Review Animasi The Aristocats (1970) Penculikan Kucing Ningrat

 

Review dan Sinopsis The Aristocats (1970) Penculikan Kucing Ningrat

Oleh Skywalker HunterNabil Bakri

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

images ©1970/Disney/The Aristocats/All Rights Reserved.

⸎Sangat mungkin mengandung Spoiler, Anda diharap bijak menyikapinya.

Genre             : Fabel Petualangan—Musikal [Animasi Tradisional/Hand-drawn Animation]

Rilis                 :

Domestic Releases:

April 24th, 1970 (Wide) by Walt Disney
December 19th, 1980 (Wide) by 
Walt Disney

April 10th, 1987 (Wide) by 
Walt Disney

Video Release:

April 4th, 2000 by Walt Disney Home Entertainment

MPAA Rating:

G

Durasi             : 78 menit

Sutradara       : Wolfgang Reitherman

Pemeran         : Phil Harris, Eva Gabor, Sterling Holloway, Scatman Crothers, Paul Winchell, Lord Tim Hudson, Thurl Ravenscroft, Dean Clark, Liz English, Gary Dubin

Episode           : -


Sinopsis

Pada tahun 1910 di Paris, hiduplah seorang penyanyi opera senior bernama Madame Adelaide Bonfamille. Ia tinggal di sebuah rumah mewah bersama kucing kesayangannya, Duchess dan ketiga anak kucing yang bernama Toulouse, Berlioz, dan Marie. Rumah mewah dan hewan peliharaan Madame dirawat dengan baik oleh pelayan rumah yang bernama Edgar Balthazar. Madame, Duchess serta anak-anaknya, dan kuda milik Madame yang diberi nama Frou-Frou, semua percaya kepada Edgar dan menganggapnya sebagai orang yang baik. Satu-satunya yang tidak menyukai Edgar adalah Berlioz, anak kucing yang paling muda tetapi bertubuh paling besar. Madame Adelaide sadar bahwa dirinya sudah semakin tua dan harus segera membuat surat wasiat. Apalagi, ia tidak punya keluarga atau saudara yang masih hidup. Maka, ia mengundang pengacaranya yang bernama Georges Hautecourt untuk datang ke rumahnya dan menyiapkan surat wasiat. Georges adalah seorang pengacara tua yang masih penuh semangat sekaligus sahabat lama Madame sejak sebelum Madame menjadi penyanyi opera terkenal.


Madame Adelaide memiliki kekayaan yang berlimpah. Karena tidak memiliki kerabat, ia memutuskan untuk memberikan seluruh harta kekayaannya kepada Duchess dan anak-anaknya. Setelah kucing-kucing itu meninggal, barulah harta kekayaan Madame diberikan kepada Edgar. Pelayan yang terlihat baik dan sudah mengabdi lama di rumah Madame itu ternyata sangat licik. Ia memasang sebuah pipa agar dapat mendengarkan pembicaraan Madame dengan Georges. Edgar merasa tidak terima jika kucing-kucing peliharaan Madame mendapatkan warisan lebih dulu. Pelayan itu tidak mau sabar menunggu hingga Duchess mati karena Edgar juga sudah tua dan bisa jadi sudah mati sebelum Duchess dan anak-anaknya. Maka, Edgar menyusun sebuah rencana untuk menyingkirkan Duchess, Toulouse, Marie, dan Berlioz. Pada waktu makan malam, Edgar menyiapkan empat mangkuk susu krim [crème de la crème a la Edgar] untuk Duchess dan anak-anaknya. Susu krim itu telah dicampur dengan obat tidur sehingga semua kucing peliharaan Madame langsung tertidur. Bahkan, seekor tikus bernama Roquefort yang merupakan teman baik Duchess ikut tertidur setelah mencicipi crème de la crème a la Edgar. Malam itu juga, Edgar menyelinap ke luar untuk pergi sejauh-jauhnya dan membuang Duchess beserta anak-anaknya. Di luar dugaan, Edgar dikejar oleh dua ekor anjing yang gemar mengganggu orang, Napoleon dan Lafayette. Akibatnya, keranjang yang berisi Duchess dan anak-anaknya terlempar ke bawah sebuah jembatan. Namun, Duchess sudah berada terlalu jauh dari rumah Madame.


