Oleh Nabil Bakri
[All pictures utilised in this post are promotional materials belong to the film studios [unless indicated with *], utilised within the corridors of fair use. Please review our copyright policy for details]
Sebelum era smartphone dan streaming, kita semua mengandalkan saluran televisi untuk memberikan kita hiburan berupa film-film unggulan untuk menemani waktu bersantai. Nah, pihak stasiun televisi menyadari betul hal ini dan senantiasa menyiapkan film-film terbaik yang ditayangkan setiap hari di momen libur panjang. Misalnya saat libur kenaikan kelas atau pergantian semester, stasiun televisi akan menayangkan film-film kartun dan film keluarga di pagi, siang, sore, dan malam hari. Tak heran, istilah seperti ‘Film Spesial Tahun Baru’ atau ‘Film Spesial Liburan’ dahulu senantiasa menemani pemirsa terutama kalangan anak-anak. Karena mayoritas anak sama-sama menonton saluran televisi yang sama, mereka bisa ngobrol soal film yang mereka tonton sewaktu liburan dan bertukar pendapat [shared experience—pengalaman yang dirasakan bersama]. Nah, kali ini penulis akan membahas 10 film tontonan wajib di momen liburan Natal dan Tahun Baru. Film-film ini dipilih selain karena memiliki kualitas yang bagus, juga karena dulu [bahkan ada yang sampai sekarang] nyaris selalu diputar di televisi kala musim liburan akhir tahun dan membentuk sebuah tradisi tontonan keluarga sedunia [bukan hanya Indonesia saja!]. Nah, apa saja kesepuluh film itu?
10. All Dogs Go to
Heaven [1989] dan An All Dogs Christmas Carol [1998]
Seri All
Dogs Go to Heaven dimulai tahun 1989 oleh mantan animator Disney, Don Bluth,
yang “kabarnya” merupakan rival dari Disney. Film ini menceritakan petualangan
seekor anjing bernama Charlie yang tewas dibunuh dan masuk surga. Akan tetapi,
dia memutuskan untuk kembali ke alam nyata dengan memutar jarum jam emas yang
menandakan batas hidupnya. Setelah memutar mundur jam itu, Charlie kembali ke alam
manusia untuk menyelesaiakn urusannya dengan pembuhnya yakni rekan kerjanya
sendiri, Carface. Kesuksesan film ini menelurkan dua sekuel dan yang paling
akrab di hari Natal adalah sekuel ke dua yakni An All Dogs Christmas Carol. Kali ini, cerita berpusat pada Carface
yang memiliki sifat seperti Ebenezer Scrooge dari cerita A Christmas Carol. Charlie yang sudah pernah ke alam gaib (sudah
pernah masuk surga) memainkan sandiwara seolah-olah ada tiga hantu yang
menunjukkan Carface Natal masa lalu, masa kini, dan Masa Depan.
9. How the Grinch Stole Christmas [2000]
Diangkat dari buku karya Dr. Seuss dan
menampilkan aktor komedi terkenal Jim Carrey [Ace Ventura], How the Grinch
Stole Christmas menceritakan kisah hidup Grich yang muram. Di sebuah negeri
bernama Whoville, semua penduduknya menyukai Natal. Sebagaimana karakteristik
tokoh ciptaan Dr. Seuss yang seringkali nyeleneh
bentuknya [The Lorax, Horton Hears a Who], semua warga
Whoville adalah makhluk khayalan berwarna krem. Tapi ada satu dari mereka yang
berwarna hijau dan sangat membenci Natal. Dia adalah Grinch. Menurut cerita,
dia sering ditindas sewaktu kecil sehingga ia akhirnya menyatakan kalau dia
membenci Natal dan semua warga Whoville kecuali gadis yang dia sukai yakni
Martha. Sejak saat itu, dia pergi ke puncak gunung Crumpit dan tinggal
menyendiri di sana. Suatu ketika, seorang gadis bernama Cindy Lou Who
berkunjung dan menyatakan bahwa Grinch dinobatkan sebagai Penggembira Hari Libur—sebuah gelar penghargaan yang bertolak
belakang dengan sifat Grinch.
