Review Drama More Than Friends
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Gambar digunakan dalam koridor Fair Use
Property of JTBC. all rights reserved. |
Genre: [Drama] Komedi
romantis
Rilis:
25 September-28 November 2020
Episode: 16
Sinopsis
Drama ini bercerita tentang Kyung Woo-yeon, seorang wanita ceria-optimis yang patah hati karena cintanya ditolak oleh teman semasa SMA-nya, Lee Soo yang dingin-pesimis. Selama SMA, Lee Soo yang menjadi idola para gadis secara diam-diam menunjukkan perasaan dengan senantiasa menolong Woo-yeon dari kejahatan teman-teman sekelas dan dari keraguan hidupnya sendiri. Woo-yeon pun jatuh hati kepada Lee Soo dan mengutarakan perasaannya setelah lulus. Namun, Lee Soo yang akan melanjutkan sekolah di luar negeri dan mengejar cita-cita sebagai fotografer, menolak cinta Woo-yeon. Penolakan itu menghancurkan hati Woo-yeon yang sudah kadung cinta mati pada Lee Soo. Selama 10 tahun, Woo-yeon sudah berkali-kali gagal menjalin asmara dan hatinya tetap bermuara pada Lee Soo. Namun setiap ada kesempatan bertemu, Lee Soo selalu menjawab bahwa dirinya hanya mau mereka menjadi teman. Setiap mabuk, Woo-yeon akan menelepon Lee Soo dan tersedu-sedu mengutarakan perasaannya. Namun, nomor Lee Soo telah diganti dan nomor yang lama terhubung dengan nomor Joon-soo, seorang CEO perusahaan penerbitan—namun mereka tidak saling kenal dan tidak pernah bertemu.
Property of JTBC. all rights reserved. |
Woo-yeon
yang mengejar mimpinya bekerja di bidang kaligrafi, tidak sengaja bertemu
dengan Joon-soo yang kebetulan sedang membutuhkan materi kaligrafi dan
fotografi bertema Seoul untuk diterbitkan. Karena Lee Soo telah menjadi seorang
fotografer yang terkenal, ia memintanya untuk menjadi kontributor buku yang
akan diterbitkan. Pertemuannya dengan Woo-yeon yang ternyata ahli menciptakan
kaligrafi membuat Joon-soo memutuskan memasangkan Woo-yeon dengan Lee Soo
sebagai kontributor buku. Namun sebelumnya, Joon-soo memastikan kalau Woo-yeon
dan Lee Soo hanya sebatas teman. Joon-soo pun mulai mendekati Woo-yeon yang
menurutnya akan menjadi pasangan serasi—jauh lebih serasi ketimbang Woo-yeon
dengan Lee Soo karena sang fotografer telah membuat Woo-yeon menderita selama
10 tahun. Akan tetapi ketika Woo-yeon akhirnya memutuskan untuk melupakan Lee
Soo dan memilih untuk bersama Joon-soo, Lee Soo baru sadar betapa dirinya
mencintai Woo-yeon dan bertekad untuk mengejar cinta Woo-yeon meskipun sudah
terlambat 10 tahun.
01 Story Logic
Drama
ini adalah sebuah komedi romantis. Namun, logika ceritanya tidak sesuai dengan
pakem komedi romantis. Drama ini terkadang mencoba menjadi drama yang terlalu
serius dengan pesan yang dalam, namun terkadang mencoba menjadi komedi romantis
yang ringan. Jika berusaha menjadi drama serius, logika ceritanya tidak bisa
jalan karena terlalu banyak kebetulan dan terlalu banyak keputusan karakternya
yang tidak masuk di akal. Jika dipaksakan menjadi komedi romantis,
keputusan-keputusan karakternya terlalu serius dan seringkali terlalu konyol di
luar nalar sehingga sangat tidak realistis. Hal ini sangat disayangkan karena konsep
ceritanya sangat menarik, yakni bagaimana seorang perempuan menghadapi
penolakan dan kesedihan selama 10 tahun dan bagaimana dia belajar untuk melawan
rasa tersebut—ditambah bagaimana seorang laki-laki yang menyesali perbuatannya
selama 10 tahun dan berusaha mengejar cintanya yang terlambat. Akan lebih baik
jika drama ini fokus pada konsep itu dengan genre drama realistis tanpa
embel-embel komedi romantis.
