Review Film E.T. the Extra-Terrestrial (1982) Persahabatan Alien dan Seorang Anak

 

Review Film E.T. the Extra-Terrestrial (1982) Persahabatan Alien dan Seorang Anak

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Edisi Review Singkat+PLUS

Periksa index

“You could be happy here, I could take care of you. I wouldn't let anybody hurt you. We could grow up together, E.T.”—Elliott

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

images©1982&2002/Universal/E.T./All Rights Reserved.

⸎Sangat mungkin mengandung Spoiler, Anda diharap bijak menyikapinya.

Genre             : Drama Keluarga—Fiksi Ilmiah

Rilis                 :

Domestic Releases:

June 11th, 1982 (Wide) by Universal, released as ET: The Extra-Terrestrial
July 19th, 1985 (Wide) by 
Universal
, released as ET: The Extra-Terrestrial
March 22nd, 2002 (Wide) by 
Universal
, released as ET: The Extra-Terrestrial
October 3rd, 2012 (Special Engagement) by 
NCM Fathom
, released as ET: The Extra-Terrestrial

International Releases:

September 28th, 2012 (Wide), released as E.t. The Extra-terrestrial: 30th Anniversary (Australia)
December 1st, 2017 (Wide), released as E.T. El Extraterrestre 35º aniversario (re) (
Spain)

Video Release:

October 27th, 1988 by Universal Home Entertainment, released as ET: The Extra-Terrestrial

MPAA Rating:

PG
PG for language and mild thematic elements. (2002 edited version re-release.)

Durasi             : 114 menit (versi 1982), 120 menit (versi 2002)

Sutradara       : Steven Spielberg

Pemeran         :

Episode           : -

Sinopsis

Pada suatu malam, sebuah pesawat alien mendarat di sebuah hutan di kawasan San Fernando Valley, California, untuk mengumpulkan spesimen bumi sebagai bahan penelitian. Salah satu alien pergi terlalu jauh dari pesawat karena merasa takjub dengan terangnya cahaya di wilayah pemukiman manusia. Tak lama kemudian, ada banyak petugas pemerintah yang menyerbu wilayah tersebut untuk menyelidiki keberadaan alien. Para alien pun bergegas masuk ke dalam pesawat dan kembali ke planet asal mereka. Sayangnya, satu alien yang pergi telalu jauh tidak bisa masuk ke dalam pesawat tepat waktu dan tertinggal di bumi. Para petugas mengetahui tentang kedatangan pesawat alien dan mencurigai bahwa masih ada alien yang berkeliaran di sekitar San Fernando Valley. Tidak jauh dari hutan tersebut, tinggallah sebuah keluarga yang terdiri dari Mary yang baru saja berpisah dari suaminya dan tiga orang anaknya yang bernama Michael, Elliott, dan Gertie. Saat teman-teman sekolah Michael bermain di rumahnya, Elliott ingin ikut bergabung dalam permainan mereka. Salah seorang teman Michael memberi syarat bahwa Elliott harus mengambil dan membayarkan pesanan pizza mereka jika ingin bermain. Elliott pun keluar untuk mengambil pizza yang sudah diantarkan. Sebelum masuk ke rumah, ia mendengar suara aneh dari halaman belakang. Elliott melemparkan bola ke dalam gudang kecil di halaman belakang dan anehnya, ada “sesuatu” yang melempar bola itu kembali kepadanya. Kejadian “menakutkan” itu membuat Elliott panik dan segera masuk ke rumah—ia bahkan tanpa sengaja menginjak pizza teman-teman kakaknya saking paniknya.

