Review Film The Lord of the Rings: The Two Towers (2002) Awal Perang Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Fantasi
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
Review The Lord of the Rings: The Two Towers (2002) Awal
Perang Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Fantasi
Oleh Nabil Bakri atau Skywalker Hunter
“The world is changing. Who now has the strength to stand against armies of Isengard and Mordor? To stand against the might of Sauron and Saruman and the union of the two towers. Together, my lord Sauron, we shall rule this middle-earth. The old world will burn in the fires of industry. The forests will fall. A new order will rise. We will drive the machine of war with the sword and the spear and the iron fist of the orc.”—Saruman
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Fantasi
Rilis :
Domestic Releases: |
December 18th, 2002 (Wide) by New Line |
International Releases: |
December 20th, 2002 (Wide) (United Kingdom) |
August 26th, 2003 by New Line Home Video |
|
MPAA Rating: |
PG-13 for
epic battle sequences and scary images |
Durasi : 179 menit
Sutradara : Peter Jackson
Pemeran : Elijah Wood, Ian
McKellen, Liv Tyler, Viggo Mortensen, Sean Astin, Cate Blanchett, John Rhys-Davies, Bernard Hill, Christopher Lee, Billy Boyd, Dominic Monaghan, Orlando Bloom, Hugo Weaving, Miranda Otto, David Wenham, Brad Dourif, Karl Urban, Andy Serkis
Episode : -
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Persatuan
Sembilan Pembawa Cincin telah hancur. Gandalf tidak selamat dari pertambangan
Moria setelah iblis Balrog menyeretnya jatuh ke jurang di dalam tambang.
Persatuan itu kemudian benar-benar hancur setelah Boromir berniat merebut
cincin ajaib dari tangan Frodo. Hal itu membuat Frodo memutuskan untuk berpisah
dari persatuan dan menyelesaikan misi menghancurkan cincin itu seorang diri.
Dengan berat hati, Aragorn melepaskan kepergian Frodo dan berusaha menghalau
pasukan Saruman yang diperintahkan untuk menculik semua Hobbit yang tergabung
dalam persatuan tersebut. Sam memutuskan untuk ikut pergi menemani Frodo
sementara Merry dan Pippin berhasil ditangkap oleh pasukan Orc Saruman. Frodo
dan Sam bersusah payah menemukan jalan menuju Mordor di daerah bebatuan Emyn
Muil yang terjal. Mereka berdua senantiasa gagal keluar dari daerah bebatuan
tersebut dan hanya berputar-putar tak tentu arah. Frodo dan Sam sadar bahwa
mereka dibuntuti oleh Gollum yang berambisi merebut cincin Sauron. Namun, Frodo
dan Sam berhasil menangkapnya dan mengikat Gollum. Menurut Sam, Gollum adalah
makhluk licik yang tidak akan segan membunuh mereka demi mendapatkan cincin
Sauron. Melihat Gollum yang bertingkah seperti makhluk mengenaskan dengan
gangguan jiwa, Frodo justru merasa iba. Ia teringat perkataan Gandalf bahwa
Gollum dulunya bukan makhluk mengerikan dan hanyalah korban dari sihir jahat
cincin Sauron. Setelah Gollum berjanji tidak akan menyakiti kedua Hobbit
tersebut dan berjanji menunjukkan jalan ke Mordor, Frodo melepaskan ikatan
Gollum dan mengikutinya menuju Mordor.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
Pasukan
Orc Uruk-Hai yang menculik Merry dan Pippin sudah berada jauh di depan Aragorn,
Legolas, dan Gimli. Di sepanjang perjalanan, Pippin meninggalkan petunjuk agar
dapat ditemukan oleh Aragorn. Sebelum para Uruk-Hai mencapai Isengard, menara
Sauron, para Orc yang kelaparan memaksa untuk menyantap daging Merry dan
Pippin. Namun, pemimpin pasukan menegaskan perintah Saruman bahwa para Hobbit
yang ditawan harus dibawa ke hadapannya hidup-hidup. Di tengah perdebatan
pasukan Saruman, sekelompok prajurit berkuda datang menyerbu pasukan Uruk-Hai
dan terjadi pertempuran yang sengit. Merry dan Pippin memanfaatkan situasi
tersebut untuk melarikan diri menuju ke Hutan Fangorn. Pasukan berkuda itu
berhasil mengalahkan para Uruk-Hai dan bertemu dengan Aragorn yang menanyakan
keberadaan Merry dan Pippin. Tampaknya, pasukan berkuda itu adalah para
prajurit Rohirrim yang merupakan mantan prajurit kerajaan Rohan. Setelah Raja
Rohan, Theoden, dirasuki oleh Saruman dengan bantuan Grima Wormtongue, sang
raja menjadi tidak mampu lagi memimpin dan hanya menuruti semua perkataan
Wormtongue. Keponakan raja yang bernama Eomer menyadari adanya kejanggalan
dalam diri Theoden, tetapi ia justru dipaksa meninggalkan kerajaan. Menurut
Eomer, ia dan pasukannya hanya fokus menumpas para Uruk-Hai dan tidak menyadari
adanya Hobbit di antara mereka. Ia pun memberikan dua ekor kuda kepada Aragorn
dan bergegas pergi.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
Setibanya
di arena pertempuran, Aragorn, Gimli, dan Legolas menduga bahwa Merry dan
Pippin telah tewas terbunuh. Namun, Aragorn menemukan petunjuk dan menyimpulkan
bahwa kedua Hobbit itu selamat dan melarikan diri ke Hutan Fangorn yang
berbahaya. Mereka lantas masuk ke dalam hutan untuk mencari Merry dan Pippin.
