©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Review Animasi Disney●Pixar’s Luca (2021) Persahabatan Monster Laut Disney yang Unik
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama—Fantasi
[Animasi Full-CGI]
Rilis : 18 Juni 2021
Durasi : 95 menit
Sutradara : Enrico Casarosa
Pemeran : Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer, Emma Berman, Saverio
Raimondo, Maya Rudolph, Marco Barricelli, Jim
Gaffigan
Episode : -
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Luca
Paguro adalah sesosok monster laut berusia 13 tahun yang tinggal di laut dekat
kota Portorosso, Italia. Sehari-hari, ia menjalankan tugas dari orangtuanya
sebagai gembala ikan. Luca sebenarnya punya rasa ingin tahu yang besar dan ingin
melihat dunia permukaan dan daratan. Namun, semua monster laut menganggap bahwa
manusia adalah makhluk yang berbahaya. Ibu Luca sangat melarangnya untuk
berenang ke permukaan. Suatu hari, Luca menemukan barang-barang manusia yang
berceceran di dasar laut dan memungutnya. Tanpa diduga, ia bertemu dengan
monster laut lain bernama Alberto Scorfano yang berusia 14 tahun. Alberto
datang untuk memungut barang-barang yang berceceran dan berenang ke permukaan.
Ia lantas menarik Luca untuk ikut berenang ke permukaan dan menariknya ke
darat. Ternyata, monster laut akan seketika berubah menjadi manusia apabila
mereka keluar dari laut atau dalam keadaan kering. Luca sama sekali tidak tahu
bahwa dirinya bisa berubah menjadi manusia. Ia pun segera kembali menyelam dan
pulang ke rumah. Karena penuh dengan rasa penasaran, keesokan harinya Luca
kembali menuju daratan dan bertemu dengan Alberto di sebuah pulau kecil tak
berpenghuni. Alberto mengajarinya berjalan dan menceritakan semua yang ia tahun
tentang dunia manusia. Satu hal tentang manusia yang membuat Luca sangat takjub
adalah selebaran iklan motor Vespa. Menurut Alberto, manusia menunggangi Vespa
untuk bisa pergi ke mana saja. Keduanya lantas berangan-angan mengendarai
Vespa. Luca mempunyai ide untuk merakit Vespa mereka sendiri dan
bersenang-senang bersama.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Alberto
adalah seorang anak yang bebas karena ayahnya senantiasa pergi dalam waktu yang
sangat lama. Namun, Luca terus diawasi oleh ibunya yang akhirnya mengetahui
bahwa Luca belakangan sering berenang ke permukaan. Ibu Luca melarangnya untuk
kembali ke permukaan dan mengatur kepindahan Luca untuk tinggal bersama Paman
Ugo di lautan dalam yang gelap. Luca tidak mau pergi ke lautan dalam dan ia
merasa iri kepada Alberto yang bisa hidup bebas. Akhirnya, ia dan Alberto pergi
meninggalkan pulau kecil menuju kota Portorosso. Di sana, mereka bertemu dengan
Ercole Visconti, remaja sombong yang mengendarai sebuah Vespa merah mengilat.
Tanpa sengaja, tendangan bola Luca menghantam Vespa milik Ercole dan membuatnya
marah besar. Ercole lantas menindas Luca dengan menyeretnya untuk diceburkan ke
kolam air mancur. Luca menjadi sangat ketakutan karena jika sampai ia terkena
air, ia akan berubah menjadi monster laut. Seluruh penduduk kota sedang
digegerkan oleh penampakan monster laut dan berlomba-lomba untuk menangkap
monster laut demi mendapat imbalan. Jika sampai ketahuan bahwa Luca adalah
monster laut, ia akan langsung ditangkap dan nyawanya bisa terancam. Beruntung
sebelum Ercole berhasil menceburkannya, seorang gadis bernama Giulia Marcovaldo
datang dan menyelamatkan Luca serta Alberto. Giulia adalah musuh besar
Ercole—gadis itu senantiasa dikalahkan oleh Ercole dalam turnamen Portorosso
Cup Race. Luca mendesak Alberto untuk menanyakan lebih lanjut soal turnamen itu
kepada Giulia. Gadis itu menjelaskan bahwa turnamen itu terbuka untuk
perseorangan atau kelompok yang terdiri dari tiga perlombaan yakni lomba
renang, lomba makan, dan lomba balap sepeda. Pemenang dalam turnamen itu akan
mendapat hadiah berupa uang yang cukup untuk membeli sebuah Vespa bekas.
