10 Film Found Footage Populer


10 Film Found Footage Populer

Oleh Nabil Bakri (instagram @skywalkerhunter95)

Republished||Artikel hilang/corrupt dari Google dipublikasi ulang||Artikel ini telah terbit pada tahun 2015||Artikel ini dimutakhirkan pada April 2020||Artikel yang dipublikasikan perdana pada 2015 mungkin ditulis dengan gaya penulisan yang berbeda dengan artikel 2018 ke atas dan publikasi ulang ini tidak memodifikasi ulang gaya penulisan penulis di masa yang lalu.

Semua foto milik rumah produksi dan distributor film, digunakan dalam artikel dalam doktrin Fair Use


Yang namanya reality show memang selalu menarik perhatian banyak orang karena sebagian besar menganggap bahwa apa yang ditayangkan di TV mereka itu nyata. Sayang sekali rata-rata reality show hanya bagus di awal-awalnya saja. Lama kelamaan ide pun habis dan acaranya dibuat seolah asal-asalan dan kelihatan banget palsunya. Nah, kalau film nggak dong? Sekitar tahun 1980-an muncullah tren film yang disebut found footage. Jenis film ini tidak terlalu merebak sebelum pertengahan dekade 2000-sekarang.

Mungkin ada dari kamu yang masih bingung apa yang dimaksud dengan found footage. Film found footage adalah film fiksi yang dibuat seolah-olah nyata dengan cara mengambil gambar layaknya orang merekam video sehari-hari, jadi terlihat natural dan bahkan gambarnya sering tidak jelas dan tidak fokus untuk menambah kesan nyata dan penonton percaya bahwa film yang mereka tonton itu adalah ‘rekaman’ milik seseorang yang ‘hilang’ dan kemudian ‘ditemukan’ dan ‘ditayangkan’. Biasanya, artis-artis yang berperan pun dipilih yang tidak terlalu terkenal dan media ini seringnya dipakai untuk mengemas cerita-cerita horor maupun thriller tingkat tinggi.

Oke, berikut aku kemas 10 film dengan gaya found footage yang...mungkin bukanlah yang terbaik, tapi judul-judul ini sangat populer dan langsung diingat saat kata ‘found-footage’ diucapkan. Selamat membaca!



10. Apollo 18

Filmnya tidak sukses dan dicaci oleh kritikus. Walau demikian, film ini menjadi jalan keluar bagi penikmat film yang mau menonton Found Footage tanpa harus merasa deg-degan, ketakutan, atau trauma, karena hampir semua film Found Footage isinya hantu dan kekerasan. Memang filmnya tidak terlalu istimewa, tapi sejak awal sudah membawa nuansa konspirasi yang cukup kental. Filmnya yang memiliki bobot ilmiah (walau fiksi) setidaknya membuat penonton memikirkan adanya kemungkinan bahwa film itu nyata.


9. The Last Exorcism

Film ini dirilis tahun 2010 dan menuai kesuksesan baik dari tanggapan kritikus maupun torehan box office-nya. Cotton Marcus, pendeta serampangan yang berniat melakukan ritual pengusiran setan-nya yang terakhir kali tidak menduga bahwa ritual kali ini nyata karena sebelumnya ia selalu melakukan ritual bohongan.  Hal-hal mengerikan pun mulai terjadi. Film yang dikait-kaitkan dengan kisah nyata ini mampu memukau para penggemar found footage maupun film horor melalui kisah dikuasainya tubuh Nell oleh sosok roh jahat yang kekuatannya besar bernama Abalam.


8. The Poughkeepsie Tapes

Di tahun 2000-an, found footage mulai dijejali daftar film yang berbau mistis (hantu-hantuan), yang tak lepas dari kesuksesan Paranormal Activity yang nantinya disusul pula oleh suksesnya The Last Exorcism. Tapi, Poughkeepsie Tapes yang rilis pada 2007 mengekor pada Cannibal Holocaust, walaupun akhirnya tidak sesadis Cannibal. Walau demikian, filmnya sarat akan kekerasan dan adegan-adegan penyiksaan. Ceritanya dimulai ketika polisi yang menyatroni sebuah rumah untuk penggerebekan sekaligus pemeriksaan, menemukan banyak sekali rekaman video. Jumlahnya sekitar 800. Isinya adalah semua kegiatan kejam si pembunuh yang gemar mutilasi.

