©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Review Drama Twenty Twenty (2020) 트웬티트웬티Cinta Segi Tiga di Masa Muda
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama
Remaja—PuBer/Coming of Age
Rilis : 15 Agustus 2020 sampai 21
Oktober 2020
Durasi : +/- 25 menit per episode
Sutradara : Han Soo Ji
Pemeran : Kim Woo Seok sebagai Lee Hyun Jin, Han Sung Min sebagai Chae Da Hee, Park Sang Nam sebagai Jung Ha Jun, Chae Won Bin sebagai Baek Ye Eun, Kang Yoo-chan
sebagai Son Bo Hyun, Jin Ho Eun sebagai Kang Dae Geun
Episode : 20
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Chae
Da Hee adalah seorang mahasiswi baru di jurusan Ilmu Politik dan Diplomasi. Ia
berada dalam satu universitas dan jurusan yang sama dengan teman semasa
SMA-nya, Jung Ha Jun. Meskipun masih berstatus mahasiswa baru, Jung Ha Jun
sudah sering terlibat dalam acara-acara universitas dan menjadi siswa yang
diteladani. Ia selalu berada di samping Chae Da Hee dan selalu mendukung,
melindungi, dan mengarahkan Da Hee. Seorang senior yang bernama Kwon Ki Jung
terlihat menyukai Da Hee, tetapi menunjukkan perasaannya dengan cara senantiasa
mengganggu Da Hee. Jung Ha Jun selalu hadir untuk melindungi Da Hee. Gadis itu
merasa tertekan karena ia tidak bisa menjalani hidup seperti anak-anak lainnya.
Ibunya melarang Da Hee untuk berpartisipasi dalam kegiatan apapun di universitas
dan selalu menjemputnya sepulang kelas agar Da Hee langsung pulang dan belajar
untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian memasuki universitas yang jauh lebih
baik. Ketika jurusan Politik mengadakan festival, Da Hee juga mendapatkan tugas
untuk membantu panitia. Mengetahui hal itu, Kwon Ki Jung sengaja menempatkan Da
Hee sebagai pelayan agar ia bisa menggodanya. Jung Ha Jun yang mendapatkan
kewenangan atas pembagian tugas segera mencoret nama Da Hee dari daftar karena
ia tahu bahwa Da Hee hanya akan diganggu oleh Kwon Ki Jung dan ibunya tidak
akan mengizinkan Da Hee berpartisipasi dalam kegiatan universitas.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Acara
festival itu menjadi awal pemberontakan Da Hee. Ia melawan perintah ibunya dan
tetap menghadiri festival untuk membantu tugas di dapur. Salah seorang siswi
menyatakan bahwa Da Hee tidak ada di dalam daftar panitia karena namanya telah
dicoret oleh Ha Jun. Hal itu membuat Da Hee kesal dan ia meminta Ha Jun untuk
tidak lagi mencampuri urusan hidup Da Hee. Festival itu dihadiri oleh siswa
dari berbagai jurusan. Lee Hyun Jin dari jurusan Ekonomi dipaksa menghadiri
festival itu oleh temannya, Son Bo Hyun. Hyun Jin dan Bo Hyun sudah bersahabat
sejak SMA, tetapi Bo Hyun belum menjadi mahasiswa karena belum lulus ujian
masuk universitas. Mereka berdua hadir bersama Kang Dae Geun, seorang teman
yang sedang cuti kuliah untuk bekerja di restoran Twenty Twenty. Mereka bertiga
membentuk sebuah grup musik: Hyun Jin sebagai pencipta musik dan vokal, Bo Hyun
sebagai pencipta lirik dan rapper, sementara Dae Geun menjadi pemain bass. Hyun
Jin sebenarnya sedang gundah karena ibunya yang merupakan seorang direktur
perusahaan rekaman tiba-tiba mendatangi tempat tinggalnya setelah menelantarkan
Hyun Jin selama bertahun-tahun. Begitu ibu dan ayah Hyun Jin bercerai, sang ibu
menghilang dan tidak pernah memberikan kabar. Meskipun ibunya merupakan
direktur rekaman dan menawarkan untuk membantu Hyun Jin menjadi musisi
terkenal, pemuda itu menolak tawaran tersebut dan bersikeras untuk berusaha
menjadi musisi dengan usahanya sendiri.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Selagi
teman-temannya berkumpul di festival, Hyun Jin menyendiri di tangga yang sepi.
