©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Review Little Miss Sunshine (2006) Perjalanan Panjang Keluarga Berantakan
Oleh Skywalker HunterNabil Bakri
“Listen
to me, I got no reason to lie to you, don't make the same mistakes I made when
I was young. Fuck a lotta women kid, not just one woman, a lotta women.”—Edwin
Hoover
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama
Komedi
Rilis :
Domestic Releases: |
July 26th, 2006 (Limited) by Fox Searchlight |
December 19th, 2006 by Fox Home Entertainment |
|
MPAA Rating: |
R for language, some
sex and drug content. |
Durasi : 102 menit
Sutradara : Jonathan Dayton, Valerie Faris
Pemeran : Greg
Kinnear, Steve Carell, Toni Collette, Paul Dano, Abigail Breslin, Alan Arkin
Episode : -
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Ibu
dua orang anak, Sheryl Hoover, harus menjemput saudaranya Frank Ginsberg yang
merupakan seorang mantan akademisi sastra dari rumah sakit setelah Frank gagal
bunuh diri. Keluarga Sheryl sedang mengalami kesulitan finansial, tetapi Sheryl
tidak punya pilihan selain menampung Frank di rumahnya untuk sementara waktu.
Dokter meminta Sheryl untuk selalu mengawasi Frank dan menjauhkannya dari
benda-benda yang berpotensi digunakan untuk bunuh diri. Setelah mereka sampai
di rumah, Sheryl mengantar Frank ke kamar anak laki-lakinya, Dwayne Hoover,
seorang remaja penyendiri yang tidak mau bicara. Karena tidak mau ambil risiko
kejadian yang tidak diinginkan, Frank harus tidur di kamar Dwayne agar selalu
ada yang mengawasinya. Dwayne tidak memberikan komentar, tetapi terlihat jelas
bahwa ia membenci keputusan ibunya. Ketika tiba waktunya makan siang, suami
Sheryl, Richard Hoover, sudah pulang ke rumah. Richard adalah seorang motivator
“gagal” yang sedang berjuang agar buku motivasi [self-improvement/life-coach]
karangannya dapat diterbitkan. Richard telah berdiskusi dengan agen Stan
Grossman yang pada awalnya melihat adanya potensi sukses dalam tulisan Richard
sehingga Richard merasa sangat percaya diri dan senantiasa menunggu panggilan
dari Stan.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Ketika
keluarga Hoover makan siang bersama, kakek Edwin Hoover protes kepada Sheryl
karena mereka selalu makan ayam goreng cepat saji setiap hari. Edwin belum lama
“diusir” dari panti jompo karena ketahuan menggunakan narkoba. Setelah tinggal
serumah dengan Sheryl dan Richard, Edwin menjadi pelatih tari dan gaya untuk
Olive Hoover, puteri Richard dan Sheryl. Olive sangat ingin menjadi pemenang
kontes kecantikan dan sangat ingin mengikuti ajang Little Miss Sunshine, kontes
kecantikan khusus anak-anak. Sheryl memanfaatkan momen makan siang untuk
mengumumkan tentang situasi Frank yang harus tinggal di rumah mereka untuk
sementara waktu. Sheryl juga menjelaskan bahwa Dwayne sedang puasa bicara
sampai nanti ia diterima bersekolah di sekolah penerbangan. Melihat luka di
tubuh Frank, Olive menanyakan penyebab luka tersebut kepada Frank. Richard
tidak mengizinkan Frank untuk bercerita terus terang karena menganggap Olive
masih terlalu kecil. Namun, Frank menjelaskan semuanya. Ia bercerita bahwa
dirinya ingin bunuh diri setelah berbagai kejadian buruk menimpanya. Frank
adalah seorang akademisi penyuka sesama jenis yang jatuh cinta pada murid
lelakinya sendiri, Josh. Namun, muridnya menjalin hubungan dengan rekan/saingan
Frank sesama akademisi sastra, Larry Sugarman. Rasa sakit hati Frank membuatnya
melakukan berbagai hal buruk sehingga ia dipecat dan tidak mendapatkan dana
penelitian. Akhirnya, ia memutuskan untuk bunuh diri dan gagal bunuh diri.
Setelah pembicaraan tentang Frank usai, Richard memberi tahu Olive bahwa ada
telepon tentang Little Miss Sunshine.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Olive
memenuhi syarat untuk mendafatar mengikuti kontes Little Miss Sunshine.
