10 Film Romantis Tontonan Wajib Valentine

Oleh Nabil Bakri

[All pictures utilised in this post are promotional materials belong to the film studios [unless indicated with *], utilised within the corridors of fair use. Please review our copyright policy for details]


Dalam hidup kita ada banyak sekali momen-momen istimewa yang bisa dihabiskan bersama dengan orang-orang terdekat. Di sela-sela waktu luang dalam suatu kebersamaan, kita bisa menghabiskan waktu dengan menonton film bersama-sama. Ternyata, momen-momen tertentu bisa menjadi lebih spesial dengan ditemani oleh film-film pilihan dan film-film ini bisa memiliki makna dan sensasi tersendiri yang berbeda dari waktu kita menontonnya seorang diri atau di luar momen khusus. Misalnya, film Home Alone selain berlatar momen Natal juga telah menjadi bagian dari tradisi keluarga di seluruh dunia untuk ditonton bersama-sama di momen liburan Natal [Bacajuga 10 Film Natal Wajib Tonton]. Tentu rasanya akan berbeda menonton Home Alone di momen Natal dengan di momen hari biasa atau liburan lainnya selain Natal.

Baca novel Terbit Tenggelam di Kwikku

Momen Valentine, bagi sebagian besar pasangan, merupakan momen yang sangat istimewa. Salah satu cara mengisi waktu di momen Valentine adalah dengan nonton film romantis. Tidak semua film romantis yang cocok untuk hari Valentine berlatar Valentine, jadi sebagian besar justru film romantis secara umum yang latarnya bukan momen Valentine [berbeda dengan film Natal yang hampir selalu berlatar waktu Natal]. Momen-momen nonton bersama orang terdekat biasanya lebih menyenangkan jika didampingi pilihan film yang tidak hanya meningkatkan kesan dan makna suatu hari istimewa, namun juga disajikan dengan cara yang ringan dan “pure fun”. Menonton film yang terlalu berat [terlalu rumit alur ceritanya] atau terlalu menyedihkan justru bisa merusak nuansa kebahagiaan suatu momen. Maka dalam artikel kali ini penulis memilihkan 10 film romantis yang benar-benar mampu membuat penonton tersenyum ikut merasakan kebahagiaan tokoh-tokohnya. Jadi meskipun film romantis sekelas Romeo + Juliet [1996], Sense and Sensibility [1996], dan Titanic [1997] sangat memungkinkan untuk masuk sebagai pilihan, namun tidak penulis sertakan karena alur ceritanya yang cenderung lebih berat dan ending yang justru bisa membuat orang menangis bukannya tertawa. Nah, berikut 10 film romantis wajib tonton saat Valentine rekomendasi penulis.

10. New Year's Eve [2011]

Jika dilihat dari judulnya, film ini memang lebih cocok dijadikan tontonan pergantian tahun. Namun, film ini dari segi cerita sebetulnya sangat cocok disaksikan di hari Valentine karena mengusung tema cinta dan pembaharuan. New Year’s Eve mengikuti kehidupan beberapa tokoh yang merepresentasikan berbagai macam latar belakang masyarakat kota New York, sehingga tidak ada satu karakter paling menonjol sebagai satu-satunya tokoh utama. Dari masing-masing tokoh tersebut tersemat berbagai macam permasalahan yang menuntut untuk segera diselesaikan—ada seorang wanita paruh baya yang menyadari kalau hidupnya tidak berwarna, ada seorang perawat yang berusaha bahagia meski jauh dari suaminya, ada seorang wanita yang berjanji bertemu pria istimewa di malam tahun baru, dan ada kawula muda yang beranjak dewasa dan belajar tentang cinta. Meski film ini dikemas mengikuti drama yang lebih serius seperti Paris J’aitme dan New York I Love You, alur cerita New Year’s Eve sangatlah sederhana dan menggugah wawasan kita soal berbagai aspek kehidupan manusia dan masalah-masalahnya. Salah satu tambahan pertimbangan menonton film ini adalah karena pemerannya yang merupakan para bintang papan atas Hollywood. Ada Michelle Pfeifer [Catwoman dalam Batman Returns], Zac Efron [High School Musical], Sarah Jessica Parker [Sex and the City], Matthew Broderick [The Lion King], dan masih banyak lagi. Film ini adalah sebuah ajang tumpah-ruah aktor kawakan Hollywood.

