Review Film A Nightmare on Elm Street (1984) Teror Freddy Sang Hantu Mimpi

 

Review A Nightmare on Elm Street (1984) Teror Freddy Sang Hantu Mimpi

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

images©1984/New Line Cinema/A Nightmare on Elm Street/All Rights Reserved.

“One, two, Freddy's coming for you

Three, four, better lock your door

Five, six, grab your crucifix

Seven, eight, gonna stay up late

Nine, ten, never sleep again”—Children

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Horror [Supranatural]—Thriller

Rilis                 :

Domestic Releases:

November 9th, 1984 (Wide) by New Line

International Releases:

November 12th, 2020 (Wide) (Australia)
October 28th, 2021 (Wide), released as Кошмар на улице Вязов (
Russia (CIS))

Video Release:

August 26th, 1997 by New Line Home Video, released as Nightmare on Elm Street, A
August 26th, 1997 by 
New Line Home Video, released as A Nightmare on Elm Street (1984)

MPAA Rating:

R

Durasi             : 91 menit

Sutradara       : Wes Craven

Pemeran         : John Saxon, Ronee Blakley, Heather Langenkamp, Amanda Wyss, Nick Corri, Johnny Depp, Robert Englund

Episode           : -

Sinopsis

Seorang gadis remaja bernama Tina Gray mengalami mimpi buruk yang sangat menakutan. Di dalam mimpinya, Tina diserang oleh sesosok pembunuh yang memakai sarung tangan bercakar besi. Sosok itu mencoba menyerang Tina dengan tujuan membunuhnya. Tina terbangun dan menyadari bahwa pakaiannya sudah sobek seperti baru saja dicakar. Ibu Tina memintanya untuk tenang dan memotong kuku agar tidak menyobek bajunya lagi. Namun, Tina yakin bahwa bajunya sobek akibat serangan sosok misterius di dalam mimpinya. Keesokan harinya, Tina menceritakan mimpinya kepada sahabatnya, Nancy Thompson. Karena malam itu ibu Tina akan pergi ke luar kota, Tina meminta Nancy untuk menginap di rumahnya. Gadis itu masih ketakutan dengan mimpinya dan ia sedang bertengkr dengan kekasihnya, Rod Lane. Nancy akhirnya menginap di rumah Tina bersama dengan Glen Lantz, kekasihnya. Mereka semua dikejutkan oleh Rod Lane yang datang tiba-tiba ke rumah Tina. Ia dan Tina akhirnya berbaikan dan mereka berdua tidur bersama di kamar utama rumah Tina. Nancy tidur di kamar tamu sedangkan Glen menunggu di ruang tengah. Setelah tertidur, Tina kembali mengalami mimpi buruk. Ia kembali dikejar oleh sosok menakutkan bercakar besi. Tina berteriak-teriak dalam keadaan tidur dan dibantai dengan sadis oleh sosok menakutkan di dalam mimpinya. Karena Tina diserang oleh sosok yang tidak kelihatan, Rod kebingungan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Tina telah dibunuh di dalam mimpinya dan ia meninggal sungguhan di dunia nyata. Melihat kondisi jasad Tina yang mengenaskan, Rod panik dan melarikan diri.

Pihak kepolisian mencurigai Rod sebagai pelaku pembunuhan Tina dan melakukan pencarian besar-besaran. Ayah Nancy, Don Thompson, adalah seorang polisi yang ikut menyelidiki kasus pembunuhan Tina. Ia menanyakan kronologi kejadian itu kepada Nancy. Menurut Nancy, Rod dan Tina memang baru saja bertengkar tetapi pertengkaran tersebut tidaklah serius dan mereka sudah berbaikan. Nancy merasa bahwa mustahil Rod akan membunuh Tina. Keesokan harinya ibu Nancy, Marge Thompson, meminta Nancy untuk meliburkan diri dan beristirahat karena baru saja mengalami kejadian yang mengerikan. Namun, Nancy tetap bersikeras untuk berangkat ke sekolah. Dalam perjalanannya menuju sekolah, Nancy dihadang oleh Rod. Pemuda itu berusaha menjelaskan kepada Nancy bahwa dirinya tidak bersalah. Menurut cerita Rod, Nancy yang sedang tidur tiba-tiba saja berteriak dan tubuhnya terluka dengan sendirinya. Tampaknya, polisi sudah membuntuti Nancy dan mereka menyergap Rod yang segera dijebloskan ke penjara. Ketika jam pelajaran dimulai, Nancy tertidur dan mengalami mimpi aneh. Sosok mengerikan bercakar besi kini menghantui Nancy dan berniat membunuhnya. Di dalam mimpi, Nancy berlarian untuk mengindari kejaran sosok hantu yang bernama Fred Krueger alias “Freddy”. Fred adalah hantu mimpi yang namanya dinyanyikan dalam sebuah lagu anak-anak yang memperingatkan mereka tentang bahaya Freddy. Nancy tahu bahwa jika Freddy membunuhnya di dalam mimpi, ia akan meninggal sungguhan. Maka, Nancy menempelkan tangannya ke pipa panas hingga ia terbangun. Meskipun Nancy hanya menyentuh pipa di dalam mimpi, kejadian itu meninggalkan bekas luka bakar di tangannya.