Masalahnya, kontes tersebut diselenggarakan di Redondo Beach, California.
Kodisi keuangan keluarga Hoover sedang berantakan sehingga mereka tidak bisa
membayar tiket pesawat. Apalagi, mereka semua harus pergi karena Frank tidak
bisa ditinggal seorang diri dan kakek Edwin bersikeras untuk ikut karena dia
adalah pelatih Olive. Akhirnya, Richard setuju untuk mengantar mereka semua
menggunakan mobil VW Kombi [Volkswagen T2 Microbus]. Di sepanjang perjalanan,
keluarga Hoover mengalami berbagai permasalahan teknis dan personal. Mulai dari
mobil yang mengalami kerusakan, Frank yang bertemu mantan kekasih laki-lakinya
yang membuatnya depresi, hingga polisi menghentikan perjalanan mereka. Richard
memanfaatkan perjalanan keluarganya untuk mampir menemui Stan Grossman yang
tidak pernah lagi menghubungi atau mengangkat teleponnya. Stan menjelaskan
bahwa buku motivasi Richard tidak laku dan tidak ada penerbit yang mau
mempublikasikannya. Hal itu merupakan pukulan keras bagi Richard dan bagi
Sheryl karena mereka yakin kalau buku Richard akan sukses. Kegagalan Richard
membuat dirinya bertengkar dengan Sheryl dan pertengkaran itu didengar oleh
Dwayne. Berbagai masalah lainnya satu per satu mulai terlihat—lomba kecantikan
anak-anak Little Miss Sunshine itu sendiri dinilai bermasalah karena
mengeksploitasi [sexualizes] anak-anak perempuan di bawah umur. Akankah
keluarga Hoover saling mendukung sampai perjalanan mereka selesai? Sanggupkah Olive
yang bertubuh gempal memenangkan kontes kecantikan? Sampai kapan Dwayne akan
puasa bicara dan apakah permasalahan yang dialaminya sanggup membuatnya tahan
tidak berbicara?
“Whoa whoa whoa, back up a minute. D'you know
what a loser is? A real loser is someone who's so afraid of not winning, they
don't even try. Now you're trying, right?”—Edwin Hoover
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Little
Miss Sunshine merupakan sebuah Drama Komedi. Beberapa sumber bahkan menyebutnya
sebagai sebuah Tragi-Comedy [Komedi Tragis] yang konsepnya adalah menyajikan
cerita-cerita Tragis melalui Humor. Sebuah Drama Komedi bukanlah sebuah Drama
dan bukan juga sebuah Komedi. Maka, penonton tidak bisa berharap logika cerita
sebuah Drama Komedi benar-benar selogis Drama murni, Drama Romantis, atau Drama
Sejarah. Genre ini memadukan unsur-unsur dari dua genre yang berbeda sehingga
berbagai Humor yang ditampilkan dan pada dasarnya tidak logis, secara umum
tetap bisa dikatakan sudah logis berkat posisinya sebagai sebuah Drama
Komedi—unsur Komedi dalam genre-nya memungkinkan berbagai lelucon tidak masuk
akal ditampilkan, melebihi [lebih ekspresif atau cenderung berlebihan]
film-film Drama. Tragi-Comedy sendiri pada dasarnya ingin menyampaikan sebuah
kisah tragis, tetapi memiliki cukup unsur Humor yang membuat nuansa ceritanya
menjadi tidak terlalu serius atau menjadikan akhir ceritanya sebagai akhir yang
bahagia [happy ending]. Hal ini serupa dengan posisi Drama Komedi yang pada
dasarnya ingin menyajikan sebuah Drama, tetapi menggunakan Komedi agar
keseriusan Drama di dalamnya menjadi jauh berkurang dan bobot narasinya menjadi
lebih ringan. Little Miss Sunshine pada dasarnya mengisahkan berbagai
permasalahan yang dialami oleh karakter-karakternya, tetapi permasalahan itu
disajikan dengan unsur-unsur Humor seperti lelaki gay yang ketahuan membeli
majalah porno bergambar gadis-gadis seksi, mobil tua yang menjebol palang area
parkir, kakek yang sembarangan bicara dan pecandu narkoba, serta berbagai kisah
bernuansa Humor lainnya. Dalam Drama yang serius, keluarga Hoover sudah
dituntut untuk mengganti kerugian beberapa palang area parkir yang sudah mereka
rusak. Singkatnya, narasi dalam Little Miss Sunshine sudah logis sesuai dengan
genrenya.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
“I wish I could just sleep until I was
eighteen and skip all this crap high school and everything, just skip it.”—Dwayne
Hoover
“(about Marcel Proust to Dwayne) Yeah. French
writer. Total loser. Never had a real job. Unrequited love affairs. Gay. Spent
20 years writing a book almost no one reads. But he's also probably the
