Paramount/2012/all rights reserved. |
Review Film The Dictator (2012) Aladeen Pemimpin Teroris Mesum Mengunjungi Amerika
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : [Drama]
Komedi Politik—Satir
Rilis : 16 Mei 2012
Episode : -
Sinopsis
Negara fiktif Wadiya di wilayah Afrika Utara dipimpin oleh seorang diktator bernama Admiral Jenderal Haffaz Aladeen yang tampil nyentrik dengan janggut tebal yang khas. Ia adalah seorang pemimpin yang bersifat semaunya sendiri, kekanak-kanakan, mesum, anti demokrasi, rasis, dan anti Yahudi. Ia sangat membanggakan statusnya dan memuji diktator lain seperti Saddam Hussein dan Kim Jong il. Aladeen berambisi memiliki senjata nuklir terhebat di dunia yang bisa digunakan untuk melenyapkan Israel. Selain membuat jengkel warganya, Aladeen juga dibenci oleh golongan elit karena menolak untuk menjual kekayaan minyak negaranya. Aladeen malah semakin fokus dengan proyek nuklirnya dan memaksa ilmuwan untuk membuat bom seperti roket di film kartun. Ambisinya ini membuat lembaga PBB mengancam untuk memberikan sanksi militer kepada Wadiya. Aladeen pun harus ke Amerika untuk menyelesaikan permasalahan secara langsung di hadapan dewan PBB.
Sesampainya
di Amerika, Tamir yang merupakan pejabat sekaligus paman Aladeen, bersekongol
dengan pengusaha minyak untuk menjual kekayaan minyak Wadiya. Karena tidak ada
cara untuk meyakinkan Aladeen, Tamir merencanakan pembunuhan Aladeen dan
menggantinya dengan seorang penggembala kambing bernama Efawadh yang sinting
dan memiliki kelainan tertarik kepada kambing namun memiliki wajah mirip dengan
Aladeen. Karena pikirannya yang cenderung terbelakang, Efawadh akan mudah untuk
dikendalikan. Nantinya Efawadh harus menandatangani pernyataan penghapusan
rezim Aladeen dan mengubah Wadiya menjadi negara demokrasi. Hal itu akan
melancarkan ambisi Tamir menjual minyak ke luar negeri.
Paramount/2012/all rights reserved. |
Aladeen
berhasil lolos dari percobaan pembunuhan, namun janggutnya telah dicukur habis
sehingga tidak ada yang mengenalinya, termasuk pasukan keamanannya sendiri. Ia
pun terjebak sebagai “warga biasa” dengan nama samaran Allison Burgers dan
ditampung oleh Zoey, seorang feminis garis keras yang rutin berdemo menyuarakan
demokrasi menentang kekejaman Aladeen. Zoey mempekerjakan Aladeen di tokonya
dan meskipun mereka memiliki prinsip hidup yang berbeda, Aladeen mulai mengubah
sikapnya dan merasa jatuh cinta pada Zoey. Namun Aladeen harus cepat ambil
tindakan sebelum Efawadh menandatangani pernyataan dan “menjual” negaranya
sendiri ke negara asing. Usahanya untuk kembali ke tampuk kekuasaan sebagai
Admiral Jenderal Aladeen mengancam hubungannya dengan Zoey.
Paramount/2012/all rights reserved. |
01 Story Logic
Melihat
dari genrenya, sudah tentu film ini akan mempertontonkan cerita-cerita yang
tidak logis. Meski begitu, “tidak logis” di sini semestinya bermuara pada
koridor komedi misalnya Spongebob pergi ke pantai [di dalam laut ada pantai],
namun poin tidak logis di alur cerita The Dictator seringkali murni tidak logis
dan mengganggu fokus ceritanya. Misalnya, Aladeen dengan mudah diculik padahal
sebelumnya ia tampak “lebih pintar” dan selalu agen penggantinya [umpan, yakni
orang yang mirip dengan pejabat dan berperan untuk membingungkan pihak jahat]
yang kena sasaran pembunuhan atau penculikan. Ada pula seorang pembunuh ulung
yang nyatanya gagal membunuh Aladeen karena alasan tidak logis yang tidak lucu
[bahkan dalam Spongebob Squarepants The
Movie, tokoh jahatnya tidak mudah dikalahkan—meskipun dikalahkan dengan
cerita komedi, namun perlu usaha yang lebih karena tokoh jahat ini kemampuannya
luar biasa— sehingga proses kekalahan si penjahat, meskipun lucu, namun tetap
logis sesuai koridor komedi] Genre film ini adalah drama komedi politik yang
semestinya memberikan sindiran [satir] yang diutarakan melalui komedi, namun
cara penyampaiannya seringkali tidak logis dan malah cenderung mengarah ke
genre film parodi seperti Superhero Movie
dan seri Scary Movie yakni ceritanya
hanya dirangkai dari poin-poin terpisah yang sebetulnya tidak masuk akal.
Kekonyolan dalam komedi satir semestinya berbeda dengan film parodi murni
karena satir pasti memiliki pesan politik [kritik] yang mau disampaikan [film
parodi seperti Scary Movie tidak
memiliki pesan politik untuk disampaikan, hanya memparodikan film-film populer
di masanya]. Film ini mestinya mampu menyindir masyarakat dengan komedi namun
harus melalui rajutan cerita yang logis sehingga sindiran itu lebih mengena.
