Review Drama Welcome/Meow: The Secret Guy 어서와 (2020) Kucing Tampan yang Mencintai Gadis Cantik

KBS/2020/all rights reserved.

Review Drama Welcome/Meow: The Secret Guy 어서와 (2020)

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

"Bahasa manusia membantu mereka untuk saling memahami. Tapi bahasa itu juga yang menimbulkan kesalahpahaman."

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Komedi Romantis—Fantasi

Rilis                 : 25 Maret-30 April 2020

Episode           : 24

Sinopsis

Kim Sol-ah bekerja sebagai tim desainer grafis di sebuah perusahaan jasa desain grafis. Ia tinggal berdua dengan ayahnya yang merupakan penulis puisi di sebuah apartemen. Semenjak kematian ibunya, ayah Sol-ah menjadi tidak bersemangat hidup dan tidak mau menulis puisi lagi. Suatu ketika, ayah Sol-ah mengaku bahwa dirinya telah menemukan kekasih baru dan berniat menjual apartemen untuk pindah ke pedesaan bersama wanita yang dicintainya. Sol-ah juga bertemu orang tak terduga yakni cinta masa lalunya, Lee Jae-sun yang kebingungan mencarikan rumah untuk kucingnya yang bernama Sergei. Sol-ah menawarkan diri untuk merawat Sergei sampai Jae-sun menemukan pemilik baru untuk Sergei. Sol-ah pun membawa Sergei pulang ke apartemen. Ternyata, Sergei bisa berubah menjadi manusia!

KBS/2020/all rights reserved.

Ketika mengetahui bahwa ayah Sol-ah pingsan, Sergei berubah menjadi manusia dan menyelamatkan nyawa ayah Sol-ah setelah minta bantuan pada petugas apartemen. Karena kondisi kesehatan ayah Sol-ah memburuk, kekasihnya mendesak agar mereka berdua pindah ke pedesaan. Maka, apartemen Sol-ah akan dijual dan Sol-ah akan tinggal di rumah kekasih ayahnya. Rumah itu kosong dan hanya sesekali didatangi oleh Bang Gook-bong, anak laki-laki dari kekasih ayah Sol-ah. Tanpa disangka, ternyata rumah itu berada tepat di depan kedai kopi milik Lee Jae-sun yang selama ini berusaha dihindari oleh Sol-ah.

Setiap berada di dekat Sol-ah atau membawa barang milik Sol-ah, Sergei bisa berubah menjadi manusia. Setelah Sol-ah merasa lebih dekat dengan Sergei, Sol-ah memutuskan untuk mengganti nama kucing itu menjadi Hong-jo. Kali ini, Sol-ah melihat Hong-jo dalam sosok seorang laki-laki muda, namun ia tidak tahu bahwa laki-laki itu adalah jelmaan kucing. Sol-ah mengira kalau laki-laki aneh dan manis yang senantiasa menemaninya itu adalah Bang Gook-bong, anak kekasih ayahnya. Kedekatan Sol-ah dengan lelaki miserius itu membuat Lee Jae-sun cemburu dan menyesali segala tindakannya yang membuatnya dan Sol-ah berpisah. Kecemburuan itu meningkatkan kewaspadaan Jae-sun yang menyadari keanehan pada si lelaki misterius. Ia pun akhirnya mengetahui kebenaran bahwa lelaki itu adalah Sergei alias Hong-jo, kucingnya yang ia titipkan pada Sol-ah. Semakin Sol-ah dan Hong-jo menghabiskan waktu berdua, semakin lemah Hong-jo dan waktunya menjadi manusia semakin menipis. Hong-jo harus berusaha agar bisa menjalani tiap detik sisa waktunya berdua bersama Sol-ah menjadi berarti.

KBS/2020/all rights reserved.

"Kamu sembunyi karena ada yang mau kamu lindungi. Tapi kalau terlalu banyak sembunyi, kamu justru tidak bisa melindungi apapun."