Mendengar hal itu, Luca menjadi bersemangat dan ingin ikut turnamen. Ia dan
Alberto kemudian bergabung dengan Giulia sebagai satu tim. Gadis itu mengajak
Luca dan Alberto ke rumahnya untuk berlatih dan menginap.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Ayah
Giulia adalah seorang nelayan yang sedang mengalami masa sulit. Ia keberatan
dengan keputusan Giulia untuk ikut turnamen karena kekalahan Giulia senantiasa
membuat gadis itu bersedih dan mereka tidak punya cukup uang untuk membayar
biaya pendaftaran. Namun, Giulia berjanji akan bekerja lebih giat untuk
membantu. Luca dan Alberto pun ikut membantu ayah Giulia agar mendapatkan uang.
Karena Luca dan Alberto adalah makhluk laut, mereka tahu betul di mana lokasi
memancing yang dipenuhi oleh ikan. Mereka menuntun ayah Giulia hingga menangkap
banyak ikan yang cukup untuk membiayai ongkos pendaftaran turnamen. Kedua
monster laut bersahabat tentu tidak bisa ikut dalam lomba renang karena jati
diri mereka akan terungkap. Maka, diputuskan bahwa Giulia akan melaksanakan
lomba renang. Alberto adalah anak yang suka makan, sehingga ia ditugasi untuk
mengikuti lomba makan. Terakhir, Luca harus mengikuti lomba balap sepeda.
Namun, Luca sama sekali tidak bisa bersepeda dan harus berjuang keras untuk
berlatih. Semakin banyak waktu yang Luca habiskan di darat semakin membuka
wawasannya dan perlahan-lahan mengubah tujuan hidupnya. Ia jadi lebih dekat
dengan Giulia sampai-sampai Alberto merasa telah kehilangan sahabatnya. Dari
buku-buku ilmu pengetahuan Giulia, Luca belajar bahwa semua perkataan Alberto
tentang dunia adalah salah besar. Ia bertekad untuk terus belajar dan
mengetahui lebih banyak hal. Keputusannya itu tidak disetujui oleh Alberto.
Ketika akhirnya Alberto ketahuan sebagai sesosok monster laut, Luca
berpura-pura tidak kenal dengan Alberto dan ikut menudingnya sebagai monster
laut. Permasalahan pun menjadi semakin besar—apalagi, kedua orangtua Luca
akhirnya datang ke darat untuk mencarinya.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Secara
umum, konsep film ini sudah logis sesuai genrenya. Sebagai sebuah film animasi,
ada berbagai hal yang tidak akan logis dalam sebuah film live-action, namun
tetap akan logis dalam film animasi—misalnya aksi ekstrem tokoh utamanya yang
bisa berakibat kematian di dunia nyata, namun dapat dimaklumi [dan bahkan bisa
dianggap lucu] dalam animasi. Luca adalah sebuah animasi yang menceritakan
Drama persahabatan antara Luca dengan Alberto. Dalam hal Drama, narasi dalam
film ini sudah logis karena permasalahan di antara keduanya ditampilkan secara
dinamis dan dengan alasan-alasan yang kuat. Namun, film ini bukan hanya sebuah
Drama melainkan juga sebuah Fantasi karena mengusung tema makhluk mitos yakni
monster laut yang secara “ajaib” bisa berubah menjadi manusia. Dalam kisah
Fantasi, ada banyak sekali hal tidak logis yang bisa dijadikan logis asal
narasinya memberikan sebuah aturan yang jelas. Ilmu sihir, misalnya, adalah
sebuah poin cerita yang tidak logis jika muncul dalam sebuah kisah Drama murni
ata Drama yang serius. Namun, ilmu sihir menjadi masuk akal [logis] dalam
cerita Fantasi Harry Potter karena
penulis ceritanya membuat aturan baru yang menjadikan ceritanya logis sesuai