9. Valentine's Day [2010]

Berbanding terbalik dengan New Year’s Eve, judul film ini tentu sangat sesuai dengan momen hari Valentine. Benar saja, film ini memang dibuat untuk menangkap momen-momen Valentine dari masing-masing karakter dan kehidupan yang berbeda-beda. Meskipun judulnya berbeda dengan New Year’s Eve, Valentine’s Day diciptakan oleh sutradara yang sama dan menggunakan teknik penceritaan yang sama persis. Valentine’s Day menceritakan beberapa tokoh yang sedang menghadapi permasalahan cinta—sepasang sahabat yang masih ragu dengan hubungan mereka, seorang bintang olah raga yang merasa hidupnya tidak bahagia karena menyimpan rahasia besar, sepasang kekasih remaja yang merencanakan berhubungan seks sedemikian rupa supaya sempurna, sepasang suami-istri berusia senja yang tiba-tiba berpisah karena sebuah rahasia lama diungkapkan, seorang bocah yang pertama kali jatuh cinta, dan lain sebagainya. Film ini tidak hanya menggambarkan keceriaan dan kehangatan Valentine, tapi bagaimana para jomblo menyikapi hari Valentine. Tapi tentu saja, film ini bukanlah film yang serius dan menyedihkan, jadi pada akhirnya semua mendapat kebahagiaan yang semestinya. Film sejenis Valentine’s Day dan New Year’s Eve bukanlah film yang bisa dianggap masterpiece dan menjadi pujian kritikus—justru sebaliknya—karena film semacam ini angat tidak realistis dan terkesan ‘setengah-setengah’ dan tidak fokus. Namun di situlah letak pesona film ini. Film ini bukan untuk menggetarkan dunia sinem, tapi untuk menemani penonton tersenyum mengisi waktu luang berdua.

8. A Cinderella Story [2004]

Cerita puteri yang satu ini memang tidak ada habisnya dieksplorasi. Dalam setiap generasi ada saja bagian menarik yang bisa diceritakan atau ditambahkan—meski tanpa mengubah inti ceritanya. Misalnya, cerita Cinderella disesuaikan dengan zaman tertentu atau kelompok masyarakat tertentu sejalan dengan perkembangan zaman. A Cinderella Story dimaksudkan untuk menghidupkan kembali kisah Cinderella dengan latar modern yang tergolong hits pada masanya. Konsep film ini telah menjadi sebuah seri sehingga ada dua film lanjutan dari A Cinderella Story meskipun ketiganya tidak saling berkaitan. Dalam A Cinderella Story pertama, dikisahkan bahwa Sam adalah gadis SMA yatim piatu yang tinggal bersama ibu tirinya yang nyentrik dan tergolong tante girang/MILF bernama Fiona dan dua saudari tiri yang suka berulah. Sang ibu tiri memaksa Sam bekerja di restoran peninggalan ayahnya dan menghabiskan semua uang keluarga untuk operasi plastik dan berfoya-foya. Maka, Sam tidak bisa melanjutkan kuliah. Dalam sebuah pesta topeng SMA, Sam mendapat kesempatan untuk bertemu dengan pria pujaannya sebelum Fiona kembali tengah malam. Bukannya sepatu kaca yang tertinggal, Sam kehilangan telepon genggamnya—salah satu teknik memboyong cerita Cinderella ke dunia modern. Layaknya dongeng terkenal Cinderella, A Cinderella Story memberikan sajian cerita yang ringan dan menutupnya dengan akhir yang bahagia. Film ini dibintangi aktris Disney populer Hilary Duff [Lizzie McGuire] sebagai Sam si Cinderella, aktor Chad Michael Murray sebagai Austin si Pangeran, dan Jennifer Coolidge [American Pie] sebagai Fiona si ibu tiri jahat.

