Review Film Heart 2 Heart (2010) Cinta Tragis Pandu dan Indah

 

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved. [Enhanced by Nabil Bakri using A.I. Powered Program]

Review Heart 2 Heart (2010) Cinta Tragis Pandu dan Indah

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Drama Romantis

Rilis                 : 11 November 2010

Episode           : -

Sinopsis

Indah berlibur di villa puncak bersama ayah dan ibunya. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan seorang pemuda setempat yang bernama Pandu. Saat pandangan mata keduanya bertemu, merela langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Malam harinya, Pandu menyelinap ke halaman villa Indah untuk “mengintai” kehidupan gadis yang dia sukai. Kebetulan sekali, Indah sedang berada di luar karena sedang mengambil dokumen penting milik ayahnya yang masih tertinggal di dalam mobil. Dalam pertemuan singkat itu, Pandu buru-buru mengajak Indah untuk bersepeda berdua menikmati keindahan puncak.  Malam itu juga, tanpa pikir panjang, Pandu langsung meminjam sepeda Dimas, temannya, untuk dipakai oleh Indah.


Keesokan harinya, Pandu menjemput Indah dengan membawakan sepeda. Mereka berdua pun menghabiskan hari berdua berkeliling puncak hingga lupa waktu. Tanpa disadari, mereka sudah meninggalkan rumah sampai larut malam dan ayah Indah sudah menggerakkan warga kampung untuk membantu mencari Indah. Sebelum kembali, Indah mengatakan bahwa dirinya akan segera pulang ke Jakarta. Pandu pun mengungkapkan bahwa ia juga akan ke Jakarta karena Pandu baru saja pindah sekolah. Namun, Pandu tidak mau memberi tahu Indah di mana sekolahnya karena ia percaya bahwa jika mereka memang jodoh, entah bagaimana mereka pasti akan dipertemukan kembali.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved. [Enhanced by Nabil Bakri using A.I. Powered Program]

Ajaib! Ternyata Pandu pindah ke sekolah yang sama dengan Indah. Mereka berdua gembira karena bisa kembali bertemu. Namun kedekatan Indah dengan Pandu membuat Ramon, pacar indah, marah besar. Ramon bahkan sampai menantang Pandu berkelahi jika Pandu tidak segera menjauh dari Indah. Sebenarnya, Indah sama sekali tidak mencintai Ramon. Akan tetapi, ibu Indah adalah sahabat ibu Ramon dan ingin Indah dan Ramon berpacaran. Ketegangan yang kian meruncing antara Ramon, Pandu, Indah, dan orangtua Indah, mendatangkan sebuah petaka besar. Petaka itu membuat Indah mengurung diri dan tidak mau lagi bertemu dengan siapapun termasuk dengan Pandu. Usaha Pandu untuk merebut kembali hati dan semangat hidup Indah juga ternyata mengungkapkan sebuah kenyataan pahit yang mempersulit hubungan mereka berdua.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved. [Enhanced by Nabil Bakri using A.I. Powered Program]

01 Story Logic

Meskipun film ini memiliki judul Heart 2 Heart yang judulnya dibuat seolah-olah dibaca Heart 2 dan memang ikut dipromosikan oleh jajaran pemain film fenomenal Heart, film ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Heart. Heart 2 Heart menggunakan konsep cerita, sinematografi, hingga musik yang meniru film Heart, namun film ini tidak hanya gagal dalam mereplikasi keberhasilan Heart tetapi juga gagal menyampaikan sebuah narasi yang masuk akal sesuai genrenya. Film ini memang menceritakan kisah cinta dua anak muda, namun bukan berarti film ini fokus pada kehidupan masa remaja tokoh utamanya. Jadi, fokus cerita film ini bukan pada drama PuBer, tetapi pada drama cinta tokoh utamanya. Jika diamati lagi, konsep film ini lebih mengarah ke drama tragedi ketimbang drama PuBer [Romeo and Juliet juga menceritakan sepasang kekasih muda, tetapi cerita itu bukan termasuk drama PuBer]. Konsep yang seperti ini jelas sekali mengekor pada film Heart dan berbeda jauh dari drama PuBer populer Ada Apa Dengan Cinta. Dilihat dari genre dan posisinya sebagai “penerus” Heart, cerita dalam film ini tidak logis. Ada terlalu banyak kebetulan yang terlalu mengada-ada di film ini sehingga tidak masuk akal. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang bisa menemui kebetulan. Namun, kebetulan di kehidupan nyata tidak terjadi secara terus menerus dan dalam rentang waktu yang singkat. Hal yang sama berlaku untuk film, terlebih film yang berteduh di bawah payung genre drama karena pada hakekatnya, narasi drama adalah narasi yang membahas, terinspirasi, merepresentasikan, atau mengkritik kehidupan sehari-hari. Supaya film drama menjadi menarik dan tidak membosankan seperti kehidupan kita pada umumnya, sebuah narasi film sangat boleh menggunakan trik “kebetulan”. Tapi sekali lagi, kadar kebetulannya tidak boleh terlalu berlebihan karena bukannya menguatkan nuansa realistis dramanya, tetapi malah konyol. Film ini kan bukan sebuah Drama—Komedi. Kebetulan-kebetulan dalam Heart 2 Heart bukannya membuat ceritanya makin menyentuh, tetapi konyol seolah-olah sebuah komedi. Misalnya, pertemuan Pandu dengan Indah untuk pertama kali sudah merupakan sebuah kebetulan—which is fine. Namun di malam harinya, Pandu bertemu lagi dengan Indah secara kebetulan dan mereka bertemu lagi di sekolah secara kebetulan. Masih ada kebetulan-kebetulan lain yang tidak masuk akal dalam film ini.