Di tengah hutan, Merry dan Pippin bertemu dengan Treebeard pemimpin Ent—makhluk
berbentuk pohon yang bertugas menjaga hutan. Treebeard kemudian mengantarkan
Merry dan Pippin menemui sesosok penyihir misterius. Kedua Hobbit itu khawatir
jika Treebeard akan membawa mereka menemui Saruman yang jahat. Sementara itu,
Frodo telah berhasil keluar dari Emyn Muil dan dipandu melewati rawa-rawa Dead
Marshes bekas pertempuran terdahsyat sepanjang sejarah Middle Earth. Sauron
terus memerintahkan para Nazgul atau Black Rider untuk menyisir Middle Earth
menggunakan naga agar segera menemukan cincin-nya. Mordor tengah menghimpun
kekuatan besar-besaran termasuk menjadikan kaum manusia yang jahat sebagai
sekutu. Saruman juga tengah memperkuat pasukannya, menjadikan menara Isengard
mirip dengan menara Sauron di Mordor. Dua kekuatan jahat yang dahsyat tersebut
membentuk dua buah menara yang mengerikan—sebuah tanda bahwa perang besar akan
segera berlangsung. Rohan dan kerajaan Gondor harus segera bersiap menghadapi
serangan pasukan Sauron. Sayangnya, baik pasukan Rohan maupun Gondor sama-sama
kekurangan jumlah dan sama sekali tidak siap menghadapi musuh. Rohan dipimpin
oleh Raja yang dirasuki musuh, sementara Gondor tidak memiliki Raja yang sah.
Mampukah Aragorn, Legolas, dan Gimli membantu Theoden mengalahkan puluhan ribu
pasukan Uruk Hai yang bersiap menghancurkan benteng terkuat Rohan, Helm’s Deep?
Apakah Gollum akan mengkhianati Frodo dan Sam?
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Narasi
film ini sudah logis sesuai dengan genrenya. The Two Towers telah mengikuti
logika cerita yang diawali oleh The
Fellowship of the Ring dengan baik.
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini sudah konsisten. Karena The Two Towers merupakan kelanjutan
dari The
Fellowship of the Ring, film ini tidak hanya harus konsisten dalam
menyampaikan narasinya sendiri, tetapi juga harus konsisten melanjutkan cerita The Fellowship of the Ring. Poin cerita
yang belum diselesaikan dalam The
Fellowship of the Ring telah dilanjutkan dalam The Two Towers dan sebagian
telah diselesaikan (sebagiannya lagi akan diselesaikan dalam Return of the King).
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Para
aktor yang dipilih telah berhasil menghidupkan karakter mereka masing-masing.