genrenya. Misalnya, terdapat sebuah aturan yang menyatakan bahwa tidak semua
orang bisa menjadi penyihir [Muggle] dan penyihir tidak bisa sembarangan
menggunakan tongkat sihir milik orang lain karena tidak memiliki ikatan sihir
dengan tongkat tersebut.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Aturan
dunia Fantasi dalam Luca masih sangat kurang sehingga membuat logika ceritanya
kurang logis. Film ini digarap oleh Enrico Casarosa yang sebelumnya menyutradari
film pendek La Luna. Terdapat kemiripan nuansa di antara Luca dengan La Luna—keduanya tidak menjelaskan
mengenai aturan-aturan dunia Fantasinya. Namun, La Luna adalah sebuah film pendek sehingga ketiadaan penjelasan
bisa dimaklumi sementara Luca adalah sebuah film panjang [full-length] yang memang menitikberatkan pada mitologi monster laut
[di luar tema besar soal persahabatan]. Mungkin saja Luca tidak perlu menjelaskan
mitologinya apabila Luca adalah satu-satunya monster laut. Namun, Luca memiliki
keluarga dan terdapat kelompok kehidupan yang membentuk dunia baru di dasar
laut. Luca memiliki keluarga dengan warna dan jenis yang berbeda-beda. Karena
dunia Luca membentuk sebuah dunia baru yang penting untuk berjalannya cerita,
maka dunia ini seharusnya dieksplorasi untuk membuaat konsep Fantasinya menjadi
masuk akal—Voldemort yang hidupnya “abadi” adalah sebuah konsep yang tidak
logis, namun dibuat logis dengan dijelaskan proses dirinya membagi jiwanya ke
berbagai objek Horcrux sehingga audiens dapat merasa lega, “Oh, jadi begitu
cara dia hidup ‘abadi’.”
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Dalam
Luca, tidak jelas bagaimana para monster laut bisa berubah menjadi manusia, apa
aturannya, dan mengapa banyak monster laut yang tidak pergi ke darat dan
menyembunyikan kenyataan dari anak-anak mereka. Dalam dongeng The Little Mermaid, jelas sekali Ariel
dilarang pergi ke darat karena dia adalah ikan duyung yang tidak akan bisa
berbaur dengan manusia. Jika ingin menuju darat, ia harus menggunakan sihir—itu
pun memerlukan aturan yang membuat Ariel harus merasa tersiksa. Dalam Luca,
para monster laut bisa dengan bebas berbaur dengan manusia asalkan mereka tidak
menyentuh air. Hal yang tampaknya sepele ini sebenarnya perlu dieksplorasi
untuk mengikat logika ceritanya menjadi lebih kuat. Dalam film Stardust, Yvaine adalah sesosok bintang
jatuh. Namun, narasinya berpusat pada dunia ajaib Stormhold sehingga dunia
Stormhold ini benar-benar dieksplorasi sedangkan langit [asal tempat tinggal
Yvaine] tidak diekplorasi. Jika dikaitkan dengan Luca, maka sebenarnya dunia
Fantasi bawah laut Luca tidak perlu dieksplorasi apabila Luca adalah
satu-satunya monster laut [Yvaine adalah satu-satunya bintang yang jatuh dalam Stardust] sehingga latar belakangnya
benar-benar bisa menjadi misteri tanpa perlu dieksplorasi [contoh lain adalah
perbedaan antara Harry Potter dengan Mary Poppins—tidak perlu dijelaskan
dunia asal Mary Poppins karena hanya ada satu Mary Poppins, tetapi dunia sihir
dan sekolah Hogwarts dalam Harry Potter
harus dieksplorasi karena penting dalam jalannya cerita].
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini kurang konsisten. Pada mulanya, dikisahkan bahwa Alberto adalah
anak yang “bebas” karena “tidak dikekang” oleh ayahnya yang sering bepergian.
