Review Film Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001) Hancurnya Keluarga Bahagia Karena Cinta Tanpa Restu Orangtua [When Love Destroys a Family]

 

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

Review Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001) Hancurnya Keluarga Bahagia Karena Cinta Tanpa Restu Orangtua [When Love Destroys A Family]

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

“In life, if you ever want to be something, win something, or get something, then always listen to your heart. But if you don't get a signal from your heart, then close your eyes and say your mom and dad's names, then watch, you will achieve every goal, every obstacle will become easy, and the victory will be yours... only yours..."—Rahul

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Drama Musikal

Rilis                 : 14 Desember 2001

Durasi             : 210 menit

Sutradara       : Karan Johar

Pemeran         : Amitabh Bachchan, Jaya Bachchan, Shah Rukh Khan, Kajol, Hrithik Roshan, Kareena Kapoor

Episode           : -

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

Sinopsis

Yashvardhan "Yash" Raichand dan Nandini Chandran Raichand adalah pasangan kaya raya yang tidak kunjung dikaruniai anak. Maka, Yash mengadopsi seorang bayi laki-laki yang diberi nama Rahul Raichand. Kehadiran Rahul membuat hidup Yash dan Nandini bahagia. Ia benar-benar diperlakukan seperti anak kandung dan mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari seluruh anggota keluarga Raichand. Rahul memiliki ikatan batin yang kuat dengan Nandini yang benar-benar menginginkan seorang anak dan kehadiran Rahul telah mewarnai hidupnya. Yash dan Nandini akhirnya memiliki putera kandung, adik Rahul yang diberi nama Rohan Raichand. Setelah Rahul berusia 8 tahun, ia tahu bahwa dirinya adalah anak adopsi. Namun, Yash dan Nandini menegaskan bahwa Rahul adalah bagian dari keluarga mereka apapun situasinya. Meskipun Rahul adalah anak adopsi, namun ia tidak dianggap sebagai anak adopsi melainkan sebagai anak kandung. Setelah tumbuh dewasa, Rahul dipercaya oleh Yash untuk membantu mengurus perusahaan keluarga Raichand. Akibatnya, Rahul jarang berada di rumah. Ketika tiba saatnya upacara perayaan Divali, Nandini berharap Rahul menyempatkan waktu untuk pulang. Bahkan sebelum Rahul sampai di ruang perayaan, Nandini sudah bisa merasakan kedatangan puteranya. Ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak itu sering digunakan Rahul untuk menggoda adiknya dengan mengatakan, “Ibu lebih sayang kepadaku.”

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

Rohan tumbuh menjadi anak gemuk yang manja dan lebih dekat dengan Sayeeda Naaz, pengasuhnya yang akrab dipanggil “Daijaan”—Rohan sendiri lebih sering memanggilnya “DJ”. Daijan sangat menyayangi Rohan seperti anak sendiri dan dialah yang diam-diam memberi Rohan makan setelah neneknya memaksa Rohan untuk berhenti makan. Anak peremuan Daijan, Rukhsar, adalah sahabat seorang gadis asal Chandni Chowk bernama Anjali Sharma. Karena ayahnya sakit-sakitan, Daijan meminta bantuan Rahul untuk mengantarkan obat ke rumah Anjali. Saat itulah Rahul bertemu dengan Anjali dan jatuh cinta kepadanya. Rohan bertemu dengan Pooja, adik perempuan Anjali yang usil. Pada acara ulang tahun Yash Raichand, Anjali menerima pesanan manisan dan harus mengantarkannya ke rumah keluarga Raichand. Tanpa sengaja, Anjali menjadi pusat perhatian dan memecahkan vas bunga. Keesokan harinya, Daijan mengantarkan Anjali menemui Yash untuk meminta maaf. Di waktu yang berbeda, Pooja mendatangi sekolah Rohan untuk mengerjainya. Namun, Rohan justru membuat Pooja ditertawakan karena ia adalah gadis miskin. Kejadian itu membuat Pooja sedih dan Rahul mengantarkan Rohan ke rumah Pooja untuk meminta maaf. Setelah itu, hubungan asmara Rahul dan Anjali tumbuh semakin kuat. Namun di saat asmara Rahul dan Anjali bersemi, Yash Raichand sudah menjodohkan Rahul dengan seorang gadis kaya raya bernama Naina Kapoor yang juga merupakan teman dekat Rahul.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