Para aktor yang berperan sejak The
Fellowship of the Ring telah berakting dengan konsisten sehingga karakter
mereka tetap konsisten dari film pertama yang membuat adanya perubahan karakter
menjadi lebih masuk akal karena perubahannya terjadi secara bertahap dengan
penjelasan yang masuk akal. Para aktor baru dalam film ini juga berhasil
menghidupkan karakter mereka. Bernard Hill berhasil memerankan King Theoden
dengan baik—secara fisik dan kemampuan akting, aktor ini memang cocok
memerankan sosok pemimpin sebagaimana perannya sebagai Kapten Edward John Smith
yakni sang kapten kapal Titanic dari film Titanic
(1997). Aktor Andy Serkis berperan lebih banyak sebagai Gollum/Smeagol yang
direkam menggunakan teknologi Motion Capture dan berhasil menghidupkan
deskripsi karakter sosok mengenaskan yang terganggu jiwanya. Andy Serkis
sendiri memang dikenal sebagai Raja Motion Capture berkat kepiawaiannya
berakting sebagai Gollum.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
04 Music Match
Karena
merupakan kelanjutan dari The Fellowship
of the Ring, film ini masih menggunakan musik-musik dari film sebelumnya
yang dinilai sudah berhasil mengiringi jalannya cerita. Musik-musik baru yang
ditambahkan dalam film ini adalah musik yang mengiringi kemunclan tokoh
dan/atau kubu baru dalam narasi The lord of the Ring, misalnya musik khas yang
mengiringi adegan kemunculan pasukan Rohirrim. Dengan demikian, masing-masing
kelompok karakter dan kubu peperangan memiliki musik pengiring tersendiri yang
memiliki kontras tegas di antara masing-masingnya. Hal ini mendukung jalannya
cerita terutama dalam menentukan nuansa kejadian. Sebagai contoh, alunan musik
merdu yang menguatkan nuansa pedesaan Sound
of the Shire sudah tidak diperdengarkan lagi dalam The Two Towers karena
memang nuansa pedesaan yang damai telah sirna digantikan oleh nuansa mencekam
bersatunya pasukan jahat. Alunan musik yang memberikan semangat persatuan
seperti lagu kebangsaan diperdengarkan ketika pasukan Rohirrim beraksi, dan
alunan mencekam diperdengarkan setiap kali pasukan Sauron dan Saruman menjadi
fokus cerita.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik karena telah berhasil menguatkan kebesaran skala film
ini. Sinematografi yang semacam ini sangat mendukung sajian visual
adegan-adegan pertempuran karena penonton disuguhkan adegan pertempuran yang
utuh sehingga tidak meninggalkan kesan ada bagian yang tertinggal atau
terpotong (out of frame).
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum yang masih konsisten dengan The Fellowship of the Ring. Dalam adegan
pertempuran, kostum perang kubu yang berbeda telah memiliki desain kostum yang
berbeda pula sehingga menunjukkan kontras yang konsisten dan memudahkan
penonton membedakan antar kubu di tengah pertempuran. Para Elf, misalnya,
berperang dengan armour yang lebih mengilat, lebih serempak, dan didesain lebih
“indah” ketimbang armour manusia apalagi para Uruk-Hai dan Orc yang kostumnya
tampak serampangan. Hal ini tentu saja sudah sesuai dengan deskripsi
masing-masing makhluk penghuni Middle Earth—seperti kaum Elf yang memang
digambarkan berparas lebih rupawan dan memiliki kebudayaan yang penuh dengan
keindahan jauh melebihi manusia.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Bentang alam New Zealand yang
dipilih sebaga lokasi pengambilan gambar telah berhasil mendukung Sinematografi
film ini karena berhasil menguatkan nuansa Fantasi (outworldly-ness) dalam film ini.
08 Special and/or Practical Effects
Efek visual
dalam film ini adalah salah satu keunggulan yang paling banyak dipuji. Bahkan
setelah film ini berusia lebih dari satu dekade, berbagai efek visual yang
ditampilkan masih dapat memukau penonton karena dibuat dengan presisi dan
halus—tidak terkesan kasar seperti belum selesai melalui tahap rendering CGI.
Kalaupun ada efek visual yang masih terlihat kasar, kekurangan semacam itu
masih dapat dimaklumi mengingat tahun perilisan film ini dan teknologi yang
tersedia. Singkatnya, The Two Towers telah benar-benar menggunakan kemampuan
komputer yang tersedia di zamannya dengan semaksimal mungkin.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
09 Audience Approval
Sama
halnya dengan The Fellowship of the Ring,
The Two Towers mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari kalangan penonton
baik dari penonton awam maupun dari penggemar berat seri novel The Lord of the
Rings. Bahkan meskipun film ini melakukan beberapa pengubahan yang cukup
signifikan dari novelnya, ubahan-ubahan tersebut umumnya dapat dimaklumi oleh
penggemar dan tetap mendapatkan tanggapan yang positif.
