Oleh
Nabil Bakri
Last updated 04 January 2021 [Enhanced loading speed, updated images]
Warner Bros./all rights reserved. |
Tahun 2001
lalu publik ‘disihir’ oleh keajaiban sinema melalui perilisan film Harry Potter
and the Sorcerer’s Stone. Film yang diangkat dari novel populer karya J.K.
Rowling ini mengekor kesuksesan bukunya. Berawal dari lembaran kata-kata sukses
dan gulungan film sukses, Harry Potter terus menyihir dunia selama satu dekade
penuh dan ‘patronus’ itu akan terus berlari mengitari bumi tak mengenal
akhir. Jika bukan karena keajaiban berujung kesuksesan dari buku pertama,
takkan ada enam buku lanjutannya. Jika bukan karena keberhasilan film pertama
memvisualisasikan kata-kata, takkan ada tujuh film lanjutannya. Nah, kali ini
kita akan membahas serba-serbi/trivia seputar Harry Potter and the Sorcerer’s
Stone. Selamat membaca!
Rowling/Pottermore/all rights reserved. |
“Mungkin
kamu tidak pernah mengalami kegagalan sebesar kegagalanku, tapi hidup tanpa
kegagalan itu mustahil, kecuali kamu hidup dengan sangat hati-hati atau malah
tidak punya kehidupan sama sekali. Kalau begitu kasusnya, sih, kamu gagal
karena tidak mencoba.”
-J.K.
Rowling
#Saat
menawarkan tulisannya pada agen penerbit, Rowling terpaksa mengetik tulisannya
hingga beberapa kali karena dia tidak punya uang untuk fotokopi teks aslinya.
#Novel
pertama, Harry Potter and the Philosopher’s Stone (terdiri dari 17 bab dan 223
halaman (terbitan Inggris) dan 309 halaman (Amerika)), diterbitkan pertama kali
di Inggris pada 30 Juni 1997 oleh penerbit Bloomsburry dan baru pada 1
September 1998 diterbitkan di Amerika oleh penerbit Scholastic.
#Novel ini
aslinya berjudul Harry Potter and the Philosopher’s Stone (Harry Potter dan
Batu Bertuah) tapi kemudian diubah menjadi Harry Potter and the Sorcerer’s
Stone (Harry Potter dan Batu Penyihir) di Amerika dan menjadi populer dengan
judul ini di seluruh dunia.
#Novel ini
edisi pertamanya hanya dicetak sebanyak 500 kopi, itu pun 300 kopinya
disebarkan di perpustakaan-perpustakaan. Karena Harry Potter menjadi populer
seperti sekarang ini, edisi awal ini menjadi incaran kolektor dan harganya
mencapai sekitar US$33,460 saat dilelang di Heritage Auction 2007.
#Di bulan
Maret 1999 novel Harry Potter terbitan Inggris sudah terjual sebanyak 300.000
kopi dan menjadi buku Inggris terlaris (UK Best-selling Title) di bulan
Desember tahun 2001.
#Buku ini
meraih Nestle Smarties Book Prize di tahun 1997 dan National Book Award. Novel
pertama ini selain meraih penghargaan di Inggris, juga meraih beragam
penghargaan di Amerika antara lain The American Library Association Best Book
for Young Adults, American Library Association: Notable Book, Parenting
Magazine’s Book of the Year Award, Publishers Weekly: Best Book, The School
Library Journal Best Book of the Year, dan masih banyak lagi.
#Dari
1999-2000, novel ini berada di paling atas daftar New York Times Best-seller
kategori novel fiksi (best-selling novel-fiction). Benar saja, Publishers
Weekly melaporkan bahwa sampai Desember 2001, edisi reguler Harry Potter sudah
terjual sekitar 6.6 juta kopi dan edisi hardcover Harry Potter sudah terjual
sekitar 5 juta kopi (total sekitar 12 juta kopi).
#Tahun 1997,
David Heyman yang merupakan seorang produser film, membaca naskah Harry Potter.
Karena menyukai ceritanya, ia mengirimkan satu novel Harry Potter ke Warner
Bros. Pihak studio langsung tertarik mebuatnya menjadi film.
