Review Film The Lost World: Jurassic Park (1997) Petualangan Menangkap Dinosaurus di Dunia yang Hilang
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
Review The Lost World: Jurassic Park (1997) Petualangan Menangkap Dinosaurus di Dunia yang Hilang
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Fiksi
Ilmiah—Petualangan—Aksi
Rilis : 19 Mei 1997
Durasi : 129 menit
Episode :
Sinopsis
Sebuah keluarga kaya raya berlibur di pulau Isla Sorna tanpa tahu bahwa pulau itu penuh dengan dinosaurus yang lepas dari taman Jurassic Park. Setelah sebuah tragedi menimpa anak gadis keluarga itu, jajaran direksi perusahaan InGen mengambil alih perusahaan dari tangan John Hammond. Kini, InGen dipegang oleh keponakan John Hammond yakni Peter Ludlow yang menjadi CEO InGen. Peter dan Hammond memiliki pandangan yang berbeda mengenai para dinosaurus di Jurassi Park. Hammond ingin menjaga para dinosaurus tetap berada di pulau tanpa campur tangan manusia, sementara Peter ingin memanfaatkan para dinosaurus untuk keuntungan perusahaan. Karena telah kehilangan seluruh kewenangannya, John Hammond meminta bantuan ahli komunikasi Eddie Carr, ahli dokumentasi Nick Van Owen, dan ahli paleontologi Sarah Harding. Ia meminta mereka untuk mendokumentasikan keadaan pulau secara lengkap untuk dipublikasikan. Hammond membutuhkan satu orang lagi yang berpengalaman dan sudah pernah berada di dalam pulau dinosaurus. Ia menghubungi Dr. Ian Malcolm untuk ikut ekspedisi ke pulau dinosaurus. Malcolm dengan tegas menolak tawaran Hammond. Namun, ia terpaksa pergi ke pulau itu setelah mengetahui bahwa Sarah Harding sudah lebih dulu berangkat ke pulau berbahaya itu seorang diri. Sarah adalah kekasih Malcolm.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
Akhirnya,
Malcolm, Eddie, dan Nick pergi ke Isla Sorna dengan peralatan yang memadai
untuk melakukan ekspedisi kecil. Mereka berhasil menemukan Sarah yang sedang
mengamati sekawanan Stegosaurs. Keempat ahli itu bergegas kembali ke perkemahan
bus mereka ketika asap tampak muncul dari perkemahan. Ternyata anak gadis
Malcolm, Kelly Curtis, menyusup ke dalam bus ekspedisi dan memutuskan untuk
memasak makan malam. Perbuatan Kelly membuat Malcolm semakin emosi dan
bersikeras untuk segera menelepon kapal yang akan menjemput Kelly. Namun
sebelum permasalahan selesai, mereka semua dikejutkan oleh gemuruh kedatangan
pasukan ekspedisi InGen yang datang ke pulau menggunakan helikopter dan
peralatan berburu yang sangat lengkap. Malcolm dan timnya menyaksikan bagaimana
Peter dan timnya yang dipimpin oleh seorang pemburu ulung bernama Roland Tembo
menangkap para dinosaurus satu per satu. Ternyata, Peter ingin melanjutkan
rencana John Hammond membuka taman wisata dinosaurus. Namun, bukannya
melanjutkan taman dinosaurus di pulau terpencil, Peter berencana membawa para
dinosaurus ke San Diego untuk dijadikan tontonan atraksi seperti kebun binatang
San Diego. John Hammond yang sudah mengetahui rencana Peter meminta Nick untuk
menggagalkan rencana itu. Akhirnya, Nick melepaskan kembali semua dinosaurus
yang sudah ditangkap oleh InGen. Para dinosaurus lantas menghancurkan kemah
InGen beserta alat komunikasi mereka.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
Nick
menemukan seekor anak T-Rex yang terluka. Anak itu ditangkap oleh Roland untuk
dijadikan umpan supaya T-Rex dewasa muncul dan bisa diburu dengan mudah. Nick
