Review Film Lemonade Mouth (2011) Grup Musik SMA Pesaing High School Musical

 

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

Review Lemonade Mouth (2011) Grup Musik SMA Pesaing High School Musical

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Drama Musikal Remaja

Rilis                 : 15 April 2011

Episode           : -

Sinopsis

Kepala Sekolah Stanley Brenigan adalah orang yang tegas dan sangat memedulikan kemajuan sekolahnya dari program unggulan sekolah yakni program olah raga. Maka, demi memajukan sekolah, Brenigan menerima kerja sama perusahaan minuman olah raga, Turbo Blast, untuk mendirikan stadion baru di sekolah. Namun karena terlalu fokus pada kegiatan olah raga, kegiatan ekstra-kulikuler lain jadi terpinggirkan dan dipindahkan ke ruang bawah tanah. Kegiatan musik pun ikut “digusur” ke bawah tanah dan membuat geram Mrs Reznick, guru musik di SMA. Suatu ketika, Brenigan mengirim gadis pemalu bernama Olivia ke ruang hukuman karena bersembunyi di ruang petugas kebersihan. Olivia harus menjalani hukuman di ruang musik bersama dengan gadis pemberontak bernama Stella karena berani menentang keputusan Brenigan yang hanya menguntungkan siswa populer, gadis cerdas bernama Mohini karena membolos, lelaki jago nge-rap bernama Wen karena tanpa sengaja keceplosan dan menghina guru sejarah, dan Charlie si pemain drum yang tidak sengaja melempar bola ke arah pelatih.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.


Kelima remaja ini diminta untuk membersihkan ruang musik oleh Mrs Reznick. Tanpa disangka, mereka malah memainkan sebuah lagu yang membuat Mrs Reznick terpukau. Menurutnya, kelima siswa tersebut pantas menjadi band dan ikut dalam ajang pencarian bakat Rising Star. Jika mereka sukses, hal tersebut akan mengubah pikiran kepala sekolah Brenigan dan mengembalikan kelas musik ke ruangan yang lebih layak. Mereka berlima pun akhirnya sepakat untuk mencoba membawakan sebuah lagu: apabila cocok dan lancar, mereka akan lanjut sebagai sebuah band, namun apabila tidak, mereka tidak jadi ikut dalam Rising Star. Meskipun awalnya mereka mengalami kesulitan menemukan aliran lusik yang pas karena masing-masing memiliki keahlian di genre musik yang berbeda, akhirnya berkat lagu ciptaan Olivia mereka bisa bersatu dan membawakan lagu dengan baik.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

Stella mengambil langkah yang berani dengan meminta izin kepala sekolah untuk memberikan band barunya yang bernama Lemonade Mouth untuk tampil di acara pembukaan pesta Halloween. Kepala sekolah mendukung permintaan itu, namun Lemonade Mouth harus berbagi panggung dengan Mudslide Crush, band SMA yang populer. Kekasih Mohini adalah anggota Mudslide Crush. Karena keikutsertaan Lemonade Mouth “menggangu” pentas Mudslide Crush, hubungan Mohini dengan kekasihnya menjadi bermasalah. Meski demikian, pentas Halloween Lemonade Mouth sukses besar dan disukai oleh siswa lain. Namun karena Stella “menyalahgunakan” kesempatan tampil itu sebagai ajang protes kepada sekolah, kepala sekolah menjadi marah dan membubarkan Lemonade Mouth. Untungnya, nama Lemonade Mouth sudah terlanjur populer dan membuka kesempatan besar bagi band ini untuk mementaskan suara mereka kepada dunia.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

01 Story Logic

Untuk sebuah drama musikal remaja, narasi film ini secara mengejutkan sangat masuk akal. Bahkan jika dibandingkan dengan anggota musikal remaja lainnya dari Disney Channel seperti High School Musical, Camp Rock, hingga Teen Beach, Lemonde Mouth adalah drama musikal remaja yang narasinya paling logis. Alih-alih memusatkan perhatian pada drama percintaan, Lemonade Mouth fokus pada pengalaman hidup remaja SMA yang mencakup susah-senang kehidupan SMA dan pengembangan bakat mereka. Tidak ada tokoh yang sempurna di drama ini dan kelima anggota Lemonade Mouth benar-benar saling mengisi/melengkapi kekurangan sesama anggotanya. Meskipun Lemonade Mouth mengusung narasi yang jauh lebih “dewasa” ketimbang High School Musical dan memasukkan selingan sindiran kepada sistim pendidikan, bukan berarti Lemonade Mouth memiliki alur cerita yang berat dan berlarut-larut. Narasi film ini tetap sejalan dengan logika drama musikal remaja khas Disney yang ringan, ceria, dan penuh warna.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