Film ini tidak begitu sukses di tangga bioskop
dan tanggapan kritikus selain pujian untuk acting Jim Carrey dan penggunaan
kostum yang dinilai luar biasa. Namun, masyarakat luas ternyata menyukai film
ini sebagai tontonan di hari Natal. Hal ini dibuktikan dengan angka penjualan
DVD [yang sering dijadikan sebagai hadiah Natal] yang mencapai 17 juta keping
dan meraih uang sebesar $296 juta di luar penghasilan bioskop.
8. It’s a Very Merry
Muppet Christmas Movie [2002]
Siapa yang tidak kenal denga The Muppets? Karakter boneka yang sudah
diciptakan oleh Jim Henson sejak 1955 ini telah mendunia jauh sebelum era
internet, bahkan sudah sangat populer di Indonesia sejak 80-an. The Muppets yang dibintangi Kermit, Miss
Piggy, Fozzie, Gonzo, dan banyak karakter boneka lainnya ini sudah memiliki
banyak sekali seri film. Seri ini selalu berusaha berubah mengikuti
perkembangan zaman, jadi tidak heran kalau The
Muppets pun mengeluarkan film spesial Natal dengan judul It’s A Very Merry Muppet Christmas Movie
yang dirilis pada tahun 2002. Ceritanya,
kelompok Muppet mengalami masalah finansial yang serius dan tidak tahu lagi
harus bagaimana. Seorang malaikat yang iba meminta atasannya untuk membantu dan
mengizinkan si malaikat untuk membantu Kermit yang saking putus asanya sampai
berharap kalau ia tidak pernah dilahirkan. Maka, ia ditarik untuk melihat
bagaimana jadinya kalau dia benar-benar tidak pernah dilahirkan. Kermit
memutuskan untuk menghadapi realita bahwa teater Muppet akan disita oleh bank.
Untungnya, salah satu anggota Muppet bernama Pepe berhasil membawakan barang
bukti yang menunjukkan bahwa teater tu adalah sebuah bangunan bersejarah yang
tidak bisa disita lalu dirobohkan.
7. Rise of the
Guardians [2012]
Studio animasi DreamWorks Animation SKG sudah
lama sekali menggantungkan bisnis pada seri animasi yang sudah lama dan
dilanjutkan saja sekuelnya yakni Shrek
dan Madagascar. Shrek sendiri sudah mulai mendapat kritik pedas karena DreamWorks
dianggap memerah susu sapi sampai kering [seperti kehabisan ide alias tidak ada
kreatifitas]. Bahkan film Shark Tale
dianggap menjiplak Finding Nemo dan
film Monsters vs Alien memiliki
konsep visual anatomi manusia yang menyerupai konsep di film Shrek. Setelah sukses dengan How to Train Your Dragon tahun 2010,
akhirnya DreamWorks merilis film yang menampilkan kemampuan studio untuk
menciptakan film dengan konsep yang berbeda dari film-film andalannya [Shrek dan Madagascar] yakni Rise of the
Guardians pada 2012. Berkat konsep yang “out of the box” dari tradisi DreamWorks
dan penggunaan konsep animasi dan efek komputer yang luar biasa, Rise of the Guardians mendapat sambutan
meriah dari kritikus film. Sayangnya, film ini kurang laku di pasaran. Meski
demikian, film ini menjadi salah satu tontonan wajib dalam perayaan Natal karena
membangkitkan lagi semangat Natal dan makna harapan pada umumnya.
Rise of the Guardians bercerita tentang Jack Frost,
makhluk mistis yang dianugerahi kemampuan mengendalikan salju oleh sosok
Manusia Bulan. Di antara semua makhluk mistis yang dia kenal, Jack Frost-lah
satu-satunya yang tidak tahu apa alasan dia dipilih menjadi sosok Guardian
bersama dengan Santa Clause, kelinci paskah, Sandman, dan Peri Gigi. Film ini
mengeksplorasi proses Jack Frost mencari jati dirinya dan membantu
menyelamatkan dunia dari serangan makhluk mistis jahat pengendali bayangan
bernama Pitch Black.