#Chris Columbus diminta oleh anaknya yang sangat menyukai Harry Potter untuk
menyutradarai filmnya. Walau demikian, dirinya tidak bisa serta merta menjadi
sutradara karena jajaran sutradara lain seperti Alan Parker, Terry Giliam,
hingga Steven Spielberg sama-sama ingin menyutradarai film ini. Setelah melobi
dengan David Heyman dan jajaran pimpinan Warner Bros., akhirnya Chris Columbus mendapatkan posisi sebagai sutradara.
(foto:Chris Columbus)
#Dalam
proses pembuatannya, Columbus dan kru filmnya aktif berkonsultasi dengan J.K.
Rowling tentang hal-hal yang kebanyakan bersifat teknis, misalnya apa saja
peraturan lomba Quidditch dan letak luka Harry Potter yang tepat.
#Menemukan
aktor yang cocok berperan sebagai Harry cukup sulit. Orangtua Daniel Radcliffe
tidak mengikutsertakan putra mereka dalam audisi pemilihan pemeran Harry. Baru
setelah David Heyman melihat Daniel berakting dalam film David Coperfield,
dirinya meminta Daniel untuk melakukan tes acting. Akhirnya Daniel yang dirasa
cocok dengan karakteristik Harry didapuk menjadi tokoh utama yakni Harry James
Potter.
#Emma Watson
melakukan audisi sebanyak 8 kali sebelum mendapatkan peran Hermione Jean
Granger. Rupert Grint yang merupakan penggemar novel Harry Potter (dan takut
laba-laba sama halnya Ron Weasley) adalah yang usianya paling tua antara Daniel
dan Emma. Dia sangat ingin ambil bagian dalam film Harry Potter, maka ia
mengirimkan video dirinya melakukan rap dan berkicau tentang betapa inginnya
dia bermain di film Harry Potter. Berkat videonya ia dipanggil untuk melakukan
tes acting dan didapuk memerankan Ronald Bilius Weasley. Richard Harris tidak
mau ambil bagian dalam pembuatan film Harry Potter. Tapi karena diancam ‘tidak
mau diajak bicara lagi’ oleh cucunya yang merupakan penggemar berat Potter,
maka ia ambil bagian dan memerankan sang kepala sekolah Hogwarts, Albus
Percival Wulfric Brian Dumbledore.
#Jika saja
waktu itu Christopher Columbus dan David Heyman tidak ‘klop’ dan kursi
sutradara diduduki Steven Spielberg, maka Daniel Radcliffe takkan pernah
menjadi Harry Potter karena sudah diputuskan Haley Joel Osment yang akan
memerankan sosok Bocah yang Selamat itu.
(foto: Haley Joel Osment)
#Film
pertama ini dibuat dengan dana $125 juta. Penghasilannya di Amerika mencapai
sekitar $317 juta dan penghasilan di seluruh dunia sekitar $974 juta. Hal ini
menjadikannya film dengan pendapatan terbesar di tahun 2001, bahkan lebih besar
ketimbang film ke dua The Lord of the Rings yakni The Fellowship of the Rings.
Harry Potter pertama ini sempat mencetak rekor menjadi film terlaris sepanjang
masa ke dua tepat di bawah Titanic.
TAMBAHAN
##Keluarga
Dursley##
(SPOILER
ALERT)
Lily Potter punya saudari bernama
Petunia. Keluarga mereka bukanlah keluarga penyihir alias ‘muggle’. Walau kedua
orangtua mereka muggle, Lily terlahir sebagai penyihir. Hal ini membuat
orangtuanya sangat bangga tapi Petunia selalu mengolok-olok adiknya itu dengan
mengatai bahwa dia adalah orang aneh. Pada masa itulah Lily bertemu dengan
Severus Snape dan menjalin hubungan persahabatan yang tidak biasa. Severus-lah
yang memberi Lily semangat dan memberi tahu Lily bahwa kakaknya itu sebenarnya
cemburu akan kemampuan sang adik. Petunia tahu banyak tentang dunia sihir,
selain karena adiknya adalah penyihir, Severus Snape dulu adalah tetangga
mereka, jadi Petunia kenal dengannya. Berawal dari situlah kebencian luar biasa
keluarga Dursley pada keluarga Potter Muncul.