Semua orang di dalam rumah akhirnya ikut menyelidiki tentang makhluk misterius yang ditakuti oleh Elliott. Namun, mereka tidak melihat apa-apa di dalam gudang. Menurut Michael, itu semua adalah ulah coyote yang berkeliaran. Elliott kembali ke luar untuk memeriksa halaman belakang. Kali ini, ia melihat sosok makhluk misterius yang bersembunyi di belakang rumahnya dan makhluk itu berlari ke arah hutan. Di hari berikutnya, Elliott berkeliaran di hutan dengan menyebarkan permen cokelat untuk menarik makhluk yang didengarnya di halaman belakang. Sebelum ia menghabiskan seluruh isi kemasan permen cokelatnya, Elliott melihat orang dewasa yang sedang melakukan penyelidikan di hutan. Ia pun buru-buru kembali ke rumah. Pada malam harinya, Elliott menunggu kedatangan sosok makhluk misterius di halaman belakang. Sosok misterius itu akhirnya datang dan membuat Elliott ketakutan. Anak itu mencoba berteriak memanggil ibu dan kakaknya, tetapi suaranya tidak bisa keluar karena Elliott sangat ketakutan. Namun, makhluk misterius itu sama sekali tidak menyakiti Elliott dan mengembalikan permen cokelat yang disebar oleh Elliott di hutan. Anak itu kemudian menuntun makhluk misterius ke dalam kamarnya dengan memberikan umpan permen cokelat. Keesokan harinya, Elliott pura-pura demam agar tidak perlu berangkat ke sekolah. Ia pun memanfaatkan waktu luangnya untuk mengenal makhluk misterius itu lebih dekat. Setelah Michael pulang, Elliott memberi tahu kakaknya tentang makhluk misterius yang ia bicarakan sebelumnya. Akhirnya, Elliott meminta Michael untuk merahasiakan tentang makhluk misterius itu dan membantunya mencegah adik perempuan mereka, Gertie, menceritakan semuanya kepada ibu mereka.

Untuk mencari tahu dari mana asal makhluk itu, Elliott memberikan peta dunia dan sebuah globe kepada makhluk itu. Bukannya menunjuk ke salah satu negara di muka bumi, makhluk itu justru menunjuk ke langit. Pada akhirnya, mereka semua tahu bahwa makhluk itu adalah alien atau yang dikenal dengan istilah extra-terrestrial (disingkat E.T.). Sejak saat itu, hubungan persahabatan antara lliott dan E.T. menjadi semakin kuat. Saking kuatnya, pikiran Elliott tersinkronisasi dengan pikiran E.T.—apa yang dirasakan oleh E.T. akan dirasakan oleh Elliott. E.T. pun menjadi teman yang disayang oleh Gertie yang tanpa sengaja mengajari E.T. untuk bicara bahasa manusia. Namun meskipun E.T. sangat disayang oleh Elliott dan kedua saudaranya, E.T. sangat ingin pulang ke rumahnya. Alien itu kemudian menyampaikan kepada Elliott bahwa ia ingin “phone home” (“telepon rumah”) agar teman-temannya datang menjemput E.T.. Elliott pun memikirkan rencana untuk membantu E.T. menciptakan alat komunikasi yang akan mereka pasang di dalam hutan. Namun, mereka semua harus bergerak cepat karena petugas pemerinta sudah mengintai rumah mereka. Para petugas tahu bahwa Elliott dan saudara-saudaranya menyembunyikan alien di rumah mereka. Akankah E.T. berhasil pulang ke rumah sebelum ditangkap oleh petugas pemerintah? Apa saja petualangan yang harus dilalui oleh Elliott, kedua saudara, dan teman-temannya untuk menyelamatkan hidup E.T.?