6. Jingle All the Way
[1996]
Arnold Schwarzenegger yang dikenal dalam
film-film laga seperti Predator, Terminator, dan Total Recall, bermain dalam film komedi keluarga spesial Natal
berjudul Jingle All the Way yang
dirilis tahun 1996 silam. Dalam film ini, Arnold berperan sebagai Howard
Langston yang sangat sibuk dalam pekerjaannya. Saking sibuknya, dia sampai lupa
untuk membelikan mainan Turbo Man untuk puteranya. Mainan itu adalah mainan
yang paling diincar dan memecahkan rekor penjualan nomor satu. Karena kelupaan,
Langston baru akan membeli mainan itu mendekati Natal. Alhasil, mainan itu
sudah terjual habis di semua toko. Film ini mengetengahkan aksi lucu Langston
berjuang mati-matian mendapatkan mainan itu. Dalam usahanya, ia berseteru
dengan seorang tukang pos yang juga mengincar mainan Turbo Man.
Layaknya kebanyakan film Keluarga bertema
Natal, film ini tidak begitu disukai oleh kritikus. Meskipun demikian, film ini
menjanjikan sebuah drama komedi yang ringan dan cocok dinikmati bersama
keluarga di kala liburan. Sama seperti di Indonesia, film-film bertema
keagamaan dan Natal tidak begitu disukai di Amerika apabila ditayangkan di
bioskop [bedanya film religi Amerika jauh lebih bermutu ketimbang film azab di
TV Indonesia]. Hal ini terutama karena kisahnya seringkali “itu-itu saja”.
Meski demikian, pasar perfilman Amerika menghitung juga pasar penjualan kaset/DVD.
Nah, sebagian besar orang tua akan membelikan DVD untuk hadiah Natal ketimbang
mengajak anaknya nonton ke bioskop. Jika dihitung dari segi penjualan DVD, film
ini bisa dibilang sangat laku. Apalagi, film ini beberapa kali dirilis dalam
format DVD dan Blu-ray yakni di tahun1997, 1998, 2004, dan dua kali pada 2007.
Itu berarti, film ini tergolong digemari oleh keluarga sebagai tontonan wajib
merayakan Natal.
5. Charlie and the
Chocolate Factory [2005]
Film ini diangkat dari cerita karangan Roald
Dahl dan film lawas berjudul Willy Wonka
and the Chocolate Factory tahun 1971 [maka tak sedikit yang menganggap film
tahun 2005 ini adalah remake dari
film tahun 1971]. Charlie and the
Chocolate Factory bercerita tentang seorang pengusaha pemilik pabrik
cokelat bernama Willy Wonka yang dikenal nyentrik dan menutup diri. Pengusaha
itu memutuskan untuk mengadakan undian tiket emas kunjungan ke pabrik
cokelatnya. Ia menyelipkan lima tiket emas secara acak ke dalam kemasan jutaan
cokelat Willy Wonka. Salah satu anak yang beruntung mendapatkan tiket itu
adalah Charlie, seorang bocah melarat yang sangat ingin bertamasya ke pabrik
cokelat Willy Wonka. Dalam kunjungan ke pabrik, ternyata Willy menjadikan momen
itu lebih dari sekadar momen kunjungan, melainkan sebuah ujian. Bagi yang
lolos, akan dijadikan partner kerja di pabrik cokelat.
Meskipun film ini kurang mendapatkan apresiasi
dari penonton dan kritikus film, namun film ini sebenarnya menjanjikan sebuah
paket pengalaman yang unik karena disutradarai oleh Tim Burton [sutradara Batman dan kemudian Alice in Wonderland] yang memiliki ide visual yang unik. Selain
itu, tokoh Willy Wonka diperankan oleh aktor Johnny Depp yang terkenal lewat
seri Pirates of the Carribean. Untuk
tokoh utamanya, Charlie, diperankan oleh aktor cilik yang pada waktu itu sedang
bersinar yakni Fredde Highmore [August
Rush, The Spiderwick Chronicles].
