Review Drama The Light in Your Eyes [Dazzling/Eyes are Dazzling] (2019) 눈이 부시게

 

Review Drama The Light in Your Eyes [Dazzling/Eyes are Dazzling] (2019) 눈이 부시

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Edisi Review Singkat+PLUS

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

images©2019/JTBC/The Light in Your Eyes 눈이 부시게/All Rights Reserved.

Genre             : Drama Psikologi [Psychological Drama]

Rilis                 : 11 Februari 2019 sampai 19 Maret 2019

Durasi             : +/- 60 menit

Sutradara       : Kim Suk-yoon

Pemeran         : Kim Hye-ja sebagai Kim Hye-ja 70 tahun, Han Ji-min sebagai Kim Hye-ja 25 tahun, Nam Joo-hyuk sebagai Lee Joon-ha dan Kim Sang-hyeon, Son Ho-jun sebagai Kim Young-soo da Lee Min-soo, Ahn Nae-sang sebagai Lee Dae-sang, Lee Jung-eun sebagai Moon Jung-eun, Kim Ga-eun sebagai Lee Hyun-joo, dan Song Sang-eun sebagai Yoon Sang-eun

Episode           : 12

Sinopsis

Kim Hye-ja adalah seorang perempuan cantik berusia 25 tahun yang sedang berusaha menjadi pembawa berita di televisi. Sejak duduk di bangku sekolah, ia sudah menunjukkan bakat menjadi penyiar berita dan sudah bertekad menjadi penyiar yang sukses. Ia bahkan menjadi penyiar radio sekolah dan melatih junior-juniornya agar berartikulasi dengan benar. Karena itulah kedua orangtua Kim Hye-ja, terutama ibunya, sangat mendukung dirinya dan sangat berharap Kim Hye-ja bisa benar-benar menjadi penyiar berita yang sukses. Jika nanti sudah sukses, Hye-ja berjanji akan membantu mendanai salon kecantikan milik ibunya dan membelikan mobil baru untuk dijadikan taksi oleh ayahnya. Kedua orangtua Kim Hye-ja lebih menumpukan harapan mereka kepadanya daripada kakak Hye-ja, Kim Young Soo, yang pengangguran dan hanya menjadi beban keluarga. Saat masih kecil, Kim Hye-ja menemukan sebuah jam tangan tua yang terdampar di pantai. Setelah memungutnya, ia mengetahui bahwa jam itu adalah sebuah jam tangan ajaib yang bisa memundurkan waktu. Sejak saat itu, Kim Hye-ja sering menggunakan jam tangan ajaib untuk mengulang kembali hari-harinya yang bermasalah sehingga hari-hari itu menjadi sempurna. Namun semakin sering ia menggunakan jam tangan itu, Kim Hye-ja menyadari dampaknya: jam itu membuat Kim Hye-ja menjadi lebih cepat tua sehingga sudah terlihat dewasa walau masih remaja. Maka, ia memutuskan untuk tidak pernah menggunakan jam tangan itu lagi.

Tanpa bantuan jam tangan ajaib, ia tidak bisa mengulang hari-harinya untuk membantunya meraih kesuksesan. Maka, Kim Hye-ja selalu gagal menjadi penyiar berita. Dalam sebuah acara reuni, Kim Hye-ja dipermalukan oleh juniornya yang kini berhasil menjadi seorang penyiar berita. Ia semakin malu ketika mantan lelaki yang dulu dicintainya ikut hadir dan memperkenalkan sahabatnya, Lee Joon-ha, yang akan segera menjadi reporter. Ketika sedang mabuk berat, Kim Hye-ja sudah pernah bertemu dengan Lee Joon-ha di taman yang sepi saat Hye-ja meneriakkan semua keluh kesahnya dan kegagalannya menjadi penyiar televisi. Karena Kim Hye-ja tidak bisa mendapatkan pekerjaan, ia senantiasa membantu ibunya melayani pengunjung salon kecantikan yang sebagian besar adalah orang-orang tua yang tinggal di sekitar rumah Hye-ja. Pada suatu hari, para orang tua meminta Hye-ja untuk membantu melakukan protes dan di tengah kerumunan para demonstran Hye-ja membantu seorang nenek yang kelelahan. Ternyata, ia adalah nenek dari Lee Joon-ha. Sejak saat itu, Kim Hye-ja dan Lee Joon-ha menjadi semakin dekat dan perlahan timbul percikan asmara di antara keduanya. Mereka sering berbagi cerita dan keluh kesah mereka di sebuah kedai sederhana sambil meminum soju. Lee Joon-ha baru saja pindah menjadi tetangga Kim Hye-ja untuk merawat neneknya yang hidup seorang diri. Sejak bertemu dengan Kim Hye-ja, Lee Joon-ha yang selalu murung dan sulit bersosialisasi menjadi lebih rileks dan lebih terbuka. Seluruh masalah Lee Joon-ha seolah lenyap setiap kali bersama Kim Hye-ja dan dirinya kembali bertekad menjadi seorang reporter. Suatu hari ketika mabuk, Kim Hye-ja menceritakan tentang jam tangan ajaibnya kepada Lee Joon-ha dan tanpa sengaja meninggalkan jam tangan itu di kedai. Lee Joon-ha mengambil jam tangan itu dan menyimpannya.