[HEART] (C) 2006/Starvision/all rights reserved.

Selain kebetulan, poin tidak logis lainnya di dalam film ini adalah detil aksi dan reaksi para tokohnya. Bagaimana Ibu Indah menyikapi sikap kasar suaminya, bagaimana kedua orangtua Indah bisa mengizinkan Indah pergi seorang diri ke villa padahal Indah sedang sakit serius dan tidak memungkinkan untuk ditinggal seorang diri, bagaimana pihak sekolah menyikapi murid-muridnya yang bolos begitu saja, dan lain sebagainya. Dalam sebuah dialog, sahabat Indah yang membolos sekolah demi menemani Indah ditanya oleh Pandu “Sekolah lo gimana?”—yang dengan enteng dijawab, “Gue tinggalin…” dan dengan entengnya juga menyatakan bahwa sekolahnya bisa kapan saja dilanjutkan. Kalau dia bersekolah privat atau merupakan anak seorang Raja atau konglomerat, hal itu masih mungkin—pun harus dijelaskan dulu latar belakang keluarganya [dalam Meteor Garden 2001, Daoming Si, Huaze Lei, Xi Men, dan Mei Zuo bisa seenaknya bolos sekolah karena keluarga mereka adalah keluarga paling terpandang di Taiwan dan punya pengaruh besar di kampus tempat mereka bersekolah]. Hal yang sama berlaku pada Pandu yang sama-sama meninggalkan sekolah tanpa diperlihatkan prosesnya. Padahal, Pandu punya alasan yang sangat kuat untuk izin dari sekolah dalam jangka waktu yang lama terlepas dari keinginannya menemani Indah di villa.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved. 

[SPOILER] Bagian penutup film ini adalah adegan pamungkas ketidakmasukakalan ceritanya yakni bagaimana Indah akhirnya bisa sembuh kembali secara ajaib. Padahal, penyakit yang dideritanya adalah penyakit dalam. Mestinya, penyakit Indah diubah menjadi penyakit yang awalnya fatal, namun setelah sembuh, Indah kehilangan semangat hidup [faktor psikologis] jadi dia tetap sakit walau secara fisik tidak sakit lagi. Hal serupa terjadi pada Padme Amidala dalam film Star Wars Episode III Revenge of the Sith yang mana setelah melahirkan, Padme kehilangan semangat hidup dan [SPOILER] meninggal dunia meskipun secara fisik tubuhnya baik-baik saja. Jika mengambil konsep narasi yang seperti itu, maka bisa jadi Indah sudah sembuh total secara fisik dari penyakitnya, tetapi karena mentalnya terguncang, ia “seolah” masih sakit parah. Dengan begitu, proses kesembuhannya yang lebih mengarah ke kontak sosial dengan Pandu dan teman-temannya menjadi masuk akal dan pengorbanan Pandu benar-benar bisa menjadi titik balik kondisi mental Indah untuk sembuh sepenuhnya. Sayang sekali hal ini tidak dilakukan. Dengan berbagai kekurangan yang sudah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa Heart 2 Heart adalah film yang tidak masuk akal.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini tidak konsisten. Heart 2 Heart memiliki beberapa poin narasi yang besar yakni (1) permasalahan keluarga Indah, (2) permasalahan keluarga Indah dengan kakak Indah, (3) permasalahan Indah dengan Ramon, serta (4) permasalahan Pandu dengan Indah. Keempat poin cerita ini memiliki kekuatan yang sama-sama besar dan tidak ada yang benar-benar dieksplorasi. Segala permasalahan dalam hidup Indah mestinya bisa dirajut menjadi sebuah cerita alasan mengapa Ia akhirnya memilih Pandu. Apa sih, alasan Indah memilih Pandu? Apakah semua yang dilakukan oleh Pandu itu tidak bisa dilakukan oleh Ramon, kekasihnya? Seberapa burukkah hubungan Indah dengan Ramon sampai-sampai Indah ingin putus dengan Ramon? Dinamika yang mana yang mau digali oleh film ini? Dalam film Heart, alur ceritanya lebih konsisten karena persoalan keluarga masing-masing tokoh utama sama sekali tidak disentuh karena memang bukan di situ fokus ceritanya. Alhasil, Heart 2 Heart menyelesaikan masalah percintaan Indah dengan Pandu, tetapi tidak menyelesaikan masalah-masalah lain yang sudah disebutkan sebelumnya. Memang pada akhirnya Ramon mengaku “menyerah” kepada Pandu, tetapi Ramon berpacaran dengan Indah atas desakan orangtua Indah dan orangtua Ramon. Maka, jika mereka putus, kita perlu tahu bagaimana reaksi kedua orangtua mereka. Tidak konsistennya alur cerita Heart 2 Heart sangat dipengaruhi oleh narasinya yang tidak logis. Saya lagi-lagi akan menggunakan contoh Titanic: jelas sekali alasan Rose dijodohkan dengan Caledon yakni karena keluarga Rose sudah jatuh miskin dan punya banyak hutang. Caledon adalah orang kaya yang bisa melunasi hutang keluarga Rose. Alasan Rose memilih Jack pun jelas, yakni karena Rose sudah lelah hidup dikekang dan Jack adalah sosok pria yang menawarkan kebebasan kepadanya—itu adalah hal yang tidak akan pernah bisa diberikan oleh Caledon. Bukankah lebih baik jika rajutan ceritanya konsisten begini?