4. The Polar Express
[2004]
Diangkat dari cerita karangan Chris Van
Allsburg [penulis Jumanji], The Polar Express menceritakan kisah
seorang anak yang skeptis terhadap tradisi Natal dan Santa Claus. Namun pada
suatu malam, dia menyaksikan sebuah kereta misterius melewati rumahnya. Kereta
itu mendatangi tiap rumah untuk menjemput anak-anak bertamasya dan menemui
Santa. Anak itu pun disambut oleh seorang kondektur yang diperankan oleh aktor papan
atas Tom Hanks [pengisi suara Woody di Toy
Story]. Akhirnya dimulailah petualangan penuh keseruan di atas kereta,
termasuk melalui rintangan es yang ekstrem. Perjalanan itu perlahan-lahan mulai
mengubah pandangan si anak terhadap Natal dan Santa Clause. Film The Polar Express mendapat pujian besar
dari banyak kritikus, terutama kalangan kritikus Amerika Serikat. Selain
memiliki alur cerita yang sangat imajinatif, film ini juga menyuguhkan teknik
animasi yang tergolong luar biasa untuk film angkatan 2004.
3. Balto [1995]
Ini adalah sebuah film petualangan keluarga
yang diangkat dari kisah nyata. Pada tahun 1925, anak-anak di kota Nome,
Alaska, menderita demam yang membutuhkan serum khusus. Karena cuaca ekstrem dan
lokasi yang terpencil, perlu usaha luar biasa untuk memperoleh serum itu.
Dibutuhkan tim anjing penarik yang kuat dan cekatan untuk mengambil serum itu
melalui rintangan alam yang membeku. Salah satu anjing itu bernama Balto. Di
dalam film, Balto adalah seekor anjing blasteran Siberian Husky dan serigala
liar. Dia tidak diterima oleh para anjing penarik profesional. Akan tetapi, dia
membuktikan kalau dirinya mampu memimpin kelompok anjing penarik dan membawa
serum ke Nome. Film Balto ini dibuat dengan memadukan rekaman nyata [live
action] dan animasi yang apik. Kontroversi terbesar dari cerita Balto adalah
fakta yang terkuak bahwa sosok anjing penyelamat yang sebenarnya adalah anjing
bernama Togo, bukan Balto. Karena nama pemimpin kelompok anjing itu kurang
menarik, akhirnya nama Balto yang dipakai sebagai bahan publikasi. Meskipun
demikian, film Balto yang dirilis
tahun 1995 ini berhasil menyuguhkan sebuah cerita yang menarik dengan teknik
animasi yang tidak kalah dari animasi Disney.
2. A Christmas Carol
[2009]
Film ini diangkat dari novel karya Charles
Dickens. A Christmas Carol
mengisahkan pengusaha tua yang pelitnya minta ampun bernama Ebenezer Scrooge. Selain
pelit, dia juga sinis, pemarah, dan semena-mena. Pada malam sebelum Natal,
arwah sahabat bisnisnya yang telah wafat mendatanginya dengan badan yang
dirantai. Arwah itu menjelaskan kalau rantai itu menandakan seberapa besar
dosa-dosanya semasa hidup. Semakin besar dosanya, semakin panjang dan berat rantainya.
Karena Scrooge belum meninggal, rantainya nanti dipastikan akan lebih panjang
kalau tidak cepat-cepat tobat. Maka, arwah itu menjelaskan akan kedatangan tiga
hantu Natal yakni hantu Natal masa lalu, hantu Natal masa kini, dan hantu Natal
masa depan. Scrooge tidak percaya dan malah menyalahkan makanannya yang tidak
sehat. Akhirnya ketiga hantu itu benar-benar datang sau per satu. Hantu Natal
masa lalu memperlihatkan bagaimana masa muda Scrooge, momen ketika dia masih
miskin dan bersikap baik pada orang—bahkan sempat mau menikah. Tapi setelah
berbisnis dan dapat banyak uang, Scrooge mulai berubah menjadi yang sekarang
ini. Hantu Natal masa kini datang dan memperlihatkan perlakuan jahat Scrooge
selama satu hari ini—dia mendo’akan agar orang miskin cepat mati untuk
mengurangi populasi, menjauhkan diri dari keluarganya sendiri, menindas pekerjanya
sehingga tidak sanggup membayar biaya berobat anaknya si Tim kecil, dan
mengolok-olok kesucian Natal. Hantu ke tiga yakni hantu Natal masa depan adalah
yang paling menakutkan dan berhasil mengubah sikap Scrooge. Hantu itu
menunjukkan kalau Scrooge akan mati sengsara di mana dia akan mati sebatang
kara dan ditertawakan orang-orang karena tidak ada yang suka padanya. Hantu itu
juga menunjukkan kalau Tim kecil akan tewas karena ayahnya tidak mampu membayar
perawatan setelah digaji terlalu sedkit oleh Scrooge.
