Review dan Sinopsis Barnyard (2006) Sapi-Sapi Gila Pesta [Party
Animals—Literally!]
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
“Otis,
a strong man stands up for himself, a stronger man stands up for others.”—Ben
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
images©2006/Nickelodeon, Paramount/Barnyard/All Rights
Reserved.
Genre : Fabel—Komedi
[Animasi 3D/Full CGI]
Rilis :
Domestic Releases: |
August 4th, 2006 (Wide) by Paramount Pictures |
December 12th, 2006 by Paramount Home Video, released
as Barnyard - The Original Party Animals |
|
MPAA Rating: |
PG for
some mild peril and rude humor |
Durasi : 90 menit
Sutradara : Steve Oedekerk
Pemeran : Kevin
James, Courteney Cox, Sam Elliott, Danny Glover, Wanda Sykes, Andie MacDowell, David Koechner
Episode : -
Sinopsis
Manusia
mengira kalau para binatang tidak memiliki kecerdasan dan tidak bisa
berperilaku seperti manusia. Namun, manusia keliru. Setiap kali tidak ada
manusia yang melihat, para binatang akan berperilaku seperti manusia, termasuk
berbicara. Khusus untuk seekor sapi peternakan bernama Otis, perilaku manusia
yang paling ia sukai adalah mengadakan pesta di lumbung peternakan si Farmer
Buyer tua. Peternakan itu dipimpin oleh ayah Otis, Ben, yang bijaksana dan
penuh tanggung jawab. Ben sangat berbeda dengan Otis yang senang berpesta dan
bersenang-senang. Sebelum menghadiri rapat rutin di lumbung, Otis dan
sahabat-sahabatnya: Pip si tikus, Pig si babi, Peck si ayam jago yang belum
bisa berkokok, dan Freddy si musang yang berusaha mengendalikan nafsunya
memangsa Peck—melakukan atraksi berselancar menuruni jurang hingga mendarat di
peternakan ayam. Maka, mereka semua terlambat menghadiri rapat. Selama rapat
berlangsung, Ben menegaskan bahwa penghuni peternakan dilarang berhubungan
dengan para gopher [hewan pengerat yang tinggal di dalam tanah] yang
mengoperasikan pasar gelap memperjualbelikan barang-barang manusia. Saat itulah
Otis menerima panggilan telepon dari ketua gopher untuk membahas tentang
pesanan Otis. Untuk sesaat, semua perhatian tertuju pada Otis yang cepat-cepat
mematikan telepon. Setelah itu, Ben mengingatkan kepada seluruh penghuni
peternakan tentang musim coyote. Para coyote akan lebih aktif mencari mangsa
dan semua satwa diminta waspada.
Setelah
rapat, Ben menasihati Otis untuk bersikap lebih dewasa dan lebih bijaksana.
Menurutnya, makhluk yang kuat bisa melindungi diri sendiri tetapi makhluk yang
lebih kuat bisa melindungi makhluk lainnya. Otis tidak memedulikan perkataan
Ben dan segera pergi melanjutkan aktivitasnya bersenang-senang bersama sahabat-sahabatnya.
Mereka menonton pertandingan olah raga, mengganggu petugas pos, bermain golf,
dan lain sebagainya hingga kelelahan dan merasa bosan. Saat itulah Otis bertemu
dengan dua ekor sapi betina yang baru saja dibeli oleh peternak Buyer. Mereka
adalah Daisy yang sedang hamil dan Bessy yang gemar mengkritik dan penuh dengan
sarkasme. Ketika malam tiba dan peternak Buyer sudah tidur, para binatang
kembali mengadakan pesta. Otis dengan enggan tidak menghadiri pesta karena
harus menjalankan tugasnya menjaga peternakan bersama Ben. Sang ayah kembali
menasihati Otis untuk bersikap bijaksana, tetapi pada akhirnya mengerti kalau
Otis tidak memerhatikan dan sangat ingin menghadiri pesta. Ia pun mengizinkan
Otis untuk berpesta dan Ben berjaga seorang diri. Sementara para binatang
berpesta, sekawanan coyote menyelinap masuk ke peternakan dan menyusup ke dalam
kandang ayam. Kawanan itu dipimpin oleh Dag, musuh bebuyutan Ben yang berniat
menculik 7 ayam untuk disantap. Aksi mereka diketahui oleh Ben yang
menggagalkan upaya penculikan tersebut. Namun karena Ben hanya seorang diri, ia
kewalahan melawan kawanan Dag dan akhirnya Ben tewas.