01 Story Logic

E.T. merupakan sebuah Drama Keluarga—Fiksi Ilmiah. Berbeda dengan sebuah film Drama yang serius seperti In the Bedroom, Sense and Sensibility, atau Gone with the Wind, sebuah Drama Keluarga memiliki kadar keseriusan yang lebih ringan. Apabila sebuah Drama serius benar-benar mengeksplorasi dinamika kehidupan manusia yang didasari pada realita dengan serealistis dan selogis mungkin, sebuah Drama Keluarga diperbolehkan untuk menyampaikan cerita yang lebih ringan, sederhana, dan lebih tidak realistis dibandingkan dengan Drama Serius. Beberapa film yang dapat dijadikan contoh sebagai Drama Keluarga yang ringan adalah film-film seperti Honey, I Shrunk the Kids, Baby’s Day Out, dan Richie Rich—meskipun ketiga contoh tersebut dipadukan juga dengan Komedi dan Petualangan. Apabila kita mengesampingkan unsur Komedi dan Petualangan dalam film-film tersebut, maka kita akan melihat sebuah cerita yang pada dasarnya ringan, tidak terlalu kompleks, dan tidak teramat logis. Meskipun E.T. jauh lebih serius dibandingkan dengan film-film yang sudah disebutkan sebagai contoh, E.T. masih tetap sebuah Drama Keluarga. Maka, kompleksitas permasalahan hidup karakternya tidak dieksplorasi secara mendalam dan kerumitannya sudah dihilangkan. Maka, wajar sekali jika E.T. dirasa kurang logis dalam hal reaksi karakternya menyikapi masalah. Reaksi polisi, petugas pemerintah, tenaga medis, dan orang-orang dewasa dalam film ini pada umumnya tidak logis dalam sebuah Drama Serius. Namun, tindakan mereka sudah dapat diterima dalam sebuah Drama Keluarga. Apabila reaksi karakter-karakter dalam film ini terlalu serius, maka E.T. akan menjadi sebuah Fiksi Ilmiah serius seperti Alien atau Prometheus.

Menyambung penyebutan istilah Fiksi Ilmiah, unsur-unsur Fiksi Ilmiah yang serius pun tidak diimplementasikan dalam film ini. Hal ini karena keseriusan E.T., baik dari segi Drama maupun Fiksi Ilmiah-nya, harus disederhanakan sedemikian rupa agar sesuai dengan naungan genre Drama Keluarga—kata “Keluarga” di sini sangatlah penting, karena membedakan E.T. dengan Fiksi Ilmiah non-keluarga seperti Aliens atau The Abyss (James Cameron). Berdasarkan buku panduan E.T. dan dokumenter yang dirilis pada peringatan ulang tahun E.T. ke 20 (periksa bagian Spesifikasi DVD), ditegaskan bahwa E.T. sebenarnya lebih menyerupai “tanaman” daripada “binatang” apalagi “manusia”. Bagaimana bisa sosok alien yang merupakan tanaman dan berbentuk “aneh” bisa menciptakan sebuah pesawat ruang angkasa canggih dan mendarat di bumi? Alien dalam E.T. tidak terlihat lebih pintar dari alien Engineer dalam Prometheus atau alien dalam Close Encounters of the Third Kind yang sama-sama disutradarai oleh Spielberg. Bahkan dalam serial Falling Skies (2011-2015) (Spoiler) alien yang non-humanoid ternyata hanyalah pesuruh dari kelompok alien yang jauh lebih cerdas. Dalam franchise Alien yang pertama kali disutradarai oleh Ridley Scott, sosok alien yang non-humanoid (Xenomorph) juga tidak bisa menciptakan mesin canggih dan mendarat di bumi. Namun karena E.T. merupakan sebuah Drama Keluarga, permasalahan ini tidaklah mengganggu logika ceritanya. Bagaimana bisa E.T. memiliki kekuatan menyembuhkan dan menerbangkan objek? Dalam film Race to Witch Mountain (2009), dijelaskan bahwa makhluk asing bisa menggerakkan objek karena menggunakan 100% kapasitas otak mereka sedangkan manusia tidak. Dalam E.T., hal itu tidak perlu dipertanyakan. Bagaimana E.T. bisa “menyatu” dengan Elliott? Dalam Falling Skies, The Host (2013), dan The Invasion (2007), dijelaskan bahwa para alien menyusup ke dalam tubuh manusia untuk mengendalikan pikiran mereka. Dalam E.T., hal tersebut tidak perlu dipertanyakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum, E.T. sudah logis sesuai dengan genrenya.  