Keesokan harinya, Kim Hye-ja menerima kabar bahwa ayahnya meninggal akibat kecelakaan. Karena tidak rela ayahnya meninggal, Hye-ja meminta kembali jam tangannya dari Lee Joon-ha dan kembali menggunakannya untuk mencegah kecelakaan ayahnya. Sekali lagi jam tangan itu memundurkan waktu ketika ayah Hye-ja baru saja berangkat mengendarai taksinya. Namun, Hye-ja tidak bisa langsung menghentikan kecelakaan itu dan harus memundurkan waktu selama berkali-kali. Setiap kali memundurkan waktu, Hye-ja terus saja gagal. Namun, Lee Joon-ha meyakinkannya untuk terus mencoba melakukan apa yang dia rasa sangat penting, meskipun Lee Joon-ha tidak tahu sama sekali tentang kesaktian jam tangan Hye-ja. Akhirnya, Kim Hye-ja berhasil menyelamatkan ayahnya dari kecelakaan maut. Namun, menggunakan jam tangan itu memiliki konsekuesi yang serius karena adanya aturan: jika kamu mendapatkan sesuatu, kamu harus kehilangan sesuatu. Pada keesokan harinya, Kim Hye-ja terbangun sebagai seorang nenek berusia 70 tahun. Ia menua dengan sangat cepat karena berkali-kali menggunakan jam tangannya. Namun ketika ia mencoba menggunakannya lagi untuk memundurkan waktu, jam itu sudah tidak berfungsi. Ayah, ibu, dan kakak Kim Hye-ja awalnya tidak percaya kalau nenek 70 tahun di rumah mereka adalah Kim Hye-ja. Namun pada akhirnya Hye-ja berhasil meyakinkan keluarganya bahwa ia menjadi tua karena menggunakan jam tangan ajaib. Sejak saat itu, Kim Hye-ja tidak lagi memiliki semangat hidup dan semakin merasa menjadi beban bagi keluarganya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Ia tidak sanggup menceritakan kebenarannya kepada Lee Joon-ha yang ia cintai dan kepada dua sahabatnya, Lee Hyun-joo dan Yoon Sang-eun. Maka, ia meminta ibunya untuk mengatakan bahwa Kim Hye-ja sedang pergi mengunjungi saudara di Jerman.

Kepergian Kim Hye-ja yang tiba-tiba membuat dua sahabatnya curiga dan Lee Joon-ha terpukul. Kedua sahabatnya menyelidiki kediaman Hye-ja dan akhirnya mengetahui bahwa Kim Hye-ja telah berubah menjadi seorang nenek berusia 70 tahun. Di sisi lain, Lee Joon-ha justru tenggelam dalam tekanan batin dan semakin diperparah oleh kemunculan ayahnya yang senantiasa berbuat semena-mena kepada dirinya dan neneknya. Saat sang ayah mengunjungi rumahnya secara diam-diam, Lee Joon-ha marah besar karena seharusnya sang nenek tidak lagi menerima seorang anak yang sudah menelantarkan cucunya dan hanya menjadi beban keluarga dengan selalu memeras uang milik nenek. Akhirnya, Lee Joon-ha merekayasa sebuah penyerangan yang melibatkan ayahnya. Ia melukai dirinya sendiri dan melaporkan kepada polisi bahwa ia diserang oleh ayahnya sendiri. Akhirnya, sang ayah dipenjara. Lee Joon-ha mengira bahwa kejadian itu akan membuat dirinya dan neneknya hidup tenang. Namun sang nenek tetap tidak tega melihat anaknya sendiri dipenjara dan menjelaskan semuanya kepada polisi. Akibatnya, Lee Joon-ha harus berhadapan dengan polisi atas tuduhan laporan palsu. Nenek Lee Joon-ha akhirnya meninggal dunia tak lama setelah melaporkan kebenarannya kepada polisi. Tanpa sosok Kim Hye-ja yang ceria, Lee Joon-ha tidak memiliki seorang pun untuk menceritakan keluh kesahnya dan membuatnya lebih ceria. Ia pun melupakan keinginannya menjadi reporter dan semakin sering mabuk. Kim Hye-ja akhirnya “menerima” kenyataan bahwa dirinya kini sudah tua dan memulai hidup baru. Melihat Lee Joon-ha yang semakin kacau, Hye-ja memutuskan untuk menolongnya sebisa mungkin. Ketika mendengar kabar bahwa Lee Joon-ha akhirnya mendapatkan pekerjaan, Kim Hye-ja menjadi lega.

