Review dan Sinopsis The Fugitive (1993) Dokter Bedah yang
Diburu Polisi
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
“Listen
up, ladies and gentlemen, our fugitive has been on the run for ninety minutes.
Average foot speed over uneven ground barring injuries is 4 miles-per-hour.
That gives us a radius of six miles. What I want from each and every one of you
is a hard-target search of every gas station, residence, warehouse, farmhouse,
henhouse, outhouse and doghouse in that area. Checkpoints go up at fifteen
miles. Your fugitive's name is Dr. Richard Kimble. Go get him.”—Samuel Gerard
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
images©1993/Warner Bros./The Fugitive/All Rights Reserved.
Genre : Aksi
Rilis :
Domestic Releases: |
August 6th, 1993 (Wide) by Warner Bros. |
March 26th, 1997 by Warner Home Video,
released as Fugitive, The |
|
MPAA Rating: |
PG-13 for
murder and other action sequences in an adventure setting |
Durasi : 130 menit
Sutradara : Andrew Davis
Pemeran : Harrison
Ford, Tommy Lee Jones, Sela Ward, Joe Pantoliano, Andreas Katsulas, Jeroen Krabbé
Episode : -
Sinopsis
Dokter
bedah yang sukses bernama Richard Kimble dituduh melakukan pembunuhan atas
istrinya sendiri, Helen Kimble. Richard bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah
dan menjelaskan bahwa ada seorang laki-laki yang menggunakan tangan palsu
menyusup ke dalam rumahnya dan membunuh Helen. Richard sempat berkelahi dengan
laki-laki misterius tersebut, tetapi pelaku akhirnya berhasil melarikan diri.
Polisi tidak menemukan tanda-tanda rumah dibobol dan tidak ada bukti sidik jari
pelaku dimanapun. Satu-satunya sidik jari yang mencurigakan adalah sidik jari
Richard Kimble sendiri. Selain itu, Helen sempat menelepon 911 dan menyebut
nama Richard Kimble—Helen juga merupakan seorang ahli waris kaya raya yang
seluruh hartanya akan diberikan pada Richard. Tentu saja harta kekayaan Helen
membuat polisi semakin mencurigai Richard dan yakin bahwa Richard ingin
menguasai harta istrinya. Karena semua bukti mengarah pada Richard, hakim
akhirnya menjatuhi hukuman mati kepadanya. Dokter bedah itu akan segera
disuntik dengan obat-obatan sampai meninggal di penjara. Ketika sedang dalam
proses pemindahan tahanan menggunakan bus, salah seorang tahanan berpura-pura
sakit untuk mencoba melarikan diri.
Bus
tahanan dijaga oleh dua orang polisi. Ketika seorang polisi dilukai oleh
tahanan, polisi lainnya segera menembakkan senjata dan membunuh si tahanan.
Akhirnya, terjadi keributan di dalam bus hingga senjata polisi tanpa sengaja
menembak kepala sopir yang menyebabkan bus hilang kendali dan terguling.
Richard, kedua polisi, dan seorang tahanan bernama Copeland terlihat berhasil
selamat dari kecelakaan. Bus tahanan itu terguling hingga berhenti tepat di
atas rel kereta api dan akhirnya dihantam oleh kereta yang melintas. Agar tidak
mengalami kerepotan, polisi yang selamat dari kecelakaan menyatakan bahwa semua
tahanan sudah tewas dan hancur bersama dengan bus. Pernyataan tersebut diterima
oleh pihak kepolisian. Namun, pernyataan itu tidak dipercayai oleh Deputy U.S.
Marshal, Sam Gerard. Ia yakin bahwa Richard Kimble masih hidup dan si polisi
telah berbohong. Pada akhirnya, polisi itu mengaku dan dimulailah pencarian
besar-besaran ntuk menemukan Richard Kimble. Sementara itu, Richard yang
terluka menyelinap ke rumah sakit untuk mengobati lukanya dan mengubah
penampilannya. Ia akhirnya kembali melarikan diri dengan mencuri sebuah
Ambulance. Sam Gerard dan timnya mendapatkan laporan tentang Ambulance yang
dicuri dan segera melakukan pengejaran. Deputi Sam Gerard berhasil memojokkan
Richard di ujung sebuah bendungan di mana Richard menyatakan dengan tegas bahwa
dirinya tidak bersalah. Dokter itu kemudian memutuskan untuk lompat dari atas
bendungan dan menghilang.