Namun, kemudian dijelaskan bahwa Alberto pada dasarnya telah “ditinggalkan” [abandoned] oleh ayahnya. Fakta kunci
seperti ini seharusnya menjadi sebuah Spoiler yang mencengangkan karena
seharusnya akan dieksplorasi lebih dalam lagi [penonton seharusnya terkejut karena mengira Alberto adalah anak bebas yang
bahagia, namun ternyata dia adalah anak yang ditelantarkan]. Namun, fakta ini
dibiarkan begitu saja tanpa mengubah alur ceritanya. Dengan demikian,
kompleksitas kehidupan Alberto gagal disampaikan—bagaimana Alberto punya
prinsip hidup penuh kebebasan, mengapa semua yang ia ketahui sebenarnya salah,
dan apakah ia bersikap “nekat” untuk menutupi kesedihan hatinya karena hidup
seorang diri. Konflik semacam ini, jika digali, dapat mengarahkan Alberto pada
kehidupan Luca yang ingin “pergi jauh” dari keluarganya sementara Alberto sama
sekali tidak punya keluarga.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Dalam
film Lady and the Tramp II, Angel
yang merupakan anjing gelandangan marah besar kepada Scamp yang merupakan
anjing kesayangan keluarga Darling karena Scamp tidak bisa menyadari seberapa
besar anugerah yang ia miliki berupa sebuah keluarga yang menyayanginya. Dengan
demikian, konflik antara Alberto dan Luca menjadi lebih serius ketika Luca
“meninggalkannya” untuk Giulia setelah Alberto menganggap Luca sebagai
satu-satunya keluarga yang ia punya. Selain itu, film ini juga kurang konsisten
dalam menyampaikan konsep ceritanya: apakah mengenai bagaimana manusia belajar
untuk memahami monster laut [seperti dalam film Water Horse], hubungan persahabatan Luca dengan Alberto [seperti
dalam The Fox and the Hound], konflik
antara anggota regu sebelum turnamen [seperti dalam Monsters University], atau bagaimana sebuah petualangan besar
mengubah hubungan antara anak dengan orangtua [seperti dalam Finding Nemo].
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Tidak
ada keluhan dari segi pemilihan aktor. Masing-masing aktor telah mengisi suara
karakter mereka dengan baik karena suara mereka sudah benar-benar menyatu
dengan karakter [tidak lagi terdengar kaku atau tidak sesuai seperti dalam
kasus Giring Nidji yang menyuarakan Paddle
Pop].
04 Music Match
Tidak ada
keluhan di pemilihan musik, namun tidak ada musik yang iconic. Di awal kemunculannya di dunia film layar lebar, PIXAR
dikenal senantiasa memberikan lagu yang tidak hanya sesuai dengan filmnya,
tetapi juga iconic. Seiring
berjalannya waktu, entah kenapa, PIXAR semakin kehilangan ciri khasnya ini
meskipu pilihan musiknya sebetulnya tidak bermasalah.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik karena sudah mendukung jalannya cerita. Keindahan
kota Portorosso sudah ditonjolkan ketimbang keindahan laut karena memang film
ini menitikberatkan pandangan Luca yang melihat bahwa daratan jauh lebih indah
ketimbang lautan. Hal ini berbanding terbalik dengan film Finding Nemo.
06 Character Design
Secara
umum, desain karakter manusia dan monster laut dalam film ini sudah baik karena
sudah menyatu seperti berada dalam satu dunia yang sama. Permasalahan desain
datang dari desain karakter binatang yang kurang serasi dengan karakter
manusianya dan terdapat perbedaan desain binatang di dunia yang sama: desain
ikan dalam film ini berbeda antara ikan yang ditangkap manusia dengan ikan yang
dipelihara oleh Luca [ikan yang ditangkap bentuknya lebih realistis sedangkan
ikan peliharaan Luca tampak seperti tokoh kartun humor [cartoony/cartoonish]], padahal berada di dunia
yang sama.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang karena sudah berpadu baik dengan
karakternya dan mendukung jalannya cerita [berkaitan dengan poin sinematografi].
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Tentu saja, tidak diragukan lagi
bahwa salah satu keunggulan studio Disney/PIXAR adalah menyuguhkan animasi
dengan efek komputer yang sangat baik mulai dari detil karakter serta latar
belakang hingga seberapa halusnya gerakan [movement]
para karakter di dalamnya.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
10 Intentional Match
Film
ini dibuat atas kenangan sang sutradara tentang masa kecilnya bersama
sahabatnya. Maka, film ini dimaksudkan menjadi sebuah film mengenai
persahabatan sejati. Meskipun alur cerita film ini masih kurang konsisten,
namun inti cerita mengenai persahabatan sudah ditampilkan dengan baik dalam
film ini—dengan kata lain, pesannya telah tersampaikan.