02 Story Consistency

Meskipun narasi dalam E.T. sudah logis sesuai dengan genrenya, alur cerita film ini masih kurang konsisten. E.T. memang sudah menceritakan tentang sesosok alien yang “terdampar” di bumi dan akhirnya bisa kembali pulang, tetapi masih kurang jelas apakah fokus film ini adalah E.T. dan bagaimana ia berupaya kembali ke planetnya, atau Elliott dan bagaimana kemunculan E.T. mengubah hidupnya. Film ini dengan jelas memperlihatkan bagaimana E.T. bisa tertinggal di bumi, tetapi sesaat kemudian memberatkan fokusnya pada Elliott dan permasalahan-permasalahan di keluarga Elliott. Kedua orangtua Elliott baru saja berpisah, Elliott kurang diperhatikan oleh kakaknya, ibu Elliott jelas sekali masih terpukul oleh perpisahannya. Apabila film ini fokus pada Elliott, maka kemunculan E.T. seharusnya memperlihatkan dengan jelas apa saja yang berubah dalam keluarga Elliott setelah sang alien muncul dan “menyatu” dengan Elliott. Dalam film The Spiderwick Chronicles, petualangan Jared Grace pada akhirnya memengaruhi dinamika hubungan di dalam keluarganya. Dengan kata lain, Petualangan dalam The Spiderwick Chronicles sifatnya meaningful—harus terjadi sebuah Petualangan agar situasi yang sebelumnya dapat benar-benar diubah.

Dalam E.T., kemunculan E.T. tidak terlihat begitu memengaruhi dinamika hubungan kekeluargaan protagonisnya. Sebelum kemunculan E.T., hubungan kekeluargaan dalam keluarga Elliott tidaklah hancur berantakan—dan situasinya tidak berubah di akhir film. Dalam Baby’s Day Out, penculikan Baby Bing membuat ibunya sadar tentang betapa pentingnya kasih saying yang harus ia berikan kepada anaknya—ia pun sadar bahwa pengasuh Baby Bing justru lebih dekat dengan Baby Bing daripada dirinya. Hal serupa terjadi ketika Kevin (Home Alone) tertinggal seorang diri di rumah dan diserang oleh The Wet Bandits. Peristiwa tersebut mengubah hubungan antara Kevin dan keluarganya—khususnya dengan ibunya. Perubahan yang tegas semacam ini tidak dijumpai dalam film E.T.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan aktor dalam film ini sudah baik. Masing-masing pemeran telah berhasil memerankan karakter mereka dengan baik sesuai dengan deskripsinya.

04 Music Match

Musik dalam film E.T. dikerjakan oleh komposer legendaris dunia perfilman, John Williams, dan sudah baik karena sudah diperdengarkan dalam adegan-adegan yang sesuai. Selain itu, musik dalam film ini juga mendapatkan tanggapan yang positif dari kalangan pengamat musik dan musik utama E.T. menjadi salah satu soundtrack yang paling iconic.  

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam The Extra-Terrestrial sudah baik karena berhasil mendukung narasinya. Misalnya, di dalam film tidak diperlihatkan wajah orang-orang dewasa kecuali ibu Elliott sampai saat-saat  terakhir film ini. Pengambilan gambar dengan hanya memperlihtkan orang dewasa dari pinggang ke bawah ini menegaskan fokus utama film E.T. yakni karakter anak-anak dan sosok E.T. itu sendiri yang tingginya kurang lebih sama dengan anak-anak. Selain itu, teknik pengambilan gambar ini memposisikan orang dewasa sebagai karakter “netral” yang belum diketahui apakah mereka merupakan antagonis atau protagonis sebelum mereka ditampilkan secara utuh menjelang akhir film. Teknik semacam ini sering dipakai oleh serial animasi Tom and Jerry dan Peanuts (Snoopy) yang menegaskan fokusnya pada karakter tertentu (Tom dan Jerry dalam Tom and Jerry, serta anak-anak dan Snoopy dalam Peanuts).

