Review Animasi Shrek (2001) Buta Ijo yang Jatuh Cinta Kepada Puteri Jelita

 

Review dan Sinopsis Film Shrek (2001) Buta Ijo yang Jatuh Cinta Kepada Puteri Jelita [Ogre With Layers Like Onions]

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

“Please. I don't wanna go back there. You don't know what it's like to be considered a freak... Well, maybe you do, but that's why we gotta stick together. You gotta let me stay!”—Donkey

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Images©2001/DreamWorks Animation SKG/Shrek/All Rights Reserved.

Genre             : Komedi Fantasi [Animasi Full CGI]

Rilis                 :

Domestic Releases:

May 18th, 2001 (Wide) by Dreamworks SKG
April 23rd, 2021 (Special Engagement) by 
Fathom Events

International Releases:

June 22nd, 2001 (Wide) (Australia)
June 29th, 2001 (Wide) (
United Kingdom)
June 19th, 2020 (Wide) (
Spain)

Video Release:

November 2nd, 2001 by Dreamworks Animated Video

MPAA Rating:

PG for mild language and some crude humor

Durasi             : 90 menit

Sutradara       : Andrew Adamson dan Vicky Jenson

Pemeran         : Mike Myers, Eddie Murphy, Cameron Diaz, John Lithgow

Episode           : -

Sinopsis

Alkisah, hidup sesosok Ogre [Buta Ijo] bernama Shrek yang tinggal di sebuah rawa di tengah hutan. Meskipun dianggap sebagai makhluk yang kejam, Shrek sebenarnya tidak suka mengganggu orang dan tidak suka tempat tinggalnya diganggu orang lain. Ia lebih memilih hidup tenang menyendiri. Bahkan, Shrek menyukai popularitas Ogre sebagai makhluk menakutkan karena makhluk-makhluk lain tidak akan berani mendekati tempat tinggalnya sehingga Shrek bisa tetap hidup dengan tenang dan santai. Lord Farquaad, pemimpin Kastil Duloc yang bertubuh kerdil namun bersifat licik dan kejam, memerintahkan pasukannya untuk mengusir semua makhluk negeri dongeng dari daerah kekuasaannya. Salah satu makhluk dongeng yang ditangkap adalah Donkey, seekor keledai cerewet yang semaunya sendiri. Sebelum diseret untuk dibuang keluar dari Duloc, Donkey berhasil melarikan diri dan dikejar oleh para prajurit Lord Farquaad. Ia tanpa sengaja bertemu dengan Shrek yang berhasil menakut-nakuti para prajurit. Donkey pun mengikuti Shrek sampai ke rumahnya di rawa-rawa. Shrek merasa kesal karena Donkey senantiasa mengganggunya dengan sikap cerewet yang merusak ketenangan Shrek. Malam harinya, Shrek semakin kesal karena ternyata Lord Farquaad membuang semua makhluk dongeng ke rawa-rawa milik Shrek. Ada Pinocchio, tiga babi kecil, para ibu Peri, Tujuh Kurcaci, hingga para beruang dari cerita Goldilocks. Merasa terganggu, Shrek memutuskan untuk menuntut pertanggungjawaban dari Lord Farquaad. Ia lantas pergi menuju Kastil Duloc. Namun karena Shrek tidak tahu arah jalan menuju Kastil, ia terpaksa menerima tawaran Donkey untuk menunjukkan jalan.