Ketika sudah semakin terbiasa dengan kondisi fisiknya sebagai wanita tua, Kim Hye-ja ikut mendatangi pusat perkumpulan orang-orang tua, Hyoja Exhibit Hall. Di tempat tersebut, orang-orang tua bisa melakukan berbagai aktivitas positif bersama-sama. Kegiatan itu diselenggarakan secara rutin oleh Kim Hee Won yang merupakan penjual suplemen kesehatan. Di setiap akhir kegiatan, ia akan membujuk para oang tua untuk membeli produk darinya. Saat mengikuti seminar produk di Hyoja Exhibit Hall, Kim Hye-ja terkejut mengetahui bahwa Lee Joon-ha bekerja di tempat tersebut dan membantu menjual suplemen kesehatan. Pekerjaan Lee Joon-ha membuat Hye-ja kecewa dan menyampaikan ketidaksetujuannya kepada Joon-ha. Ia menjelaskan bahwa Kim Hye-ja muda yang sedang berada di Jerman adalah cucunya dan ia sudah bercerita tentang Lee Joon-ha yang akan menjadi reporter. Perkataan Kim Hye-ja tua membuat Lee Joon-ha kesal dan memintanya untuk tidak pernah membicarakan tentang hal itu lagi dan jangan pernah membahas tentang Kim Hye-ja yang berada di Jerman. Akankah Lee Joon-ha mengetahui bahwa nenek 70 tahun yang selalu “mengganggunya” itu sebenarnya adalah pujaan hatinya yang menjadi tua? Akankah Kim Hye-ja kembali menjadi seorang wanita muda yang bercita-cita menjadi penyiar berita? Semakin lama Kim Hye-ja terjebak di tubuh nenek berusia 70 tahun, semakin terbiasa dirinya hidup sebagai seorang wanita tua. Apakah ia akan selamanya menjadi tua dan lebih dulu meninggalkan kelurga serta orang-orang yang dicintainya?

01 Story Logic

The Light in Your Eyes atau Dazzling merupakan sebuah Drama Psikologi. Artinya, serial ini haruslah membicarakan tentang kisah kehidupan yang ditampilkan serealistis mungkin dan berhubungan erat dengan keadaan psikologis karakter utamanya. Apabila serial ini hanya membicarakan tentang permasalahan kehidupan tanpa mengeksplorasi sisi psikologis karakternya, maka tidak perlu menekankan istilah Psikologi sebagai entitas yang berdiri sendiri sejajar dengan istilah Drama melainkan otomatis menjadi bagian dari Drama itu sendiri. Secara umum, serial ini sudah logis sesuai dengan genrenya. Struktur cerita The Light in Your Eyes dibagi menjadi dua yakni bagian pertama yang menitikberatkan Psikologi dan bagian ke dua yang menitikberatkan Drama pada tiga episode terakhir. Pada bagian pertama, tampak tidak jelas apakah genre serial ini yang sebenarnya. The Light in Your Eyes diawali dengan konsep cerita yang mengikuti pola genre Fantasi, lalu Drama, Drama Romantis, dan pada akhirnya serial ini terlihat seperti sebuah Drama Komedi. Namun, ketidakjelasan itu semuanya tergolong wajar karena diceritakan dari perspektif pikiran Kim Hye-ja yang berusia 70 tahun. Permasalahan mulai muncul ketika serial ini beralih dari perspektif Kim Hye-ja berusia 70 tahun di tahun 2019 sebagai orang pertama menjadi perspktif orang ke tiga yang mengupas semua kebenaran dalam serial ini. Ketika terjadi pergeseran perspektif untuk menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya di masa lalu, nuansa Komedi dari 9 episode sebelumnya masih saja dipertahankan sehingga mengurangi keseriusan Drama-nya dan berpotensi menggangu kontras antara apa yang sungguh-sungguh terjadi dan apa yang tidak. Proses percintaan antara Kim Hye-ja dan Lee Joon-ha di masa 1970-an menjadi kurang logis karena mengikuti pola Komedi Romantis, bukan sebuah Drama yang serius. Barulah setelah itu serial ini menjadi serius ketika memperlihatkan masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Kim Hye-ja di era 1970-an.