Setelah
kematian Ben, para hewan ternak sepakat untuk menjadikan Otis sebagai pemimpin
mereka yang baru. Seluruh binatang merasa gembira karena Otis akan menjadi
pemimpin yang baik dan yang terpenting, pemimpin yang “asik” karena gemar
berpesta. Akhirnya, bukannya menjalankan rutinitas rapat seperti yang selalu
dilakukan oleh Ben, Otis justru ikut berpesta di siang hari meskipun ia tahu kalau
pesta di siang hari berisiko diketahui oleh manusia. Benar saja, peternak Buyer
menyaksikan pesta para binatang dan terkejut. Sebelum lelaki tua itu bisa
bereaksi, Miles si keledai sahabat Ben menendang kepala peternak Buyer hingga
ia pingsan. Otis dan teman-temannya lantas mendudukkan peternak Buyer di bawah
pohon dengan dahan besar yang patah agar ia mengira telah tertimpa batang pohon
sampai pingsan dan bermimpi tentang binatang ternak yang berpesta. Pada malam
harinya, Otis bertemu dengan Jersey Cows, sapi-sapi peternakan tetangga, dan
menyaksikan sekelompok anak-anak yang dipimpin oleh Eugene “Snotty Boy” Beady
sedang mengganggu seekor sapi yang tidur. Eugene mengagetkan si sapi hingga
terguling kebingungan. Menyaksikan hal itu, Otis dan Jersey Cows tidak terima
dan memutuskan untuk membalas perbuatan Eugene. Mereka pun mencuri mobil milik Nathaniel
Randall "Nathan" Beady III—paman dari Eugene. Istrinya, Nora,
dianggap sebagai wanita gila karena yakin kalau para sapi bisa berperilaku
seperti manusia.
Otis
dan Jersey Cows mengendarai mobil menuju rumah Eugene dan mengagetkannya ketika
sedang tidur. Melihat para sapi bisa berperilaku seperti manusia, Eugene
mengalami syok berat. Para sapi melanjutkan “petualangan” mereka berkendara di
jalanan sambil “mabuk” minum susu murni. Aksi mereka yang mengendarai mobil
secara ugal-ugalan diketahui oleh patroli polisi yang langsung mengejar mereka.
Untuk menghindari kejaran polisi, Otis terpaksa membanting setir ke perbukitan
yang ditumbuhi pepohonan dan mereka “menyamar” sebagai sapi yang sedang
merumput agar tidak ditangkap polisi. Setelah mengembalikan mobil peternak
Beatty yang sudah ringsek, Otis melihat Dag dan kelompok coyote-nya sedang
berburu di luar pagar peternakan. Karena memiliki dendam atas kematian ayahnya,
Otis nekat mengejar Dag. Namun, keputusannya adalah keputusan yang keliru
karena Dag berburu bersama kawanannya. Para coyote dapat dengan mudah
mengalahkan Otis. Dag mengenali Otis sebagai anak Ben dan memilih untuk membuat
perjanjian. Ia meminta Otis untuk bersikap “biasa saja” dan membuat semua
penghuni peternakan melupakan ancaman coyote. Mereka akan datang besok malam ke
peternakan untuk menculik beberapa hewan dan Otis harus mengatur supaya
seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Karena sudah kalah, Otis tidak punya
pilihan. Sekembalinya ke peternakan, Otis memutuskan untuk pergi meninggalkan
peternakan. Apakah yang akan dilakukan oleh para coyote? Sanggupkah Otis
mengikuti jejak ayahnya sebagai pelindung peternakan?
