Review Animasi The Wild Thornberrys Movie (2002) Aksi Gadis yang Mampu Bicara dengan Hewan

 

Review The Wild Thornberrys Movie (2002) Aksi Gadis yang Bisa Bicara dengan Hewan

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

images©2002/Nickelodeon, Paramount/The Wild Thornberrys Movie/All Rights Reserved.

Genre             : Petualangan—Fantasi [Hand-drawn Animation/Animasi Tradisional]

Rilis                 :

Domestic Releases:

December 20th, 2002 (Wide) by Paramount Pictures, released as The Wild Thornberrys

International Releases:

February 7th, 2003 (Wide) (United Kingdom)

Video Release:

April 1st, 2003 by Paramount Home Video, released as Wild Thornberrys Movie, The

MPAA Rating:

PG for some adventure peril.

Durasi             : 85 menit

Sutradara       : Cathy Malkasian dan Jeff McGrath

Pemeran         : Lacey Chabert, Tim Curry, Jodi Carlisle, Flea, Danielle Harris, Lynn Redgrave, Tom Kane, Rupert Everett, Marisa Tomei

Episode           : -

Sinopsis

Eliza Thornberry adalah seorang gadis yang diberi anugerah kemampuan berbicara dengan binatang. Kemampuan itu didapatkannya setelah menyelamatkan seekor babi hutan jelmaan Dukun [Shaman] Mnyambo. Eliza akan dapat berbicara dengan binatang selama ia merahasiakan kemampuannya tersebut. Sudah sejak lama Eliza hidup bertualang bersama keluarganya mengelilingi dunia dengan sebuah kendaraan karavan serba guna. Kedua orangtuanya, Nigel Thornberry dan Marianne, adalah pasangan pembuat dokumenter satwa liar. Mereka senantiasa melakukan ekspedisi bersama Eliza, kakak perempuannya Debby, seorang anak hutan yang diberi nama Donnie, dan peliharaan Eliza yakni seekor simpanse bernama Darwin. Keluarga Thornberry sedang berkemah di Afrika karena Nigel berencana merekam kejadian langka berkumpulnya kawanan gajah saat terjadi gerhana matahari. Perkemahan mereka dikunjungi oleh ibu Nigel, Grand Momsie (Cordelia Jasmin McGold Thornberry), yang kesal dengan perilaku anak-anak perempuan Nigel yang terlalu liar. Ketika sedang bermain dengan anak-anak cheetah, Eliza dikejutkan dengan kedatangan pemburu yang menculik salah satu anak cheetah bernama Tally. Kejadian tersebut membuat Eliza sangat terpukul dan menyalahkan dirinya sendiri. Grand Momsie mendesak agar Eliza dibawa pulang ke London untuk dimasukkan ke dalam sekolah asrama. Kedua orangtua Eliza sebetulnya enggan mengirimnya pergi, tetapi mereka menganggap ekspedisi mereka terlalu berbahaya dan sepakat untuk mengirim Eliza ke London.

Setibanya di sekolah asrama, Eliza dikejutkan oleh Darwin yang menyusup ke dalam koper dan mengikutinya sampai ke London. Eliza berusaha menjelaskan kepada Darwin bahwa binatang tidak boleh berada di dalam sekolah dan Darwin harus senantiasa bersembunyi. Bukannya berdiam diri, Darwin justru mengacak-acak kasur dan barang-barang milik teman sekamar Eliza, Sarah Wellington. Hal itu membuat Eliza dan teman sekamarnya tidak akur. Selama sekolah berlangsung, Eliza senantiasa menyendiri dan berbicara dengan binatang-binatang di London. Teman-temannya menganggap Eliza sebagai seorang anak yang aneh. Saat makan malam, beberapa teman sekelas Eliza menanyakan tentang pengalamannya bertemu dengan berbagai satwa liar. Tampaknya, teman-teman Eliza justru sangat tertarik mendengarkan cerita tentang petualangan keluarga Thronberry. Satu-satunya teman yang tidak menyukai kisah petualangan Eliza adalah Sarah Wellington, teman sekamarnya. Di saat Eliza mulai mendapatkan teman, Darwin kembali berulah. Kali ini, ia mencuri seragam Sarah dan menyamar sebagai siswa di asrama. Sarah menyadari bahwa seragam yang dipakai oleh Darwin adalah seragamnya yang berharga mahal. Maka, ia memaksa Darwin untuk melepas seragam tersebut. Akhirnya, seluruh sekolah mengetahui bahwa siswa tersebut adalah seekor simpanse yang menyamar. Terjadilah sebuah keributan yang membuat Eliza dan Darwin dihukum. Pihak sekolah akan menghubungi Grand Momsie untuk menyelesaikan masalah pelanggaran aturan oleh Eliza. Sebelum Grand Momsie tiba di sekolah, Eliza berencana untuk melarikan diri dan kembali ke Afrika. Ia meminta bantuan Sarah Wellington yang setuju untuk membantu Eliza karena jika Eliza pergi, ia bisa menggunakan kamar asrama untuk dirinya sendiri. Akhirnya, Eliza menyelinap dan terbang menuju Afrika.