Sudut-sudut pengambilan gambar dalam film ini pun banyak yang menjadi iconic karena menekankan nuansa fantasi yang mengesankan—tepat seperti apa yang dirasakan oleh Elliott dan teman-temannya; misalnya ketika mereka menaiki sepeda yang bisa terbang. Adegan tersebut direkam sedemikian rupa bukan hanya untuk terlihat “keren” untuk membuat penonton takjub, tetapi juga untuk menguatkan kesan bahwa ketakjuban penonton adalah ketakjuban yang dirasakan oleh Elliott dan teman-temannya saat mengalami sendiri efek dari kemampuan E.T. yang luar biasa. Sinematografi ketika Elliott dan E.T. menaiki sepeda terbang melintasi bulan menjadi sangat iconic sampai sutradara Steven Spielberg sendiri menggunakan siluet adegan tersebut sebagai lambang pembuka perusahaan film Amblin yang didirikan olehnya.  

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. E.T. berlatar di awal 1980-an sehingga wajar sekali jika karakter-karakternya mengenakan busana kasual di era tersbut. Aspek lain yang dipuji berbagai kalangan berkaitan dengan kostum—yang juga berkaitan erat dengan efek visual film ini—adalah kostum karakter E.T. itu sendiri. Desain E.T. dinilai sudah baik karena berhasil menampilkan sosok yang “asing” tetapi sekaligus bisa disukai oleh penonton khsusunya kalangan anak-anak (penonton bisa bersimpati kepada sosok aneh tersebut). Penggunaan kostum E.T. yang dipadukan dengan teknologi animatronik pun sudah baik. Ada upaya yang jelas dilakukan oleh Steven Spielberg untuk membuat kostum E.T. tidak terlihat seperti kostum dengan aktor di dalamnya. Untuk menghilangkan kesan “aktor di dalam kostum”, desain karakter E.T. memiliki leher yang bisa memanjang sehingga mustahil aktor di dalam kostum E.T. bisa memanjangkan lehernya seperti E.T.. Maka, secara keseluruhan, kostum dalam The Extra Terrestrial sudah baik.

07 Background/Set Match

Latar belakang dan properti yang digunkan dalam film ini sudah baik karena berhasil mendukung jalan ceritanya. Lokasi perumahan dalam film ini bukan di pusat perkotaan dan berada di dekat hutan sehingga mendukung logika cerita kedatangan E.T. ke area perumahan karena dekat sekali dengan hutan. Properti lainnya seperti mobil, sepeda, hingga pesawat ruang angkasa E.T. sudah dipilih dengan baik. Mainan-mainan milik Elliott sudah disesuaikan dengan mainan yang populer di era awal 1980-an—sangat wajar jika Elliott memiliki mainan Lando dan Greedo karena Star Wars masih sangat populer di tahun 1982

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual film ini sudah baik. Salah satu keunggulan E.T. yang senantiasa dipuji-puji ketika pertama kali dirilis adalah efek visualnya yang dinilai luar biasa. Untuk ukuran film tahun 1982, efek film ini tergolong sangat bagus. Kostum dan gerakan E.T. sudah baik, efek sepeda terbang dan kemampuan “menyembuhkan” E.T. juga sudah baik. Pada tahun 2002, Steven Spielberg merilis ulang E.T. untuk memperingati ulang tahun film tersebut yang ke-20. Dalam edisi tersebut, ada banyak efek visual dari tahun 1982 yang “ditingkatkan/enhanced” menggunakan CGI. Namun bukannya mendapatkan tanggapan positif, ubahan-ubahan dengan CGI justru dinilai negatif oleh penonton. Hal ini karena efek visual E.T. yang asli sebenarnya sudah baik sehingga tidak perlu lagi “diperbaiki” atau “ditingkatkan”. Bahkan, beberapa animator yang ditugasi untuk meng-edit adegan-adegan dalam film ini menggunakan CGI mengaku kesulitan karena merasa adegan-adegan tersebut sebetulnya tidak perlu di-edit menggunakan CGI karena memang sudah bagus.