Lord Farquaad berambisi menjadi seorang Raja. Menurut Cermin Ajaib, salah satu cara Lord Farquaad bisa menjadi Raja adalah dengan menikahi seorang puteri. Cermin Ajaib menyebutkan nama-nama puteri yang bisa dijadikan istri oleh Lord Farquaad dan akhirnya ia memilih untuk menikahi Puteri Fiona yang cantik jelita. Sayangnya, Puteri Fiona ditahan di sebuah menara tua yang dikelilingi lahar panas dan dijaga oleh seekor naga yang ganas. Lord Farquaad pun mengadakan sebuah sayembara untuk mencari ksatria yang akan ditugasi menyelamatkan Puteri Fiona. Sayembara itu dikacaukan oleh Shrek yang berhasil mengalahkan semua ksatria di Duloc. Awalnya, Lord Farquaad ingin membunuh Shrek, tetapi ia sadar bahwa Shrek bisa diperintahkan untuk menyelamatkan Puteri Fiona. Lord Farquaad memuji keberhasilan Shrek mengalahkan para ksatria dan memintanya menjalankan misi menyelamatkan Puteri Fiona. Shrek setuju menjalankan perintah Lord Farquaad asalkan Farquaad menyingkirkan para tokoh dongeng dari rawa-rawa tempat tinggal Shrek dan mengembalikan kondisi rumahnya seperti semula. Dimulailah perjalanan Shrek dan Donkey menuju menara tua yang mengerikan tempat Puteri Fiona ditahan. Di dalam menara itu, terdapat banyak kerangka dan baju zirah ksatria yang mencoba menyelamatkan Puteri Fiona tetapi gagal karena dibunuh oleh naga. Shrek memakai sebuah baju zirah dan mencoba mengalihkan perhatian naga penjaga menara. Shrek berhasil menemukan Puteri Fiona dan buru-buru membawanya pergi. Ia berhasil membuat naga itu terjebak rantai sehingga mereka bisa melarikan diri.

Puteri Fiona sudah menunggu bertahun-tahun akan datangnya seorang ksatria. Fiona seharusnya diselamatkan oleh seorang ksatria tampan dan gagah berani yang akan mendapatkan ciuman dari Fiona. Puteri itu lantas meminta Shrek membuka helm ksatrianya supaya Fiona bisa menciumnya. Namun, Fiona terkejut setelah mengetahui bahwa ksatria yang menyelamatkannya adalah sesosok Ogre yang buruk rupa. Bahkan, Ogre ini tidak seperti ksatria pada umumnya yang menunggangi kuda putih yang besar dan hanya ditemani seekor keledai yang cerewet. Shrek menjelaskan kepada Fiona bahwa ksatria yang bisa ia cium dan nikahi adalah Lord Farquaad karena ia yang memerintahkan Shrek untuk menyelamatkan Fiona. Ia kemudian memulai perjalanan mengantarkan Puteri Fiona menuju Kastil Duloc. Meskipun awalnya terdapat ketegangan antara Shrek dan Fiona, keduanya menjadi semakin akrab seiring berjalannya waktu. Shrek mulai bisa memahami karakter Fiona, begtu juga sebaliknya. Puteri Fiona adalah seorang gadis yang cerdas, tangkas, dan terampil. Ia berhasil mengalahkan kelompok Robin Hood dan pandai memasak dengan memanfaatkan apa saja yang bisa ditemukan di hutan. Namun di balik itu semua, Puteri Fiona menyembunyikan sebuah rahasia besar. Ia berusaha keras agar tidak seorang pun mengetahui rahasia itu. Upaya Fiona menyembunyikan rahasia membuat Shrek curiga dan marah karena Shrek merasa jatuh cinta kepada Fiona. Namun Shrek sadar bahwa Ogre [Buta Ijo] buruk rupa seperti dirinya tidak pantas mencintai seorang manusia yang cantik jelita. Apa sebenarnya rahasia Puteri Fiona?

01 Story Logic

Shrek merupakan sebuah animasi Full CGI dengan genre Komedi Fantasi. Secara konsep, narasi dalam film ini sudah logis sesuai dengan genrenya. Berbagai adegan konyol dan tidak realistis dalam film ini dapat dimaklumi berkat posisinya sebagai sebuah film animasi. Wajar sekali—bahkan diharuskan—bagi sebuah film animasi untuk menampilkan karakter dan ekspresi karakter yang sangat ekspresif dan mustahil dilakukan dalam film live action. Film ini juga telah memenuhi logika sebuah Fantasi dengan menjelaskan sebuah dunia Fantasi yang penuh dengan makhluk-makhluk yang populer dari negeri dongeng. Para makhluk dongeng ini kemudian ditampilkan dengan penuh humor—bahkan diolok-olok—agar narasinya tetap logis atau sejalan dengan genre Komedi yang menaungi film ini. Selain sudah logis dari segi konsep, detil cerita dalam film ini sudah logis. Keputusan-keputusan yang diambil oleh para karakter dalam film ini merupakan reaksi dari kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya yang sudah diceritakan dengan jelas. Maka, keputusan-keputusan para karakter sudah logis (dapat dimaklumi/dimengerti) dan konsisten dengan alur cerita yang sudah bergulir.