Setelah Eliza sampai di Afrika, ia harus menggunakan kereta untuk mencapai lokasi perkemahan orangtuanya. Namun di tengah perjalanan Eliza melihat seekor badak yang kelelahan dan kesakitan akibat serangan pemburu. Gadis itu memutuskan untuk melompat dari kereta dan menyelamatkan badak yang terancam nyawanya. Tak lama berselang, Eliza dibantu oleh pasangan peneliti satwa/dokter hewan Brietta dan Sloan Blackburn yang menawarkan untuk mengantar Eliza ke perkemahannya. Namun, Eliza menolak karena perkemahannya sudah dekat. Nigel Thornberry dan Marianne belum tahu kalau Eliza kabur dari asrama. Grand Momsie meminta Debby untuk merahasiakan hal tersebut karena mereka akan menjemput Eliza secara diam-diam dan membawanya kembali ke asrama. Nigel dan Marianne kembali melanjutkan ekspedisi mereka untuk mendokumentasikan fenomena berkumpulnya para gajah di saat gerhana matahari. Eliza sampai di perkemahan dan bertemu dengan Debby yang memberi tahu bahwa kakek dan nenek mereka telah datang untuk menjemput Eliza. Gadis itu bertekad untuk mencari Tally si anak cheetah dan langsung pergi meninggalkan perkemahan. Debby terpaksa mengejarnya seorang diri menembus lebatnya hutan Afrika. Ketika sedang melakukan ekspedisi pencarian, Eliza bertemu dengan seekor gorilla yang memberi tahu tentang keberadaan para pemburu. Eliza menyimpulkan bahwa para pemburu berencana untuk membunuh para gajah di saat mereka berkumpul di waktu gerhana matahari berlangsung. Misi penyelamatan Eliza pun berubah menjadi sebuah misi yang sangat berbahaya melawan para pemburu dan melawan waktu. Sanggupkah Eliza menyelamatkan para gajah sebelum terlambat? Siapakah para pemburu yang sebenarnya?

01 Story Logic

The Wild Thornberrys Movie sudah logis sesuai dengan genrenya. Sebagai sebuah animasi, film ini memiliki keleluasaan yang lebih dalam menampilkan ekspresi karakternya. Maka, wajar jika ada banyak hal yang tidak logis atau mustahil dalam live action menjadi logis dan mungkin di dalam animasi ini. Bagaimana mobil ComVee bisa bermanuver di luar nalar, bagaimana motor CongoCom tetap bisa menyala setelah tenggelam di dalam lumpur, bagaimana Darwin bisa menyamar sebagai siswa asrama, dan berbagai keanehan realita lainnya adalah hal yang wajar dalam sebuah animasi. Tentu saja, dunia animasi sekalipun harus memiliki setidaknya seutas benang merah dengan kenyataan; misalnya bisa saja CongoCom menyala setelah tenggelam, tetapi CongoCom tidak akan bisa menyala jika sudah hancur lebur. Darwin bisa saja menyamar menjadi seorang siswa dengan menggunakan seragam sekolah, tetapi jika seragam itu dilepas maka penyamarannya aka terbongkar. Mempermasalahkan isu logika realita dalam animasi semacam ini sama saja dengan mempermasalahkan televisi di rumah Patrick Star yang bisa menyala meskipun terbuat dari pasir dalam serial Spongebob Squarepants.