10 Intentional Match
The
Two Towers dimaksudkan untuk menyelesaikan akhr The Fellowship of the Ring yang memang belum selesai dan membuka
jalan untuk masuknya narasi Return of the
King (sebagai sebuah jembatan) sembari tetap memiliki inti cerita dan
kekhasan tersendiri yang tidak kalah penting dan spektakuler dari The Fellowship of the Ring dan Return of the King. Walaupun film ini
berada di antara dua film, namun The Two Towers tetap berhasil berdiri sendiri
dengan memberikan inti cerita yang utuh dan klimaks yang jelas yakni The Battle
of Helm’s Deep. Pada akhirnya, The Two Towers berhasil menyambung The Fellowship of the Ring dengan baik
dan menyalurkan estafet ceritanya kepada Return
of the King dengan baik pula.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
The
Two Towers merupakan sebuah sekuel yang spektakuler karena berhasil melanjutkan
narasi dari film pertamanya dan membuka jalan bagi film lanjutannya dengan
sangat baik. Meskipun berada di tengah, namun saya kagum karena film ini tidak
tampil setengah-setengah dan tetap memberikan sebuah sajian cerita yang utuh.
Meskipun The Two Towers adalah bagian dari sebuah seri, saya tidak merasakan
kesan sinetron atau serial dalam film ini karena filmnya sendiri memberikan
narasi yang utuh dan dapat berdiri sendiri. Penulisan naskah film ini, menurut
saya, sangatlah cerdas dengan memperlakukan The Two Towers sebagai sebuah
cerita tersendiri yang tetap melanjutkan The
Fellowship of the Ring sekaligus mengawali Return of the King. Adegan pembukaan The Two Towers bukanlah
pembukaan dari The Fellowship of the Ring,
dan puncak serta akhir film ini bukanlah pertempuran dahsyat di Retun of the king. Film ini memiliki awalan,
puncak, dan akhir sendiri yang memberikan pengalaman menonton yang pas sehingga
tidak terasa kurang namun tidak berlebihan.
Efek komputer film ini benar-benar berhasil memukau saya ditambah
koreografi pertempuran yang spektakuler. Kebesaran skalanya saja (its sheer scale alone) berhasil membuat
saya terharu sampai meneteskan air mata. Kekaguman saya semakin besar jika saya
mengingat kembali teknologi komputer tahun 2002 yang mana saya sendiri masih
menggunakan komputer Windows 98 sebelum berganti menggunakan Windows ME sebelum
XP. How did they do that!? Amazing—that’s
all I can say for I am, to this very moment, speecless beyond comprehension.
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
02 Awards
The
Two Towers mendapatkan berbagai nominasi dan penghargaan yang penting termasuk
memenangkan dua dari enam nominasi Academy Awards. Daftar Penghargaan Tersedia Di Sini [KLIK].
03 Financial
Film ini
dibuat dengan dana sebesar $94 juta dan berhasil menjual tiket bioskop sebesar
$919-947 juta. Angka penjualan tiket tersebut menjadikan The Two Towers sebagai
film terlaris untuk tahun 2002.
The Lord of the Rings: The Two Towers (2002)
Theatrical Performance |
||
Domestic
Box Office |
$342,548,984 |
|
International
Box Office |
$576,599,780 |
|
Worldwide
Box Office |
$919,148,764 |
|
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
04 Critics
Secara
umum, kritikus film profesional memberikan respons yang positif untuk film ini.
05 Longevity
Setelah
The Two Towers berusia 10 tahun, film ini masih tetap relevan dilihat dari
tanggapan penonton generasi baru yang tetap konsisten dengan respons penonton
di tahun 2002 yakni mayoritas positif. Popularitas film ini juga masih kuat
bahkan setelah filmnya melewati tenggat waktu penilaian Longevity yakni 10
tahun. Film ini tidak hanya masih sering diperbincangkan karena kualitas
narasinya, tetapi juga efek visualnya yang masih bisa bertahan setelah
bertahun-tahun. Pada 30 November 2020, film ini dirilis dalam bentuk Blu-ray
4K—tidak sembarang film dapat dirilis ulang dalam edisi spesial 4K karena pihak
studio hanya merilis ulang judul-judul tertentu yang dianggap memberikan
kontribusi yang signifikan kepada sejarah dunia perfilman.
Final Score
Skor
Asli : 10
Skor
Tambahan : -
Skor Akhir : 10/10
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : The Lord of the Rings: The Two
Towers [Extended Edition—235 menit]
Rilis : Juni 2011
Format : Blu-ray Disc
Kode
Warna : A/Full HD 1080p
Fitur : Trailers, behind the scenes
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
Watch Now On
Amazon VOD: |
|
iTunes: |
|
Google Play: |
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All Rights Reserved. |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2002/New Line Cinema/The Two Towers/All
Rights Reserved.