02 Story Consistency

Alur cerita dalam film ini sudah konsisten. Terdapat banyak karakter penting dalam film ini, tetapi kumpulan karakter tersebut sama-sama membentuk sebuah cerita yang tunggal tanpa ada percabangan cerita. Lord Farquaad, Donkey, Shrek, dan Fiona adalah karakter-karakter kunci dalam film ini. Namun, narasi dalam film ini fokus pada bagaimana Shrek dan Fiona jatuh cinta—yang pada akhirnya mengubah sifat Shrek. Maka, latar belakang Lord Farquaad, Shrek, Donkey, dan Fiona sama sekali tidak dieksplorasi secara eksklusif karena memang tidak penting untuk melanjutkan jalannya cerita. Dengan kata lain, alur cerita dalam film ini teramat straight-forward/to the point sehingga membentuk sebuah narasi yang ringan dan konsisten. Penyajian cerita yang ringan ini berhasil memperkuat logika Komedi dalam film ini.

03 Casting Choice and Acting

Para pengisi suara dalam film ini telah berhasil menghidupkan karakter mereka dengan baik. Komedian Mike Myers yang sukses lewat perannya sebagai Austin Powers/Dr.Evil berhasil menghidupkan karakter Shrek sebagai tokoh utama dalam film ini dengan memberikan performa suara dengan kekhasan tersendiri yang membedakan Shrek dari karakter lain baik dalam film ini maupun film-film animasi lainnya. Aktor John Lithgow berhasil menghidupkan karakter Lord Farquaad berkat suaranya yang telah diasah melalui pertunjukan teater dan dapat dipercayai sebagai ([and is] believable [as]) suara khas anggota bangsawan beraksen Inggris yang jahat dengan artikulasi dan intonasi yang jelas. Aktor Eddie Murphy berhasil menghidupkan karakter Donkey yang digambarkan sebagai sosok penuh humor dan cerewet. Kemampuan Eddie Murphy sebelumnya telah dibuktikan melalui kemampuannya menghidupkan karakter Mushu dalam film animasi Mulan (1998) yang sifatnya tidak berbeda jauh dengan Donkey.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik. Karena Shrek bukanlah sebuah film musikal, film ini diperbolehkan menampilkan lagu-lagu sebatas untuk menegaskan nuansa cerita yang sedang terjadi kepada karakternya. Hal ini berbeda dengan film Musikal yang mengharuskan lagu-lagunya menjadi bagian dari rajutan ceritanya.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam Shrek sudah baik.

06 Character Design

Desain karakter dalam film ini sudah baik karena sudah membentuk sebuah bahasa desain yang serasi. Maksudnya, antar karakter dalam film ini tampak serasi satu sama lain alias sudah berada dalam satu lingkup dunia (universe) yang sama. Karakter Shrek yang merupakan Ogre (Buta Ijo) sengaja dibuat tidak sepenuhnya menakutkan, melainkan gabungan antara sosok menakutkan, menjijikkan, namun memiliki sifat manusiawi dan konyol. Dengan demikian, karakter Shrek lebih menyerupai karakter Beast dalam Beauty and the Beast yang dipandang seolah-olah seperti “Manusia yang Buruk Rupa”, tetapi bukan “Monster”. Desain karakter Shrek telah dikontraskan dengan baik dengan karakter Fiona yang didesain lebih realistis dan memiliki fitur Golden Ratio yang merupakan standar kecantikan manusia di dunia nyata.