09 Audience Approval

Ketika dirilis pada tahun 1982, mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk E.T.—film ini tidak hanya menerima tanggapan positif dari kalangan anak-anak, tetapi juga dari kalangan penonton yang lebih dewasa. Dikabarkan oleh majalah People bahwa Presiden Amerika beserta ibu negara kala itu, Ronald Reagan dan Nancy Reagan, memberikan tanggapan yang positif ketika E.T. ditayangkan di bioskop di dalam White House. Bahkan, Lady Diana dikabarkan meneteskan air mata ketika menonton film ini. Kecintaan masyarakat umum terhadp E.T. begitu besar sehingga film tersebut diputar di United Nations pada 17 September 1982 dan sutradara Steven Spielberg dianugerahi medali perdamaian (UN Peace Medal).

Platform

Score ⸙

IMDb

7.9/10

Rotten Tomatoes

72%

Metacritic

8.2/10

Cinemascore

A+

Google User

82%

Nilai pada tabel di atas mungkin berbeda dengan nilai yang dikemukakan oleh masing-masing platform. Pada platform penilaian film yang menampilkan penilaian kritikus, nilai yang ditampilkan pada tabel di atas adalah nilai yang diberikan oleh penonton non-kritikus/user. Nilai yang ditampilkan mengacu pada data termutakhir saat artikel ini dipublikasikan. Maka, nilai yang ditampilkan pada masing-masing platform dapat berubah seiring berjalannya waktu.

10 Intentional Match

The Extra-Terrestrial sudah berhasil memenuhi visi penciptanya baik dari segi finansial maupun artistik. E.T. dirilis setelah film bertema alien karya Spielberg yang berjudul Close Encounters of the Third Kind. Spielberg merasa bersimpati pada karakter alien dalam Close Encounters dan ingin menampilkan sebuah film keluarga yang menceritakan tentang persahabatan alien dan anak laki-laki. Dalam berbagai kesempatan, Spielberg menjelaskan bahwa E.T. merupakan sebuah film yang sangat personal karena mengangkat kisah perceraian kedua orangtuanya. Ketika naskah E.T. ditawakran kepada studio Columbia, Marvin Atonowsky selaku kepala bagian marketing  dan John Veitch selaku presiden produksi tidak mau menerima E.T. karena dinilai terlalu kekanak-kanakan sehingga hanya akan menarik minat anak-anak. Bagi mereka, E.T. kurang menyeramkan dan tidak memiliki banyak adegan aksi. Atas saran dari mereka berdua, Frank Price selaku CEO Columbia menolak naskah E.T. Pada akhirnya, naskah tersebut dibeli oleh Universal dari Columbia seharga $1 juta dengan perjanjian bahwa Columbia akan menerima 5% laba dari E.T.. Penolakan Columbia dengan alasan bahwa E.T. terlalu fokus pada anak-anak merupakan sebuah penolakan yang absurd karena E.T. memang diciptakan sebagai film keluarga. Hal tersebut ibaratnya seperti menolak naskah Titanic karena kapalnya tenggelam. Pada akhirnya, banyak kalangan mampu membuktikan hubungan personal antara masa lalu Spielberg dengan film E.T. dan film itu berhasil menarik minat kalangan anak-anak di seuruh dunia—sekaligus orang dewasa. The Extra-Terrestrial telah berhasil menjadi sebuah film keluarga yang ideal.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Terus terang saja, saya tidak benar-benar menyukai E.T. ketika pertama kali menontonnya, maupun ketika menonton ulang. Jelas sekali kalau saya tidak menonton film ini di bioskop pada tahun 1982 dan hanya tumbuh besar mendengar kehebatan film ini. Saya sangat menyukai film-fil Steven Spielberg seperti Drive, Jaws, Empire of the Sun, dan Jurassic Park, sehingga saya benar-benar memiliki ekspektasi tinggi sebelum menonton film ini. Saya mengakui kehebatan efek visual film ini, musik, dan juga pemilihan aktornya. Namun, saya tidak menyukai narasi film ini. Menurut saya, E.T. yang diperlihatkan menyerupai binatang/tumbuhan membuat seluruh konsep alien cerdas menjadi tidak masuk akal: mustahil alien sejenis E.T. bisa membuat teknologi yang sangat maju untuk menjelajah ruang angkasa. Film animasi Chicken Little memperlihatkan alien yang berbentuk lucu, tetapi mereka bersikap layaknya organisme yang memiliki kecerdasan tinggi: mereka mengerti bahasa manusia dan berperilaku seperti manusia—organisme yang jelas-jelas memiliki kecerdasan tinggi yang berbeda dari binatang dan tumbuhan. Konsep sinkronisasi pikiran E.T. dan Elliott pun bagi saya terlalu aneh dan menimbulkan terlalu banyak pertanyaan.