7. 10 Things I Hate about You [1999]

Ini adalah salah satu komedi romantis paling iconic dari era 90-an yang dibintangi artis-artis muda yang dalam kariernya semakin melejit di tahun 2000an: Heath Ledger yang fenomenal sebagai Joker dalam The Dark Knight dan Joseph Gordon-Levitt yang bermain dalam Treasure Planet, 500 Days of Summer, dan 50/50. Film ini mengangkat kisah rencana Cameron, seorang murid baru yang ingin kencan dengan Bianca. Masalahnya, ayah Bianca hanya mau mengizinkan Bianca kencan kalau saudarinya juga kencan. Saudari Bianca, Kat, adalah gadis cuek yang tidak suka kencan. Jadi, akan sangat sulit bagi Cameron untuk bisa kencan dengan Bianca. Ia pun membuat rencana untuk membayar Patrick, seorang bad-boy untuk mendekati Kat dan mengajaknya kencan. Namun seiring berjalannya waktu, Patrick benar-benar jatuh cinta pada Kat dan tidak lagi peduli soal uang bayaran untuk mengajak Kat kencan. Kat akhinya mengetahui bahwa ia hanyalah bagian dari sebuah rencana dan memutuskan untuk menjauhi Patrick. Film 10 Things I Hate About You mengingatkan penonton tentang sosok spesial dalam hidup mereka yang walaupun memiliki sifat atau kekurangan yang mereka benci, anehnya mereka tidak bisa marah sama sekali—itulah cinta, susah sekali untuk dijelaskan.

6. Confessions of a Shopaholic [2009]

Film yang satu ini adalah drama romantis yang paling serius dan rumit di dalam daftar ini. Film ini menceritakan perjalanan hidup dan karir seorang penulis/jurnalis bernama Rebecca Bloomwood yang gila belanja. Kegemarannya adalah menghabiskan uang untuk membeli barang-barang bermerk mahal yang menghanguskan seluruh isi tabungannya bahkan membuat tagihan hutangnya menumpuk dan diblokir dari akses kartu kredit. Rebecca merasa kesulitan menyokong pengeluarannya yang besar dari gajinya yang kecil sebagai penulis di sebuah perusahaan majalah kecil yang bangkrut. Karena menyukai mode dan mengincar pekerjaan di majalah mode yang memiliki bayaran tinggi, Rebecca berniat melamar bekerja di Alette. Namun, dia malah mendapatkan pekerjaan di majalah finansial dan diberi kepercayaan memberi nasihat soal keuangan pada masyarakat luas—padahal dia sendiri payah soal keuangan dan borosnya minta ampun. Di tengah usahanya melamar pekerjaan ke majalah mode ternama, atasannya di majalah finansial, Luke Brandon, justru membuatnya mempertanyakan makna hidupnya dan kebiasaan buruknya menipu dan menghambur-hamburkan uang. Selain merupakan drama romantis, film ini juga menyuguhkan sebuah kritik terhadap konsumerisme modern dan dampak berbahaya dari sistim finansial modern yang menuhankan hutang. Meski demikian, film ini bisa sangat mudah dicerna dan menawarkan momen-momen romantis yang bisa membuat penonton tersenyum puas. Confessions of a Shopaholic diperankan oleh aktris kondang Isla Fisher [The Great Gatsby, Now You See Me], aktor senir John Goodman [The Flinstones, Monsters, Inc], dan dua aktris senior Joan Cusack [Toy Story 2] dan Kristin Scott Thomas [The English Patient, Mission Impossible].