Pada saat bersamaan, Da Hee yang kesal karena namanya dicoret juga memutuskan
untuk menyendiri dan tanpa sengaja mereka bertemu. Ternyata, mereka berdua
adalah teman semasa SMU. Dahulu, Hyun Jin pernah menemani Da Hee yang menangis
tersedu-sedu di dalam kelas sepulang sekolah. Mereka berdua akhirnya berciuman
di tangga yang sepi itu. Namun, keduanya disaksikan oleh Jung Ha Jun yang
cemburu dan Kwon Ki Jung yang merekam mereka berdua dengan tujuan berbuat usil.
Keesokan harinya, jurusan Ilmu Politik digegerkan dengan berita tentang rekaman
pasangan kekasih yang berbuat mesum di area jurusan. Jung Ha Jun menyelidiki
rekaman tersebut dan akhirnya mengetahui bahwa rekaman itu memperlihatkan Baek
Ye Eun, teman sekelas Ha Jun dan Da Hee yang mabuk berat dan masuk ke dalam
gedung jurusan bersama Son Bo Hyun yang berusaha membantu Ye Eun agar tidak
ditangkap oleh petugas keamanan. Namun, rekaman yang menghebohkan seluruh
universitas adalah rekaman ciuman Da Hee dan Hyun Jin yang diunggah oleh Ki
Jung. Ha Jun memaksa Ki Jung untuk menghapus video tersebut dan Ki Jung
terpaksa menuruti kemauan Ha Jun.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Semenjak
saat itu, Da Hee dan Hyun Jin menjadi semakin dekat. Kedekatan mereka membuat
Ha Jun terbakar api cemburu dan membenci perubahan pada diri Da Hee. Gadis itu
semakin berani mengambil keputusan sendiri dan menentang perintah ibunya. Ia
juga tidak lagi rela jika Han Jun melakukan segalanya untuk dirinya. Menurut Da
Hee, Ha Jun terlalu mengekang dan memiliki obsesi untuk mengatur hidup Da Hee,
persis seperti ibunya. Hyun Jin adalah lelaki yang mampu memberikan kebebasan
untuk Da Hee. Namun, Hyun Jin harus berhadapan dengan sifat posesif Ha Jun dan
ibu Da Hee yang melarang puterinya menjalin hubungan asmara. Sanggupkah cinta
mereka bersatu? Apakah masalah keluarga mereka masing-masing akan mematahkan
semangat hidup mereka? Akankah sifat asli Ha Jun yang berbahaya terungkap?
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Twenty
Twenty merupakan sebuah Drama Remaja—PuBer yang artinya serial ini akan
membahas tentang kehidupan remaja yang secara spesifik berkaitan dengan
berbagai permasalahan Pubertas [coming of age]. Meskipun membahas tentang
dinamika kehidupan remaja, serial ini tidak boleh terlalu banyak menyajikan Komedi
karena bukan sebuah Komedi Romantis atau Drama Komedi. Dari segi konsep, Twenty
Twenty sudah logis sesuai dengan genrenya. Serial ini telah membahas dinamika
kehidupan para karakter remaja-nya yang beranjak dewasa begitu menginjak usia
20 tahun. Hal-hal yang tidak logis dalam serial ini ada pada detil ceritanya.
Twenty Twenty mengulang kesalahan yang sama dengan Boys Over Flowers dalam memperlihatkan keadaan sekolah: mustahil para siswa
bisa bertindak semena-mena tanpa ada pegawai atau pengajar yang setidaknya
mengawasi dari CCTV. Apabila kisah dalam serial ini terjadi pada tahun 1990,
maka sikap guru yang abai akibat ketidaktahuan masih dapat dimaklumi. Dalam
serial The Heirs yang dirilis pada tahun 2013 saja diperlihatkan bagaimana
pihak sekolah mengetahui perkelahian Kim Tan/Lee Min Ho dari rekaman CCTV.
Proses karakter-karakter berinteraksi dalam serial ini juga kurang logis.