greatest writer since Shakespeare. Anyway, he, uh, he gets down to the end of
his life, and he looks back and decides that all those years he suffered, those
were the best years of his life, 'cause they made him who he was. All those
years he was happy? You know, total waste. Didn't learn a thing. So, if you
sleep until you're 18—ah, think of the suffering you're gonna miss. I mean high
school? High school—those are your prime suffering years. You don't get better
suffering than that.”—Frank Ginsberg
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita film ini secara umum sudah konsisten. Meskipun Little Miss Sunshine
merupakan sebuah Drama Komedi, permasalahan dalam film ini lebih menyerupai
upaya bertahan hidup para karakter dalam film Deep Blue Sea dan Poseidon: fokus filmnya bukan pada karakter tertentu, tetapi pada
kejadian yang membuat para karakter harus bereaksi dalam mengatasi masalah yang
mereka hadapi bersama-sama—fokusnya bukan pada siapa yang melakukan
perjalanan, tetapi apa saja yang terjadi selama perjalanan tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang diperlihatkan di awal [kegagalan buku Richard,
puasa bicara Dwayne, kompetisi kecantikan Olive, depresi yang dialami Frank]
telah dieksplorasi di sepanjang film ini dan membentuk sebuah cerita yang utuh
karena permasalahan-permasalahan tersebut saling berkaitan dan mendukung jalannya
cerita. Tidak ada eksplorasi percabangan cerita yang mengalihkan fokus utama
dari film ini.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Aktor
yang dipilih untuk berperan dalam film ini secara umum sudah baik.
Masing-masing dari mereka telah berhasil memerankan karakter sesuai dengan
deskripsinya. Salah satu pujian terkuat yang ditujukan kepada film ini oleh
kalangan kritikus maupun penonton secara umum adalah akting pemerannya yang
sudah baik.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Lagu serta musik yang mengiringi film ini sudah
sesuai dengan nuansa masing-masing adegannya sehingga tidak ada lagu yang
terdengar tidak pada momen yang sesuai. Soundtrack film ini mendapatkan
tanggapan yang positif dan memperoleh angka penilaian yang tinggi dari berbagai
sumber rujukan musik.
Professional ratings
for Little Miss Sunshine Soundtrack |
|
Review scores |
|
Source |
Rating |
|
|
(A−)[02] |
|
|
|
|
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi. Latar belakang dan properti yang
digunakan dalam film ini telah mendukung posisi pengambilan gambarnya dengan
baik. Misalnya, penggunaan properti VW Microbus dapat memberikan nuansa
“lengang” sehingga semua gerakan karakter di dalam mobil tetap terlihat dengan
jelas.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Dalam adegan kompetisi kecantikan
anak-anak, para aktor kecil yang terlibat adalah benar-benar model anak-anak
yang pernah mengikuti lomba kecantikan dan mengenakan kostum mereka
masing-masing. Dengan demikian, kostum dalam adegan tersebut tidaklah
mengada-ada sehingga mendukung fokus utama pesan yang ingin disampaikan oleh
film ini mengenai potensi berbahaya dari kontes kecantikan anak-anak yang
menjadikan gadis-gadis cilik sebagai objek seksual sejak dini. Kostum Olive pun
sudah baik karena terlihat kontras dengan kostum peserta lainnya. Selain itu,
Abigail Breslin yang tidak gemuk sudah berhasil diperlihatkan sebagai gadis
kecil yang kelebihan berat badan dalam film ini. Kostum masing-masing anggota
keluarga Hoover telah berfungsi dengan efektif karena sesuai dengan kepribadian
masing-masing karakternya, misalnya: kakek Edwin mengenakan pakaian yang tidak
sesuai dengan usianya untuk memperlihatkan betapa ia berjiwa muda dan tidak
memedulikan aturan, Richard mengenakan pakaian kasual yang rapih dengan baju
yang selalu dimasukkan ke dalam celana seperti kebanyakan sales atau pegawai
marketing, Dwayne mengenakan pakaian polos-sederhana yang memperlihatkan betapa
ia tidak begitu memedulikan penampilan.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Berkaitan
erat dengan poin sinematografi, tidak ada keluhan dalam pemilihan latar
belakang dan properti yang digunakan dalam film ini.