01 Story Logic
Konsep cerita dalam Barnyard sudah logis sesuai dengan genrenya. Film ini merupakan sebuah Komedi yang menampilkan karakter binatang berperilaku layaknya manusia. Maka, Barnyard merupakan sebuah Fabel atau cerita binatang. Berbagai “keanehan” seperti binatang yang bisa berbicara, binatang yang bisa mengendarai mobil dan sepeda motor, keberadaan manusia yang tidak menyadari perilaku para binatang, serta berbagai keanehan lain yang berkaitan dengan logika dunia/universe dalam film ini sebenarnya sudah logis sesuai dengan genrenya. Terlebih lagi, Barnyard merupakan sebuah film Komedi yang artinya memiliki keleluasaan yang lebih dalam memperlihatkan berbagai adegan yang tidak masuk akal jika dilihat dari perspektif Drama atau cerita yang realistis. Barnyard amatlah tidak realistis—dan memang begitulah jati diri film ini. Menyaksikan Barnyard dengan harapan logika cerita yang kuat merupakan sebuah pemikiran yang keliru. Bahkan, film ini masih lebih tidak masuk akal dibandingkan dengan animasi Disney Home on the Range yang sama-sama memperlihatkan sapi sebagai tokoh utama. Jika diperhatikan, Home on the Range masih lebih “realisits” karena1 memang alur ceritanya lebih “serius” karena2 bukan sebuah film Komedi. Permasalahan film ini terletak pada konsistensi lelucon yang disajikan dan desain karakternya yang tidak jelas apakah ditujukan untuk anak-anak atau orang dewasa. Hal ini dikarenakan banyak sekali lelucon dewasa yang disajikan dalam Barnyard ditambah desain karakternya memperlihatkan pola dari film-film yang ditujukan untuk penonton dewasa.
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini sudah jelas dan konsisten. Permasalahan yang diungkapkan di
awal film sudah dieksplorasi dan diselesaikan. Permasalahan-permasalahan dan
puncak cerita film ini pada akhirnya mengubah karakter tokoh utamanya, Otis.
Dengan kata lain, Otis mengalami perubahan secara bertahap dan prosesnya
diperlihatkan dengan masuk akal [Otis’ eventual change in personality is the
logical outcome of what he’s been through]. Karena fokus cerita film ini adalah
Otis dan bagaimana karakternya berubah seiring berjalannya waktu, karakter
lainnya tidak mengalami perubahan karakter. Sahabat-sahabat Otis masih gila
pesta, peternak Buyer masih tetap tidak menyadari kalau peliharaannya bisa
bicara, dan tetangga Nora yang curiga kepada para sapi masih tetap bersikap
“berlebihan” dan agak sinting seperti sebelumnya. Menyambung permasalahan yang
disebutkan dalam poin Logika cerita, film ini menampilkan berbagai lelucon yang
tidak konsisten dengan target audience-nya yakni kalangan anak-anak atau
sebagai tontonan keluarga. Barnyard memiliki “selera humor” yang cenderung
“Dark” untuk kalangan penonton dewasa. Meski demikian, hal tersebut tidak dapat
memengaruhi penilaian konsistensi cerita karena memang alur ceritanya sudah
jelas dan konsisten.
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
pengisi suara dalam film ini sudah baik karena masing-masing voice actor sudah
berhasil menghidupkan karakter mereka. Tidak ada karakter yang terdengar
“terlalu kaku” atau tidak natural. Aktor sekaligus komedia Kevin James mengisi
suara Otis dengan baik dan, dalam dokumenter lelucon Kevin James “belajar” dari
para sapi [perhatikan keterangan Spesifikasi Home Video], secara fisik dan
perilaku dirinya memang sesuai dengan karakter Otis. Aktris Courtney Cox yang
populer memerankan Monica dalam serial Komedi Friends terbukti mampu memerankan karakter yang jauh dari nuansa
Komedi yakni Daisy. Sutradara Steve Oedekerk sendiri berhasil menyuarakan
Eugene Beady karena sebagai sutradara dirinya paham betul seberapa
“menyebalkan” suara Eugene yang seharusnya.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Berbagai musik dan lagu yang ditampilkan sudah
sesuai dengan masing-masing nuansa adegannya.
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik.
06 Character Design
Desain
karakter dalam film ini memiliki permasalahan karena tidak konsisten antar satu
karakter dengan yang lainnya dan dengan latar belakangnya. Pertama, latar
belakang film ini penuh dengan warna yang sangat berani [vibrant]—sebuah desain
latar belakang yang umum ditampilkan dalam animasi anak-anak atau keluarga.