Kisah ini ada banyak sekali versi filmnya.
Salah satunya adalah versi animasi tahun 2001 dari MGM yang dibintangi oleh
pengisi suara Nicholas Cage [Ghost Rider]
dan Kate Winslet [Titanic] dengan
lagu fenomenal berjudul What If yang
dinyanyikan oleh Kate Winslet. Versi paling populernya adalah keluaran Disney
dan studio Image Movers Digital yang dibintangi oleh Jim Carrey [Ace Ventura]. Selain karena versi Disney
ini dinilai sangat setia pada novelnya, versi ini juga diakui memiliki kualitas
animasi yang bagus karena menggunakan teknologi Motion Capture yang canggih.
Sayangnya teknologi semacam ini justru mulai ditinggalkan dalam animasi karena
film serupa setelahnya yakni Mars Needs
Moms dan The Adventures of Tintin
gagal meraup keuntungan di pasaran.
1. Home Alone [1-3]
[1990, 1992, 1997]
Bukan hanya di Indonesia, film ini telah
menjadi tontonan wajib musim Natal di seluruh dunia. Home Alone bercerita tentang Kevin McAllister yang merasa tidak
dihargai dan ditindas oleh keluarganya sendiri. Jadi, suatu malam dia berharap
keluarganya menghilang. Harapannya menjadi kenyataan saat Kevin tertinggal
waktu liburan sehingga ia hanya sendirian di rumah. Kevin merasa sangat bahagia
karena bisa bebas melakukan apa saja sesuka hatinya tanpa ada yang memarahi. Namun,
keceriaannya sirna saat ia mengetahui bahwa dua penjahat The Wet Bandits sudah
mengincar rumahnya untuk mencuri harta benda di dalamnya. Kevin pun mau tak mau
harus mempersenjatai dirinya dan rumahnya supaya bisa menghalau kedua pencuri
itu. Bocah itu memasang bermacam-macam jebakan di dalam rumahnya. Maka, salah
satu slogan paling terkenal film ini adalah “anak kecil yang berubah menjadi home security system [system keamanan
rumah]”. Film Home Alone sangat populer
di awal kemunculannya tahun 1990. Maka, sebuah sekuel dirilis pada 1992.
Meskipun menggunakan garis besar cerita yang sama, Home Alone 2 mengambil latar tempat di New York dan mengusung kisah
persahabatan yang cenderung lebih kompleks ketimbang film pertamanya. Dalam
film ke tiga, karakter Kevin yang diperankan oleh Macaulay Culkin digantikan
dengan karakter baru yang diperankan oleh Alex D. Linz [pengisi suara Tarzan dari Disney]. Bisa dikatakan
bahwa film ke tiga adalah film Home Alone
terakhir yang sukses, sebab Home Alone 4
dan 5 menuai kritikan pedas dan tidak
begitu populer. Home Alone 3 sendiri
saat ini sangat menarik untuk ditonton karena salah satu pemerannya adalah
Scarlet Johansson semasa remaja yang kini populer sebagai Black Widow di
franchise Superhero Marvel.
Nah, itu tadi 10 film yang menjadi tontonan
wajib untuk mengisi omen liburan Natal dan tahun baru. Film apakah yang menjadi
film Natal favorit kamu?