Property of JTBC. all rights reserved. |
02 Story Consistency
Drama
ini sangat tidak konsisten. Dilihat dari Story Logic-nya saja sudah kentara
kalau drama ini tidak konsisten karena tidak tahu jati dirinya sendiri. Selain
itu, drama ini juga mencoba mengeksplorasi kehidupan teman-teman Woo-yeon dan
Lee Soo yang seringkali mengalihkan perhatian dari dua tokoh utamanya. Alhasil,
tujuan drama ini menjadi tidak jelas: Mau menceritakan kisah cinta Woo-yeon dan
Lee Soo, atau persahabatan Woo-yeon dengan teman-temannya? Ini karena proporsi
keduanya tidak seimbang dan saling timpang tindih. Jika kita melihat drama Meteor Garden [2001], misalnya, drama
ini fokus utamanya adalah asmara Daoming Si dan Shan Cai. Meskipun drama ini
membahas juga persahabatan F-4, namun drama ini tidak terus menceritakan member
F4 secara satu per satu dan terlalu mendalam. Hal inilah yang membuat Meteor Garden begitu sukses namun tidak
bisa dicontoh oleh Boys Over Flowers
dan Meteor Garden 2018 karena fokus
ceritanya terlalu banyak sehingga ceritanya tidak konsisten. Semestinya jika
ingin fokus ke persahabatan, maka ya fokus di situ saja karena konsep
permasalahan antar sahabat di drama ini juga menarik: bagaimana teman SMA
tumbuh dewasa bersama dengan menghadapi rintangan yang berbeda-beda. Sayang
sekali drama More Than Friends ini “tamak”
dan mencoba melahap semuanya.
Property of JTBC. all rights reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Tidak
ada hal yang terlalu bermasalah dalam pemilihan pemain. Masing-masing pemeran
tidak beracting terlalu buruk sampai-sampai mengganggu nuansa ceritanya. Justru
nuansa ceritanya yang mengganggu karena tidak logis dan tidak konsisten.
Kekacauan dari segi cerita seringkali membuat aktor menjadi bingung dan bisa
berpengaruh pada cara acting si aktor. Contoh terbesar adalah aktor cilik Jake
Lloyd yang memerankan Anakin Skywalker dalam Star Wars. Aktor ini dianggap tidak bisa akting alias aktingnya
jelek. Namun menurut aktor senior mark Hamill yang merupakan pemeran utama Luke
Skywalker, sebetulnya bukan jake Lloyd yang tidak bisa akting, tapi karena
dialognya memang kurang mendukung. Kemungkinan ini juga terjadi di drama More Than Friends.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik. Tidak ada musik yang keluar jalur atau tidak
sesuai dengan tone dari alur ceritanya. Dalam kasus ini, pemilihan musik di More Than Friends justru bisa dibilang
konsisten.
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi. Adegan pemandangan ditampilkan secara
memukau dan adegan-adegan lain ditampilkan sesuai dengan nuansa jalan
ceritanya, sehingga pemilihan sudut pengambilan gambar tidak ada yang sangat mengganggu.
Property of JTBC. all rights reserved. |
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang. Poin ini berkaitan dengan poin
sinematografi.
08 Special and/or Practical Effects
Tidak
ada keluhan dalam penggunaan efek komputer.
09 Audience Approval
Dikarenakan
tayang melalui saluran berbayar, sudah tentu drama ini ditonton oleh lebih
sedikit orang. Namun, dilihat dari rating-nya, film ini terbilang mengecewakan.
Banyak penonton yang merasa kecewa dengan drama ini [dilihat dari review yang
diunggah penonton].