Selain memiliki keleluasaan yang “lebih” dalam mengekspresikan karakternya, film ini juga merupakan sebuah Fantasi. Kisah Fantasi memiliki keistimewaan tersendiri yang memungkinkannya untuk tampil tidak masuk akal selama cerita tersebut memberikan penjelasan mengenai aturan-aturan di dunianya sendiri. Kemampuan Eliza berbicara dengan binatang tidaklah masuk akal dalam sebuah film Drama murni. Namun, film ini adalah sebuah Fantasi yang menawarkan penjelasan tersendiri: Eliza mendapatkan kemampuan bicara dengan binatang setelah menyelamatkan Shaman Mnyambo. Kemampuan Eliza berasal dari kekuatan supranatural yang tidak diberikan kepada sembarangan orang dan akan hilang jika Eliza membocorkan kemampuannya kepada orang lain. Dengan demikian, The Wild Thornberrys telah membuat sebuah konsep yang tidak masuk akal menjadi masuk akal sesuai koridor genre Fantasi. Aturan dunia Fantasi dalam film ini memberikan dukungan pada pola genre Petualangan yang ada di dalam The Wild Thornberrys Movie. Eliza memanfaatkan kemampuan Fantasinya untuk membantu Petualangannya. Dalam sebuah film Petualangan, perjalanan atau ekspedisi yang dilakukan oleh karakter utama haruslah meaningful atau penting dalam mengubah jalannya cerita dan kepribadian karakternya—the adventure changes something in the main character. Petualangan dalam film ini sudah disajikan secara meaningful dan mengubah [megembangkan] karakteristik Eliza sebagai tokoh utama.

02 Story Consistency

Alur cerita film ini sudah konsisten. Permasalahan-permasalahan yang disajikan di awal film sudah dieksplorasi dan diselesaikan dengan baik. Film ini merupakan sebuah bagian dari serial televisi The Wild Thornberrys yang populer [1998-2004] sehingga konsep dan logika ceritanya “tinggal” meneruskan konsep yang sudah dibangun dengan baik dalam serial televisinya. Meski demikian, film ini tidak mengharuskan penonton untuk menyaksikan seluruh episode animasinya untuk memahami konsep dasar yang mengikat logika ceritanya. Film ini secara singkat dan efektif menjelaskan bahwa Eliza mampu berbicara dengan binatang berkat anugerah dari Shaman Mnyambo. Latar belakang yang sangat penting ini disajikan seperlunya sehingga tidak mengganggu fokus utama cerita di dalam film ini. The Wild Thornberrys Movie bukanlah sebuah film Origin yang mengeksplorasi asal mula Eliza mampu berbicara dengan hewan maupun meneruskan episode yang spesifik dari serialnya. Film ini memiliki sebuah fokus cerita tersendiri yakni bagaimana Eliza memilih untuk hidup: apakah ia akan memilih untuk tinggal di London atau lebih memilih untuk tetap hidup bertualang bersama keluarganya. Film ini juga menampilkan konflik dengan tokoh jahat yang terfokus dan konsisten. Musuh Eliza dalam film ini adalah para pemburu yang menculik Tally, seekor anak cheetah sahabat Eliza. Dengan demikian, keluarga Thornberrys memiliki alasan yang kuat untuk mengirimkan Eliza ke London [mereka khawatir dengan keselamatan Eliza yang terlalu berani melawan pemburu] dan Eliza sendiri memiliki alasan yang kuat untuk meninggalkan asrama [ia harus menyelamatkan sahabatnya]. Tidak ada percabangan cerita yang membelokkan fokus dari film ini.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan pengisi suara dalam film ini sudah baik. Tentu saja, para pengisi suara umumnya adalah pengisi suara serial televisinya yang sukses. Dengan demikian, para aktor sudah melekat dengan karakter mereka masing-masing sesuai dengan serial televisinya. Para pengisi suara dalam film layar lebar ini sudah menyajikan kemampuan akting suara seperti yang mereka sajikan dalam serial televisinya sehingga tidak terjadi penurunan atau perubahan kualitas pengisian suara. Singkatnya, para pengisi suara sudah mengenal karakter mereka dengan sangat baik sehingga sudah terdengar “natural” dan cocok memerankan karakter masing-masing.

