Oleh
Nabil Bakri
Titanic adalah salah satu film yang wajib dikoleksi bagi
kolektor film dan pecinta filmnya. Karena filmnya dirilis tahun 1997, maka bisa
ditebak, ada bermacam janis home video yang bisa dikoleksi, mulai dari kaset
VHS, cakram jumbo Laserdisc, compact disc ekonomis VCD, cakram paling terkenal
DVD, dan cakram HD Blu-ray. Walau demikian, sayangnya aku baru mulai menekuni
koleksi film tahun 2011 lalu, sehingga tidak menyentuh ranah VHS dan Laserdisc,
jadi home video yang akan kita lihat di bawah adalah VCD, DVD, dan Blu-ray.
Plus, CD ost film Titanic. Dari sekian banyak format, ada edisi yang
berbeda-beda dengan tampilan cover (dan package) yang berbeda-beda pula. Belum
lagi biasanya beda negara beda cover, kecuali untuk Blu-ray+Gimmick yang
dirilis tahun 2012 silam dengan jumlah terbatas. Well, langsung saja, kita
lihat format-demi-format.
A. VCD (Video Compact Disc)
Sebelumnya, penjelasan singkat mengenai VCD. Doi adalah
media home video dengan resolusi terendah yang masih dijual sampai saat ini,
walaupun dari tahun ke tahun jumlahnya mulai berkurang karena sudah mulai
ditinggalkan (beralih ke DVD/Blu-ray/Download). VCD adalah format cakram
(optical disc) paling murah dan paling awet (asal tidak banyak tergores, cakram
akan bertahan lebih lama ketimbang DVD dan Blu-ray). Sayangnya resolusinya
sangat rendah (bahkan di bawah VHS) dan hanya bisa dinikmati di TV tabung
karena gambarnya akan pecah tidak karuan jika diputar di TV LCD, LED, HD, UHD,
Curved, dll. Apalagi, kapasitasnya kecil, jadi seringkali satu film terpaksa
dipecah menjadi 2 disc, yang mempersulit pengoperasian dan mengurangi
kenyamanan menonton, anyway.
VCD sangat populer di Asia (di Eropa dan Amerika yang populer VHS) pada
akhir 90-an sampai awal 2000-an. Nah, Titanic tidak kelewatan dirilis versi
VCD-nya. Versi yang saya miliki adalah rilisan Musica VideoVan (sekarang sudah
tidak bisa kalian temui lagi). Versi ini dibagi dalam 3 disc VCD dengan teks
Indonesia. Antara disc 1, 2, dan 3 memiliki artwork yang berbeda yang menghiasi
cakramnya. Ketiganya tampak apik dan enak dilihat, menjadi cakram Titanic
paling bagus yang aku miliki karena kesan klasik dan simple.
Peletakan cakram dipecah dalam dua kemasan box. Kedua kotak
terpisah, jadi cukup merepotkan untuk mengambil cakram saat harus mengganti
disc di player. Memang ada baiknya jika kemasannya dibuat box besar yang
merupakan gabungan dari dua box, sehingga mempermudah pengoperasian dan
penyimpanan. Akan tetapi, ada kelibihan menggunakan dua box terpisah, yakni
dengan mudahnya bisa kita ganti jika box mengalami kerusakan semisal pecah atau
sudah terlihat kusam. Ini karena single box seperti itu banyak dijual dan
harganya terjangkau.
Untuk kualitas kemasan, VCD ini aku rasa oke. Tapi kembali
lagi, masalah resolusi menjadi kendala. Titanic pernah dirilis ulang versi
VCD-nya dengan keep case (box DVD tinggi), yang walaupun sama-sama VCD tapi
kualitas gambarnya jauh lebih baik. Ini hal biasa di tahun-tahun segitu bahwa
kualitas gambar VCD masih jelek, lebih jelek ketimbang VCD di tahun-tahun
setelahnya. Masalah subtitle juga menjadi kendala. Dalam paket ini, subtitle
tidak lengkap dan banyak kesalahan. Jadi, ini cukup mengurangi kenikmatan
menonton.