Nandini paham betul perasaan Rahul yang telah jatuh cinta kepada Anjali. Ia berusaha meyakinkan Yash supaya anak-anak mereka dibebaskan memilih pasangan sendiri. Namun, Yash bersikeras untuk melanjutkan tradisi keluarga yakni seorang ayah harus memilihkan pasangan untuk anak-anaknya. Yash menentang hubungan asmara Rahul dengan Anjali. Menurutnya, Anjali hanya seorang gadis biasa yang tidak pantas menjadi bagian dari keluarga besar Raichand. Rahul berencana mengakhiri hubungannya dengan Anjali, tetapi melihat hidup Anjali yang sulit setelah ayahnya meninggal membuat Rahul nekat menikahi Anjali. Pernikahan itu tidak direstui oleh Yash yang kemudian tidak mau lagi menganggap Rahul sebagai anaknya dan mengusir Rahul pergi dari rumah. Anandi yang bersedih hati meminta Daijan untuk ikut pergi mendampingi Rahul karena Daijan adalah pengasuh yang ikut membesarkan Rahul sehingga sudah seperti ibu sendiri. Sebelum pergi, Rahul mengunjungi Rohan yang telah bersekolah di asrama (Boarding School) untuk mengucapkan perpisahan. Namun, Rohan sama sekali tidak tahu permasalahan yang sebenarnya dan hanya diminta oleh Rahul untuk tidak pernah menanyakan alasan kepergiannya. Barulah setelah Rohan beranjak dewasa, ia mengetahui semuanya, termasuk kenyataan bahwa Rahul sebenarnya bukanlah kakak kandungnya. Semua itu ia dengar dari neneknya yang merasa sedih atas kepergian Rahul dan kondisi keluarga Raichand yang tidak lagi ceria seperti dulu. Sejak saat itu, Rohan bertekad untuk pergi mencari Rahul dan berusaha membawanya kembali ke dalam keluarga Raichand.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

01 Story Logic

Dalam sebuah Drama Musikal, memang terdapat berbagai adegan diiringi lagu yang tidak logis dalam sebuah film Drama Serius. Seorang atau sekelompok orang yang tiba-tiba bernyanyi serentak di tempat umum tentu tidak masuk akal dilihat dari kaca mata Drama Serius karena tidak logis dan konyol di dunia nyata. Namun karena Kabhi khushi adalah sebuah Musikal, maka berbagai adegan dan koreografi tarian di dalamnya sudah logis sesuai genrenya. Poin tidak logis dalam film ini bukan terletak pada adegan-adegan musikalnya, tetapi pada detil adegan-adegan Drama di dalamnya. Drama Musikal pada umumnya mengusung narasi yang ringan, tetapi Kabhi Khushi mengusung narasi Drama Serius yang rumit. Maka, adegan-adegan Musikal dalam film ini diperbolehkan untuk tidak logis (dalam artian presentasinya seperti contoh para tokoh tiba-tiba menari di tempat umum) namun adegan-adegan Drama haruslah logis dan serius karena film ini bukan sebuah Komedi Romantis—narasinya terlalu “berat” untuk sebuah Komedi Romantis.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