dan Sarah membawa anak T-Rex itu ke perkemahan mereka untuk diobati. Malcolm,
Kelly, dan Eddie sedang berada di sangkar pelindung di atas pohon ketika dua
ekor T-Rex dewasa datang menuju perkemahan untuk mencari anak mereka. Malcolm
segera pergi ke perkemahan untuk memperingatkan Sarah dan Nick. Kedua T-Rex itu
menunggu di perkemahan sampai anak mereka selesai diobati dan dilepaskan oleh
Sarah. Malcolm, Nick, dan Sarah merasa lega karena T-Rex tidak menyerang
mereka. Akan tetapi mereka salah karena kedua T-Rex kembali dan mendorong bus
mereka agar jatuh ke jurang. Sebelum bus benar-benar jatuh, Eddie datang dan
membantu. Namun, ia malah menjadi korban kemarahan T-Rex. Malcolm dan tim-nya
bertemu dengan tim dari InGen. Roland mengenali Nick dan mengetahui bahwa
dialah yang membebaskan semua dinosaurus hasil buruannya. Mereka semua tidak
punya waktu untuk berdebat karena peralatan mereka sama-sama hancur dan tidak memiliki
cara untuk memanggil bantuan. Mereka harus bekerja sama pergi ke lokasi kantor
terbengkalai yang masih menyimpan alat komunikasi. Namun untuk menuju ke sana,
mereka harus melewati wilayah Velociraptor. Situasi pun menjadi semakin
berbahaya ketika dinosaurus tidak hanya mengamuk di pulau dinosaurus, tapi
berhasil mengamuk di pusat kota San Diego.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
The
Lost World Jurassic Park seharusnya meneruskan status genre Jurassic Park sebagai sebuah Fiksi
Ilmiah. Namun, dari segi Fiksi Ilmiah, narasi dalam The Lost World kurang logis
sehingga tidak konsisten dengan film pertama yang merupakan sebuah Fiksi Ilmiah
kuat yang merupakan kebalikan dari film Monster. The Lost World, dengan
mengesampingkan keseriusan Fiksi Ilmiah dari film pertamanya, justru menjadi
sesederhana film Monster. Hal-hal kurang logis lainnya juga banyak terjadi di
sepanjang film ini—yang berseberangan dengan Jurassic Park pertama. Dalam Jurassic
Park, kemunculan dinosaurus dan usaha untuk menempatkan mereka di dalam
kandang adalah usaha yang dilakukan untuk pertama kalinya. John Hammond tidak
memiliki petunjuk atau sejarah pengalaman orang lain untuk mengoperasikan
sebuah taman penuh dengan dinosaurus. Maka, kegagalan yang dialami John Hammond
lebih masuk akal ketimbang kegagalan keponakannya dalam The Lost World. Selain
itu, diceritakan dalam Jurassic Park
pertama bahwa nyaris semua pegawai Jurassic Park sedang tidak berada di pulau
saat kekacauan terjadi. Terlebih lagi, mereka yang tinggal di pulau adalah
orang biasa yang tidak pandai dalam hal survival. Maka, sangat logis jika
kemungkinan timbul kekacauan lebih besar di dalam film pertamanya. Namun,
kemungkinan semacam ini tidak lagi masuk akal untuk The Lost World.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
Masalah-masalah
yang timbul di The Lost World adalah masalah-masalah yang seharusnya sudah
diantisipasi sejak awal karena tim InGen seharusnya sudah mempelajari semua
kesalahan di film pertama. Apalagi, kali ini InGen menyewa orang-orang yang
memang pandai dalam hal survival. Mereka dipekerjakan karena keahlian mereka menangkap
hewan buas dan bertahan di alam liar. Tim dari InGen masuk ke pulau dinosaurus
dengan peralatan dan persenjataan lengkap, bahkan menyewa seorang ahli
dinosaurus, Dr. Robert Burke yang berperan seperti Dr. Grant di film pertama.