Bagaimana Lee Hyun Jin bisa bersahabat dengan Son Bo Hyun dan Kang Dae Geun
kurang logis karena kurang dieksplorasi. Padahal, ketiganya memiliki
kepribadian yang sangat berbeda dan sering tidak terlihat seperti teman dekat.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Dalam
kisah Meteor Garden atau Boys Over Flowers,
anggota kelompok F4 memiliki karakter yang berbeda-beda, tetapi mereka sudah
saling mengenal sejak kanak-kanak; sejak “karakter” mereka belum terbentuk.
Bagaimana Daoming Si dan Huaze Lei yang sangat berbeda sifatnya bisa
bersahabat? Itu karena mereka sudah kenal dari kecil. Lalu bagaimana Hyun Jin dan
Bo Hyun dalam Twenty Twenty menjadi sahabat? Bukankah sifat mereka sangat
berbeda? Satu-satunya penjelasan yang diberikan adalah bahwa mereka bersekolah
di SMA yang sama. Namun, karakter mereka sudah terbentuk dan memang berbeda
bahkan ketika masih di SMA. Hubungan “pertemanan” antara Chae Da Hee dan Jung
Ha Jun justru terlihat lebih logis karena keduanya sama-sama murid yang
berprestasi dan bersikap serius. Perilaku para orangtua dalam serial ini pun
banyak yang tidak masuk akal. Dalam serial Meteor
Garden, ibu Daoming Si menentang hubungan puteranya dengan Shan Cai yang
miskin karena ia memikirkan masa depan perusahaannya. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa banyak orang-orang kaya yang ingin anak mereka menikah dengan sesama
orang kaya—keep the money in the family. Dorongan ekonomi semacam ini
menjadi hal yang lumrah dan bekali-kali diperlihatkan dalam kisah-kisah
Drama—khususnya Drama Asia. Dalam Twenty Twenty, ibu Chae Da Hee memiliki
ambisi yang tidak masuk akal. Ia ingin puterinya menjadi anak cerdas dan
bersekolah di universitas ternama—tetapi Da Hee sudah cerdas dan sudah
bersekolah di universitas ternama.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Selain
perihal pendidikan, ibu Da Hee juga melarang Da Hee berhubungan dengan
laki-laki mana pun. Tidak wajar jika ia melarang Da Hee berhubungan dengan Jung
Ha Jun karena Ha Jun adalah teman yang senantiasa membantu Da Hee dalam
mengerjakan tugas. Ia juga satu-satunya teman yang tidak suka kalau Da Hee
berubah dan Ha Jun memihak kepada keputusan-keputusan ibu Da Hee. Lalu, bagaimana
Lee Hyun Jin yang merupakan anak pengusaha sukses dan direktur rekaman tinggal
dengan keadaan “secukupnya”? Apakah karena ia rendah hati? Sepertinya tidak
juga—nyatanya ia sering membelanjakan uangnya untuk membeli peralatan musik
mahal sementara sahabatnya sendiri harus cuti kuliah dan bekerja untuk membeli
bass yang selama ini ia impi-impikan. Sebuah serial atau film bukanlah sebuah
buku. Penting sekali untuk menampilkan informasi sebanyak-banyaknya tentang
latar belakang karakter melalui visual. Tidak perlu perlengkapan yang terlalu
mewah, tetapi setidaknya harus diperlihatkan hal-hal yang langsung memberi tahu
penonton bahwa Lee Hyun Jin memiliki kemampuan finansial di atas
teman-temannya. Serial ini justru memperlihatkan Chae Da Hee sebagai anak orang
kaya dan perlu beberapa episode untuk menyadari bahwa Da Hee sebenarnya “biasa
saja” dalam artian setara dengan teman-teman lain di universitas secara umum.
Selain detil semacam ini, detil-detil yang lebih “trivial” juga sering
bermasalah. Misalnya, bagaimana Da Hee meletakkan ponsel dengan sembarangan di
dapur umum—detil tidak logis yang dipaksakan demi sinematografi [estetika tata
letak gambar yang baik memperlihatkan Da Hee yang tidak lagi memedulikan
panggilan telepon dari ibunya, tetapi tetap tidak masuk akal].