Untuk menyelidiki lebih lanjut tentang mimpinya, Nancy mendatangi Rod di penjara dan menanyakan detil kematian Tina. Selain itu, Rod juga menceritakan tentang mimpi buruk yang dialaminya. Bukan hanya Tina dan Nancy saja yag bermimpi dikejar oleh hantu mimpi, tetapi Rod juga menglaminya. Kejadian-kejadian itu membuat Nancy tidak bisa tidur. Namun karena kelelahan, Nancy tertidur ketika sedang berendam di bathtub. Ia pun diserang oleh Freddy yang berusaha menenggelamkannya. Beruntung ia berhasil bangun dan Freddy gagal membunuhnya. Sejak saat itu, Nancy memutuskan untuk tidak tidur dan mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang banyak. Nancy harus segera mencari cara agar dirinya terbebas dari teror Freddy si hantu mimpi. Akhirnya, Nancy meminta bantuan Glen untuk mengawasinya dan membangunkannya jika terjadi hal yang tidak wajar. Nancy pun tertidur untuk mencari Freddy dan justru mengetahui rencana Freddy untuk membunuh Rod. Setelah bangun, Nancy dan Glen segera menuju ke penjara untuk melihat kondisi Rod. Nancy khawatir jika Rod akan segera dibunuh oleh hantu mimpi. Benar saja, Freddy mencekik Rod dengan seprai dan membuat seolah-olah Rod tewas menggantung diri. Nancy menceritakan tentang mimpinya kepada ayah dan ibunya. Sang ibu lantas membawa Nancy ke klinik mimpi dan meminta dokter untuk memeriksa keadaan Nancy. Setelah Nancy tertidur, ia bergerak-gerak secara tidak wajar hingga dokter membangunkannya. Setelah bangun, terdapat luka sayatan di lengan Nancy dan ditemukan sebuah topi bertuliskan ‘Fred Krueger’ di ranjang Nancy.

Kejadian itu membuat Nancy yakin bahwa Freddy bisa dikalahkan dengan membawanya ke dunia nyata—seperti ketika Nancy membawa topi Freddy dari dunia mimpi ke dunia nyata. Meskipun bukti keberadaan hantu Freddy sudah sangat jelas, ibu Nancy masih tidak memercayainya dan memasang jeruji besi di seluruh jendela rumah agar Nancy tidak bisa keluar-masuk di malam hari dan tidak ada penjahat yang bisa masuk ke rumah. Sang ibu kemudian bercerita kepada Nancy tentang seorang pria psikopat pembunuh anak-anak yang dulu bersembunyi di Elm Street. Pembunuh yang bernama Fred Krueger itu berhasil lolos dari jeratan hukum dan membuat para orangtua marah besar. Para orangtua akhirnya memojokkan Fred di sebuah bangunan dan membakar bangunan itu bersama Fred di dalamnya. Karena itulah ibu Nancy yakin bahwa Fred Krueger tidak akan menyerang siapapun lagi. Nancy tidak menyerah begitu saja dan menyusun rencana untuk mengalahkan Freddy. Ia benar-benar akan menyeret Freddy ke dunia nyata dan meminta Glen untuk membantunya. Ia juga meminta bantuan kepada ayahnya. Namun baik Glen maupun ayah Nancy sama-sama tidak terlalu percaya kepada Nancy. Akankah mereka membantu Nancy menghabisi Freddy si hantu mimpi? Berhasilkan Nancy selamat dari serangan cakar Freddy yang mematikan?