Jadi, tim dari InGen seharusnya sudah mendapat pengarahan tentang cara-cara
menghadapi dinosaurus karena ekspedisi InGen ini merupakan ekspedisi mahal yang
sangat serius karena menyangkut masa depan perusahaan besar. Masing-masing
anggota tim tidak boleh gegabah dalam bertindak sepanjang misi. Namun anehnya,
pelajaran sederhana seperti “jangan bergerak jika bertemu dengan T-Rex” saja
mereka tidak tahu—padahal pelajaran itu sudah menjadi fakta karena sudah
dibuktikan oleh Dr. Grant di Jurassic
Park dan disaksikan langsung oleh Tim dan Lex. Dr. Grant adalah seorang
penulis, maka sangat masuk akal jika diasumsikan bahwa ia telah menulis secara
lengkap mengenai pengalamannya terjebak di pulau dinosaurus [dalam Jurassic Park III diungkapkan bahwa Dr.
Grant memang telah menuliskan pengalamannya dan telah diterbitkan]. Tidak hanya
gagal memahami perilaku dinosaurus demi kepentingan survival, tim khusus dari
InGen ini juga mengabaikan dasar-dasar survival misalnya saat ada anggota tim
yang berkeliaran sendirian atau berpencar. Hal-hal yang kurang masuk akal
semacam ini kerap muncul di The Lost World dan menjadikannya berlawanan dengan Jurassic Park yang dibuat se-logis
mungkin. Meskipun The Lost World: Jurassic Park tidak logis dari segi Fiksi
Ilmiah [yang tidak konsisten dengan film pertamanya], namun film ini sudah
logis dalam menampilkan adegan-adegan Aksi dan Petualangan sesuai genrenya. Sebuah
catatan penting yang membuat konsep Aksi dalam film ini menjadi sedikit tidak
logis adalah kenyataan bahwa orang-orang yang tidak pandai beraksi menjadi ahli
gerakan aksi [Ian Malcolm, Sarah, Nick, dan Eddie].
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita The Lost World: Jurassic Park kurang konsisten. Pertama, film ini kurang
konsisten dengan film pertamanya. Padahal, The Lost World adalah kelanjutan
“langsung” dari Jurassic Park.
Sebelumnya, Steven Spielberg menyutradarai trilogi Indiana Jones. Terjadi pergeseran konsep besar dari The Lost Ark ke The Temple of Doom. Meskipun The
Temple of Doom adalah sekuel dari Raider
of the Lost Ark, namun The Temple of
Doom menceritakan sebuah kisah yang sama sekali baru dan tidak ada sangkut
pautnya dengan The Lost Ark di film
pertama. Maka, pergeseran konsep dalam franchise Indiana Jones masih dapat dimaklumi. Pergeseran semacam ini tentu saja
kurang baik untuk franchise Jurassic Park
karena ceritanya saling berkaitan: kejadian-kejadian di The Lost World adalah
dampak langsung dari kejadian di Jurassic
Park. Inkonsistensi konsep ini, sebagaimana telah dibicarakan, membuat
keseluruhan ceritanya menjadi kurang logis karena Jurassic Park sejak awal sudah menentukan standar logika yang
tinggi. Ke dua, narasi The Lost World: Jurassic Park seperti dua konsep cerita
berbeda yang disatukan—sehingga satu film terkesan seperti dua film. Bagian
ekspedisi ke Isla Sorna dan bagian T-Rex yang lepas di San Diego disusun
seperti dua buah film Part I dan Part II. Hal ini sebenarnya pernah dilakukan
dalam film King Kong yang terdiri dari ekspedisi ke Skull Island dan aksi teror
Kong di New York. Namun, The Lost World memiliki poin beban cerita yan lebih
besar ketimbang King Kong. Sehingga, dua adegan besar yang berbeda ini lebih
cocok jika dipisah menjadi dua film yang berbeda.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
Dalam
The Lost World, ada terlalu banyak cabang cerita yang dibicarakan namun tidak
dieksplorasi: bagaimana tanggapan publik dan pemerintah mengena musibah di Isla
Sorna [apalagi ternyata pemerintah dan warga setempat sudah mengetahui adanya
“monster” di pulau itu dan menyebutnya sebaga pulau Five Deaths], bagaimana
InGen bisa bertahan setelah kekacauan di Jurassic Park [di dalam novelnya,
InGen mengalami kebangkrutan sedangkan di filmnya dijelaskan bahwa John Hammond