02 Story Consistency

Seperti yang telah disinggung dalam poin Logika Cerita, serial ini membagi struktur narasinya menjadi dua bagian yang sengaja dikontraskan. Namun, pembagian tersebut tidaklah proporsional karena bagian yang sangat penting untuk mengikat Logika ceritanya hanya diberikan ruang sebanyak 3 episode terakhir. Selain menjadikan ceritanya kurang logis, pembagian yang tidak proporsional itu juga menjadikan alur ceritanya kurang konsisten. Ada hal-hal yang sebetulnya tidak signifikan terhadap keseluruhan cerita tetapi dieskplorasi secara besar-besaran sebelum serial ini mengungkapkan kejutan terbesarnya. Sebagai contoh, serial ini mengeksplorasi kisah kehidupan Lady Chanel (Choi Hwa-young) yang merupakan seorang nenek kaya raya yang merasa kesepian dan tidak pernah mendapatkan kabar dari puteranya yang tinggal di Amerika. Serial ini menghabiskan waktu untuk menceritakan bagaimana Kim Hye-ja bertemu dengan Lady Chanel, berusaha berteman dengannya, hingga akhirnya menjadi teman Lady Chanel. Serial ini juga menghabiskan waktunya mengeksplorasi dinamika hubungan antara Lady Chanel dengan Lee Joon-ha sebagai pegawai di Exhibit Hall yang mengungkapkan bahwa Lady Chanel sudah menjadi seperti ibu bagi Lee Joon-ha. Poin cerita yang memakan beberapa episode ini tidak memiliki signifikansi pada pengungkapan kebenaran di tiga episode terakhir; poin ini tidak memiliki padanan dalam kilas balik masa lalu.

Selain mengeksplorasi kehidupan karakter lain yang pada akhirnya tidak lagi dibahas, serial ini pada mulanya terlihat ingin menyampaikan sebuah kisah perjuangan seorang perempuan untuk meraih impiannya menjadi penyiar berita. Bahkan, serial ini sampai memperlihatkan acara reuni yang memojokkan Kim Hye-ja karena belum berhasil menjadi penyiar berita. Namun, permaslahan itu tidak dieksplorasi kembali dan tidak dijelaskan apa signifikansinya karena lagi-lagi tidak memiliki padanan di masa lalu [setiap poin cerita yang penting di masa kini atau 2019 memiliki padanan dengan poin certa di masa lalu yakni tahun 1975-76 karena terdapat kontras antara cara Kim Hye-ja berusia 70 tahun dan 25 tahun dalam melihat realita di sekitarnya]. Bagian cerita masa kini [2019] yang fokus pada perspektif Kim Hye-ja tua menjadi terlalu dominan sehingga kejadian-kejadian penting di masa lalu yang justru penting untuk mengungkapkan semua kebenarannya justru kurang dieksplorasi. Bagaimana Lee Joon-ha dan Kim Hye-ja bertemu dan jatuh cinta pada 1970-an tidak dieksplorasi sehingga hanya diperlihatkan bahwa mereka sudah menjadi pasangan.