10 Intentional Match
Apabila drama ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah hiburan komedi romantis yang berkualitas, dengan berat hati saya sampaikan bahwa menimbang dari poin-poin sebelumnya, film ini belum bisa memenuhi standar yang diajukan oleh drama ini sendiri. Seri ini memberikan sebuah janji yang tidak bisa ditepati. Maka antara tujuan dan realita eksekusi pembuatan serinya, tidak sesuai.
Property of JTBC. all rights reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Berdasarkan
pengalaman saya menonton, mempelajari, dan mengulas film mapun serial televisi,
More Than Friends bukanlah seri yang
bagus. Maka, saya pribadi tidak menyukai drama ini. Memang ada beberapa momen
yang manis, mengharukan, dan membuat saya tersenyum, tapi sebagian besar porsi
drama ini justru membuat saya pusing dan emosi. Bukan karena seri ini berhasil
menarik perasaan saya tenggelam di dalam ceritanya sampai terbawa emosi, tapi
justru karena seri ini mengkhianati schemata
atau pemahaman nalar berpikir saya—seri ini membuat saya tidak bisa meresapi
ceritanya karena bertentangan dengan konsep saya soal cerita yang “bagus” dan
konsisten. Saya pun seringkali jadi bingung, apa tujuan seri ini. Sehingga
bukannya dibuai oleh cerita, saya malah sibuk mengomentari cara alur ceritanya
disampaikan. Maka, saya kurangi dua poin [Perlu diingat bahwa Skywalker’s
Schemata memiliki bobot 2 poin, bisa digunakan untuk mengurangi atau justru
menambah poin utama 1-10 di atas].
Property of JTBC. all rights reserved. |
02 Awards
Sampai
waktu artikel review ini diunggah, belum ada informasi penghargaan yang berarti
atau sangat layak disebutkan. Maka poin ini kosong.
03 Financial
Dilihat
dari rating-nya yang rendah, ada kemungkinan seri ini tidak terlalu sukses
secara finansial. Namun, seri ini banyak sekali menyampaikan endorsement yang amat-sangat kentara.
Karena tidak dapat dikonfirmasi secara pasti angka keuntungan atau kerugiannya,
poin ini kosong.
04 Critics
Poin
ini kosong.
05 Longevity
[Pending—drama
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor Asli : 6/10
Skor
Tambahan : -2
Skor
Akhir : 4/10
Serial ini memiliki konsep yang sangat menarik dan potensi yang sangat besar. Namun karena disampaikan secara tidak logis [terlalu banyak kebetulan di luar nalar] dan tidak konsisten [tidak jelas fokus ceritanya] maka seri ini tidak mampu memberikan hiburan yang sepenuhnya. Padahal untuk sebuah drama, logika dan konsistensi sangat penting supaya penonton bisa ikut merasakaan dan menganggap ceritanya realistis. Drama ini juga sebetulnya bisa diselesaikan kurang dari 16 episode. Namun ada pengulangan cerita yang tidak perlu yaitu [SPOILER] Wong-yeon yang memutuskan untuk putus hubungan dengan Lee Soo setelah akhirnya mereka bersatu hanya karena masalah sepele yang sebetulnya tidak penting dan mudah sekali diselesaikan [begitu doang putus cinta? Padahal sudah usaha 10 tahun tapi masalah sepele doang bisa putus?]. Mestinya setelah mereka bersatu, cerita itu berakhir dan tidak perlu dipanjang-panjangkan lagi. Jika dipaksakan begini, sama saja cerita itu sudah diperah tapi masih dipaksa sampai kering. Maka bukannya menjadi menarik, malah kesannya cerita itu diseret-seret dan menjadi konyol. Tak heran banyak pihak mengkritik seri ini dengan negatif.
Property of JTBC. all rights reserved. |
***
Edisi
Review Singkat
Edisi
ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter
Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya
film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi
review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya
dan akan lebih objektif.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.