5. The Princess Diaries [2001]

Aktris senior papan atas Dame Julie Andrews [Mary Poppins, The Sound of Music] beradu akting dengan aktris pendatang baru kala itu, Anne Hathaway yang kini terbukti mampu menunjukkan akting mumpuni dalam berbaga genre film [Alice in Wonderland, Les Miserables] dalam film The Princess Diaries. Film ini bercerita tentang Mia Thermopolis Renaldi, seorang gadis ‘kuper’ yang selalu menjadi sasaran penindasan anak-anak gaul di sekolahnya. Suatu ketika, ia mendapat kunjungan tak terduga dari neneknya yang menyampaikan informasi penting bahwa Mia adalah puteri yang sah di kerajaan Genovia. Berita itu selama ini dirahasiakan dari Mia, sehingga gadis remaja itu kesulitan menerima kenyataan. Belum lagi, teman-teman sekolahnya yang dulu gemar menindasnya kini ingin ambil untung dari kepopuleran Mia. Film keluaran Disney ini sudah bukan rahasia lagi merupakan film yang sangat populer. Film ini mengangkat impian gadis-gadis remaja pada umumnya dan menyebarluaskannya dalam dunia popular. The Princess Diaries tidak hanya menyuguhkan cerita impian yang menjadi nyata, namun sisi lain dari terwujudnya impian itu—sisi lain ini sering tidak dilihat orang, misalnya dalam kasus kehidupan Lady Diana. Mia harus merelakan semua hal yang menjadi rutinitas dan familier baginya dan harus memilih antara cinta sejatinya dan kesenangan sementara anak muda. Kepopuleran film ini tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Dame Julie Andrews yang membawa wibawa dan kepiawaian akting ke dalam layar—ia benar-benar berhasil meyakinkan semua penonton bahwa ia adalah Ratu sungguhan.

4. Mamma Mia [2008]

Mamma Mia memberikan penonton paket lengkap lagu populer, alur cerita ringan dan fun, serta jajaran bintang film mahsyur yang memerankan lakon dengan apik. Dilihat dari konsepnya saja, Mamma Mia ini sudah sangat menarik karena keseluruhan cerita dirangkai dari lagu-lagu pilihan grup musik ABBA. Misalnya, film dibuka dengan karakter Sophie menyanyikan lagi fenomenal I Have a Dream [yang pada era 90an dipopulerkan kembali/cover oleh Westlife] yang menggambarkan harapannya untuk bertemu dengan ayah kandungnya. Kemudian, dilanjutkan dengan lagu Honey Honey yang menceritakan masa lalu ibunya. Film ini sangatlah menyenangkan untuk ditonton karena dibawakan dalam genre musikal dengan lagu-lagu populer ABBA yang catchy. Para pemainnya pun tidak bisa diragukan yakni Meryl Streep [The Iron Lady], Pierce Brosnan [James Bond], Colin Firth [The King’s Speech], Stellan Skarsgard [The Avengers], serta Julie Walters [Harry Potter]. Uniknya, para pemeran bukan hanya berakting namun juga menyanyi dengan suara mereka sendiri! Film ini sukses besar di pasaran dan mendapat pujian dari kritikus film. Filmnya sendiri bercerita tentang Sophie, gadis muda yang tinggal di sebuah pulau terpencil bersama ibunya dan akan segera menikah. Ia ingin mengundang ayah kandungnya, tapi ibunya tidak pernah memberi tahu siapa ayah Sophie yang sebenarnya. Maka, Sophie mencari tahu tentang masa lalu ibunya dan mendapati bahwa ibunya dulu dekat dengan tiga orang pria. Karena kemungkinan terbesar ayahhnya adalah salah satu dari tiga pria itu, Sophie meutuskan untuk mengundang mereka semua ke pesta pernikahan.