Duchess dan anak-anaknya terkejut ketika terbangun di tengah malam karena mereka berada di luar rumah dan jauh dari tempat yang mereka kenal. Menurut Berlioz, mereka semua dibuang oleh Edgar. Namun, ibu dan saudaranya tidak percaya dengan tuduhan Berlioz. Mereka sudah tahu bahwa Berlioz memang tidak suka dengan Edgar dan selama ini Edgar selalu berbuat baik pada mereka semua. Keesokoan harinya, tanpa sengaja Duchess bertemu dengan seekor kucing liar playboy bernama O’Malley—nama lengkapnya Abraham de Lacy Giuseppe Casey Thomas O'Malley The Alley Cat. O’Malley mencoba merayu Duchess dan berjanji akan mengantarkannya pulang ke Paris dengan permadani terbang. Sikap O’Malley yang romantis tiba-tiba hilang setelah ia tahu bahwa Duchess sudah punya tiga anak. Meski demikian, O’Malley tetap bersedia membantu megantarkan mereka sampai ke Paris. Kucing jalanan itu tidak tega melihat Duchess dan anak-anaknya yang kebingungan dan tidak tahu caranya kembali ke Paris. Menurut O’Malley, Duchess sebaiknya tidak usah pulang karena manusia tidak terlalu peduli pada peliharaan mereka. Namun, Duchess tetap ingin pulang karena Madame adalah manusia yang baik dan sangat kesepian tanpa dirinya serta anak-anaknya.


Di rumah, Madame sangat cemas tentang nasib kucing-kucing kesayangannya. Frou-Frou si kuda pun turut merasa cemas. Roquefort si tikus berusaha mencari mereka ke mana-mana tetapi tidak kunjung membuahkan hasil. Di saat seluruh penghuni rumah merasa sedih, Frou-Frou dan Roquefort melihat Edgar yang justru gembira. Pelayan itu merasa bangga setelah membaca berita tentang Duchess yang hilang dari koran. Ia bangga karena polisi tidak bisa menangkap pelaku yang menculik Duchess dan sama sekali tidak curiga pada Edgar. Namun seketika itu juga Edgar panik karena ia masih meninggalkan beberapa barangnya di tempat tinggal dua anjing Napoleon dan Lafayette. Ia pun bergegas menghapus jejaknya dan memastikan Duchess beserta anak-anaknya tidak akan pernah kembali ke rumah. Frou-Frou dan Roquefort mencoba untuk membantu menyelamatkan Duchess. O’Malley pun sudah berjanji mengantarkan Duchess dan anak-anaknya sampai ke rumah. Sanggupkah Duchess kembali pulang ke rumahnya? Apa yang akan dilakukan oleh Edgar jika Duchess sampai kembali ke rumah Madame?


01 Story Logic

The Aristocts sudah logis sesuai dengan genrenya. Film ini merupakan sebuah Fabel Petualangan yang disajikan dalam bentuk Musikal. Karena film ini adalah sebuah animasi, maka wajar saja jika ekspresi karakternya lebih ekspresif dari karakter dalam live-action. Dengan demikian, ekspresi berlebihan seperti Frou-Frou yang terkejut, O’Malley yang terseret sentakan mobil yang berhenti mendadak, paman Waldo yang mabuk, dan lain sebagainya sudah dapat dianggap logis di dalam sebuah film animasi. The Aristocats adalah sebuah Fabel, sehingga film ini fokus menceritakan tentang kehidupan binatang yang berperilaku seperti manusia: dapat bicara, memiliki kesadaran [consciousness], dan memiliki masalah seperti yang umumnya dialami oleh manusia [memberikan karakteristik manusia kepada binatang]. Hewan yang bisa bicara tidaklah logis, tetapi dalam sebuah Fabel hal itu menjadi logis. Fabel ini juga berada dalam genre Petualangan dan sudah memperlihatkan Petualanga karakter utamanya dalam menyelesaikan masalah mereka. Film ini juga sudah logis sesuai dalam koridor Film Musikal.