Namun, desain karakter dalam film ini mengikuti pola karitatur Komedi satir
seperti Spitting Image—dan nantinya digunakan juga dalam animasi Komedi Dewasa Sausage Party
(2016). Desain sapi jantan yang memiliki puting susu seperti sapi betina
mendapat kritik vokal yang negatif dari berbagai kalangan, tetapi sebenarnya
desain ini dapat dimaklumi mengingat genre Barnyard sebagai film Komedi dan
menampilkan “sapi” sebagai karakter yang paling umum dibayangkan oleh orang
yakni sapi binatang berkaki empat yang menyerupai banteng tetapi memiliki puting
susu untuk diperah. Di sisi lain, banteng umumnya dibayangkan sebagai binatang
berkaki empat yang menyerupai sapi tetapi tanpa puting susu untuk diperah.
Masalahnya, logika “karikatur” semacam ini [menampilkan “representasi umum”]
hanya ditemukan pada karakter sapi dan tidak ditemukan pada karakter lainnya.
Dengan demikian, desain karakter dalam film ini tidak dibuat berdasarkan
filosofi yang seragam. “Keanehan” inilah yang semakin membuat posisi Barnyard
tidak jelas: apakah Komedi dewasa, atau Komedi untuk keluarga. Keanehan semacam
ini berpotensi menimbulkan kebingungan; salah satunya mengapa coyote memiliki
ukuran yang lebih besar dari sapi dan lebih menyerupai serigala. Kenapa tidak
menjadikan mereka serigala saja?
07 Background/Set Match
Desain
latar belakang dalam film ini sudah baik karena sesuai dengan Logika dan
Konsistensi cerita, serta mendukung sinematografi filmnya. Permasalahan yang
timbul adalah ketidakserasian desain antar karakter, tetapi latar belakangnya
masih mampu terlihat serasi dengan karakternya.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
animasi Barnyard, apabila dibandingkan dengan film-film animasi “besar”
seangkatan, terlihat kurang baik. Gerakan karakternya masih terlihat kurang
halus dan tekstur objek masih terlihat kasar sehingga film ini tidak berhasil
menampilkan karakter yang lifelike. Namun, tidak adil jika membandingkan
Barnyard dengan film-film Disney, Pixar, atau DreamWorks bahkan pada tahun yang
sama atau berdekatan. Hal ini dikarenakan biaya pembuatan Barnyard masih jauh
di bawah biaya pembuatan film-film pesaingnya. Dapat dikatakan bahwa Barnyard
memiliki skala yang lebih kecil dari film Pixar/DreamWorks. Dana film ini adalah
sebesar $51 juta, bandingkan saja dengan dana film Disney, Chicken Little (2005) yang sebesar $150 juta, Cars (2006) dengan dana $120 juta dan film Madagascar (2005) dari DreamWorks yang menghabiskan dana $75 juta. Dilihat
dari skalanya, efek komputer dalam film ini dapat dikatakan sudah baik.
09 Audience Approval
Ketika
film ini pertama kali dirilis, penonton memberikan tanggapan yang beragam dan
cenderung negatif kepada Barnyard. Film ini menampilkan lelucon yang terlalu
dewasa untuk anak-anak, tetapi masih “kurang dewasa” untuk penonton dewasa.
Barulah seiring berjalannya waktu, film ini mendapatkan tanggapan yang lebih
positif sebagai bagian dari lelucon internet [meme].
10 Intentional Match
Barnyard
tidak berhasil memenuhi visi penciptanya. Film ini terlihat jelas ingin
menyajikan tontonan untuk anak-anak atau sebagai tontonan keluarga, tetapi
tidak berhasil memenuhi tuntutan kodratnya. Posisi Barnyard menjadi ambigu atau
tidak jelas: apakah sebuah film anak-anak, atau film orang dewasa. Posisi rancu
semacam ini tidak semestinya dimiliki oleh Barnyard yang merupakan produk dari Nickelodeon, studio yang diasosiasikan dengan program anak-anak dan
memang dipasarkan untuk anak-anak.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker,
maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif
Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Barnyard
adalah salah satu film paling lucu yang pernah saya tonton. Sejak pertama kali
menyaksikan film ini, saya merasa sangat terhibur dengan berbagai perilaku
karakternya dan lelucon yang disajikan. Ketika menonton ulang untuk membuat
review-nya, sekali lagi saya merasa terhibur dan banyak leluconnya masih
terlihat lucu. Desain karakter dalam film ini memang tidak terlalu saya sukai;
bentuknya cenderung terlalu aneh dan ambigu, apalagi di mata anak-anak.