04 Music Match

Musik dan lagu dalam film ini sudah baik. The Wild Thornberrys Movie bukanlah sebuah film Musikal, sehingga lagu yang diperdengarkan memang sebatas mengiringi jalannya cerita dan tidak menjadi bagian dari dialog ceritanya. Meski demikian, lagu-lagu yang dipilih sudah sesuai dengan masing-masing nuansa adegannya.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik. Gambar-gambar adegan Aksi yang ditampilkan sudah mampu mendukung pola genre Petualangan di dalam film ini. Sinematografi ketika Eliza mengejar pemburu, misalnya, sudah baik. Adegan tersebut memperlihatkan Eliza yang bergelantungan di tangga tali helikopter para pemburu. Sinematografi adegan tersebut berhasil memperlihatkan seberapa seriusnya adegan tersebut yang membuat reaksi orangtua Eliza menjadi logis [kejadian itu benar-benar berbahaya sehingga ayah dan ibu Eliza “harus” mengirimkannya ke asrama]. Selain itu, sinematografinya juga sudah menguatkan nuansa misteri mengenai siapa pemburu binatang yang sebenarnya karena hanya belatinya saja yang diperlihatkan.

06 Character Design

Desain karakter dalam The Wild Thornberrys Movie sudah baik karena telah membentuk sebuah bahasa desain yang seragam. Desain karakter dalam film ini sudah sesuai antara satu karakter dengan karakter lainnya, antara karakter binatang dengan karakter manusia, dan antara karakter dengan latar belakangnya. Dengan demikian, karakter dalam film ini sudah terlihat seperti berasal dari satu universe yang sama. Berbeda dengan animasi tradisional [bukan CGI] Disney dan DreamWorks yang umumnya menggambarkan karakter dengan cukup realistis, karakter-karakter Nickelodeon secara umum memang tidak realistis dan tidak proporsional. Karakter-karakter Nickelodeon satu angkatan [The Wild Thornberrys, Rugrats, Hey Arnold, dan Spongebob Squarepants] umumnya didesain seperti karikatur sehingga terlihat lebih ekspresif daripada karakter Disney dan DreamWorks terutama dalam memperlihatkan adegan Komedi.

07 Background/Set Match

Desain latar belakang film ini sudah baik karena sesuai dengan desain karakternya dan membentuk sebuah universe yang seragam.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual The Wild Thornberrys Movie secara umum sudah baik. Jika dibandingkan dengan film-film Disney dan DreamWorks satu angkatan, film ini terlihat memiliki kekurangan dalam gerakan karakter yang tidak sehalus karakter Disney. Namun perlu diingat bahwa film ini dibuat dengan dana dan skala yang jauh lebih kecil dibandingkan film-film Disney 2D di tahun yang sama. Efek visual film ini sudah lebih baik dibandingkan dengan serial televisi yang ditayangkan sebelumnya sehingga sudah terlihat jelas upaya pembuatnya untuk meningkatkan kualitas animasi The Wild Thornberrys agar tampil “layak” di layar lebar.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

10 Intentional Match

Seperti yang tertera pada judulnya, The Wild Thornberrys Movie, film ini merupakan sebuah episode The Wild Thornberrys yang lebih panjang dan ideal untuk tayangan layar lebar [bioskop]. Film ini telah berhasil mengembangkan konsep sederhana sebuah episode The Wild Thornberry menjadi sebuah film layar lebar yang “pantas”—dalam artian film ini tidak terkesan seperti sebuah episode The Wild Thornberry, melainkan benar-benar sebuah film layar lebar yang dapat dicerna oleh penonton yang bahkan belum pernah menyaksikan serialnya sama sekali atau tidak familiar. Film ini juga berhsil meningkatkan [upgrade] kualitas teknis animasinya sehingga benar-benar terlihat seperti sebuah film bioskop yang ideal. Hal semacam ini dapat disimpulkan berdasarkan pengamatan panjang membandingkan antara masing-masing versi televisi dan versi layar lebar dari berbagai cerita. Versi televisi umumnya terlihat lebih “murah” dibandingkan dengan versi bioskop. “Murah” di sini juga dapat dijelaskan melalui pengamatan visual seperti lebih halusnya gerakan karakter layar lebar, lebih halusnya pewarnaan karakter layar lebar, dan lebih konsistennya anatomi karakter layar lebar. Anda bisa mencoba mengamati fenomena ini dengan membandingkan antara film-film Disney seperti Aladdin, The Little Mermaid, dan Beauty and the Beast dengan serial animasinya [khusus untuk Beauty and the Beast dengan Belle’s Magical World].