Secara
mengejutkan, Richard Kimble berhasil selamat dari aksinya. Pihak kepolisian
langsung menduga bahwa Richard tewas tenggelam, tetapi Deputi Gerard sekali
lagi tidak yakin sebelum jasadnya benar-benar ditemukan. Setelah selamat,
Richard tidak melarikan diri menjauhi polisi tetapi justru kembali ke Chicago
untuk melacak siapa pembunuh Helen yang sebenarnya. Kali ini, Richard tidak
bisa menggantungkan harapan kepada polisi dan harus menggunakan akalnya untuk
mencari lelaki misterius yang telah membunuh istrinya. Berbekal pengalamannya
sebagai dokter bedah, ia meminta uang kepada sahabatnya sesama dokter bedah,
dr. Charles Nichols dan mencuri kartu identitas dari seorang pegawai Rumah
Sakit. Ia kemudian menyewa sebuah kamar di ruang bawah tanah milik seorang
imigran yang tidak mengajukan banyak pertanyaan sehingga identitasnya bisa
tetap dirahasiakan. Richard Kimble mulai mengumpulkan informasi tentang
orang-orang yang mungkin menjadi tersangka sesungguhnya dalam kasus pembunuhan
Helen Kimble. Namun, Richard harus bergerak cepat karena Deputi Gerard dan
timnya tidak berhenti melacaknya. Dapatkah Richard memecahkan kasus pembunuhan
istrinya sebelum US Marshal memenjarakannya? Siapakah pembunuh Helen yang
sebenarnya dan apa motifnya?
“Dr. Richard Kimble! There's no way out of
here, Richard! The entire building is locked down! Give it up Richard, you
don't have any time, Chicago police department thinks you're a cop killer, they
will shoot you on sight! I know you're innocent! I know about Frederick Sykes!
I know about Dr. Charles Nichols!”—Samuel Gerard
01 Story Logic
Narasi
dalam The Fugitive sudah logis sesuai dengan genrenya. Sebuah film Aksi
bukanlah film Drama yang serius. Maka, sangat wajar apabila terdapat hal-hal
tidak wajar yang dijadikan wajar dalam film-film Aksi. Salah satu contoh paling
jelas logika dunia nyata yang dipelintir dalam film Aksi adalah seberapa kuat
fisik manusia menahan siksaan atau kekerasan. Dalam film-film Aksi populer
seperti The Raid, John Wick, dan The Expendables, karakter-karakternya menerima serangan yang
seharusnya mengakhiri hidup mereka. Namun, karakter-karakter itu masih bisa
berdiri kokoh. Dalam film drama yang serius, kemampuan semacam itu tidaklah
logis. Namun dalam genre Aksi, kemampuan tersebut masih bisa dinyatakan logis
asalkan dijelaskan lebih dulu. Misalnya, tidak semua karakter dalam The Raid bisa menahan serangan yang
membabi buta. Hanya karakter-karakter kunci seperti yang diperankan oleh Iko
Uwais atau Yayan Ruhian yang mampu karena karakter mereka memang digambarkan
sebagai sosok yang “di atas rata-rata”, seperti Judge Dredd dalam film Dredd bukanlah sembarang orang. Dengan
mempertimbangkan pola semacam ini, kejadian-kejadian kurang logis seperti
Richard Kimble selamat dari bendungan dan kecelakaan maut masih dapat dikatakan
logis dan tidak terlalu berlebihan.
Berbeda
dengan Schwarzenegger dalam Terminator
yang memang sesosok robot pembunuh, Richard Kimble bukanlah seorang petarung
yang sangat kuat. Dirinya “hanyalah” seorang dokter yang “tertimpa musibah”.
