Review Film Easter Parade (1948) Berdansa dengan Artis Idola [The Happiest Musical Ever Made]


©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Review dan Sinopsis Easter Parade (1948) Berdansa dengan Artis Idola [The Happiest Musical Ever Made]

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

“Two cheeks together can be so divine. But only when those cheeks are yours and mine.”—Don Hewes

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Komedi Romantis—Musikal

Rilis                 : 8 Juli 1948

Durasi             : 103 menit [Special Edition Region 3 DVD]

Sutradara       : Charles Walters

Pemeran         : Judy Garland, Fred Astaire, Peter Lawford, Ann Miller

Episode           : -

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Sinopsis

Don Hewes adalah seorang entertainer Broadway yang terkenal. Ia sering tampil di panggung bersama partner-nya yang cantik dan anggun, Nadine Hale. Pada saat perayaan Paskah, Don berbelanja banyak hadiah untuk Nadine sebelum mereka berangkat  ke luar kota untuk pentas berdua. Sesampainya di rumah Nadine, wanita itu mengatakan kepada Don bahwa dia tidak akan ikut pentas di luar kota. Mulai saat itu, Nadine akan berkarier solo. Don mencoba membujuk Nadine agar tetap menjadi pasangan panggungnya dan mengajak Nadine berdansa lagu It Only Happens When I Dance With You yang merupakan awal karier mereka dan salah satu dansa mereka yang paling terkenal. Namun, Nadine tetap pada pendiriannya untuk berpisah dari Don dan mulai berkarier solo. Jonathan Harrow III alias Johnny, teman dekat Don dan Nadine, datang berkunjung membawakan hadiah berupa seekor anak anjing. Bukannya menikmati kebersamaan hari raya Paskah, Johnny justru menyaksikan pertengkaran Don dengan Nadine. Akhirnya, Don pergi menuju sebuah bar. Johnny mengikutinya dan mencoba menghibur Don.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Di dalam bar, Don melihat pertunjukan tari gadis-gadis bar. Ia berkata kepada Johnny bahwa Nadine bisa sukses berkat dirinya. Dengan kata lain, Don bisa saja memilih salah satu gadis penari bar secara acak, melatihnya, dan menjadikannya bintang seperti Nadine. Johnny meragukan perkataan Don karena Nadine memang sangat berbakat dan sudah lama tampil bersama dengan Don. Menurutnya, Nadine tidak bisa digantikan. Don tetap pada pendiriannya dan memilih seorang gadis secara acak. Ia memilih Hannah Brown, salah seorang penari bar yang tanpa sengaja berpapasan dengannya. Don meminta Hannah untuk datang ke lokasi latihan dan akan melatihnya menjadi seorang bintang. Awalnya Hannah menolak untuk menerima tawaran Don karena ia tidak sadar kalau pria yang menawarinya untuk tampil adalah Don Hewes, entertainer terkenal. Setelah ia sadar, Hannah menerima tawaran itu dan datang ke lokasi latihan. Hannah sangat kesulitan berlatih tarian unggulan Don karena ia kesulitan membedakan antara langkah kaki kiri dengan kaki kanan. Selain itu, Hannah selalu melakukan kesalahan karena tarian klasik itu bukan keunggulannya.