08 Special and/or Practical Effects
Karena
Little Miss Sunshine bukanlah sebuah film Aksi, Petualangan, atau Fantasi, maka
wajar saja jika tidak ada banyak objek CGI yang ditambahkan ke dalam adegannya.
Secara umum, efek visual yang mencakup pencahayaan dan ukuran layar sudah
disajikan dengan baik, begitu juga dengan suara para karakternya yang mana
dialog antar karakter sudah terdengar dengan jelas.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
91% Google users |
10 Intentional Match
Little
Miss Sunshine telah sesuai dengan visi penciptanya. Pernyataan dari penulis
naskah film ini telah dicantumkan dalam laman Wikipedia yang bersumber pada
fora.tv yang diarsipkan pada tahun 2007 sebagai berikut:
[ENG]Prior to writing the
script, Arndt read in a newspaper about Arnold Schwarzenegger speaking to a
group of high school students and saying "If there's one thing in this
world I hate, it's losers. I despise them." As a result, Arndt developed
his script lampooning the thought process: "And I thought there's
something so wrong with that attitude ... I wanted to ... attack that idea that
in life you're going up or you're going down ... So to a degree, a child beauty
pageant is the epitome of the ultimate stupid meaningless competition people
put themselves through." Co-director Jonathan Dayton also commented on the
importance of the pageant to the film: "As far as the pageant goes, it was
very important to us that the film not be about pageants. It's about being out
of place, it's about not knowing where you're going to end up ..."
[ID]Sebelum naskah [Little
Miss Sunshine] ditulis, Arndt membaca berita ketika Arnold Schwarzengger bicara
di hadapan siswa SMA dan mengatakan, “Satu hal yang saya benci di dunia ini
adalah para pecundang. Saya sangat anti pada pecundang.” Maka, Arndt
mengembangkan naskahnya untuk mengolok-olok [sebagai sebuah kritik] pola pikir
tersebut: “Menurut saya ada yang salah dengan pandangan seperti itu…saya ingin
menyerang pandangan bahwa dalam hidup itu hanya ada naik atau turun. Jadi
sebetulnya, kompetisi kecantikan anak-anak adalah puncak kompetisi tidak
berfaedah yang paling hakiki yang masih saja diselenggarakan.” Co-director
Jonathan Dayton turut berkomentar soal pentingnya kompetisi kecantikan yang
ditampilkan di dalam film: “Mengenai adegan kompetisi kencatikan, penting
sekali bagi kami untuk tidak menjadikan film ini fokus bercerita tentang
kompetisi kecantikan. Little Miss Sunshine adalah tentang menjadi orang
buangan, tentang ketidaktahuan akan masa depan…”
Poin-poin yang ingin disajikan dalam Little Miss Sunshine, pada akhirnya, sudah disajikan dengan baik. Film ini juga sukses secara finansial. Tentu saja pembuatnya menginginkan film ini untuk sukses dan menghasilkan uang. Maka dapat disimpulkan bahwa Little Miss Sunshine telah memenuhi kodratnya sebagai sebuah film baik dari segi artistik maupun dari segi finansial.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Menurut
pandangan saya, Little Miss Sunshine adalah sebuah film yang membosankan dengan
pesan yang tidak jelas dan kemampuan besar aktor yang disia-siakan. Sebagai
sebuah film yang ingin menyampaikan tragedi, saya tidak melihat kekuatan
tragedi sebegitu besarnya dalam film ini yang membuat saya sampai bersimpati
kepada karakternya. Bahkan tema-tema besar seperti kegagalan dan kekecewaan
tidak benar-benar dieksplorasi dalam film ini. Unsur Komedi dalam Little Miss
Sunshine juga sama sekali tidak membuat saya tertawa. Jadi, saya bingung apakah
film ini ingin menjadi sebuah Drama, sebuah Komedi, atau sebuah Drama Komedi.
Menurut saya, unsur Drama dan Komedi di dalam film ini sama-sama tanggung
sehingga tidak seamless saling melengkapi. Saya melihat potensi besar dari film
ini yang disia-siakan karena fokus ceritanya, bagi saya, masih belum jelas.
Film ini memperlihatkan berbagai masalah dalam kehidupan, tetapi tidak
menawarkan perspektifnya sendiri: kompetisi kecantikan sepertinya buruk, tetapi
apa pendapat film ini? Apakah film ini mendukung, mengkritik, atau netral?