B. DVD
Berbeda dangan VCD yang hanya populer di Asia atau VHS yang
hanya populer di Eropa dan Amerika, DVD populer di seluruh dunia. Masa
perilisan Titanic termasuk masa-masa awal bangkitnya DVD. Sejak saat itu, sudah
banyak sekali versi DVD yang dirilis. Secara resmi (langsung dari
Fox/Paramount, diedarkan ‘sama’ di seluruh dunia) hanya ada beberapa versi DVD
Titanic. Tapi di banyak negara ada versi tersendiri. Masing-masing distributor
di tiap-tiap negara pun seringkali membuat cover yang berbeda satu sama lain,
entah itu pada gambar yang dibuat beda total atau hanya tata letak dan warna
background saja. Pemilihan kemasan pun beda-beda. Ada yang menggunakan keep
case (box DVD hitam pada umumnya), keep case transparan (dengan cover
bolak-balik), hingga F-Board (dibuat dengan Hard Cover seperti buku). Nah,
untuk DVD, aku hanya punya 2, itupun keduanya edisi F-Board. Beberapa waktu
lalu aku lihat DVD keep case-nya di sebuah toko, tapi tidak terlalu tertarik
untuk beli, jadinya nggak kebeli.
Aku nggak punya edisi awal DVD Titanic. Tapi, aku punya
versi 3 Disc DeLuxe Edition dengan bonus fitur seabrek yang memanjakan
penggemar Titanic. Versi ini muncul bersamaan dengan versi 4 disc (+DVD Ghost
of the Abyss) dan edisi terbatas yang ditandatangani oleh James Cameron,
sutradara filmnya. Tapi, yang rilis di Indonesia adalah versi 3 Disc. Kalau
kamu membeli Blu-ray nya, jangan dikira semua bonus yang ada di DVD ini
dijejalkan di Blu-ray. Ada banyak yang dihilangkan, seperti Microsoft HD
Preview, Behind the Scene Mode, dan sebuah dokumenter apik untuk publikasi.
Filmnya dipecah menjadi 2 disc untuk menjaga agar kualitas
gambar dan suara tetap prima (karena bisa dipaksakan menjadi 1 disc dengan
catatan mengurangi kualitas dan fitur bonus). Kualitas gambar edisi ini
menampilkan kualitas THX yang tersertifikasi dan suaranya mencapai 6.1, bukan
5.1!! Ketika diputar di Blu-ray player gambar akan meningkat drastis dengan
tampilan 1080/24p yang merupakan peningkatan tertinggi.
Dari segi kemasan, paket ini bagus sekali dan unik. Hanya
saja desain artwork pada cakramnya agak mengecewakan. Desainnya terlalu biasa
dan cenderung norak. Untuk cover bagus didominasi warna biru, tapi cakramnya
tampak jelek dengan warna biru dan sekelebat kepala Jack dan Rose. Malah
mungkin akan lebih baik jika dibuat full biru tanpa gambar tapi semua tulisan
sekecil apapun dibuat timbul.
Kalau kamu punya versi ini dan mau dijual untuk upgrade ke
Blu-ray, atau kamu sudah punya Blu-ray nya dan merasa ‘fine’, pikir lagi,
karena versi ini beda! Ada banyak bloopers yang belum dihilangkan di versi ini.
Apa saja contohnya? Kita bahas di edisi DVD terbarunya!
Versi ini dirilis hanya sekadar formalitas dan alternatif
pilihan bagi konsumen karena niatnya adalah merilis Titanic di Blu-ray,
bukannya DVD. Jadi, paket ini tidak memiliki kualitas yang menjanjikan. Tapi,
DVD ini tetap beda dengan DVD sebelumnya. Walaupun ini DVD dan sudah banyak DVD
yang dirilis, distributor yang baik ingin menjaga kualitas tetap terjamin, jadi
mereka tidak menjual DVD lama dengan kemasan baru (mengisi DVD dengan file film
yang lama), tapi full baru! Kualitas gambarnya mengekor kualitas yang sudah ditingkatkan,
yakni kualitas bioskop saat rilis ulang. Hal ini membuat gambarnya lebih jernih
ketimbang edisi sebelumnya (DeLuxe). Nah, bahkan beberapa bloopers sudah
dihilangkan. Misalnya saja besi penambat tali yang ternyata terbuat dari
sejenis busa atau bantal, atau apalah, yang jelas lunak. Hal ini ketahuan saat
orang jatuh menimpanya dan besinya kempes melengkung! Nah, ini sudah tidak
ditemui di edisi baru. Begitu juga rasi bintang yang telah diubah. Pokoknya
semua perubahan yang dilakukan secara digital sudah dimasukkan dalam edisi ini,
jadi ini beda dengan DVD sebelumnya.