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita serial ini tidak konsisten. Ada terlalu banyak percabangan cerita yang
ingin dieksplorasi oleh Twenty Twenty. Serial ini membahas tentang permasalahan
keluarga dari banyak karakternya, permasalahan pertemanan dari banyak
karakternya, permasalahan percintaan dari banyak karakternya, hingga
permasalahan karier. Selain terlalu banyak poin yang ingin dieksplorasi,
karakter yang ingin dieksplorasi juga terlalu banyak. Pada mulanya, serial ini
mengetengahkan cinta segi tiga antara Chae Da Hee, Lee Hyun Jin, dan Jung Ha
Jun. Permasalahan cinta ini diperparah dengan keterlibatan senior Kwon Ki Jung
yang terlihat cemburu dan ingin menjatuhkan Da Hee serta Ha Jun. Kisah
percintaan ini harus mendapatkan pertentangan dari ibu Da Hee yang melarang
puterinya menjalin hubungan asmara. Ketika Da Hee semakin dekat dengan Hyun
Jin, eksplorasi serial ini bergeser kepada misteri masa lalu Jung Ha Jun.
Pemuda yang sering diandalkan dan dikenal baik ini dicurigai memiliki masa lalu
yang gelap dan sedang diselidiki oleh Baek Ye Eun, teman sekelasnya sendiri.
Untuk mengeksplorasi kehidupan Ha Jun, serial ini bahkan memperlihatkan
kehidupan keluarga Ha Jun dan ayahnya yang terlihat memiliki gejala
Obsessive-Compulsive Disorder sehingga serial ini memberikan petunjuk bahwa Ha
Jun mungkin terganggu mentalnya karena permasalahan keluarga. Namun, cabang
cerita yang sudah ditampilkan ini ternyata tidak dieksplorasi kembali dan
berhenti begitu saja.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Misi Baek
Ye Eun menyelidiki masa lalu Ha Jun yang tampak sangat serius juga seketika
berhenti dan cabang cerita “detektif” ini tidak lagi dilanjutkan. Siapa
sebenarnya Ha Jun? Apa yang membuat Baek Ye Eun berambisi membongkar masa
lalunya? Apa yang membuat Ha Jun begitu teribsesi pada keteraturan dan tidak
suka dengan perubahan sekecil apapun? Hal-hal ini sebenarnya tidak perlu
dieksplorasi jika sejak awal tidak disinggung. Masalahnya, semua poin tersebut
sudah terlanjur diperlihatkan sehingga harus dieksplorasi agar ceritanya
menjadi jelas dan konsisten. Saya bahkan merasa cukup kesulitan dalam membahas
poin konsistensi cerita karena memang ada banyak sekali percabangan cerita yang
sama-sama penting sehingga tidak ada satu konsep besar yang dieksplorasi atau
dikupas secara tuntas. Permasalahan keluarga Lee Hyun Jin pun pada dasarnya
sama sekali belum diselesaikan. Apa yang sebenarnya membuat kedua orangtuanya
bercerai? Mengapa ibunya “menelantarkan” Lee Hyun Jin dan mengapa tiba-tiba
menghubungi puteranya kembali? Dalam masalah asmara, tentunya Lee Hyun Jin
cepat atau lambat harus berhadapan dengan Ha Jun. Namun dalam adegan
konfrontrasi mereka berdua pun, adegan tersebut terlalu singkat dan tidak
benar-benar menyelesaikan masalah. Dengan sekian banyaknya masalah yang harus
dieksplorasi, serial ini masih “berani” menyisipkan masalah persahabatan dan
karier—yakni karier Lee Hyun Jin dan kawan-kawannya menjadi K-Pop Idol.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Para
aktor yang dipilih dalam serial ini telah berakting dengan baik mengikuti
arahan ceritanya—sehingga umumnya kekurangan terjadi akibat cerita yang kurang
logis dan tidak konsisten. Aktor dipilih untuk memerankan sesosok karakter yang
paling sesuai dengan dirinya. Maka, jika alur cerita tidak konsisten, sifat
karakter dapat berubah-ubah tanpa eksplorasi yang cukup dan membentuk karakter
baru yang sudah tidak lagi sesuai dengan deskripsi awal dan pemilihan aktornya
[aktor tersebut sesuai dengan deskripsi karakter di awal serial, tetapi kurang
sesuai dengan deskripsi karakter dalam episode mendatang]. Selain itu,