[Spoiler] Dikisahkan juga bahwa Lee Joon-ha ditangkap oleh polisi sekitar tahun 1976/77 tetapi alasan mengapa dirinya dipenjara justru tidak dieksplorasi. Proses dipenjarakannya Lee Joon-ha perlu untuk dieksplorasi karena ia ditangkap bersama teman-temannya tetapi ia seorang diri yang tidak segera dibebaskan: mengapa? “Mengapa” di sini sama sekali tidak dieksplorasi. Poin kejadian lain yang signifikan seperti alasan mengapa seorang petugas mencuri jam tangan Lee Joon-ha juga tidak dieksplorasi padahal motivasi-motivasi petugas untuk berbuat jahat perlu dieksplorasi agar rajutan ceritanya menjadi jelas [mengapa dia akhirnya menyesal dan ingin mengembalikan jam tangan Lee Joon-ha kepada Kim Hye-ja?]. Serial ini berhutang menjelaskan pokok permasalahan sejelas-jelasnya karena 9 episode pertama merupakan kontras dengan 3 episode terakhir: 9 epiode pertama adalah kisah dari perspektif Kim Hye-ja tua yang bisa saja mengandung kebohongan atau kepalsuan sedangkan 3 episode terakhir adalah kisah yang sebenar-benarnya. Dari sini terlihat bahwa proporsi pembagian perspektif cerita kurang proporsional sehingga kisah-kisah di 9 episode pertama terkesan diseret [dragged] untuk mengeksplorasi percabangan cerita yang tidak perlu demi menguatkan nuansa Komedi-nya meskipun serial ini bukanlah sebuah serial Komedi.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan aktor dalam film ini sudah baik. Masing-masing aktor telah berhasil menghidupkan karakter mereka. Aktris Kim Hye-ja [namanya sama dengan nama karakternya] berhasil memerankan karakter seorang nenek 70 tahun yang berjiwa perempuan usia 25 tahun. Karena jiwanya masih muda, maka Kim Hye-ja memperlihatkan perilaku layaknya wanita muda 25 tahun meskipun sering terkendala kemampuan fisiknya yang sudah tidak lagi prima. Dengan demikian, Kim Hye-ja sudah terlihat “berbeda” dari orang-orang tua lainnya dalam serial ini. Aktor Nam Joo-hyuk telah memerankan karakter Lee Joon-ha/Kim Sang-hyeon yang memiliki kepribadian yang berbeda dengan Kim Hye-ja muda. Joo-hyuk telah berhasil memerankan sosok yang lebih kaku daripada karakter Kim Hye-ja yang lebih ceria dan diperankan oleh aktris Han Ji-min sehingga sudah membentuk sebuah kontras antara pasangan tersebut. Aktris Han Ji-min sendiri telah berhasil memerankan karakter penuh energi berusia 25 tahun meski pada saat serial ini mulai diproduksi [2018], Han Ji-min sudah berusia 36 tahun atau 10 tahun lebih tua daripada karakter Kim Hye-ja yang ia perankan.

04 Music Match

Secara umum, musik yang digunakan dalam serial ini sudah baik karena mengikuti nuansa ceritanya masing-masing.  

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi.

06 Costume Design

Kostum dalam serial ini, secara umum, sudah baik. Meskipun The Light in Your Eyes menceritakan kilas balik tahun 1975, serial ini bukanlah sebuah Drama Sejarah [Historical Drama] sehingga detil kesesuaian kostumnya tidak perlu terlalu dipermasalahkan selama sudah memberikan nuansa 1970-an yang umum atau setidaknya kontras [sangat berbeda] dengan kostum tahun 2019.

07 Background/Set Match

Berkaitan dengan poin kostum, serial ini sebagian besar menceritakan kejadian-kejadian di tahun 2019 sehingga secara umum tidak ada masalah dengan latar belakangnya [karena serial ini mulai diproduksi pada tahun 2018]. Untuk latar belakang era 1970-an, argumen dalam poin Kostum kembali berlaku karena sekali lagi serial ini bukanlah sebuah Drama Sejarah. Meski demikian, serial ini sudah memperlihatkan perbedaan latar belakang antara 1975 dengan 2019—termasuk upaya memperlihatkan mobil-mobil dari dekade 1970-an ke bawah.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual serial ini sudah baik.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan respons yang positif untuk serial ini. Dalam berbagai forum yang menyediakan kolom komentar, mayoritas penonton mengutarakan pandangan positif mereka terhadap serial ini.

10 Intentional Match

Diamati dari struktur serial ini dan berbagai publikasi yang dilakukan oleh JTBC, terlihat jelas bahwa serial ini sengaja menutup-nutupi Spoof atau poin cerita tidak terduga di dalamnya. Dalam menjelaskan sinpsis serial ini, hampir selalu hanya narasi dari 9 episode pertama saja yang diungkapkan dan 3 episode terakhir dirahasiakan. Dan memang, serial ini hanya dapat dialami dengan sebenar-benarnya jika penonton tidak mengetahui detil dari tiga episode terakhirnya karena detilnya merupakan bagian penting dari sebuah misteri yang akan mengungkapkan apakah Kim Hye-ja akan kembali ke usia 25 tahun atau tidak. Serial ini telah berhasil menjadi sebuah Drama yang menyajikan sebuah Spoof yang memutarbalikkan ceritanya tetapi tetap membentuk sebuah cerita yang utuh. Mengacu pada hasil pertimbangan 9 poin penilaian Skywalker, terlihat jelas bahwa The Light in Your Eyes berhasil menyajikan bagian-bagiannya tanpa ada masalah yang terlalu berarti.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