Keluarga
Dursley dan Potter sudah ketahuan sangat tidak akur, tapi suatu hari Lily dan
James Potter yang merupakan orangtua Harry dibunuh oleh The Dark Lord,
Voldemort. Karena Dursley adalah satu-satunya kerabat Harry, maka keluarga ini
dengan ‘amat sangat’ terpaksa merawat Harry dan selalu menutup-nutupi kebenaran
dengan menyatakan bahwa kedua orangtua Harry tewas dalam kecelakaan dan tidak
ada hal yang namanya ‘sihir’ walau kejadian-kejadian aneh kerap terjadi di
keluarga mereka. Bahkan, keluarga ini tetap berkeras tidak membolehkan Harry ke
Hogwars walau terjadi ‘hujan’ surat panggilan Harry oleh Hogwarts sampai Rubeus
Hagrid harus datang menjemputnya di sebuah pulau terpencil. Sebenarnya
Proffesor McGonaggal menentang keputusan Dumbledore untuk menitipkan Harry pada
keluarga Durnsley, tapi Dumbledore menekankan bahwa itulah jalan terbaik. Walau
demikian, kekhawatiran proffesor yang juga kepala Griffindor itu benar karena
Harry mendapat perlakuan tak layak dari keluarga Dursley, baik dari pamannya,
Vernon, sepupunya, Dudley, maupun bibinya sendiri, Petunia. Harry cuman punya
baju-baju bekas Dudley dan harus tinggal di bawah tangga padahal Dudley punya 2
kamar! Barulah di buku ke dua Dudley ‘rela’ satu kamarnya dipakai Harry.
Nantinya Dudley masuk sekolah asrama
Smeating dan berkarir sebagai petinju berkat bakat alaminya yang suka menindas
anak-anak. Karena mereka tahu segala hal tentang dunia sihir, mereka bergegas
pindah rumah saat mengetahui kondisi tidak aman setelah kematian Dumbledore dan
Voldemort menguasai pemerintahan.
##Peron 9 ¾ dan Hogwarts Express##
Warner Bros./all rights reserved |
Di stasiun kereta api King’s Cross ada peron khusus bagi para penyihir di dunia muggle yang mau ke dunia sihir. Mereka harus melewati sebuah portal yang berupa tembok di salah satu peron kereta api. Namanya peron (platform) 9 ¾ yang terletak di antara peron 9 dan 10. Ini artinya para penyihir harus menembus tembok untuk masuk ke dunia sihir. Harry Potter awalnya cukup pusing mencari di mana letak peron ini sampai secara kebetulan bertemu keluarga Weasley yang juga mau ke peron dengan nomor ‘aneh’ itu.
Stasiun King’s Cross sendiri
sungguhan ada, tapi peron 9 dan 10-nya tidak menyatu melainkan dipisah oleh
jalur kereta, jalur yang desas desusnya mengatakan bahwa jasad Ratu Boudica
dikubur di bawah jalur kereta yang memisahkan peron 9 dan peron 10. Setelah Harry Potter sukses, dibuatlah
semacam ‘tugu’ yang berupa sebuah tembok peron bertuliskan 9 ¾, lengkap dengan sebuah troli yang
separuh terbenam ke dalam tembok.
Nah, setelah murid-murid Hogwarts
menembus tembok peron, mereka akan disambut oleh kereta legendaris bernama
Hogwarts Express. Ini adalah kereta yang khusus membawa murid-murid Hogwarts.
Nah, apa trivia atau hal-hal mengejutkan seputar Harry Potter and the Sorcerer’s Stone
yang membuatmu terkejut atau kagum? Atau...adakah adegan di film ini yang menjadi
adegan favoritmu? Apa pendapatmu tentang kisah pertama Harry Potter ini? Ayo
sampaikan pendapatmu lewat kolom komentar dan jangan lupa bagikan/share artikel
ini!
Para pembaca artikel ini juga membaca
Semua Tentang Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
Para pembaca artikel ini juga membaca
Semua Tentang Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
Semua foto milik WB. Penulis tidak mengajukan klaim kepemilikan atas gambar yang ditampilkan.