07 Background/Set Match

Desain latar belakang dalam film ini sudah baik karena sudah serasi dengan desain karakternya. Desain bangunan dan alam dalam film ini juga sudah serasi dan terlihat berasal dari dunia yang sama. Dalam film Sleeping Beauty yang dijadikan sebagai standar contoh penerapan bahasa desain antara karakter dan latar belakang yang berpadu sempurna, terdapat dua latar belakang yang bertolak belakang yakni latar istana dan hutan. Meskipun kedua latar belakang ini sangat berbeda, tetapi terdapat karakteristik bahasa desain yang serupa sehingga keduanya tampak berasal dari universe yang sama atau memiliki style yang sama. Bahasa desain bergaya gothic yang penuh detil bisa ditemui baik dalam latar belakang istana maupun hutan. Bahasa desain inilah yang menyatukan kedua latar belakang yang berbeda. Dalam film Shrek, kesamaan gaya latar belakang telah dicapai dengan baik.

08 Special and/or Practical Effects

Efek komputer dalam film ini sudah baik. Perlu diingat bahwa Shrek dirilis pada tahun 2001, maka wajar jika beberapa teknologi animasinya tampak kurang halus dibandingkan dengan animasi yang dirilis setelah tahun 2010. Namun untuk ukuran animasi yang dirilis tahun 2001, efek visual Shrek sudah bagus. Bahkan, level profesionalisme animasi dalam film ini nyaris setara dengan animasi PIXAR dari era yang sama dan baru berhasil dicapai oleh studio-studio animasi “kecil” pada tahun 2010 ke atas.

09 Audience Approval

Shrek mendapatkan tanggapan yang positif dari penonton pada umumnya.

7.9/10 [IMDb]

88% [Rotten Tomatoes]

84% [Metacritic]

87% [Google users]

10 Intentional Match

Shrek dimaksudkan untuk menjadi sebuah hiburan animasi yang lebih “dewasa” ketimbang film-film Disney Classics tetapi tetap memiliki jati diri sebagai sebuah film keluarga yang dapat menghibur baik anak-anak maupun orang dewasa. Dalam film ini, secara spesifik porsi untuk kalangan dewasa dibuat lebih besar, tetapi tetap dalam batas kewajaran sehingga tidak masalah untuk ditonton oleh anak-anak. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memasukkan berbagai unsur parodi yang menirukan hingga “mengolok-olok” cerita-cerita dongeng yang sudah populer. Shrek terbukti berhasil menyajikan apa yang dijanjikan dengan memutarbalikkan unsur-unsur pokok cerita dongeng seperti Pangeran Tampan menikahi Puteri Cantik dan ‘Hidup Bahagia Selamanya’.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Sebenarnya ketika saya masih kecil dan film ini baru dirilis, saya takut untuk melihat Shrek karena saya pikir dia itu menakutkan. Sejak kecil, saya memang menyukai animasi dengan desain karakter realistis dan penuh keindahan—salah satu ciri khas animasi Disney Classics. Saya tidak hanya menyukai Disney Classics, tetapi juga film-film animasi dengan gaya realis yang serupa—misalnya Balto, Spirit: Stallion of the Cimarron, Thumbelina, The Road to El Dorado, dan lain sebagainya. Film-film yang menampilkan karakter aneh dari dunia yang aneh tetapi ada manusia di dalamnya membuat saya ketakutan karena saya akan mengasosiasikan diri saya sebagai manusia di dalam film itu dan saya pasti ketakutan. The Wizard of Oz, The Grinch, bahkan Monsters, Inc. sempat membuat saya ketakutan semasa kecil. Melihat Shrek yang menyerupai Buta Ijo dan senang berbuat jorok ternyata membuat saya cukup ketakutan juga. Saya tidak ketakutan menonton Teletubbies karena tidak ada manusia yang “terjebak” di dunia Teletubbies (mereka ada di luar dunia itu dan hanya berkomunikasi lewat rekaman video di perut Teletubbies), tetapi bahkan setelah dewasa pun saya merasa tidak nyaman menonton Where The Wild Things Are. Permasalahan pribadi seperti ini cukup bagi saya untuk tidak memberikan dua bintang secara utuh kepada Shrek.