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved.

03 Casting Choice and Acting

Secara fisik, dua tokoh utma yang dipilih sudah cocok memerankan deskripsi karakter mereka masing-masing. Namun dari segi akting, keduanya masih buruk—terutama aktor Aliff Alli yang berperan sebagai Pandu. Cara bicaranya belepotan dan tidak enak untuk didengar karena cara bicaranya memang kurang tertata. Selain dari faktor pemerannya yang kurang baik, dialog dalam film ini juga tidak baik sehingga setiap antar tokoh berdialog masih sangat kaku. Aktris Irish Bella sudah berakting dengan lebih baik ketimbang Aliff Alli, namun dialognya masih belepotan sehingga tidak hanya terdengar kaku, tapi juga norak dan out-of-place. Salah satu aktris pendukung, Wina Hendrawan [populer sebagai Tante Pressier dalam sinetron Keluarga Cemara], bahkan diberi dialog yang sangat konyol. Dialognya terjadi ketika Pandu sudah pulang ke rumah Bude-nya malam-malam. Setelah Pandu masuk ke rumah, Wina Hendrawan menanyakan, “{N]du, kamu udah pulang?” Ada dua kekonyolan dalam adegan ini: (1) ya jelas lah Pandu sudah pulang. Dia sudah masuk ke dalam rumah, tidak perlua ditanya lagi. (2) Pandu pulang sekolah kemalaman, seharusnya Bude Wina bertanya “Kok baru pulang?” bukannya “Kamu udah pulang?”. Kekonyolan dialog semacam ini terus terjadi di sepanjang film dan membuat aktor paling baik sekalipun jadi terlihat kurang baik.

(C) 2002/Miles Films/all rights reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik. Lagu-lagu dalam film ini digarap oleh Melly Goeslaw yang memang piawai dalam menciptakan OST film-film bioskop unggulan. Salah satu karya Melly yang fenomenal adalah OST film Ada Apa Dengan Cinta. Meskipun keseluruhan musik dalam film ini tidak bermasalah, namun tidak ada yang terlalu istimewa juga—apalagi mengingat Melly Goeslaw terlibat dalam film ini.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi. Salah satu keunggulan film ini adalah sinematografinya yang baik dan mengikuti nuansa film Heart dengan baik.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved.

06 Costume Design

Pemilihan kostum dalam film ini masih sangat kurang, terutama dalam detil-nya. Kostum seragam sekolah, misalnya, masih kurang diperhatikan karena sekolah di Indonesia [umumnya/mestinya] tidak membebaskan siswanya berpakaian serampangan di jam pelajaran—kecuali adegan ceritanya terjadi sepulang sekolah. Pemilihan kostum untuk Indah juga kurang “glamor” yang bisa menekankan posisi Indah sebagai gadis populer anak orang kaya. Dalam salah satu poin cerita, Ramon baru saja pulang dari Paris. Dia membawa oleh-oleh berupa kaos. Memang cukup aneh, tapi lebih menggelikan karena kaos dari Paris itu terlihat seperti kaos yang dibeli di pasar atau toko biasa sehingga terlihat biasa saja dan tidak ada yang istimewa.