Terlebih lagi, Barnyard adalah sebuah animasi 3D dengan gerakan karakter yang
tidak sehalus film-film 3D berskala lebih besar seangkatan sehingga “keanehan”
desain karakter menjadi semakin aneh lagi. Dalam konsep pembuatannya, beberapa
desain karakter terlihat jauh lebih baik dalam versi 2D atau gambar tangan.
Sama dengan keunggulan animasi yang mampu memperlihatkan adegan secara lebih
ekspresif dibandingkan dengan film live action, animasi 2D/tradisional juga
memiliki kelebihan yang memungkinkannya untuk lebih ekspresif dibandingkan
dengan animasi 3D. Salah satu cara sederhanan untuk membuktikan hal ini adalah
dengan membandingkan Spirited Away
atau Princess Mononoke dengan film 3D
Ghibli, Earwig and the
Witch. Animasi 3D lebih tunduk pada
aturan realistis karena dirancang menggunakan logika komputer. Bahkan animasi
3D yang direkam berdasarkan gerakan aktornya [motion capture, misalnya A Christmas Carol (2009), The Adventures of Tintin (2011) dan Mars Needs Moms (2011)] tidak mampu
memperlihatkan gerakan objek yang sama ekspresif-nya dibandingkan dengan
animasi tradisional. Dengan demikian, karakter Disney dalam film Home on the Range yang sapinya juga didesain
menyerupai babi tetap terlihat lebih “dapat diterima” dibandingkan dengan
desain karakter dalam Barnyard. Terlepas dari itu semua, film ini pada akhirnya
tetap mampu menyajikan cerita yang semakin relevan dengan “meme culture” di era
2010 ke atas.
02 Awards
Barnyard
tidak menerima pnghargaan yang penting untuk disebutkan dan justru
dinominasikan sebagai Worst Movie Title dan Worst Animated Film dalam
penghargaan Stinkers Bad Movie Awards.
03 Financial
Film
animasi ini dibuat dengan dana sebesar $51 juta dan berhasil menjual tiket
sebesar $118 juta. Maka, film ini tidaklah gagal tetapi tidak juga sukses
besar. Pemasukan film ini menjadi lebih banyak dari hasil penjualan DVD dan
tayangan serial televisi Back at the Barnyard (2007-2010).
Barnyard (2006) Theatrical Performance |
||
Domestic
Box Office |
$72,779,000 |
|
International
Box Office |
$45,804,844 |
|
Worldwide
Box Office |
$118,583,844 |
|
Home Market Performance |
||
Est.
Domestic DVD Sales |
$67,647,490 |
|
Total
Est. Domestic Video Sales |
$67,647,490 |
|
04 Critics
Barnyard
mendapatkan respons yang negatif dari kalangan kitikus film profesional.
05 Longevity
Popularitas
Barnyard terbukti cukup kuat dilihat dari keberadaan serial televisinya yang
baru berakhir pada tahun 2010. Setelah film ini berusia lebih dari 10 tahun,
filmnya masih tetap populer dan diperbincangkan bukan karena kualitasnya yang
bagus, tetapi karena ke-absurd-annya yang sangat sesuai dengan dinamika dunia
kreasi meme. Dalam fitur opini Google, banyak sekali user yang menggunakan
fitur tersebut untuk membuat lelucon seperti “ini adalah sebuah Masterpiece”,
“sutradara Martin Scorsese atau Christopher Nolan tidak akan bisa membuat maha
karya semacam ini”, “film ini telah mengubah hidupku”, dan lain sebagainya.
Final Score
Skor
Asli : 8
Skor
Tambahan : -1
Skor
Akhir : 7/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Barnyard
Rilis : Desember 2006
Format : DVD [|||]
Kode
Warna : 3/NTSC
Fitur : Audio commentary, music
videos, behind the scenes, deleted scenes
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2006/Nickelodeon, Paramount/Barnyard/All Rights Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.