The Light in Your Eyes adalah sebuah serial Drama yang baik [selengkapnya (plus Spoiler) akan dibicarakan setelah poin Skywalker diberikan]. Untuk benar-benar mencerna serial ini, dibutuhkan kesabaran yang ekstra karena poin paling pentingnya baru akan diungkapkan di tiga episode terakhir. Saya akan memberikan apresiasi kepada serial ini dengan menyatakan bahwa The Light in Your Eyes/Dazzling adalah salah satu serial [Drama Korea] terbaik yang pernah saya saksikan. Serial ini tidak hanya baik dari berbagai aspek intrinsiknya, tetapi juga sejalan dengan pemikiran saya tentang sebuah kisah Asia yang ideal. Saya sangat menyukai buku berjudul Selfie: How the West Became Self-Obsessed. Di dalam buku itu, Will Storr menjelaskan perbedaan mencolok antara kisah-kisah Barat dengan Asia. Menurutnya, kisah Asia umumnya lebih “utuh” artinya melihat sebuah permasalahan dari banyak aspek. Pernyataan itu sejalan dengan dialog dalam film The Year of Living Dangerously ketika Linda Hunt menceritakan tentang wayang kepada Mel Gibson: kisah pewayangan tidaklah sesederhana kisah komik Marvel dan DC karena kisahnya memanusiakan karakternya. Dialog itu sudah saya cocokkan dengan isi dari Kitab Mahabharata dan ternyata memang benar bahwa kisah semacam ini memperlihatkan pahlawan dan penjahat seperti manusia biasa: mereka tidak sempurna. Pandawa 5 yang merupakan panutan umat, tidak selalu bersikap penuh budi luhur. Mereka sering melakukan kesalahan. Sebaliknya, para Kurawa juga pernah berbuat baik. The Light in Your Eyes mengikuti pola kisah khas Asia dengan sangat baik karena karakter utama film ini adalah seseorang yang manusiawi: Kim Hye-ja adalah karakter yang tidak sempurna. [Spoiler] Ia bisa bersikap egois, bahkan jahat kepada orang yang paling dekat dengannya hingga orang itu membencinya.

Jujur saja awalnya saya bingung terhadap serial ini karena polanya acak-acakan; terkadang mengikuti pola Drama, terkadang Komedi, hingga Fantasi. Saya adalah kritikus yang jarang sekali mengikuti perkembangan dunia sinema karena saya bergerak lebih lambat. Saya tidak ingin terpengaruh oleh trend dan menilai sebuah karya dengan terlalu subjektif dan situasional. Tidak masalah jika orang-orang sudah menonton film terbaru bulan ini dan saya baru menontonnya tahun depan. Berkali-kali keputusan saya ini terbukti menjadi keputusan yang paling tepat karena dengan begitu saya bisa terus mendapat kejutan dari apa yang saya tonton; seperti perkataan Forrest Gump tentang cokelat yakni saya tidak tahu akan mendapatkan cokelat rasa apa. Ketidaktahuan saya akan detil cerita dan popularitas The Light in Your Eyes membuat pengalaman menonton saya menjadi lebih sempurna. Saya menontonnya ketika orang-orang sudah tidak lagi membicarakannya sehingga saya merasa serial itu adalah milik saya sendiri, saya merasa lebih dekat dan lebih terlibat dalam ceritanya. Saya sedang berusaha menyelesaikan serial China A Love so Beautiful yang dibintangi Shen Yue. Shen adalah aktris yang sangat saya sukai karena saya pikir dia sangat cantik, she’s very cute, dan saya menyukainya dalam serial Meteor Garden. Namun saya benar-benar tidak tahan menonton A Love So Beautiful karena kualitasnya sangat jauh dari ekspektasi saya.

Akhirnya saya memutuskan untuk beristirahat menyiksa otak saya mengkonsumsi sampah dengan menonton serial lainnya. The Light in Your Eyes saya pilih karena saya melihat aktor Nam Joo-hyuk adalah tokoh penting di dalamnya. Kebetulan sekali saya menyukai performa aktor ini dalam serial Start-Up dan saya pikir tidak ada salahnya mencoba. Awalnya saya merasa kecewa karena serial ini benar-benar ambigu [saya sangat menuntut kejelasan pola]. Namun pada akhirnya, saya harus mengakui bahwa serial ini merupakan sebuah Drama yang ideal dan kualitasnya sangat baik. This drama is by far [as of February 2022] the most heartbreaking that I  have ever seen. This drama really got into me and broke me. It left me no room for comments but for cries to pour out and flood my cheeks. It is perfect because I did not expect it to be this good, I did not know its most fundamental premise and that’s a blessing. Had I know the details, I won’t feel the same.

02 Awards

Serial ini menerima berbagai nominasi dan memenangkan dua penghargaan.