Salah satu hal yang menarik adalah, walaupun sutradara John Dowdle menegaskan bahwa film ini sepenuhnya fiksi, tapi ditemukan kemiripan dengan kasus pembunuhan Poughkeepsie di mana Kendall Francois didakwa atas 8 tindak pembunuhan walaupun dia tidak merekam tiap-tiap aksinya.


7. The Blair Witch Project

Film yang rilis tahun 1999 ini merupakan salah satu bukti tujuan ‘sampingan’ (kalau bukan utama, hehe) found footage yakni: dengan dana sedikit mencetak uang selangit. Dari dana yang hanya $22 ribu, film ini memperoleh penghasilan sekitar $248 JUTA! Bahkan kalau itu pura-puranya uang rupiah, ni, ya, dari Rp22 ribu bisa jadi Rp248 juta itu amazing!
Dari segi cerita tidak ada yang baru atau istimewa, yakni tentang para remaja kurang kerjaan yang pergi ke gunung dengan kepedean mau nyari legenda penyihir di sana. Alhasil, mereka dinyatakan hilang. Yang ditemukan hanya rekaman kejadian saja. Nah, di kala itu, film ini sempat membuat geger karena masih banyak aja yang percaya atau setidaknya ‘ragu’ apakah film itu nyata atau tidak.


6. [Rec]

Film Spanyol yang rilis tahun 2007 ini digarap oleh dua sutradara yakni Jaume Balaguero dan Paco Plaza. Yang disyuting melalui kamera cuman sebuah apartemen. Tapi isinya penuh zombie. Film yang tidak sukses secara internasional (scara, ini bukan film Hollywood alias Far Far Away) ini sukses besar memukau kritikus. Bahkan, dibuatlah versi Amerikanya dengan judul Quarantine, tapi tidak bisa sesukses [Rec] dan film ini justru meningkatkan popularitas [Rec] karena penonton ingin membandingkan versi Spanyol dengan versi Hollywoodnya. Ternyata, sebagian besar sepakat bahwa [Rec] jauh lebih bagus.


5. Cannibal Holocaust

Film terbaik? Na-ah. Film ini dilarang beredar di banyak negara dan sutradaranya dicurigai karena diduga menyuguhkan film yang tidak manusiawi. Memang untuk ukuran film, Cannibal Holocaust tidak baik, bahkan baiknya dihindari, tapi untuk ukuran found footage, tentu ini masterpiece. Tujuan utama found footage tersampaikan dengan sukses yakni: membuat orang percaya.
Film rilisan 1980 karya Ruggero Deodato ini sukses memperdaya banyak orang. Seisi film itu adalah palsu, di mana kisahnya tentang sebuah ekspedisi pencarian ke Amazon. Antropolog Harold Monroe tengah melakukan perjalanan untuk menemukan tim pembuat dokumenter yang sudah dua bulan tidak kedengaran kabarnya. Sudah jelas, mereka bakal menemukan hal-hal mengerikan.
Pemain-pemainnya tidak ada yang terkenal, jadi menambah kesan nyata karena ‘kalau film, mana ‘aktor kondangnya?’.

Pada akhirnya si sutradara sampai memboyong dan memamerkan para pemain filmnya dan membuktikan bahwa mereka semua masih hidup karena film buatannya pada dasarnya emang cuman film alias rekaan belaka.