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Hannah sudah siap menerima kemarahan Don dan rela dianggap tidak pintar menari. Namun, Don tetap pada pendiriannya yakni merasa bisa melatih siapa saja agar menjadi penari terkenal. Don mengajak Hannah berbelanja segala keperlua pentas. Menurutnya, Hannah harus tampil secantik mungkin seperti Nadine dan mengganti nama Hannah Brown menjadi Juanita karena dianggap lebih eksotis. Mereka berdua pun akhirnya tampil perdana dengan mementaskan tarian musik Beautiful Faces Need Beautiful Clothes. Dalam pementasan tersebut, Hannah melakukan banyak kesalahan sehingga harus banyak berimprovisasi. Akibatnya, penampilan mereka hanya mendapatkan tanggapan yang biasa saja. Nadine mendengar soal pertunjukan Don dan Hannah dari teman-temannya dan bercerita kepada Don bahwa semua temannya menertawakan Don. Nadine meminta Don untuk berhenti memaksa Hannah menirukan gaya-nya. Perkataan Nadine membuat Don tersadar dan mengubah rencananya. Mulai saat itu, dia tidak akan lagi memaksa Hannah berpenampilan seperti Nadine dan tidak akan lagi menggunakan nama Juanita. Sebelum bertemu dengan Don, Hannah terjebak hujan yang lebat. Tanpa sengaja ia bertemu dengan Johnny yang seketika jatuh cinta kepadanya. Johnny pun membeli sebuah payung besar dan mengantar Hannah menuju tempat latihan sembari menyanyikan lagu A Fella With an Umbrella. Sayangnya, Hannah sudah buru-buru masuk ke tempat latihan sebelum Johnny mengenalnya lebih dekat.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Don Hewes dan Hannah Brown akhirnya menemukan cara baru untuk tampil di panggung. Mereka tidak akan mengulang gaya Don dan Nadine yang lama dan akan menampilkan gaya mereka sendiri yang baru. Kali ini, Don mengetahui bakat menyanyi Hannah dan gaya tarian yang dikuasai olehnya. Mereka pun akhirnya tampil dalam acara mereka sendiri, pertunjukan Hannah & Hewes, dan meraih kesuksesan. Akhirnya, mereka berdua melakukan audisi untuk tampil dalam acara besar Ziegfeld Follies dan terpilih untuk tampil mengisi acara tersebut. Ternyata, acara Zigfeld Follies kali ini adalah acara dengan bintang utama Nadine Hale. Maka, Don menolak tawaran untuk tampil dan meyakinkan Hannah bahwa mereka akan tampil di acara mereka sendiri, bukan di acara Nadine Hale. Hannah akhirnya merasa jatuh cinta kepada Don dan berharap pria itu memedulikannya lebih dari sekadar rekan bisnis. Di saat bersamaan, Johnny menyatakan perasaannya kepada Hannah. Siapakah yang akan menjadi pilihan hati Hannah? Apakah Hannah dan Don akan benar-benar bisa menyaingi kesuksesan Nadine sang mega bintang?