01 Story Logic

Welcome merupakan sebuah komedi romantis yang digabungkan dengan fantasi. Konsep cerita drama ini sebetulnya sangat menarik dan bisa masuk ke dalam koridor komedi romantis—fantasi dengan pas, namun sayangnya pada kenyataannya drama ini sama sekali tidak logis. Drama ini bahkan tidak logis masuk ke dalam koridor drama romantis [independen], tapi juga tidak logis masuk ke dalam koridor fantasi [independen]. Komedi romantis—Fantasi mestinya berjalan di koridor keduanya: harus logis sesuai koridor Komedi Romantis yang digabungkan dengan unsur Fantasi yang sesuai dengan koridor Fantasi. Ini karena ada hal-hal mendasar di masing-masing genre yang tidak dapat diganggu gugat. Misalnya, sebuah Fantasi bisa saja memiliki unsur komedi jika genrenya adalah Komedi—Fantasi. Namun demikian, kejadian-kejandian fantasi yang muncul di dalam cerita harus sesuai dengan koridor Fantasi. Dalam drama Welcome, tidak dijelaskan bagaimana Hong-jo yang merupakan seekor kucing bisa menjadi manusia dan batasan-batasannya [sejauh apa kemiripan dengan manusia, berapa lama bisa menjadi manusia] tidak konsisten. Dalam kisah Harry Potter, misalnya, unsur ramuan sihir Polyjuice bisa mengubah seseorang menjadi orang lain. Ramuan ini memiliki karakteristik dan memiliki aturan tersendiri [khasiat dan batasan].

KBS/2020/all rights reserved.

Padahal, drama Welcome cuma perlu menyebutkan bahwa ada kekuatan ajaib yang mengubah Hong-jo menjadi manusia dan menjelaskan sedikit asal mula keajaiban tersebut. Namun hal sederhana yang mengikat sebuah cerita Fantasi seperti ini tidak ada di dalam drama. Alhasil, unsur fantasi yang dipakai sangat tanggung dan tidak sesuai koridor Fantasi. Kenapa? Bukankah fantasi tidak harus dengan sihir? Begini, perubahan Hong-jo dari kucing ke manusia bisa berarti dua hal: 1) Hong-jo memang kucing yang secara ajaib bisa berubah menjadi manusia, atau 2) Hong-jo adalah kucing biasa dan berubah menjadi manusia hanya di dalam pikiran Sol-ah. Di kedua jenis perubahan, Hong-jo sama-sama berubah menjadi kucing, tapi di perubahan 1 adalah fantasi, sedangkan perubahan 2 adalah psychological. Contoh populer adalah film Beloved yang diangkat dari novel karya Toni Morrison. Karakter Beloved bisa jadi merupakan hantu, dan bisa jadi hanya halusinasi orang tuanya. Jika Beloved benar-benar hantu, maka cerita itu menjadi kisah supranatural. Namun jika Beloved hanyalah halusinasi, maka menjadi kisah psychological. Di sinilah pentingnya kita melihat genre suatu karya, karena beda genre akan beda alur analisisnya.

KBS/2020/all rights reserved.

Coba saja kita saksikan film Shutter Island, Dream House, atau bahkan film drama yang cukup fenomenal In Love with the Dead. Kesemuanya menunjukkan pentingnya batasan-batasan sesuai genrenya. Karena semua penampakan di film-film itu bukan hantu, maka dengan tegas kesemuanya masuk ke dalam koridor psychological bukannya supranatural karena berkutat dengan persoalan psikologis manusia. Nah, jika Hong-jo hanya berubah di dalam halusinasi Sol-ah atau karakter lainnya, maka mestinya drama ini tidak masuk ke ranah fantasi. Namun, melihat cara para karakter berinteraksi dengan Hong-jo, kelihatan sekali bahwa Hong-jo memang bisa berubah menjadi manusia. Tapi lagi-lagi batasan koridor fantasi tidak diterapkan, jadi konsep ceritanya semakin rancu. Unsur komedi yang ditambahkan juga menjadi tidak logis karena berbenturan dengan ketidaklogisan alur fantasinya. Jadi bukannya lucu, seringkali poin cerita drama ini malah mengganggu karena saking tidak masuk akalnya. Unsur romantisnya pun tergerus sisi ketidaklogisan fantasi dan komedinya—menciptakan adegan yang cringe atau malu-maluin/risih. Padahal permasalahan seperti ini bisa dihindari hanya dengan menyertakan sedikit saja penjelasan sisi fantasinya: misalnya seorang manusia yang kena kutukan [seperti Beauty and the Beast], seekor kucing [non-manusia] yang mendapat kesempatan menjadi manusia seutuhnya [seperti boneka kayu Pinocchio menjadi manusia], atau bahkan siluman kucing yang jatuh cinta pada manusia [di dalam seri Twilight ada siluman serigala yang mencintai manusia]. Dengan demikian, kebersamaan antara Hong-jo dan Sol-ah bisa dipahami dan memiliki makna, bukan sekadar cerita acak kucing bertemu manusia dan kebetulan kucing ini bisa berubah menjadi manusia. Pantangan-pantangan buat Hong-jo juga terlambat diungkapkan, yakni di beberapa episode terakhir. Jika demikian, pengungkapan ini sudah terlalu terlambat karena penonton sudah telanjur tidak peduli karena sedari awal tidak dijelaskan tantangan apa yang harus Hong-jo dan Sol-ah lalui untuk bisa hidup bersama. Kekurangan di bagian logika yang banyak sekali ini sangat memengaruhi konsistensi cerita.