Masalahnya, distributor merasa lebih baik menjejalkan fitur
bonus di Blu-ray, jadi DVD ini bisa dibilang melompong bonus. Kemasannya
menggunakan F-Board dengan artwork cover yang menurutku ‘nothing special’. Aku
bahkan lebih suka edisi DeLuxe. Tapi, artwork cakramnya memang lebih baik
ketimbang edisi DeLuxe. Catetan, nih, walaupun gambarnya lebih baik karena
sudah diubah secara digital, tapi DVD ini hanya mengusung Dolby 5.1, bukannya 6.1
seperti pada edisi DeLuxe!
C. Blu-ray
Aku tidak kaget melihat kualitas gambarnya karena sudah
nonton di bioskop sebelumnya. Nah, Blu-ray ini yang terkenal 2 versi. Yang
pertama versi 4 disc reguler yang terdiri dari film, bonus, dan DVD (2 disc).
Yang ke dua adalah versi gift set dengan gimmick yang dibuat menyerupai tampak
samping kapal Titanic. Akan tetapi, yang dirilis lebih dulu adalah versi
reguler, jadi bagi yang tidak sabar sudah keburu beli paket regulernya. Aku
sendiri tidak tertarik dengan edisi reguler (sebenernya) karena artwork yang
terlalu ‘biasa aja’. Bahkan, bagian cakramnya hanya berwarna abu-abu biasa
dengan tulisan ‘TITANIC’, ah, tidak pantas untuk edisi pertama kali dalam
Blu-ray. Tapi semua kekurangan pada edisi ini ditebus oleh edisi terbatas
giftset dengan gimmick menarik (yang harganya juga menarik untuk satu judul
film, haha)
Terlepas dari kualitas gambar yang prima, edisi ini
memberikan sebuah cakram sebagai bonus yang berisi 2 dokumenter baru (HD) dan
selebihnya hanya bonus yang dulu ‘sudah pernah’ dimasukkan dalam paket DeLuxe
DVD. Tapi, dua dokumenter ini sangat sayang untuk dilewatkan. Desain cover box
maupun cakram paket ini sangat bagus. Boxnya yang dilengkapi dengan slip case
yang berkilau menambah kesan elegan. Artwork cakramnya juga oke. Hanya saja,
terlalu banyak notifikasi Blu-ray yang membuat tampilan jadi sedikit
berantakan. Tapi yang jelas, ‘much better’ than the regular BD edition.
Gimmick-nya pun menarik dan uni, tampil ‘nyeter’ jika diletakkan di rak
koleksi. Akhirnya, Titanic memperoleh perlakuan yang layak sebagai sebuah
masterpiece.
Oiya, edsi terbatas ini juga memberikan bonus fisik berupa
sebuah buku berisi foto-foto film dan proses pembuatan serta sejumlah kartu pos
yang kolektibel. Sayang sekali untuk edisi Indonesia bonus fisiknya dikurangi
karena seharusnya ada cuplikan koran tahun 1912 dan kartu daftar menu (kalau
tidak salah). Tapi, yah, itu tidak mengurangi sensasi menikmati Titanic di
rumah!
Nah, sebagai pelengkap, ada juga CD ost edisi ulang tahun
yang sayangnya tidak rilis di Indonesia. Untungnya, kebetulan sebuah toko di
Jogja mengimpor paket ini dari Malaysia. Walau jadi kena harga yang cukup
mengiris kartu debit, tapi puas karena paket ini dilengkapi slip case yang
judulnya dicetak timbul, booklet informatif yang cukup tebal, 4 buah stiker
kolektibel, desain artwork cover maupun cakram yang elegan, dan adanya cakram
ke dua yang berisikan musik-musik yang dimainkan oleh I Salonisti yang belum
pernah dirilis sebelumnya!
Thanks for reading, Guys!