4. Project X

Keluar jauh dari pakem found footage. Nggak salah, sih. Malah jadi unik. Filmnya sangat sederhana, yakni mengikuti kisah anak-anak tidak populer di sekolah. Di hari ulang tahun salah satu dari 3 sahabat tidak populer itu, tiba-tiba pengunjung pestanya membludak tidak karuan. Seluruh kompleks jadi ribut. Puncaknya bahkan polisi harus turun tangan karena pestanya sudah di luar kendali. Tidak berhenti di situ, bentrokan antara polisi dan anak-anak muda yang habis ‘nyimeng’ ini tak terhindarkan. Kegilaan pesta bahkan membuat rumah dan beberapa mobil terbakar, satu orang terbakar, mobil yang masuk kolam renang, anjing yang ‘mengawini’ mulut manusia yang pingsan karena teler (tuh anjing emang habis ngisep ganja), dan masih banyak lagi.

Film ini jadi populer karena jelas rambahan penontonnya lebih luas karena tidak semua orang tahan melihat kekerasan yang tampak nyata di kebanyakan film found footage.


3. Chronicles

Awalnya biasa, kelompok anak muda gitu. Tapi semua berubah ketika tiba-tiba mereka memperoleh ‘kekuatan super’. Mereka membuat pesawat jatuh, gedung terperosok, dan banyak kejadian lain. Awalnya semua itu tidak disengaja. Kemunculan film ini sekali lagi menjadi angin segar bagi pecinta film yang ingin menikmati found footage tanpa adanya unsur hantu.


2. Paranormal Activity

Pada dasarnya intinya hanya itu-itu saja, tentang rumah yang dihantui. Kamera yang dipasang di rumah berhantu itu pun mulai menampilkan hal-hal aneh yang di luar nalar. Tentu saja kemunculan hantu tidak dibuat terlalu sering dan terlalu ‘kelihatan’ untuk menjaga supaya filmnya tampak nyata. Kejadian-kejadian aneh pun bertubi-tubi terjadi dan pasangan penghuni rumah ini merasa diri mereka tidak aman lagi karena sang hantu tidak segan-segan melakukan kontak fisik seperti menyeret kaki hingga terjatuh dari tempat tidur dan terus menyeret sampai luar ruangan.

Film ini terbukti sukses dengan adanya sekuel. Tercatat, Paranormal Activity 3 dianggap yang terbaik.


1. Cloverfield

Film besutan sutradara JJ Abrams ini dibuat dengan rahasia kadar tinggi (jadi justru memicu penasaran, maka pihak marketing melakukan strategi-strategi untuk mengecoh supaya ceritanya tidak bocor). Sedikit yang tahu tentang proses pembuatannya, tahu-tahu nongol aja di bioskop. Film ini bercerita tentang kemunculan sesosok monster yang memporak-porandakan seisi Manhattan. Awalnya rekaman video yang ditampilkan hanyalah kehidupan sehari-hari, tapi sejurus kemudian penonton dikagetkan oleh suara debuman keras yang ternyata adalah kepala Lady Liberty (patung Liberty) yang dipenggal dan dilontarkan jauh-jauh.

Abrams sebenarnya gemas karena Jepang bisa punya sang kaiju Godzilla yang begitu iconic, bahkan lawan-lawan sang kaiju misalnya Gidorah, Mothra, atau bahkan Mecha Godzilla, juga ikut terkenal. Hollywood cuman punya King Kong, itu pun filmnya sampai 2015 ini baru ada tiga, bandingkan dengan Godzilla yang sudah puluhan, bahkan sempat dicoba ‘diAmerikakan’ oleh Roland Emmerich tahun ’98 lalu, tapi gagal. Nah, Abrams ingin membuktikan bahwa Amerika juga bisa punya kaiju iconic. Lahirlah cerita Cloverfield ini.

Cloverfield mungkin bukanlah found footage terbaik, tapi salah satu yang paling ‘aman’, karena tidak semua orang tahan melihat film-film found footage lain yang cenderung mengeksploitasi kekerasan dan mengutamakan cerita hantu. Jadi...rasanya tepat jika Cloverfield masuk di posisi 1, agar semua orang bisa mempertimbangkan untuk menonton found footage tanpa khawatir ketakutan karena tidak tahan melihat kesadisan di kebanyakan film found footage. Yah, setidaknya setelah nonton Cloverfield jadi tahu, lah, pakem sinema yang disebut ‘found footage’.