01 Story Logic

A Nightmare on Elm Street merupakan sebuah film Horror Supranatural yang dipadukan dengan Thriller. Artinya, kengerian dalam film ini haruslah bersumber dari dunia Supranatural dan memperlihatkan berbagai adegan kekerasan yang “manusiawi”. Dalam film Horor Supranatural The Evil Dead, iblis yang dtampilkan sama sekali tidak berperilaku seperti manusia sehingga tidak memberikan nuansa ketegangan khas Thriller dalam adegan-adegan pembunuhan di dalamnya. Sosok “hantu” dalam A Nightmare on Elm Street tidak berperilaku seperti iblis yang sama sekali tidak memiliki atribut manusia—justru sebaliknya, Freddy Krueger berperilaku seperti manusia serial killer tetapi perbedaannya adalah Freddy merupakan sosok hantu. Dengan kata lain, pola perilaku Freddy masih dapat diproses oleh penonton sebagai tindakan yang manusiawi atau seperti manusia. Iblis dalam The Evil Dead memiliki pola perilaku yang tidak bisa diproses atau dimaklumi oleh manusia/penonton karena iblis-iblis di film itu tidak memiliki atribut manusia. Mereka baru berperilaku seperti manusia setelah merasuki manusia dan menjadikan mereka seperti zombie. A Nightmare on Elm Street sudah menjelaskan bahwa Freddy adalah sosok hantu sehingga film ini jelas sebuah film Horror Supranatural. Namun, terdapat sedikit permasalahn dalam detil cara tokoh utama film ini menyerang Freddy. Sebuah kisah Supranatural tidak bisa memperlakukan sosok hantu seperti manusia. Untuk menyerang para hantu, diperlukan kekuatan-kekuatan Supranatural juga. Singkatnya, apa yang Supranatural tidak dapat dihancurkan oleh apa yang Natural.

Ketika Nancy berencana mengalahkan Freddy, ia menyusun rencana yang Natural. Sosok Monster bisa saja dikalahkan dengan cara Natural jika kisah tersebut merupakan sebuah kisah Fantasi. Namun, A Nightmare on Elm Street bukanlah sebuah film Fantasi sehingga tidak seharusnya Freddy dapat dilawan dengan cara-cara yang Natural seperti dihajar dan dibakar—dia sudah mati sejak awal [he is dead to begin with]. Dalam film The Mummy, O’Connel tidak bisa membunuh Imhotep karena ia adalah “hantu” yang sudah mati. Agar dapat mengalahkannya, Imhotep harus “dihidupkan kembali” dengan cara Supranatural barulah ia bisa dibunuh. Proses semacam ini belum dijelaskan dalam A Nightmare on Elm Street sehingga kisahnya menjadi kurang logis karena sosok hantu dapat diserang layaknya sosok manusia biasa. Konsep makhluk yang hidup di dunia mimpi dan dapat ditarik ke dunia nyata adalah konsep yang erat dengan dunia Fantasi, bukan dunia Supranatural. Ceritanya akan lebih logis sesuai genrenya jika Nancy memerlukan mantra-mantra atau harus menghancurkan benda-benda keramat yang memberikan Freddy kekuatan Supranatural.