Maka, ceritanya akan menjadi tidak logis jika Richard Kimble mendadak mampu
mengalahkan musuh dengan cara berkelahi yang spektakuler. The Fugitive telah
menyampaikan sebuah konsep yang logis karena Richard Kimble umumnya
“menghindari” konfrontasi dengan musuhnya sehingga adegan Aksi dalam film ini,
sesuai dengan judulnya, sebagian besar adalah aksi kejar-kejaran
[kucing-kucingan] antara Richard Kimble dan Sam Gerard. Karena Kimble adalah
seorang dokter yang sangat cerdas dan memiliki koneksi yang baik di dalam rumah
sakit, maka alur ceritanya menjadi logis ketika ia memanfaatkan semua itu
daripada menyewa pembunuh bayaran atau bekerja sama dengan mafia.
“We were just informed by the U.S. Marshal's
Office that Doctor Richard Kimble is alive and well and living in the city of
Chicago. Now you all know in what high regard I hold the scumbag. So I am
personally donating a bottle of twelve-year-old Scotch to whoever puts the
collar on this quack.”—Detective Kelly
02 Story Consistency
Alur
cerita film in sudah konsisten. Permasalahan-permasalahan yang ditampilkan di
awal film sudah dieksplorasi dan diselesaikan di akhir film. The Fugitive fokus
pada usaha seorang dokter dalam mengungkapkan kebenaran dalang pembunuhan
istrinya. Tidak ada permasalahan pribadi [dari masa lalu] antara Richard dengan
Sam Gerard sehingga aksi kejar-kejaran antara tim US Marshal dan Richard
terjadi murni karena sebuah kasus yang berlangsung, bukan karena dendam masa
lalu. Maka, tidak ada percabangan cerita yang mengeksplorasi latar belakang
karakter-karakter pendukung dalam film ini karena berpotensi membelokkan fokus
ceritanya. Bahkan, film ini tidak mengeksplorasi latar belakang Richard dengan
mendalam hingga mengeksplorasi kisah persahabatan Richard dengan dokter Charles
Nichols yang bersekolah di universitas yang sama. Semua eksplorasi yang
ditampilkan dalam film ini bersifat penting
dalam menggerakkan ceritanya.
“When I came home, there was a man in my
house. I fought with this man. He had a mechanical arm. You find this man. You
find this man.”—Richard Kimble
03 Casting Choice and Acting
Para
aktor yang dipilih dalam film ini sudah berhasil menghidupkan karakter mereka
masing-masing dengan baik. Harrison Ford memerankan Richard Kimble dengan
baik—yang sebetulnya mirip dengan peran-peran Aksi Harrison Ford lainnya
seperti dalam Star Wars dan Air Force One. Aktor Tommy Lee Jones
berhasil memerankan karakter seorang Deputy senior dengan baik—yang sebetulnya
mirip dengan peran-peran lain sebagai orang yang punya otoritas dalam The Client dan Men In Black. Aktor lainnya, secara umum, juga sudah berperan
dengan baik.
04 Music Match
Secara
umum, musik dalam film ini sudah baik karena menyesuaikan dengan nuansa
adegannya sehingga tidak ada musik yang diputar pada momen yang keliru.
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam The Fugitive sudah baik. Karena film ini berada dalam naungan genre Aksi,
The Fugitive haruslah memperlihatkan setiap adegan Aksi kunci dengan
sejelas-jelasnya. Berbagai adegan Aksi yang sangat penting seperti adegan
kecelakaan bus dan kereta, melompat dari bendungan, dan adegan kejar-kejaran di
kantor polisi telah ditampilkan dengan sejelas-jelasnya [utuh].
06 Costume Design
Kostum
yang digunakan dalam The Fugtive secara umum sudah baik.
“Well, think me up a cup of coffee and a
chocolate doughnut with some of those little sprinkles on top, while you're
thinking.”—Samuel Gerard
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Properti yang digunakan pun pada
umumnya sudah baik dan sangat mendukung poin Efek Visual film ini. Dalam adegan
kecelakaan kereta, tim produksi benar-benar menabrakkan sebuah kereta dengan
sebuah bus. Latar belakang lainnya seperti rumah sakit, hotel, dan bendungan,
secara umum sudah dipilih dengan baik karena berhasil mendukung jalan
ceritanya.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
visual dalam film ini sudah baik. Berbagai efek nyata yang ditampilkan sudah
diciptakan dengan baik [misalnya adegan kecelakaan kereta yang telah diatur
sedemikian rupa menggunakan kereta sungguhan, bukan miniatur] sehingga sudah
terlihat nyata. Pencahayaan dan hasil presentasi film ini pun sudah baik;
penonton masih dapat menyaksikan detil Aksi yang dilakukan oleh
karakter-karakter film ini walau berada dalam latar belakang yang gelap. Format
presentasi film ini pun sudah baik, meski terdapat beberapa cuplikan [dalam
adegan parade] yang gambarnya condong ke kanan sehingga menyisakan garis layar
hitam di sisi kiri layar [sebelum dilakukan proses perbaikan di tahun 2001].