KBS/2020/all rights reserved.

"Bangun di hari yang baru ini sangat seru dan menyenangkan. Tidak bisakah kita hanya hidup untuk hari ini?"-"Setiap hari adalah hari ini. Namun hari ini yang telah berlalu tidak akan pernah kembali."

02 Story Consistency

Alur cerita Welcome sebetulnya tidak konsisten. Apa yang terjadi di awal dan di akhir seperti tidak memiliki benang penghubung yang jelas. Ini tak lepas dari kebingungan drama ini dalam menentukan jalur genrenya. Di awal dijelaskan permasalahan antara Sol-ah dan ayahnya, juga antara Sol-ah dan Lee Jae-son. Akan lebih konsisten jika kemunculan Hong-jo yang sementara adalah pendorong yang menyatukan Sol-ah dengan Jae-son—seperti Mary Poppins yang menyatukan antara Mr. Banks dan anak-anaknya atau bahkan Peter Pan yang mendekatkan kembali anggota keluarga Darling. Dengan begitu, kemunculan Hong-jo akan benar-benar berarti dan memiliki tujuan yang jelas. Karena tidak mengambil jalan cerita demikian, bagian akhir drama ini bukan hanya tidak jelas tapi juga sebetulnya membuat depresi karena tokoh utamanya jatuh cinta betulan pada kucing—hewan, bukan kucing—manusia. Di sisi lain, hidup Lee Jae-son juga menjadi semakin suram karena baik dirinya maupun Sol-ah sama-sama menunggu sesuatu yang tidak akan pernah datang.

KBS/2020/all rights reserved.

Sungguh, drama ini membuang potensi cerita yang menarik dan menggantinya dengan kumpulan episode tanpa arah. Sebetulnya, ada cara untuk mempertahankan alur cerita dan ketidakjelasan genre di drama ini, yakni dengan menjadikan drama ini sebagai serial animasi seperti anime Trouble Chocolate. Ada hal-hal tertentu di luar nalar yang masih bisa ditoleransi oleh medium animasi yang tidak bisa ditoleransi oleh live-action. Dalam Trouble Chocolate, tokoh Kakao memiliki sebuah toko coklat. Tapi tidak jelas siapa pembelinya, ke mana uangnya, siapa yang memesan coklat dari distributor, apa tidak rugi setiap hari cokelat dilahap oleh Kakao dan teman-temannya? Keanehan seperti ini tidak dipedulikan dalam anime Trouble Chocolate, ya karena kodratnya sebagai animasi Komedi Romantis—Fantasi. Dalam drama Welcome, Lee Jae-son memiliki kedai kopi yang nasibnya sama dengan toko cokelat milik Kakao. Tidak jelas sumber dananya, siapa pelanggannya, kenapa sering tutup dan ditinggal keluyuran oleh pemiliknya. Akan lebih masuk akal jika kedai itu dikelola oleh lebih dari satu orang. Kedai kopi itu letaknya “terpencil” dan tidak banyak orang yang lewat. Tapi anehnya, seringkali penuh oleh pelanggan, dan di waktu lain sama sekali tidak ada pelanggan. Kodisi jalan di luar kedai sama: sepi sekali. Ini serupa dengan toko cokelat Kakao. Tapi sekali lagi, hal semacam ini bisa dimaklumi di animasi Trouble Chocolate. Kalau dipikir-pikir, Hong-jo dalam drama Welcome ini mirip dengan Hinano dalam anime Trouble Chocolate. Kemunculannya, batasan-batasannya, perasaannya, semua tidak terlalu dipusingkan dan “terjadi begitu saja”. Maka dapat disimpulkan bahwa drama Welcome ini lebih layak ditampilkan sebagai serial animasi ketimbang drama live-action.

Trouble Chocolate/1999/all rights reserved.

"Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku ada di sisimu. Jika itu membuatmu merasa sedikit lebih hangat, itu sudah cukup bagiku."

03 Casting Choice and Acting

Di sinilah letak kesia-siaan pertama dari drama ini: pemilihan para aktor sudah baik, namun potensi acting mereka dibuang begitu saja karena cerita yang tidak logis dan tidak konsisten. Padahal, masing-masing aktor mampu memerankan tokoh mereka dengan baik—hanya naskahnya saja yang tidak baik.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi. Justru, poin ini menjadi letak kesia-siaan ke dua setelah pemilihan aktor. Drama ini direkam dengan sinematografi yang baik, tapi karena ceritanya ngawur, maka baiknya sinematografi jadi sia-sia.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.

KBS/2020/all rights reserved.