permasalahan muncul dalam pemilihan aktor utama Kim Woo Seok sebagai Lee Hyun
Jin—yang sekali lagi bukan karena sang aktor tidak mampu berakting. Sebuah
serial atau film bukanlah buku, sehingga visual menjadi sangat penting. Lee
Hyun Jin yang digambarkan mampu bersikap lebih “kalem/cool”, memiliki harta
melimpah tetapi tidak memperlihatkannya, dan pada akhirnya bersikap lebih
“dewasa” dibandingkan dengan Jung Ha Jun, seharusnya diperankan oleh aktor
dengan fisik yang lebih “dewasa” agar menunjukkan kontras yang lebih tegas
antara Hyun Jin dan Ha Jun. Dalam salah satu episode, Hyun Jin akhirnya
berhadapan dengan Ha Jun secara langsung dan muncul kemungkinan terjadinya
perkelahian [spoiler: tidak terjadi perkelahian]. Fisik Kim Woo Seok yang
jelas-jelas lebih ramping dibandingkan dengan Park Sang Nam sebagai pemeran Ha
Jun membuat Hyun Jin sama sekali tidak tampak mengintimidasi atau setidaknya
memiliki kekuatan untuk menghantam Ha Jun sehingga Ha Jun harus berpikir dua
kali sebelum ia melawan Hyun Jin sebagaimana ia melawan senior Kwon Ki Jung
yang fisiknya lebih besar dibandingkan dengan Ha Jun.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
04 Music Match
Musik
dan lagu dalam film ini sudah baik, tetapi terdapat permasalahan penempatan
musik yang kurang jelas. Setiap film atau serial memiliki Signature Score atau
musik/lagu yang saking melekatnya dengan karya tersebut sampai dianggap seperti
ciri khas atau “tanda tangan” dari karya tersebut. Musik pembuka serial Game of Thrones menjadi musik Signature
serial tersebut dan lagu For You
menjadi Signature Meteor Garden 2018. Twenty Twenty juga memiliki musik Signature yang sayangnya
terlalu sering diputar dan tidak jelas untuk mengiringi nuansa apa musik ini
diciptakan. Apakah untuk mengiringi nuansa sedih? Lucu? Gembira? Atau untuk
mengiringi adegan-adegan yang menampilkan kebebasan [liberation]? Ketika Chae
Da Hee akhirnya mengubah penampilannya dan menuruni tangga, musik Signature ini
diputar seolah mengiringi nuansa kebebasan atau “terlahir kembali” dari
karakter dalam serial ini. Namun ketika Da Hee sedang menghabiskan waktu yang
romantis berdua dengan Hyun Jin, musik ini kembali diputar sehingga tidak jelas
fungsinya. Musik Signature bukan berarti musik yang harus selalu diputar ulang
dalam sebuah karya. My Heart Will Go On
adalah lagu Signature film Titanic, tetapi lagu itu hanya diputar setelah film berakhir. Di
sepanjang film, yang diperdengarkan adalah beragam variasi nada My Heart Will Go On yang disesuaikan
ketukan dan instrumen yang digunakan mengikuti nuansa ceritanya. Variasi My Heart Will Go On pun jelas sekali
dibagi menjadi dua nuansa: Tin Whistle [sejenis seruling] pembukaan lagu ini
digunakan untuk menyertai nuansa sedih sedangkan porsi badan lagu digunakan
untuk nuansa romantis. Dalam Twenty Twenty, musik Signature yang diperdengarkan
adalah versi yang sama dan diputar secara terus menerus tanpa memerhatikan
nuansa yang sesuai.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Serial ini terlalu sering menonjolkan estetika komposisi gambar yang direkam dengan mengorbankan logika cerita. Selain contoh ponsel Da Hee yang diletakkan sembarangan, gadis ini juga sering “tidak menyadari” kedatangan Hyun Jin di dekatnya. Ketidaktahuan Da Hee memungkinkan kamera untuk bergerak mengeksplorasi ekspresi Lee Hyun Jin ketika tengah mengamati gadis yang dicintainya; tetapi eksplorasi sinematografi ini membuat narasinya menjadi tidak logis. Maka, permasalahan ini melemahkan logika ceritanya tetapi bukan berarti melemahkan sinematografinya. Secara umum, sinematografi dalam serial ini sudah baik.