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

01 Story Logic

Easter Parade bukanlah sebuah Drama Romantis yang serius seperti Gone with the Wind, Casablanca, atau bahkan Romeo and Juliet. Easter Parade adalah sebuah Komedi Romantis. Terlebih lagi, film ini merupakan sebuah film Musikal. Maka, penonton tidak bisa mengharapkan kedalaman cerita yang benar-benar kompleks atau setidaknya realistis. Sebuah Komedi Romantis memang mengangkat tema besar yang sama dengan Drama Romantis [keduanya sama-sama membahas hal yang Romantis atau berkaitan dengan asmara], tetapi kadar kompleksitas dan cara penyajiannya sangatlah berbeda. Sebuah Komedi Romantis memiliki alur cerita yang lebih sederhana dan disajikan dengan nuansa yang lebih berwarna atau cerita dibandingkan dengan Drama Romantis. Ketika Komedi Romantis yang sudah penuh warna dan tidak realistis digabungkan dengan Musikal, maka realisme ceritanya akan semakin dipelintir dan menjadi semakin tidak logis. Namun, memang begitulah pola dari genrenya. Logika konsep dan detil cerita dalam Easter Parade tidak akan masuk akal jika dinilai dari perpektif Drama murni atau Drama Romantis. Namun sebagai sebuah Komedi Romantis—Musikal, logika film ini sudah baik. Easter Parade menyajikan sebuah cerita Romantis yang ringan, dipenuhi adegan Komedi, dan dihiasi musik-musik yang catchy—film ini adalah nenek moyang dari film populer Mamma Mia yang dirilis pada tahun 2008.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita dalam film ini sudah konsisten. Dalam poin Logika Cerita, disebutkan bahwa Easter Parade adalah nenek moyang dari film Mamma Mia. Selain keduanya berada dalam genre yang sama, keduanya juga memiliki struktur yang sama. Baik Mamma Mia maupun Easter Parade disusun berdasarkan sekumpulan lagu dari musisi tertentu. Apabila Mamma Mia disusun berdasarkan lagu-lagu grup musik ABBA, Easter Parade disusun berdasarkan lagu-lagu karya musisi Irving Berlin. Jika dibandingkan dengan film yang sama-sama menggabungkan berbagai macam lagu/musik, Fantasia, alur cerita dalam Easter Parade sudah jauh lebih konsisten. Lagu-lagu dalam Easter Parade dan Mamma Mia pada dasarnya tidak saling berkaitan, sehingga penulis naskah harus mampu merajut narasi yang dapat menyatukan kesemua lagu yang dipilih. Berbeda dengan Mamma Mia yang benar-benar menggunakan lagu dari ABBA sebagai masukan untuk alur ceritanya, Easter Parade memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam menggunakan lagu-lagu Irving Berlin karena karakter di dalam ceritanya adalah musisi dan/atau entertainer. Dengan demikian, lagu-lagu yang tidak berkaitan dengan cerita pun dapat dimasukkan ke dalam film sebatas sebagai lagu yang dipentaskan oleh tokoh utamanya. Hal semacam ini tidak dimiliki oleh Mamma Mia karena tokoh utamanya, di dalam inti ceritanya, bukanlah penyanyi profesional. Maka tidak sembarang lagu dapat dimasukkan dalam Mamma Mia.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Easter Parade sudah menyajikan cerita yang konsisten karena fokus ceritanya sudah jelas dan permasalahan yang ditunjukkan di awal sudah diselesaikan dengan baik. Don Hewes, di awal cerita, berjanji kepada Hannah akan membuatnya menjadi terkenal melebihi Nadine hanya dalam waktu satu tahun. Pada akhir cerita [Spoiler] janji Don Hewes telah diwujudkan. Alur cerita dalam film ini tidak bertele-tele dan tidak mengeksplorasi kisah masa lalu antar tokohnya. Dengan demikian, ceritanya bisa benar-benar fokus kepada Hannah dan Don—serta bagaimana hubungan keduanya berkembang dengan ketukan cerita yang cepat. Film ini adalah sebuah visualisasi dari frasa “singkat, padat, dan tepat”; menjadikannya sebuah contoh Komedi Romantis—Musikal yang ideal.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

03 Casting Choice and Acting

Pemilihan aktor dalam film ini sudah baik karena sesuai dengan deskripsi karakter mereka masing-masing. Aktor Fred Astaire yang memerankan Don Hewes menggantikan Gene Kelly dengan memodifikasi deskripsi karakternya. Don Hewes yang awalnya digambarkan lebih muda dan lebih ekspresif, kini digantikan dengan sosok lelaki yang lebih tua, lebih berpengalaman, dan lebih kaku. Bukannya memaksakan dirinya untuk memerankan karakter Don Hewes sama persis dengan naskah awal, aktor Fred Astaire dengan tegas meminta adanya modifikasi karakter sehingga lebih sesuai untuknya. Salah satu adegan yang diubah adalah Don Hewes boleh marah, tetapi tidak boleh terkesan menakutkan atau kejam. Maka ketika dikhianati oleh Nadine, karakter Don tidak bertengkar secara berlarut-larut dan hanya pergi menuju bar untuk melampiaskan kekesalannya. Aktris Judy Garland dan Ann Miller pun dipilih dengan baik karena selain keduanya pandai bernyanyi dan menari, keduanya sudah menampilkan kontras antar karaker yang tegas. Kontras ini penting untuk mendukung jalannya cerita karena Don ingin “mengubah” Hannah menjadi seperti Nadine—tetapi akhirnya membatalkan rencananya. Apabila kedua aktris memiliki aura yang sama atau setara, maka kontras ini tidak akan terlihat.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