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya benar-benar menyuai film ini. Sejak awal, saya memang penggemar serial televisinya dan versi The Movie ini benar-benar memuaskan saya. Kualitas film ini jauh melebihi crossover Rugrats Go Wild yang menggabungkan universe Rugrats dengan The Wild Thornberrys. Saya baru menonton ulang film ini sekitar tahun 2019 dan film ini membuat saya kembali ke tahun 2002. Saya teringat masa-masa ketika saya sudah siap menghadap televisi di sore hari sepulang sekolah untuk menonton The Wild Thornberry. Sebagai seorang anak kecil, saya dulu sangat terpukau dengan konsep seorang anak yang bisa bicara dengan binatang. Terlebih lagi, saya sangat ingin bertualang menggunakan ComVee yang sangat nyaman dan berfungsi seperti sebuah rumah berjalan. ComVee semacam itu mustahil untuk ada sungguhan, tetapi ComVee itu sangatlah imajinatif dan sangat menarik bagi jiwa anak kecil saya. Perkataan saya ini sudah cukup untuk menjelaskan hubungan personal yang saya miliki dengan The Wild Thornberrys. Versi The Movie film ini berhasil merangkum esensi The Wild Thornberrys dengan baik dan tetap menghibur bahkan setelah berusia lebih dari 10 tahun [20 tahun saat atikel ini ditulis]. Tidak hanya cerita dan animasinya, saya sangat menyukai soundtrack film ini yang berjudul Father and Daughter karya Paul Simon. The Wild Thornberrys Movie is a heartwarming magical adventure that will enthrall the whole family across generations.

02 Awards

The Wild Thornberrys Movie tidak menerima penghargaan yang penting atau fenomenal untuk disebutkan. Satu-satunya pencapaian paling recognizeable dari film ini adalah nominasi Oscar untuk Best Original Song. Film ini dirilis di waktu yang sama dengan animasi populer lainnya seperti Treasure Planet, Spirit: Stallion of the Cimarron, Ice Age, Lilo & Stitch, serta Spirited Away untuk pasar Amerika. Sungguh disayangkan sebuah animasi dengan hasil penilaian yang baik tetap tidak berhasil meraih penghargaan yang berarti.

03 Financial

Dari dana sebesar $25 juta, film ini berhasil menjual tiket sebesar $60 juta. Meskipun penjualan tiketnya tidak sampai $100 juta, The Wild Thornberrys Movie tetaplah sukses. Apalagi, film ini dirilis di waktu yang sama dengan The Lord of the Rings: The Two Towers dan berdekatan dengan Treasure Planet. Bahkan jika keuangan film ini dibandingkan dengan Treasure Planet dari Disney, The Wild Thornberrys Movie seharusnya lebih menguntungkan karena Treasure Planet menjual tiket sebesar $109 juta dari dana pembuatan film sebesar $140 juta—bandingkan dengan The Wild Thornberrys Movie yang hanya memerlukan dana pembuatan $25 juta.

The Wild Thornberrys Movie (2002) Theatrical Performance

Domestic Box Office

$40,108,697

Details

International Box Office

$20,586,040

Details

Worldwide Box Office

$60,694,737

Further financial details...

04 Critics

Sebagian besar kritikus film memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

05 Longevity

Meskipun tanggapan penonton secara umum masih tetap positif, popularitas film ini semakin menurun. Tidak ada banyak diskusi atau forum yang membicarakan tentang film ini. Salah satu tanda lemahnya popularitas sebuah film 2020 ke bawah adalah lemahnya promosi pihak studio dalam merilis film tersebut ke berbagai paket home video. Sebuah film yang populer dan tetap diminati generasi baru akan rutin dirilis ulang dalam paket-paket DVD serta Blu-ray eksklusif. Paket semacam ini tidak tersedia untuk The Wild Thornberrys Movie. Secara umum, popularitas The Wild Thornberrys dimiliki oleh serial televisinya, bukan oleh filmnya.

Final Score

Skor Asli                     : 10

Skor Tambahan           : -1

Skor Akhir                  : 9/10

***

STREAMING

Amazon

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©2002/Nickelodeon, Paramount/The Wild Thornberrys Movie/All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.