“My best friend Alberto was a bit of a troublemaker, [while]
I was very timid and had a bit of a sheltered life — we couldn’t have been more
different. We were also a bit of ‘outsiders,’ so it felt right to use sea
monsters to express the idea that we felt a little different and not cool as
kids. Alberto pushed me out of my comfort zone, and pushed me off many cliffs,
metaphorically and not. I probably would not be here if I didn’t learn to chase
my dreams from him. It’s these types of deep friendships that I wanted to talk
about in Luca, and that is what’s at the heart of this film.” [1] [Sahabat saya yang
bernama Alberto bisa dikatakan seorang pembuat masalah, sedangkan saya lebih
pendiam—kami benar-benar sangat berbeda. Kami juga cenderung dianggap asing,
jadi rasanya sudah benar kalau menggunakan monster laut untuk menunjukkan
betapa kami merasa berbeda dan tidak keren semasa kecil. Alberto mendorong saya
untuk keluar dari zona nyaman, dan mendorong saya terjun ke jurnag—baik secara
kiasan maupun secara harfiah. Saya mungkin tidak akan ada di sini kalau saya
tidak belajar darinya untuk mengejar mimpi. Persahabatan yang semacam inilah
yang ingin saya bahas dalam film Luca sebagai inti dari film ini] [1—diterjemahkan oleh Nabil Bakri]
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Melihat
dari pernyataan penciptanya, maka dapat disimpulkan bahwa film ini telah
menyuguhkan apa yang dijanjikan dengan cukup baik. Film ini telah menceritakan
kisah persahabatan yang sama dengan pengalaman masa lalu penciptanya. Bahkan,
film ini sama sekali tidak membahas mengenai cinta atau kisah romantis antar
karakternya dan fokus pada tema persahabatan.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Saya
menyukai film ini. Sebagai penggemar Disney dan PIXAR, saya merasa PIXAR
benar-benar mulai kehilangan sentuhan ajaibnya setelah Toy Story 3. Brave gagal
memukau saya, Inside Out membuat saya
muak, Toy Story 4 membuat saya ingin
mematahkan DVD-nya yang sudah saya beli. Namun, rasa haus saya akan masterpiece PIXAR mulai sedikit terobati
oleh film Soul. Kali ini, Luca kembali memberikan sebuah obat yang sedikit
lagi mengurangi rasa dahaga saya. Meskipun film ini tidak bisa meninggalkan
bekas yang sama dahsyatnya dengan film-film PIXAR 2010 ke bawah, saya merasa
tersentuh oleh pesan persahabatan dalam film ini dan keluguan masa kecil
tentang bagaimana kesuksesan yang sesungguhnya—bagaimana sebuah Vespa yang
bobrok sudah cukup untuk membuat seorang anak tersenyum bahagia dan tidak patah
semangat mengejar impiannya. Hal semacam ini terus terang membuat saya sedih
karena mengingatkan masa lalu ketika saya masih percaya dengan impian-impian
saya dan masa kini setelah saya sadar bahwa impian itu hanyalah impian yang
tidak akan pernah terwujud. Melihat geliat Blog ini—yang sudah sekarat—dan
tulisan-tulisan saya tidak ada yang laku, saya semakin sedih.
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Saya
sadar betul bahwa usaha keras saya menuliskan sebuah pembahasan yang mendalam
tidak akan pernah bisa memikat mayoritas pembaca yang menginginkan kecepatan
dan sensasi, di masa-masa ketika manusia telah lupa caranya “mengurangi
kecepatan”, sengaja berjalan lambat untuk mencerna segala sesuatu secara
perlahan dan sungguh-sungguh. Tulisan-tulisan saya adalah Rute 66 dari film Cars. Orang akan segera menonton video
alur cerita atau membaca review maksimal tiga paragraf yang sangat subjektif
dan merasa sudah kenyang ibarat makanan cepat saji yang lezat dan “cepat”
disandingkan dengan masakan rumahan yang butuh waktu lama untuk diolah dan
rasanya seringkali tidak se-gurih makanan cepat saji [walau sebetulnya lebih
menyehatkan]. Luca brings back the
essence of Disney’s The Fox and the Hound and Winnie the Pooh, the
kind of friendship that is pure and simple—well done!
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
02 Awards
Sampai
artikel ini dipublikasikan, belum ada penghargaan yang penting untuk
disebutkan.
03 Financial
Karena
dirilis kala pandemi COVID, maka film yang seharusnya tayang di bioskop ini
justru tayang di media streaming.
Dengan demikian, wajar sekali jika angka pendapatan bioskop film ini sangatlah
kecil.
04 Critics
Luca
mendapatkan tanggapan yang mayoritas positif dari sebagian besar kritikus film.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |
Final Score
Skor
Asli : 9
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 9/10
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved.
[1] Exploring Friendship, Acceptance, and Overcoming Fear in
Pixar's Luca oleh Camille Jefferson
©2021/Disney●PIXAR/Luca/All Rights Reserved. |