02 Story Consistency

Lemonade Mouth memiliki alur cerita yang konsisten. Dari kelima member band Lemonade Mouth, tidak ada yang porsi kehidupannya terlalu disorot. Narasi filmnya bukan bertujuan melihat kehidupan pribadi masing-masing member Lemonade Mouth, tapi menyorot bagaimana lima orang siswa SMA membentuk sebuah band dan menjadi sukses. Setiap cabang cerita yang dieksplorasi adalah cabang yang akan memengaruhi jalannya cerita sehingga memang penting untuk dijelaskan dan justru memperkuat konsistensi narasinya. Misalnya, pertemuan Olivia dengan Wen menyebabkan pertengkaran hebat yang mengakibatkan Olivia kehilangan suaranya. Poin narasi ini tidak hanya akan memengaruhi poin narasi ketika Lemonade Mouth kesulitan tampil karena Olivia sakit, tapi juga memengaruhi hubungan antara Wen dengan keluarganya—yang nantinya memengaruhi kehidupan Olivia dan berpengaruh pada band Lemonade Mouth secara keseluruhan. Tiap poin narasi yang diambil memang meaningful, sehingga menjaga konsistensi cerita tetap prima.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

03 Casting Choice and Acting

Drama musikal ini memilih pemainnya bukan hanya dengan baik, melainkan dengan sangat baik. Aktor-aktris yang dipilih tidak hanya bisa memerankan karakter mereka dengan baik tapi juga benar-benar bisa bernyanyi dan bermain musik. Bridgit Mendler sebagai Olivia adalah seorang penyanyi yang telah merilis album, Adam Hicks sebagai Wen adalah seorang Rapper, Naomi Scott sebagai Mohini adalah seorang penyanyi yang kian populer setelah memerankan Puteri Jasmine dalam Aladdin live-action, hingga Hayley Kiyoko sebagai Stella yang juga merupakan seorang musisi. Peran kepala sekolah Brenigan dimainkan dengan baik oleh Christopher McDonald yang populer dalam film komedi seperti Superhero Movie dan franchise American Pie.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik. Lagu-lagu yang ditampilkan dalam Lemonade Mouth adalah lagu-lagu yang catchy, sejalan dengan alur cerita, dan mendapat respons yang positif dari kalangan penikmat musik. Album musik Lemonade Mouth bahkan menduduki peringkat 4 dalam Billboard 200 dan menduduki peringkat tinggi di banyak media atau lembaga penghitung/review musik—tidak hanya di Amerika, namun juga di Australia, Belgia, Spanyol, dan beberapa negara lainnya.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Format layar film ini adalah full screen yang menguatkan nuansa “televisi” dan rendering akhir filmnya menyajikan warna-warni yang cerah dan ceria, khas drama musikal Disney.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif.

10 Intentional Match

Film ini lucunya dimaksudkan untuk menjadi sebuah franchise atau seri seperti High School Musical. Setelah memiliki dua sekuel, High School Musical masih memiliki spin-off yakni Sharpay’s Fabulous Adventure. Camp Rock dan Teen Beach saja memiliki sekuel, kemudian Descendants juga berhasil dijadikan sebuah seri musikal. Lemonade Mouth benar-benar menyelesaikan narasinya dengan sangat baik sehingga bisa rampung hanya dalam satu film dan lebih cocok menjadi sebuah film yang berdiri sendiri ketimbang sebuah franchise. Apabila dipaksakan, ada kemungkinan besar bahwa lanjutan Lemonade Mouth akan menjadi tidak masuk akal atau tidak mampu menandingi kualitas film pertamanya yang sudah berhasil menyajikan poin-poin penilaian dengan baik. Meskipun pada akhirnya Lemonade Mouth berhasil menunjukkan kualitas yang luar biasa, tidak dapat dipungkiri bahwa film ini tidak dapat memenuhi ekspektasi penciptanya: saking bagusnya, film ini membunuh sekuelnya sendiri. Pihak Disney, kru pembuat film, dan para aktor Lemonade Mouth sebenarnya menyambut hangat kesuksesan film ini dan melihat adanya celah untuk menjadi High School Musical yang selanjutnya. Namun dengan berat hati mereka sampaikan bahwa dari segi cerita, Lemonade Mouth sudah rampung dan tidak perlu dibuat berlarut-larut ceritanya.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Pada masa Lemonade Mouth pertama kali dirilis, saya masih belum mengapresiasi High School Musical dan tidak mengerti kenapa musikal itu begitu populer. Leomnade Mouth yang mengusung cerita yang lebih “serius” dan lebih “dewasa” menjadi sebuah alternatif yang baik bagi penikmat drama musikal yang tidak terlalu menyukai High School Musical, Camp Rock, dan Cheetah Girls One World. Karena film ini dirilis pada tahun yang sama dengan SuckSeed, film Thailand yang mengusung tema yang serupa, saya bahkan menyandingkan keduanya sebagai pilihan tontonan wajib yang menyuguhkan konsep yang sama dengan nuansa yang berbeda. Dengan demikian, jelas sekali bahwa Lemonade Mouth memang digarap dengan narasi yang lebih berbobot ketimbang High School Musical yang jauh lebih populer. Saya mengagumi narasinya, para pemainnya, dan tak ketinggalan lagu-lagu yang dipakai. Selain catchy, lagu-lagu dalam Lemonade Mouth sarat akan makna yang sangat mendukung tema dari filmnya.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