 Permasalahan detil yang pertama datang dari kurangnya kontras cara hidup antara keluarga Raincahand dengan keluarga Anjali. Keluarga Raichand adalah keluarga kaya raya yang hidup bergelimang harta. Namun, sejak awal film mereka digambarkan sebagai keluarga yang ramah kepada siapapun. Yash dan Nandini sama-sama bersikap baik kepada Daijan dan sudah menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Namun ketika Daijan mengundang Yash untuk menghadiri pernikahan puterinya, Yash menolak. Penolakan semacam ini akan logis apabila Yash dan Daijan tidak begitu mengenal atau sedang memiliki masalah. Tetapi, hubungan keduanya terjalin dengan baik sehingga tidak ada alasan yang kuat bagi Yash untuk menolak. Yash tidak merestui hubungan Rahul dengan Anjali. Karena Daijan adalah orang yang membuat Rahul kenal dengan Anjali, akan lebih logis jika Yash menolak menghadiri pesta pernikahan puteri Daijan karena ia menyalahkan Daijan atas hubungan Rahul dengan Anjali. Anjali yang seharusnya digambarkan sebagai gadis dari keluarga “miskin” juga tetap diperlihatkan memiliki tempat tinggal yang layak dan mampu mengadakan pesta. Hal ini sepertinya salah satu kecenderungan film-film india untuk melebih-lebihkan image positif keluarga India, bahkan untuk keluarga yang sederhana. Dengan demikian, semakin sulit melihat kontras status sosial antara Rahul dan Anjali. Film populer yang menjadi standar percintaan dua manusia berbeda kelas sosial adalah Titanic. Jika kita mengacu pada contoh yang ditampilkan dalam Titanic, jelas sekali film tersebut menampilkan kontras kelas sosial antara Jack dan Rose dan ada alasan yang jelas mengapa ibu Rose tidak merestui hubungannya dengan Jack.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