E.T., bagi saya, adalah sebuah film yang membosankan. Musiknya, meskipun iconic dan diciptakan oleh komposer Star Wars, Indiana Jones, dan Superman, tetap saja tidak sebaik musik dari film-film yang sudah saya sebutkan. Efek visualnya pun, walau saya akui hebat pada masanya, tidak berhasil membuat saya kagum. Padahal, saya kagum dengan Gone with the Wind, Ben Hur, dan King Kong 1976 karena efeknya benar-benar bagus sampai membuat saya bertanya-tanya, “bagaimana bisa mereka membuat ini di tahun itu?”—pertanyaan semacam ini tidak muncul ketika saya menonton The Extra-Terrestrial. Selain tidak berhasil membuat saya terkesan, film ini juga tampaknya sudah kehilangan pesonanya di kalangan anak-anak generasi baru. Tentu saja sebelum berkomentar seperti ini saya sudah melakukan pengamatan. Saya memutarkan film ini kepada anak-anak usia 5-10 tahun dan mereka tidak menunjukkan antusiasme yang besar. Ini tidak sepenuhnya berhubungan dengan pernyataan “anak zaman sekarang tidak menyukai film zaman dahulu” karena saya juga sering mencoba memutarkan film-film lama seperti Oliver and Company, Jurassic Park, 101 Dalmatians, dan yang lainnya, dan anak-anak tetap merasa bersemangat menontonnya. Saya pun akhirnya menghapus E.T. dari daftar tontonan yang saya gunakan untuk mengajar bahasa Inggris di kelas-kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.

Meskipun saya pribadi tidak menyukai E.T., saya akan senantiasa mengapresiasi E.T. dan mengakui dampaknya yang luar biasa terhadap masyarakat secara umum dan dunia perfilman secara spesifik. E.T. telah berhasil menyihir sebuah genersi dan menjadi salah satu film paling iconic yang pernah dibuat. E.T. belongs to the holy list of movies you simply have to watch—it is vital for your movie schemata so that you better understand cinema in general as there are many references to E.T. in later films. This film also defines a generation of people and of a particular state in cinema history—a state of which now long gone with the wind: E.T. was circulated in thetaers for 12 long months.

02 Awards

Berdasarkan laporan IMDb, E.T. menerima 52 penghargaan dan 36 nominasi. Beberpa penghargaan penting yang diraih oleh film ini adalah Best Sound, Best Visual Effects, Best Sound Effects Editing, dan Best Original Score dari Academy Awards. E.T. dinominasikan sebagai Best Picture dalam Academy Awards. Secara umum, aspek musik dan efek visual dalam film ini menerima respons yang sangat positif dan menerima berbagai penghargaan.