09 Audience Approval
Sebagian
besar penonton memberikan respons yang positif untuk film ini.
7.8/10 on IMDb 96% on Rotten Tomatoes 87% on Metacritic 90% liked this film Google users A+ on CinemaScore |
10 Intentional
Match
The
Fugitive didasari pada sebuah serial televisi dengan judul sama yang
ditayangkan dari 17 September 1963 sampai 29 Agustus 1967. Konsep dasar
ceritanya pun serupa: seorang dokter bernama Richard Kimble yang dituduh telah
membunuh istrinya. The Fugitive yang dirilis pada tahun 1993 telah berhasil
meringkas sebuah serial sepanjang 120 episode menjadi sebuah film yang utuh dan
kontemporer [pada dekade 1990-an]. Pada akhirnya, The Fugitive 1993 telah
berhasil memenuhi visi penciptanya baik dari sisi artistik maupun finansial.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Ketika
menuliskan review untuk film ini, saya menemukan sebuah masalah yang sering
saya temui ketika menuliskan review tentang film-film bagus yang mendapatkan
nilai sempurna. Apabila sebuah film memiliki kualitas yang bagus, saya
sebetulnya tidak perlu lagi menjelaskannya—apalagi sistem penilaian Skywalker
tidak digunakan untuk menilai “apakah poin ini Bagus atau Tidak” karena sangat
berpotensi menjadi terlalu subjektif, tetapi “apakah poin ini secara umum
Bermasalah atau Tidak” sehingga masalah-masalah yang timbul dapat diamati
berdasarkan pola yang berulang, terlepas dari selera pribadi kritikusnya.
Masalahnya, saya jadi tidak punya bahan untuk dituliskan. Biasanya untuk
menyiasati hal semacam ini, saya akan lebih banyak bercerita di bagian
Skywalker’s Schemata yang memang merupakan sebuah ruang bagi saya untuk bicara
dengan lebih bebas dan menggunakan penilaian-penilaian subjektif kalau saya
rasa perlu.
Saya
menonton The Fugitive secara tidak sengaja. Pada 27 Juli 2015 saya mendatangi
Movie Plus untuk membeli film baru, seperti biasanya [ya, kebetulan saya waktu
itu masih rutin update katalog]. Pada waktu itu belum dipastikan betul bahwa
distributor dan toko film Disc Tarra akan tutup pada bulan Desember, tetapi
memang Disc Tarra dan Movie Plus sudah mulai semakin sering melakukan promosi
besar-besaran memotong harga dengan fantastis. Saat itulah stok DVD lama dari era
1990-an sampai awal 2000-an yang belum laku kembali dipamerkan dengan harga
yang jauh lebih murah. Tanpa sengaja, saya melihat satu kopi The Fugitive dan
tertarik menontonnya. Jujur saya tertarik karena pemeran film ini adalah
aktor-aktor terkenal yang dipuji kemampuan aktingnya. Apalagi, saya menyukai
film Aksi Air Force One yang juga
dibintangi oleh Harrison Ford. Akhirnya saya membeli film itu dan menontonnya
untuk pertama kali. Dari awal sampai akhir, film ini berhasil mengunci
perhatian saya karena setiap detilnya memang diracik untuk benar-benar
berkontribusi pada jalannya cerita.