07 Background/Set Match

Secara umum tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer [yang mencakup editing dan rendering yang memengaruhi warna gambar]. Hasil ahir presentasi film ini sudah baik dalam hal warna. Namun efek kunang-kunang dalam film ini masih sangat kasar.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved.

09 Audience Approval

Film ini mendapat tanggapan yang beragam dan cenderung negatif dari penonton. Banyak yang merasa ditipu karena film ini ternyata bukan lanjutan dari Heart. Tapi karena film ini diiklankan “seolah-olah” meneruskan Heart [mungkin seperti seri film A Cinderella Story yang berbeda-beda tetapi masih di dalam franchise yang sama], penonton tidak bisa tidak membandingkannya dengan Heart. Hasilnya, film ini dianggap berkualitas jauh di bawah Heart.

10 Intentional Match

Jika film ini dimaksudkan untuk meneruskan seri Heart atau membuat seri standalone bernuansa film Heart, maka film ini gagal. Jika dimaksudkan untuk menjadi sebuah drama percintaan yang menggugah hati penontonnya layaknya Heart, maka film ini juga gagal.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved.

01 Skywalker’s Schemata

Heart 2 Heart disutradari oleh Nayato Fio Nuala yang sangat aktif/produktif membuat film. Sangat mungkin jika Heart 2 Heart hanya dianggap sebagai salah satu pekerjaan saja sehingga tidak begitu digarap dengan niat. Terlihat sekali bahwa film ini punya potensi yang besar tetapi seperti diselesaikan dengan tergesa-gesa. Alhasil, jajaran aktor [kecuali Aliff Alli] yang mumpuni, penata musik yang jempolan, dan latar lokasi yang indah tidak bisa dimaksimalkan untuk menceritakan sebuah narasi yang utuh dan baik. Film ini tidak masuk akal, tidak konsisten, dialognya ngawur, dan entah kenapa saya tetap menyukainya. Mungkin inilah yang dinamakan sebagai Guilty Pleasure. Berbagai kesederhanaan cerita, ketidakmasukakalan cerita, keanehan dialog, dipadukan dengan keindahan sinematografi dan lagu “Kembalikan Lagi” dari Melly yang memang saya sukai, menjadikan film ini sebagai sebuah tontonan ringan seperti permen Yupi Srawberry Kiss yang kenyal dan mudah ditelan. Mungkin juga karena saya menonton film ini pertama kali saat filmnya masih baru dan saya sama sekal tidak berharap banyak dan tidak melihat koneksi antara film ini dengan Heart sehingga jujur saja bagian akhir film ini cukup mengagetkan saya. Barulah setelah saya belajar lagi tentang dunia sinema, saya melihat berbagai cacat film ini. Kalau saja saya menonton film ini pertama kali sesaat sebelum menulis review ini, kemungkinan besar saya akan memberikan tanggapan negatif dan bahkan tidak akan membuat review-nya sama sekali. Tetapi saya adalah orang yang mencoba bersikap adil dan menghakimi sebuah karya sebagaimana saya menontonnya untuk pertama kali. Jika saat pertama menonton saya suka, ke depannya meskipun saya tidak suka lagi tapi tetap akan saya beri pujian atau apresiasi. Sebaliknya jika film yang saya tonton pertama kali tidak saya sukai, tapi di kemudian hari saya menjadi suka, saya akan menggunakan penilaian yang terbaru karena saya berusaha sepositif mungkin dalam menilai sebuah film—Film itu/tersebut sama sekali tidak berubah: dari dulu ya seperti itu, tapi saya/si penonton-lah yang berubah.

(C) 2010/Starvision/NAV [Video Compact Disc]/all rights reserved.

02 Awards

Tidak ada penghargaan yang penting untuk disebutkan.

03 Financial

Data konkret terverivikasi mengenai dana vs penghasilan film ini belum tersedia. Namun melihat tidak adanya Heart 3 menandakan bahwa film ini tidak terlalu sukses—berbeda dengan franchise A Cinderella Story yang sampai artikel ini dirilis sudah memiliki 6 film.

04 Critics

Mayoritas kritikus memberikan tanggapan yang negatif.

05 Longevity

Film ini tidak bisa bertahan melawan gempuran zaman. Salah satunya bisa dilihat dari komentar saya yang dulu menyukai film ini tetapi seiring berjalannya waktu, keseluruhan film ini menjadi tidak relevan lagi. Selain itu, popularitas film ini juga telah kandas sementara popularitas “pendahulunya” yakni Heart masih bersinar terang bahkan hingga mancanegara khususnya di Asia [dibuktikan dengan adanya cover lagu My Heart].

Final Score

Skor Asli                     : 4.5

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 4.5/10

Spesifikasi DVD


Judul               : Heart 2 Heart

Rilis                 : 25 Januari 2011

Format             : VCD [Video Compact Disc]

Kode Warna    : PAL

Fitur                : Music Video

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95

 

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri