tahun 2004, terdapat sebuah wawancara yang menampilkan
sutradara, produser, dan animator film ini untuk menceritakan proses mereka
dalam menciptakan Mulan. Dalam salah satu rekaman, jelas sekali produser Pam
Coats membicarakan tentang esensi Mulan yang sebenarnya sederhana tetapi
memiliki nilai yang universal dan sama sekali tidak memusatkan perhatian
sepenuhnya pada gender atau seksualitas. Fakta bahwa Mulan adalah seorang
wanita, bukanlah poin paling penting yang ingin disampaikan oleh film ini. Saya
begitu terkejut mendengarkan penjelasan Pam Coats karena penjelasan tersebut
terbuka untuk umum, sudah dipublikasikan sejak tahun 2004, dan mudah sekali
didapatkan—tetapi kenapa Mulan 2020
masih saja salah menangkap esensi dari Mulan. Berikut saya sertakan kutipan
langsung dari Pam Coats:
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
“She doen’t sit around
think ‘Man! I’m not supposed to do this, I’m a woman’. She thinks ‘I have to do
this, I’m going to save my father’s life’. The choices that she makes are based
on what the right thing for the situation. It’s never about ‘What about me’,
it’s ‘I’m gonna take this canon and I’m gonna get my commanding officer really
mad at me, but I’m gonna take the canon anyway because I am going to start an
avalance to get rid of the bad guys’. You just see her make those choices for
the benefit of the good, every time. And one of the reasons she’s successful
and that we really worked on is that she has to use both her brain and her
physical ability in order to solve most of her problems.”—Pam Coats,
Producer [Mulan Special Edition DVD, Disc 2text recorded by Nabil Bakri]
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
“Dia
[Mulan] tidak duduk diam dan berpikir ‘Aduh, aku tidak seharusnya melakukan ini
karena aku seorang perempuan’. Dia berpikir ‘Aku akan melakukannya, aku akan
selamatkan nyawa ayahku’. Pilihan-pilihan hidup Mulan didasari pada apa yang
tepat dilakukan dalam situasi tertentu. Pilihan itu bukan tentang ‘Aku’, tetapi
lebih kepada ‘Akan kuambil meriam ini. Aku tahu komandanku akan marah, tapi
tetap akan kuambil karena aku harus menimbulkan longsor salju supaya para
penjahat bisa disingkirkan’. Yang kamu lihat adalah Mulan akan selalu mengambil
keputusan untuk tujuan yang mulia—melebihi dirinya. Salah satu alasan Mulan
akhirnya berhasil dan menjadi alasan yang kita gagas adalah bahwa Mulan harus
menggunakan akal sekaligus kemampuan fisiknya untuk memecahkan masalah.”—Pam
Coats, Produser Mulan [Mulan Special
Edition DVD, Disc 2diterjemahkan oleh Nabil Bakri]
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Pada
akhirnya, Mulan 1998 telah berhasil memenuhi visi para penciptanya. Berdasarkan
perjalanan mereka ke China dan berbagai diskusi kreatif, mereka memutuskan
untuk membuat sebuah animasi dengan bahasa desain Poetic Simplicity.
Sebagaimana telah kita bicarakan dalam poin Character dan Bacground Design,
tujuan ini telah dipenuhi dengan baik. Meskipun memiliki tokoh utama seorang
perempuan dan mengandung isu kebebasan perempuan, film ini tetap mengguakan
logika dalam menyampaikan nilai-nilai yang universal; bukan “Hey Laki-Laki,
Jangan remehkan Perempuan”, tetapi “Hey Semuanya, jangan pernah menilai
seseorang dari penampilannya saja”. Film ini kemudian menyampaikan bahwa
kekuatan fisik saja tidak cukup dalam menyelesaikan masalah—pada akhirnya Mulan
harus belajar mengasah kekuatan fisik dan juga menggunakan akalnya untuk
menyelesaikan masalah. Pelajaran yang dipetik oleh Mulan kemudian ia tunjukkan
kepada karakter lainnya yang akhirnya sadar, terlepas dari jenis kelaminnya,
semua karakter harus menggunakan kekuatan fisik dan akal untuk
menyelesaikan masalah. Mulan bukanlah karakter yang sempurna dan selalu benar,
tetapi di sisi lain kaum Lelaki yang ditampilkan juga tidak sempurna tetapi
bukan berarti mereka sepenuhnya cela. Ada banyak hal yang Mulan pelajari dari
kaum Lelaki, dan sebaliknya ada hal yang dipelajari oleh Shang dan yang lainnya
dari sosok Mulan. Karena nilai kepribadian Mulan inilah akhirnya Kaisar China
rela membungkuk di hadapan Mulan, padahal Shan Yu tidak berhasil memaksa Kaisar
untuk berlutut walau telah menempelkan pedang di leher Kaisar. Nilai-nilai
universal yang dipadukan dalam bahasa desain yang sederhana namun kompleks ini
berhasil membuat Mulan memenuhi visi penciptanya sebagai tontonan seluruh
lapisan masyarakat. Salah seorang animator Mulan menyatakan bahwa ibunya sama
sekali tidak paham bahasa Inggris dan harus menonton Mulan di bioskop yang
berbahasa Inggris. Meski tanpa mengerti bahasanya, sang ibu tetap memahami
narasi yang disampaikan. Inilah kunci dari Poetic Simplicity.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Mulan
bukan hanya salah satu animasi Disney terbaik yang pernah saya tonton, tetapi
juga salah satu film terbaik yang pernah saya tonton. Saya masih berpendapat
bahwa The Lion King adalah animasi tradisional Disney yang terbaik dan Sleeping Beauty adalah animasi yang secara pribadi paling saya sukai karena
saya sendiri sangat menyukai detil. Namun, saya rasa pengalaman menonton yang
paling baik diberikan oleh Mulan. Film ini sangat ringan, memberikan gaya
animsi yang memanjakan mata meskipun minimalis, dan sangat lucu. Saya ingat
ketika pertama kali menonton Mulan setelah dewasa dan tertawa
terpingkal-pingkal karena terdapat banyak sekali kelucuan dalam Mulan. Kelucuan
semacam ini tidak saya temukan di film-film Disney sebelumnya. Pesan moral yang
ingin disampaikan benar-benar disajikan dengan baik lewat gaya animasi yang
menawan. Lagu yang diperdengarkan pun sangat bagus. Saya tidak bisa lupa ketika
mendengarkan Reflection untuk pertama
kalinya dan tidak bisa berhenti memutar ulang. Lagu-lagu dalam Mulan tidak
hanya enak didengar, tetapi juga menyatu dengan sangat baik dengan keseluruhan
filmnya. Sebagai seorang laki-laki, saya sama sekali tidak merasa dibenci
ketika menonton Mulan 1998 dan tidak merasa bahwa film itu terlalu
mengagung-agungkan perempuan—sesuatu yang sangat saya rasakan ketika menonton Mulan versi remake 2020. Mulan animasi
yang pada dasarnya adalah “orang biasa” mampu diasosiasikan dengan diri kita
masing-masing. Kita mungkin bukan perempuan yang hidup di zaman kekaisaran
China, tetapi kita pasti memiliki masalah-masalah serius yang harus kita
hadapi. Berapa banyak dari kita yang sering dihina, ditolak, diremehkan,
dikesampingkan, dicurangi, dikhianati, dan lain sebagainya. Perasaan “memahami”
karakter Mulan ini tidak dapat dirasakan dalam Mulan 2020 karena sosok Mulan live action ini bukan seorang gadis
biasa, melainkan seorang gadis Super yang lahir dengan kekuatan Chi maha
dahsyat. Mengharapkan penonton untuk merasakan koneksi dengan Mulan 2020 atas penderitaannya sama saja
mengharapkan penonton untuk merasakan koneksi dengan Richie Rich atas
kemiskinan. Pada akhirnya, saya rasa Mulan 1998 masih sangat relevan untuk
waktu puluhan tahun setelah dirilis, bahkan lebih relevan dari sebelumnya
sehingga sama sekali tidak memerlukan remake.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
02 Awards
Film
ini meraih berbagai penghargaan diantaranya penghargaan untuk sutradara dan
produser serta Best Animated Feature dari Annie Awards dan BMI Film Music Award
untuk komposer Jerry Goldsmith.
Mulan juga meraih nominasi Best Original Music Score dari Academy Awards dan
Best Original Score dari Golden Globe.
03 Financial
Mulan
meraih kesuksesan. Dari dana sebesar $90 juta, film ini berhasil menjual tiket
sebesar $304 juta.
Mulan (1998) Theatrical
Performance |
||
Domestic
Box Office |
$120,620,254 |
|
International
Box Office |
$182,879,746 |
|
Worldwide
Box Office |
$303,500,000 |
|
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
04 Critics
Mayoritas
kritikus memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
05 Longevity
Mulan
masih tetap relevan bahkan setelah berusia lebih dari 20 tahun. Tanggapan
penonton generasi baru umumnya masih positif. Bahkan ketika Disney merilis
remake live action Mulan, sebagian
besar penonton yang membandingkannya dengan versi animasi menyatakan bahwa
Mulan 1998 masih relevan dan memiliki kualitas yang lebih baik. Karena
merupakan salah satu animasi Disney Klasik yang paling populer, Disney merilis
Mulan dalam format Blu-ray 4K pada 10 November 2020.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Final Score
Skor
Asli : 10
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 10/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Mulan (Special Edition)
Rilis : 28 Februari 2013
Format : DVD [|||]
Kode
Warna : 3/NTSC
Fitur : Deleted scenes, music videos,
behind the scenes documentaries, games, art gallery, audio commentary
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
STREAMING
iTunes: |
|
Google Play: |
|
Vudu: |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©1998/Disney/Mulan/All
Rights Reserved.
©1998/Disney/Mulan/All Rights Reserved. |