"Meskipun akhir dari semuanya sudah ditentukan, aku akan tetap mengikuti jalan ini. Itu karena tidak ada yang tahu bagaimana jalan ini akan berakhir."

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Setelah kesia-siaan aktor, sinematografi, kostum, dan background, hasil akhir presentasi drama ini menjadi poin kesia-siaan yang terakhir. Drama ini ditampilkan dengan format layar lebar [diapit dua garis hitam] yang mampu mengubah nuansa “sinetron” atau “drama murni” menjadi “fantasi”—karena drama ini memiliki unsur fantasi. Selain itu, efek komputer dan pewarnaan yang digunakan juga sudah bagus. Namun lagi-lagi, sayang keunggulan teknis ini diluluhlantakkan oleh kekacauan narasinya—bagian paling krusial dari sebuah karya sastra dan sinema, yang dalam kasus drama Welcome ini kecacatan narasinya tidak bisa ditutupi oleh keunggulan lainnya dan keunggulan lainnya ini malah semakin menguatkan kecacatan narasinya karena menunjukkan potensi besar yang menjadi sia-sia.

09 Audience Approval

Drama ini mendapatkan tanggapan beragam dari penonton. Cukup sulit untuk menentukan apakah cenderung ke negatif atau positif, karena mayoritas yang memberikan suaranya di Google melayangkan respons positif. Meski demikian, sedikitnya respons negatif dapat dilihat dari sedikitnya jumlah penonton drama ini. Mereka yang tidak menyukainya lebih memilih untuk diam dan tidak melayangkan kritiknya. Dilihat dari jumlah penontonnya, drama ini benar-benar tidak bisa dikatakan meraih tanggapan positif. Welcome mencetak rekor baru dengan penonton terendah, menggeser rekor sebelumnya.

10 Intentional Match

Jika drama ini dimaksudkan untuk meneruskan kesuksesan seri webtoon-nya dan menyajikan tontonan Komedi Romantis—Fantasi yang unik, maka drama ini belum berhasil. Dengan kepopuleran webtoon-nya, kepopuleran aktornya, kepopuleran lagu yang digunakan, kepiawaian teknik sinematografi dan presentasi teknis video, drama ini tetap tidak mampu menyedot minat penonton—baik penggemar setia webtoon-nya maupun penonton yang sama sekali baru mengenal konsep cerita ini.

KBS/2020/all rights reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya sangat membenci drama ini dan tidak ikhlas jika drama ini mendapatkan skor tidak kurang dari 4. Saya pribadi ingin sekali memberikan nilai 1/10 atau bahkan 0/10 untuk drama ini karena saya benci harus melihat potensi besar disia-siakan. Namun tentu saya tidak bisa menafikan hal lain yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh drama ini, jadi mustahil bagi saya memberikan nilai 1/10 atau 0/10. Meski demikian, saya perlu menegaskan bahwa drama ini, sejauh ini, adalah drama Korea terburuk yang pernah saya saksikan. Saya jujur merasa tersiksa saat menyaksikan episode demi episode bergulir yang tiap setengah jam episode rasanya seperti dua jam siksaan otak. Itu karena otak saya akan otomatis mencocokkan cerita dengan database pola atau genre. Jika ada yang tidak cocok, maka otomatis sinyal “Error” di otak saya menyala dan pikiran saya menjadi seperti komputer Windows XP yang nge-Hang saking banyaknya ketidaklogisan dalam drama ini. K Drama ini bukannya semakin baik di tiap episode, malah semakin kelihatan kekanak-kanakan dan skenarionya seperti dibuat oleh anak kecil. Tak terhitung berapa kali saya berdo’a supaya drama ini cepat selesai selama saya menontonnya karena saya benar-benar merasa tersiksa.

KBS/2020/all rights reserved.

02 Awards

Sampai artikel ini diterbitkan, belum ada penghargaan yang diterima oleh drama ini yang layak disebutkan.

03 Financial

Karena merupakan sebuah serial televisi, sangat sulit melihat perbandingan biaya produksi vs penghasilan yang dipublikasikan secara luas. Namun melihat rating-nya, sepertinya cukup sulit bagi drama ini untuk sukses besar sesuai ekspektasi. Namun skema episode drama ini mungkin membantu. Karena tidak boleh ada iklan di dalam satu episode, maka drama ini memecah satu episode menjadi dua dan menyisipkan iklan di antara episodenya.

04 Critics

Sama halnya dengan penonton umum, kritikus memberikan tanggapan beragam yang cenderung negatif.

05 Longevity

[Pending—karya masih berusia di bawah 10 tahun]

Final Score

Skor Asli                     : 6/10

Skor Tambahan           : -2

Skor Akhir                  : 4/10


Spesifikasi DVD

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95

 

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.