Selain memiliki sedikit masalah dari segi konsep, A Nightmare on Elm Street juga memiliki beberapa masalah dari segi detil cerita yakni bagaimana para karakternya bereaksi terhadap sebuah kejadian. Ketika Nancy tidak bisa membuktikan keberadaan Freddy, wajar sekali jika tidak satu orang pun percaya kepadanya bahwa ada sosok Supranatral yang meneror dirinya dan teman-temannya. Namun dikisahkan bahwa Nancy berhasil membawa bukti yang nyata bahwa Freddy sungguh-sungguh ada. Masalahnya, orang-orang masih tetap tidak memercayainya. Tentu saja ketidakpercayaan mereka tidaklah masuk akal karena buktinya sudah ada di depan mata dan tindakan mereka nantinya akan berpengaruh pada nyawa banyak orang. Nancy jelas-jelas berada di ruangan yang tertutup dan diawasi oleh sekelompok dokter dan juga ibunya. Secara tiba-tiba muncul benda asing di dalam ruangan [topi milik Freddy] dan tubuh Nancy mengalami luka sayatan. Jika saksi menyaksikan hal tersebut, seharusnya mereka mendengarkan pernyataan Nancy dengan lebih serius dan mempertimbangkan bahwa Nancy mungkin saja bicara jujur. Namun, orang-orag masih tidak percaya—termasuk Ibu Nancy sendiri. Padahal dalam adegan berikutnya [Spoiler] diperlihatkan bahwa ibu Nancy sudah tahu tentang Freddy Kruger dan masa lalunya. Ibu Nancy tahu betul bahwa Nancy bisa tewas jika sampai tertidur, tetapi terus mendesak Nancy untuk tidur seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Kematian-kematian teman Nancy yang janggal di sepanjang film ini juga seharusnya membuat para orang dewasa bertanya-tanya dan mempertimbangkan kemungkinan di luar nalar—karena memang kematian anak-anak tersebut terjadi di luar nalar. Bahkan setelah kekasih Nancy [Spoiler] tewas dengan cara yang mengenaskan, ayah Nancy masih saja tidak terlalu memedulikan pernyataan Nancy dan meminta Nancy untuk tenang. Padahal, Nancy sudah menduga tentang kematian teman-temannya dan ayahnya sudah tahu akan hal itu.

02 Story Consistency

Sebelum membicarakan tentang konsistensi cerita film ini, sebelumnya kita perlu melihat konsistensi konsep A Nightmare on Elm Street yang sedikit bermasalah. Konsep film ini masih kurang konsisten karena posisi Freddy seperti mengalami pergeseran dari sosok hantu yang merupakan karakteristik pola genre Horror Supranatural menjadi sosok Monster [Creature] dari dunia Fantasi yang artinya sosok tersebut memiliki wujud fisik di alam nyata dan bukan Supranatural. Meski demikian, pergeseran tersebut tidaklah mengurangi Stake atau ancaman dari serangan sosok Freddy [baik sebagai Hantu maupun Monster, Freddy tetap memberikan nuansa teror yang sama]. Dalam rajutan ceritanya sendiri, terdapat beberapa adegan yang seperti melompat dan kurang dieksplorasi dalam film ini. Misalnya, hubungan keluarga Nancy belum benar-benar dieksplorasi sehingga motivasi dan alasan-alasan ayah dan ibu Nancy dalam mengambil tindakan sering menimbulkan pertanyaan. Setelah mendengar cerita tentang mimpi Nancy, tiba-tiba ibunya membawa dia ke klinik mimpi tanpa berdiskusi dengan ayah Nancy. “Ketiba-tibaan [the sudden action that is too suddenly]” keputusan ibu Nancy dapat dilihat jelas dari pemotongan adegannya yang seperti melompat dan melewatkan bagian cerita lainnya yang menjembatani antar adegan. Permasalahan serupa terjadi pada adegan saat Nancy mendatangi kantor polisi untuk memeriksa keadaan Rod: Sesaat Nancy dan Glen berada di kamar Nancy lalu tiba-tiba sudah berada di kantor polisi meskipun sudah terlalu larut malam. Pada dasarnya waktu atau jam ketika mereka mendatangi kantor polisi tidak menjadi masalah, tetapi antara adegan ketika Nancy berada di rumahnya dengan adegan ketika Nancy berada di kantor polisi terlihat melompat atau menghilangkan adegan yang menghubungkan cerita dari posisi Nancy di dalam kamar hingga posisi Nancy di kantor polisi. Selain permasalahan konsep dan penghubung, alasan Freddy membunuh kurang dieksplorasi: bagaimana Fred Krueger bisa menjadi sosok hantu Freddy? Mengapa keluarga Nancy dan sahabatnya yang diincar? Bagian akhir film ini juga kurang jelas [kurang tegas dalam menentukan posisi genrenya] karena justru seperti Psychological Thriller yang mempertanyakan nyata atau tidaknya sebuah cerita. Horror Spuranatural bukanlah kejadian Psikologis karena berbagai keanehan Supranatural di dalamnya dianggap benar-benar terjadi dan bukan hasil halusinasi karakternya.

