Review Film The Billionaire (2011) วัยรุ่นพันล้าน Kaya Raya Hasil Jual Rumput Laut di Indomaret

GTH/2011/Ezy Maya/2013/all rights reserved.

 Review Film The Billionaire (2011) Kaya Raya Hasil Jual Rumput Laut di Indomaret

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Drama—Biopik

Rilis                 : 20 Oktober 2011

Episode           : -

Sinopsis

Top Ittipat adalah seorang remaja SMA yang gemar bermain game online. Dari kegemarannya itu, di berhasil mengumpulkan berbagai item berharga di dunia virtual yang dapat dijual ke player lain dengan harga yang mahal. Karena berhasil menjual bermacam-macam item, Top berhasil mendapatkan banyak uang yang cukup untuk membeli sebuah mobil baru. Top bersikap arogan dan menganggap semua yang ada di dunia hanyalah bisnis yang bisa diukur dengan uang. Ia pun dengan mudah menghambur-hamburkan uang dan ceroboh melakukan bisnis penjualan DVD player murahan. Saat uangnya sudah menipis, Top berniat melanjutkan keahliannya bermain game namun akunnya telah diblokir karena tindakan jual-beli item atau akun yang dilakukannya telah melanggar kebijakan developer game tersebut. Namun Top banyak akal dan mulai mencari peluang bisnis.

GTH/2011/Ezy Maya/2013/all rights reserved.

Saat Top masuk universitas, keadaan keuangan keluarganya semakin morat-marit karena ayahnya memiliki hutang sebesar 40 juta baht. Kedua orangtuanya pun hanya berharap Top belajar dengan giat supaya bisa lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Namun bukannya fokus belajar, Top malah menghabiskan uangnya untuk membeli alat pemanggang chesnut [kastanye] dan menyewa tempat di sebuah pusat perbelanjaan. Ketika bisnis chesnutnya mulai laris, kondisi ekonomi keluarganya sudah tak tertolong lagi dan kedua orangtuanya terpaksa pergi ke China untuk tinggal bersama kakak Top. Selain itu, bisnis chesnut Top ditutup paksa oleh pihak pengelola mall karena mengganggu dan merusak properti. Setelah usahanya itu gagal, Top mencoba menjual rumput laut yang dinamai Tao Kae Noi. Namun perjalanan menuju kesuksesan menjual rumput laut tidaklah mudah dan mengharuskan Top merelakan banyak hal sebagai gantinya.

GTH/2011/Ezy Maya/2013/all rights reserved.

01 Story Logic

Meskipun didasari kisah nyata kesuksesan pengusaha Itthipat Peeradechapan yang memiliki bisnis rumput laut Tao Kae Noi, film ini sebetulnya kurang tepat disebut sebagai biopic atau film biografi. Ini karena film ini hanya sebatas mengambil inspirasi saja dari kisah hidup Itthipat dan ceritanya dipelintir sedemikian rupa sehingga jauh berbeda dari kisah aslinya dan cenderung dibuat mengenaskan sampai pada level tidak masuk akal. Itthipat yang asli memang merupakan seorang pemain video game yang memenangkan hadiah turnamen games dan menggunakan uangnya untuk bisnis kacang kastanye. Namun tidak seperti hidup Top yang sangat mengenaskan, bisnis kastanye Itthipat sebetulnya sukses [meskipun mengalami masalah yang sama dengan pengelola toko] dan keuntungannya digunakan untuk membuat produk rumput laut Tao Kae Noi. Kehidupan Itthipat yang sebenarnya jauh sekali berbeda dari kehidupan Top. Keluarganya adalah orang Thailand keturunan China yang memiliki bisnis besar di bidang industri pembangunan. Itthipat sendiri lulus dari University of the Thai Chamber of Commerce.

GTH/2011/Ezy Maya/2013/all rights reserved.

Walaupun kesuksesan Itthipat juga membutuhkan perjuangan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa penggambaran perjuangan itu di film The Billionaire terlalu dilebih-lebihkan. Maka, bukannya “based-on” kisah hidup seseorang, film ini dianggap sebagai “loosely-based-on” atau sebatas mengambil poin-poin penting dan mengarang sisanya. Hal seperti ini sebetulnya tidak masalah, jika film ini mengambil genre lain dengan cara mengubah penggunaan nama asli secara total. Misalnya penggunaan nama produk Tao Kae Noi dan nama toko 7Eleven dapat diganti dengan nama fiktif. Hal itu akan menjadikan film ini murni sebagai sebuah Drama [tanpa embel-embel biopic/biographical motion picture] yang inspiratif. Oliver and Company, misalnya, tetap sukses menceritakan kisah Oliver Twist secara garis besar, namun tidak bisa dikritik berlebihan karena memang film ini hanya “terinspirasi” dari novel Oliver Twist dan bukannya menjadi sebuah Drama, film ini malah dijadikan animasi fabel dan dengan demikian, sudah sesuai dengan koridornya. Mestinya The Billionaire bisa melakukan langkah yang sama, yakni sebatas “terisnpirasi” dari kisah hidup Itthipat, namun mengubah total dan fokus membuat sebuah Drama inspiratif. Contoh lain yang lebih ekstrem adalah The Lion King dengan Hamlet. Namun jika perlu contoh yang lebih mendekati, ada karakter Hannibal Lecter di film The Silnce of the Lamb yang terinspirasi dari dokter pembunuh bernama Alfredo Ballí Treviño.