Apakah yang ingin dikritik itu kompetisi kecantikannya atau pola pikir tentang
kecantikan dan isu body shaming [karena Olive bertubuh gemuk]. Atau, apakah
film ini ingin mengatakan kepada saya untuk terus berjuang sampai cita-cita
saya kesampaian? Olive terus menerus didukung agar impiannya tercapai. Apakah
itu berarti kompetisi kecantikan anak-anak itu sesuatu yang positif?
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Saya
juga tidak menyukai pesan kontradiktif dalam film ini yang sifatnya “comforting”,
bukan “challenging” kepada penonton. Film ini jelas-jelas mendorong karakternya
untuk terus berusaha, tetapi di sisi lain memperlihatkan buruknya realita.
Bukannya menyikapi pahitnya realita dengan bijaksana, Paul Dano [Dwayne] justru
berkata, “Fuck the world”. Pada hakekatnya, perkataan itu adalah mantra Hakuna
Matata yang ekstrem. [Spoiler] Dwayne tidak bisa bersekolah menjadi penerbang
bukan karena ia mungkin tidak akan mahir, tetapi karena ia secara fisik jelas-jelas
tidak mampu menerbangkan pesawat. Namun, perkataannya seolah-olah menyalahkan
dunia tidak adil kepadanya karena tidak memberinya kesempatan. Keluhan semacam
itu seperti keluhan seorang berkulit hitam mengeluh karena tidak dipilih untuk
memerankan karakter Donald Trump atau sebaliknya aktor berkulit putih tidak
diterima memerankan karakter Barck Obama. Bukan salah sistim dunia pada
akhirnya Dwayne tidak bisa menjadi pilot, tetapi kekecewaannya seperti
ditujukan pada sistim. Sebagai seseorang yang terobsesi menjadi pilot, ia juga
seharusnya sudah tahu tentang dasar-dasar tes penerbangan sehingga seharusnya
ia sudah tahu sejak awal bahwa orang yang buta warna tidak diperbolehkan
menerbangkan pesawat.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Salahkan
saja semuanya. Setiap kali gagal, salahkan saja lingkungan dan jangan pernah
mawas diri untuk melihat jangan-jangan diri sendiri yang salah. Itulah pesan
Comforting dari film ini: bahwa kamu tidak pernah salah. Pesan ini membuai para
penonton yang merasa gagal karena memberikan alternatif manis untuk menyalahkan
segala sesuatu selain diri sendiri. Oh, mobil tua itu mengalami kerusakan?
Tentu, salahkan saja mobilnya. Bagaimana dengan pemiliknya? Bukankah seharusnya
sebelum perjalanan panjang itu ia memeriksa kondisi mobilnya terlebih dahulu?
Seorang anak gemuk dan menari a la penari striptease tidak berhasil memenangkan
lomba kecantikan anak-anak. Apakah itu salah anak dan orangtuanya? Menurut film
ini, itu bukan salah orang tua dan anak, melainkan kesalahan dari sistim.
Satu-satunya alasan keluarga Little Miss Sunshine menyalahkan kompetisi adalah
karena Olive kalah. Coba kalau Olive menang, mereka pasti akan merasa senang
dan bangga.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Film
ini memperlihatkan sebegitu mudahnya menyalahkan situasi dan justru
menjejalkannya ke benak penonton. Situasi memang seringkali menghalangi
seseorang untuk menggapai potensi terbaiknya. Saya bukanlah orang yang terlalu
optimis dan menafikan kenyataan adanya ketidakadilan di muka bumi ini. Saya
sangat terpukau dengan cara ringan sebuah episode Spongebob Squarepants untuk menyinggung persoalan ini; episode
ketika Spongebob dan Patrick sama-sama terjebak di Rock Bottom. Menurut Morgan
Freeman, semua orang bisa sukses asal berusaha karena “bus kesuksesan itu
berangkat setiap hari, tinggal kamu mau menaikinya atau tidak”. Tapi nyatanya,
realita itu seperti episode Spongebob. Ketika Patrick bisa dengan mudahnya
menaiki bus dan keluar dari Rock Bottom, Spongebob harus berjuang mati-matian
dan pada akhirnya ia tetap tidak berhasil menaiki bus. Barulah setelah ia
bertemu dengan warga lokal Rock Bottom, ia dibantu untuk kembali ke Bikini
Bottom. Episode itu memperlihatan ketidakadilan realita hidup dan saya setuju.