03 Financial

Seperti serial televisi pada umumnya, tidak ada acuan sejelas penjualan tiket bioskop untuk menghitung seberapa sukses serial ini dari segi finansial. Terlebih lagi, The Light in Your Eyes merupakan sebuah serial yang ditayangkan di televisi berbayar sehingga jumlah penonton yang lebih sedikit dibandingkn dengan serial televisi di saluruan umum dapat dikatakan wajar. Meski demikian, serial ini tergolong memiliki jumlah penonton yang banyak dan hingga tahun 2022 berada di posisi 30 dalam daftar 50 serial/drama Korea dengan rating jumlah penonton tertinggi untuk kategori serial televisi berbayar.

04 Critics

Mayorits kritikus memberikan tanggapan yang positif untuk serial ini.

05 Longevity

[Pending—karya masih berusia di bawah 10 tahun]

Final Score

Skor Asli                     : 9

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 9/10



Apa yang Sebenarnya Terjadi [Final Thoughts]

PERINGATAN: Berhenti membaca! Bagian ini akan membahas tentang alur cerita The Light in Your Eyes secara runtut dan berisi Spoiler. Untuk menikmati The Light in Your Eyes secara maksimal, sangat disarankan untuk hanya membaca bagian Sinopsis yang sudah dituliskan di awal review. Tahu atau tidaknya Anda terhadap keseluruhan cerita yang akan dibahas berikut ini akan berpengaruh pada pengalaman menonton Anda. Jika Anda membaca bagian ini sebelum menonton serialnya, Anda tidak akan bisa mengalami kisahnya secara utuh.

Pada tahun 1970-an, ada tiga sahabat berusia duapuluhan yang bernama Kim Hye-ja, Lee Hyun-joo, dan Yoong San-eung. Kim Hye-ja menjalin hubungan asmara dengan seorang reporter muda bernama Lee Joon-ha. Ketika Lee Joon-ha melamar Hye-ja dan memberikan sebuah cincin padanya, Hye-ja balas memberikan sebuah jam tangan berwarna emas kepada Joon-ha. Hye-ja sengaja membeli jam tangan itu untuk diberikan kepada Joon-ha kalau-kalau pemuda itu tidak juga melamarnya dan Hye-ja yang akan melamar lebih dulu. Mereka pun akhirnya menikah dan membentuk sebuah keluarga kecil dengan kelahiran putera mereka, Kim Dae-sang. Karena Korea di kala itu belum aman, kantor penerbit berita digeledah oleh pemerintah dan para reporter ditangkap. Lee Joon-ha adalah salah satu reporter yang ikut ditangkap. Ketika reporter lainnya satu per satu dibebaskan, Lee Joon-ha tidak kunjung dibebaskan dan membuat Kim Hye-ja menjadi sangat cemas. Pihak penerbit berita kemudian mendesak kepolisian untuk setidaknya mengizinkan Kim Hye-ja untuk menjenguk suaminya di penjara. Wanita itu sangat terpukul ketika melihat Lee Joon-ha terluka parah di dalam sel tahanan. Sang suami meyakinkan Hye-ja untuk tidak cemas karena dirinya akan segera dibebaskan. Namun, Lee Joon-ha tidak kunjung dibebaskan hingga akhirnya meninggal dunia. Kim Hye-ja menuduh seorang petugas yang berperilaku kasar telah menyiksa suaminya. Ketika Hye-ja datang untuk mengambil barang-barang suaminya dari penjara, ia tidak bisa menemukan jam tangan emas pemberiannya. Ternyata, jam tangan itu diambil oleh petugas yang selama ini menyiksa Lee Joon-ha. Kim Hye-ja berusaha merebut jam itu kembali hingga tanpa sengaja mencakar tangan petugas. Namun usahanya sia-sia.