bahkan masih menjabat sebagai pimpinan sampai sebelum terjadi serangan keluarga
kaya di Isla Sorna], mengapa Ian Malcolm yang kembali ke pulau itu [bukannya
Dr. Grant] dan bagaimana hubungannya dengan Sarah—bagaimana bisa Malcolm tidak
tahu kalau Sarah pergi ke Isla Sorna dan bagaimana Sarah bisa selamat tanpa
cela seorang diri di Isla Sorna. Kisah keluarga Malcolm juga disinggung dengan
kemunculan Kelly, namun juga tidak dieksplorasi. Dalam King Kong, kehidupan masa lalu Carl Denham tidak diekplorasi dan
tujuannya melakukan ekspedisi dan menangkap Kong sangat jelas. Sikap pemerintah
dan Carl Denham terhadap Kong yang lepas pun jelas yakni mereka merasa harus
membinasakan Kong. Dalam The Lost World, motivasi-motivasi para karakternya
jauh lebih kompleks. John Hammond bukan Carl Denham yang rela hewan “temuannya”
dieksploitasi. Percabangan-percabangan seperti inilah yang membuat alur cerita
film ini kurang konsisten dan membuat dua konsep besar film ini seperti
disatukan secara terburu-buru layaknya dua film yang disatukan begitu saja
tanpa transisi dan eksposisi yang smooth.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Aktor
yang dipilih dalam film ini sudah baik karena sudah mampu menghidupkan karakter
mereka masing-masing. Kekurangan dalam hal akting di film ini umumnya bukan
dikarenakan aktor yang tidak kompeten, namun alur cerita yang memang kurang
logis dan kurang konsisten.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Jurassic
Park memiliki musik yang fenomenal berkat John Williams. Musik ini telah
menjadi “signature” franchise ini dan kembali dipakai di The Lost World:
Jurassic Park.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Keunggulan film ini, sama seperti
film sebelum 2010 pada umumnya, adalah penggunaan latar belakang asli yang
tentu saja mendukung para aktor untu dapat merespons secara langsung lingkungan
sekitanya sehingga akting mereka tampak lebih natural dan tentu saja, latar
belakangnya pun tampak nyata karena memang nyata bukan CGI.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
08 Special and/or Practical Effects
Berbagai
kekurangan efek visual [terutama CGI] dalam Jurassic Park telah diperbaiki
dengan lebih baik dalam The Lost World. Hasilnya, dinosaurus yang ditampilkan
tampak lebih nyata. Film ini juga berhasil menampilkan adegan interaksi banyak
manusia dengan banyak dinosaurus digital dengan sangat baik untuk standar tahun
1997. Tidak hanya CGI yang baik, animatronik dalam film ini pun juga baik.
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini. The Lost World
memang menjanjikan tontonan spektakuler yang bahkan lebih spektakuler dari film
pertamanya. Film ini telah memenuhi janji tersebut dan disukai oleh penonton
awam. Namun, film ini mendapat respons yang cenderung kurang baik dari penonton
yang menyukai Jurassic Park, novelnya, dan dari kritikus. Sebagian besar
respons positif ditujukan untuk sajian efek dan adegan aksi yang spektakuler
sementara respons negatif dilayangkan kepada narasi filmnya yang kurang kuat.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
10 Intentional Match
Sutradara
Steven Spielberg menginginkan The Lost World untuk menjadi “serba dua kali
lipat Jurassic Park”. Film ini dimaksudkan untuk menjadi lebih besar dan lebih
sadis [darker] ketimbang Jurassic Park dengan tetap
mempertahankan konsistensi konsep dan cerita sehingga menjadi sebuah sekuel
yang berkesinambungan dengan film pertamanya. Tujuan menjadikan The Lost World
“dua kali lipat lebih besar dan lebih sadis” telah berhasil dicapai. Dari skala
produksinya, The Lost World jauh lebh besar ketimbang Jurassic Park: dua ekor T-Rex dewasa yang membutuhkan dua buah
robot T-Rex, lebih banyak dinosaurus, lebih banyak lokasi kejadian, dan lebih