Tetapi episode itu tidak lantas menghabiskan waktu untuk semata-mata
menyalahkan situasi, melainkan mencoba memberikan solusi. “Kenal dengan orang
dalam” adalah salah satu solusi keberhasilan Spongebob kembali ke Bikini
Bottom.
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Pada
akhirnya Little Miss Sunshine membuat saya kesal karena potensi pesan untuk
menantang pemikiran-pemikiran para penonton tidak disampaikan dan justru
meninabobokan penonton dengan mantra sederhana, “semua bukan salahmu, kamu
tidak pernah salah, dunia inilah yang selalu salah” tanpa memberikan aspek
tanggung jawab kehidupan yakni “apa yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya”.
Hati saya hancur selama membuat review film ini karena sejak awal saya memiliki
idealisme untuk membuat review se-objektif mungkin. Hati saya hancur karena
dari 10 penilaian Skywalker, film ini lolos dengan baik. Betapapun saya tidak
setuju film ini mendapatkan nilai sempurna, saya tetap terikat pada pendirian
saya sendiri dan saya harus konsisten. Walau sekuat apapun saya mengkritik film
ini, pada kenyataannya Little Miss Sunshine telah menyajikan tontonan yang baik
sesuai dengan genrenya. Saya tidak melihat ada yang istimewa dari film ini,
tetapi mayoritas orang mampu melihat keistimewaannya. Saya akan menggunakan hak
saya untuk mengurangi angka film ini. Tetapi toh walau saya kurangi, nilainya
tetaplah tinggi—yang artinya, Little Miss Sunshine memang sebuah film yang
sudah baik kualitasnya sesuai dengan genrenya. Ketidaksukaan saya umumnya
tertera pada pesan dari filmnya, bukan bagaimana pesan itu disampaikan. Itu
artinya saya sudah memasuki ranah yang sangat subjektif.
“You know what? Fuck beauty contests. Life is
one fucking beauty contest after another. You know, school, then college, then
work, fuck that. And fuck the air force academy. If I wanna fly, I'll find a
way to fly. You do what you love, and fuck the rest.”—Dwayne Hoover
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
02 Awards
Little
Miss Sunshine menerima berbagai penghargaan yang penting. Berdasarkan laporan IMDb, film ini memenangkan 72 penghargaan dan menerima 112 nominasi. Film ini memenangkan penghargaan Best Performance by an Actor in a
Supporting Role dan Best Writing: Original Screenplay dalam Academy Awards dan
menerima nominasi untuk Best Motion Picture of the Year serta Best Performance
by an Actress in a Supporting Role. BAFTA menganugerahi penghargaan Best
Screenplay—Original dan Best Actor in a Supporting Role. [Selengkapnya]
03 Financial
Dari
dana sebesar $8 juta, Little Miss Sunshine berhasil menjual tiket sebesar $100,6
juta. Angka tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa Little Miss Sunshine sukses
secara finansial. Tidak hanya tiket bioskopnya saja yang laris, penjualan DVD
film ini juga sangat menguntungkan. DVD Little Miss Sunshine telah terjual
sebesar $55,5 juta di Amerika serikat saja. Angka tersebut belum digabungkan
dengan angka penjualan dari negara lainnya dan dari format VCD serta Blu-ray.
Little Miss Sunshine (2006) Theatrical
Performance |
||
Domestic
Box Office |
$59,891,098 |
|
International
Box Office |
$40,751,255 |
|
Worldwide
Box Office |
$100,642,353 |
|
Home Market Performance |
||
Est.
Domestic DVD Sales |
$55,542,501 |
|
Total
Est. Domestic Video Sales |
$55,542,501 |
|
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
04 Critics
Sebagian
besar kritikus film profesional memberikan tanggapan yang positif untuk film
ini.
05 Longevity
Little
Miss Sunshine masih tetap relevan bahkan setelah berusia lebih dari 10 tahun
karena tanggapan penonton generasi baru masih tetap positif seperti tanggapan
penonton ketika film ini pertama kali dirilis.
Final Score
Skor
Asli : 10
Skor
Tambahan : -2
Skor
Akhir : 8/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Little Miss Sunshine
Rilis : 14 Februari 2007
Format : VCD [|||]
Kode
Warna : PAL
Fitur : -
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
STREAMING
iTunes: |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All Rights Reserved. |
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2006/Fox Searchlight Pictures/Little Miss Sunshine/All
Rights Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.