Ketika
memutuskan untuk menuliskan review film ini, tentu saja saya harus menggali
informasi lebih dalam lagi soal film ini yang sayangnya tidak disediakan oleh
DVD yang saya beli karena memang bukan DVD Special Edition. Namun setelah saya
melakukan pencarian informasi, saya menemukan sebuah kejutan. Dalam sebuah
rekaman proses pembuatan The Fugitive, sutradara film ini bercerita tentang
kejadian aneh di dalam filmnya. Ketika ia mengawasi proses transfer file film
ini ke DVD, ia menjelaskan bahwa dalam sebuah adegan setelah kecelakaan kereta,
ada kepala seseorang yang mengintip ke kamera. Tidak seorang pun yang mengenali
sosok itu. Akhirnya, ketika The Fugitive dirilis dalam format DVD, sang
sutradara memutuskan untuk menghapus “penampakan” itu secara digital. Artinya,
penampakan itu hanya akan ada di format-format sebelum DVD-nya dirilis.
Menariknya, saya melihat rekaman itu bertanda hak cipta tahun 2001 yang artinya
pengubahan itu dilakukan dalam transfer file film untuk DVD yang dirilis di
tahun 2001 [dan seterusnya]. Hal pertama yang saya lakukan adalah memeriksa
kemasan DVD yang saya punya dan alangkah kagetnya saya ketika tahu bahwa DVD
yang saya beli itu dirilis pada tahun 2000—sebelum dilakukan editing. Saya pun
langsung memutar DVD-nya dan benar saja, “penampakan” itu masih ada di dalam
DVD yang saya miliki. Film ini dan DVD-nya membuat saya berpikir, “Ada berapa
banyak lagi film yang di-edit kembali tanpa sepengetahuan penonton? Berapa
banyak film-film yang diunggah ke platform streaming yang sudah diubah dulu
sebelumnya?”
Anyway,
itu semua hanyalah pembicaraan basa-basi yang pada intinya akan saya gunakan
untuk menyampaikan sebuah kesimpulan bahwa: The Fugitive is an awesome Action film!
02 Awards
The
Fugitive menerima berbagai nominasi dan penghargaan yang cukup peting. Dalam
Academy Awards, aktor Tommy Lee Jones yang berperan sebagai Deputi US Marshal
memenangkan penghargaan untuk Best Supporting Actor. The Fugitive juga
dinominasikan sebagai Best Picture dalam Academy Awards dengan total 7
nominasi—sebuah angka yang luar biasa untuk film Aksi pada masanya. Penata
musik James Newton Howard menerima penghargaan Top Box Office Films dari ASCAP
Film & Television Music Awards. Pada penghargaan Golden Globe Awards, aktor
Tommy Lee Jones kembali memenangkan penghargaan untuk kategori Best Supporting
Actor.
03 Financial
Dari
dana pembuatan film sebesar $44 juta, The Fugitive berhasil menjual tiket
bioskop sebesar $353 juta. Angka penjualan terebut menunjukkan bahwa film ini
meraih sebuah kesuksesan finansial.
The Fugitive (1993)
Theatrical Performance |
||
Domestic Box Office |
$183,875,760 |
|
International Box Office |
$169,839,557 |
|
Worldwide Box Office |
$353,715,317 |
|
04 Critics
Mayoritas
kritikus film memberikan tanggapan yang positif untuk The Fugitive.
05 Longevity
The
Fugitive masih tetap populer setelah berusia lebih dari 10 tahun dan masih
dinilai relevan. Tanggapan penonton generasi baru masih tetap positif seperti
ketika film ini pertama kali dirilis. The Fugitive telah menjadi salah satu
film Aksi yang dijadikan sebagai acuan untuk film-film Aksi lainnya. Pada
kenyataannya, tidak banyak film Aksi yang mendapatkan sambutan meriah dari
kalangan kritikus profesional. Film ini menjadi salah satu film Aksi yang tidak
hanya populer di kalangan penikmat film tetapi juga di kalangan kritikus film
baik di masa lalu maupun di masa setelah filmnya berusia lebih dari 10 tahun.
Final Score
Skor
Asli : 10
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 10/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : The Fugitive
Rilis : 23 Agustus 2000
Format : DVD [|||]
Kode
Warna : 3/NTSC
Upscaling : Support Player-HDMI Upscaling [YES||NO]
[1080/60/50/24p]
Fitur : Production Notes
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©1993/Warner Bros./The Fugitive/All Rights Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.