06 Costume Design
Secara
umum, pemilihan kostum dan tata rias dalam serial ini sudah baik. Namun
terdapat beberapa catatan yang penting. Catatan pertama berkaitan erat dengan
poin pemilihan aktor. Apabila Kim Woo Seok tetap dipertahankan memerankan Lee
Hyun Jin, setidaknya kostum yang ia kenakan dapat menonjolkan sisi kedewasaan
seorang lelaki berusia 20 tahun yang sudah siap menghadapi dunia demi masa
depan dan gadis yang dicintainya. Sayangnya, serial ini justru berkali-kali
menegaskan betapa “imut”-nya Hyun Jin [bahkan bukan berdasarkan pengamatan
penonton, tetapi dari komentar karakter lainnya di sepanjang serial ini] dan
memilihkan kostum yang sangat bercirikan aura remaja SMA, bukan aura remaja
yang beranjak dewasa. Catatan ke dua adalah untuk Han Sung Min sebagai Chae Da
Hee. Dalam serial ini, ia adalah karakter yang mengalami perubahan hidup paling
besar dan seharusnya memperlihatkan kontras yang paling tegas. Sayangnya,
pemilihan kostum Da Hee belum menampilkan kontras yang tegas antara dirinya
sebagai “anak penurut” dan Da Hee sebagai “gadis beranjak dewasa”. Menunjukkan
kontras “remaja” dan “dewasa” bukan berarti pakaiannya harus vulgar, tetapi
bisa dengan membuat pakaian “sebelum” menjadi lebih tertutup dan tidak modis.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Pemilihan
latar belakang serial ini secara umum sudah baik. Hanya saja, pemilihan tempat
tinggal Lee Hyun Jin kurang menunjukkan karakter Hyun Jin yang sebenarnya,
berkaitan dengan kemampuan finansial kedua orangtuanya.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
visual serial ini sudah baik. Hasil presentasinya pun sudah baik dari segi
ukuran layar dan kecerahan gambar.
09 Audience Approval
Dalam
berbagai forum diskusi [kolom komentar dan kolom ulasan], mayoritas penonton
memberikan tanggapan yang positif untuk serial ini. Penonton memberi apresiasi
kepada alur ceritanya yang ringan dan menurut mereka relatable atau dapat
mereka maklumi.
10 Intentional Match
Twenty Twenty seharusnya mengupas secara tuntas dinamika kehidupan remaja yang beranjak dewasa, tetapi harus menentukan poin apa dari sekian banyaknya dinamika yang harus dieksplorasi. Dengan demikian, pesan yang ingin disampaikan melalui perjuangan karakternya dapat benar-benar merasuki benak penonton. Untuk mencapai hal tersebut, serial ini haruslah benar-benar logis dan konsisten. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, terdapat berbagai masalah yang menjadikan serial ini kurang logis dan tidak konsisten. Maka bobot pesan serius dan kompleks yang ingin disajikan menjadi jauh berkurang. Kesimpulannya, berdasarkan penilaian sebelumnya, Twenty Twenty belum berhasil memenuhi tujuan pokoknya secara utuh.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Serial
Twenty Twenty ini tidak masuk akal, tidak konsisten, dan terlalu “biasa saja”
bagi saya. Namun tentu saja terdapat banyak sekali momen yang berhasil membuat
saya tersenyum dan teringat pada kisah percintaan saya sendiri ketika tepat
berusia 20 tahun [yang sayangnya tidak semulus karakter-karakter dalam serial
ini]. Setidaknya, saya mengapresiasi serial ini yang tidak memperlihatkan
masalah secara berlarut-larut. Dengan demikian, alur ceritanya sangatlah ringan
dan cocok sekali ditonton di bawh rintik hujan bersama sekantung keripik
kentang. Though ended up being dull, Twenty
Twenty has loads of wonderful moments
that will poke a smle out of you.
02 Awards
Twenty
Twenty tidak menerima penghargaan yang sangat penting untuk disebutkan.
03 Financial
Twenty
Twenty merupakan sebuah serial website [web series] sehingga data konkret
mengenai besaran biaya pembuatan dan pendapatan tidak tersedia secara umum.
Selain itu, serial ini tidak termasuk serial yang sangat populer sehingga
semakin sulit lagi mengetahu prakiraan keuntungannya.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
04 Critics
Secara
umum, Twenty Twenty mendapatkan tanggapan yang positif meskipun tidak
mendapatkan pujian yang besar.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor
Asli : 7
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 7/10
***
STREAMING
WeTV [selama
tersedia]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights Reserved. |
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2020/jTBC, Naver TV Cast, vLive/Twenty Twenty/All Rights
Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.