04 Music Match

Musik dan lagu di dalam film ini sudah baik karena sudah sesuai dengan nuansa ceritanya dan mendukung jalannya cerita. Karena karakter di dalam film ini adalah entertainer, maka lagu yang dipilih sebagian besar tidak harus sejalan dengan ceritanya—asalkan mampu mendukung nuansa ceritanya. Misalnya, pentas Hannah dan Don yang bergaya ceria juga harus diiringi oleh musik yang ceria, tetapi musik dan lagunya tida harus menceritakan kisah hidup mereka.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik. Karena film ini fokus pada pementasan karakternya di atas panggung dan gerakan tari mereka sangatlah penting, maka setiap detil langkah karakternya di atas panggung ditangkap secara utuh. Salah satu adegan yang mendapatkan apresiasi oleh kalangan penonton dan kritikus dalam hal sinematografi adalah adegan Sampul Majalah [Magazine’s Cover] yang menampilkan pergantian Cover majalah secara seamless atau menyambung.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

06 Costume Design

Easter Parade memiliki latar cerita tahun 1912. Secara umum, kostum yang digunakan sudah baik karena mengikuti gaya busana 1912. Namun karena Easter Parade bukanlah film dalam genre Sejarah/Historical, maka kesesuaiannya dengan sejarah bukanlah fokus yang paling utama dari ceritanya.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang dan properti yang digunakan. Bangunan, kendaraan, perabotan, dan lain sebagainya sudah dipersiapkan dengan baik untuk mendukung latar waktu cerita yakni 1912. Beberapa adegan dalam film ini menampilkan latar belakang yang dilukis dan sudah tampak menyatu dengan set asli untuk standar film tahun 1948 [berhubungan dengan poin Efek Visual].

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

08 Special and/or Practical Effects

Efek visual film ini sudah baik. Easter Parade menampilkan set panggung yang bisa bergeser dengan baik dalam mendukung jalannya cerita. Selain itu, terdapat efek visual yang memadukan antara gerakan lambat [slow motion] Don Hewes dan gerakan normal [normal speed] para penari latar. Efek visual ini telah diimplementasikan dengan baik, sekali lagi, untuk standar film tahun 1948. Terdapat juga adegan yang digabungkan dengan lukisan yang sudah terlihat menyatu [berkaitan dengan poin Latar Belakang]. Presentasi suara dan warna film ini pun sudah baik dan sesuai dengan nuansa ceritanya.

09 Audience Approval

Easter Parade mendapatkan tanggapan yang positif dari sebagian besar penonton.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