Kecenderungan film India melebih-lebihkan image positif kehidupan keluarga India juga tampak jelas pada gaya hidup keluarga Rahul setelah pindah ke London. Tempat tinggal, kendaraan, hingga pakaian Rahul beserta keluarganya adalah bagian dari gaya hidup golongan kelas atas. Hal ini, walau pada dasarnya mungkin, tidak membantu memvisualisasikan cerita tentang seorang anak “pungut” yang dulunya kaya raya tetapi menjadi miskin karena tidak lagi memiliki hak atau akses atas kekayaannya yang bersumber dari orangtua angkatnya. Akan lebih masuk akal jika Rahul dan Anjali pindah ke negara yang masih masuk dalam benua Asia atau Australia dan lebih masuk akal lagi jika ia hidup “biasa” di luar negeri ketimbang hidup mewah. Rahul juga beberapa kali mengeluh soal biaya telepon dan konsumsi yang harus ia tanggung—menandakan bahwa ia mungkin tidak kaya raya, tetapi di sisi lain gaya hidup keluarganya adalah gaya hidup keluarga kaya raya yang tidak memberikan alasan logis baginya untuk mengeluh soal biaya telepon. Terdapat pula adegan Rahul kesal karena ban mobilnya bocor dan ia tidak bisa berangkat ke kantor. Hal ini tampaknya tidak bermasalah, namun jika diamati, mobilnya merupakan sebuah mobil mahal yang cukup untuk membeli dua buah atau bahkan lebih mobil yang umum. Daripada menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli satu mobil mahal, akan lebih logis jika ia menggunakan uangnya untuk membeli dua mobil yang biasa. Narasinya bahkan akan lebih logis lagi jika Rahul hanya memiliki satu mobil “biasa” karena ia tidak memiliki uang untuk membeli mobil mewah apalagi lebih dari satu. Maka, kekesalannya akibat mobil yang rusak dapat dimaklumi. Kekurangan dalam hal logika detil cerita Drama Serius ini terjadi secara berulang di sepanjang film ini—walaupun secara umum alur ceritanya sudah logis karena dinaungi oleh genre Musikal-nya.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini tidak konsisten. Kabhi Khushi mengeksplorasi lebih dari satu topik cerita sehingga terjadi banyak percabangan cerita yang membuat alurnya tidak konsisten. Tidak begitu jelas apakah film ini ingin menceritakan dinamika kehidupan keluarga yang mengkesplorasi hubungan ayah dan anak, dinamika percintaan dua insan manusia yang terlarang dan penuh rintangan, dinamika hubungan persaudaraan kakak-beradik yang fokus pada pencarian sang adik mengetahui kebenaran yang selama ini disembunyikan darinya dan menjalin kembali hubungan persaudaraan dengan kakaknya, dinamika kehidupan imigran India yang tinggal di luar negeri, atau sesuatu yang lain. Pada akhirnya, film ini mengetengahkan dinamika kehidupan berkeluarga terutama hubungan anak dengan orangtua. Namun, berbagai pengalihan cerita sebelumnya membuat alur ceritanya tidak konsisten dan durasi filmnya menjadi lebih panjang dari yang diperlukan. Dalam film animasi A Goofy Movie yang tampaknya konyol, alur ceritanya sudah konsisten karena fokus membahas bagaimana hubungan ayah dan anak. Terdapat adegan percintaan yang turut mengubah hubungan Goofy dengan anaknya, tetapi percintaan tersebut tidak dieksplorasi terlalu jauh dan hanya bagian yang benar-benar menentukan jalannya cerita saja. Film Romeo+Juliet yang dirilis tahun 1996 juga menceritakan mengenai cinta terlarang, namun fokusnya benar-benar pada dinamika cinta antara Romeo dengan Juliet sehingga dinamika hubungan mereka dengan keluarga masing-masing tidak dieksplorasi terlalu jauh. Melihat begitu banyaknya percabangan cerita dalam film ini, secara struktur akan lebih baik jika filmnya dibagi menjadi beberapa segmen seperti dalam film Justice League atau dijadikan sebuah miniseri.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Para pemeran dalam film ini sudah dipilih dengan baik. Berbagai kekurangan dalam akting di film ini umumnya bukan dikarenakan sang aktor tidak pandai berakting, tetapi karena dialognya yang kurang baik karena kurang logis dan tidak konsisten. Alur yang tidak konsisten ini menyebabkan perubahan karakter yang tidak konsisten pula terutama pada karakter Anjali. Kemistri antara Shah Rukh Khan dengan Kajol sudah baik—apalagi mengingat keduanya menuai pujian dalam film Kuch Kuch Hota Hai. Amitabh Bachan dan Jaya Bachan juga telah berakting dengan baik sebagai pasangan suami istri—terlepas dari kenyataan bahwa keduanya adalah pasangan suami-istri sungguhan di kehidupan nyata.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

04 Music Match

Lagu-lagu yang dipilih dalam film ini dinilai memiliki kualitas yang bagus. Album soundtrack film ini dipuji-puji dan laris di pasaran. Sebagian besar kalangan menyatakan bahwa lagu-lagu dalam film ini adalah lagu yang sangat bagus. Namun, lagu yang bagus kualitasnya bukan berarti serasi dengan alur cerita dan yang terpenting mendukung jalannya cerita. Kelemahn pemilihan lagu dalam film ini bukan karena lagunya jelek, tetapi karena lagu yang disajikan tidak mendukung jalannya cerita dan hanya disajikan untuk disajikan saja karena lagu-lagu dalam film ini memang bagus kualitasnya dan banyak yang catchy serta serasi dengan koreografi yang ditampilkan (it’s there for the sake of being there). Kesalahan ini diperparah oleh posisi Kabhi Khushi sebagai sebuah film Musikal. Dalam standar film Musikal, lagu yang disajikan tidak bisa muncul hanya sebatas sebagai pengiring, tetapi harus menjadi bagian dari dialog yang melanjutkan alur ceritanya. Dalam Kabhi Khushi, alur ceritanya seolah berhenti sejenak untuk menampilkan lagu, baru setelah lagu itu selesai narasinya dilanjutkan. Sebuah film Musikal seharusnya menggunakan lagu itu untuk terus melanjutkan alur cerita filmnya.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi.