Lemonade Mouth adalah satu dari beberapa film yang bisa saya teliti secara langsung reaksi penontonnya. Pada rentang waktu 2012-2013, saya memulai sebuah tradisi menonton film di SMA saya sehingga para guru mulai tertarik rutin mengajak murid untuk nonton film di ruangan bahasa yang kala itu jarang sekali dipakai. Pada waktu itu, para guru meminta saya menyediakan film dan ruangan, bahkan saya sampai beberapa kali absen dari kelas karena harus mengurus kelas lain termasuk adik kelas yang dapat agenda nonton film. Salah satu film yang saya rekomendasikan kepada guru bahasa Inggris adalah Lemonade Mouth. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengamati bagaimana teman-teman saya yang berarti remaja usia 17-an tahun, baik cowok maupun cewek, menanggapi Lemonade Mouth yang merupakan drama musikal Disney yang biasanya dihindari oleh remaja SMA. Namun saya mengamati para penonton sangat antusias menyaksikan Lemonade Mouth dan semua siswa memberikan tanggapan yang positif. Bahkan guru ketika itu juga mengapresiasi film ini dan menggunakannya sebagai tontonan wajib mata pelajaran bahasa Inggris. Maka, film ini adalah salah satu yang berani saya beri tanggapan positif secara percaya diri karena kualitas filmnya sudah saya buktikan sendiri secara langsung. Well done.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

02 Awards

Film ini memperoleh penghargaan dari Popstar Awards dan JaNEWary Awards. Selain itu, Lemonade Mouth mendapat nominasi dari Directors Guild of America Awards dan Motion Picture Sound Editors Awards. Mengingat posisi film ini sebagai sebuah FTV, tentu pencapaian semacam ini adalah hal yang sangat membanggakan.

03 Financial

Karena merupakan FTV, data konkret total pendapatan film ini sulit untuk dikonfirmasi. Meski demikian, kesuksesannya dapat dilihat dari angka penonton saat filmnya tayang perdana di Disney Channel yakni sebanyak 7 juta penonton. Selain itu, album musiknya sukses besar sehingga semestinya menambah sumber pemasukan. FTV musikal semacam ini biasanya akan mendapat banyak tambahan dari penjualan DVD dan CD album soundtrack-nya.

04 Critics

Mayoritas kritikus memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.

(C) Disney/DisneyDVD/2011/all rights reserved.

05 Longevity

Meskipun film ini menyajikan banyak kehebatan, namun sayang nama film ini tidak bisa terus bersinar dan tenggelam di balik drama musikal Disney lainnya yang dibuat sebagai seri. Blake Michael, pemeran Charlie, menyatakan bahwa pihak studio akan melihat minat penggemar apakah akan melanjutkan Lemonade Mouth sebagai seri atau tidak. Namun pada 2012 akhirnya dinyatakan secara resmi bahwa Lemonade Mouth tidak akan dilanjutkan. Ironisnya, saya justru senang cerita ini selesai di satu film tanpa ada sekuel atau lanjutan lain yang biasanya dibuat semata-mata untuk mencari keuntungan sehingga kualitasnya kerap jauh di bawah film pertamanya dan malah bisa berpotensi merusak nuansa makna yang kuat di film pertamanya.

Final Score

Skor Asli                     : 9

Skor Tambahan           : +1

Skor Akhir                  : 10/10

Spesifikasi DVD


Judul               : Lemonade Mouth

Rilis                 : 25 April 2011

Format             : DVD

Kode Warna    : 3/NTSC/Support HD upscaling up to 1080/60/24p

Fitur                : Extended scene, Rock Along

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95

 

***

Edisi Review Singkat