03 Casting Choice and Acting

Secara umum, pemilihan aktor dalam film ini sudah baik. Aktor Robert Englund telah memerankan sosok hantu Freddy dengan baik dan aktor yang kala itu masih menjadi pendatang baru, Johny Depp, telah memerankan sosok Glen yang cool dan “dingin” dengan baik. Heather Langenkamp, John Saxon, dan Amanda Wyss memerankan Nancy, Donald [ayah Nancy], dan Tina dengan baik dan adapun kekurangan akting mereka kemungkinan dikarenakan logika dan konistensi cerita yang kurang kuat. Namun masih terdapat karakter-karakter kunci yang diperankan dengan kurang baik. Ronee Blakley kurang baik memerankan karakter ibu Nancy karena ia selalu terlihat terlalu kaku ketika berbicara dengan Nancy seolah-olah keduanya adalah orang asing. Akting Nick Corri sebagai Rod juga kurang baik setiap kali karakternya memberikan eksposisi yang panjang dan terkadang memberikan kesan “hafalan naskah” sehingga perkataannya tidak terdengar natural.

04 Music Match

Musik di dalam film ini sudah baik karena menyesuaikan dengan nuansa tiap-tiap adegannya. Selain itu, musik dalam film ini juga mendapatkan tanggapan yang positif dari pengamat musik dan musik utama Freddy’s Theme Song menjadi salah satu musik Horror yang paling iconic di industri perfilman, disandingkan dengan musik dari Jaws dan Halloween.

Professional ratings

Aggregate scores

Source

Rating

Rate Your Music

 [3.5/5][01]

Sputnikmusic

3.9/5[02]

Review scores

Source

Rating

AllMusic

[3.5/5][03]

Starburst Magazine

[9/10][04]

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Pakaian yang dikenakan oleh Freddy tampak mencolok sampai-sampai menjadi iconic dan umum diasosiasikan dengan karakter Fred Krueger.

07 Background/Set Match

Latar belakang serta properti yang digunakan dalam film ini secara umum sudah baik.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual dalam film ini sudah baik—pencahayaannya pun secara umum sudah baik sehingga tidak memberikan kesan menggoda [tease] penonton dengan sengaja selalu menyembunyikan sosok Freddy dalam kegelapan. Karena film ini dirils pada tahun 1984 maka wajar jika efek visualnya merupakan hasil efek nyata [practical effects, bukan CGI]. Jika dibandingkan dengan efek nyata film besar 1990 ke atas atau CGI film-film besar 2000 ke atas maka efek visual A Nightmare on Elms Street akan terlihat “palsu”. Namun, tidak adil menilai efek visual film ini menggunakan standar yang jelas-jelas lebih maju. Jika dinilai dengan membandingkan film ini dengan film-film satu angkatan, maka dapat disimpulkan bahwa efek visual A Nightmare on Elm Street sudah baik.

09 Audience Approval

Ketika A Nightmare on Elm Street dirilis, mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