Namun ketika saya beranjak dewasa dan menonton ulang film ini, saya akhirnya dapat memahami berbagai humor yang disajikan dan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh film ini. Shrek adalah sebuah Komedi Fantasi yang dibuat dengan baik karena narasinya logis sesuai genrenya, alur ceritanya konsisten, pengisi suaranya mampu menghidupkan ekspresi karakter animasinya, dan sajian visual film ini—untuk standar tahun 2001—benar-benar spektakuler. Setelah dewasa, saya baru berhasil melihat kenyataan bahwa Shrek merupakan genderang perang DreamWorks untuk Disney. Dan setelah mempelajari sejarah perusahaan Disney, konsep-konsep dalam film Shrek menjadi masuk akal dan dapat dimaklumi. Shrek is not just a silly animated movie—it’s actually complex for it has layers, like Onions. And in the end, it’s a fun parfait-ride for the whole family!

02 Awards

Shrek menerima berbagai nominasi dan penghargaan yang penting dalam dunia sinema. Namun, penghargaan paling signifikan yang diterima film ini adalah Best Animated Feature dari Academy Awards. Posisi Shrek sangatlah istimewa karena film ini adalah animasi pertama yang memenangkan kategori Best Animated Feature yang memang baru ditambahkan pada tahun 2001. Shrek berhasil mengalahkan film populer buatan PIXAR yakni Monsters, Inc. yang dirilis pada tahun yang sama.

03 Financial

Film ini dibuat dengan dana sebesar $60 juta dan sukses besar setelah berhasil menjual tiket sebesar $491 juta. Ketika Shrek pertama kali dirilis dalam versi DVD dan VHS, film ini terjual sekitar 5.5 juta kopi yang jika diuangkan menjadi sekitar $100 juta. Selanjutnya, 23 juta kopi Home Video film ini didistribusikan ke seluruh dunia dan menghasilkan uang sebesar $420 juta.

Shrek (2001) Theatrical Performance

Domestic Box Office

$267,655,011

Details

International Box Office

$224,157,783

Details

Worldwide Box Office

$491,812,794

Further financial details...

Opening Weekend:

$42,347,760 (15.8% of total gross)

Legs:

6.30 (domestic box office/biggest weekend)

Domestic Share:

54.4% (domestic box office/worldwide)

Production Budget:

$50,000,000 (worldwide box office is 9.8 times production budget)

Theater counts:

3,587 opening theaters/3,715 max. theaters, 10.8 weeks average run per theater

Infl. Adj. Dom. BO

$433,166,058

Weekly US DVD Sales

Date

Rank

Units
this
Week

% Change

Total
Units

Spending
this
Week

Total
Spending

Weeks
in
Release

May 20, 2007

18

63,020

 

81,072

$1,134,020

$1,458,775

290

May 27, 2007

12

91,448

+45%

172,520

$1,242,614

$2,701,389

291

Jun 3, 2007

27

44,081

-52%

216,601

$632,342

$3,333,731

292

Nov 18, 2007

18

70,868

 

467,937

$1,289,089

$7,555,804

316

May 30, 2010

21

44,737

 

862,553

$440,659

$13,850,504

448

04 Critics

Mayoritas kritikus film memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

05 Longevity

Popularitas Shrek bertahan bahkan setelah filmnya berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan penonton generasi baru masih tetap positif. Popularitas Shrek tidak hanya tetap kuat di dunia pengamat film, tetapi dalam budaya populer. Pada era Meme Internet yang semakin populer setelah tahun 2010, Shrek kerap dibagikan sebagai Meme yang saking populernya, sebagian besar pengguna Internet dapat memahami rujukan/referensi/sumber Meme tersebut untuk dapat memahami maknanya melebihi teks Meme yang tertera. Pada tahun 2020, film ini disimpan oleh National Film Registry untuk dilestarikan sebagai pusaka negara karena dianggap signifikan dalam hal sejarah, budaya, dan kesenian.

Final Score

Skor Asli                     : 10

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 10/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Shrek

Rilis                 : [DVD], 2010 [Blu-ray Disc]

Format             : DVD [| | |], Blu-ray Disc [||]

Kode Warna    : 3/NTSC [DVD], A [Blu-ray Disc]

Fitur                :

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

Watch Now On

iTunes:

iTunesiTunesiTunes

Google Play:

Google PlayGoogle PlayGoogle Play

Vudu:

Vudu

Hulu:

Hulu

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©2001/DreamWorks Animation SKG/Shrek/All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.