Setelah kepergian suaminya, kehidupan Hye-ja menjadi semakin sulit. Ia harus bekerja membuka salon dan tidak punya waktu untuk merawat anaknya. Apalagi, anaknya mengalami kecelakaan sehingga kakinya harus diamputasi. Sang anak yang tidak pernah mendapat perhatian dari Hye-ja tumbuh besar menyimpan rasa benci kepada ibunya sendiri. Setelah Kim Hye-ja berumur 70 tahun, ia terkena penyakit Alzheimer’s yang semakin parah dan dirawat di sebuah rumah sakit lansia. Di rumah sakit itu terdapat seorang dokter yang wajahnya sangat mirip dengan mendiang suaminya, Lee Joon-ha. Selain itu, petugas yang dulu menyiksa Lee Joon-ha juga kebetulan dirawat di rumah sait yang sama dan masih menggunakan jam tangan yang dulu ia curi. Melihat sang dokter yang sangat mirip dengan suaminya dan jam tangan yang dipakai oleh pasien lainnya membuat Kim Hye-ja tenggelam dalam halusinasi bahwa drinya masih berusia 25 tahun dan terjebak di usia 70 tahun aibat sebuah jam tangan ajaib. Semua yang telah diceritakan pada bagian Sinopsis review ini tidak pernah terjadi: itu semua ada dalam pikiran Kim Hye-ja. Perlahan-lahan semua potongan puzzle drama ini akan diungkapkan. Di sepanjang serial ini, kakek yang menggunakan jam tangan emas selalu berteriak ketakutan saat melihat wajah Lee Joon-ha yang bekerja di Hyoja Exhibit Hall. Pada mulanya tidak jelas apa alasannya ketakutan melihat Joon-ha, tetapi kemudian menjadi jelas karena Joon-ha sangat mirip dengan lelaki yang dulu pernah ia siksa. Lee Joon-ha sendiri sebenarnya bukan karakter yang memiliki hubungan istimewa dengan karakter kunci manapun di serial ini melankan hanya seorang dokter muda yang kebetulan sangat mirip dengan Lee Joon-ha. Halusinasi Kim Hye-ja kembali muncul karena hal-hal yang berpotensi mengingatkannya pada masa lalu secara bersamaan dihadapkan kepadanya: dokter yang sangat mirip dengan suaminya, jam tangan emas milik suaminya, dan petugas yang menyiksa suaminya.

The Light in Your Eyes merupakan sebuah serial yang membutuhkan kesabaran ekstra dari penonton. Hal ini karena potongan-potongan puzzle ceritanya benar-benar tidak disatukan sampai mendekati akhir masa tayangnya. Maka bagian-bagian awal serial ini tampak tidak jelas atau ambigu: apakah ini sebuah Komedi, Drama, Drama Romantis, Komedi Romantis, atau jangan-jangan sebuah Fantasi? Konsep memutar kembali waktu dibuat sejelas mungkin sehingga pada mulanya serial ini bisa saja menjadi sebuah serial Fantasi seperti Prince of Persia: The Sands of Time [tetapi tanpa unsur Petualangan]. Atau, serial ini bisa saja menjadi sebuah Drama Komedi karena memang adegan-adegan Aksi para lansia di dalamnya terlihat konyol dan tidak realistis. Tidak semua orang tahan menyaksikan sesuatu yang belum jelas bentuknya padahal ketidakjelasan itulah yang menjadi bumbu penting dalam narasi serial ini. Ketika menonton serial seperti The Heirs, Goblin, Start-Up, Moments of Eighteen, dan lain sebagainya, penonton dapat mengetahui bentuk ceritanya sehingga mereka bisa menduga apa yang akan mereka dapatkan dari serial tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan The Light in Your Eyes. Jika Titanic disusun atas dasar pengetahuan penonton bahwa kapalnya akan tenggelam, The Light in Your Eyes dibangun atas ketidaktahuan penonton bahwa semua yang mereka saksikan [al the time they invested in watching the show] adalah palsu. Konsep ini mirip dengan konsep FTV Dawn Anna yang sengaja menyembunyikan sebuah kisah yang sangat penting agar penonton bisa benar-benar mengalami ceritanya dengan sempurna.

Tidak banyak serial atau film yang bisa membuat saya patah hati dan merasa tidak berdaya melakukan apa-apa setelah selesai menonton karena masih syok berat. The Light in Your Eyes adalah salah satunya. Namun itu semua bisa saya rasakan karena saya sama sekali tidak tahu apa-apa tentang serial ini. Kalau saja saya sudah tahu atau terpapar Spoiler, saya mungin tidak akan merasakah hal yang sama. Saya tidak ketakutan menonton adegan sadis dalam film Midsommar karena saya sudah menduganya. Namun saya sangat ketakutan melihat sebuah adegan sadis dalam film berdasarkan kisah nyata 127 Hours karena saya sama sekali tidak menduganya. Saya masih berpegang pada pernyataan bahwa film atau serial yang benar-benar bagus haruslah menjadi sebuah pengalaman yang tetap tidak bisa diwakilkan oleh spoiler [dinosaurus dalam Jurassic Park akan lepas, tetapi Spoiler apapun tidak bisa menggantikan excitement dari pengalaman menonton filmnya sendiri]. Namun tetap saja ada beberapa pengecualian, kisah-kisah yang hanya dapat benar-benar dinikmati secara utuh jika penonton sama sekali tidak tahu bagaimana jalan ceritanya.

***

STREAMING

iQiYi

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©2019/JTBC/The Light in Your Eyes 눈이 부시게/All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.