10 Intentional Match

A Nightmare on Elm Street telah berhasil memenuhi visi penciptanya. Film ini merupakan sebuah eksplorasi “kemungkinan lain” dari kasus Asian Death Syndrome ketika para imigran korban peperangan serta genosida dari Laos, Kamboja, dan Vietnam, mengalami mimpi buruk yang sangat mencekam sampa-sampai tidak mau tidur. Beberapa dari mereka kemudian dilaporkan meninggal ketika tertidur. A Nightmare on Elm Street ingin menyajikan sebuah kisah Horror Slasher yang memliki identitas tersendiri sehingga tampil berbeda dengan Halloween dan Friday the 13th meskipun masih berada dalam satu rumpun Horror. Kasus Asian Death Syndrome yang diberitakan pun cukup unik karena menurut Wes Craven, koran tidak menyebutkan atau mengait-ngaitkannya dengan kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, salah satu sumber inspirasi yang unik telah diimplementasikan dengan baik sehingga menjadikan film ini unik dan berkarakter sehingga menjadi iconic dan tampil berbeda dengan rekan serumpunnya. Pada akhirnya, A Nightmare on Elm Street telah berhasil memenuhi visi penciptanya dari segi artistik dan juga dari segi finansial. Kesuksesan film ini membuat studio New Line Cinema semakin berkembang sampa-sampai disebut sebagai The House that Freddy Built (Rumah yang Didirikan oleh Fredddy). Satu hal yang jelas merupakan pergulatan visi penciptanya adalah ending dari film ini. Sutradara Wes Craven menginginkan ending yang lebih sederhana dan lebih jelas—mengarah kepada Psychological ketimbang Supranatural dan filmnya tidak memerlukan sekuel. Namun, pihak studio menginginkan ending yang lebih mengejutkan penonton [memiliki twist]. Pada akhirnya, ending film ini menjadi salah satu bagian yang mencederai Logika dan Konsistensi Cerita A Nightmare on Elm Street. Namun jika diamati secara garis besar, film ini sudah proporsional sesuai dengan genrenya.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya menyukai A Nightmare on Elm Street. Film ini baru saya saksikan pertama kali sekitar tahun 2015 yang artinya sudah banyak film Horror modern yang saya saksikan sebelumnya. Namun, film ini tetap berhasil memukau saya karena keunikan ceritanya, keunggulan efek visualnya, serta kesesuaian musiknya. Bahkan dengan efek visual tanpa sentuhan CGI dan sentuhan unsur Komedi di berbagai poin ceritanya, film ini tetap berhasil memberikan nuansa menegangkan untuk saya. Ketika pertama kali menyaksikan film ini, saya benar-benar disedot ke dalam ceritanya sehingga tidak ada waktu untuk mencari-cari kekurangannya. Barulah setelah beberapa kali mengamatinya saya berhasil menemukan poin-poin kekurangan film ini [tentu saja berdasarkan genrenya]. Hal yang membuat saya kagum kepada film ini adalah kemampuannya bertahan melawan gempuran zaman. Kebetulan sekali saya mengamati reaksi penonton generasi baru—TikTok generation— dan film ini tetap berhasil menghibur mereka berkat ketukan ceritanya yang relatif cepat. Sudah bukan rahasia lagi kalau Tik Tok generation sulit sekali fokus atau bersabar menyaksikan konten di internet. Itulah mengapa mereka tidak begitu tertarik menonton The Omen, tetapi masih tertarik menyaksikan A Nightmare on Elm Street dan Evil Dead yang memang ketukan ceritanya [pergantian dari satu poin cerita ke poin lainnya—tempo] relatif cepat. It is the story, the aura, and more importantly the music that will encapsulate you in a fast-paced Horror fiesta.

02 Awards

Film ini tidak menerima penghargaan yang teramat penting untuk disebutkan. IMDb memberikan laporan bahwa A Nightmare on Elm Street mendapatkan 5 penghargaan dan 6 nominasi.

03 Financial

A Nightmare on Elm Street dibuat dengan dana sebesar $1.1 juta dan berhasil menjual tiket sebesar $25 juta di Amerika saja. Apabila penghasilannya digabungkan dengan pendapatan luar negeri, maka total tiket yang berhasil dijual adalah sebesar $57 juta.

A Nightmare on Elm Street (1984) Theatrical Performance

Domestic Box Office

$25,504,513

Details

Further financial details...

04 Critics

Sebagian besar kalangan kritikus memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

05 Longevity

A Nightmare on Elm Street masih tetap populer dan relevan bahkan setelah bersia lebih dari 10 tahun. Film ini terus menjadi salah satu film Horror yang paling mudah dikenali oleh masyarakat. Tanggapan penonton generasi baru terhadap film ini pun masih tetap positif seperti ketika filmnya pertama kali dirilis pada tahun 1984. Itu artinya film ini memenuhi standar kelulusan poin Longevity Skywalker karena sistem penilaian ini menyatakan bahwa film yang berkualitas baik secara objektif haruslah bertahan melawan perubahan zaman; pandangan penonton generasi baru masih tetap positif seperti pandangan penonton generasi aslinya karena meskipun dunia berubah, karya tersebut pada dasarnya tidak berubah. Apabila kualitas sebuah karya benar-benar baik dan karya itu sendiri tidak mengalami perubahan, maka seharusnya kebaikan kualitas itu masih bisa diapresiasi oleh penikmatnya di generasi mendatang. Longevity film ini semakin dikukuhkan dengan dimasukkannya A Nightmare on Elm Street ke dalam katalog National Film Registry sebagai film yang “dilindungi” pada tahun 2021 karena dianggap memiliki dampak yang signifikan terhadap industri perfilman dan juga terhadap kebudayaan.

Final Score

Skor Asli                     : 8.5

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 8.5/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : A Nightmare on Elm Street

Rilis                 : 2 Februari 2010

Format             : VCD [|||]

Kode Warna    : PAL

Fitur                : -

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

Amazon VOD:Amazon

Google Play:Google Play

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1984/New Line Cinema/A Nightmare on Elm Street/All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.