banyak jumlah karakternya. Kebesaran skala film ini menuai pujian dari penonton
dan kritikus. Namun, tujuan menjaga konsistensi dengan Jurassic Park tidak berhasil dicapai. Pihak yang memuji kebesaran
skala film ini sebagian besar memberikan tanggapan negatif pada jalan
ceritanya.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Menurut
saya, The Lost World: Jurassic Park adalah sebuah film yang bagus. Meskipun
logika ceritanya kurang baik dan alur ceritanya kurang konsisten, film ini
tetap mampu memberikan sebuah tontonan yang spektakuler. Permasalahan terbesar
film ini adalah karena statusnya sebagai penerus Jurassic Park yang secara tegas menyatakan diri sebagai Fiksi
Ilmiah non-Monster. The Lost World pun menggunakan payung genre yang sama namun
tidak berhasil masuk karena ceritanya kurang logis. Apabila sejak awal film ini
dimaksudkan sebagai film Monster yang memang punya toleransi lebih besar
terhadap poin-poin tidak logis dan punya keleuasaan untuk “have fun”, maka The Lost World akan memenuhi kriteria dengan sangat
baik. Film ini adalah sebuah film Monster yang sangat baik, namun merupakan
sebuah sekuel yang kurang baik. Jurassic
Park III mendapatkan respons yang lebih buruk lagi ketimbang The Lost
World, namun sebenarnya Jurassic Park III
memiliki konsep dan nuansa yang lebih konsisten dengan Jurassic Park. Secara keseluruhan, saya sangat menikmati The Lost
World: Jurassic Park dan masih menganggapnya sebagai sekuel yang baik. Jurassic Park, The Lost World, dan Jurassic Park III bagi saya merupakan
sebuah paket yang sangat baik dan menghibur. Setelah Jurassic World, saya baru merasa bahwa film itu sudah benar-benar
kehilangan nuansa Jurassic Park—apalagi
dalam Jurassic World
Fallen Kingdom yang alur ceritanya
terlalu mengada-ada dan mlenceng terlalu jauh dari logika yang ditentukan oleh
Jurassic Park.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
02 Awards
Efek
visual film ini mendapat berbagai nominasi penghargaan. Namun, The Lost World
tayang di waktu yang tidak tepat karena berhadapan langsung dengan film
terbesar sepanjang masa kala itu, Titanic.
Sebagian besar penghargaan efek visual dilahap habis oleh Titanic yang juga menyuguhkan efek visual yang dinilai spektakuler
pada masanya.
03 Financial
The
Lost World: Jurassic Park meraih kesuksesan besar dari penjualan tiket bioskop.
Dari dana sebesar $73 juta, The Lost World mendapatkan $618.6 juta. The Lost
World menjadi film tahun 1997 terlaris ke dua di bawah Titanic.
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost World: Jurassic Park/All Rights Reserved. |
04 Critics
Mayoritas
kritikus memberikan tanggpan beragam dan cenderung negatif untuk film ini.
Wajar saja jika kritikus akan membandingkan kualitas The Lost World dengan Jurassic Park. Mayoritas kritikus
sepakat bahwa efek visual dalam The Lost World memang sangat hebat, namun dari
segi narasi masih banyak kekurangan dan lebih buruk dibandingkan dengan Jurassic Park.
05 Longevity
The
Lost World: Jurassic Park masih sangat diminati bahkan setelah filmnya berusia
sepuluh tahuh. The Lost World memiliki efek visual yang sangat baik hingga
masih terus diperbincangkan sampai artikel ini dipublikasikan. Meski demikian,
popularitasnya jauh di bawah film pertamanya.
Final Score
Skor
Asli : 8.5
Skor
Tambahan : -1/2
Skor
Akhir : 8/10
***
Spesifikasi DVD
Judul : The Lost World: Jurassic Park
Rilis : 25 Oktober 2011
Format : Blu-ray Disc
Kode
Warna : Full HD 1080p 60-24p [A]
Fitur : Behind the scenes
documentaries [2011 plus classic DVD documentaries], Archives, audio
commentaries, trailers
Support : Windows 98-10 [VLC Media
Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4],
4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
©1997/Universal Pictures/AMBLIN/The Lost
World: Jurassic Park/All Rights Reserved.