3. Flipped [2010]

Film garapan sutradara Rob Reiner [The Bucket List] ini memenangkan pernghargaan Heartland Truly Moving Picture of the Year 2010 dan memang filmnya adalah sebuah karya yang “truly moving”. Film yang diangkat dari novel karya Wendelin Van Draanen ini bercerita tentang Bryce Loski dan Juli Baker di dekade 60an ketika keduanya masih duduk di bangku SMP. Sejak Bryce pindah ke kompleks tempat tinggal Juli sewaktu SD, Juli sudah langsung jatuh hati pada Bryce. Namun, Bryce justru merasa terganggu dengan Juli yang selalu bersikap aneh dan menunjukkan rasa sukanya kepada Bryce. Suatu ketika, pohon sycamore kesayangan Juli ditebang oleh pemiliknya karena lahannya akan didirikan sebuah rumah. Juli berusaha mencegah hal itu dan bersikeras tidak mau turun dari atas pohon. Berkali-kali ia minta tolong Bryce untuk mendukungnya, tapi Bryce enggan dan berpaling meninggalkan Juli. Akhirnya ayah Juli menceritakan tentang sebuah lukisan pada Juli, bahwa lukisan seekor sapi hanyalah seekor sapi dan matahari hanyalah matahari, namun jika disatukan dapat menjadi sebuah lukisan pemandangan yang indah—mata indah dan bibir manis Bryce memang menawan, tapi apakah Bryce secara keseluruhan adalah orang yang baik buat Juli? Awalnya Juli tidak memahami maksud perkataan ayahnya, namun setelah mengetahui bahwa Bryce menyia-nyiakan pemberian Juli dengan membuangnya ke tempat sampah, Juli menyadari kalau Bryce bukanlah orang yang tepat. Setelah Juli akhirnya menjauhi Bryce, entah kenapa Bryce justru merasa jatuh hati kepada Juli dan berusaha keras untuk mendapatkan hatinya. Dengan latar 60an lengkap dengan busana, kendaraan, dan lagu-lagu yang hits di era itu ditambah performa bintang filmnya yang apik, Flipped bukan hanya salah satu film romantis wajib tonton di momen Valentine, tapi merupakan salah satu film cinta/romantis terbaik yang pernah dibuat.

2. The Prince and Me [2004]

Film ini mengambil alur cerita yang sedikit lebih realistis ketimbang The Princess Diaries, meskipun tetap tidak bisa dikatakan sepenuhnya realistis seperti kisah klasik Oliver Twist atau The Great Expectations. Namun realistis atau tidaknya suatu film/cerita tentu bergantung pada genrenya. Karena memang bukan film drama realis sekelas Sense and Sensibility atau bahkan Flipped, The Prince and Me memang tidak diciptakan untuk menjadi film yang realistis—meskipun sudah disebutkan tadi kalau film ini lebih realistis ketimbang The Princess Diary yang konsep ceritanya mirip yakni mengumbar harapan seorang wanita menjadi puteri atau ratu. Karena racikannya yang tidak terlalu serius dan tidak terlalu mengada-ada, The Prince and Me tampil dengan pas sebagai tontonan yang menghibur untuk mengisi waktu luang di momen Valentine. The Prince and Me bermula dari seorang pangeran bad boy yang memutuskan untuk meninggalkan Denmark dan melanjutkan kuliah di Amerika. Ia mengaku ingin memperluas wawasan dan belajar menjadi pangeran yang sejati, namun sebenarnya itu semua cuma alasan karena dia hanya mau mencari teman kencan di Amerika. Alih-alih mendapat teman kencan, pangeran Denmark justru kehabisan uang dan terpaksa bekerja di kantin bersama seorang gadis cantik yang tidak peduli dengan ketampanan fisiknya maupun status keluarganya yang kaya raya. Sang pangeran pun jatuh hati dan berusaha keras merebut hatinya dengan belajar bagaimana menjalani hidup layaknya orang biasa dan memahami kompleksitas sebuah komunitas sosial yang lekat dengan nuansa kebersamaan dan rendah hati. Sayangnya, masalah besar dimulai ketika sang Raja jatuh sakit dan pangeran harus pulang ke Denmark meninggalkan gadis pujaannya yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa pria yang dicintainya adalah seorang pangeran.