06 Costume Design

Dari segi desain, tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Walau demikian, beberapa kostum tampak dikenakan pada situasi yang kurang tepat dan berpotensi membuat narasinya kurang logis—misalnya adegan ketika Anandi berkunjung ke London dan berjalan seorang diri di pusat perbelanjaan dengan pakaian khas India lengkap yang sama sekali tidak praktis dikenakan setelah perjalanan jauh.

07 Background/Set Match

Secara artistik, tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Namun, latar belakang berupa properti milik karakter-karakter dalam film ini kurang berhasil mendukung jalannya cerita (berkaitan dengan poin Logika Cerita untuk menampilkan kontras kondisi perekonomian karakter-karakternya).

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan untuk efek visual film ini.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

09 Audience Approval

Kabhi Khushi mendapatkan tanggapan yang positif dari penonton umum. Tidak heran, film ini sukses besar secara finansial.

10 Intentional Match

Setelah kesuksesan Kuch Kuch Hota Hai, sutradara Karan Johar ingin menggunakan formula kesuksesan yang sama dalam sebuah film musikal baru yang lebih serius dan memiliki tema besar tentang keluarga—bagaimana dinamika kehidupan berkelarga lintas generasi. Maka, terlihat sekali bayang-bayang Kuch Kuch Hota Hai yang memang sengaja dimasukkan dalam film ini mulai dari yang sangat jelas seperti pemilihan aktor, penggunaan musik, hingga adegan komedi yang sebelumnya ditampilkan dalam Kuch Kuch Hota Hai. Meskipun logika cerita dan konsistensi cerita film in kurang baik, tetapi pada akhirnya maksud narasi film ini telah disampaikan dengan jelas—asalkan penonton mau bersabar. Formula kesuksesan Kuch Kuch Hota Hai yang diterapkan dalam film ini juga terbukti berhasil menjadikan Kabhi Khushi sebagai sebuah film yang sukses secara finansial dan menjadi sebuah Drama populer—walaupun tanggapan kritkus tidak se-positif Kuch Kuch Hota Hai.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

01 Skywalker’s Schemata

Saya tahu betul bahwa Kuch Kuch Hota Hai dan Kabhi Khushi adalah film-film Bollywood populer yang cukup sering ditayangkan di televisi Indonesia. Saya pun sadar bahwa keduanya mendapatkan tanggapan masyarakat yang sangat positif. Namun, saya dulu dengan sengaja menghindari film-film India karena bagi saya film-filmnya kurang serius dan terlalu konyol. Tentu saja cara berpikir saya perlahan berubah dan pada tahun 2014, saya memutuskan untuk menonton tiga judul film India: Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi, dan Chori Chori Chupke Chupke. Sebelumnya saya hanya menyaksikan sekilas saja film-film tersebut di televisi tetapi cepat-cepat saya ganti saluran TV untuk menonton film kartun. Maka, 2014 praktis menjadi tahun pertama saya berkenalan dengan dunia sinema India. Beruntung saya lebih dulu menonton Kuch Kuch Hota Hai karena film itu lebih populer dan ternyata dijadikan sebagai referensi dalam film Kabhi Khushi. Apabila saya tidak menonton Kuch Kuch Hota Hai lebih dulu, akan ada banyak referensi yang gagal saya pahami dan tentunya mengubah sensasi pngalaman saya menonton filmnya. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kuch Kuch Hota Hai dan menurut saya film tersebut pantas menerima berbagai pujian yang selama ini diterima (worth the praise). Namun, ada satu hal yang tidak berhasil dilakukan oleh Kuch Kuch Hota Hai yang diklaim oleh banyak orang: film tersebut tidak berhasil membuat saya tenggelam dalam kesedihan sampai menangis.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