10 Intentional Match

Easter Parade bermula dari adanya katalog musik dan lagu karya Irving Berlin yang dirasa memiliki potensi besar jika diangkat ke layar lebar. Lagu-lagu yang catchy itu dipilih untuk menampilkan sebuah film musikal yang paling ceria sepanjang masa. Easter Parade dimaksudkan menjadi “the happiest musical ever made”. Maka, sejak awal film ini tidak pernah dimaksudkan untuk menyajikan cerita yang berat, kompleks, atau bahkan mendayu-dayu. Pada akhirnya, Easter Parade berhasil menyajikan sebuah film Musikal dengan cerita yang ringan, penuh warna, dan memberikan vibes positif kepada penonton. Hasil akhir film ini membuktikan bahwa klaim Easter Parade sebagai musikal paling berbahagia, agaknya, tidaklah dilebih-lebihkan atau setidaknya klaim tersebut dapat dimaklumi.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Pada 22 Juli 2014, tanpa sengaja saya menemukan DVD Easter Parade di tumpukan produk diskon di sebuah toko buku. Sebelumnya, saya sama sekali belum pernah dengar tentang Easter Parade dan hanya tertarik pada cover DVD Special Edition karena terdapat nama besar aktris Judy Garland yang populer berkat perannya sebagai Dorothy di film The Wizard of Oz. Saya berpikir kalau saya belum pernah menonton satu pun film Judy Garland setelah dewasa dan slogan film ini sebagai “the hapiest musical ever made” membuat saya penasaran dengan filmnya. Tanpa berpikir lebih panjang lagi, saya membeli DVD itu dan langsung menontonnya setiba di rumah. Hasilnya, saya kagum, I’m impressed, dengan film ini. Slogan “Musikal paling berbahagia yang pernah diciptakan”, menurut saya, sudah tepat disematkan pada poster film ini. Easter Parade menyajikan adegan demi adegan yang penuh keceriaan dan lagu-lagu yang catchy. Selain kedua aspek itu, film ini juga menyajikan gerakan tari yang luar biasa—khususnya tarian tap dance Ann Miller [sebagai Nadine] dalam membawakan lagu Shakin’ The Blues Away. Beruntung DVD yang saya dapatkan adalah Edisi Spesial yang dibekali dengan dokumenter yang mengupas tentang seluk beluk filmnya. Saya pun tahu bahwa adegan tarian itu dilakukan ketika aktris Ann Miller masih belum sembuh total dari sakitnya. Ketika hamil 9 bulan, Ann Miller dan suaminya bertengkar hingga ia “dijatuhkan” dari tangga. Bayinya meninggal sekitar tiga jam setelah dilahirkan dan Ann Miller mengalami cedera yang serius.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Easter Parade tidak menjanjikan tontonan yang kaya akan makna, penuh narasi filosofis, atau memiliki alur cerita yang kompleks. Film ini hanya menjanjikan hiburan ringan dari kompilasi lagu ciptaan Irving Berlin yang dirajut menjadi sebuah film Musikal yang menarik menyenangkan untuk disimak. Saya tersenyum, tertawa, dan kagum selama menonton film ini. It truly is the Happiest Musical ever made!

02 Awards

Film ini tidak menerima banyak penghargaan. Namun, ada dua penghargaan yang penting untuk disebutkan yakni Best Scoring of a Musical Picture dari Academy Awards dan Best Written American Musical dari Writers Guild of America Awards.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

03 Financial

Dari dana sebesar $2,655,000 Easter Parade berhasil menjual tiket sebesar $5,803,000. Film ini tergolong sukses dalam kategori sukses yang terukur. Apabila dibandingkan dengan film-film 1980-an ke atas, angka yang dicetak oleh Easter Parade terlihat tidak memuaskan [unimpressive]. Tetapi perlu diingat bahwa film ini dirilis hanya 3 tahun setelah Perang Dunia II dan distribusi film belum seluas era 1980-an hingga sekarang. Di era setelah 2010, tampaknya “mudah” bagi banyak film untuk menjual tiket di atas $1 miliar. Namun jika kita melihat sejarah dunia perfilman, satu-satunya film yang berhasil menjual tiket di atas $1 miliar di sepanjang abad 20 adalah Titanic yang dirilis tahun 1997, 49 tahun setelah Easter Parade dirilis.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

04 Critics

Easter Parade mendapatkan tanggapan yang positif dari sebagian besar kalangan kritikus film.

05 Longevity

Dari segi popularitas, film ini tidak mampu bertahan melawan gempuran zaman. Di antara film-film Judy Garland pun film ini tidak begitu mendapatkan perhatian. Cukup sulit untuk mendapatkan akumulasi tanggapan yang jumlahnya banyak dan valid untuk film ini di masa 2000 ke atas. Film ini, meskipun baik kualitasnya berdasarkan standar Skywalker yang sudah dibahas satu per satu, secara umum telah dilupakan. Easter Parade memang mendapatkan pujian ketika dirilis, tetapi karena film ini tidak menjanjikan sesuatu yang benar-benar unik dan memorable bagi sebagian besar masyarakat, film ini cenderung dikelompokkan sebagai film yang biasa saja atau tidak signifikan dalam sejarah dunia sinema.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Final Score

Skor Asli                     : 10

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 10/10

***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : Easter Parade [Special Edition DVD]

Rilis                 : 2005

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 3/NTSC

Fitur                : Audio commentary, behind the scene documentary, deleted scene, trailer

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

iTunes:

iTunes

Google Play:

Google Play

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1948/MGM, Warner Bros./Easter Parade/All Rights Reserved.