Paramount/2012/all rights reserved. |
02 Story Consistency
Poin
kelemahan lain film ini ada pada konsistensi ceritanya. Jati diri film ini
tidaklah jelas, sehingga tujuan atau arah film ini juga menjadi ambigu. Awal
film ini dibangun seperti sebuah komedi parodi yang all-out hingga menghadirkan presenter talk show legendaris Larry
King. Namun ceritanya perlahan berubah menjadi lebih serius dan kembali lagi
menjadi komedi parodi. Sifat Aladeen berubah-ubah tanpa alasan yang konsisten.
Tidak jelas apakah The Dictator mau menyindir rezim otoriter, demokrasi, atau
sebatas memparodikan keduanya. Sindiran serius yang diberikan sebatas berada di
adegan pidato Aladeen di hadapan dewan PBB. Fokus cerita The Dictator juga
tidak jelas, apakah soal perjalanan Aladeen menemukan pencerahan atau soal
protagonis yang dikhianati oleh pamannya sendiri. Peran Tamir sang paman juga
menjadi tidak jelas karena terkadang ia berperan signifikan, terkadang ia hanya
sebagai figuran. Tidak jelas apakah Tamir adalah ancaman besar atau bukan.
Dengan demikian, keseluruhan film The Dictator seperti cerita penuh lubang yang
ditambal dengan tidak rapih dengan komedi yang bukannya satir tapi hanya
sebatas parodi.
Paramount/2012/all rights reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan pemain. Tentu saja Sacha Baron Cohen yang berperan
sebagai Aladeen memiliki karisma atau aura tersendiri karena kekonyolan Sacha
Baron memang sudah dikenal di dunia perfilman. Bahkan anak-anak pun tahu
seberapa konyolnya Sacha Baron lewat perannya sebagai King Julien di seri film
animasi populer Madagascar.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Namun ada hal yang istimewa karena musik di
film ini digarap oleh kakak sang pemeran utama yakni komposer Erran Baron
Cohen. Untuk mendukung marketing filmnya, album soundtrack film ini dirilis
sebagai produksi Aladeen Records yang dinyanyikan dalam bahasa Wadiya yakni
bahasa fiktif tidak jelas dan campuran bahasa Jerman dan bahasa Arab. Salah
satu lagu yang menonjol di film ini adalah lagu The Next Episode dari Snoop Dogg dan Dr. Dre [Lirik: La-da-da-da-dahh, It's the motherf*in
D-O-double-G (SNOOP DOGG!)] yang mana lirik nama Snoop Dogg diganti dengan Aladeen.
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
Paramount/2012/all rights reserved. |
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Sacha Baron yang mengenakan janggut
tebal dan aksesoris nyentrik mampu menunjukkan poin sindiran dan olok-olok yang
ditujukan kepada para diktator—bahwa mereka lebih memedulikan aksesoris yang
berlebihan ketimbang urusan negara yang menyangkut kesejahteraan rakyatnya.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek komputer.
09 Audience Approval
Film
ini mendapat respons positif dari penonton.
Paramount/2012/all rights reserved. |
10 Intentional Match
The
Dictator memang semestinya mengikuti tujuan genrenya sebagai satir politik.
Namun, dilihat dari skema promosi filmnya, sepertinya itu bukanlah tujuan utama
film ini. Sepertinya Sacha Baron Cohen memang ingin tampil gila-gilaan dilihat
dari sikapnya mempromosikan film ini. The Dictator diiklankan lewat acara Super
Bowl, acara football paling besar di Amerika, dan rumor soal Academy Awards
melarang Sacha Baron hadir di acara mengenakan kostum Aladeen juga merebak.
Pihak Academy Awards tidak melarang Sacha Baron memakai kostum Jenderal
Aladeen, namun mengharapkan adanya informasi atau pemberitahuan terlebih dahulu
dari Sacha. Sang aktor juga tampil di berbagai acara komedi lengkap dengan
kostum Aladeen diiringi bodyguard perawan seksi untuk mempromosikan film ini.
Aksi-aksi lucu Sacha Baron Cohen dalam mempromosikan film ini bahkan lebih
heboh dan mengundang perhatian daripada filmnya sendiri. Sepertinya tujuan
utama film ini adalah membuat sensasi dan benar saja, film ini memang berhasil
menciptakan sebuah sensasi seperti halnya karya-karya Sacha Baron sebelumnya.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
The
Dictator memiliki bagian-bagian yang benar-benar lucu dan menghibur. Sayangnya,
bagian-bagian itu tidak bisa menyatu dengan baik karena alur ceritanya secara
keseluruhan tidak logis susuai genrenya dan, yang lebih parah, tidak konsisten.
Marketing film ini tampak lebih menghibur dan filmnya sendiri malah tidak
semenarik strategi pemasarannya. Potensi film ini sebenarnya sangat besar,
namun karena dua poin utamanya tidak dieksekusi dengan baik, hasilnya film ini
menjadi tidak berbobot. Sindiran-sindiran yang dilayangkan hanya sebatas
omongan kosong yang tidak begitu diperhatikan karena fokus penonton sudah
teralihkan entah ke mana, yang jelas bukan lagi fokus ke isu politik. Dengan
berat hati saya memutuskan untuk mengurangi dua poin dari film ini.
Tamir/Paramount/2012/all rights reserved. |
02 Awards
Film
ini tidak mendapat banyak penghargaan.
03 Financial
The
Dictator cukup sukses di pasaran. Dari dana sebesar $65 juta, film ini mendapat
keuntungan sebesar $180 juta.
04 Critics
Mayoritas
kritikus memberikan respons di tengah-tengah dan cenderung ke arah positif.
Namun film ini juga tidak mendapat sanjungan yang benar-benar mengena.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor
Asli : 8/10
Skor
Tambahan : -2
Skor
Akhir : 6/10
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.