03 Financial

The Extra-Terrestrial dibuat dengan dana sebesar $10.5 juta dan berhasil menjual tiket bioskop sebesar $792 juta. E.T. tidak hanya berhasil mendapatkan keuntungan yang luar biasa, tetapi juga memecahkan berbagai rekor industri perfilman. Pada tahun 1983, E.T. berhasil mengalahkan rekor Star Wars sebagai film terlaris sepanjang masa dan baru dikalahkan oleh Jurassic Park pada tahun 1993—yang juga merupakan film yang disutradarai oleh Steven Spielberg. Tidak hanya sukses mendapatkan keuntungan di boskop saat rilis perdana, E.T. juga sukses saat dirilis ulang dan dijual dalam format home video sehingga Spielberg sempat mendapatkan uang sebesar $500 ribu per hari berkat kesuksesan film ini. Saat dirilis ulang pada tahun 1985, film ini menjual tiket sebesar $60 juta dan perilisan ulang di tahun 2002 berhasil menjual tiket sebesar $68 juta. Penjualan kaset VHS film ini mencapai lebih dari $250 juta dan penjualan DVD serta Blu-ray pda tahun 2012 mencapai lebih dari $24 juta. Popularitas E.T. menjangkau lebih luas dari sekadar layar lebar, tetapi juga bisnis merchandise. Berbagai merchadise E.T. telah terjual hingga lebih dari $1 miliar hingga tahun 1998. Pada bulan September tahun 1982 saja, boneka E.T. sudah terjual lebih dari 15 juta unit.

E.T. the Extra-Terrestrial (1982) Theatrical Performance

Domestic Box Office

$435,110,554

Details

International Box Office

$357,852,418

Details

Worldwide Box Office

$792,962,972

Further financial details...

Opening Weekend:

$11,911,430 (2.7% of total gross)

Legs:

25.22 (domestic box office/biggest weekend)

Domestic Share:

54.9% (domestic box office/worldwide)

Production Budget:

$10,500,000 (worldwide box office is 75.5 times production budget)

Theater counts:

1,101 opening theaters/3,010 max. theaters, 20.6 weeks average run per theater

Infl. Adj. Dom. BO

$1,232,648,007


04 Critics

Mayoritas kritikus film memberikan tanggapan yang positif untuk film ini. Baik kritikus perseorangan maupun penulis majalah-majalah ternama, pada umumnya memberikan tanggapan yang positif untuk The Extra-Terrestrial.

05 Longevity

Popularitas E.T. masih sangat besar di kalangan penonton dewasa dan penggemar atau pengamat film. Film ini pun masih sering didiskusikan dan dijadikan referensi atau diparodikan dalam film-film lain bahkan setelah film ini berusia lebih dari 10 tahun. Namun, hal ini lebih disebabkan karena dampak sosial yang begitu besar disebabkan oleh E.T. ketika pertama kali dirilis. Meskipun popularitasnya masih kuat dan tanggapan penonton secara umum tetap positif, E.T. perlahan-lahan semakin tidak diminati oleh penonton kanak-kanan generasi baru.

Final Score

Skor Asli                     : 9.5

Skor Tambahan           : -2

Skor Akhir                  : 7.5/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Khsus untuk edisi E.T. yang ditampilkan dalam review ini, Anda dapat menonton review DVD film ini secara lengkap oleh Skywalker Hunter dengan memilih link berikut ini: Skywalker Hunter E.T. DVD Review

Judul               : E.T. the Extra-Terrestrial Ultimate Gift Set [Limited Collecor’s Edition]

Rilis                 : Oktober 2002 [tersedia terbatas hingga Desember 2002]

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 1/NTSC

Upscaling        : Support Player-HDMI Upscaling [YES||NO] [1080/60/50/24p]

Fitur                : Theatrical and Original versions (plus 2002 live premiere music track conducted by John Williams), Soundtrack album on CD, behind the scenes documentaries, interactive features, a guide book for The Making of E.T., limited and numbered film cell, certificate of authenticity

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Edisi Review Singkat+ULTRA

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+ULTRA di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Mei 2022 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 5.000 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1982&2002/Universal/E.T./All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.