02 Story Consistency

Meskipun ceritanya sudah logis sesuai dengan genrenya, alur cerita film ini tidak konsisten. Terdapat beberapa percabangan cerita yang tidak terlalu perlu karena tidak mengubah jalannya cerita dan mengalihkan fokus dari karakter serta inti ceritanya. Sebagai contoh, The Aristocats terlalu banyak mengeksplorasi pertikaian antara Edgar dengan Napoleon dan Lafayette. Pada mulanya, pertikaian di antara mereka berpotensi melanjutkan inti ceritanya ketika Roquefort ingin mengikuti Edgar untuk mencari Duchess dan anak-anaknya. Namun, Roquefort gagal mengikuti Edgar sehingga kepergian Edgar sama sekali tidak berpengaruh pada keseluruhan cerita. Pertemuan Duchess beserta anak-anaknya dengan O’Malley mengubah jalannya cerita, dan pertemuan mereka dengan The Alley Cat [kelompok kucing jalanan] juga mengubah jalannya cerita karena penting pada bagian puncak dan akhir film ini. Namun pertemuan mereka dengan Abigail dan Amelia, dua ekor angsa bersaudara, sama sekali tidak mengubah jalannya cerita—pertemuan itu tidak memiliki signifikansi sama sekali. Di dalam film 101 Dalmatians, Pongo bertemu dengan beberapa anjing selama perjalanan. Pertemuan itu penting karena masing-masing anjing ikut berpartisipasi dalam rantai Twilight Bark. Selain itu, anjing yang hanya berperan sedikit juga hanya ditemui dalam waktu singkat. Seharusnya waktu pertemuan Duchess dengan para angsa dapat dipersingkat jika tidak dihilangkan sepenuhnya. Hal-hal yang penting untuk menguatkan detil cerita dalam film ini seperti seberapa dekat hubungan Duchess dengan Madame, bagaimana Madame bisa percaya kepada Edgar, mengapa O’Malley tidak terlalu menyukai manusia, dan hal-hal krusial lainnya justru tidak dieksplorasi. Jika diamati, cerita dalam film ini sebenarnya sangat sederhana dan bisa dipersingkat karena perjalanan Duchess kembali ke rumahnya tidak dihadang oleh berbagai bahaya atau rintangan.


03 Casting Choice and Acting

Pemilihan pengisi suara dalam film ini sudah baik. Masing-masing aktor berhasil menghidupkan karakter mereka sesuai dengan deskripsinya. Eva Gabor berhasil menyuarakan karakter Duchess yang elegan dengan baik. Karakteristik suaranya yang cocok dengan karakter elegan membuatnya kembali mengisi suara karakter Bianca dalam film The Rescuers. O’Malley disuarakan oleh Phil Harris yang sebelumnya mengisi suara karakter Baloo dalam film The Jungle Book. Sama dengan Baloo, karakter O’Malley pun penuh semangat dan mengedepankan kebebasan.


04 Music Match

Musik dalam film ini dikerjakan oleh The Sherman Brothers yang sebelumnya sukses mengerjakan musik untuk film Mary Poppins dan The Jungle Book. Karena kualitas musiknya dinilai bagus, maka musik dalam The Aristocats mendapatkan pujian. Dalam penilaian Skywalker sendiri, yang dinilai bukanlah bagus atau tidaknya sebuah musik, tetapi sesuai atau tidaknya musik itu digunakan dalam sebuah adegan. Secara umum, musik dalam The Aristocats sudah baik karena sesuai dengan nuansa adegannya dan telah menyatu dengan narasi karena The Aristocats adalah sebuah film Musikal.


05 Cinematography Match

Sinematografi dalam film ini sudah baik.

06 Character Design

Desain karakter dalam film ini sudah baik karena sudah menyatu dengan latar belakang dan antar karakter. Dengan kata lain, karakter-karakter dalam film ini sudah didesain menggunakan bahasa desain yang sama.


07 Background/Set Match

Lukisan latar belakang dalam The Aristocats sudah baik karena sudah menyatu dengan karakternya. Sama halnya dengan desain karakter, latar belakang dalam film ini memiliki detil yang baik dan terlihat lebih realistis. Salah satu detil yang dapat diperhatikan dan dijadikan perbandingan sederhana adalah piano yang digunakan oleh Toulouse dan piano yang dimainkan di bar dalam film The Great Mouse Detective. Cara kerja piano di dalam The Aristocats dibuat menyerupai cara kerja piano sungguhan, berbeda dengan piano dalam The Great Mouse Detective yang tuts-nya bisa sampai berterbangan.