Ketika Kabhi Khushi dimulai, saya merasa kesal dan pusing karena alur ceritanya berantakan. Tidak jelas ke mana arah narasi film ini. Saya juga sebenarnya kesal dengan keputusan film ini untuk terlalu mengandalkan popularitas Kuch kuch Hota Hai. Saya tidak bisa menahan pikiran untuk membanding-bandingkan film ini dengan Kuch Kuch Hota Hai dan menyimpulkan bahwa film sebelumnya jauh lebih baik. Namun seiring bergulirnya adegan dalam film, saya mulai memahami alur ceritanya dan mulai terbiasa dengan alurnya yang ke sana ke mari. Pada akhirnya, terlepas dari banyak kekurangan dalam film ini, Kabhi Khushi berhasil melakukan sesuatu yang tidak berhasil dilakukan oleh Kuch Kuch Hota Hai kepada saya: membuat saya menangis. Kemampuan film ini untuk mengaduk-aduk perasaan saya membuat saya seketika melupakan berbagai kelemahannya. Hidup memang seperti itu, kadang suka dan kadang duka—tetapi kita harus sabar menjalaninya. Saya harus bersabar untuk bisa tenggelam ke dalam cerita film ini dan mengalaminya seperti banyak orang lainnya ketika film ini pertama kali dirilis. This movie makes no sense—and yet when it does, it really does so you can feel it. It is a remarkable journey through ups and dows, from whimsical songs to deep and meaningful serious conversations. You do not just watch Kabhi Khushi Kabhie Gham, you feel Kabhi Khushi Kabhie Gham. Well done.

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.

02 Awards

Film ini menerima berbagai nominasi dan penghargaan yang penting. Dalam penghargaan film penting India, Filmfare Awards, film ini menerima 15 nominasi dan memenangkan 5 penghargaan.

Award

Category

Nominee

Result

Screen Awards

Best Actress

Kajol

Won

Jodi No. 1

Shahrukh Khan & Kajol

Valenciennes International Film Festival

Best Film (Special Jury Award)

Yash Johar

Best Film (Audience Jury Award)

Best Film (Student Jury Award)

Best Actress

Kajol

Bleu Nord Award

Jatin Lalit, Sandesh ShandilyaAadesh Shrivastava

3rd International Indian Film Academy Awards

Best Supporting Actress

Jaya Bachchan

Best Male Playback

Sonu Nigam for "Suraj Hua Maddham"

Best Dialogue

Karan Johar

Best Art Direction

Sharmishta Roy

Best Background Score

Babloo Chakravarty

Best Sound Recording

Anil Mathur and Nakul Kante

Best Costume Design

Manish Malhotra

Best Makeup

Mikey Contractor

Zee Cine Awards

Best Playback Singer – Male

Sonu Nigam for "Suraj Hua Maddham"

Zee Cine Special Award for Outstanding Performance – Female

Kajol

 

03 Financial

Dari dana sebesar ₹400 juta, Kabhi Khushi berhasil menjual tiket sebesar ₹1.36 miliar.

04 Critics

Film ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari kritikus film yang mengkritik lemahnya narasi yang tidak konsisten dalam film ini. Namun, mayoritas kritikus memberikan tanggapan positif untuk akting para aktor dalam film ini.

05 Longevity

Kabhi Khushi Kabhie Gham masih tetap populer bahkan setelah filmnya berusia lebih dari 10 tahun. Tanggapan publik pun secara umum masih tetap positif.

Final Score

Skor Asli                     : 8

Skor Tambahan           : +1/2

Skor Akhir                  : 8.5/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Kabhi Khushi Kabhie Gham...

Rilis                 : 2011

Format             : VCD 2.0

Kode Warna    : PAL/50hz

Fitur                : -

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©2001/Dharma Productions/Kabhi Khushi Kabhie Gham.../All Rights Reserved.