1. Letters to Juliet [2010]

Pesan cinta di momen Valentine adalah bahwa cinta itu pada hakekatnya abadi dan tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Meskipun cinta seringkali menyakitkan, namun cinta yang sebenar-benarnya dan palng dikenang seringkali hanya terjadi sekali seumur hidup. Dalam film Little Manhattan, contohnya, tokoh Gabe menangis tersedu-sedu saat Rosemary gadis pujaannya menolak menjadi kekasihnya. Gabe mempertanyakan makna cinta dan sadar kalau cinta hanya akan membuat seseorang berdarah-darah dan terkapar di lantai. Tidak ada yang indah dari perasaan cinta kecuali kenangan bahagia yang akan diingat sepanjang masa karena tidak bisa terulang lagi—ini berlaku terutama bagi cinta pertama, karena seseorang tidak akan pernah mendapatkan cinta pertama untuk yang ke dua kalinya. Pesan semacam inilah yang disajikan oleh drama romantis Letters to Juliet, tentang keputusan-keputusan sulit dalam hubungan asmara, kesalahan-kesalahan berbuntut penyesalan, dan refleksi pada masa yang telah lalu. Letters to Juliet bercerita tentang penulis sekaligus pencari fakta bernama Sophie Hall [diperankan oleh aktris cantik Amanda Seyfried] yang merasa bahwa hubungannya dengan tunangannya tidak berjalan mulus. Dalam perjalanan wisata ke Verona [setting cerita Romeo and Juliet karya Shakespeare], Sophie yang kecewa dengan tunangannya yang lebih mementingkan soal dunia masak-memasak, memutuskan untuk bertualang sendiri dan bertemu dengan sekelompok wanita yang bertugas menjawab surat untuk Juliet. Mereka akan mengambil surat yang diselipkan di sebuah tembok oleh wisatawan soal cinta dan sebisa mungkin membalasnya. Sophie tidak sengaja menemukan sebuah surat cinta yang ditulis lima puluh tahun yang lalu oleh Claire [diperankan oleh Vanessa Redgrave, aktris senior dalam Mission Impossible] dan membalasnya. Tak disangka, Claire datang ke Verona bersama cucunya, Charlie [diperankan oleh Christopher Egan, aktor dalam film Eragon]. Claire merasa menyesal telah meninggalkan pujaan hatinya yang bernama Lorenzo 50 tahun yang lalu, meskipun bukan berarti dia menyesal telah menikah dan memiliki Charlie sebagai cucunya. Kalau dulu dia tidak menikahi orang lain, Charlie tidak akan pernah dilahirkan. Hal ini membuat Charlie tersulut emosi dan menolak tegas keputusan neneknya untuk meminta bantuan Sophie mencari pujaan hatinya 50 tahun yang lalu. Dalam perjalanan melelahkan mencari Lorenzo, Claire, Charlie, dan Sophie sama-sama mendapatkan pelajaran berharga tentang cinta, jujur pada perasaan, dan penyesalan. Film ini memang bukan film yang dielu-elukan kritikus, terbukti banyak kritikus yang tidak menyukainya, dan bukan film yang sukses besar di pasar box office karena “hanya” meraup $80 juta dari total $30 juta dana pembuatan filmnya. Namun, dilihat dari alur ceritanya yang mengalir dinamis dengan pesan-pesan cinta yang dibawakan oleh aktor-aktor yang bermain dengan baik dan dari musik serta setting lokasi dan teknik pengambilan gambarnya, film ini sangatlah pas disaksikan bersama pasangan tercinta di momen Valentine.


Nah, itu tadi 10 drama romantis yang sangat cocok untuk disaksikan dalam momen Valentine. Film apakah yang menjadi film kenangan Valentine buatmu?