08 Special and/or Practical Effects

Efek dalam film ini, secara umum, sudah baik. Gerakan para karakternya sudah halus dan pencahayaannya [warna] sudah baik. Hanya saja noda sisa sketsa di dalam film ini [yang non-artistik, karena ada banyak adegan yang dengan sengaja diberikan efek coretan sketsa] masih cukup terlihat dan seharusnya dapat diperhalus lagi.

09 Audience Approval

Mayoritas penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.


10 Intentional Match

Pada mulanya, cerita The Aristocats lebih kompleks [melibakan dua pelayan, bukan hanya satu] dan rencananya akan dijadikan sebuah film live-action dengan dibagi menjadi dua bagian. Namun seiring berjalannya waktu, The Aristocats diubah menjadi sebuah animasi dan ceritanya dibuat lebih sederhana. Pada akhirnya, The Aristocats telah menjadi sebuah animasi Fabel Petualangan—Musikal yang disambut positif oleh penonton setelah Walt Disney meninggal pada 1966.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]


01 Skywalker’s Schemata

Dari segi artistik desain karakter dan latar belakang, saya sangat menyukai The Aristocats. Guratan kuat pensil yang menegaskan detail karakter dan dipadukan dengan usapan kuas latar belakang yang loose (tidak mendetail, tidak tegas) benar-benar memikat sisi kreatif dalam diri saya. Gaya artistik film ini adalah gaya animasi yang paling saya sukai dan paling senang untuk saya replikasi. Bagi saya, animasi semacam inilah yang menguatkan aura “klasik”. Desain artistik dalam The Aristocats sangat mirip dengan desain artistik dalam Winnie the Pooh dan Peter Rabbit—yang kesemuanya sangat saya sukai dari segi artistik, padahal tidak begitu saya sukai dari segi narasi. Saya pun sebenarnya tidak terlalu menyukai narasi dalam The Aristocats. Menurut saya, film ini masih bisa dibuat lebih kompleks dan banyak adegan tidak penting di dalamnya yang bisa dihilangkan. The Aristocats is a beautiful animation, artistically, but it is a weak animation narratively.


02 Awards

Film ini tidak menerima penghargaan yang penting untuk disebutkan.

03 Financial

Dari dana sebesar $4 juta, film ini berhasil menjual tiket sebesar $28 juta ketika pertama kali dirilis di seluruh dunia. Setelah dirilis ulang beberapa kali, film ini telah menjual tiket sebesar $191 juta.

04 Critics

Mayoritas kritikus film memberikan tanggapan yang positif untuk The Aristocats—meskipun banyak yang menyatakan bahwa film ini “tidak jelek”, tetapi juga “tidak memorable”.


05 Longevity

“Tidak jelek” tetapi “Tidak memorable”. Pandangan kritikus [khususnya Leonard Maltin] ini pada kenyataannya sesuai dengan popularitas The Aristocats. Berkat posisinya di dalam katalog Disney Klasik, nama film ini masih terus dibicarakan. Disney pun berkali-kali merilis ulang film ini di bioskop dan dalam berbagai format DVD untuk kalangan kolektor. Tanggapan penonton generasi baru pun secara umum masih tetap positif. Namun jika dibandingkan dengan animasi Disney Klasik lainnya, The Aristocats tidak terlalu populer [sama seperti kebanyakan animasi Disney lainnya yang dirilis antara 1960 hingga 1990].


Final Score

Skor Asli                     : 9

Skor Tambahan           : -

Skor Akhir                  : 9/10


***

Spesifikasi Optical Disc

[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]

Judul               : The Aristocats [Special Edition]

Rilis                 : 6 November 2007

Format             : DVD [|||]

Kode Warna    : 3/NTSC

Fitur                : Bonus short, deleted scene, behind the songs, Disney exclusive TV program, games

Support           : Windows 98-10 [VLC Media Player], DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].

Keterangan Support:

[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]

[Support VCD, DVD, Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]

[Support Semua Termasuk 4K]

STREAMING

iTunes:iTunes


***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.

Edisi Review Singkat+PLUS

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda Review Singkat+PLUS di bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.

Skywalker Hunter adalah alias dari Nabil Bakri

Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers

©1970/Disney/The Aristocats/All Rights Reserved.

©Nabil Bakri Platinum.

Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.

Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri Platinum.