GTH/2011/Ezy Maya/2013/all rights reserved.

Genre film ini bertujuan untuk menceritakan kisah hidup seseorang yang nyata adanya. Namun, banyak sekali bagian dari film ini yang tidak masuk akal dan saling bertolak belakang. Misalnya, penipuan penjualan DVD player yang cenderung ke arah konyol/komedi, proses penyitaan rumah yang ambigu, misteri sumber biaya modal usaha Top, hingga keanehan kemampuan Top mendirikan sebuah pabrik dalam waktu singkat. Film ini ingin menunjukkan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan kerja keras, namun ada banyak poin dalam hidup Top yang bukannya kerja keras, tapi privilege [dilihat dari properti yang dimiliki, keluarga Top bukan orang sembarangan dan tidak kelihatan seperti sedang dalam krisis ekonomi yang terlalu menekan].

02 Story Consistency

Meskipun tidak logis, alur cerita film ini cukup konsisten. Sifat Top yang keras kepala dan punya keteguhan hati soal tujuannya tidak berubah hingga akhir karena memang itulah pokok dari ceritanya—perseverance. Film ini juga konsisten menyampaikan masud dari perkataan ibu Top bahwa dari setiap yang diberikan, ada yang diambil/harus dikorbankan. Nada dari film ini juga konsisten, pola drama yang dibumbui komedi muncul dari awal hingga akhir—namun tetap bukan sebuah drama komedi dan lebih cenderung ke arah Coming-of-age Drama. Ketidakjelasan genre dan narasi yang tidak logis sangat dibantu oleh alur ceritanya yang konsisten.

03 Casting Choice and Acting

Tidak ada keluhan dalam pemilihan pemeran film ini.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik.

05 Cinematography Match

Tidak ada keluhan dalam poin sinematografi.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.

07 Background/Set Match

Tidak ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer.

GTH/2011/Ezy Maya/2013/all rights reserved.

09 Audience Approval

Film ini mendapat tanggapan positif dari mayoritas penonton, ditinjau dari review dan rating/polling penonton yang diunggah ke berbagai situs pengumpul suara dan Google.

10 Intentional Match

Film ini belum bisa menjadi sebuah biopic yang proper dan masih terlalu “tanggung” untuk menjadi drama non-biopic, drama komedi, atau coming-of-age. Alhasil, film ini malah mempertontonkan harapan palsu dan “penipuan” karena sesuatu yang diiklankan sebagai “kisah nyata” ternyata hanya diambil sebagai inspirasi saja. Film ini adalah contoh sempurna dari fenomena Pop Psychology dan Toxic Positivity. Dalam Pop Psychology, masalah-masalah psikologi “diturunkan derajatnya” menjadi terlalu disederhanakan atau bahkan diromantisasi [OCD itu bagus, semua orang punya OCD, Psikopat hanyalah individu yang kurang kasih sayang/perhatian] yang sifatnya untuk “menenangkan” atau “meninabobokan” orang dari masalah yang sebenarnya. Toxic positivity juga dapat menghancurkan namun malah itulah yang didukung dalam film ini. Jika direalisasikan, Top pasti akan masuk penjara karena perbuatannya. Tujuan film ini untuk memberi inspirasi menjadi meragukan posisinya: apakah benar-benar untuk memberi inspirasi, ataukah menjual kisah mustahil sebagai kisah nyata supaya menarik lebih banyak penonton.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya menyukai film ini dan memang saya anggap film ini tergolong inspiratif. Namun hanya jika saya mengesampingkan kehidupan nyata Itthipat dan menganggap film ini bukan sebagai sebuah biopic. Film ini bisa jadi pedang bermata dua karena selain bisa mendorong semangat seseorang, bisa juga menjatuhkan semangat seseorang karena ekspektasi yang dimunculkan menjadi tidak masuk akal. Film ini sifatnya membuai penonton dengan harapan palsu bahwa faktor tunggal dan utama dari kesuksesan adalah usaha—seperti omongan yang menjadi senjata rahasia para motivator, believe in yourself, you are destined for greatness, dan segala hal narsis lainnya—namun pada kenyaannya hidup tidak seperti itu, bahkan kehidupan Itthipat yang asli pun tidak seperti itu. Namun jika saya hanya menganggap film ini sebagai drama coming-of-age dengan “melupakan sejenak” bahwa film ini dingkat dari kisah nyata, saya bisa menikmati filmnya dan mengambil beberapa pelajaran penting darinya. Overall, saya menyukai film ini. Saya hanya mencoba tetap berdiri di tengah-tengah dan menyampaikan apa saja yang kurang baik di film ini meskipun toh pada dasarnya saya menyukai film ini. Filmnya tidak masuk akal, but it’s fun to watch!

02 Awards

-

03 Financial

-

04 Critics

Mayoritas kritikus film memberikan tanggapan positif untuk film ini.

05 Longevity

Film ini menjadi salah satu produksi GTH yang populer hingga setelah satu dekade.

Final Score

Skor Asli                     : 8/10

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 8/10

Spesifikasi DVD


Judul               : The Billionaire

Rilis                 : 8 November 2013

Format             : DVD [Single layer]

Kode Warna    : PAL

Fitur                : -

Support            Support    : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95

 


***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif
วัยรุ่นพันล้าน

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.